Acute Flaccid Paralysis

4
Acute Flaccid Paralysis adalah semua anak yg berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yg sifatnya flaccid (layuh), terjadi scr akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa. Ruda paksa itu adl segala hal yg disebabkan oleh trauma, misalnya anaknya itu manjat pohon pas main petak umpet, tiba2 digigit semut hitam diatas pohon, dia ng tahan lagi trus pengen turun, eh ng hati2,.. gubrakk,.. mendarat diatas tanah,.. T.T,.. trus tiba2 ng bisa jalan (lumpuh), nah hal tsb blm bisa dikatakan termasuk AFP, karena,.. penyebabnya bukan infeksi polio,.. tapi terkadang jika ada keragu-raguan,…. Apakah sebelum digigit semut dia udah terinfeksi polio, tapi blm ada tanda2 (apparent polio) dan sesaat sebelum jatuh baru timbul gejala polionya (lumpuh), makanya dia langsung terjatuh n jd lumpuh,.. atau benar2 murni karena posisi mendaratnya ditanah yg ng sempurna, jd bikin dia lumpuh (hehe,.. ),.. nah ini bisa dilaporkan sbg AFP, namun perlu dilakukan pemeriksaan lbh lanjut seperti pemeriksaan lab trhdp feses pasien. Untuk anak >15 thn, bisa dilaporkan sbg kasus AFP jika terdpt gejala klinis yg pasti misalnya Polio. Spastic vs Flaccid Spastic itu lawannya dari flaccid. Spastic adalah kekaku an otot yang terjadi karena terdapat defek pada upper motor neuron hingga sebelum cornu anterior (sist. Saraf pusat). Sedangkanspastic adl keadaan dimana otot menjadi lemas, lunglai, layuh dan penurunan tonus otot yg disebabkan oleh defek pada lower motor neuron pada cornu anterior hingga ke muskulus (sist. Saraf perifer). Reflek fisiologis (deep reflexes) meliputibiceps,triceps,brachioradial,patella, n Achilles. Sedang reflek patologis meliputi babinsky’s sign telapak kaki bagian lateral anaknya di elus, bisa pake jari, bagusnya pake kunci. Kedua, Chaddock’s sign gampangnya itu, kyk orang ngelus/mijetin kaki. Jadi jari2 kita, diletakkan di tibia,… dan diberi tekanan dikit, lalu didorong ke ujung tibia anterior arah ke patella) Ketiga Oppenheim’s sign bagian bawah maleolus lateral dielus bisa pake pin atau kunci, pake jari kita jga boleh. Nah, reflek patologisnya dikatakan (+) jika, jari kaki sang anak member reflek ekstensi. Namun, jika fleksi,.. berarti itu normal. Pada atrofi, biasanya asimetris. Derajat Kelumpuhan SUSUNAN SARAF PUSAT SUSUNAN SARAF TEPI Spastic = Kaku Flaccid = Layuh Reflek Fisiologis Reflek Fisiologis Reflek Patologis (+) Reflek Patologis (-) Tidak ditemukan atrofi, kecuali sudah berlangsung lama Atrofi cepat terjadi

Transcript of Acute Flaccid Paralysis

Page 1: Acute Flaccid Paralysis

Acute Flaccid Paralysis adalah semua anak yg berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yg sifatnya flaccid

(layuh), terjadi scr akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa.  Ruda paksa  itu adl  segala hal yg 

disebabkan oleh trauma, misalnya anaknya itu manjat pohon pas main petak umpet, tiba2 digigit semut hitam 

diatas pohon, dia ng tahan lagi trus pengen turun, eh ng hati2,.. gubrakk,.. mendarat diatas tanah,.. T.T,.. trus tiba2 

ng bisa jalan (lumpuh), nah hal tsb blm bisa dikatakan termasuk AFP, karena,.. penyebabnya bukan infeksi polio,.. 

tapi terkadang jika ada keragu-raguan,…. Apakah sebelum digigit semut dia udah terinfeksi polio, tapi blm ada 

tanda2 (apparent polio) dan sesaat sebelum jatuh baru timbul gejala polionya (lumpuh), makanya dia langsung 

terjatuh n jd lumpuh,.. atau benar2 murni karena posisi mendaratnya ditanah yg ng sempurna, jd bikin dia lumpuh 

(hehe,.. ),.. nah ini bisa dilaporkan sbg AFP, namun perlu dilakukan pemeriksaan lbh lanjut seperti pemeriksaan lab 

trhdp feses pasien. Untuk anak >15 thn, bisa dilaporkan sbg kasus AFP jika terdpt gejala klinis yg pasti misalnya 

Polio.

Spastic vs Flaccid

Spastic   itu   lawannya   dari 

flaccid. Spastic adalah kekakuan otot

yang terjadi karena terdapat defek pada

upper motor neuron hingga sebelum

cornu anterior (sist. Saraf pusat). 

Sedangkanspastic adl   keadaan   dimana   otot   menjadi   lemas,   lunglai,   layuh   dan   penurunan   tonus   otot   yg 

disebabkan oleh defek pada lower motor neuron pada cornu anterior hingga ke muskulus (sist. Saraf

perifer). Reflek fisiologis (deep reflexes) meliputibiceps,triceps,brachioradial,patella, n Achilles.   Sedang reflek

patologis meliputi babinsky’s sign telapak kaki bagian lateral anaknya di elus, bisa pake jari, bagusnya pake kunci. 

Kedua, Chaddock’s sign  gampangnya itu, kyk orang ngelus/mijetin kaki. Jadi jari2 kita, diletakkan di tibia,… dan 

diberi tekanan dikit, lalu didorong ke ujung tibia anterior arah ke patella)

Ketiga Oppenheim’s sign  bagian bawah maleolus lateral dielus bisa pake pin atau kunci, pake jari kita jga boleh. 

Nah, reflek patologisnya dikatakan (+) jika, jari kaki sang anak member reflek ekstensi. Namun, jika fleksi,.. berarti 

itu normal. Pada atrofi, biasanya asimetris.

Derajat Kelumpuhan

Kelumpuhan itu ada sifatnya parsial (paresis) dan ada juga yg total (paralysis).Kelumpuhan yg tjd pd AFP ini ada 

beberapa tingkatan, hal ini sebanding dgn tingkat keparahan AFPnya. Tingkatannya adl :

0 : sama sekali tidak bisa menggerakkan ekstremitasnya

1 : hanya dapat menggerakkan jari sedikit tapi tidak bisa menggeser,..

2 : hanya dapat menggeser kakinya dari tempat tidur, sedang untuk mengangkatnya tidak bisa,..

3 : bisa mengangkat kaki dari tempat tidur

4 : bisa berjalan namun terbatas (terpincang-pincang)

5 : normal,.. mau jalan, lari, lompat :D.

Pada AFP, derajat kelumpuhannya adalah 0.

Tujuan

SUSUNAN SARAF PUSAT SUSUNAN SARAF TEPI

Spastic = Kaku Flaccid = Layuh    Reflek Fisiologis   Reflek FisiologisReflek Patologis (+) Reflek Patologis (-)Tidak ditemukan atrofi, kecuali sudah berlangsung lama

Atrofi cepat terjadi

Page 2: Acute Flaccid Paralysis

jika Indonesia bebas polio, dan beberapa tahun kemudian masih diberikan vaksin polio. Baru dinyatakan benar2 

bebas polio (eradikasi), maka pemerintah Indonsia dapat mengalokasikan dana yg utuk polio itu ke  vaksin lainnya. 

Misalnya pada kejadianmeningitis yg merupakan penyebab tinggi angka kematian pada anak. Padahal meningitis 

itu ada vaksinnya, hanya saja blm termasuk yg difasilitasi  oleh pemerintah, shg blm bisa dlakukan oleh semua 

kalangan masyarakat karena mungkin masih  mahal atau blm ada kesadaran.

Karakteristik

Pada anak yg sudah besar, ada karakteristik yg khas untuk penderita AFP ini yaitu:

1.       Pincang atau tidak dapat berjalan

2.       Tidak dapat meloncat 1 kaki

3.       Tidak dapat berjongkok lalu berdiri lagi

4.       Tidak dapat berjalan dgn jari-jari kaki atau tumit

5.       Tidak dapat mengangkat kakinya dari tempat tidur

6.       Tidak ada tahanan pada kaki, dll

Jenis Kelumpuhan

a.        Kelumpuhan 2 tungkai : jika kelumpuhannya sudah berat maka anak tidak bisa berjalan, namun jika masih ringan 

anak bisa sedikit berjalan tapi sangat terbatas dan harus dibantu/ dipapah oleh orang lain.

b.       Kelumpuhan  1 tungkai : jika kelupuhan sudah berat bisa berjalan, tapi pincang. Namun jika masih ringan maka 

anak hanya dpt berjalan dgn satu kaki dgn cara melompat.

Karakteristik pd bayi

Ada perbedaan yg sgt jelas antara bayi normal dan bayi yg lumpuh layu.pada bayi yg normal, ke-4 ekstremitas itu 

fleksi, bahkan kakinya sampe menyentuh mulut (lucu,.. ) Salah satu yg khas adalah floppy infant, dimana bayi yg 

lumpuh layu ketika ditidurkan lututnya itu jatuh kesamping menyentuh tempat tidur, seperti katak tidurnya (ng 

enak kali dibayanginnya) dan tidak aktif bergerak. Artinya otot bayi tsb tidak bisa berkontraksi n tidak mampu 

mempertahankan gravitasi, sehingga terjatuh ke samping n tdk bisa digerakkan. Ada yg disebut spinal musculus

atrophy (SMA) yaitu atrofi yg terjadi pada spinal paralytic poliomyelitis, dimana terdapat kesakitan pada otot yg

parah, dan juga timbul defek motoris dan sensoris.  Biasanya lebih sering terjadi pada tungkai kaki daripada pd 

lengan. Paralysis tipe ini terjadi jika >50% neuron yg mempersarafi otot kaki hancur. Ada 3 tipe, dimana tipe 1 

terjadi pd bayi yang baru lahir. Sehingga pada bayi perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengecek keadaan motoris 

sang bayi, yaitu:

1.       Pegang pada pergelangan dan jemari apa bergerak dan menggenggam tangan kita? Kalo iya berarti normal

2.       Dorong dan tarik kedua tungkai maka akan terasa ada tidaknya tahanan

3.       Angkat tungkai kemudian lepaskan yg pertama menyentuh tempat tidur berarti sisi kaki itu yg lumpuh

4.       Gelitik ada refleknya ng,.. kalo ada berarti normal

Diagnosis

Untuk menentukan jenis kelumpuhan pd seorang anak termasuk spastic atau flaccid itu tdak mudah. Berikut ada 

beberapa penyebab kelumpuhan pada susunan saraf tepi, yaitu:

a.       Medulla spinalis : mielits transversa, Polio, dan trauma

Page 3: Acute Flaccid Paralysis

b.       Akar saraf tepi: sindrom Guillain Barre

c.        Saraf tepi : neuritis infeksi atau kurang gizi dan trauma

d.       Sambungan saraf otot : Miastenia gravis dan distrofi

e.       Tangan : Erb’s palsy

Jika kita menemukan seorang anak dgn lumpuh layu, maka dibawah ni beberapa DDnya,…

1.       Polio : cenderung di ekstremitas bawah dan asimetris

2.       Guillain barre: suatu kelainan AFP yg sifatnya ascenderen (kaki-tangan)

3.       Mielitis

4.       Lain2 (yg poin a,b,c, diatas). Yuk, kita bahas satu2,.. 

Polio

Etiology : virus polio. Terjadi kerusakan sel pd sumsum tulang belakang. Manifestasi klinisnya ada 4,:

a.        infeksi asimtomatik atau disebut apparent polio : terjadi pada 90-95 % pasien tidak menyebabkan penyakit dan 

tidak adaperkembangan sequele.

b.       Poliomyelitis abortif :  terjadi pd 4-8 % kasus, dgn sindrom seperti influenza nonspesifik pada 1-2 minggu stlh 

infeksi. Disertai malaise, fever, anorexia dan vomiting. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pharingitis nonspesifik, 

abdominal n muscular tenderness dan weakness. Penyembuhannya komplit, tidak ada tanda kelainan neurologis 

dan tidak ada perkembangan sequele.

c.        Poliomyelitis non paralitik :  terjadi pd 1% pasien dengan gejala yg sama seperti poliomyelitis abortif, namun 

headache, nausea, n vomiting lbh sering. Terdapat kekakuan pada posterior otot leher. 2/3 dari anak2 tsb akan 

memiliki simptom yg durasinya sebentar antara minor illness (fase 1) dan major illness/ defek CNS (fase 2) shg 

dokter harus benar2 telliti, jgn sampai tidak memperhatikan gejala yg muncul sebentar ini, karena jika terlewatkan, 

maka CNS sang anak akan mengalami defek.  Px.  Fisik terdapat tanda nuchal-spinal  dan kelainan pada deep n 

superficial reflexes.

d.       Poliomyelitis paralitik:  terjadi pd 0,1% pasien yg terinfeksi virus polio. Terdapat defek CNS yg berat.  Ada 3 jenis, 

yaitu:

1.       Spinal paralytic poliomyelitis : terjadi pd fase ke2  pd penyakit biphasic (2 fase), dimana fase pertamanya adalah 

yg abortive poliomyelitis. Pada  2-5 hari setelah fase 1 akan merasa baikan, namun setelah itu simtom sebelmnya 

akan muncul  kembali  dan disertai  sakit  otot  yg berat dan penurunan fungsi  sensoris  dan motoris.  Progresnya 

bervariasi, bisa paresis- paralisis. Pada pasien dgn paralisis sering disertai disfungsi kandung kencing.

2.       Bulbar Poliomyelitis : terjadi tanpa didahului apparent polio pada  spinal cord. Terjadi disfungsi pd nervus cranialis 

dan  medullary   center.   Tanda   klinisnya   adl   permasalahan  pd   traktus   respiratorius,   yaitu   1.  Nasal   twang   saat 

bersuara atau nangis karena kerusakan palatum dan kelemahan pharyng, 2.ketidakmampuan untuk menelan dgn 

lembut, sehingga terjadi pnumpukan saliva, 3. Penumpukan sekresi faring, sehingga terjadi kesulitan dm inspirasi 

4. Tidak bisa batuk, jadi kesusahan dalam mengeluarkan zat asing dari tenggorokan. 5. Deviasi palatum, liah, dan 

uvula 6. Regurgitas saliva dan cairan karena ada paralisis faring 7. Defek paa medulla sehingga laju pernapasan 

bermasalah 8. Paralisis pita suara 9.terdapat rope sign kelemahan otot hyoid

3.       Polioencephalitis seizure, coma, spastic paralysis dangan peningkatan reflek.