acara 1

24
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman purbakala orang telah mengenal teknik sederhana untuk membuat dan merakit alat. Mungkin teknik ikat mengikat dan penggunaan pasak merupakan cara tertua yang pernah dikenal. Dengan makin berkembangnya teknologi disegala bidang dewasa ini telah banyak diciptakan berbagai macam bahan, alat dan mesin serta teknik dalam bidang perbengkelan. Teknologi perbengkelan yang akan dibahas disini meliputi teknik pengencangan komponen, mencangkup aplikasi baut, mur, sekrup dan lain-lain, serta cara penggunaannya. Ada beberapa peralatan sederhana yang umum dijumpai dan dipakai di bengkel-bengkel seperti macam kunci, obeng, tang, gergaji dan lain-lain. Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun perbaikan alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar- mengajar keterampilan (Soetarjdo, 1996 dalam modul praktikum). Guna menjamin efektifitas dan efisien kegiatan perbengkelan diperlukan adanya manajemen

Transcript of acara 1

Page 1: acara 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak zaman purbakala orang telah mengenal teknik sederhana untuk

membuat dan merakit alat. Mungkin teknik ikat mengikat dan penggunaan pasak

merupakan cara tertua yang pernah dikenal. Dengan makin berkembangnya

teknologi disegala bidang dewasa ini telah banyak diciptakan berbagai macam

bahan, alat dan mesin serta teknik dalam bidang perbengkelan.

Teknologi perbengkelan yang akan dibahas disini meliputi teknik

pengencangan komponen, mencangkup aplikasi baut, mur, sekrup dan lain-lain,

serta cara penggunaannya. Ada beberapa peralatan sederhana yang umum

dijumpai dan dipakai di bengkel-bengkel seperti macam kunci, obeng, tang,

gergaji dan lain-lain.

Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun perbaikan

alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan sebagai

tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar keterampilan (Soetarjdo,

1996 dalam modul praktikum). Guna menjamin efektifitas dan efisien kegiatan

perbengkelan diperlukan adanya manajemen bengkel yang baik terhadap

keseluruhan sumber daya yang ada.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah

1. Mengetahui peralatan perbengkelan sederhana.

2. Mengetahui fungsi peralatan sederhana.

3. Mengetahui cara kerja peralatan perbengkelan sederhana.

Page 2: acara 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun

perbaikan alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan

sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ketrampilan, untuk

menjamin efektifitas dan efisien kegiatan perbengkelan diperlukan adanya

menejemen bengkel yang baik terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.

Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan bengkel

sangat penting sehingga setiap peralatan yang ada selalu dalam keadaan terawat

dan siap dipakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan bengkel yang

memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yang baik dan benar dalam

penggunaan alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih mudah dan

aman (Soetarjo, 1996).

Peralatan bengkel yang umum digunakan antara lain obeng, palu, tang

kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji, canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad

dan alat pencabut sekrup. Agar dalam penggunaannya peralatan tersebut dapat

aman dan tahan lama perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Pembelian penggunaan alat yang bermutu baik.

2. Perawatan yang baik.

3. Penggunaan alat sesuai dengan jenis dan fungsinya.

Alat merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pekerjaan manusia

dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya alat perbengkelan dalam membantu

menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel. Teknik dan

teknologi perakitan, pembuatan dan penggunaan alat maupun mesin bengkel

tersebut sangat berpengaruh terhadap keefektifan dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan.

Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam

membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau

bahkan hilang, maka proses pembuatan akan terhambat. Sehingga hasilnya tidak

akan sempurna dan bisa tidak terselesaikan. Peralatan tangan yang dimaksud

Page 3: acara 1

adalah segala macam perkakas atau alat yang digunakan secara manual (tangan)

untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel listrik (elektro) (Morgan, K dan

Setiawan, 1987).

Page 4: acara 1

III.METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah

1. Obeng

2. Palu

3. Tang

4. Kunci

5. Pahat

6. Penitik

7. Kikir

8. Gergaji

9. Canggam

10. Klem

11. Mata Bor

12. Tap

13. Snei

B. Prosedur Kerja

1. Mengidentifikasi peralatan perbengkelan yang ada.

2. Menggambar peralatan perbengkelan yang ada.

3. Menjelaskan cara kerja dan fungsi.

Page 5: acara 1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Terlampir

B. Pembahasan

1. Gergaji Tangan

Fungsi:

Untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda kerja.

Cara Kerja:

Gergaji memotong benda kerja dengan menyayat garis lintang benda sehingga

lama kelamaan bagian tersebut terkikis, untuk mendapatkan hasil yang rapih

sebelum benda kerja digergaji benda harus ditandai terlebih dahulu. Ketika

menggergaji, pada langkah awal berikan tekanan disertai dengan dorongan ke

depan, ketika ditarik ke belakang tekanan dikurangi.

2. Mesin Bor

Page 6: acara 1

Fungsi:

Alat pembuat lubang, alur atau bisa untuk peluasan dan penghalusan suatu lubang

yang efisien.

Cara Kerja:

Cara mengebor untuk pengerjaan mengebor tembus pada benda kerja yang

diletakan pada alas meja bor, dimana ketika bor telah menembus benda kerja

maka mata bor janngan sampai menyayat permukaan meja bor. Oleh karena itu,

pada waktu penjepitan benda kerja harus betul-betul sudut mata pemotong bor

dengan titik pusat lubang yang akan dibor sepusat dengan titik lubang meja bor.

3. Mesin Pemotong Plat

Fungsi:

Membentuk plat-plat yang masih berupa lembaran sehingga menjadi barang yang

berupa hasil produk.

Cara Kerja:

Cara menggunakan mesin pemotong ini, benda kerja yang berupa lembaran plat

eyser diletakkan pada alas mesin. Benda kerja yang akan dipotong tersebut

sebelumnya sudah dirancang di mana garis pemotongnya akan dilakukan. Setelah

dipasang dan ditempatkan pada posisi yang tepat di bawah pisau pemotong mesin

tekan injakan kaki dengan tekanan yang kuat. Usahakan pada saat menekan

injakan kaki benda kerja jangan sampai bergerak.

Page 7: acara 1

4. Mata Bor

Fungsi:

Melubangi benda kerja.

Cara Kerja:

Pasangkan mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris

dipasangkan menggunkan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala tirus dipasang

langsung pada sumbu utama pada mesin bor.

5. Tang

Fungsi:

Untuk membengkokan kawat atau memegang kaki komponen seperti Resisitor,

Transistor dan komponen lainnya.

Cara Kerja:

Pegang bagian kedua kaki tang dan lakukan penjepitan pada benda kerja yang

akan dipotong atau akan dipegang pada komponen benda lain, selain itu pada

bagian lebar mulut tang dapat diperbesar sesuai keinginan dengan memutar

engselnya.

Page 8: acara 1

6. Obeng

Fungsi:

Untuk membuka sekerup atau memasang sekerup.

Cara Kerja:

Agar memudahkan anda dalam pekerjaan/reparasi sebaiknya persiapkan obeng

yang berbagai jenis ukuran dan macam-macamnya. Yaitu dengan membeli satu

set obeng. Jenis obeng ada yang berujung pipih (-)dan berujung (+) disebut

kembang. Gunanya juga disesuaikan keperluan. Jika kita akan membuka atau

memasang sekerup kembang hendaknya dipakai obeng (+) kembang. Jika kita

memasang sekerup (-) hendaknya dipakai obeng yang berujung pipih saja. Dalam

membuka sekerup usahakan jangan sampai sekerup cacat atau rusak. Oleh sebab

itu gunakan obeng yang sesuai dan yang masih baik keadaannya.

7. Kunci Kombinasi

Fungsi:

Pada bagian kunci pas dipergunakan untuk membuka atau mengencangkan mur

nepel penyambung pipa, sedangkan kunci ringnya untuk dipergunakan pada baud

atau mur segi enam.

Page 9: acara 1

Cara Kerja:

Kunci kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas dan kunci ring, yang

masing-masing ukurannya sama dan cara penggunaannya disesuaikan dengan

besar benda yang mempergunakan kunci kombinasi ini.

8. Kunci Ring

Fungsi:

Untuk memutar atau mengencangkan baut.

Cara Kerja:

Kunci ring akan mengencangkan tiap sudut kepala baud atau mur lebih baik dari

pada kunci pas yang hanya dapat memegang pada dua sudut saja.

9. Palu

Fungsi:

Alat untuk memukul pakku.

Cara kerja:

Pegang bagian ujung badan pada waktu menggunakannya supaya dapat

menambah kekerasan pemukulan. Lalu pukul palu ke benda kerja yang akan

dipukul.

Page 10: acara 1

10. Riveter

Fungsi:

Untuk memasang paku rivet.

Cara Kerja:

Paku ditembakkan pada pelat dengan cara menarik tuas sampai paku benar-benar

lepas dan terpotong. Jika paku sudah terpotong kembalikan posisi tuas pada

kondisi awal.

11. Kunci L

Fungsi:

Digunakan untuk memutar baut dengan kepala socket yang berbentuk sesi enam.

Cara kerja:

Selalu perhatikan ukuran socket yang akan dikencangkan atau dilepaskan,

sesuiakan ukuran kunci dengan ukuran socket. Seperti halnya baud, untuk

mengencangkan putar searah jarum jam dan untuk mengendurkan kebalikannya.

12. Roda Gerinda

Page 11: acara 1

Fungsi:

Menghaluskan benda kerja dengan prinsip abrasive (pengikisan).

Cara Kerja:

mata pisau gerinda yang terdiri dari butiran abrasive menyayat benda kerja

sehingga ketika benda kerja dikenai akan terjadi gesekan yang akan

menghaluskan benda yang dikenai gerinda tersebut.

13. Canggam Rahang Belakang Tetap

Fungsi:

Memegang atau menjepit benda kerja ketika akan dikenai pekerjaan mekanik

Cara Kerja:

Atur lebar rahang dengan menggunakan poros yang terdapat pada ragum,

masukan benda kerja kemudian paskan rahang sesuai ketebalan benda kerja.

14. Penitik Garis

Fungsi:

Membuat titik pusat lengkung atau titik-titik garis.

Page 12: acara 1

Cara Kerja:

Penitik dipegang seperti akan menulis, sudut yang dibentuk antara garis normal

dengan kemiringan penitik adalah 300.

15. Tap

Fungsi:

Membuat ulir dalam.

Cara Kerja:

a. Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan dipakai.

b. Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai tapnya searah

jarum jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan ringan.

c. Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram putus.

d. Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang bor.

e. Lumasi dengan minyak pelumas.

f. Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap ke-3.

16. Sney

Fungsi:

Membuat ulir luar

Page 13: acara 1

Cara Kerja:

a. Siapkan poros sama dengan diameter nominal ulir yang akan dibuat.

b. Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah dipinggul tersebut, putar

tangkai tersebut searah atau berlawanan arah jarum jam sesuai dengan macam

ulir kiri atau kanan.

c. Lumasi dengan pelumas.

17. Pahat pelat

Fungsi:

Meratakan bidang dan memotong pelat logam

Cara Kerja:

Muka pahat sedikit dimiringkan, setelah didapat posisi yang sesuai pelat dipalu

pada bidang kerja, karena pahat ini berukuran sedang maka pahat tidak perlu

digenggam hanya perlu dipegang dengan menggunakan lima jari.

18. Cap/stamp

Fungsi:

Menandai benda kerja yang berupa logam dengan huruf, angka atau simbol

lainnya.

Cara kerja:

Cap ditekankan pada logam yang akan ditandai dengan menggunakan cap yag

sesuai dengan penandaan.

Page 14: acara 1

19. Meja Datar

Fungsi:

Landasan untuk penggambaran benda, biasa digunakan untuk penandaan dan

pemeriksaan benda kerja

20. Kikir Bundar

Fungsi:

Bisa digunakan sebagai pengahalus, pemotong dan pengasah.

Cara Kerja:

Kikir bekeja dengan prinsip memotong dengan kikisan. Kikir digesekan pada

benda kerja yang akan dihaluskan, dipotong ataupun ditajamkan. Benda kerja

yang akan dikikir harus dijepat oleh ragum dengan ketinggian yang seimbang

untuk mencegah terjadinya getaran pada benda. Ketinggian yang tidak

proporsional akan menyebabkan terjadinya getaran yang akan menimbulkan

gerigi pada hasil akhir.

21. Kunci ring (box wrench)

Fungsi:

Berfungsi sebagai pembuka baut kepala segi enam yang mempunyai 12 sudut

kunci pada tempat-tempat yang sempit.

Page 15: acara 1

Cara Kerja:

Umumnya sama seperti cara kerja kunci yang lainnya.

22. Gunting tangan untuk plat

Fungsi:

Memotong plat tipis.

Cara Kerja:

Rahang gunting digerakkan dengan menggunakan tangan, pada saat menggunting

rahang guntimg tidak dapat di rekatkan semua karena akan menyebabkan bekas

sobekan pada plat yang dipotong.

23. Sekrap tangan

Fungsi:

Menghilangkan noda-noda atau memberi guratan-guratan untuk penyimpanan oli

pada permukaan benda kerja. Bentuknya seperti kikir tetapi permukaannya tidak

berpahat sedangkan ujungnya merupakan mata potongnya.

Cara Kerja:

Sekrap ditarik ke arah pengguna, hal ini terjadi karena mata pisau sekrap

menghadap ke belakang.

24. Gunting tangan kombinasi

Fungsi:

Menggunting suatu plat dengan alur yang tidak beraturan.

Page 16: acara 1

Cara Kerja:

Gunting memotong benda kerja dengan prinsip sayatan, cara kerjanya atau

penggunaannya sama seperti gunting pada umumnya.

25. Kunci Inggris

Fungsi:

Melepas atau mengganti mur atau baut dimana ukuran kunci pas/ring yang sesuai

tidak ada.

Cara Kerja:

Atur rahang kunci sesuai dengan ukuran mur ataupun baut yang akan

dikencangkan atau dilonggarkan.

Page 17: acara 1

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari praktikum ini adalah

1. Kita dapat mengenal berbagai macam alat bengkel beserta fungsi dan cara

kerjanya.

2. Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun perbaikan alat

dan mesin-mesin tertentu.

B. Saran

Diperlengkap macam-macam alat bengkel yang digunakan untuk praktikum.

Page 18: acara 1

DAFTAR PUSTAKA

Anynomous. 2010. Kunci-Kunci Otomatif (Online). http://destinationforlife.blogspot.com/2010/08/dalam-bengkel-otomotif-ataupun-bengkel.html diakses tanggal 11 Desember 2010.

Daryanto, (1987), Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sumbodo, Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri (online). http://ftp.lipi.go.id/pub/Buku_Sekolah_Elektronik/SMK/Kelas%20X/Kelas%20X_SMK_teknik-produksi-mesin-industri_wirawan.pdf diakses tanggal 12 Desember 2010.

Page 19: acara 1

LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN

PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN

Oleh:Rizki Tri Avriani

A1H008014

KEMENETERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2010