acara 1
Transcript of acara 1
![Page 1: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/1.jpg)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman purbakala orang telah mengenal teknik sederhana untuk
membuat dan merakit alat. Mungkin teknik ikat mengikat dan penggunaan pasak
merupakan cara tertua yang pernah dikenal. Dengan makin berkembangnya
teknologi disegala bidang dewasa ini telah banyak diciptakan berbagai macam
bahan, alat dan mesin serta teknik dalam bidang perbengkelan.
Teknologi perbengkelan yang akan dibahas disini meliputi teknik
pengencangan komponen, mencangkup aplikasi baut, mur, sekrup dan lain-lain,
serta cara penggunaannya. Ada beberapa peralatan sederhana yang umum
dijumpai dan dipakai di bengkel-bengkel seperti macam kunci, obeng, tang,
gergaji dan lain-lain.
Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun perbaikan
alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan sebagai
tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar keterampilan (Soetarjdo,
1996 dalam modul praktikum). Guna menjamin efektifitas dan efisien kegiatan
perbengkelan diperlukan adanya manajemen bengkel yang baik terhadap
keseluruhan sumber daya yang ada.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mengetahui peralatan perbengkelan sederhana.
2. Mengetahui fungsi peralatan sederhana.
3. Mengetahui cara kerja peralatan perbengkelan sederhana.
![Page 2: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/2.jpg)
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun
perbaikan alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan
sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ketrampilan, untuk
menjamin efektifitas dan efisien kegiatan perbengkelan diperlukan adanya
menejemen bengkel yang baik terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.
Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan bengkel
sangat penting sehingga setiap peralatan yang ada selalu dalam keadaan terawat
dan siap dipakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan bengkel yang
memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yang baik dan benar dalam
penggunaan alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih mudah dan
aman (Soetarjo, 1996).
Peralatan bengkel yang umum digunakan antara lain obeng, palu, tang
kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji, canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad
dan alat pencabut sekrup. Agar dalam penggunaannya peralatan tersebut dapat
aman dan tahan lama perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Pembelian penggunaan alat yang bermutu baik.
2. Perawatan yang baik.
3. Penggunaan alat sesuai dengan jenis dan fungsinya.
Alat merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pekerjaan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya alat perbengkelan dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel. Teknik dan
teknologi perakitan, pembuatan dan penggunaan alat maupun mesin bengkel
tersebut sangat berpengaruh terhadap keefektifan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam
membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau
bahkan hilang, maka proses pembuatan akan terhambat. Sehingga hasilnya tidak
akan sempurna dan bisa tidak terselesaikan. Peralatan tangan yang dimaksud
![Page 3: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/3.jpg)
adalah segala macam perkakas atau alat yang digunakan secara manual (tangan)
untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel listrik (elektro) (Morgan, K dan
Setiawan, 1987).
![Page 4: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/4.jpg)
III.METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Obeng
2. Palu
3. Tang
4. Kunci
5. Pahat
6. Penitik
7. Kikir
8. Gergaji
9. Canggam
10. Klem
11. Mata Bor
12. Tap
13. Snei
B. Prosedur Kerja
1. Mengidentifikasi peralatan perbengkelan yang ada.
2. Menggambar peralatan perbengkelan yang ada.
3. Menjelaskan cara kerja dan fungsi.
![Page 5: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/5.jpg)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
1. Gergaji Tangan
Fungsi:
Untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda kerja.
Cara Kerja:
Gergaji memotong benda kerja dengan menyayat garis lintang benda sehingga
lama kelamaan bagian tersebut terkikis, untuk mendapatkan hasil yang rapih
sebelum benda kerja digergaji benda harus ditandai terlebih dahulu. Ketika
menggergaji, pada langkah awal berikan tekanan disertai dengan dorongan ke
depan, ketika ditarik ke belakang tekanan dikurangi.
2. Mesin Bor
![Page 6: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/6.jpg)
Fungsi:
Alat pembuat lubang, alur atau bisa untuk peluasan dan penghalusan suatu lubang
yang efisien.
Cara Kerja:
Cara mengebor untuk pengerjaan mengebor tembus pada benda kerja yang
diletakan pada alas meja bor, dimana ketika bor telah menembus benda kerja
maka mata bor janngan sampai menyayat permukaan meja bor. Oleh karena itu,
pada waktu penjepitan benda kerja harus betul-betul sudut mata pemotong bor
dengan titik pusat lubang yang akan dibor sepusat dengan titik lubang meja bor.
3. Mesin Pemotong Plat
Fungsi:
Membentuk plat-plat yang masih berupa lembaran sehingga menjadi barang yang
berupa hasil produk.
Cara Kerja:
Cara menggunakan mesin pemotong ini, benda kerja yang berupa lembaran plat
eyser diletakkan pada alas mesin. Benda kerja yang akan dipotong tersebut
sebelumnya sudah dirancang di mana garis pemotongnya akan dilakukan. Setelah
dipasang dan ditempatkan pada posisi yang tepat di bawah pisau pemotong mesin
tekan injakan kaki dengan tekanan yang kuat. Usahakan pada saat menekan
injakan kaki benda kerja jangan sampai bergerak.
![Page 7: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/7.jpg)
4. Mata Bor
Fungsi:
Melubangi benda kerja.
Cara Kerja:
Pasangkan mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris
dipasangkan menggunkan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala tirus dipasang
langsung pada sumbu utama pada mesin bor.
5. Tang
Fungsi:
Untuk membengkokan kawat atau memegang kaki komponen seperti Resisitor,
Transistor dan komponen lainnya.
Cara Kerja:
Pegang bagian kedua kaki tang dan lakukan penjepitan pada benda kerja yang
akan dipotong atau akan dipegang pada komponen benda lain, selain itu pada
bagian lebar mulut tang dapat diperbesar sesuai keinginan dengan memutar
engselnya.
![Page 8: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/8.jpg)
6. Obeng
Fungsi:
Untuk membuka sekerup atau memasang sekerup.
Cara Kerja:
Agar memudahkan anda dalam pekerjaan/reparasi sebaiknya persiapkan obeng
yang berbagai jenis ukuran dan macam-macamnya. Yaitu dengan membeli satu
set obeng. Jenis obeng ada yang berujung pipih (-)dan berujung (+) disebut
kembang. Gunanya juga disesuaikan keperluan. Jika kita akan membuka atau
memasang sekerup kembang hendaknya dipakai obeng (+) kembang. Jika kita
memasang sekerup (-) hendaknya dipakai obeng yang berujung pipih saja. Dalam
membuka sekerup usahakan jangan sampai sekerup cacat atau rusak. Oleh sebab
itu gunakan obeng yang sesuai dan yang masih baik keadaannya.
7. Kunci Kombinasi
Fungsi:
Pada bagian kunci pas dipergunakan untuk membuka atau mengencangkan mur
nepel penyambung pipa, sedangkan kunci ringnya untuk dipergunakan pada baud
atau mur segi enam.
![Page 9: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/9.jpg)
Cara Kerja:
Kunci kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas dan kunci ring, yang
masing-masing ukurannya sama dan cara penggunaannya disesuaikan dengan
besar benda yang mempergunakan kunci kombinasi ini.
8. Kunci Ring
Fungsi:
Untuk memutar atau mengencangkan baut.
Cara Kerja:
Kunci ring akan mengencangkan tiap sudut kepala baud atau mur lebih baik dari
pada kunci pas yang hanya dapat memegang pada dua sudut saja.
9. Palu
Fungsi:
Alat untuk memukul pakku.
Cara kerja:
Pegang bagian ujung badan pada waktu menggunakannya supaya dapat
menambah kekerasan pemukulan. Lalu pukul palu ke benda kerja yang akan
dipukul.
![Page 10: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/10.jpg)
10. Riveter
Fungsi:
Untuk memasang paku rivet.
Cara Kerja:
Paku ditembakkan pada pelat dengan cara menarik tuas sampai paku benar-benar
lepas dan terpotong. Jika paku sudah terpotong kembalikan posisi tuas pada
kondisi awal.
11. Kunci L
Fungsi:
Digunakan untuk memutar baut dengan kepala socket yang berbentuk sesi enam.
Cara kerja:
Selalu perhatikan ukuran socket yang akan dikencangkan atau dilepaskan,
sesuiakan ukuran kunci dengan ukuran socket. Seperti halnya baud, untuk
mengencangkan putar searah jarum jam dan untuk mengendurkan kebalikannya.
12. Roda Gerinda
![Page 11: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/11.jpg)
Fungsi:
Menghaluskan benda kerja dengan prinsip abrasive (pengikisan).
Cara Kerja:
mata pisau gerinda yang terdiri dari butiran abrasive menyayat benda kerja
sehingga ketika benda kerja dikenai akan terjadi gesekan yang akan
menghaluskan benda yang dikenai gerinda tersebut.
13. Canggam Rahang Belakang Tetap
Fungsi:
Memegang atau menjepit benda kerja ketika akan dikenai pekerjaan mekanik
Cara Kerja:
Atur lebar rahang dengan menggunakan poros yang terdapat pada ragum,
masukan benda kerja kemudian paskan rahang sesuai ketebalan benda kerja.
14. Penitik Garis
Fungsi:
Membuat titik pusat lengkung atau titik-titik garis.
![Page 12: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/12.jpg)
Cara Kerja:
Penitik dipegang seperti akan menulis, sudut yang dibentuk antara garis normal
dengan kemiringan penitik adalah 300.
15. Tap
Fungsi:
Membuat ulir dalam.
Cara Kerja:
a. Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan dipakai.
b. Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai tapnya searah
jarum jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan ringan.
c. Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram putus.
d. Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang bor.
e. Lumasi dengan minyak pelumas.
f. Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap ke-3.
16. Sney
Fungsi:
Membuat ulir luar
![Page 13: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/13.jpg)
Cara Kerja:
a. Siapkan poros sama dengan diameter nominal ulir yang akan dibuat.
b. Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah dipinggul tersebut, putar
tangkai tersebut searah atau berlawanan arah jarum jam sesuai dengan macam
ulir kiri atau kanan.
c. Lumasi dengan pelumas.
17. Pahat pelat
Fungsi:
Meratakan bidang dan memotong pelat logam
Cara Kerja:
Muka pahat sedikit dimiringkan, setelah didapat posisi yang sesuai pelat dipalu
pada bidang kerja, karena pahat ini berukuran sedang maka pahat tidak perlu
digenggam hanya perlu dipegang dengan menggunakan lima jari.
18. Cap/stamp
Fungsi:
Menandai benda kerja yang berupa logam dengan huruf, angka atau simbol
lainnya.
Cara kerja:
Cap ditekankan pada logam yang akan ditandai dengan menggunakan cap yag
sesuai dengan penandaan.
![Page 14: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/14.jpg)
19. Meja Datar
Fungsi:
Landasan untuk penggambaran benda, biasa digunakan untuk penandaan dan
pemeriksaan benda kerja
20. Kikir Bundar
Fungsi:
Bisa digunakan sebagai pengahalus, pemotong dan pengasah.
Cara Kerja:
Kikir bekeja dengan prinsip memotong dengan kikisan. Kikir digesekan pada
benda kerja yang akan dihaluskan, dipotong ataupun ditajamkan. Benda kerja
yang akan dikikir harus dijepat oleh ragum dengan ketinggian yang seimbang
untuk mencegah terjadinya getaran pada benda. Ketinggian yang tidak
proporsional akan menyebabkan terjadinya getaran yang akan menimbulkan
gerigi pada hasil akhir.
21. Kunci ring (box wrench)
Fungsi:
Berfungsi sebagai pembuka baut kepala segi enam yang mempunyai 12 sudut
kunci pada tempat-tempat yang sempit.
![Page 15: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/15.jpg)
Cara Kerja:
Umumnya sama seperti cara kerja kunci yang lainnya.
22. Gunting tangan untuk plat
Fungsi:
Memotong plat tipis.
Cara Kerja:
Rahang gunting digerakkan dengan menggunakan tangan, pada saat menggunting
rahang guntimg tidak dapat di rekatkan semua karena akan menyebabkan bekas
sobekan pada plat yang dipotong.
23. Sekrap tangan
Fungsi:
Menghilangkan noda-noda atau memberi guratan-guratan untuk penyimpanan oli
pada permukaan benda kerja. Bentuknya seperti kikir tetapi permukaannya tidak
berpahat sedangkan ujungnya merupakan mata potongnya.
Cara Kerja:
Sekrap ditarik ke arah pengguna, hal ini terjadi karena mata pisau sekrap
menghadap ke belakang.
24. Gunting tangan kombinasi
Fungsi:
Menggunting suatu plat dengan alur yang tidak beraturan.
![Page 16: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/16.jpg)
Cara Kerja:
Gunting memotong benda kerja dengan prinsip sayatan, cara kerjanya atau
penggunaannya sama seperti gunting pada umumnya.
25. Kunci Inggris
Fungsi:
Melepas atau mengganti mur atau baut dimana ukuran kunci pas/ring yang sesuai
tidak ada.
Cara Kerja:
Atur rahang kunci sesuai dengan ukuran mur ataupun baut yang akan
dikencangkan atau dilonggarkan.
![Page 17: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/17.jpg)
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan dari praktikum ini adalah
1. Kita dapat mengenal berbagai macam alat bengkel beserta fungsi dan cara
kerjanya.
2. Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun perbaikan alat
dan mesin-mesin tertentu.
B. Saran
Diperlengkap macam-macam alat bengkel yang digunakan untuk praktikum.
![Page 18: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/18.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Anynomous. 2010. Kunci-Kunci Otomatif (Online). http://destinationforlife.blogspot.com/2010/08/dalam-bengkel-otomotif-ataupun-bengkel.html diakses tanggal 11 Desember 2010.
Daryanto, (1987), Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumbodo, Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri (online). http://ftp.lipi.go.id/pub/Buku_Sekolah_Elektronik/SMK/Kelas%20X/Kelas%20X_SMK_teknik-produksi-mesin-industri_wirawan.pdf diakses tanggal 12 Desember 2010.
![Page 19: acara 1](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022051113/55cf9a1d550346d033a086d1/html5/thumbnails/19.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN
PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN
Oleh:Rizki Tri Avriani
A1H008014
KEMENETERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2010