Abstrak Case Caa i Acs 1

4
ABSTRAK Multipel Aneurisma Arteri Koroner dengan Trombus pada Pasien Sindrom Koroner Akut Benni Andica Surya , Rony Yuliwansyah, Akmal. M. Hanif, Yerizal Karani Subbagian Kardiologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M.Djamil Padang/FK Universitas Andalas Latar belakang: Aneurisma Arteri Koroner (AAK) adalah pelebaran abnormal dari arteri koroner. Kejadian AAK termasuk kasus yang jarang dengan insiden sekitar 1,5 – 4,9 %. Hipotesis terjadinya AAK adalah adanya atherosklerosis, arteritis infeksi, penyakit kawasaki, dan kongenital. AAK dapat menjadi faktor resiko terjadinya Sindrom Koroner Akut (SKA). Penatalaksanaan SKA pada pasien AAK masih menjadi kontroversi, antara konservatif, bedah, maupun kateterisasi. Metode: Laporkan kasus Hasil: Kami laporkan suatu kasus seorang laki-laki 53 tahun dengan keluhan Nyeri dada kiri yang meningkat sejak 1 hari yang lalu. Pasien menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan obesitas. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan enzim jantung. Pada EKG ditemukan sinus rhytm. Pasien didiagnosa dengan Non ST Elevasi Infark Miokard. Pasien diterapi dengan pemberian loading aspirin dan clopidogrel, ISDN sublingual, ACE Inhibitor, dan kontrol lipid. Pada pemeriksaan angiografi, LAD ditemukan irreguler, aneurisma (+) di D1, LCX ditemukan aneurisma (+) dengan trombus (+) di OM 1, flow di LCX lambat, RCA ditemukan

description

ok

Transcript of Abstrak Case Caa i Acs 1

ABSTRAKMultipel Aneurisma Arteri Koroner dengan Trombus pada Pasien Sindrom Koroner AkutBenni Andica Surya, Rony Yuliwansyah, Akmal. M. Hanif, Yerizal KaraniSubbagian Kardiologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M.Djamil Padang/FK Universitas Andalas

Latar belakang: Aneurisma Arteri Koroner (AAK) adalah pelebaran abnormal dari arteri koroner. Kejadian AAK termasuk kasus yang jarang dengan insiden sekitar 1,5 4,9 %. Hipotesis terjadinya AAK adalah adanya atherosklerosis, arteritis infeksi, penyakit kawasaki, dan kongenital. AAK dapat menjadi faktor resiko terjadinya Sindrom Koroner Akut (SKA). Penatalaksanaan SKA pada pasien AAK masih menjadi kontroversi, antara konservatif, bedah, maupun kateterisasi.Metode: Laporkan kasusHasil: Kami laporkan suatu kasus seorang laki-laki 53 tahun dengan keluhan Nyeri dada kiri yang meningkat sejak 1 hari yang lalu. Pasien menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik ditemukan obesitas. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan enzim jantung. Pada EKG ditemukan sinus rhytm. Pasien didiagnosa dengan Non ST Elevasi Infark Miokard. Pasien diterapi dengan pemberian loading aspirin dan clopidogrel, ISDN sublingual, ACE Inhibitor, dan kontrol lipid. Pada pemeriksaan angiografi, LAD ditemukan irreguler, aneurisma (+) di D1, LCX ditemukan aneurisma (+) dengan trombus (+) di OM 1, flow di LCX lambat, RCA ditemukan aneurisma (+) dengan trombus (+). Kesimpulan angiografi adalah aneurisma 3 VD dengan trombus (+) suspek riwayat arteritis. Pasien diterapi secara konservatif dengan pemberian antikoagulan injeksi fondaparinux selama 5 hari dan dilanjutkan dengan pemberian antikoagulan oral warfarin jangka panjang dengan target INR 2-2,5, serta pengendalian faktor resiko SKA.Kesimpulan: Dilaporkan kasus seorang laki-laki dewasa yang menderita AAK dengan SKA. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan angiografi. Respon baik dengan terapi konservatif.Kata kunci: Aneurisma Arteri Koroner (AAK), Sindrom Koroner Akut (SKA).

Galeri Foto Kasus AAK dengan SKA