Abstrak

1
ABSTRAK Motor induksi atau bisa kita sebut dengan motor asinkron, pada prinsipnya adalah dipengaruhi juga dengan medan putar, perputaran pada motor induksi (motor AC) ditimbulkan oleh adanya medan putar ( Fluk yang berputar ) yang dihasilkan oleh kumparan medan pada stator. Medan putar ini biasanya terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak, umumnya 3 fasa. Komponen utama dari motor asinkron ada dua, yaitu stator (bagian mesin yang tidak berputar) dan rotor (bagian motor yang berputar). Pada motor asinkron 3 phase ini ada 2 cara untuk merubah atau mengatur putaran, yang pertama dengan merubah jumlah kutup pada motor, semakin banak kutup, maka semakin rendah kecepatan putarnya, yang kedua dengan mengubah frekuensi sumber, jika semakin besar frekui=ensi sumber, maka semakin cepat putaran motor. Kemudian untuk merubah arah putar atau membalik arah putar motor, dapat dilakukan dengan merubah 2 dari 3 phase motor, misalnya dari R-S-T menjadi R-T-S. Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan besarnya arus pada tegangan nominal, menentukan besarnya putaran pada tegangan nominal, menentukan besarnya daya motor, besarnya prosentase slip, dan efisiensi dari motor. Motor asinkron 3 phase ini dalam dunia marine biasanya diaplikasikan pada: mtor blower, motor pompa airlaut, windlas, crane, dll. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya ialah ; motorasinkron 3 phase, tangampere, tachometer, rectifier, kabel, kapasitor, panel board, dan generator. Dari praktikum yang kami lakukan, pada percobaan motor asinkron beban nol didapatkan ; tegangan jala 220 V, tegangan phase 380 V, frekuensi motor 50 Hz, IR=4,69 A, IS=4,78A, IT= 5,08A. Setelah melakukan praktikum ini dapat kami simpulkan bahwa motor 3 phase membutuhkan daya yang lebih besar dan memiliki daya output yang besar pula, motor asinkron dapat melakukan starting sendiri karena perbedaan derajat dari ketiga fasa sumber tegangan.

description

Mechanical engineering, an engineering discipline borne of the needs of the in¬dustrial revolution, is once again asked to do its substantial share in the call for industrial renewal. The general call is urgent as we face profound issues of produc¬tivity and competitiveness that require engineering solutions, among others. The Mechanical Engineering Series features graduate texts and research monographs intended to address the need for information in contemporary areas of mechanical engineering.The series is conceived as a comprehensive one that covers a broad range of con-centrations important to mechanical engineering graduate education and research. We are fortunate to have a distinguished roster of consulting editors on the advi¬sory board, each an expert in one of the areas of concentration. The names of the consulting editors are listed on the facing page of this volume. The areas of concen-tration are: applied mechanics; biomechanics; computational mechanics; dynamic systems and control; energetics; mechanics of materials; processing; production systems; thermal science; and tribology.I am pleased to present this volume in the series: Boilers and Burners: Design and Theory, by Prabir Basu, Cen Kefa, and Louis Jestin. The selection of this volume underscores again the interest of the Mechanical Engineering Series to provide our readers with topical monographs as well as graduate texts in a wide variety of fields.

Transcript of Abstrak

ABSTRAKMotor induksi atau bisa kita sebut dengan motor asinkron, pada prinsipnya adalah dipengaruhi juga dengan medan putar, perputaran pada motor induksi (motor AC) ditimbulkan oleh adanya medan putar ( Fluk yang berputar ) yang dihasilkan oleh kumparan medan pada stator. Medan putar ini biasanya terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak, umumnya 3 fasa. Komponen utama dari motor asinkron ada dua, yaitu stator (bagian mesin yang tidak berputar) dan rotor (bagian motor yang berputar). Pada motor asinkron 3 phase ini ada 2 cara untuk merubah atau mengatur putaran, yang pertama dengan merubah jumlah kutup pada motor, semakin banak kutup, maka semakin rendah kecepatan putarnya, yang kedua dengan mengubah frekuensi sumber, jika semakin besar frekui=ensi sumber, maka semakin cepat putaran motor. Kemudian untuk merubah arah putar atau membalik arah putar motor, dapat dilakukan dengan merubah 2 dari 3 phase motor, misalnya dari R-S-T menjadi R-T-S. Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan besarnya arus pada tegangan nominal, menentukan besarnya putaran pada tegangan nominal, menentukan besarnya daya motor, besarnya prosentase slip, dan efisiensi dari motor. Motor asinkron 3 phase ini dalam dunia marine biasanya diaplikasikan pada: mtor blower, motor pompa airlaut, windlas, crane, dll. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya ialah ; motorasinkron 3 phase, tangampere, tachometer, rectifier, kabel, kapasitor, panel board, dan generator. Dari praktikum yang kami lakukan, pada percobaan motor asinkron beban nol didapatkan ; tegangan jala 220 V, tegangan phase 380 V, frekuensi motor 50 Hz, IR=4,69 A, IS=4,78A, IT= 5,08A. Setelah melakukan praktikum ini dapat kami simpulkan bahwa motor 3 phase membutuhkan daya yang lebih besar dan memiliki daya output yang besar pula, motor asinkron dapat melakukan starting sendiri karena perbedaan derajat dari ketiga fasa sumber tegangan.