Abstrak

2
ABSTRAK RIZKI ANANDA, 2014 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN HAK ATAS INFORMASI PADA BANK UMUM DI KOTA BANDA ACEH Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (iv, 75), pp., bibl. (T. HAFLISYAH, S.H., M.Hum) Pasal 29 ayat (4) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan bahwasanya “untuk kepentingan nasabah, bank wajib menyediakan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan traksaksi nasabah yang dilakukan melalui bank”. transparansi terhadap informasi mengenai produk bank juga diatur secara tegas dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/6/PBI/2005 tentang transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah. Namun demikian pelaksanaannya belum maksimal, karena masih banyak nasabah yang tidak mengetahui resiko atas penggunaan suatu produk yang ditawarkan oleh bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai transparansi hak atas informasi produk-produk bank pada bank umum milik pemerintah di kota Banda Aceh, untuk mengetahui dan menjelaskan hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pemenuhan transparansi hak atas transparansi informasi produk–produk bank tersebut, dan untuk mengetahui dan menjelaskan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk terlaksananya pemenuhan transparansi hak atas informasi produk-produk bankdi Kota Banda Aceh. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan, sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari peraturan perundang-undangan, buku-buku teks serta pendapat para sarjana yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan transparansi hak atas Informasi produk-produk bank pada bank umum di Kota Banda Aceh sudah dilaksankan berdasarkan aturan yang berlaku. Namun pelaksanaan tersebut masih belum maksimal, karena nasabah belum mendapatkan informasi yang seimbang antara manfaat dan risiko yang

description

abstrak

Transcript of Abstrak

ABSTRAK

RIZKI ANANDA,

2014

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELAKSANAAN HAK ATAS INFORMASI PADA BANK UMUM DI KOTA BANDA ACEH Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(iv, 75), pp., bibl.

(T. HAFLISYAH, S.H., M.Hum)Pasal 29 ayat (4) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan bahwasanya untuk kepentingan nasabah, bank wajib menyediakan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan traksaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. transparansi terhadap informasi mengenai produk bank juga diatur secara tegas dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/6/PBI/2005 tentang transparansi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah. Namun demikian pelaksanaannya belum maksimal, karena masih banyak nasabah yang tidak mengetahui resiko atas penggunaan suatu produk yang ditawarkan oleh bank.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai transparansi hak atas informasi produk-produk bank pada bank umum milik pemerintah di kota Banda Aceh, untuk mengetahui dan menjelaskan hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pemenuhan transparansi hak atas transparansi informasi produkproduk bank tersebut, dan untuk mengetahui dan menjelaskan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk terlaksananya pemenuhan transparansi hak atas informasi produk-produk bankdi Kota Banda Aceh.Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan, sedangkan penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari peraturan perundang-undangan, buku-buku teks serta pendapat para sarjana yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan transparansi hak atas Informasi produk-produk bank pada bank umum di Kota Banda Aceh sudah dilaksankan berdasarkan aturan yang berlaku. Namun pelaksanaan tersebut masih belum maksimal, karena nasabah belum mendapatkan informasi yang seimbang antara manfaat dan risiko yang diterima terhadap penggunaan suatu produk bank. Hambatan dalam pelaksanaan pemenuhan transparansi hak atas informasi produk bank di Kota Banda Aceh, yaitu kurangnya jumlah pegawai di unit pelayanan nasabah, tidak profesionalnya kinerja pegawai bank, dan nasabah yang kurang perduli terhadap informasi yang ada. Upaya-upaya yang dilakukan untuk terlaksananya transparansi hak atas informasi produk-produk bank di kota banda aceh, diantara adalah penambahan jumlah karyawan yang melayani nasabah, pengawasan terhadap kinerja pegawai bank, dan pemberian informasi yang lebih proaktif, baik lisan maupun tulisan.Disarankan kepada nasabah untuk tidak cepat tergiur dengan keuntungan atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan pihak bank terhadap penggunaan suatu produk. Bagi pihak bank selaku pelaku usaha jangan terlalu memikirkan keuntungan semata. Sudah seharusnya dalam mempromosikan suatu produk selain menjelaskan kelebihan atau keuntungan juga wajib memberikan informasi yang jelas mengenai resiko dari penggunaan suatu produk. Kepada Bank Indonesia selaku pengawas perbankan juga disarankan untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap bank yang tidak melindungi nasabahnya.