Abstrak

74
Volume 2 Tahun 2009 Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 83 ABSTRAK [01] HUBUNGAN KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI NEGARA. Oleh: Astawa Yasa, I Putu ( Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. Nengah bawa Atmadja, MA.) Tujuan Penelitian adalah untuk mengkaji hubungan antara kepuasan kerja guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada sekolah menengah atas swasta di Negara. Teknik purposive Sampling digunakan untuk memperoleh88 orang guru sebagai anggota sampel. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan ex-post facto, dan data yang diperolehdianalisis dengan stastistik inferasial. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner Model Skala Likert yang dikalibrasikan dengan memakai uji validitas butir dan koefisien reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan memakai koefisien Alpha Cronbach. Sedangkan uji persyaratan analisis untuk normalitas sebaran populasi memakai uji KOlmogorov-Smirnov, uji linearitas menggunakan uji F, dan uji multikolinearitas menggunakan model Reggresion Linear dari program SPSS 10.05 for Windows. Hasil penelitian adalah : Pertama, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X 1 ) dengan kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persanaan regresi Ŷ = 39,482 + 0,602 X 1 dan koefisien korelasi r y1 = 0,602. Kedua, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja guru (X 2 ) dengan nkinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 86,321 + 0,220 X 2 dan koefisien korelasi r y2 =0,261. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X 1 ) dan motivasi kerja guru (X 2 ) secara bersama-sama terhadap kinerja guru

description

 

Transcript of Abstrak

Page 1: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 83

ABSTRAK [01]

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI NEGARA.

Oleh:

Astawa Yasa, I Putu ( Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Prof. Dr. Nengah bawa Atmadja, MA.)

Tujuan Penelitian adalah untuk mengkaji hubungan antara kepuasan kerja guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan pada sekolah menengah atas swasta di Negara. Teknik purposive Sampling digunakan untuk memperoleh88 orang guru sebagai anggota sampel.

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan ex-post facto, dan data yang diperolehdianalisis dengan stastistik inferasial. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner Model Skala Likert yang dikalibrasikan dengan memakai uji validitas butir dan koefisien reliabilitas. Validitas butir dihitung dengan memakai koefisien Alpha Cronbach. Sedangkan uji persyaratan analisis untuk normalitas sebaran populasi memakai uji KOlmogorov-Smirnov, uji linearitas menggunakan uji F, dan uji multikolinearitas menggunakan model Reggresion Linear dari program SPSS 10.05 for Windows.

Hasil penelitian adalah : Pertama, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X1) dengan kinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persanaan regresi Ŷ = 39,482 + 0,602 X1 dan koefisien korelasi r y1 = 0,602. Kedua, ditemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja guru (X2) dengan nkinerja guru (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 86,321 + 0,220 X2 dan koefisien korelasi r y2 =0,261. Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja guru (X1) dan motivasi kerja guru (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja guru

Page 2: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 84

(Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 31,874 + 0,576 X1 + 0,0623 X2 dan koefisien korelasi ganda r y 12 = 0.652.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja guru dan motivasi kerja guru dapat dipertahankan dan dibina terus-menerus oleh kepala sekolah/yayasan sekolah sehingga dapat meningkatkan kinerja guru.

ABSTRAK [02]

HUBUNGAN ANTARA INTELIGENSI, KECERDASAN EMOSI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KREATIVITAS

GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA TABANAN

Oleh: Suistana Adiputra, I Made

(Pembimbing : Prof. Dr. I Gde Widja, Dr. Gde Sedanayasa, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan

antara intelegensi dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan, (2) hubungan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan, (3) hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativiatas guru sekolah dasar di kota Tabanan, dan (4) hubungan secara bersama-sama antara intelegensi, kecerdasan emosi, dan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasardi kota Tabanan yang berjumlah 192 orang. Sesuai dengan table Krejcie dan Morgan banyaknya sampel diambil berjumlah 129 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling dengan undian. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto. Data dalam penelitian ini

Page 3: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 85

dikumpulkan dengan menggunakan tes intelegensi dan kuesioner dengan mengguanakan statistik parametrik berbentuk korelasi sederhana, korelasi ganda, regresi sederhana, regresi ganda, dan korelasi parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intelegensi dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan dengan kontribusi sebesar 16,80% dan sumbangan efektif sebesar 10,90 %, (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan dengan kontribusi sebesar 27,70 % dan sumbangan efektif sebesar 22,90 %, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan dengan kontribusi sebesar 11% dan sumbangan efektif sebesar 6,80 %, dan (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara intelegensia, kecerdasan emosi, gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota Tabanan dengan kontribusi sebesar 40,60 %.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intelegensi, kecerdasan emosi, dan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kreativitas guru sekolah dasar di kota tabanan secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian, ketiga faktor tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kecendrungan kreativitas guru sekolah dasar di Kota Tabanan.

Page 4: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 86

ABSTRAK [03]

KONTRIBUSI INTELIGENSI, PERHATIAN ORANG TUA, KEBIASAAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PROSES

BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 DENPASAR

(Studi Kasus pada Kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar)

Oleh: Tumbuh, I Made

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. Nyoman Dantes)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya : (1)

kontribusi intelegensi terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar, (2) kontribusi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar, (3) kontribusi kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar, (4) kontribusi kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar dan (5) kontribusi secara bersama-samaintelegensi, perhatian orang tua, kebiasaan belajar, dan kemampuan guru mengelola proses belajar mengajar terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas akselerasi SMA negeri 1 Denpasar tahun 2005. Penelitian ini merupakan penelitian kasus den sensus dengan subyek penelitian sebanyak 17 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa, metode tes digunakan untuk mengukur inteligensi siswa dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang perhatian orang tua dan kebiasaan belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi, regresi dan analisis determinasi.

Page 5: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 87

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara intelegensi dengan prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar sebesar 55,20 % dengan sumbangan efektif sebesar 9,30 %, (2) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar sebesar 50,20 % dengan sumbangan efektif sebesar 24,10 %, (3) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar dengan kontribusi sebesar 64,10 % dan sumbangan efektif sebeasr 30,70 %, (4) terdapat kontribusi postif dan signifikan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar dengan kontribusi sebesar 49,70 % dan sumbangan efektif sebesar 10,80 %, (5) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan secara bersama-sama intelegensi, perhatian orang tua, kebiasaan belajar dan kemampuan guru dalam mengelolaproses belajar mengajar terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar 79,40 %.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan terdapat kontribusi yang positif dan signifikan inteligensi, perhatian orang tua, kebiasaan belajar, dan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar terhadap prestasi belajar siswa kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar baik secara terpisah maupun simultan. Dengan Demikian, keempat faktor tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kecendrungan prestasi belajar siswa akselerasi di SMA Negeri 1 Denpasar.

Page 6: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 88

ABSTRAK [04] ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR

MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BALI

Oleh : Sudiartha, I Ketut

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. Wayan Koyan, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis

hubungan langsung antara : (1) motivasi belajar dengan kebiasaan belajar, (2) kemampuan numerik dengan kebiasaan belajar, (3) motivasi belajar dengan hasil belajar, (4) kemampuan numerik dengan hasil belajar, (5) kebiasaan belajar dengan hasil belajar, serta hubungan tidak langsung antara; (6) motivasi belajar dengan hasil belajar melalui kebiasaan belajar, dan (7) hubungan tidak langsung antara kemampuan numerik dengan hasil belajar melalui kebiasaan belajar, dan (8) hubungan secara simultan antara motivasi belajar, kemampuan numerik, dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan survey dan expost facto, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan statistik inferensial.

Penelitian ini dilakukan terhadap 75 orang mahasiswa semester III jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali. Data yang diperlukan dalam pembahasan dikumpulkan dengan menggunakan instrument skala Likert yaitu; kuesioner motivasi belajar dan kuesioner kebiasaan belajar sedangkan data tentang kemampuan numerik dikumpulkan melalui tes dan prestasi belajar dikumpulkan melalui studi dokumentasi. Instrumen tersebut dikalibrasi dengan memakai uji validitas butir, koefisien reliabilitas, dan uji persyaratan analisis yaitu; normalitas sebaran data, linearitas data, dan heterokedastisitas.

Page 7: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 89

Hasil analisis ditemukan : (1) terdapat hubungan langsung positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan kebiasaan belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,980, (2) terdapat hubungan langsung positif yang signifikan antara kemampuan numerik dengan kebiasaan belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,984, (3) terdapat hubungan langsung positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,978, (4) terdapat hubungan langsung positif yang signifikan antara kemampuan numerik dengan hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,990, (5) terdapat hubungan langsung positif yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar dengan koefisien korelasi sebesar 0,992, (6) terdapat hubungan tidak langsung positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar dengan koefisien sebesar0.992. Koefisien ini memiliki nilai F sebesar 2279,543. Dengan F table adalah 3,13, (7) terdapat hubungan tidak langsung positif yang signifikan antara kemampuan numerik dengan hasil belajar dengan koefisien sebesar 0,995 dengan koefisien diterminasinya (R2) sebesar 0,989. Ini berarti bahwa pengaruh tak langsung kemampuan numerik terhadap hasil belajar adalah 98,9 %, dan (8) terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar, kemampuan numerik dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar dengan koefisien sebesar 0,995 dengan koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,990. Ini berarti bahwa pengaruh motivasi belajar, kemampuan numerik, dan kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar adalah 99,0 %. Penelitian ini juga membuktikan besarnya koefisien korelasi ketiga variable bebas terhadap hasil belajar sebesar 0,213, kemampuan numerik sebesar 0,356, dan kebiasaan belajar sebesar0,426.

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah upaya peningkatan kemampuan numerik, dan pembenahan kebiasaan belajar sehingga dapat disarankan ; (1) kemampuan numerikal mahasiswa hendaknya terus ditingkatkan melalui pemberian latihan dan tugas-tugas yang berhubungan dengan kalkulasi tanpa menggunakan kalkulator dan (2) tanamkan kebiasaan belajar yang teratur kepada

Page 8: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 90

setiap mahasiswa melalui pemberian tugas-tugas di kampus dan dirumah.

ABSTRAK [05]

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KINERJA PAMONG BELAJAR UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR

DI PROVINSI BALI

Oleh : Dana, I Nyoman

(Pembimbing : Prof. Dr. Gede Sedanayasa,M.Pd, Dr. I Made Yudana, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya

kontribusi kesejahteraan pamong belajar terhadap kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali, (2) besarnya kontribusi intrinsic terhadap kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali, (3) besarnya kontribusi disiplin kerja pamong belajar dengan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali, dan (4) besarnya kontribusi secara bersama-sama antara kesejahteraan pamong belajar , motivasi intrinsik, dan disiplin kerja pamong belajar terhadap kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali yang berjumlah 103 orang. Sesuai dengan tabel Krejcie dan Morgan, bila besarnya populasi 103 orang, maka sampel yang diambil 80 orang. Sampel diambil dengan teknik random sampling dengan undian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kesejahteraan pamong belajar, kuesioner motivasi intrinsic, dan kuesioner disiplin kerja pamong belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi, regresi dan analisis determinasi.

Page 9: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 91

Hasil analisis dengan program SPSS 11.0 ditemukan bahwa : (1) kesejahteraan pamong belajar berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja pamong belajar sebesar 19,70 %, (2) motivasi intrinsic pamong belajar sebesar 8,5 %, dan (4) secara bersama-sama kesejahteraan, motivasi intrinsic, dan disiplin kerja pamong belajar berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja pamong belajar sebesar 48%.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan, motivasi intrinsik, dan disiplin kerja pamong belajar berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian ketiga variabel tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kecendrungan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali.

ABSTRAK [06]

HUBUNGAN ANTARA RANCANGAN PROGRAM , KEMAMPUAN WIDYAISWARA, DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DENGAN

EFEKTIFITAS DIKLAT GURU SEKOLAH DASAR DI LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN BALI.

Oleh:

Arnawa, I Wayan (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan antara rancangan program dengan efektivitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali, (2) hubungan antara kemampuan widyaiswara dengan efektifitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali, (3) hubungan antara motivasi belajar peserta dengan efektifitas diklat

Page 10: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 92

guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali, dan (4) hubungan bersama-sama antara rancangan program, kemampuan widyaiswara, dan motivasi belajar peserta dengan efektifitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar peserta diklat di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali yang berjumlah 90 orang. Sesuai dengan tabel Krejcie dan Morgan banyaknya sampel diambil berjumlah 73 orang dengan teknik simple random sampling dengan undian. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan regresi dan korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara rancangan program dengan efektivitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali dengan kontribusi sebesar 44,90 % dan sumbangan efektif sebesar 14,90 %, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan widyaiswara dengan efektivitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali dengan kontribusi sebesar 35% dan sumbangan efektif sebesar 14,90%, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan efektifitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali dengan kontribusi sebesar 25,50% dan sumbangan efektif sebesar 13,30%, dan (4) terdapat hubungan yang positif dn signifikan secara bersama-sama antara rancangan program, kemampuan widyaiswara, motivasi belajar peserta dengan efektifitas diklat guru sekolah dasar di lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali dengan kontribusi sebesar 52,70 %.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara rancangan program, kemampuan widyaiswara, dan motivasi belajar dengan efektifitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian,

Page 11: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 93

ketiga faktor tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kecendrungan efektifitas diklat guru sekolah dasar di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Bali. Dalam setiap penyelenggaraan diklat, lembaga pengelola diklat harus mampu mendorong peningkatan penyusunan rancangan program diklat yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan, peningkatan kemampuan dan kompetensi widyaiswara, serta mendorong peningkatan motivasi belajar peserta diklat.

ABSTRAK [07]

HUBUNGAN ANTARA KINERJA KEPALA SEKOLAH, PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN MOTIVASI KERJA DENGAN

DISIPLIN KERJA GURU DI SDN SE-KECAMATAN WANASABA LOMBOK TIMUR

Oleh :

Musifuddin (Pembimbing : Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd,

Prof. Dr. I Gde Widja)

Penelitian ini dilakukan pada SDN Negeri se-kecamatan Wanasaba Lombok Timur dengan populasi 175 dan sampel yang ditetapkan peneliti sebesar 100 orang dengan teknik multi stage random sampling sederhana. Penelitian ini bersifat deskreptif korelasional dan tergolong Ex-post Facto dengan data primer yang dikumpulkan melalui angket, sedangkan data skunder melalui observasi secara langsung. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik berbentuk korelasi sederhana dan ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kinerja kepala sekolah memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja guru pada taraf kepercayaan 0,5 % yakni t hitung

Page 12: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 94

sebesar 3,560 dengan t tabel sebesar 1,671, dan sumbangan relative = 19%, sumbangan efektif = 8,36 %. 2) penilaian jabatan fungsional guru dengan disiplin kerja guru tingkat hubungannya menunjukkan t

hitung sebesar 2,66 dengan t tabel sebesar 1,671, dan sumbangan relative = 51%, sumbangan efektif = 22,44 %. 3) Motivasi kerja guru dengan disiplin kerja guru dengan t hitung sebesar6,659 dengan t tabel sebesar 1,671, dan sumbangan relative = 32 %, sumbangan efektif = 14,08 %. 4) sedangkan hubungan secara bersama-sama antara kinerja kepala sekolah, penilaian jabatan fungsional guru dan motivasi kerja terhadap disiplin kerja guru, dengan menggunakan uji F menunjukkan hubungan F hitung sebesar 25,640 dengan F tabel

sebesar 2,7 dengan taraf signifikasi 0,5%, dan sumbangan relative = 44,5 %, sumbangan efektif = 42,7 %.

ABSTRAK [08] HUBUNGAN SUPERVISI INSTRUKSIONAL, PEMBERIAN PENGAKUAN

DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE-LOMBOK TIMUR

Oleh :

Musuki (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Dr. Gde Sedanayasa, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara emperik hubungan supervisi instruksional, pemberian pengakuan kepala sekolah dan kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri se-Lombok Timur.

Populasi sasaran dalam penelitian ini berjumlah 1.126 orang guru negeri di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur dan 291 orang ditetapkan sebagai sampel penelitian sesuai dengan tabel Krejcie. Sampel ini diambil dengan

Page 13: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 95

menggunakan teknik sampel Multi Stage Sampling (pengambilan sampel dengan cara bertahap). Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional dan tergolong Ex-post Facto dengan data primer yang dikumpulkan melalui angket tertutup. Data dianalisis dengan menggunakan statistic parametric berbentuk korelasi sederhana dan ganda serta regresi linier.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) supervisi instruksional yang dilakukan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru SMP Negeri dilingkungan Dinas Pendidikan Lombok Timur berada dalam kategori baik, dan sumbangan relatif sebesar 1,29%, sumbangan efektif 0,936%. Persamaan regresi 8,92 + 0,052. 2) pemberian pengakuan kepala sekolah terhadap guru SMP Negeri dalam usaha meningkatkan kinerja mereka di kabupaten Lombok Timur berkatagori sangat baik, dimana sumbangan relatif sebesar 4,14% dan sumbanga efektif sebesar 0,300%. Adapun persamaan regresi 5.99 + 0,093. 3) Kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru juga berada pada katagori baik, sumbangan relatif sebesar 1,83% dan sumbangan efektif 0,133%. Persamaan regresinya 6 x 10 -9 + 0,135. Adapun kinerja guru berada pada katagori baik, sumbangan terhadap kinerja guru secara bersama-sama dari ketiga variabel independen sebesar 7,26%.

Page 14: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 96

ABSTRAK [09]

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN DAN KETERAMPILAN PROFESIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS LAYANAN

SUPERVISI KLINIS GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI KABUPATEN JEMBRANA

Oleh :

Artha Buwana, I Putu (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes,

Prof. Dr. I Gde Widja)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi antara dua variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan dan keterampilan professional kepala sekolah, terhadap kualitas layanan supervisi klinis. Penelitian ini dilakukan pada sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Jembrana. Teknik sampel random sampling digunakan untuk memperoleh 127 orang guru sebagai sampel. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan ex-post facto, dan data yang diperoleh dianalisis dengan statistik inferensial.

Hasil penelitian adalah : Pertama, ditemukan kontribusi yang positif dan sangat signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kualitas layanan supervisi klinis (Y) yang dinyatakan dengan bentuk persamaan regresi Ŷ = 76,310 + 0,425 X1 , koefisien korelasi ry1 = 0,364, dan koefisien determinasi r2

y1 = 0,133. Kedua, terdapat kontribusi yang positif dan sangat signifikan keterampilan professional kepala sekolah (x2) terhadap kualitas layanan supervisi klinis (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 73,520 + 0,508 X2 , koefisien korelasi r y2 = 0,553, dan koefisien determinasi r2

y2 =0,306. Ketiga, terdapat kontribusi yang positif dan signifikan gaya kepemimpinan dan keterampilan professional kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kualitas layanan supervisi klinis (Y) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 60,059 +0,150 X1 + 0,451 X2 dan

Page 15: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 97

koefisien korelasi ganda R = 0,564, serta koefisien determinasi R 2= 0,319.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan (1) mempertahankan gaya kepemimpinan situasional dengan tetap melihat kemampuan dan tingkat kematangan para guru, untuk lebih memahami gaya kepemimpinan setiap calon kepala sekolah diberikan latihan tentang kepemimpinan, (2) keterampilan profesioanal harus dikuasai dan diterapkan oleh kepala sekolah agar guru merasakan pelayanan dalam supervisi klinis yang dapat meningkatkan kualitas mengajar, (3) agar dapat diadakan seleksi untuk calon kepala sekolah untuk mengetahui tingkat kemampuan penguasaan keterampilan profesional kepala sekolah. Dengan tingkat penguasaan kemampuan keterampilan profesional yang baik dapat memberikan layanan supervisi klinis dengan baik, (4) perlu penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih luas dalam hubungan gaya kepemimpinan, keterampilan profesional kepala sekolah, dan kualitas layanan supervisi klinis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

ABSTRAK [10]

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT STRUKTURAL DI LINGKUNGAN PEMPROV BALI PADA BADAN DIKLAT DAERAH

PROVINSI BALI.

Oleh : Rusmulyani, Ketut

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Dr. I Made Yudana)

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan

mendeskripsikan pelaksanaan program Diklat Struktural di Lingkungan Pemprov Bali, pada komponen : (1) input, meliputi

Page 16: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 98

penjanringan peserta diklat, pemilihan tenaga pengajar/widyaiswara, dan optimalisasi sarana dan prasarana diklat; (2) proses, meliputi kesiapan instruktur, pola pembelajaran, interaksi yang dikembangkan oleh instruktur, dan optimalisasi pemanfaatan sarana-prasarana diklat; (3) output, meliputi pemahaman terhadap modul/materi diklat dan tingkat keberhasilan peserta.

Penelitian ini adalah penelitian evaluative bersifat deskriptif kualitatif, menggunakan model CIPP yang dielaborasi dengan evaluasi formatif-sumatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, observasi dan review dokumen. Angket digunakan untukmengumpulkan data input, proses dan output, sedangkan observasi dan review dokumen digunakan untuk memperoleh data tingkat keberhasilan peserta.

Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta Diklatpim Tk. IV Provinsi Bali Angkatan XVIII Tahun 2006 sebanyak 35 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Uji validitas dan reliabilitas instrument dilakukan dengan teknik Korelasi Product Moment dan Alpa Cronbach. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif.

Hasil Penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut : pada komponen input yang mencakup penjaringan calon peserta, pemilihan instruktur dan ketersediaan sarana-prasarana, secara kualitatif tergolong efektif, karena proses dan prosedur teknisnya telah dilaksanakan menurut standar yang ditetapkan. Komponen proses yang meliputi : kesiapan instruktur dalam menyusun rencana pembelajaran sudah sangat memadai. Kenyataan ini telah memberi dampak yang positif sebab perencanaan pembelajaran yang baik dapat meningkatkan retensi pebelajar (Usman, 1998). Untuk memvariansi pembelajaran para instruktur menyiapkan berbagai piranti pembelajaran sehingga dari segi delivery system, proses pembelajaran dikonstruksi sangat sistematis. Tapi pada pola pembelajaran yang dilaksanakan oleh instruktur belum berhasil membuat pembelajarannya dinamis, karena idealnya diklat seharusnya lebih bernuansa science of education belum optimal,

Page 17: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 99

sebab pola pembelajaran masih berciri the act of delivering information. Ini artinya bahwa kultur hubungan birokratik masih mewarnai diklat, sehingga berdampak terhadap interaksi yang terkesan dua arah. Padahal semestinya dalam pembelajaran yang dinamis dapat dikembangkan interaksi yang multi arah atau memanfaatkan kapasitas peserta sebagai sumber belajar (learning source). Optimalisasi sarana-prasarana diklat oleh widyaiswara memiliki keunggulan yang cukup tinggi. Berbagai piranti penunjang diklat dapt dioptimalkan penggunaannya sehingga benar-benar dapat memberi efek positif pada proses diklat. Komponen output/luaran yang meliputi : pemahaman terhadap modul/materi diklat baik secara in-statistika maupun secara in-dinamika termasuk kategori tinggi. Artinya bahwa modul yang digunakan oleh widyaiswara kepada peserta latihan dinilai sudah sesuai dalam arti sudah cukup sistematis, gampang dipelari. Dan tingkat keberhasilan peserta berdasarkan rekap nilai akhir dinyatakan sebanyak 28 orang atau 68,57 % pserta dengan kategori mahir, dan sebanyak 11 orang (31,43%) tergolong menguasai. Dengan tingkat kelulusan 100%, termasuk kategori berhasil dengan nilai 4 dalam kategori baik.

Dari hasil evaluasi yang tersuguh dapat direkomendasikan (1) kompenen input, penjaringan peserta diklat lebih diprioritaskan bagi pegawai yang sudah menduduki jabatan; (2) usia peserta dibatasi maksimal 40 thn; (3) ketersediaan dan kesiapan sarana prasarana diklat lebih ditingkatkan baik kuantitas dan kualitasnya. Pada komponen proses para instruktur agar lebih memvariasi metode pembelajarannya dan meningkatkan interaksi kesejawatan dengan peserta dan kelas diklat agar lebih berciri science of education. Dan komponen output dapat mencirikan meningkatnya kepemimpinan peserta yang meliputi konsisteni dan tanggungjawabnya sebagai pejabat, kemampuan memberdayakan sumber daya yang ada dan demokratis; serta meningkatnya kesetiaan pegawai, yang diwujudkan dalam bentuk kedisiplinan, kejujuran, dan kesanggupan melaksanakan tugas sesuai tingkat dan tanggungjawabnya.

Page 18: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 100

Sehingga dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan Program Diklatpim Tk. IV Provinsi Bali secara umum berjalan lancer tanpa hambatan yang berarti, dan keberhasilan diklat dalam kategori tinggi, maka program ini dapat dilanjutkan dengan melakukan penyesuaian seperlunya agar idelita yang menjadi latar dan target pelaksanaanya dapat tercapai secara aktual dalam penyelenggaraanya pada tempat dan waktu yang lain.

Studi evaluasi ini dibatasi oleh persoalan ontologism dan epistimologis dalam ruang dan waktu. Dengan demikian, sangat disadari bahwa ada berbagai aspek yang belum mampu dijangkau dalam penelitian ini. Untuk itu disarankan kepada peneliti yang lain yang berminat untuk mendalami persoalan penelitian ini lebih luas dan dengan tungkat kedalaman yang lebih tinggi.

ABSTRAK [11] EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO

9001:2000 DI SMK NEGERI 1 DENPASAR

Oleh : Buda Astika, I Made

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Dr. A.A. Istri Ngurah Marhaeni,MA)

Tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran

tentang : (1) efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2000 di SMK Negeri 1 Denpasar dilihat dari konteks, masukan, proses, dan hasil penerapan, (2) kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pengelolaan sekolah dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di SMK Negeri 1 Denpasar serta alternative pemecahannya.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Denpasar pada semua program keahlian tahun pelajaran 2006/2007, dengan

Page 19: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 101

menggunakan model evaluasi CIPP dari Stufllebeam yang melibatkan 423 responden. Ada empat variabel yang dikaji yaitu variabel konteks, terdiri dari sub variabel sistem manajemen mutu sekolah dan variabel keterlibatan komite sekolah. Variabel masukan yang terdiri dari sub variabel manajemen sekolah dan keterlibatan dunia usaha / dunia industri (DU/DI). Variabel proses yang terdiri dari sub variabel pemeliharaan dan pengadaan sarana pendidikan, kegiatan belajar mengajar oleh guru, kegiatan belajar mengajar siswa. Variabel produk dengan sub variabel nilai ujian tahun pelajaran 2006/2007 (UN,US dan UK). Metode kuesioner digunakan untuk menjaring data system manajemen mutu sekolah, manajemen sekolah dengan responden semua staf manajemen, keterlibatan DU/DI, dan proses pembelajaran siswa. Metode wawancara untuk menjaring data keterlibatan komite sekolah. Metode observasi untuk menjaring data kegiatan belajar mengajar oleh guru. Metode studi dokumen untuk menjaring data sistem manajemen mutu sekolah, pengadaan dan pemeliharaan sarana pendidikan, dan nilai ujian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) variabel konteks efektif dilihat dari frekuensi kategori positif 58.00% untuk sistem manajemen mutu sekolah dan frekuensi kategori positif 75.00% untuk keterlibatan komite, (2) variabel masukan efektif dilihat dari frekuensi kategori positif 58.00% untuk manajemen sekolah dan frekuensi kategori positif 51.50% untuk keterlibatan DU/DI, (3) variabel proses kurang efektif dilihat dari frekuensi kategori negatif 63.00% untuk pemeliharaan dan pengadaan sarana pendidikan, frekuensi positif 58.00% untuk kegiatan belajar mengajar oleh guru, dan frekuensi kategori positif 52.50% untuk kegiatan belajar mengajar siswa, (4) variabel produk efektif dilihat dari frekuensi kategori positif 59.06% untuk nilai ujian.

Disimpulkan bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di SMK negeri 1 Denpasar cukup efektif. Ini dibuktikan dengan hasil analisis data masing-masing variabel yang diteliti: (1) variabel konteks kategori positif (+) 66.50%, (2) variabel masukan kategori positif (+) 54.75%, (3) variabel proses kategori

Page 20: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 102

negatif (-) 50.83%, dan (4) variabel produk kategori positif (+) 59.06%.

Direkomendasikan : (1) meningkatkan koordinasi setiap kebijakan baru, (2) penerapan system manajemen mutu perlu disosialisasikan secara terus menerus di setiap kesempatan, (3) meningkatkan komitmen warga sekolah untuk menerapkan sistem manajemen mutu, (4) meningkatkan koordinasi dengan industri, (5) memberikan tugas dan tanggung jawab yang jelas kepada ketua bengkel / lab, (6) selalu berupaya meningkatkan sumber daya manusia, (7) meningkatkan motivasi belajar siswa dengan berbagai metode mengajar, (8) menumbuhkan budaya peduli terhadap lembaga sekolah kepada semua warga sekolah, dan (9) setiap kegiatan berorientasi pada peningkatan mutu layanan.

ABSTRAK [12]

KONTRIBUSI ANTARA MOTIVASI KERJA TEKNISI, PRILAKU KOMUNIKASI LATERAL, DAN PRESTASI DALAM PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN TEKNISI DENGAN PRESTASI KERJA TEKNISI DI BANDARA NGURAH RAI BALI

Oleh :

Pariwarso, Hendro (Pembimbing : Prof. Dr. Gede Sedanayasa,M.Pd.,

Prof. Drs. I Wayan Subagia, M.App.Sc.,Ph.D.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi : (1) antara motivasi kerja teknisi terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali, (2) antara perilaku komunikasi lateral terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali, (3) antara prestasi dalam pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali, dan (4) secara bersama-sama antara motivasi kerja teknisi, perilaku komunikasi lateral, dan

Page 21: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 103

prestasi dalam pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh teknisi di Bandara Ngurah rai-Bali yang berjumlah 49 orang. Setelah replacement diperoleh populasi sebanyak 44 orang. Karena populasi kurang dari 100 orang, maka semua populasi dipakai sebagai responden. Penelitian ini menggunakan rancangan expost facto. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumentasi dan kuesioner. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan regresi, korelasi dan analisis determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja teknisi terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali sebesar 30,40%, (2) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara perilaku komunikasi lateral terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali sebesar 37,10%, (3) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara prestasi dalam pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali sebesar 37,60%, dan (4) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara motivasi kerja teknisi, perilaku komunikasi lateral, prestasi dalam pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali sebesar 61,80%.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifiakn antara motivasi kerja teknisi, perilaku komunikasi lateral, dan prestasi dalam pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah Rai-Bali secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian, ketiga faktor tersebut dapat dijadikan predictor tingkat kecendrungan prestasi kerja teknisi di Bandara Ngurah-Rai Bali.

Page 22: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 104

ABSTRAK [13]

KORELASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SINGARAJA

Oleh : Sedana, I Made

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Natajaya,M.Pd, Prof. Dr. Wayan Sadia,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat

kecendrungan gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, iklim kerja guru, dan kinerja guru, (2) korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru, (3) korelasi antara motivasi kerja guru dan kinerja guru, (4) korelasi antara iklim kerja guru dan kinerja guru, (5) korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, iklim kerja guru, secara bersama-sama terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 2 Singaraja.

Populasi adalah seluruh guru SMKN 2 Singaraja yang berjumlah 54 orang. Berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan, dari populasi 54 diambil sampel sebanyak 48 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto. Data dikumpulkan dengan kuesioner gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, iklim kerja guru dan kinerja guru menggunakan model skala Likert. Data dianalisis dengan regresi ganda, analisis determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kecendrungan gaya kepemimpinan kepala sekolah tergolong sedang, kecendrungan motivasi kerja gur tergolong baik, kecendrungan iklim kerja guru tergolong baik, dan kecendrungan kinerja guru tergolong baik, (2) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan koefisien korelasi r y1 = 0,618, persamaan regresi Ŷ = 51.642 + 0,492 X1 dan koefisien determinasi sebesar 0,382. (3) terdapat korelasi yang

Page 23: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 105

positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dan kinerja guru dengan koefisien korelasi r y2 = 0,799, persamaan regresi Ŷ = 28,887 + 0,695 X2, dan koefisien determinasi 0,639. (4) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara iklim kerja guru dan kinerja guru dengan koefisien korelasi ry3 = 0,712, persamaan regresi Ŷ = 36,137 + 0,669 X3 dan koefisien determinasi sebesar 0,506, (5) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, iklim kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dengan koefisien korelasi R

y(123) = 0,852, persamaan regresi Ŷ = 14,710 + 0,158 X1 + 0,456 X2 + 0,244 X3; koefisien determinasi = 0,726; sumbangan efektif gaya kepemimpinan sebesar 12,24%, motivasi kerja guru 41,92%, iklim kerja guru 18,43%.

ABSTRAK [14]

STUDI KORELASI KOMPETENSI, SIKAP PROFESIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI

UNGGULAN DI KOTA DENPASAR

Oleh : Sugita, I Gede

(Pembimbing : Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja,MA, Prof. Dr. Nyoman Natajaya,M.Pd)

Penilitan ini bertujuanuntuk mengetahui besarnya : 1)

koefisien korelasi antara komponen guru terhadap kinerja guru; 2) koefisien korelasi antara sikap professional guru terhadap kinerja guru; 3) koefisien korelasi antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru; dan 4) koefisien korelasi secara bersama-sama antara kompetensi guru, sikap professional guru, dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru.

Page 24: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 106

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeru Unggulan di Kota Denpasar yang berjumlah 186 orang. Denganmenggunakan tabel Krejcie dan Morgan, diambil 127 orang guru sebagai sampel dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah : 1) kuesioner kompetensi guru; 2) kuesioner sikap professional guru; 3) kuesioner motivasi kerja guru; dan 4) kuesioner kinerja guru. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dan ganda.

Dari hasil analisis ditemukan: 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kompetensi dengan kinerja guru melalui persamaan regresi : Ŷ= 92,529 + 0,420X1 dengan kontribusi 22,7 %; 2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap professional dengan kinerja guru melalui persamaan regresi : Ŷ = 110,444 + 0,369 X2 dengan kontribusi 13,7 %; 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru melalui persamaan regresi : Ŷ = 128,865 + 0,259X3 dengan kontribusi 13,0%; 4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara kompetensi, sikap professional dan motivasi kerja dengan kinerja guru melalui persamaan regresi: Ŷ = 68,669 + 0,284 X1 + 0,180 X2 + 0,144 X3 dengan kontribusi sebesar 29,3 %.

Melalui korelasi parsial diperoleh: 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja guru dengan mengendalikan variabel sikap professional guru dan motivasi kerja guru, dengan kontribusi sebesar 9,61%; 2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap professional guru dan motivasi kerja guru, dengan kontribusi sebesar 3,53%; dan 3) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru dengan mengendalikan kompetensi guru dan sikap professional guru, dengan kontribusi sebesar 4,67%.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disampaikan bahwa secara terpisah dan simultan terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kompetensi, sikap professional dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru.

Page 25: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 107

ABSTRAK [15]

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL

DI PROVINSI BALI

Oleh: Sujaya, A.A Ngurah Gde

(Pembimbing : Prof. Dr. I Wayan Koyan,M.Pd., Prof. Dr. I Gde Widja)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kondisi

variabel motivasi berprestasi, latar belakang status ekonomi, intensitas interaksi proses belajar, program belajar, kualitas tutor, manajemen kelompok belajar, dan hasil belajar warga belajar keaksaraan fungsional; (2) kuatnya hubungan antara : (a)motivasi berprestasi belajar dengan hasil belajar keaksaraan fungsional; (b) latar belakang status ekonomi belajar dengan hasil belajar warga belajar keaksaraan fungsional; (c) intensitas interaksi proses belajar dengan hasil belajar keaksaraan fungsional; (d) program belajar dengan hasil belajar keaksaraan fungsional; (e) kualitas tutor dengan hasil belajar keaksaraan fungsional; dan (f) manajemen kelompok belajar dengan hasil belajar keaksaraan fungsional. (3) variabel motivasi berprestasi warga belajar, latar belakang status ekonomi warga belajar, intensitas interaksi proses belajar, programbelajar, kualitas tutor, dan manajemen kelompok belajar dengan hasil belajar keaksaraan fungsional.

Penelitian ini bersifat ex post facto. Subjek (sampel) penelitian ini berjumlah 297 orang warga belajar keaksaraan fungsional diseluruh Provinsi Bali, yang diambil secara acak bertahap (multi-stage random sampling). Pengumpulan data tentang hasil belajar keaksaraan fungsional menggunakan tes kompetensi keaksaraan fungsional, sedangkan data tentang keenam variabel bebas dijaring dengan kuesioner model skala Likert. Data yang telah terkumpul, dianalisis dengan statistic deskriptif dan

Page 26: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 108

teknik analisis regresi sederhana, analisis regresi jamak, dan analisis korelasi parsial jenjang kedua.

Hasil analisis data ditemukan: (1) sebagian besar skor variabel hasil belajar keaksaraan fungsional, motivasi berprestasi, intensitas interaksi proses belajar, program belajar, kualitas tutor, dan manajemen kelompok belajar berada pada kategori cendrung tinggi. Sedangkan skor latar belakang ekonomi warga belajar berada pada kategori cendrung rendah. (2) hasil analisis korelasi ganda yang diperoleh R y(123456) = 0,496 dengan koefisien determinasi (r2) sebesar 0,246. Ini berarti bahwa keenam variabel bebas secara bersama-samamemberikan kontribusi sebesar 24,6% terhadap hasil belajar keaksaraan fungsional. (3) hasil analisis parsial, diperoleh kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut. (a) motivasi berprestasi sebesar 1,77%; (b) latar belakang ekonomi sebesar 15,52%; (c) intensitas interaksi proses sebesar 0,80 % (sehingga dapat diabaikan); (d) program belajar sebesar 3,06%; (e) kualitas tutor sebesar 5,71%; dan (f) manajemen kelompok belajar sebesar 2,4 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontribusi terbesar terhadap variabel hasil belajar keaksaraan fungsional adalah latar belakang ekonomi (15,52 %), kemudian disusul oleh variabel kualitas tutor (5,71%), variabel program belajar (3,06%), variabel manajemen kelompok belajar (2,4%), dan variabel motivasi berprestasi (1,77%). Sedangkan variabel intensitas interaksi proses belajar tidak memiliki kontribusi yang berarti (0,8%).

Berdasarkan temuan penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel motivasi prestasi, latar belakang ekonomi, program belajar, kualitas tutor, dan variabel manajemen kelompok belajar berkontribusi secara positif yang signifikan terhadap hasil belajar keaksaraan fungsional. Sedangkan variabel intensitas interaksi proses belajar tidak memiliki kontribusi yang berarti terhadap hasil belajar keaksaraan fungsional.

Page 27: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 109

ABSTRAK [16] IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERPENDEKATAN STM DI SMP UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KERJA ILMIAH

DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Oleh: Artuti, Ni Nengah

(Pembimbing: Prof. Dr. I Wayan Sadia,M.Pd, Prof. Dr. Ketut Suma,M.S)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran berpendekatan sains teknologi masyarakat dan model pembelajaran langsung terhadap kompetensi kerja ilmiah dan keterampilan berpikir kritis siswa.

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen “ The non-equivalen Posttest-Only Control Group Drsain” , dengan melibatkan 2 kelas. Sampel diambil dari 7 kelas dengan teknik Random Sampling. Data tentang kompetensi kerja ilmiah diambil dengan menggunakan instrument kerja ilmiah, dan data tentang keterampilan berpikir kritis diambil dengan menggunakan tes keterampilan berpikir kritis. Analisi data menggunakan Multivariat, dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hasil kompetensi kerja ilmiah dan keterampilan berpikir kritis berpendekatan STM lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran langsung, 2) terdapat perbedaan kompetensi kerja ilmiah secara signifikan antara kelompok yang diberikan model pembelajaran berpendekatan STM dengan kelompok siswa yang diberikan pembelajaran langsung, 3) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis secara signifikan antara kelompok yang diberikan model pembelajaran berpendekatan STM dengan kelompok siswa yang diberikan model pembelajaran langsung, Terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi kerja ilmiah dan keterampilan berpikir

Page 28: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 110

kritis antara kelompok yang diberikan model pembelajaran berpendekatan STM dengan kelompok siswa yang diberikan pembelajaran langsung.

Berdasarkan temuan dari penelitian ini, maka diajukan saran kepada guru sains agar menggunakan model pembelajaran berpendekatan STM untuk meningkatkan kompetensi kerja ilmiah dan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran sains (fisika). Disarankan juga kepada guru sains agar merancang rencana pembelajaran dengan diawali menganalisis konsep-konsep esensial dan strategis, dan dikaitkan dengan isu-isu sains teknologi yang ada dilingkungan siswa.

ABSTRAK [17]

PENGGUNAAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X3 SMAN 1 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2006/2007

Oleh :

Nurlita, Frieda (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Prof. Drs. I Wayan Subagia,M.App.Sc.,Ph.d)

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mengujicoba penggunaan perangkat pembelajaran berdasarkan masalah, untuk meningkatkan pemahaman konsep dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X3 SMAN 1 Singaraja tahun ajaran 2006/2007.

Penelitian ini menggunakandua metode yaitu metode penelitian pengembangan dan penelitian tindakan (action research). Tujuan dari penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran berdasarkan masalah. Metode

Page 29: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 111

penelitian tindakan digunakan untuk menguji perangkat yang sudah dikembangkan. Proses penelitian tindakan sebanyak 3 siklus, mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (Arends, 2004:507). Perangkat pembelajaran terdiri dari komponen silabus, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bacaan tidak terstruktur/bacaan dan LKS dengan jawabannya, tes hasil belajar dengan jawabannya beserta rubric penilaian untuk pemahaman konsep dan berpikir kritis. Subyek penelitian pada tahap pengembangan pembelajaran perangkat pembelajaran yang dikembangkan sedangkan obyek penelitiannya adalah komponen-komponen dari perangkat pembelajaran tersebut. Pada tahap uji penggunaan perangkat pembelajaran , subyek penelitian adalah 36 siswa kelas X3 SMAN 1 Singaraja pada tahun ajaran 2006/2007, sedangkan obyek penelitiannya adalah kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis dari siswa tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang diujicobakan dalam 3 siklus dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pemahaman konsep dan berpikir kritis dari setiap siklus. Siklus I untuk kompetensi dasar 4.1 tentang Kekhasan Atom Karbon, hasil belajar pemahaman konsep rerata kelas sebesar 56 dan berpikir kritis 52,3. Siklus II untuk Kompetensi dasar tentang Senyawa Hidrokarbon, hasil belajar pemahaman konsep rerata kelas sebesar 48,1 dan berpikir kritis 48,3. Siklus III untuk kompetensi dasar 4.3 tentang Minyak dan Gas Bumi, hasil belajar pemahaman konsep rerata kelas sebesar 75,2 dan berpikir kritis 73,6.

Page 30: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 112

ABSTRAK [18]

PROFESIONALISME PADA ASPEK KOMPETENSI DOSEN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BALI

Oleh :

Gunung, I Nyoman (Pembimbing : Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja,MA.,

Dr. Made Yudana,M.Pd)

Profesionalisme adalah kualifikasi pekerjaan yang menuntut keterpenuhan persyaratan professional, berupa kemampuan dan keakhlian yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan secara berjenjang dan berkelanjutan dalam waktu yang relative panjang, menjadi tumuan hidup, serta terikat kode etik profesi.

Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama menstransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Profesionalisme dosen merupakan kualifikasi pekerjaan sebagai pendidik professional dan ilmuwan yang menuntut keterpenuhan persyaratan –persyaratan profesinya. Persyaratan tersebut meliputi 4 kompetensi yaitu : kopetensi professional, kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, dan kopetensi sosial. Kopetensi adalah berbagai perangkat pengetahuan yang ada dalam diri individu dosen yang diperlukanuntuk menunjang berbagai aspek kinerja sebagai profesi dosen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : kecendrungan kompetensi-kompetensi profesionalisme dosen jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Bali. Penelitian dilaksanakan di Politeknik negeri Bali, dengan responden yaitu staf dosen jurusan teknik mesin sebanyak 61 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam , dan analisis menggunakan analisis deskriftip.

Page 31: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 113

Hasil analisis menunjukkan bahwa, skor maksimum tercapai 69,30%. Tinjauan terhadap masing-masing kompetensi mendapatkan : kopetensi professional mencapai 55,52%, kompetensi pedagogic tercapai 70,7%, kompetensi kepribadian 82,42%, dan kompetensi social 69,3%.

Kompetensi professional daristaf dosen teknik mesin paling rendah diantara keempat kompetensi. Profesionalisme staf dosen jurusan teknik mesin perlu ditingkatkan secara berjenjang dan berkelanjutan pada masing-masing kompetensi- nya, terutama pada kompetensi professional tanpa mengesampingkan kompetensi-kompetensi lainnya sesuai dengan tuntutan dan perkembangan yang terjadi pada masyarakat (stakeholders).

ABSTRAK [19]

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UTNUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SERTA LITERASI SAINS DAN TEKNOLOGI SISWA

Oleh :

Murtiasa, I Putu (Pembimbing : Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd.,

Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan antara pembelajaran berpendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dengan pembelajaran langsung atau direct instruction (DI) dalam meningkatkan keterampilan kritis serta literasi sains dan teknologi siswa melalui wahana pembelajaran Biologi kelas VIII di SMP Negeri 2 Sawan dengan materi system pernafasan, peredaran darah dan pengeluaran.

Page 32: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 114

Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental, dengan rancanagan penelitian yang dipilih adalah The Pretest-Postest Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dibagi dalam 3 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan menyangkut kegiatan analisis kuruikulum berbasis kompetansi, analisis materi, persiapan pendukaung pembelajaran, dan pengenalan model pembelajaran berpendekatan STM. Pelaksanaan menyangkut kegiatan implementasi model pembelajaran berpendekatan STM. Evaluasi menyangkut penilaian hasil implementasi dan pelaporan . Subjek penelitiannya terdiri dari 90 orang siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Sawan tahun pelejaran 2006/2007. Objek penelitiannya menyangkut : 1) keterampilan berpikir kritis, 2) literasi sains dan teknologi siswa.

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar berpikir kritis dan literasi sains teknologi yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar melalui pembelajaran berpendekatan STM dengan pembelajaran berpendekatan langsung. Hasil belajar berpikir kritis kelompok siswa yang belajar melalui pembelajaran berpendekatan STM adalah mean = 5,64, nilai min= 4, nilai max = 6, sedangkan melalui pembelajaran langsung adalah mean = 4,32, nilai min= 3, nilai max = 6. Hasil belajar literasi sains dan teknologi kelompok siswa yang belajar melalui pembelajaran berpendekatan STM adalah mean = 5,41, nilai min = 4, nilai max = 6, sedangkan melalui pembelajaran langsung adalah mean = 4,06, nilai min = 2, nilai max = 6. Data itu menunjukkan bahwa hasil belajar melalui pembelajaran berpendekatan STM secara signifikan lebih baik dari pada hasil belajar melalui pembelajaran berpendekatan langsung.

Page 33: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 115

ABSTRAK [20]

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DENGAN MOTIVASI KERJA GURU, DAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN BULELENG

Oleh : Gata, I Wayan

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. Gede Sedanayasa, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat

kecandrungan gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja guru, dan kinerja guru, (2) korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru, (3) korelasi antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru, (4) korelasi antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru pada Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Buleleng.

Populasi adalah seluruh guru menengah atas di kabupaten buleleng rayon c dengan sampel berjumlah 144 orang. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto. Data dikumpulkan dengan kuesioner model skala Likert. Data dianalisis dengan regresi ganda, korelasi parsial dan analisis determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) kecendrungan gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat baik, kecendrungan motivasi kerja guru sangat baik, dan kecendrungan kinerja guru adalah sangat baik, (2) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan koefisien korelasi r y1 = 0,676, persamaan regresi Ŷ= 38.847 + 0.795 X1 dan koefisien determinasi sebesar0,457, (3) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dan kinerja guru dengan koefisien korelasi r y2 = 0,745, persamaan regresi Ŷ = -19,297 + 1,515 X2, dan koefisien determinasi 0,555. (4) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan

Page 34: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 116

kepala sekolah, motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dengan koefisien korelasi R y(1,2) = 0,7830, persamaan regresi Ŷ = -23,608 + 0,379 X1 + 1,077 X2, koefisien determinasi = 0,613, sumbangan efektif gaya kepemimpinan sebesar 21,8 %, motivasi kerja guru 39,5 %.

ABSTRAK [21]

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU PEMBIMBING SMP

NEGERI DI KABUPATEN JEMBRANA

Oleh : Astawa, Wayan

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. I Gede Sedanayasa,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dua variabel bebas yaitu Pelaksanaan supervisi dan iklim sekolah, dengan kinerja guru pembimbing sebagai variabel terikat. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Data diperoleh dari responden 32 orang guru yang dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif maupun inferensial, yaitu teknik korelasi analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara pelaksanaan supervisi dengan kinerja guru, dengan koefisien korelasi r y.1 = 0,595, persamaan regresi Ŷ = 54,670 + 0,474 X1 dan koefisien determinasi (R 1

2 ) = 0,354; (2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara iklim sekolah dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi r y2 = 0,633, persamaan regresi Ŷ = 42,314 + 0,657 X2 , dan koefisien determinasi (R2

2) = 0,401. (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara pelaksanaan supervisi dengan iklim sekolah secara

Page 35: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 117

bersama-sama dengan kinerja guru, yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r y12 = 0,710, persamaan regresi Ŷ= 36,565 + 0,253 X1 + 0,453 X2, koefisien determinasi (R12

2) = 0,504, sumbangan efektif pelaksanaan supervisi terhadap kinerja sebesar 21,68%; dan sumbangan efektif iklim sekolah terhadap kinerja sebesar 28,72 %.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan (1) pengambil kebijakan pendidikan agar melakukan upaya-upaya untuk lebih meningkatkan kinerja guru pembimbing SMP Negeri, (2) Kepala SMP Negeri lebih meningkatkan pelaksanaan supervisi dengan motivasi guru untukm berprestasi, dan memberi penghargaan, (3) Guru pembimbing SMP Negeri diharapkan meningkatkan profesionalisme, komitmen terhadap tugas, serta motivasi diri, dan (4) Perlunya penelitian lanjutan dengan kajian yang lebih luas dan mendalam dalam hubungan pelaksanaan supervisi, iklim sekolah, dan kinerja guru terkait peningkatan mutu pendidikan.

Mengingat iklim sekolah mempunyai koefisien korelasi yang lebih tinggi, maka untuk meningkatkan kinerja guru pembimbing SMP Negeri, perlu upaya-upaya yang lebih konkrit bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana, khususnya Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata untuk meningkatkan kualitas iklim sekolah. Diharapkan iklim sekolah di SMP Negeri pada khususnya dan disekolah-sekolah pada umumnya dapat lebih ditingkatkan, yang bermuara pada peningkatan kinerja guru.

Page 36: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 118

ABSTRAK [22]

STUDI EKSPERIMENTAL MODEL RESOLUSI KONFLIK BERWAWASAN MULTIKULTUR PADA MATA PELAJARAN PPKn

DI SMP NEGERI 1 DENPASAR, 2007

Oleh : Sudiatma, I Nyoman

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Dr. Ni Ketut Suarni, MS)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar PPKn siswa, antara yang mengikuti pembelajaran dengan model resolusi konflik dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Denpasar dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain factorial 2x2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu model resolusi konflik yang diberikan pada kelompok eksperimen dan model Konvensional yang diberikan pada kelompok control. Sedangkan sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar PPKn siswa. Instrumen berupa tes hasil belajar PPKn digunakan untuk mengukur hasil belajar PPKn siswa. Sampel penelitian berjumlah 160 siswa kelas 8 yang diambil secara acak dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara bertahap.

Analisis data hasil eksperimen menggunakan analisis varians satu jalur dengan uji Lilliefors dan Bartlett. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum, hasil belajar PPKn siswa yang mengikuti model pembelajaran resolusi konflik lebih tinggi dari pada siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari kelompok eksperimen melalui model pembelajaran resolusi konflik yaitu 8,7 lebih tinggi dari rata-rata skor yang diperoleh dari kelompok control melalui pembelajaran konvensional yaitu 6,7.

Page 37: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 119

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model resolusi konflik dengan berwawasan multicultural memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil belajar PPKn siswa di kelas 8 SMP Negeri 1 Denpasar.

ABSTRAK [23] FAKTOR-FAKTOR PENENTU TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENDI KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA, DI JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR

Oleh : Yunianti SC, NLP

( Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. I Wayan Sadia,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor

penentu terhadap pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Keperawatan., merupakan penelitian terapan dengan menggunakan pendekatan ex post-facto. Instrumen berupa kuesioner motivasi berprestasi, konsep diri, dokumentasi tentang hasil ujian masuk mahasiswa, dan tes pencapaian kompetensi kognitif mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Sampel penelitian berjumlah 74 mahasiswa tingkat I, yang diterima dari jalur sispensimaru (system penerimaan mahasiswa baru ). Mereka adalah seluruh tingkat I pada juruan Keperawatan, yang terdiri dari dua program, regular dan ekstensi.

Analisis data menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) secara umum motivasi berprestasi mahasiswa termasuk kategori tinggi, (2) konsep diri mahasiswa secara umum masuk dalam kategori cukup, (3) dari dokumentasi hasil ujian masuk mahasiswa dapat diketahui kecendrungannya

Page 38: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 120

dalam kategori cukup, (4) pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa pada mata kuliah kebutuhan dasar manusia, masuk dalam kategori cukup, (5) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa, (F hitung = 4,483, P 0,05), (6) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa, (F hitung = 9,899, p 0,05), (7) terdapat hubungan positif dan signifikan antara hasil ujian masuk mahasiswa dengan pencapaian kompetensi mahasiswa (F hitung = 7,462, p 0,05 ), (8) terdapayhubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara motivasi berprestasi, konsep diri, hasil ujian masuk mahasiswa dengan pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa (F hitung = 5,454, p 0,05) .

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi, konsep diri, dan hasil ujian masuk mahasiswa merupakan faktor penentu terhadap pencapaian kompetensi kognitif mahasiswa pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.

ABSTRAK [24]

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SINGARAJA

TAHUN AJARAN 2006/2007

Oleh : Sri Eka Suasjayaningsih, Putu

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Dr. Made Yudana, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan

menganalisis implementasi Manajemen Mutu Terpadu pada sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Singaraja Tahun ajaran 2006/2007.

Page 39: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 121

Mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi sekaligus mengemukakan alternative pemecahannya.

Rancangan penelitian dengan menggunakan metode mix method, merupakan bauran antara metode kualitatif dengan kuantitatif. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan angket dengan skala Likert. Pengumpulan data kualitatif menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data diolah dengan teknik triangulasi. Subjek penelitian berjumlah 20 orang, yaitu : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala program keahlian, guru, kepala dan staf tata usaha, siswa, komite sekolah. Penelitian ini merupakan studi evaluatif dengan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) komponen context memberikan dukungan sebesar 78% terhadap efektifitas pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu dengan kategori memuaskan, (2) komponen input memberikan dukungan sebesar 75% terhadap efektivitas pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu dengan kategori memuaskan, (3) komponen process memberikan dukungan sebesar 78% terhadap efektivitas pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu dengan kategori memuaskan, (4) komponen product dalam hal ini output memberikan dukungan sebesar 64% terhadap efektivitas pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu dengan kategori memuaskan, (5) kendala yang dihadapi adalah, a) tingkat perekonomian orang tua siswa tergolong menengah kebawah, b) kurangnya kerja sama sekolah dengan pihak swasta, c) kurangnya koleksi buku perpustakaan, d) sulitnya menjalin hubungan kerjasama dengan ASITA dan Ikatan Asosiasi Akuntan Indonesia. Sedangkan alternative pemecahan masalahnya adalah : a) memberdayakan komite sekolah melalui keikutsertaannya dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), b) membuka unit usaha biro perjalanan wisata, c) mengadakan penambahan buku-buku perpustakaan.

Page 40: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 122

ABSTRAK [25]

STUDI EVALUATIF PELAKSANAAN PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSI GURU BIOLOGI DI KABUPATEN JEMBRANA

Oleh :

Dwiyasa, I Made (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes,

Prof. Dr. Nyoman Natajaya,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Pelatihan Terintegrasi Berbasis KOmpetensi guru biologi di Kabupaten Jembrana dengan model CIPP dari Stufflebeam, ditinjau dari segi konteks, input, proses, dan produknya. Pengumpulan data variabel konteks, input, proses, dan produk menggunakan kuesioner model skala Likert dengan lima piliha jawaban. Sebelum instrument digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Sampel penelitian berjumlah 38 orang guru biologi SMP di kabupaten Jembrana yang telah mengikuti Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan selama sepuluh hari pada bulan nopember 2006 oleh dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jembrana. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan membandingkan hasil analisis data dengan kreteriakeberhasilan yang telah ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi guru Biologi di Kabupaten Jembrana dari segi konteks termasuk kreteria sangat baik, ditinjau dari segi input dengan kreteria baik, dari segi proses dengan kreteria baik, dan ditinjau dari segi produk dengan kreteria baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan secara umum telah terlaksana dengan baik.

Dengan dilaksanakannya Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi guru biologi ini secara nyata dapat meningkatkan kompetensi guru biologi sehingga diharapkan dapat meningkatkan

Page 41: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 123

professional guru dan berdampak langsung pada hasil belajar mata pelajaran biologi pada khususnya dan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya. Sehubungan dengan itu agar profesionalisme guru terus meningkat, disarankan kepada pemerintah kabupaten melalui Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata dapat secara periodic melaksanakan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi yang lebih Berkualitas.

ABSTRAK [26]

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO DAN KECERDASAN LINGUISTIK DALAM PENCAPAIAN HASIL

BELAJAR MENULIS TEKS ARGUMENTASI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SINGARAJA

Oleh :

Buddhi Jaya, Gede (Pembimbing : Prof. Dr. I Wayan Sadia, M.Pd.,

Prof. Dr. Wayan Santyasa, M.Si)

Sampai saat ini pembelajaran menulis bahasa Inggris didominasi dengan pembelajaran berorientasi pada hasil. Pembelajaran menulis semakin sulit di mata siswa karena menulis memerlukan kemampuan berpikir kritis yang baik disamping kemampuan bahasa yang baik. Hal ini berbeda dengan pembelajran yang menerapkan asesmen fortofolio. Asesmen portofolio memungkinkan siswa untuk belajar lebih optimal dengan menggunakan sumber-sumber yang tidak terbatas di luar kelas, pelayanan optimal dari guru, dan kejelasan dalam penilaian.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) perbedaan kemampuan menulis dan berpikir kritis siswa antara kelompok siswa yang dikelola dengan asesmen portofolio dan asesmen konvensional, (2) perbedaan kemampuan menulis dan

Page 42: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 124

berpikir kritis siswa yang berintelegensi linguistik tinggi dan rendah, (3) pengaruh interaksi antara model manajemen pembelajaran dan kecerdasan linguistik terhadap kemampuan menulis dan berpikir kritis.

Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan dua Pretest-posttest non equivalent control group design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI.IA SMAN 1 Singaraja tahun pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah anggota 140. Sampel diambil dengan teknik group random sampling. Sampel dikelompokkan menggunakan tes kecerdasan linguistik. Data dikumpulkan dengan tes. Data dianalisis menggunakan statisitik deskriptif dan MANCOVA faktorial 2x2. Uji komparasi pasangan nilai rerata digunakan Least Significant Difference (LSD) dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%.

Temuan penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa (F= 2479,50; p<0,05) dan berpikir kritis (F = 898,40; p<0,05) antara kelompok siswa yang diajar dengan asesmen portofolio dan asesmen konvensional, (2) terdapat perbedaan kemampuan menulis (F=68,71 ; p<0,05) dan berpikir kritis (F= 1063,48; p<0,05) yang berintelegensi linguistik tinggi dan rendah, (3) terdapat pengaruh interaksi antara model manajemen pembelajaran dan kecerdasan linguistik terhadap kemampuan menulis (F= 179,479 ; p<0,05) dan berpikir kritis (F= 710,66; p<0,05).

Berdasarkan temuan penelitian, maka untuk mengoptimalkan kemampuan menulis dan berpikir kritis disarankan untuk menggunakan manajemen pembelajaran berbasis portofolio. Dengan asesmen portofolio perkembangan belajar siswa dapat terpantau dengan akurat yang memungkinkan siswa belajar di luar kelas.

Page 43: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 125

ABSTRAK [27]

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KETERAMPILAN KOMPUTER PADA SISWA SMA NEGERI 1 SINGARAJA

Oleh :

Laba Sumarjiana, I Ketut (Pembimbing : Prof. Dr. I Made Candiasa, M.I.Komp.,

Prof. Dr. I Wayan Santyasa,M.Si)

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data: 1) relevansi pelaksanaan program keterampilan komputer dengan kebutuhan peserta, 2) kesiapan pengelola dalam melaksanakan program pendidikan keterampilan komputer, 3) fasilitas yang tersedia unyuk mendukung pelaksanaan program pendidikan keterampilan komputer, 4) keadaan instruktur di dalam melakukan pelaksanaan pelatiha program pendidikan keterampilan pendidikan komputer, 5) keadaan peserta di dalam melakukan praktik pendidikan keterampilan komputer, 6) keadaan produk peserta dalam program pelatihan keterampilan komputer, dan 7) penampilan kinerja peserta pendidikan keterampilan komputer.

Variabel konteks dalam penelitian ini diukur dengan metode dokumentasi dan format isian; variabel input yang meliputi : identitas responden diukur dengan cara dokumentasi, pengelolaan diukur dengan metode wawancara terstruktur, dan fasilitas diukur dengan metode check list; variabel proses yang meliputi : pelaksanaan pelatihan keterampilan computer diukur dengan metode observasi dan proses kerja diukur dengan cara observasi; dan variabel produk kerja yang meliputi : hasil kerja diukur dengan metode observasi dan penampilan kerja diukur dengan metode observasi.

Berpijak dari hasil analisis deskriptif terhadap data yang diperoleh, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1) pelaksanaan program keterampilan komputer relevan dengan

Page 44: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 126

kebutuhan peserta, 2) pengelola memiliki kesiapan dalam melaksanakan program pendidikan keterampilan komputer (seperti peserta telah memenuhi persyaratan, instruktur yang digunakan sesuai dengan bidang keahlian, kurikulum pelatihan keterampilan , pendanaan, instruktur dan peserta telah disiapkan dengan baik oleh penyelenggara), 3) fasilitas yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan program pendidikan keterampilan komputer telah memenuhi kebutuhan pelatihan, 4) instruktur di dalam melakukan pelaksanaan pelatihan program pendidikan keterampilan komputer dengan tingkat keberhasilan 81,424% dengan kategori baik sekali, 5) keadaan (proses kerja) peserta di dalam melakukan praktik pendidikan keterampilan komputer dengan hasil 35,00% dengan kategori baik sekali, 62,50% kategori baik, 2,50% kategori cukup, dan 6) keadaan produk dari peserta dalam program pendidikan keterampilan komputer dengan hasil kerja peserta 97,50% memenuhi syarat kualitas dan 2,50% tidak memenuhi syarat kualitas, dan 7) penampilan kerja dari peserta pendidikan keterampilan komputer dengan hasil 35,00% produk langsung dapat dipakai, 62,50 % produk ada kekeliruan tapi dapat diterima, dan 2,50% produk perlu pengerjaan kembali.

Page 45: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 127

ABSTRAK [28]

HUBUNGAN PERAN KETUA KOMITE SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN KREATIVITAS KERJA TERHADAP KINERJA KETUA KOMITE

SEKOLAH PADA SMPN SE-KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Oleh : Mukhtar, Lalu

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Natajaya,M.Pd., Prof. Dr. Gede Sedanayasa,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

: peran ketua komite sekolah, motivasi kerja ketua komite sekolah, kreativitas kerja ketua komite sekolah dan kinerja ketua komite sekolah. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lombik Timur Propinsi NTB. Penelitian ini termasuk termasuk penelitian populasi, mengingat jumlah subjek penelitian yang relatif kecil yaitu sebanyak 44 Ketua Komite Sekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto, dalam mengumpulkan data digunakan instrument kuesioner dengan menggunakan model skala Likert. Data dianalisis dengan regresi ganda, korelasi parsial.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :kecendrungan peran ketua komite sekolah tergolong sedang, kecendrungan motivasi kerja ketua komite sekolah tergolong rendah, kecendrungan kreativitas ketua komite sekolah tergolong rendah, kecendrungan kinerja ketua komite sekolah tergolong sedang. Hasil analisis ditemukan : (1) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara peran (X1) dengan kinerja ketua komite sekolah (Y) yang dinyatakan dalam sebuah persamaan regresi Ŷ = -62,035 + 1,381 X1 dengan F hitung = 111,325 dan F tabel 4,06 adalah signifikan dan linier. (2) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja (X2) dengan kinerja ketua komite sekolah (Y) dinyatakan dalam persamaan regresi Ŷ = 28,103 + 0,647 X2 dengan F reg sebesar 51,492 dengan signifikansi p = 0,00 yang berarti persamaan garis regresinya signifikan dan linier pada taraf α=0,05. (3) terdapat korelasi yang

Page 46: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 128

positif dan signifikan antara kreativitas (X3) dengan kinerja ketua komite sekolah (Y) yang dinyatakan dalam persamaan regresi Ŷ = 33,760 + 0,631 X3 dengan F reg sebesar 51,492 dengan signifikansi p=0,00 lebih kecil dari 0,05 adalah signifikan dan linier. (4) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara peran (X1) , motivasi kerja (X2) dan kreativitas (X3) secara bersama-sama dengan kinerja ketua komite sekolah (Y) yang dinyatakan dalam persamaan regresi Ŷ = -49,716 + 0,943 X1 + 0,193 X2 + 0,299 X3 dengan F reg sebesar 109,930 signifikansi p = 0,00 (p<0,05) adalah signifikan dan linier. Masing-masing predictor maupun secara bersama-sama antara peran, motivasi dan kreatifitas ketua komite sekolah, besarnya sumbangan efektif masing-masing predictor (peran X1 = 30,93%) + (motivasi X2 = 2,28%) + (kreativitas X3 = 8,57 %) terhadap (kinerja Y = 41,78 %)

ABSTRAK [29]

STUDI EVALUATIF TENTANG PELAKSANAAN KBK BIDANG STUDI IPA DI SMA NEGERIKABUPATEN JEMBRANA

TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Oleh : Sukadana, I Ketut

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Prof. Dr. I Made Candiasa, M.I. Kom)

Salah satu masalah dalam dunia pendidikan kita adalah

rendahnya kualitas pendidikan. Pemerintah terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan, akan tetapi hasil yang dicapai belum optimal. Pada tahun ajaran 2003-2004 di Bali khususnya, serta pada tahun ajaran 2004-2005 secara nasional diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai pengganti Kurikulum 1994 dan suplemennya. Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kurikulum tersebut mempunyai beragam kemampuan

Page 47: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 129

terkait KBK, terutama dari segi pelaksanaanya. Oleh karenanya perlu diadakan studi evaluativf yang bertujuan unutk mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi bidang studi IPA, kendala-kendala yang dihadapi serta alternative pemecahannya.

Studi evaluatif ini dilaksanakan di SMA Negeri se- Kabupaten Jembrana semester genap tahun pelajaran 2006/2007. Populasi penelitian adalah para guru IPA SMA Negeri se-Kabupaten Jembrana. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tes, kuesioner, dan pedoman wawancara. Instrumen sebelum digunakan terlebih dahulu divalidasi. Studi evaluatif ini tergolong evaluasi formatif, menggunakan model yang holistic, yakni model CIPP (Context-Input-Process-Product) dari Stufflebeam. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) guru bidang studi IPA SMA Negeri se-Kabupaten Jembrana cukup baik dalam mengim[plementasikan KBK. (2) kendala-kendala yang dihadapi guru bidang studi IPA dalam mengimplementasikan KBK, antara lain : masih terbatasnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru terhadap KBK, keterbatasan fasilitas (sarana prasarana), serta jumlah siswa pada masing-masing kelas relatif banyak.

Implikasi dari temuan ini adalah upaya untuk meningkatkan pelaksanaan KBK dilihat dari segi latar, masukan, dan proses. Dengan demikian, perlu dibekali dengan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang memadai mengenai KBK, baik melalui pre cervice training,on cervice training maupun in house training (IHT). Dengan demikian para guru akan mempunyai bekal pengetahuan yang komprehensif tentang pelaksanaan KBK, sehingga peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai.

Page 48: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 130

ABSTRAK [30]

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI, KEMITMEN KARIR, PENGENDALIAN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN KARANGASEM

Oleh :

Ariyasa, I Gede (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Natajaya,M.Pd.,

Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja,MA)

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas kompetensi (X1), komitmen karir (X2), pengendalian kerja (X3), dan kepuasan kerja guru (X4) terhadap variabel terikat pengembangan profesi guru (Y). Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri di Kabupaten Karangasem, dengan sampel sebanyak 175 orang. Sampel ditentukan dengan teknik stratifield proportional random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner model skala Likert dengan empat pilihan.

Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi-regresi. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui kecendrungan setiap variabel dengan kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Analisis korelasi untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel X1,X2,X3, dan X4 baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan variabel Y. Analisis regresi sederhana dilakukan untuk menentukan persamaan regresi antara variabel X dan Y, sedangkan regresi ganda untuk menentukan persamaan regresi antara variabel X1,X2,X3, dan X4 secara bersama-sama dengan Y.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan profesi guru dengan determinasi sebesar 78,7 %, dengan persamaan regresi

Page 49: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 131

Ŷ = -19,476 + 0,526 X1; 2) Komitmen karir guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan profesi guru. Komitmen karir guru dengan determinasi sebesar 53,7 % dengan persamaan regresi Ŷ = 16,550 + 0,606 X2; 3) Pengendalian kerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan profesi guru dengan determinasi 56,1 % dengan persamaan regresi Ŷ = 12,209 + 0,669X3; 4) Kepuasan kerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan profesi guru. Kepuasan kerja guru dengan determinasi 46,4 % dengan persamaan regresi Ŷ= -7,697 + 0,981 X4; dan 5) Kompetensi, Komitmen Karir, Pengendalian kerja, dan kepuasan kerja guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan profesi guru dengan determinasi 87,4 % dengan persamaan regresi Ŷ = -23,460 + 0,309 X1 + 0,213 X2 + 0,162 X3 + 0,162 X4. Sumbangan efektif kompetensi guru = 46,2 %, sumbangan efektif komitmen karir = 18,93 %, sumbangan efektif pengendalian kerja = 13,62 %, sumbangan efektif kepuasan kerja guru 8,75 %.

ABSTRAK [31]

KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA, KEBIASAAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI YANG DI UAN-KAN (BIDANG STUDI MATEMATIKA) PADA SISWA KELAS 9 SMP NEGERI SE-KECAMATAN ABIANSEMAL

Oleh :

Karya Ariestha, I Wayan (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes,

Prof. Dr. Wayan Sadia,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya : (1) kontribusi perhatian orang tua (X1), (2) kontribusi kebiasaan belajar (X2), (3) kontribusi kemampuan guru dalam mengelola proses

Page 50: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 132

belajar mengajar (X3) dan (4) kontribusi secara bersama-sama perhatian orang tua, kebiasaan belajar, dan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa kelas 9 untuk bidang studi matematika pada SMP Negeri se-kecamatan Abiansemal.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 9 SMP Negeri se-kecamatan Abiansemal Badung tahun 2007 dengan menggunakan ukuran sampel sebanyak 269 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dan kuesioner model skala Likert dengan lima pilihan untuk mengumpulkan data tentang perhatian orang tua, kebiasaan belajar siswa dan kemampuan gurudalam mengelola proses belajar mengajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi, regresi dan analisis determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua (X1) dengan hasil belajar siswa (Y) dengan r x1y = 0,266 dengan p<0,05 dan determinasi sebesar 7,1 %, (2) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) dengan r x2y = 0,465 dengan p<0,05 dan determinasi sebesar 22%, (3) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y) dengan r x3y = 0,575 dengan p <0,05 dan determinasi sebesar 33%, (4) terdapat kontribusi yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara perhatian orang tua (X1), kebiasaan belajar (X2) dan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y), yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ = 56,69 + 0,330 X1 + 0,001 X2 + 0,157 X3 dan R y (123) adalah sebesar 0,366 dan determinasi sebesar 13,4 %. Sumbangan efektif perhatian orang tua = 9,1%, kebiasaan belajar = 0,027% serta sumbangan efektif kemampauan guru dalam mengelola proses belajar mengajar = 4,3 %

Page 51: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 133

ABSTRAK [32]

ANALISIS KESIAPAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001:2000 DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NEGERI 1 DENPASAR

Oleh : Mustika, I Wayan

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Dr. I Wayan Suastra, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kesiapan SMK Negeri 1 Denpasar mengimplemantasikan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Jumlah responden pada penelitian sebanyak 89 orang adalah guru dan pegawai di lingkungan SMK Negeri 1 Denpasar. Data dikumpulkan dengan instrument yang telah divalidasi berupa kuesioner dan dokumentasi. Analisis ini menggunakan model CIPP (Context – Input – Process – Product ) dari Stufflebeam. Analisis data dilaksanakan secara deskriptif melalui analisis kuadran model Glickman.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) SMK Negeri 1 Denpasar siap dilihat dari segi latar belakang dengan frekuensi positif sebesar 56% dalam mengimplementasikan SMM ISO 9001 : 2000; (2) SMK Negeri 1 Denpasar siap dilihat dari segi masukan dengan frekuensi positif sbesar 66,67 % dalam mengimplementasikan SMM ISO 9001 : 2000; (3) SMK Negeri 1 Denpasar siap dilihat dari segi proses dengan frekuensi positif sbesar 53,33 % dalam mengimplementasikan SMM ISO 9001 : 2000; (4) Kendala-kendala yang dihadapi SMK Negeri 1 Denpasar antara lain : masih terbatasnya pengetahuan, pemahaman, sikap, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keterampilan terhadap SMM ISO 9001 : 2000, kurangnya komitmen, terbatasnya fasilitas (sarpras), jumlah siswa masih relatif banyak dalam satu kelas, masih relatif kurang tanggap dengan perubahan.

Page 52: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 134

Oleh sebab itu, maka perlu adanya soaialisasi terpadu tentang pemantapan bagi seluruh keluarga besar SMK Negeri 1 Denpasar melalui peningkatan penataran, lokakarya tentang SMM ISO 9001: 2000, dengan tujuan agar benar-benar siap mengimplementasikannya sehingga terjadi perbaikan peningkatan mutu pendidikan secara terus-menerus dengan pihak yang berkepentingan.

ABSTRAK [33]

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SISTEM GANDA BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA DALAM PERSPEKTIF

MANAJEMEN , 2007

Oleh : Ariasa Giri, I Made

(Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. I Nyoman Natajaya,M.Pd)

Penelitian ini berupaya mengungkapkan efektifitas

penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakkan, dan fungsi pengendalian /pengawasan dalam pelaksanaan pendidikan system ganda pada bidang keahlian teknik mesin di SMK Negeri 3 Singaraja.

Dalam melaksanakan penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif dan kauntitatif dengan rancangan studi survey. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu : (1) wawancara mendalam, (2) Observasi partisipan, (3) studi dokumen, dan (4) Kuesioner untuk mengumpulkan data kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis secara analitis deskriptif dengan alur : reduksi data, penyajian data, dan verivikasi untuk analisis data kualitatif. Sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan pendekatan statistic deskriptif

Page 53: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 135

dengan menentukan nilai rata-rata, simpangan baku, tabulasistatistik, klasifikasi, frekuensi, dan grafik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan fungsi perencanaan dalam pelaksanaan PSG pada program keahlian Teknik Mesin di SMK Negeri 3 Singaraja secara keseluruhan dapat dikatakan telah terlaksana dengan efektif. Hasil pengukuran terhadap pelaksanaan fungsi perencanaan secara keseluruhan menghasilkan rata-rata skor 69,77 dari kemungkinan skor terendah24,0 dan skor tertinggi 96,0. (2) Pelaksanaan fungsi pengorganisasian dalam pelaksanaan PSG pada program keahlian teknik mesin di SMK Negeri 3 Singaraja secara keseluruhan dapat dikatakan telah terlaksana dengan efektif. Hasil pengukuran terhadap pelaksanaan fungsi pengorganisasian secara keseluruhan menghasilkan rata-rata skor 78,87 dari skor tertinggi 108,0. (3) Pelaksanaan fungsi penggerakkan dalam pelaksanaan PSG pada program keahlian Teknik Mesin di SMK Negeri 3 Singaraja secara keseluruhan dapat dikatakan telah terlaksana dengan baik. (4) Pelaksanaan fungsi pengendalian dalam pelaksanaan PSG pada program keahlian Teknik Mesin di SMK Negeri 3 Singaraja secara keseluruhan dapat dikatakan telah terlaksana dengan baik.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar : (1) Kelompok Kerja PSG lebih efektif mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan, kursus-kursus, sehingga kelemahan sumber daya manusia dalam pelaksanaan PSG dapat diatasi. (2) Kerjasama pihak sekolah dengan DU/DI lebih ditingkatkan lagi sehingga perbedaan persepsitentang pelaksanaan PSG dapat diatasi dengan baik, (3) Kendala dalam penyelenggaraan PSG dapat diatasi sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan kerja sama dengan orang tua siswa, pengusaha dan Pemda setempat. (4) Dalam menyusun program kerja PSG hendaknya pihak sekolah melibatkan DU/DI sehingga lulusannya dapat diserap oleh industry tersebut.

Page 54: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 136

ABSTRAK [34]

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL DENGAN KEBERHASILAN UNIT

PRODUKSI (STUDI TENTANG PERSEPSI GURU PADA SMK NEGERI DI KABUPATEN BULELENG)

Oleh :

Putra, I Gusti Made (Pembimbing : Prof. Dr. I Nyoman Natajaya,M.Pd,

Prof. Dr. Nyoman Dantes)

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara empiric hubungan kepemimpinan wirausaha kepala sekolah, dan kemampuan manajerial manajer unit produksi dengan keberhasilan unit produksi pada SMK Negeri di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini mengambil sampel guru-guru SMK Negeri di Kabupaten Buleleng. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik random dengan proporsi yang disesuaikan dengan jumlah populasi pada masing-masing SMK. Dengan demikian jumlah anggota sampel keseluruhannya adalah sebanyak 159 orang. Penelitian ini tergolong ex-post facto yang bersifat deskriptif korelasional. Data skunder dalam penelitian ini yakni data tentang kepemimpinan wirausaha kepala sekolah, kemampuan manajerial manajer unit produksi, dan kebrhasilan unit produksi. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner tertutup, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif kuantitatif berbentuk korelasi sederhana dan regresi ganda.

Berdasrkan analisis data dan pengujian hipotesis penelitian ditemukan, bahwa : 1)kecendrungan kepemimpinan wirausaha kepala sekolah, kemampuan manajerial manajer unit produksi, dan keberhasilan unit produksi pada SMK Negeri di Kabupaten Buleleng secara keseluruhan berada pada kategori cukup tinggi, 2) terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan wirausaha kepala sekolah dengan keberhasilan unit produksi pada SMK Negeri di

Page 55: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 137

kabupaten Buleleng dengan koefisien determinan (R2) sebesar 0,211 dan kontribusi sebesar 8,561%, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial dengan kemampuan unit produksi pada SMK Negeri di Kabupaten Buleleng dengan koefisien determinan (R2) sebesar 0,402 dan kontribusi sebesar 34,150%, 4) terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan wirausaha kepala sekolah dan kemampuan manajerial secara bersama-sama dengan keberhasilan unit produksi pada SMK Negeri di Kabupaten Buleleng dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,653 atau koefisien determinan (R2) sebesar 0,427 dan kontribusi secara bersama-sama sebesar 42,7 %.

Berdasarkan temuan penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan wirausaha kepala sekolah dan kemampuan manajerial manajer unit produksi mempunyai hubungan yang signifikan dengan keberhasilan unit produksi pada SMK Negeri di Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian ini memiliki implikasi : 1) untuk menjadikan unit produksi sebagai bagian dari pencapaian keberhasilan SMK, maka karakteristik unggul wirausaha agar dijadikan persyaratan utama dalam menentukan calon kepala SMK di masa yang akan dating; 2) untuk meningkatkan keberhasilan unit produksi melalui upaya manajemen, maka SMK Negeri di Kabupaten Buleleng perlu memanfaatkan tenaga professional di bidang manajemen pengelolaan usaha jasa dan produksi.

Page 56: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 138

ABSTRAK [35]

ANALISIS DETERMINAN PILIHAN MASUKAN MENTAH TERHADAP SMA UNGGULAN DI KOTA DENPASAR TAHUN PELAJARAN

2005/2006

Oleh: Suana, Made

(Pembimbing: Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana, Prof. Dr. Made Candiasa,M.I.Komp.)

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis

factor-faktor penentu (determinan) kenapa siswa memilih SMA Unggulan tertentu dan tidak memilih SMA unggulan yang lain, mencari perbedaan Nilai Ujian nasional Murni (NUNM) SMP siswa baru antar SMA Unggulan, dan mendeskripsikan sebaran frekuensi SMP asal siswa baru ketiga SMA Unggulan tersebut.

Penelitian dilakukan berangkat dari adanya kesenjangan dilapangan terkait dengan perolehan kejuaraan bidang akademis yang bertaraf Nasional atau yang lebih tinggi dan kesenjangan kualitas peminat calon siswaantara ketiga SMA Unggulan di Kota Denpasar.

Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SMA Unggulan di Kota DEnpasar yakni SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4, sebanyak 866 orang; separuhnya diterima melalui jalur PMDK dan separuhnya lagi melalui jalur NUNM. Sampel penelitian diambil secara random dan proporsional, dengan teknik sequence (barisan aritmetika), yakni 60 orang pada masing-masing jalur di masing-masing SMA, sehingga semuanya berjumlah 360 orang. Data dikumpulkan dengan dua cara yakni dengan kuesioner dan pencatatan dokumen.

Langkah perbaikan yang perlu dilakukan oleh masing-masing SMA Unggulan, seyogyanya bertolak dari determinan-determinan penyebab kenapa calon konsumen berpaling darinya, dan bukan dari penyebab kenapa konsumen memilihnya. Dari hasil

Page 57: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 139

penelitian ini, terungkap bahwa determinan (negative) dengan presentase di atas 10% yang perlu dicarikan solusinya adalah sebagai berikut:

Untuk SMA Negeri 1 Denpasar; (1) terkesan eksklusif, glamour, mewah, dan pamer, (2) siswa kurang disiplin, (3)biaya komite plus biaya lain-lain, mahal, (4)kesenjangan social/ekonomi di antara siswa, (5)pergaulan siswa terlalu bebas, (6) tidak direstui orangtua/keluarga, (7) model pakaian seragam kurang sopan, terlalu modis, dan (8) pergaulan kurang sehat, mengarah kenegatif, poya-poya.

Untuk SMA Negeri 3 Denpasar; (1) larangan membawa sepeda motor/mobil, (2)aturan/ disiplin sekolah terlalu ketat, otoriter, monoton, (3)kesenjangan hubungan senior-yunior di antara siswa, (4) prestasi akademik tidak menonjol, (5) model pakaian seragam tidak modis, tidak praktis, (6) kurangnya informasi/sosialisasi tentang sekolah, (7)ekstra kurikuler kurang/tidak berkembang, dan (8) kurang paforit, kurang tenar, kurang popular.

Untuk SMA Negeri 4 Denpasar; (1) terlalu memforsir diri di bidang akademis, (2) prestasi non-akademis tidak menonjol, (3) kurangnya informasi/sosialisasi tentang sekolah, dan (4) jenis dan pengembangan ekstra kurikuler, kurang.

Terungkap pula bahwa untuk tahun pelajaran 2005/2006, kualitas raw input SMA negeri 1 Denpasar setara dengan kualitas raw input SMA Negeri 4 Denpasar dan keduanya jauh lebih tinggi daripada raw input SMA Negeri 3 Denpasar.

Page 58: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 140

ABSTRAK [36]

KONTRIBUSI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DALAM JABATAN DAN MASA KERJA KEPALA SEKOLAH DENGAN

PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN PADA SMK NEGERI DI PROVINSI BALI

Oleh :

Arya Sunu, I Gusti Ketut (Pembimbing : Prof. Dr. I Wayan Sadia, M.Pd,

Dr. I Made Yudana,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan, pelatihan dalam jabatan dan masa kerja kepala sekolah terhadap pelaksanaan supervisi pengajaran. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto, dengan subjek penelitian berupa 30 kepala sekolah SMK Negeri di Provinsi Bali. Prediktor dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan formal kasek, jenjang pelatihan dalam jabatan, lamanya masa kerja kasek sebagai guru SMK, dan lamanya masa kerja kasek sebagai kepala SMK; sedangkan kreteriumnya adalah pelaksanaan supervisi pengajaran. Instrumen berupa kuesioner latar belakang pendidikan formal kepala sekolah digunakan untuk mengumpulkan data berupa jenjang pendidikan formal kasek, kuesioner jenjang pelatihan dalam jabatan kasek digunakan untuk mengumpulkan data berupa jenjang jenjang pelatihan dalam jabatan kasek, kuesioner masa kerja kepala sekolah digunakan untuk mengumpulkan data masa kerja kasek sebagai guru SMK dan masa kerja kasek sebagai kepala SMK, serta kuesioner pelaksanaan supervisi pengajaran digunakan untuk mengumpulkan data pelaksanaan supervisi pengajaran kepala sekolah. Analisis data menggunakan analisis regresi ganda dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) jenjang pendidikan formal kasek, jenjang pelatihan dalam jabatan kasek, lamanya masa kerja kasek sebagai guru SMK, dan lamanya masa kerja kasek sebagai kepala SMK berpengaruh secara signifikan

Page 59: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 141

terhadap pelaksanaan supervisi pengajaran, 2) jenjang pendidikan formal kasek berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan supervisi pengajaran, 3) jenjang pelatihan dalam jabatan kasek berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan supervise pengajaran, 4) lamanya masa kerja kasek sebagai guru SMK berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan supervisi pengajaran, dan lamanya masa kerja kasek sebagai kepala SMK berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan supervisi pengajaran.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan formal, jenjang pelatihan dalam jabatan dan masa kerja kepala sekolah SMK Negeri berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan supervisi pengajaran.

ABSTRAK [37]

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI DALAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL, KONSEP DIRI, DAN MOTIVASI

BERPRESTASI DENGAN KINERJA PAMONG BELAJAR UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR DI PROVINSI BALI

Oleh :

Sudarsana, I Wayan (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Widja,

Dr. I Made Yudana,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan antara prestasi dalam pendidikan dan pelatihan fungsional dengan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali, (2) hubungan antara konsep diri dengan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali, (3) hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar

Page 60: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 142

Kegiatan Belajar di Provinsi Bali, dan (4) hubungan secara bersama-sama antara prestasi dalam pendidikan dan pelatihan fungsional, konsep diri, dan motivasi berprestasi dengan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali yang berjumlah 103 orang. Sesuai dengan tabel Krejcie dan Morgan, bila besarnya populasi 103 orang, maka sampel yang diambil 80 orang. Sampel diambil dengan teknik random sampling dengan undian. Prestasi dalam pendidikan dan pelatihan fungsional dikumpulkan melalui pencatatan dokumen. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner konsep diri, kuesioner motivasi berprestasi dan kuesioner kinerja pamong belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi, regresi dan analisis determinasi.

Hasil analisis dengan program SPSS 11.0 ditemukan bahwa : (1) ada hubungan antara prestasi dalam pendidikan dan pelatihan fungsional dengan kinerja pamong belajar dengan sumbangan efektif sebesar 7,30%, (2) ada hubungan antara konsep diri dengan kinerja pamong belajar dengan sumbangan efektif 27%, (3) ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja pamong belajar dengan sumbangan efektif sebesar 8,60%, dan (4) ada hubungan secara bersama-sama antara prestasi dalam pendidikan dan pelatihan fungsional, konsep diri, dan motivasi berprestasi dengan kinerja pamong belajar sebesar 42,90%.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi dalam pendidikan dan pelatihan fungsional, konsep diri, dan motivasi berprestasi berhubungan secara signifikan dengan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian ketiga variabel tersebut dapat dijadikan predictor tingkat kecendrungan kinerja pamong belajar UPTD Sanggar Kegiatan Belajar di Provinsi Bali.

Page 61: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 143

ABSTRAK [38]

KESIAPAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN KERAJINAN TANGAN DAN KESENIAN (KERTAKES) DI SEKOLAH DASAR NEGERI III DENPASAR UTARA

Oleh :

Wara Dianika, Ida Ayu (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Drs. I Ketut Supir,M.Hum)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan guru SD dalam mengimplementasikan KBK mata pelajaran Kertakes di Sekolah dasar Gugus III Denpasar Utara.

Penelitian ini adalah suatu evaluasi formatif yang menggunakan metode penelitian kualitatif. Responden subyek pada penelitian ini adalah 40 orang guru yang mengajar Kertakes pada lima sekolah dasar negeri gugus III Denpasar Utara ditambah dengan lima orang kepala sekolah sebagai narasumbernya. Variabel penelitiannya adalah : 1) pengetahuan guru tentang KBK mata pelajaran Kertakes, 2) motivasi kerja guru, 3)kepemimpinan Kepala Sekolah, 4) fasilitas sekolah, 5) keterampilan merancang dan melaksanakan program pembelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrument utama, kuesioner, panduan wawancara dan pedoman observasi. Data-data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif yang terdiri dari langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan / verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kompetensi kognitif guru dalam memahami KBK mata pelajaran Kertakes tergolong baik, 2) kompetensi afektif guru dalam hal motivasi kerja tergolong cukup baik, 3) kompetensi psikomotorik guru yang berupa keterampilan merancang dan melaksanakan program pembelajaran dikategorikan cukup baik, 4) kepemimpinan kepala sekolah yang

Page 62: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 144

menunjang penerapan KBK mata pelajaran Kertakes masih belum memadai, 5) fasilitas sekolah yang dibutuhkan dalam pembelajaran Kertakes masih kurang memadai dalam penyediaan media belajar, alat-alat dan bahan.

Dengan demikian meskipun kesiapan guru-guru SD negeri gugus III Denpasar Utara tergolong baik dalam mengimplementasikan KBK mata pelajaran Kertakes masih dibutuhkan upaya-upaya untuk meningkatkan kompetensi professional guru, dukungan kepemimpinan Kepala Sekolah dan perbaikan pada sarana dan prasarana yang berkaitan.

ABSTRAK [39]

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI REGROUPING SEKOLAH DASAR DI SD NO. 2 BANJAR TEGAL KECAMATAN BULELENG

Oleh :

Indrayani, Luh (Pembimbing : Prof. Dr. I Nyoman Natajaya,M.Pd,

Dr. Ketut Suma,M.S)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) manajemen sekolah, (2) iklim sekolah, (3) kualitas pembelajaran, dan (4) kendala-kendala yang dialami Kepala Sekolah dan guru dalam melaksanakan kegiatan sekolah setelah regrouping di SD No. 2 Banjar Tegal Kecamatan Buleleng.

Penelitian ini menggunakan rancangan evaluative dan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kepala sekolah dan guru SD No. 2 Banjar Tegal Kecamatan Buleleng. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dokumen, angket, lembar observasi dan pedoman wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis.

Page 63: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 145

Hasil penelitian yang ditemukan adalah : (1) manajemen sekolah secara umum berjalam efektif. Efektifitas juga terjadi pada manajemen pembelajaran, manajemen kesiswaan, manajemen kepegawaian, manajemen sarana/prasarana, manajemen keuangan, manajemen humas, dan manajemen layanan khusus, (2)setelah terjadi regrouping sekolah menunjukkan iklim sekolah yang baik. Yang meliputi lingkungan yang kondusif dan fasilitas belajar yang menyenangkan, (3) Kualitas pembelajaran menunujukkan kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari apersepsi, eksplorasi, konsolidasi pembelajaran, pembentukan kompetensi, sikap dan prilaku, penolaian formatif, dan kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran dan proses pembelajaran, dan (4) setelah terjadi regrouping kepala sekolah dan gur-guru tidak mengalami kendala yang berarti.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah berjalan efektif, iklim sekolah, dan kualitas pembelajaran berada dalam kategori baik setelah dilaksanakan regrouping. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan perlu melaksanakan regrouping bagi sekolah dasar yang telah memenuhi syarat regrouping.

Page 64: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 146

ABSTRAK [40]

STUDI KORELASI ANTARA SIKAP GURU TERHADAP PROFESINYA, KONSEP DIRI GURU DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU TARI SMP DI KOTA DENPASAR

Oleh : Nilawati, I G.A.

(Pembimbing : prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd., Dr. I Made Yudana,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) korelasi

antara sikap guru terhadap profesinya dengan kinerja guru tari SMP di kota Denpasar, (2) korelasi antara konsep diri guru dengan kinerja guru tari SMP di kota Denpasar, (3) korelasi antara iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru tari SMP di kota Denpasar, dan (4) korelasi secara bersama-sama antara sikap guru terhadap profesinya, konsep diri guru, dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru tari SMP di kota Denpasar.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru tari SMP di kota Denpasar yang berjumlah 82 orang. Sesuai dengan tabel Krejcie dan Morgan , bilamana besarnya populasi 82 orang, maka sampel yang dapat diambil 66 orang. Teknik sampling yang digunakan untuk memilih sampel adalah teknik random sampling dengan undian. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner sikap guru terhadap profesinya, kuesioner konsep diri guru, dan kuesioner iklim organisasi sekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi dan regresi.

Hasil analsis ditemukan : (1) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara sikap guru terhadap profesinya dengan kinerja guru tari SMP dengan koefisien korelasi sebesar 0,608 (p<0,05) dan kontribusi sebesar 37%, (2) terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara konsep diri guru dengan kinerja guru tari SMP dengan koefisien korelasi sebesar 0,596 (p<0,05) dan kontribusi sebesar 35,50%, (3) terdapat korelasi yang positif dan signifikan

Page 65: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 147

antara iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru tari SMP dengan koefisien korelasi sebesar 0,588 (p<0,05) dan kontribusi sebesar 34,60%, dan (4) terdapat korelasi yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara sikap guru terhadap profesinya, konsep diri guru, dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru tari SMP dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,725 (p<0,05) dan kontribusi sebesar 52,50%,

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara sikap guru terhadap profesinya, konsep diri guru, dan iklim organisasi sekolah dengan kinerja guru tari SMP di kota Denpasar secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian ketiga variabel tersebut dapat dijadikan prediktor tingkat kecendrungan kinerja guru tari SMP di Kota Denpasar. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk membangun sikap positif guru terhadap profesinya, meningkatkan konsep diri guru, dan menciptakan iklim organisasi sekolah yang kondusif perlu dilakukan.

ABSTRAK [41]

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGALAMAN KERJA GURU TERHADAP PENGELOLAAN KELAS

PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN TABANAN

Oleh : Tirta, Anak Agung Made

(Pembimbing : Prof. Dr. I Wayan Sadia,M.Pd, Prof. Dr. Ketut Suma,M.S)

Penelitian ex-post facto ini dilakukan pada guru SMP Negeri

di Kecamatan Tabanan dengan tujuan : (1) mendeskripsikan kecendrungan motivasi kerja, gaya kepemimpinan, pengalaman kerja dan pengelolaan kelas, (2) menganalisis hubungan motivasi

Page 66: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 148

kerja terhadap pengelolaan kelas, (3) menganalisis hubungan gaya kepemimpinan terhadap pengelolaan kelas, (4) menganalisis hubungan pengalaman kerja terhadap pengelolaan kelas, dan (5) menganalisis hubungan antara motivasi kerja, gaya kepemimpinan, dan pengalaman kerja secara simultan terhadap pengelolaan kelas.

Sampel penelitian ini berjumlah 140 orang yang diambil dengan teknik proporsional random sampling dari populasi yang jumlahnya 220 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dokumen, dan lembar observasi dengan menggunakan model skala Likert. Data dianalisis dengan analsis regresi.

Hasil penelitian menujukkan bahwa : (1) pengelolaan kelas guru SMP negri di kecamatan Tabanan berkategori baik, dengan skor rata-rata sebesar 105,52 dan simpangan baku sebesar 14,85, motivasi kerja guru berkategori sedang dengan skor rata-rata 87,78 dan simpangan baku14,99, gaya kepemimpinan guru berkategori kurang dengan skor rata-rata 83,56 dan simpangan baku sebesar 15,83, dan pengalaman kerja guru rata-rata 219,98 bulan dan simpangan baku 12,31, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja, gaya kepemimpianan dan pengalaman kerja guru terhadap pengelolaan kelas baik secara sendiri-sendiri maupun secara simultan.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja, gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja dapat dijadikan prediktor tingkat pengelolaan kelas guru SMP Negeri di Kecamatan Tabanan.

Page 67: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 149

ABSTRAK [42]

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (STUDI EVALUATIF PADA TIGA

SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN DENPASAR TIMUR TAHUN PELAJARAN 2005/2006)

Oleh :

Mahfudy, Ali (Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes,

Dr. I Wayan Lasmawan,M.Pd)

Sistem manajemen pendidikan di sekolah yang dilaksanakan tidak konsisten merupakan bagian dari indikasi penyebab rendahnya mutu pendidikan. Tidak konsisten karena sistem dilaksanakan lebih mengedepankan birokrasi dan sentralistik. Langkah kebijakan pendidikan oleh pemerintah pusat, sedangkan operasional dibebankan ke daerah dan sekolah. Padahal sekolah adalah masyarakat yang bergerak dinamis, kreatif dan terus berkembang kebutuhannya. Reformasi paradigm pendidikan yang berwujud manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) memberi lebih banyak pada sekolah berimprovisasi mengembangkan pikiran yang inovatif dan progresif dengan tetap berfokus pada masalah mutu pendidikan.

Ada 4 tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu : (1) untuk mengetahui efektifitas kinerja sekolah, (2) untuk mengetahui efektivitas outcome para siswa yang telah menamatkan pendidikan di sekolah dasar dan potensi melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) negeri maupaun suasta, (3) untuk mengetahui pencapaian maksimal hasil pembelajaran siswa dilihat dari sudut latar pembelajaran (konteks), masukan pembelajaran (input), dan proses pembelajaran (proses), (4) untuk beragam kendala dan alternative solusi pengambilan kebijakan pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.

Page 68: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 150

Subyek penelitian ini melibatkan warga sekolah dasar nomor 17, 16, 7 Kesiman Kecamatan Denpasar Timur, yang terdiri dari 3 kepala sekolah, 12 guru guru mata pelajaran yang diujinegarakan (UAN), 9 siswa berprestasi di kelas tertinggi yaitu kelas VI, 3 sekretaris komite sekolah. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner, wawancara terprogram, observasi dan pencatatan dokumen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan cara deskripsi dan menggunakan rumus yang dikeluarkan oleh Depdiknas, 2002.

Fakta-fakta yang dapat dilihat pada penelitian ini yaitu : (1) koordinasi kerja kepala sekolah, para guru, komite sekolah/ masyarakat. Hasil kerjasama ini memperoleh skor 4,17, termasuk kategori amat baik, (2) data yang diperoleh melalui pencatatan dokumen dan wawancara dengan para guru diperoleh informasi semua siswa memiliki potensi melanjutkan ke jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), (3) pengadaan fasilitas pembelajaran yang memadai berguna menunjang proses dan hasil pembelajaran, (4) persoalan klasik menyangkut kebutuhan finansial, meskipun tidak terdapat pemasukan anggaran alternatif diluar bantuan operasional sekolah (BOS) dan komite sekolah, namun keterbatasan anggaran masih dapat melangsungkan pelaksanaan pendidikan sekolah.

Page 69: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 151

ABSTRAK [43]

EVALUASI PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF)

DI KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG

Oleh : Ngurah Sumpena, Gede

(Pembimbing : Prof. Dr. Nyoman Dantes, Dr. A.A. Istri Ngurah Marhaeni, M.A)

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan

mendeskripsikan pelaksanaan program kelompok belajar pendidikan keaksaraan fungsional dikecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, pada komponen : (1) konteks, meliputi : kondisi alam dan masyarakat sekitar, permintaan masyarakat akan pendidikan keaksaraan fungsional (KF), dukungan dan partisipasi masyarakat, kebijakan pemerintah, aspirasi masyarakat terhadap program keaksaraan fungsional (KF), (2) input, meliputi : visi program keaksaraan fungsional (KF), misi program keaksaraan fungsional (KF), tujuan program keaksaraan fungsional (KF), perekrutan warga belajar, memilih tutor, pemilihan penyelenggara, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, (3) proses meliputi : kesiapan tutor dalam kegiatan pembelajaran, pola pembelajaran yang dilaksanakan, interaksi yang dikembangkan tutor, strategi pembelajaran, dan pemberian motivasi , (4) produk tentang kopetensi hasil belajar.

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan Ex-post facto dan penelitian ini adalah penelitian evaluative bersifat deskriptif kualitatif menggunakan model CIPP. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pedoman wawancara, test, observasi, dokumen, dan rekaman. Kuesioner dan rekaman digunakan untuk memperoleh data konteks, input, dan proses, wawancara digunakan untuk memperoleh data konteks dan input, test digunakan untuk mengumpulkan data produk, observasi dan

Page 70: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 152

review dokumen digunakan untuk memperoleh data konteks dan proses.

Populasi penelitian ini adalah penanggung jawab program 1 orang, pengelola program 1 orang, penyelenggara 5 orang dan warga belajar 50 orang keaksaraan fungsional (KF) di kecamatan banjar, Kabupaten Buleleng tahun 2006, sebanyak 62 responden dengan menggunakan teknik studi sensus.

Pengolahan data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan cara melakukan analisis data kualitatif dan kuantitatif, serta melakukan analisis data untuk memperoleh makna mendalam dibalik angka-angka secara kuantitatif. Analisis data untuk komponen konteks, input, proses, dilakukan dengan menggunakan rumus prosentase acuan dari Slamento (1999:189). Sedangkan pada komponen produk untuk mengetahui kompetensi hasil belajar warga belajar dianalisis melalui pedoman pemberian skor test kemampuan keaksaraan yang ditetapkan oleh Pusat.

Temuan penelitian menunjukkan nilai komponen konteks adalah 76,76 %, komponen input sebesar 80,36%, komponen proses sebesar 77,75%, sedangkan komponen produk sebesar 72,36%. Jadi nilai efektivitas adalah 76,63% dengan jenjang kualifikasi berkategori efektif. Hasil observasi pada komponen konteks, aspek kondisi masyarakat dan potensi daerah cukup mendukung berdasarkan hasil test dari pusat untuk komponen produk 50 orang warga belajar dinyatakan telah lulus dengan tingkat kemampuan adalah : 2 orang warga belajar (4%) memiliki tingkat kemampuan keaksaraan mandiri, sedangkan 48 orang warga belajar (96%) memiliki tingkat kemampuan keaksaraan lanjutan. Sedangkan dilihat dari tingkat pemahaman secara akumulatif menunjukkan nilai prosentase sebesar 72,76% yaitu berkategori cukup efektif.

Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan kepada penanggung jawab program, pengelola program, dan penyelenggara untuk lebih meningkatkan kualitas perencanaan, meningkatkan efektifitas pelaksanaan dan evaluasi program pendidikan keaksaraan fungsional (KF) di kecamatan Banjar, serta memperhatikan kebutuhan warga belajar.

Page 71: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 153

ABSTRAK [44]

KONTRIBUSI PENGETAHUAN MENU, KINERJA INSTRUKTUR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTEK

FOOD AND BEVERAGE SERVICE PADA BIDANG STUDI TATA HIDANGAN DIPLOMA II DI LPP DHYANA PURA BADUNG BALI

Oleh :

Suartana, I Ketut (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Dr. I Made Yudana,M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi variabel pengetahuan menu, kinerja instruktur, dan budaya organisasi terhadap prestasi belajar praktek food and beverage service pada bidang studi Tata Hidangan Diploma II di LPP Dhyana Pura Badung Bali.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif expost facto , dengan studi korelasional yang melibatkan 61 sampel penelitian mahasiswa bidang studi Tata Hidangan Diploma II di LPP Dhyana Pura Badung Bali.

Pengambilan sampel dilakukan dengan model sampel sensus yakni dengan mengambil semua populasi atau 61 mahasiswa sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan dua carayaitu : menggunakan instrument kuesioner dan dokumen.

Instrumen kuesioner dipergunakan untuk mengukur data pengetahuan menu, kinerja instruktur, dan budaya organisasi dengan menggunakan pola skala Likert. Dokumen untuk mengetahui prestasi belajar praktek food and beverage service berupa nilai semester pada bidang studi Tata Hidangan Diploma II semester empat.

Butir-butir instrument kuesioner yang diperlukan untuk untuk mengukur data pengetahua menu, kinerja instruktur dan budaya organisasi sebelum dipergunakan sudah dilakukan kalibrasi untuk mengetahui validitas dan realibilitasnya.

Page 72: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 154

Dari hasil penelitian ditemukan : (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan menu dengan prestasi belajar praktek food and beverage service melalui persamaan regresi Ŷ = 49,456 + 0,187 X1 dengan kontribusi 21,6 %; (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja instruktur dengan prestasi belajar praktek food and beverage service melalui persamaan regresi Ŷ = 43,147 + 0,241 X2 dengan kontribusi 44 %; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan prestasi belajar praktek food and beverage service melalui persamaan regresi Ŷ = 57,585 + 0,108 X3 dengan kontribusi 16,3 %; (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara pengetahuan menu , kinerja instruktur, budaya organisasi dengan prestasi belajar praktek food and beverage service melalui persamaan regresi Ŷ = 32,352 + 0,752 X1 + 0,196 X2 + 0,343 X3 dengan kontribusi 49,7 %.

Melalui persamaan parsial diperoleh (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan menu dengan prestasi belajar praktek food and beverage service dengan mengendalikan kinerja instruktur dan budaya organisasi 4,88 %; (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja instruktur dengan prestasi belajar praktek food and beverage service dengan mengendalikan pengetahuan menu dan budaya organisasi dengan kontribusi 31,47 %; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya organisasi dengan prestasi belajar praktek food and beverage service dengan mengendalikan pengetahuan menu dan kinerja instruktur dengan kontribusi 2,50 %.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara terpisah dan simultan terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara pengetahuan menu, kinerja instruktur, dan budaya organisasi dengan prestasi belajar praktek food and beverage service pada bidang studi Tata Hidangan Diploma II semester empat di LPP Dhyana Pura Badung Bali.

Page 73: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 155

ABSTRAK [45]

POSITIONING KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERSTANDAR NASIONAL DI KOTA DENPASAR

Oleh :

I Wayan Gede Jagra (Pembimbing : Prof. Dr. Gde Anggan Suhandana,

Prof. Dr. I Nyoman Natajaya, M.Pd)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Profit gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, dan budaya organisasi. 2) Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar. 3) Hubungan antara motivasi dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar. 4) Hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar, dan 5) Hubungan secara bersama-sama antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar.

Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh guru SMK di kota Denpasar yang berjumlah 487 orang. Sesuai dengan tabel Krejcie dan Morgan banyaknya anggota sampel yang diambil berjumlah 214 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan rancangan ex-post facto. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dengan model skala likert. Analisis data dianalisis dengan regresi sederhana, korelasi sederhana, korelasi ganda, regresi ganda, korelasi parsial dan analisis determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kecendrungan kinerja guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi guru dan budaya organisasi sekolah tergolong rendah. 2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 24,70% dan sumbangan efektif sebesar 7,10%. 3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 25, 40% dan

Page 74: Abstrak

Volume 2 Tahun 2009

Abstrak Administrasi Pendidikan_______________________________ 156

sumbangan efektif sebesar 8,40%. 4) terdapat hubungan positif dan signifikan antara budaya organisasi sekolah dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 42.00% dan sumbangan efektif sebesar 31,40% dan 5) terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, budaya organisasi dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar dengan kontribusi sebesar 46,90%.

Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah, motivasi, budaya organisasi dengan kinerja guru SMK di kota Denpasar secara terpisah maupun simultan. Dengan demikian, ketika factor tersebut dapat dijadikan predictor tingkat kecendrungan kinerja guru di SMK di kota Denpasar.