ABSES HEPAR

3
ABSES HEPAR DEFINISI Abses hepar adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri darijaringan hati nekrotik,sel-sel inflamasi atau sel darah diparenkim hati. Abses Hepar Amebik (AHA) Penyebab utama abses hepar amebik adalah Entamoeba Histolytia dan merupakan komplikasi ekstraintestinial dari Entamoeba Histolytica yang dapat menimbulkan pus dalam hati. Penularan abses hepar amebik terjadi secara fekal-oral, dengan masuknya kista infektif bersama makanan atau minuman yang tercemar tinja penderita atau tinja karier amebiasis. Gejala dapat timbul secara mendadak (bentuk akut), atau secara perlahan-lahan (bentuk kronik). Dapat timbul bersamaan dengan stadium akut dari amebiasis intestinal atau berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah keluhan intestinal sembuh. Pada bentuk akut, gejalanya lebih nyata dan biasanya timbul dalam masa kurang dari 3 minggu. Keluhan yang sering diajukan yaitu rasa nyeri di perut kanan atas. Rasa nyeri terasa seperti tertusuk – tusuk dan panas, demikian nyerinya sampai ke perut kanan. Dapat juga timbul rasa nyeri di dada kanan bawah, yang mungkin disebabkan karena iritasi pada pleura diafragmatika. Pada akhirnya dapat timbul tanda – tanda pleuritis. Rasa nyeri pleuropulmonal lebih sering timbul pada abses hepatis jika dibandingkan dengan hepatitis. Rasa nyeri tersebut dapat menjalar ke punggung atau skapula kanan. Pada saat timbul rasa nyeri di dada dapat timbul batuk – batuk. Keadaan serupa ini timbul pada waktu terjadinya perforasi abses hepatis ke paru – paru. Sebagian penderita mengeluh diare. Hal seperti itu memperkuat diagnosis yang dibuat

description

ABSES HEPAR

Transcript of ABSES HEPAR

Page 1: ABSES HEPAR

ABSES HEPAR

DEFINISI

Abses hepar  adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi bakteri,

parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang

ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri

darijaringan hati nekrotik,sel-sel inflamasi atau sel darah diparenkim hati.

Abses Hepar Amebik (AHA)

Penyebab utama abses hepar amebik adalah Entamoeba Histolytia dan merupakan

komplikasi ekstraintestinial dari Entamoeba Histolytica yang dapat menimbulkan pus

dalam hati.

Penularan abses hepar amebik terjadi secara fekal-oral, dengan masuknya kista infektif

bersama makanan atau minuman yang tercemar tinja penderita atau tinja karier amebiasis.

Gejala dapat timbul secara mendadak (bentuk akut), atau secara perlahan-lahan (bentuk

kronik). Dapat timbul bersamaan dengan stadium akut dari amebiasis intestinal atau

berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah keluhan intestinal sembuh. Pada

bentuk akut, gejalanya lebih nyata dan biasanya timbul dalam masa kurang dari 3 minggu.

Keluhan yang sering diajukan yaitu rasa nyeri di perut kanan atas. Rasa nyeri terasa

seperti tertusuk – tusuk dan panas, demikian nyerinya sampai ke perut kanan. Dapat juga

timbul rasa nyeri di dada kanan bawah, yang mungkin disebabkan karena iritasi pada

pleura diafragmatika. Pada akhirnya dapat timbul tanda – tanda pleuritis. Rasa nyeri

pleuropulmonal lebih sering timbul pada abses hepatis jika dibandingkan dengan hepatitis.

Rasa nyeri tersebut dapat menjalar ke punggung atau skapula kanan. Pada saat timbul rasa

nyeri di dada dapat timbul batuk – batuk. Keadaan serupa ini timbul pada waktu terjadinya

perforasi abses hepatis ke paru – paru. Sebagian penderita mengeluh diare. Hal seperti itu

memperkuat diagnosis yang dibuat

Abses Hepar Piogenik (AHP)

Penyebab utama abses hepar piogenik adalah bakteri Escherichia Coli. Selain Escherichia

Coli, organisme lain yang didapatkan adalah Klebsiella, Staphylococcus Aureus, Proteus,

Pseudomonas, dan bakteri anaerob.

Abses hepar piogenik paling sering disebabkan oleh penyakit saluran empedu (35-45 % 

kasus). Perluasan infeksi di dalam perut (divertikulitis, apendistis, penyakit crohn) melalui

vena porta merupakan penyebab untuk 20 % lainnya. Sisa kasus disebabkan oleh perluasan

Page 2: ABSES HEPAR

infeksi lokal secara langsung, penyebaran hematogen lewat arteri hepatika dari tempat

yang jauh, atau penyebab idiopatik (10-20 %).

Manifestasi klinis AHP biasanya lebih berat dari pada abses hati amebik. Dicurigai adanya

AHP apabila ditemukan sindrom klinis klasik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang

ditandai dengan jalan membungkuk ke depan dengan kedua tangan diletakkan di atasnya.

Demam/panas tinggi merupakan keluhan paling utama dengan tipe remiten, intermiten

atau febris kontinu, keluhan lain yaitu nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (68 %),

mual dan muntah (39%), berat badan menurun (46%). Setelah  pemakain antibiotik yang

adekuat, gejala dan manifestasi klinis AHP adalah malaise, demam yang tidak terlalu tinggi

dan nyeri tumpul pada abdomen yang menghebat dengan adanya pergerakan. Apabila

abses hati piogenik letaknya dekat dengan diafragma, maka akan terjadi iritasi diafragma

sehingga terjadi nyeri pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektasis. Gejala

lainnya adalah rasa mual dan muntah, berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat

badan, kelemahan badan, ikterus, buang air besar berwarna seperti kapur dan buang air

kecil berwarna gelap

Infeksi dari hati dapat juga berasal dari :

1.      Sistem biliaris langsung dari kandung empedu atau melalui saluran-saluran empedu.

Infeksi pada saluran empedu yang mengalami obstruksi naik ke cabang saluran empedu

intrahepatik yang menyebabkan kolangitis yang menimbulkan kolangitis dengan akibat

abses multipel. Abses hati piogenik multiple terdapat pada 50% kasus, hati dapat

membengkak dan daerah yang mengandung abses menjadi pucat kekuningan, berbeda

dengan hati sehat disekitarnya yang berwarna merah tua. Kebanyakan terdapat pada lobus

kanan dengan perbandingan lima kali lobus kiri.

2.      Infeksi melalui sistem porta. Sepsis intra-abdomen, terutama apendisitis, divertikulitits,

disentri basiler, infeksi daerah pelvik, hemoroid yang terinfeksi dan abses perirektal

merupakan penyebab utama abses hepar piogenik. Pada umumnya berawal sebagai

pileflebitis perifer disertai pernanahan dan thrombosis yang kemudian menyebar melalui

vena porta ke dalam hati.

3.      Hematogen melalui arteri hepatika. Trauma tajam atau tumpul dapat mengakibatkan

laserasi, perdarahan, dan nekrosis jaringan hati serta ekstravasasi cairan empedu yang

mudah terinfeksi. Hematoma subkapsuler dapat juga mengundang infeksi dan

menimbulkan abses yang soliter dan terlokalisasi