Abs Trak

4
Abstrak Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) adalah salah satu bakteri utama penyebab infeksi nosokomial yang termasuk dalam emerging infectious pathogen. Bakteri ini juga dilaporkan telah resisten terhadap Semisynthetic Penicillinase-Resistant Penicillins (SPRPs), sephalosporin dan golongan aminoglikosida. Beberapa tahun ini telah dilakukan penelitian pencarian zat antimikroba dari berbagai jenis tanaman, diantaranya adalah daun salam (Syzygium polyanthum). Daun salam adalah salah satu tumbuhan yang termasuk famili myrtacae yang telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Daun salam mengandung minyak atsiri, salah satu jenis senyawa aromatik yang terdiri dari senyawa golongan seskuiterpena, aldehid, keton, asam lemak dan alkohol. Selain itu, daun salam juga mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin. Penelitian ini menggunakan metode dilusi yang bertujuan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) ekstrak etanol daun salam terhadap pertumbuhan P. aeruginosa isolat klinis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA). Bakteri yang digunakan adalah bakteri P. aeruginosa isolat klinis dari pasien RSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan terdiri atas ekstrak etanol daun salam dengan konsentrasi 100 mg/ml, 200 mg/ml, 300 mg/ml, 400 mg/ml dan 2 kelompok kontrol negatif yaitu kontrol bakteri (suspensi bakteri P. aeruginosa isolat klinis) dan kontrol pelarut (ekstrak etanol daun salam). Dari penelitian ini didapatkan KHM dan KBM ekstrak etanol daun salam terhadap P. aeruginosa adalah 300 mg/ml. Data KHM selanjutnya dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey dan uji Duncan. Hasilnya pada tingkat kemaknaan statistik/ confidence interval 95% didapatkan nilai p < 0,05 dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas antibakteri yang bermakna terhadap P.

description

Abs Trak

Transcript of Abs Trak

Page 1: Abs Trak

Abstrak

Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) adalah salah satu bakteri utama penyebab infeksi nosokomial yang termasuk dalam emerging infectious pathogen. Bakteri ini juga dilaporkan telah resisten terhadap Semisynthetic Penicillinase-Resistant Penicillins (SPRPs), sephalosporin dan golongan aminoglikosida. Beberapa tahun ini telah dilakukan penelitian pencarian zat antimikroba dari berbagai jenis tanaman, diantaranya adalah daun salam (Syzygium polyanthum).

Daun salam adalah salah satu tumbuhan yang termasuk famili myrtacae yang telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Daun salam mengandung minyak atsiri, salah satu jenis senyawa aromatik yang terdiri dari senyawa golongan seskuiterpena, aldehid, keton, asam lemak dan alkohol. Selain itu, daun salam juga mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin. Penelitian ini menggunakan metode dilusi yang bertujuan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) ekstrak etanol daun salam terhadap pertumbuhan P. aeruginosa isolat klinis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin (RSUDZA). Bakteri yang digunakan adalah bakteri P. aeruginosa isolat klinis dari pasien RSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan terdiri atas ekstrak etanol daun salam dengan konsentrasi 100 mg/ml, 200 mg/ml, 300 mg/ml, 400 mg/ml dan 2 kelompok kontrol negatif yaitu kontrol bakteri (suspensi bakteri P. aeruginosa isolat klinis) dan kontrol pelarut (ekstrak etanol daun salam).

Dari penelitian ini didapatkan KHM dan KBM ekstrak etanol daun salam terhadap P. aeruginosa adalah 300 mg/ml. Data KHM selanjutnya dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey dan uji Duncan. Hasilnya pada tingkat kemaknaan statistik/ confidence interval 95% didapatkan nilai p < 0,05 dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas antibakteri yang bermakna terhadap P. aeruginosa. Uji Tukey dan uji Duncan pada confidence interval 99% juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara masing-masing konsentrasi ekstrak dengan aktivitas antibakteri. Hasil pengamatan KBM dianalisis dengan uji Pearson Chi-Square. Hasil yang didapatkan adalah nilai p < 0,5 yang juga menandakan bahwa ekstrak etanol daun salam efektif dalam membunuh P. aeruginosa. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. aeruginosa. Semakin besar konsentrasi semakin besar pula aktivitas antibakterinya.

Kata kunci: daun salam, Pseudomonas aeruginosa, KHM dan KBM

Page 2: Abs Trak

Abstract

Pseudomonas aeruginosa ( P. aeruginosa ) is one of the major causes of bacterial nosocomial infections, including in emerging infectious pathogen . These bacteria are also reported to have been resistant to penicillinase - resistant semisynthetic Penicillins ( SPRPs ), sephalosporin and aminoglycoside group . Recent years research has been carried out searches of antimicrobial substances from various types of plants , such as bay leaves (Syzygium polyanthum) .

Bay leaves are one family of plants that includes myrtacae who are known to have antibacterial activity. Bay leaves contain volatile oil, a type of aromatic compound comprising sesquiterpene compound classes, aldehydes, ketones, fatty acids and alcohols. In addition, Bay leaves also contain alkaloids, flavonoids and tannins. Dilution method used in this study aimed to determine the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) bay leaf ethanol extract on the growth of P. aeruginosa clinical isolates. This research was conducted at the Microbiology Laboratory of the dr . Zainoel Abidin General Hospital (RSUDZA). The bacteria used are bacteria P. aeruginosa clinical isolates from RSUDZA’s patients. This study is an experimental research laboratory using Completely Randomized Design (CRD). The design of this study using the 6 treatment groups consisting of ethanol extract of leaves with a concentration of 100 mg/ml, 200 mg/ ml , 300 mg /ml , 400 mg/ml and 2 negative control groups, namely the control of bacteria (bacterial suspension of P. aeruginosa clinical isolates) and solvent control (ethanol extract of bay leaves) .

From this study, the MIC and MBC of ethanol extract of the bay leaves due toP. aeruginosa was 300 mg /ml. MIC data was then analyzed by ANOVA followed by Tukey's test and Duncan’s test. The result at the level of statistical significance / 95 % confidence interval obtained p value < 0.05 with a value of Fcounting was greater than Ftable. The results showed that the ethanol extract of Bay leaves has significant antibacterial activity against P. aeruginosa. Tukey’s test and Duncan’s test at the 99 % confidence interval also showed a significant correlation between the each concentration of extract with its antibacterial activity. KBM observations were analyzed with Pearson Chi - Square test. The result obtained p values < 0.5 which also indicated that the ethanol extract of leaves effective in killing P. aeruginosa. These results indicated that the ethanol extract of leaves has antibacterial activity against P. aeruginosa . The greater concentration, the greater antibacterial activity.

Keywords: bay leaves, Pseudomonas aeruginosa, MIC and MBC