Abs Trak

2
ANALISIS TATANIAGA KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) M S KHOIRUL IMAMI ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Sampean, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu pada tanggal 12 Juni 2015. Wilayah Kecamatan Dolok Sanggul memiliki luas 20.930 Ha yang terdiri dari 27 desa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mata rantai tata niaga kayu manis di Desa Sampean dan menganalisis biaya dan marjin tata niaga untuk mengetahui efisiensi tata niaga sehingga dapat dianalisis kebijaksanaan perbaikan tata niaga di daerah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan mendapatkan data primer tentang komoditi kayu manis mulai dari farm gate (Petani) sampai ke konsumen akhir dan dengan menggunakan pendekatan “apa yang terjadi“ (what happens scholl). Pelaku-pelaku tataniaga kayu manis di Desa Sampean yaitu : Petani (Produsen), Pedagang Pengumpul, Pedagang Besar dan Pedagang pengecer kayu manis. Dalam jalur tata niaga kayu manis di Desa Sampean, terdapat 1 jalur pemasaran yang dilalui yaitu Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Besar – Pedagang pengecer. Harga kayu manis di tingkat petani produsen adalah Rp. 6.000 per kg, harga kayu manis di tingkat konsumen adalah Rp 30.000. Jadi Marketing Margin adalah sebesar Rp 24.000. Nisbah marjin keuntungan terbesar dari jalur tata niaga kayu manis yang dilakukan di Desa Sampean didapat oleh pedagang pengumpul yaitu sebesar 2,5. Pada jalur tata niaga kayu manis ini, biaya terbesar yang dikeluarkan adalah biaya pengangkutan yaitu sebesar Rp. 5.000 per kg. Nilai efisiensi dari analisis yang didapat adalah sebesar 1,3, berarti nilai efisiensi > 1, artinya jalur

description

xxzx

Transcript of Abs Trak

Page 1: Abs Trak

ANALISIS TATANIAGA KAYU MANIS(Cinnamomum burmannii)

M S KHOIRUL IMAMI

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Desa Sampean, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu pada tanggal 12 Juni 2015. Wilayah Kecamatan Dolok Sanggul memiliki luas 20.930 Ha yang terdiri dari 27 desa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mata rantai tata niaga kayu manis di Desa Sampean dan menganalisis biaya dan marjin tata niaga untuk mengetahui efisiensi tata niaga sehingga dapat dianalisis kebijaksanaan perbaikan tata niaga di daerah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan mendapatkan data primer tentang komoditi kayu manis mulai dari farm gate (Petani) sampai ke konsumen akhir dan dengan menggunakan pendekatan “apa yang terjadi“ (what happens scholl). Pelaku-pelaku tataniaga kayu manis di Desa Sampean yaitu : Petani (Produsen), Pedagang Pengumpul, Pedagang Besar dan Pedagang pengecer kayu manis.

Dalam jalur tata niaga kayu manis di Desa Sampean, terdapat 1 jalur pemasaran yang dilalui yaitu Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Besar – Pedagang pengecer. Harga kayu manis di tingkat petani produsen adalah Rp. 6.000 per kg, harga kayu manis di tingkat konsumen adalah Rp 30.000. Jadi Marketing Margin adalah sebesar Rp 24.000. Nisbah marjin keuntungan terbesar dari jalur tata niaga kayu manis yang dilakukan di Desa Sampean didapat oleh pedagang pengumpul yaitu sebesar 2,5. Pada jalur tata niaga kayu manis ini, biaya terbesar yang dikeluarkan adalah biaya pengangkutan yaitu sebesar Rp. 5.000 per kg. Nilai efisiensi dari analisis yang didapat adalah sebesar 1,3, berarti nilai efisiensi > 1, artinya jalur tataniaga kayu manis yang dilakukan di Desa Sampean tersebut tergolong efisien untuk diusahakan.

Kata kunci : Tata Niaga, Kayu Manis, Dolok Sanggul, Channel Marketing.