Postingan Abs

16
Kelompok 3 Non-Dik A 2008

Transcript of Postingan Abs

Page 1: Postingan Abs

Kelompok 3

Non-Dik A 2008

Page 2: Postingan Abs

Pengertian Kreativitas Kreativitas dan Intelegensia dalam Berbahasa da

n Berkesenian Tahap-tahap Kreativitas dalam Berbahasa dan B

erkesenian Proses kreatif menurut Catharina Patrick (1992) Ciri-ciri Kemampuan Kreativitas dalam Berbahas

a dan Berkesenian Fungsi Kreativitas dalam Berbahasa dan Berkese

nian Studi Kasus

◄ ►

Page 3: Postingan Abs

Kreativitas berbahasa dan berkesenian adalah kelancaran dalam menampilkan ide-ide (fluency) disertai dengan spontanitas pada saat mengekspresikan perasaan yang membuahkan hasil karya atau tingkah laku yang orisinal.

◄ ►

Page 4: Postingan Abs

Kreativitas berbahasa dan berseni sesungguhnya merupakan bagian kecerdasan emosional yang juga meliputi kejujuran (sincerity), komitmen, dan kebijakan.

Sebuah karya berbahasa dan berseni merupakan hasil dari kreativitas yang memiliki nilai lebih dari hanya sekadar keindahan luarnya saja tetapi juga memiliki nilai psikologis di dalamnya.

◄ ►

Page 5: Postingan Abs

Persiapan (preparation), tahap meletakkan dasar dengan mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk, dan problematika.

Konsentrasi (concentration), pemusatan, waktu mencoba-coba, mengukur kemampuannya.

Inkubasi, tahap perenungan terhadap masalah yang dihadapinya.

Iluminasi (ilumination), tahap mendapatkan ide, pemecahan masalah, dan jawaban cara-cara kerja baru.

Verifikasi atau produksi (verification/production), tahap pembuktian menghadapi dan melaksanakan masalah praktis sehubungan dengan ide-idenya.

◄ ►

Page 6: Postingan Abs

Persiapan Inkubasi Iluminasi Elaborasi

Incept

◄ ►

Page 7: Postingan Abs

Highly active, flexible and versatile. Work by synthetic method, considering many aspects of the work

simultaneously; process, product and subject matter invitive workers. Range of feeling is broad and is characterized by frequent change in

response to the process. They have a general thematic expressive purpose which has personal

meaning and they revise and alter throughout the process. They consider mistakes a challenge and integrate them in an imaginative

manner. They have very complex kinds of representational subject matter, and

most important, they develop differentiated meaning for various aspect of their subject matter.

They tend to be more discriminative regarding the contribution of each aspect of their work to the thematic character of whole.

They are always conscious of the whole and they are likely to rework the picture as whole rather than any one aspect of it.

They have a high degree of selfawarenes regarding various kinds of responses during the process; they understand and can evaluate the various rhythms inherent in the creative process.

They are highly selfconfident.

◄ ►

Page 8: Postingan Abs

Fungsi pencerdasan, berguna bagi pengembangan daya pikir / proses pencerdasan anak dan pembinaan untuk menciptakan sesuatu sejalan dengan pemuasan ungkapan perasaannya.

Fungsi pengembangan estetika, membiasakan untuk menghayati bermacam-macam sifat keindahan.

Fungsi penyalur ekspresi, sebagai tempat kegiatan berekspresi anak melalui daya cipta yang memiliki nilai teraputik untuk menyalurkan perasaan-perasaan yang menyebabkan ketegangan pada dirinya sehingga anak dapat kembali dalam emosi yang seimbang.

◄ ►

Page 9: Postingan Abs

Hubungan antara kreativitas dan intelegensia dalam mengapresiasi

bahasa dan seni pada produk perfilman Indonesia.

◄ ►

Page 10: Postingan Abs

• Film pertama yang dibuat pertama kali di Indonesia adalah film bisu pada tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng. Film ini diprakarsai oleh sutradara Belanda, G. Kruger dan L. Heuveldorp.

Perfilman Indonesia sempat merajai Negara sendiri pada era tahun 1980-an, namun mengalami kemunduran di era 90-an karena di masa itu genre perfilman yang ditawarkan lebih condong pada tema-tema khusus dewasa, juga karena invasi perfilman Hollywood dan Hongkong

Kemunculan film Petualangan Sherina diawal tahun 2000-an berhasil menjadi tonggak kebangkitran perfilman Indonesia

◄ ►

Page 11: Postingan Abs

Film adalah sebuah produk yang dihasilkan dari perkawinan antara Bahasa dan Seni.

Semakin tingginya tingkat intelegensi dan kreativitas dalam produksi sebuah film, maka akan semakin baik pula kualitas film yang dihasilkan

Memasuki tahun 2008 terjadi penurunan kualitas film di Indonesia walau produksi atau jumlah kuantitas film yang dproduksi tetap mengalami kenaikan

◄ ►

Page 12: Postingan Abs

“..... sekarang kan bikin film gampang, tinggal punya 200-400 juta, cek jadwal XXI, udah bisa produksi film. Tinggal masalah kualitasnya aja yang mau ditaruh dimana. Apakah mendidik atau malah mendustakan.”(dikutip dari Tribun Jabar)

◄ ►

Page 13: Postingan Abs

Majalah Hai edisi Januari 2010 bahwa dari tahun ke tahun dapat dilihat adanya peningkatan kuantitas produksi film di Indonesia, namun hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas film.

◄ ►

Page 14: Postingan Abs

Intelegensia dan kreativitas adalah dua bidang berbeda yang harus dijalani secara beriringan

Karena dua bidang tersebut memiliki saling keterkaitan antara 1 dan lainnya maka sangat tidak dianjurkan untuk lebih dominan satu diantaranya.

◄ ►

Page 15: Postingan Abs

◄ ►

Page 16: Postingan Abs