AbortUs

52
ABORTUS Pembimbing : dr. Aswin Wisaksono S, Sp.OG Penyusun : Nurmila Sari ( 030.03.183 ) Opponent : Anton, Rullyano, Umu

description

abortusjenistanda-tandaetiologiklinispenangananmakalah abortus dengan penjelasan lengkap

Transcript of AbortUs

Page 1: AbortUs

ABORTUS

Pembimbing :dr. Aswin Wisaksono S, Sp.OG

Penyusun :Nurmila Sari ( 030.03.183 )

Opponent :Anton, Rullyano, Umu

Page 2: AbortUs

Pendahuluan

SDKI AKI 390/100.000 kelahiran hidup

AKI Indonesia 15 – 50 % abortus Gejala dan tanda ringan terlambat

haid Komplikasi Pencegahan abortus dan penyediaan

asuhan paska keguguran

Page 3: AbortUs

Definisi

Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup di luar kandungan.

Kehamilan < 20 mingguBerat janin < 500 gram

Page 4: AbortUs

Klasifikasi

Abortus spontan

Abortus imminens

Abortus insipiens

Abortus inkompletus

Abortus kompletus

Missed abortion

Abortus habitualis

Abortus infeksious, abortus septik

Page 5: AbortUs

Abortus provokatus

Abortus medicinalis ( abortus therapeutica )

Abortus kriminalis

Page 6: AbortUs

Abortus imminens

ialah peristiwa terjadinya

perdarahan dari uterus,

dimana hasil konsepsi

masih dalam uterus, dan

tanpa adanya dilatasi serviks

-Perdarahan pervaginam.-Ostium uteri msh tertutup & hsl konsepsi msh baik dlmkandungan.-Besar uterus ~hamil.-Tes kehamilan urin (+)

Tatalaksana :• Tirah baring• Spasmolitik• USG• Boleh pulang

Page 7: AbortUs

Abortus insipiens

ialah abortus ygsdg mengancam

yg ditandai dgn serviks

tlh mendatar,& ostium uteri

tlh terbuka,hsl konsepsi

msh dlm kavum, & dlm proses pengeluaran

-Merasa mulas(krn kontraksi yg srng & kuat)-Perdarahan btmbh-Penipisan serviks uterus atau pembukaannya-Bsr uterus ~ hamil-Tes kehamilan (+)

Tatalaksana :1. KU / hemodinamik1. Evakuasi + 2. kuretase3. Pasca tndkn:uterotonika + AB profilaksis

Page 8: AbortUs

Abortus inkompletus

ialah sbgianhsl konsepsitlh keluar drkavum uteri & msh ada yg tertinggal

-sbgian jar hsl konsepsi msh tertinggal-kanalis servikalis msh terbuka-anemia atau syok hemoragik

Tatalaksana :1. KU/ ganghemodinamik2. Kuretase (kuret vakum)3. Pasca tndkn:Uterotonika+AB

Page 9: AbortUs

Abortus kompletus

1. Observasi2. Anemia sedangSF,anemia berat transfusi darah3. Konseling4. Edukasi

-Semua hsl konsepsi tlh dikeluarkan

-Ostium uteri tlh menutup-Uterus sdh

mengecil-Perdarahan sedikit

-Bsr uterus ≠umur kehamilan

-Tes urin (+) sampai 7-10 hr

stlh abortus

ialah seluruh hslkonsepsi tlh keluar dr kavum uteri pd

kehamilan < 20 mggu atau

berat janin < 500 grm

Page 10: AbortUs

Missed abortion

ialah abortus yg ditandai dgn embrio atau fetus

tlh meninggal dlm kandungan sblm kehamilan 20 minggu

dan hsl konsepsi seluruhnya msh tertahan dlm kandungan

1. Kehamilan < 12 mggu : tindakan evakuasi langsung2. Kehamilan > 12 mggu atau < 20 minggu induksi 3. Pasca tindakan infus oksitocin (k/p) dan AB

- Keluhan (-)-Rahim smkin mengecil-Tes urin (-)-USG : uterus mengecil, kantong gestasi mengecil, -bentuk tdk beraturan

Page 11: AbortUs

Abortus habitualis

ialah abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut

penyebab yg sering = inkompetensia serviks yaitu serviks uterus tdk dpt menerima beban utk tetap bertahan menutup stlh kehamilan

melewati trisemester pertama, di mana ostium serviks akan

membuka ( inkompeten ) tanpa disertai rasa mules / kontraksi rahim

dan akhirnya terjadi pengeluaran janin

-Fiksasi pd uterus-Operasi cara SHIRODKAR

-atau MCDONALD

Page 12: AbortUs

Abortus infeksious, abortus septik

ialah abortus yg disertai infeksi pd alat genitalia.ialah abortus yg disertai penyebaran infeksi

pd peredaran darah tbh atau peritoneum ( septikemia atau peritonitis )

upaya tndkn abortus yg tdk menggunakan peralatan yg asepsis dgn didpt gejala dan tnd panas yg tinggi,

tmpk sakit dan lelah, takikardia, perdarahan per vaginam yang berbau,

uterus yang membesar dan lembut, serta nyeri tekan. Lab : infeksi (leukositosis).

Sepsis dan syok penderita akan tmpk lelah, panas tinggi,

menggigil, dan tekanan darah turun.

- keseimbangan cairan tubuh - AB yg adekuat- Kuretase keadaan tbh sdh membaik minimal 6 jam stlh AB adekuat diberikan. saat tndkn uterus dilindungi dgn uterotonika.

Page 13: AbortUs

Abortus provokatus

Abortus medicinalis ( abortus therapeutica )

Adalah abortus krn tindakan membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan indikasi medis ).

Biasanya perlu mendapatkan persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.

Abortus kriminalis

Adalah abortus yg terjadi krn tindakan yg tdk legal atau tdk berdasarkan indikasi medis.

Page 14: AbortUs

Etiologi

Faktor ibu

Faktor hasil konsepsi

Faktor bapak

Page 15: AbortUs

Umur

Obat & fc. lingk

Kelainandarah

Kelainanalat

kandunganTrauma

Peny.endokrin

Peny.kronis

Anomali kongenital

Infeksi

Faktor ibu

Page 16: AbortUs

Translokasikromosom

sifilis

Herpes simpleks

Faktor bapak

Faktor hasil konsepsi

Abortus aneuploidi Abortus euploidi

Page 17: AbortUs

Patofisiologi

awal abortus perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.

uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

kehamilan < 8 minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya, karena Villi koriales belum menembus desidua secara mendalam.

kehamilan 8 -14 minggu villli koriales menembus desidua lebih dalam umumnya plasenta dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan.

kehamilan > 14 minggu janin lebih dahulu disusul plasenta

Page 18: AbortUs

Diagnosis

Pada kasus abortus, selain memperhatikan perdarahannya, perlu dicari penyebab terjadinya abortus dan menentukan sikap dalam penanganan selanjutnya. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain : β-HCG Pemeriksaan kadar Hb dan Ht Pemeriksaaan golongan darah dan skrining antibody Pemeriksaan kadar progesteron serum Fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan USG

Page 19: AbortUs

Penataksanaan

Page 20: AbortUs

Tabel 3. Teknik abortus

Teknik Bedah Dilatasi servikal disertai evakuasi uteri

Kuretase Aspirasi vakum Dilatasi dan evakuasi (D&E) Dilatasi dan ekstraksi (D&X)

Aspirasi menstrual Laparatomi

Histerotomi Histerektomi

Teknik Medis Oksitosin intravena

20% saline 30% urea

Pemberian prostaglandin E2,F2, E1 dan analog Injeksi intraamniotik Injeksi ekstraovular Per vaginal Injeksi parenteral Pemberian oral

Antiprogesteron – RU 486 dan epostane Metotrexate (MTX) intramuskuler atau oral Berbagai kombinasi diatas

Page 21: AbortUs

Metode penyedotan ( Suction Curettage )

Page 22: AbortUs

Diagnosis banding

Kehamilan ektopik terganggu (KET)

Mola hidatidosa

Karsinoma servisis uteri

Page 23: AbortUs

Komplikasi

Perdarahan yang hebat Perforasi Infeksi Syok

Prognosis macam dan lama perdarahan

Page 24: AbortUs

Asuhan pasca keguguran

Tindakan pengobatan abortus inkomplit dengan segala kemungkinan komplikasinya

Konseling dan pelayanan kontrasepsi pascakeguguran

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu

Upaya pencegahan Kontrasepsi darurat

Page 25: AbortUs

Ikhtisar kasus

Nama : Ny.I Umur : 34 th Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Suku : Jawa : Jln.P.Antasari

Swadaya IV/09 Cilandak Barat Masuk RS : 26 November 2009 (pk

15.30)

Identitas pasien

Page 26: AbortUs

Anamnesis

Keluhan utama :Keluar darah terus menerus sejak 1

bulan yg laluPasien dirujuk dari Puskesmas Kec.

Jagakarsa dgn G2P1A0 hamil 15-16 minggu dan abortus imminens

Page 27: AbortUs

Riwayat penyakit sekarang (RPS)

HPHT 8 Agust 09

●ANC (-)●Keluar darah dr kemaluan sejak 1 bln lalu (merah segar, gumpalan jaringan)●Nyeri di daerah perut (-)●Keputihan (-)● Demam (+) menjelang sore● Pe ↓ BB (54 48)●Pusing dan lemas (-)

Page 28: AbortUs

Riw menstruasi : Menarche 14 thn, siklus 28 hari, lama 7

hari, 3x ganti pembalut, dismenorhea (-)

Riw perkawinan :

Menikah 2 kali Usia perkawinan 1 = 10 thn, cerai Usia perkawinan 2 = 6 thn, msh kawin

Page 29: AbortUs

Riw.kehamilan lalu :

Riw KB : KB suntik ( 1 thn lalu ), riw perdarahan banyak selama penggunaan KB selama 1 tahun

RPD :DM(-), hipertensi (-), hipertiroid (-), jantung (-), asma (-) RPK :DM(-), hipertensi (-), hipertiroid (-), jantung (-), asma (-) Riw kebiasaan :merokok (-), alkohol (-), jamu (-), narkoba (-)

hamil Abortus/SC/Normal

Kelamin Usia BB lahir

Penolong Tmpt lahir

Keadaan sekarang

1 Normal ♀ 17thn 2700 Bidan RB Sehat

2 Normal ♀ 14 thn 2800 Bidan RB Sehat

3 Normal ♂ 10 thn 2800 Bidan RB Sehat

4 Normal ♂ 8 thn 3000 Bidan RB Sehat

5 Normal ♀ 4 thn 3200 Bidan RB Sehat

6 Normal ♂ 1 thn 3400 Bidan RB Sehat

7 Ini

Page 30: AbortUs

Pemeriksaan fisik

KU / Kes : SS / CM Tanda vital :

TD : 110/70 mmHg N : 98 x/m, reguler, isi

cukup RR : 16 x/m S : 36,7 ºC

TB / BB : 154 cm / 48 kg

Page 31: AbortUs

Kepala : normocephali, rambut hitamMata : konjungtiva pucat +/+, sklera ikterik -/-Mulut : tonsil T1-T1, faring hiperemis, gigi geligi dalam batas normalLeher : KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesarThoraks :Mamae : simetris, hiperpigmentasi pada kedua areola,

retraksi putting (-) Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : SN vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen : lemas, BU (+) NExtremitas : akral hangat, edema tungkai (-)

Page 32: AbortUs

Status obstetricus

TFU : ½ pusat – simfisisKontraksi (-)DJJ : 162 dpm

I : V/u tenangIo : portio licin, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), tampak stolsel dibersihkan, perdarahan aktif (-)

Status obstetricus

TFU : ½ pusat – simfisisKontraksi (-)DJJ : 162 dpm

I : V/u tenangIo : portio licin, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), tampak stolsel dibersihkan, perdarahan aktif (-)

Penunjang

Lab :Hb = 4,9 g% Ht = 14 % Leuko = 13.300Trombo = 338.000

USG : tmpk janin tunggal intrauterine. CRL 8,8 cm. DJJ 162 dpm. Air ketuban sedikit ICA 5. Hamil 15 mggu

Penunjang

Lab :Hb = 4,9 g% Ht = 14 % Leuko = 13.300Trombo = 338.000

USG : tmpk janin tunggal intrauterine. CRL 8,8 cm. DJJ 162 dpm. Air ketuban sedikit ICA 5. Hamil 15 mggu

Page 33: AbortUs

Resume

Anamnesis●Hamil 15 mggu●HPHT 8 agust 09●ANC (-)●Keluar darah dr kemaluan sejak 1 bln lalu (merah segar, gumpalan jaringan)●Nyeri di daerah perut (-)●Keputihan (-)● Demam (+) menjelang sore● Pe ↓ BB (54 48)●Pusing dan lemas (-)

Mata: konj pucat +/+, sklera ikterik -/-Lain-lain : dbn

Status obstetricus

TFU : ½ pusat – simfisisKontraksi (-)DJJ : 162 dpm

I : V/u tenangIo : portio licin, OUE tertutup, flour (-),

fluxus (-), tampak stolsel dibersihkan,

perdarahan aktif (-)

KU / Kes : SS / CMTanda vital : TD:110/70 mmHg

FN:98 x/m, reguler, isi cukupFP :16 x/mS:36,7 ºC

Penunjang

Lab :Hb = 4,9 g% Ht = 14 %

Leuko = 13.300Trombo = 338.000

USG : ~ hamil 15 mggu

Page 34: AbortUs

G7P6 Hamil 15 minggu, abortus imminens, air ketuban berkurang

AnemiaSuspect Tifoid

G7P6 Hamil 15 minggu, abortus imminens, air ketuban berkurang

AnemiaSuspect Tifoid

Rdx/ Observasi tanda vitalCek DPL, UL, GDSUSG FM hari kerja

Rth/ BedrestHigiene v/pAsam Folat 1x1Hematinik 2x1Bila Hb < 8 transfusi PRCKonsul IPDCek widal ceftriaxone 1x2 gr (i.v)

PCT 3x500 mg (bila perlu)

Page 35: AbortUs

Prognosis

Ad Vital : Dubia Ad Fungtionam : Dubia Ad Sanationam : Dubia

Lapor dr.Agus Sp.OG setuju untuk work up anemia, pasien dapat di rawat di ruangan

Page 36: AbortUs

Follow upTangga

lS O A P

26 Nov 09 jam 18.00

perdarahan aktif (-), mules (-), pusing (-)

KU/Kes : SS / CM TD : 110/70 mmHg FN : 92 /mnt,reg, isi cukup FP: 16x/mnt S: 36,5C

Status generalis: Mata : CA +/+ SI -/-

Lain – lain : dbn

Status obstreticus:I : v/u

tenang

Abortus imminens pada G7P6 Hamil 15 mingguAnemia

Observasi tanda vitalUSG FM ( hari kerja )BedrestHigiene v/pAsam folat 1x1Hematinik 2x1

Hasil laboratorium via telepon : Hb : 4,9 g % Lekosit : 13.300, Trombosit : 338.000Anemia ec perdarahan dengan dd/ thalasemia, def.FeSikap : ambil cross transfusi PRC s/d Hb ≥ 8 gr/

Page 37: AbortUs

Tanggal

S O A P

27 Nov 09 jam 00.35 Pasien dari ruangan dengan perdarahan

perdarahan aktif ±

KU/Kes : SS / CM TD : 90/60

mmHg FN : 104 x/mnt, reg,isi cukup FP: 16 x/mnt S: 36,5C

Status generalis Mata : CA

+/+, SI -/-Lain – lain :

dbnStatus Obstretikus : Kontraksi (+), DJJ 177 dpm

I : v/u tenang, perdarahan aktif (-)

Vt : ostium terbuka 2 cm, ket (+), bagian janin di atas PAP, terdapat bekuan darah ± 5 cc

Abortus insipiens pada G7P6 Hamil 15 minggu

Anemia ec perdarahan

Rdx/Observasi tanda vital / 30 ‘, perdarahan / 30 ‘

Rth/ Transfusi PRC s/d Hb ≥ 8 gr/dl

Ekspektatif bila perdarahan banyak evaluasi segera

Page 38: AbortUs

Tanggal S O A P

27 Nov 09 jam 01.50

27 Nov 09 jam 02.10

Abortus spontan, janin ♂, 100 gram dengan tali pusat menjulurDilakukan pemotongan tali pusat

Lahir spontan plasenta kesan lengkapPerdarahan ± 150 cc.

Dipasang infus oxytocin 20 IU/ pengeluaran plasenta

dipasang IUD post abortus komplet

Page 39: AbortUs

Tanggal

S O A P

27 Nov 09jam05.30

Perdaraha aktif (-),demam (-)

KU/Kes : SS / CM TD : 100/70

mmHg FN : 92 x/mnt,reg, isi cukup FP: 14x/mnt S: 36,5 C

Status generalis :Mata : CA

+/+, SI -/-Lain – lain :

dbnStatus 0bstreticus :

I : v/u tenang

Post abortus komplit 3,5 jam lalu

Anemia ec perdarahan

Suspect demam tifoid

Observasi tanda vital, perdarahanLanjutkan transfusi sampai Hb ≥ 8 gr/dlKonsul IPD

PCT 3x500 mg bila demamMetergin 3x1 tabCeftriaxone 1x2 gram iv ( bila widal + )

Page 40: AbortUs

Tanggal

S O A P

28 Nov 09

Demam (+),batuk kering (+)

KU/Kes : SS / CM TD :

100/70 mmHg FN : 86 x/mnt,reg, isi cukup FP: 14x/mnt S: 36,5 C

Status generalis :Mata : CA

+/+, SI -/-Lain – lain :

dbn

Status 0bstreticus:I : v/u

tenang

Hb post transfusi ?

Hari 1 P1 A1 Post abortus komplit

Anemia ec perdarahan

Suspect demam

tifoid

Konsul IPDPCT 3x500 mg bila demamMetergin 3x1 tabCeftriaxone 1x2 gram iv OBH 3x IC

Post transfusi PRC (143 + 152 + 170 +152 cc)

Page 41: AbortUs

Tanggal

S O A P

30 Nov 09

Bebas demam 1 hari (-), batuk kering ↓

KU/Kes : SS / CM TD : 110/70 mmHg

FN : 84 x/mnt,reg, isi cukup FP: 16x/mnt S: 36,5 C

Status generalis :Mata : CA -/-, SI

-/-Lain – lain : dbn

Status 0bstreticus:I : v/u tenang,

perdarahan aktif (-)

Hasil lab : Hb = 8,7g% Ht = 25 % leuko = 14.600 Trombo=

370.000 Widal (-)

Konsul IPD = rawat (-)

Hari 3 P1 A1 Post abortus komplit

Anemia ec riw perdarahan (perbaikan)

PCT 3x500 mg bila demamMetergin 3x1 tabOBH 3x ICSF 2x1 tabBoleh Pulang

Page 42: AbortUs

Tanggal

S O A P

1 -3 Des 09

Keluhan (-) KU/Kes : SS / CM TD :

110/70 mmHg FN : 86 x/mnt,reg, isi cukup FP: 16x/mnt S: 36,5 C

Status generalis :dbn

Status 0bstreticus:I : v/u

tenang, perdarahan aktif (-)

Hari 4-6 P1 A1 Post abortus komplit

Anemia ec riw perdarahan (perbaikan)

PCT 3x500 mg bila demamMetergin 3x1 tabOBH 3x ICSF 2x1 tabBoleh Pulang

Page 43: AbortUs

Analisa kasusAbortus imminens pada G7P6 Hamil 15 minggu Abortus komplit

Anamnesis●Hamil 15 mggu●HPHT 8 agust 09●ANC (-)●Keluar darah dr kemaluan sejak 1 bln lalu (merah segar, gumpalan jaringan)●Nyeri di daerah perut (-)●Keputihan (-)● Demam (+) menjelang sore● Pe ↓ BB (54 48)●Pusing dan lemas (-)

KU / Kes : SS / CMTanda vital : TD:110/70 mmHg

FN:98 x/m, reguler, isi cukupFP :16 x/mS:36,7 ºC

Mata: konj pucat +/+, sklera ikterik -/-Lain-lain : dbn

Status obstetricusTFU : ½ pusat – simfisis, Kontraksi (-),

DJJ : 162 dpm

I : V/u tenangIo : portio licin, OUE tertutup, flour (-),fluxus (-),

tampak stolsel dibersihkan, perdarahan aktif (-)

USG : ~ hamil 15 mggu

Page 44: AbortUs

abortus imminens :- pasien mengeluh keluar darah dari kemaluan

pada kehamilan 15 minggu.- pasien juga mengeluh mulas. - Io :portio licin, ostium tertutup, flour (-), fluksus

(-), perdarahan aktif (-).- USG : ~ hamil 15 minggu sesuai HPHT, dengan

DJJ 162 dpm. - tatalaksana untuk istirahat-tirah baring.

Page 45: AbortUs

6 jam kemudian pukul 00.35 abortus insipiens

pasien dr ruangan krn perdarahan PF :KU/ Kes : ss / CM, TD:90/60 mmHg,

FN : 104 x/m,reguler, isi cukup FP: 20 x/m S:36,7 ˚C. kontraksi: (+),

DJJ: 177 dpm. I : v/u tenang, VT : ostium terbuka 2 cm,

ketuban (+), bagian janin diatas PAP, terdapat bekuan darah ± 5 cc.

abortus insipiens ialah abortus yg sdng mengancam

yg ditandai dngn serviks telah mendatar

& ostium uteri tlh terbuka, tapi hsl konsepsi msh dlm kavum uteri

& dlm proses pengeluaran.

Page 46: AbortUs

1 jam kemudian, pukul 01.50 abortus komplit

pasien alami abortus spontan keluar janin ♂, 100 gr

dgn tali pusat menjulur.

abortus komplet yaitu seluruh hsl konsepsi

tlh keluar dr kavum uteri pd kehamilan < 20 minggu

atau berat janin < 500 gram.

Page 47: AbortUs

Pada anamnesis :-nyeri perut yg disangkal utk singkirkan KET- keputihan (-), riw hipertiroid (-), peny jantung (-), riw pemakaian kontrasepsi dan riw kebiasaan (-) Utk etiologi abortus adl infeksi, hipertiroid, gagal jantung, pemakaian kontrasepsi dan obat. - BB ↓ akibat dari perdarahan slma 1 bln ataupun intake yg kurang. - BAK normal, tidak terdapat pusing dan lemas utk apakah sdh tdpt komplikasi syok akibat perdarahan

Page 48: AbortUs

Anamnesis : -surat rujukan ibu G2P1A0 X G7P6A0

- tdk disebutkan banyaknya perdarahan selama 1 bulan. - Pasien mengaku hamil 15 minggu dgn HPHT 8 Agustus 2009

tdk disebutkan pasien menget dirinya hamil drmn ? apakah ia melakukan pemeriksaan tespack sendiri

atau pemeriksaan laboratorium kehamilan, sdngkn diketahui bahwa pasien ANC (-).

- tdk ditanyakan fc etiologi yg lain seperti infeksi lain, riw trauma, dan riw penyakit bapak

yg dpt sebabkan abortus.

Page 49: AbortUs

PF :- tdk disebutkan nilai dari CRT,

utk memastikan apakah perfusi jaringan perifer pasin masih baik atau tidak.

-abdomen tidak dituliskan apakah ada nyeri tekan, Nyeri goyang portio

tanda dari kehamilan ektopik terganggu ( KET ).

Page 50: AbortUs

Anemia ec perdarahan

autoanamnesis : keluar darah dr kemaluan sjk 1 bln lalu, warna merah segar, tdpt gumpalan jaringan.

pe↓ BB dari 54 kg ke 48 kg. Pusing (-) dan lemas (-). PF :KU / Kes : ss / CM, TD:110/70 mmHg,

FN : 98 x/m, FP: 16 x/m S:36,7 0C. Mata pucat +/+. Lab :Hb 4,9 gr %, Ht 14 %,

Leukosit 13.300, Trombosit 338.000.

komplikasi dari abortus adl perdarahan yg hebat. Perdarahan dpt diatasi dgn pengosongan uterus

dr sisa-sisa hsl konsepsi & jika perlu pemberian tranfusi darah.Pasien : riw perdarahan 1 bulan lalu, dgn conj pucat, dan Hb < 8 gr/dl

anemia ec perdarahan ditatalaksana transfusi PRC s/d Hb ≥ 8 gr/dl.

Page 51: AbortUs

Kesimpulan : kematian maternal sngt tinggi maka pemahaman

untuk diagnosis dan penatalaksanaan sedini mungkin sangat penting

Pada abortus diperlukan penanganan yang segera, untuk mengatasi perdarahan, maupun untuk mencegah terjadinya syok dan komplikasi lainnya.

Saran : Penanganan yg adekuat (anamnesa, pf, pem.

Penunjang) memberikan tatalaksaa yg adekuat, sehingga dapat mempengaruhi prognosanya, dan menurunkan nilai kematian maternal.

ANC yg rutin dpt mengurangi terjadinya abortus.

Page 52: AbortUs

terima kasih…..