Ablasio Retina Revisi

download Ablasio Retina Revisi

of 41

Transcript of Ablasio Retina Revisi

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangIstilah ablasio retina (retinal detachment) menandakan pemisahan

    retina sensorik dari epitel pigmen retina. Terdapat tiga jenis utama ablasio

    retina, yaitu: ablasio retina regmatogenosa, epitel retina traksi (tarikan), dan

    ablasio retina eksudatif.Insiden ablasio retina di merika !erikat adalah ":"#.$$$ populasi

    dengan pre%alensi $,&'. !umber lain menyatakan baha insidens ablasio

    retina di merika !erikat adalah ",#:"$$.$$$ kasus per tahun atau sekitar

    *.$$$ kasus per tahun.!ecara internasional, faktor penyebab ablasio retina terbanyak adalah

    miopia +$#$', operasi katarak (afakia, pseudofakia) &$+$', dan trauma

    okuler "$$'. blasio retina lebih banyak terjadi pada usia +$-$ tahun,

    tetapi bisa terjadi pada anakanak dan remaja lebih banyak karena trauma.

    blasio retina regmatogenosa merupakan ablasio retina yang paling

    sering terjadi. !ekitar " dari "$.$$$ populasi normal akan mengalami ablasio

    retina regmatogenosa. emungkinan ini akan meningkat pada pasien yang:

    ". /emiliki miopia tinggi0. Telah menjalani operasi katarak, terutama jika operasi ini

    mengalami komplikasi kehilangan %itreus0

    &. 1ernah mengalami ablasio retina pada mata kontralateral0+. 2aru mengalami trauma mata berat.

    3etina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung

    reseptor yang menerima rangsangan cahaya.3etina manusia merupakan suatu

    struktur yang sangat terorganisir, yang terdiri dari lapisanlapisan badan sel

    dan prosesus sinaptik.4alaupun ukurannya kompak dan tampak sederhana

    apabila dibandingkan dengan struktur saraf misalnya korteks serebrum, retina

    memiliki daya pengolahan yang sangat canggih.1engolahan %isual retina

    diuraikan oleh otak, dan persepsi arna, kontras, kedalaman, dan bentuk

    berlangsung di korteks.

    1

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    2/41

    3etina merupakan jaringan neurosensoris yang terbentuk dari

    perpanjangan sistem saraf pusat sejak embriogenesis.3etina berfungsi untuk

    mengubah energi cahaya menjadi impuls listrik yang kompleks yang

    kemudian ditransmisikan melalui saraf optik, chiasma optik, dan traktus %isual

    menuju korteks occipital sehingga menghasilkan persepsi %isual.2agian

    sentral retina atau daerah makula sebagian besar terdiri dari fotoreseptor

    kerucut yang digunakan untuk penglihatan sentral dan arna (penglihatan

    fotopik), sedangkan bagian perifer retina sebagian besar terdiri dari

    fotoreseptor batang yang digunakan untuk penglihatan perifer dan malam

    (skotopik).blasio retina (retinal detachment) adalah suatu keadaan terpisahnya

    sel kerucut dan sel batang retina dari sel epitel pigmen retina.1ada keadaan ini

    sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membran 2runch.!esungguhnya

    antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat suatu perlengketan

    struktural dengan koroid atau pigmen epitel, sehingga merupakan titik lemah

    yang potensial untuk lepas secara embriologis (5ames 2ruce, $$&).

    6epasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel

    pigmen epitel akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh

    darah koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan

    fungsi penglihatan yang menetap.

    B. Rumusan Masalah

    ". pa definisi dari ablasio retina 7

    . 2agaimana etiologi dari ablasio retina 7

    &. 2agaimana patofisiologi dari ablasio retina 7

    +. 2agaimana 489 dari ablasio retina 7#. 2agaimana manifestasi klinis dari ablasio retina 7

    . 2agaimana pemeriksaan diagnostik dari ablasio retina 7

    -. 2agaimana penatalaksanaan dari ablasio retina 7

    *. 2agaimana mengetahui komplikasi dari ablasio retina 7;. 2agaimana cara pencegahan dari ablasio retina 7

    "$. pa saja klasifikasi dari ablasio retina 7"". 2agaimana asuhan keperaatan dari ablasio retina 7

    C. Tujuan

    ". /engetahui definisi dari ablasio retina.

    2

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    3/41

    . /engetahui etiologi dari ablasio retina.&. /engetahui patofisiologi dari ablasio retina.

    +. /emahami 489 dari ablasio retina.

    #. /engetahui manifestasi klinis dari ablasio retina.

    . /engetahui pemeriksaan diagnostik dari ablasio retina.-. /engetahui penatalaksanaan dari ablasio retina.

    *. /engetahui komplikasi dari ablasio retina.

    ;. /engetahui carapencegahan dari ablasio retina."$. /engetahui klasifikasi dari ablasio retina.

    "". /emahami asuhan keperaatan dari ablasio retina.

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. De!n!s!

    blasia retina adalah suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang dari

    sel epitel pigmen retina. 1ada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat

    dengan membran 2ruch. !esungguhnya antara sel kerucut dan sel batang retina

    tidak terdapat suatu perlekatan struktural dengan koroid atau pigmen epitel,

    sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas secara embriologis.

    6epasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel pigmen epitel

    akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang

    3

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    4/41

    bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap

    (5ames 2ruce, $$& ) .

    %itreus.

    4

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    5/41

    B. "las!!kas!

    lasifikasi ablasio retina berdasarkan etiologinya terdiri atas :

    #. A$las!% Ret!na Regmat%gen%sa

    1ada tipe ini pelepasan retina timbul akibat adanya robekan pada

    retina. 3obekan retina secara umum disebut retinal break, robekan retina

    yag disebabkan karena traksi %itreretina disebut retinal tear , robekan

    retina yang timbul sekunder dari suatu atropi atau deteotorisasi retina

    disebut retinal hole.

    da beberapa faktor yang mempengaruhi masuknya %itrous cair ke

    dalam rongga subretina melalui robekan retina yaitu, adanya pergerakan

    bolamata, adanya traksi %itrous pada pinggir robekan, faktor gra%itasi dan

    adanya posterior %itreous detachment.

    blasio retina regmatogn sering didahului oleh adanya posterior

    %itreous detachment (1?

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    6/41

    blasio retina regmatogenosa dapat diklasifikasikan berdasarkan

    patogenesis, morfologi dan lokasi.

    2erdasarkan patogenesisnya, dibagi menjadi

    a. Tears: disebabkan oleh traksi %itreoretina dinamik dan memiliki

    predileksi di superior dan lebih sering di temporal daripada nasal.

    b. Holes: disebabkan oleh atrofi kronik dari lapisan sensori retina,

    dengan predileksi di daerah temporal dan lebih sering di superior

    daripada inferior, dan lebih berbahaya dari tears.

    2erdasarkan morfologi, ablasi retina regmatogenosa dibagi menjadi :

    6

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    7/41

    ") U-tears: terdapat flap yang menempel pada retina di bagian

    dasarnya,

    ) incomplete U-tears: dapat berbentuk 6 atau 5,

    &) operculated tears: seluruh flap robek dari retina,

    +) dialyses: robekan sirkumferensial sepanjang ora serata#) giant tears.

    2erdasarkan lokasi, dibagi menjadi :

    a) oral: berlokasi pada vitreous base,

    b) post oral: berlokasi di antara batas posterior dari vitreous base dan

    equator,

    c) equatoriald) post equatorial: di belakang equator

    e) macular: di fo%ea.

    &. A$las!% Ret!na Traks!

    blasio retina Traksi terjadi apabila terdapat kelainan patologis

    %itreoretinal yang secara mekanik menarik retina lepas dari pigmen retina.

    elainan ini dapat terjadi pada 3etinopati

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    8/41

    Bambar *.blatio 3etinae Cksudatif

    Ctiologi dari ablasio eksudatif yaitu dapat terjadi secara spontan,

    dengan trauma, u%eitis, tumor, skleritis,

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    9/41

    jika akti%itas epitel berpigmen berkurang karena hilangnya epitel

    berpigmen atau penurunan suplai metabolik (seperti iskemia), kemudian

    cairan mulai berakumulasi dan terjadi ablasio retina. Tipe ablasio retina

    ini dapat juga disebabkan oleh akumulasi darah pada ruang subretina

    (ablasio retina hemoragika. 1enyakit radang dapat menyebabkan ablasio

    retina serosa termasuk skleritis posterior, oftalmia simatetik, penyakit

    Aarada, pars planitis, penyakit pembuluh darah %askular. 1enyakit

    %askular adalah hipertensi maligna, toksemia gra%idarum, oklusi %ena

    retina, penyakit 9oat, penyakit angiomatosa retina, dan pembentukan

    neo%askularisasi koroid.

    C. Et!%l%g!

    /enurut 9. !mel=er, !u=anne ($$) faktor penyebab nya yaitu :

    ". /alformasi congenital

    . elainan metabolism&. 1enyakit %askuler

    +. Inflamasi intraokuler

    #. Deoplasma. Trauma

    -. 1erubahan degenerati%e dalam %itreus atau retina

    1ada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat retinopati akibat

    prematuritas. !elama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh

    darah retina yang kecil bisa menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata

    yang dalam keadaan normal terisi oleh humor %itreus. 5ika terjadi pelepasan

    macula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat lapang pandang.

    Eaktor resiko terjadinya ablasio retina adalah :

    ". 3abun dekat

    . 3iayat keluarga dengan ablasio retina&.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    10/41

    /ata dengan myopia tinggi, pasca retinitis, ekstraksi katarak dan

    retina yang memperlihatkan degenerasi diperifer.

    !ebagian besar lepasnya retina terjadi akibat adanya satu atau lebih

    robekanrobekan kecil atau lubanglubang di retina. adangkadang proses

    penuan yang normalpun dapat menyebabkan retina menjadi tipis dan kurang

    sehat, tetapi yang lebih sering mengakibatkan kerusakan dan robekan pada

    retina adalah menyusutnya korpus %itreum, bahan jernih seperti agaragar

    yang mengisi bagian tengah mata. orpus %itreum erat melekat ke retina pada

    beberapa lokasi di sekeliling dinding mata bagian belakang. 2ila korpus

    %itreum menyusut, ia dapat menarik sebagian retina bersamanya, sehingga

    menimbulkan robekan atau lubang pada retina. 4alaupun beberapa jenis

    penyusutan korpus %itreum merupakan beberapa hal yang normal terjadi pada

    peningkatan usia dan biasanya tidak menimbulkan kerusakan pada retina,

    korpus %itreum dapat pula menyusut pada bola mata yang tumbuh menjadi

    besar sekali (kadangkadang ini merupakan akibat dari rabun jauh), oleh

    peradangan, atau karena trauma. 1ada sebagian besar kasus retina baru lepas

    setelah terjadi perubahan besar struktur korpus %itreum. 2ila sudah ada

    robekanrobekan retina cairan encer seperti air dapat masuk dari korpus%itreum kelubang di retina dan dapat mengalir diantara retina dan dinding

    bagian belakang. 9airan ini akan memisahkan retina dari dinding mata bagian

    belakang dan mengakibatkan retina lepas. 2agian retina yang terlepas tidak

    akan berfungsi dengan baik dan di daerah itu timbul penglihatan kabur atau

    daerah buta.

    D. Pat%!s!%l%g!3uangan potensial antara neuroretina dan epitel pigmennya sesuai

    dengan rongga %esikel optik embriogenik. edua jaringan ini melekat

    longgar, pada mata yang matur dapat berpisah :

    10

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    11/41

    a. 5ika terjadi robekan pada retina, sehingga %itreus yang mengalami

    likuifikasi dapat memasuki ruangan subretina dan menyebabkan

    ablasio progresif (ablasio regmatogenosa).

    b. 5ika retina tertarik oleh serabut jaringan kontraktil pada permukaanretina, misalnya seperti pada retinopati proliferatif pada diabetes

    mellitus (ablasio retina traksional).c. 4alaupun jarang terjadi, bila cairan berakumulasi dalam ruangan

    subretina akibat proses eksudasi, yang dapat terjadi selama toksemia

    pada kehamilan (ablasio retina eksudatif)

    blasio retina idiopatik (regmatogen) terjadinya selalu karena adanya

    robekan retina atau lubang retina. !ering terjadi pada miopia, pada usia lanjut,

    dan pada mata afakia. 1erubahan yang merupakan faktor prediposisi adalah

    degenerasi retina perifer (degenerasi kisikisi>lattice degeration), pencairan

    sebagian badan kaca yang tetap melekat pada daerah retina tertentu, cedera,

    dan sebagainya.

    1erubahan degeneratif retina pada miopia dan usia lanjut juga terjadi

    di koroid. !klerosis dan sumbatan pembuluh darah koroid senil akan

    menyebabkan berkurangnya perdarahan ke retina. Aal semacam ini juga bisa

    terjadi pada miopia karena teregangnya dan menipisnya pembuluh darah

    retina.1erubahan ini terutama terjadi di daerah ekuator, yaitu tempat

    terjadinya ;$' robekan retina.Terjadinya degenerasi retina pada mata miopia

    "$ sampai "# tahun lebih aal daripada mata emetropia.blasi retina delapan

    kali lebih sering terjadi pada mata miopia daripada mata emetropia atau

    hiperopia.blasi retina terjadi sampai +' dari semua mata afakia, yang berarti

    "$$ kali lebih sering daripada mata fakia.

    Terjadinya sineresis dan pencairan badan kaca pada mata miopia satu

    dasaarsa lebih aal daripada mata normal.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    12/41

    posterior.8leh karenanya badan kaca kehilangan konsistensi dan struktur yang

    mirip agaragar, sehingga badan kaca tidak menekan retina pada epitel pigmen

    lagi.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    13/41

    *. Men!erstas! "l!n!s

    Bambaran klinik ablasio retina yaitu terdiri dari gejala subjektif dan objektif

    (5ames 2ruce, $$& ).

    ". Bejala subjektif :

    a. 1enurunan %isus disebabkan robekan pada macula

    b. 3asa nyeric.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    14/41

    Bambar mata orang yang terkena ablasio retina

    +. Pemer!ksaan D!agn%st!k

    a. 1emeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit

    penyerta antara lain glaukoma, diabetes mellitus, maupun kelainan darah.

    b. 1emeriksaan ultrasonografi, yaitu ocular 2!can ultrasonografi juga

    digunakan untuk mendiagnosis ablasio retina dan keadaan patologis lain

    yang menyertainya seperti proli%erati%e %itreoretinopati, benda asing

    intraokuler. !elain itu ultrasonografi juga digunakan untuk mengetahui

    kelainan yang menyebabkan ablasio retina eksudatif misalnya tumor dan

    posterior skleritis.c. !cleral indentation

    14

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    15/41

    d. Eundus drainge. Boldmann triplemirror

    f. Indirect slit lamp biomicroscopy

    H. Penatalaksanaan

    ". Tirah baring dan akti%itas dibatasi

    . 2ila kedua mata dibalut, perlu bantuan orang lain untuk mencegah

    cidera

    &. 5ika terdapat gelombang udara di dalam mata, posisi yang dianjurkan

    harus dipertahankan sehingga gas mampu memberikan tamponade

    yang efektif pada robekan retina

    +. 1asien tidak boleh terbaring terlentang#. serosa sehubungan

    dengan proses yang berhubungan dengan tumor atau inflamasi yang

    menimbulkan cairan subretina yang tanpa robekan retina.

    $. Pem$e(ahan

    1ada pembedahan ablasio retina dapat dilakukan dengan cara

    bermacammacam, tergantung pada luasnya lapisan retina yang lepas

    dan kerusakan yang terjadi, tetapi semuanya dirancang untuk

    mendekatkan dinding mata ke lubang retina, menahan agar kedua

    jaringan itu tetap menempel sampai jaringan parut terbentuk dan

    melekatkan lagi robekan.

    Terdapat dua teknik beah utama untuk memperbaiki ablasio retina :

    #. Cksternal (pendekatan kon%ensional )

    &. Internal (pembedahan %iroeretina )

    1rinsip utama pada kedua teknik ini adalah menutup robekan

    penyebab pada retina dan memperkuat perlekatan antara retina sekitar

    dan epitel pigmen retina dengan cara menginduksi inflamasi di daerah

    tersebut dengan pembekuan lokal dengan menggunakan cyoprobe atau

    laser. 1ada pendekatan eksternal, robekan ditutup dengan menekan

    15

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    16/41

    sklera menggunakan pita plomb silikon yang diletakkan eksternal. Ini

    menghilangkan traksi %itreus pada lubang retina dan mendekatkan

    epitel pigmen rtina pada retina. /ungkin sebelumnya diperlukan

    drainase akumulasi cairan subrtina yang sangat banyak dengan

    membuat lubang kecil pada sklera dan koroid menggunakan jarum

    (sklerostomi).

    1ada pendekatan internal, %itreus diangkat dengan pemotong

    bedah mikro khusus yang dimasukkan ke dalam rongga %itreus

    melalui pars plana. Tindakan ini menghilangkan traksi %itreus pada

    robekan retina. 9airan dapat dialirkan melalui robekan retina penyebab

    dan laser atau krioterapi dipergunakan pada retina sekitar. Tamponade

    internal temporer diberikan dengan menyuntikkan gas fluorokarbon

    inert ke dalam rongga %itreus. 1enyuntikan ini akan menutup lubang

    dari dalam dan mencegah pasase cairan lebih lanjut melalui robekan.

    1asien harus mempertahankan postur kepala tertentu selama beberapa

    hari untuk meyakinkan gelembung terus menutupi robekan retina.

    !edangkan jenisjenis pembedahan yang dilakukan adalah sebagai

    berikut :

    #. Ret!n%,eks! Pneumat!k

    3etnopeksi pneumatik merupakan cara yang paling banyak

    pada ablasio regmatogenosa terutama jika terdapat robekan tunggal

    pada superior retina. Teknik pelaksanaan prosedur ini adalah

    dengan menyuntikkan gelembung gas kedalam %itreus. Belembung

    gas ini akan menutupi robekan retina. 5ika robekan dapat ditutupi

    oleh gelembung gas, cairan subretinal akan menghilang " hari.

    3obekan retina dapat juga dilekatkan dengan kriopeksi sebelum

    balon disuntikkan. 1asien harus mempertahankan posisi head

    precise selama -"$ hari untuk menyakinkan gelembung terus

    16

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    17/41

    menutupi precise selama -"$ hari untuk menyakinkan gelembung

    terus menutupi robekan retina.

    &. -leral $ukle

    /etode ini paling banyak digunakan pada ablasio

    regmatogenosa terutama tanpa disertai komplikasi lannya. @kuran

    dan bentuk sabuk yang digunakan tergantung lokasi dan jumlah

    robekan retina. !abuk ini biasanya terbuat dari spons silikon atau

    silikon padat. 1ertama tama dilakukan kryoprobe atau laser untuk

    memperkuat perlekatan antara retina sekitar dan epitel pigmen

    retina. !abuk dijahit mengelilingi sclera sehingga terjadi tekanan

    pada robekan retina sehingga terjadi penutupan pada robekan

    tersebut. 1enutupan retina ini akan menyebabkan cairan subretinal

    menghilang secara spontan dalam aktu " hari.

    '. /!trekt%m!

    ?itrektomi merupakan cara yang paling banyak digunakan

    pada ablasio akibat diabetes, ablasio rhegmatogenosa yang isertai

    traksi %treus atau hemoragik %itreus. 9ara pelaksanaannya yaitu

    dengan membuat inisiasi kecil pada bola mata kemudian

    memasukkan instrument hingga ke ca%um melalui pars plana.

    !etelah itu pemotongan %itreus dengan pemotong %itreus.

    emudian teknik dan instrument yang diunakan tergantung tipe

    danpenyebab ablasio.

    . N%n ,em$e(ahan.

    1ada non pembedahan terdiri atas :

    onser%atif yaitu penderita istirahat terutama tidak membaca, kedua

    mata diberi lubang pengintip.

    (. "r!%tera,! transkleral

    beberapa silicon

    (pengunci) dijahitkan dan dilipatkan ke dalam skler, secara fisik akan

    17

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    18/41

    mengindensi > melipat sclera, koroid, dan lapisan fotosensitif ke epitel

    berpigmen, menahan robekan ketika retina dapat melekat kembali ke

    jaringan pendukung dibaahnya, maka fungsi fisiologis normalnya

    dapat dikembalikan.Tujuan dari tatalaksana ablasio retina adalah melepaskan traksi

    %itreoretina, dan menutup robekan retina. 1embedahan merupakan

    pengobatan yang dapat dilakukan untuk tujuan tersebut. 1emilihan

    tehnik pembedahan ditentukan oleh ukuran, jumlah dan lokasi dari

    robekan.

    Tehnik yang dapat digunakan, antara lain scleral buckling,

    pneumatic retinopexy dan intraocular silicone oil tamponade.ebanyakan praktisi lebih sering melakukan prosedur scleral

    buckling.

    1asien dengan ablasio retina regmatogenosa akut sebaiknya

    dirujuk segera ke dokter spesialis mata atau %itreoretina. 1enutupan

    robekan dicapai dengan menciptakan adhesi korioretinal yang kuat di

    sekeliling robekan. Aal ini diperoleh melalui diatermi, krioterapi, atau

    fotokoagulasi laser.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    19/41

    &) 5ika anda memiliki risiko menderita ablasio retina, periksakan mata

    minimal setahun sekali ( 5ames 2ruce, $$& ).

    J. "%m,l!kas!

    omplikasi pembedahan pada ablasi retina akan menimbulkan

    perubahan fibrotik pada %itreous (%itreoretinopati proliferatif> 1?3), 1?3

    dapat menyebabkan traksi pada retinadan ablasi retina lebih lanjut.

    1enurunan ketajaman penglihatan dan kebutaan merupakan komplikasi yang

    paling sering terjadi pada ablasio retina. 1enurunan penglihatan terhadap

    gerakan tangan atau persepsi cahaya (light perception) adalah komplikasi

    yang sering dari ablasio retina jika melibatkan makula (5ames 2ruce, $$& ).

    ". Asuhan "e,era0atan

    /enurut nas Tamsuri ($$+), asuhan keperaatan pada pasien dengan

    penderita ablasio retina adalah sebagai berikut :

    a. Pengkaj!an

    ". 3iayat

    (") 3iayat penyakit : trauma mata, riayat inflamasi (koroiditis),

    riayat myopia, retinitis.

    () 1sikososial : kemampuan akti%itas, gangguan membaca, resiko

    jatuh, berkendaraan.

    . 1engkajian @mum

    (") @sia() Bejala penyakit sistemik : diabetes mellitus, hipotiroid

    (&) Bejala penyakit mata : nyeri mata, penurunan ketajaman

    penglihatan, kemeng bagian belakang mata (koroiditis, retinitis).

    &. 1engkajian husus /ata(") Eotopsia (seperti melihat halilintar kecil), terutama pada tempat

    gelap0 merupakan keluhan dini ablasio retina.

    () 2ayangan titiktitik pada penglihatan hingga terjadi kehilangan

    penglihatan.

    19

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    20/41

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    21/41

    8bjektif :1erilaku tubuh tidak terkontrol.

    #. Dyeri yang berhubungan dengan luka pascaoperasi.

    !ubjektif :

    /enyatakan nyeri.8bjektif :

    /eringis, ajah tegang.

    . Bangguan peraatan diri berhubungan dengan penurunan penglihatan,

    pembatasan akti%itas pascaoperasi.

    !ubjektif :

    /enyatakan penurunan kemampuan penglihatan.8bjektif :

    lien banyak istirahat di tempat tidur.

    -. urang pengetahuan berhubungan dengan tidak familiarnya dengan

    sumber informasi.!ubjektif :

    (") /enyatakan tidak tahu bagaimana mencegah kambuhnya penyakit.() /enyatakan tidak tahu peraatan setelah dirumah.

    c. Inter%ensi eperaatan

    Do.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    22/41

    faktor yang

    memengaruh

    i fungsi

    penglihatan. lien

    mengidentifi

    kasi dan

    menunjukka

    n polapola

    alternati%e

    untuk

    meningkatka

    n penerimaan

    rangsang

    penglihatan

    pencahayaan

    cuku.

    +.njurkan

    penggunaan

    alternatif

    rangsang

    lingkungan yang

    dapat diterima.

    +./eningkatkan

    kemampuan respons

    terhadap stimuluslingkungan

    &. !etelah dilakukan

    tindakan

    keperaatan selama

    F+ jam tidakterjadi kecemasanriteria Aasil :

    a. lien

    mengungkapkan

    kecemasan hilang

    atau minimal

    ".5elaskan

    gambaran

    kejadian pre dan

    pasca operasi,manfaat operasi,

    dan sikap yang

    harus dilakukan

    klien selama masa

    operasi.

    .5aab

    pertanyaan khusus

    tentang

    pembedahan.

    2erikan aktu

    untuk

    mengekspresikan

    "./eningkatkan

    pemahaman tentang

    gambaran operasi untuk

    menurunkan ansietas

    ./eningkatkan

    kepercayaan dan kerja

    sama. 2erbagi perasaan

    membantu menurunkan

    ketegangan.

    22

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    23/41

    perasaan.

    +. !etelah dilakukan

    tindakan

    keperaatan selama

    F+ jam tidak

    terjadi cedera mata

    pascaoperasi

    kriteria hasil :

    a. klien

    menyebutkan faktor

    yang menyebabkan

    cidera

    b. klien tidak

    melakukan aktifitas

    yang meningkatkan

    resiko cedera

    ".

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    24/41

    tindakan

    keperaatan selama

    F+ jam peraatan

    rumah berjalan

    efektifriteria Aasil:

    a.lien mampu

    mengidentifikasi

    kegiatan peraatan

    rumah (lanjutan )

    yang diperlukan

    pengetahuan klien

    tentang peraatan

    pascahoispitalisas

    i

    .terangkan

    akti%itas yang

    diperbolehkan dan

    dihindari

    dalam pemberian

    pendidikan kesehatan

    tentang peraatan di

    rumah..kti%itas seperti

    menonton tele%isi jangan

    terlalu lama, dan hindari

    akti%itas duduk.

    BAB III

    APLI"A-I TEORI

    A. "asus

    24

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    25/41

    Tn. dibaa istri dan kakanya ke 3s dengan keluhan mata kiri buram

    sejak - hari !/3!, pasien mengeluhkan mata kiri buram seperti

    berkabut>berasap yang muncul tibatiba dan terusmenerus. /ata kiri juga

    dirasakan seperti menebal dan tampak seperti melihat gambaran pelangi.

    Dyeri pada mata, luas lapang pandang yang menyempit, pandangan silau,

    mual, muntah, dan sakit kepala disangkal. . !ejak " tahun lalu pasien

    mengaku memiliki gangguan tajam penglihatan sehingga harus dikoreksi

    dengan kacamata spheris minus "&. Aingga saat ini kacamata pasien tidak

    pernah dikoreksi kembali. !ejak "# tahun lalu pasien mengaku sering melihat

    cacingcacing hitam berterbangan di depan kedua mata serta kilat petir di

    kedua mata yang intensitasnya semakin sering belakang ini. 3iayat traumadisangkal, riayat pengobatan maupun operasi mata sebelumnya disangkal.

    22 +* kg, T2 "#*cm, 33 "* F>menit, nadi *$ F>menit.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    26/41

    a. lasan kunjungan ke 3!. mata kiri mendadak kabur - hari yang lalu

    sebelumnya melihat bayangan hitam seperti ombak, tidak dapat

    melihat alau jaraknya dekat. /ata kanan kabur sejak " tahun yang

    lalu dan melakukan autoanamnesis di 1oliklinik /ata 3!

    1ersahabatan.

    b. eluhan utama saat ini:edua mata kabur tidak dapat melihat dengan

    jelas terutama mata kiri buram seperti berkabut>berasap yang muncul

    tibatiba dan terusmenerus seperti menebal dan tampak seperti

    melihat gambaran pelangi. Dyeri pada mata, luas lapang pandang yang

    menyempit, pandangan silau, mual, muntah, dan sakit kepala

    disangkal.

    c. 6ama keluhan : /ata kiri - hari (tibatiba)/ata kanan " tahun yang lalu.

    d. Timbulnya keluhan: /ata kiri : Tibatiba dan terus menerus

    /ata kanan : 2ertahap

    e. Eaktor yang memperberat: sejak " tahun lalu pasien mengaku

    memiliki gangguan tajam penglihatan sehingga harus di koreksi

    dengan kacamata spheris minus "&. Aingga saat ini kacamata pasien

    tidak pernah dikoreksi kembali.

    f. @paya yang dilakukan untuk mengatasi:datang kedokter spesialis

    mata di 5akarta, mendapat obat tetes mata dan obat oral, ke rumah

    sakit dirujuk oleh dokter yang meraat dengan diantar saudara.

    g.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    27/41

    c. 8batobatan : lamanya tahun, minum obatobat tradisional (jamu)

    dan resep dari dokter spesialis mata, obat tetes mata dan obat oral.

    d. 1ola nutrisi : makan & K sehari, 22L +* g, T2L "#* cm, makan nasi,

    sayuran, laukpauk dan buahbuahan serta susu, tidak ada pantangan,nafsu makan baik.

    e. 1ola eliminasi : 22L K sehari (pagi>sore), tanpa menggunakan

    pencahar, arna kuning, konsistensi lembek. 2L M & K, arna

    kuning jernih, bau tidak terlalu menusuk.

    f. 1ola tidur dan istirahat : aktu tidur pukul $.$$4ib M $#.&$4ib ( - M

    * jam) sebelum tidur menonton T? sebentar.

    g. 1ola aktifitas dan latihan : bekerja sebagai administrator di sebuah tok

    furnitur di depan komputer dalam aktu bulan ini dan kegiatan

    aktu luang diisi bersama keluarga, kesulitan dalam melakukan

    pergerakan tubuh, mandi,mengenakan pakaian.

    h. 1ola kerja : setiap harinya bekerja di depan komputer dalam bulan

    terakhir.i. 3iayat lingkungan : lingkungan bersih dan aman bebas dari polusi

    j. spek 1sikososial:

    ") 1ola pikir dan persepsi: klien memakai kaca mata, sering pusing

    dan tidak bisa melihat dengan jelas pandangan kabur. lien

    sangat memikirkan pelaksanaan operasi dan keadaan matanya juga

    anak perempuannya yang hampir selesai sekolahnya klien ingin

    menyaksikan isuda dan pernikahan anaknya nanti. Aarapan

    klien cepat sembuh dan dioperasi karena tidak bisa melakukan

    aktifitas seperti biasanya. !uasana hati cemas dan gelisah,

    perhatian terfokus pada pelaksanaan operasi dan keadaan matanya.) Aubungan>komunikasi: bicara jelas, rele%an, mampu

    mengekspresikan dan mengerti orang lain. lien tinggal bersama

    istri dan orang anaknya sedangkan anak tertuanya sekolah

    diakademi pariisata Dusa dua 2ali. dat istiadat yang dianut

    adalah adat 5aa, pembuat keputusan dalam keluarga ayah dan

    ibu setelah itu baru dimusyaarahkan ke anakanak dan keluarga

    yang lain, keuangan memadai.

    27

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    28/41

    &) 1ertahanan koping: pengambil keputusan istri dan kakak klien, jika

    stres tidur dan diam, yang dapat dilakukan peraatan agar klien

    merasa nyaman dan aman adalah memberikan penjelasan

    mengenai penyakit klien dan pelaksanaan operasinya.+) !istem nilai kepercayaan: Tuhan J/C merupakan

    sumberkekuatan, setiap minggu mengikuti pengajian tapi mulai

    jarang sejak sakit.

    k. 1emeriksaan fisik :

    ") epala :2entuk simetris, keluhan kadang pusing bila dipaksa untuk

    melihat

    ) 1emeriksaan oftalmologis

    8< 8!

    >$ E cc dengan pinhole

    tidak membaik

    /!sus >"# cc dengan pinhole tidak

    membaik, cylinder #$N

    8rthophoria, gerakan baik

    ke segala arah

    Pergerakan

    (anke(u(ukan

    $%la mata

    8rthophoria, gerakan baik ke

    segala arah

    Cdema (), spasme () ,

    enteropion (), eksteropion

    (), trikiasis ()

    Pal,e$ra Cdema (), spasme () ,

    enteropion (), eksteropion

    (), trikiasis ()

    Injeksi konjungti%a (),

    injeksi silier (), edema ()

    "%njungt!1a Injeksi konjungti%a (),

    injeksi silier (), edema ()

    5ernih "%rnea 5ernih

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    29/41

    gak keruh Ba(an kaa gak keruh

    3efleks Eundus (G), 1apil

    bulat, batas tegas, 9% >&, eksudat(), perdarahan ()

    *un(usk%,! 3efleks Eundus (G), 1apil

    bulat, batas tegas, 9% >&, eksudat (),perdarahan (). Terlihat

    robekan pada jam #-

    *>-,# ("#, mmAg) T%n%metr!

    -h!%t2

    "$>-,# ( "$,; mmAg)

    6apang pandang pasien

    sama dengan pemeriksa

    "%nt%ntas! 6apang pandang pasien sama

    dengan pemeriksa

    &) Eungsi penglihatan :

    abur, terlihat bayangan hitam seperti ombak, tidak ada rasa

    sakit. Tandatanda radang (), pemeriksaan mata terakhir tanggal

    " januari $" pada praktek dokter spesialis mata di 5akarta,

    kemudian klien dirujuk ke 3! untuk mendapat peraatan lebih

    lanjut

    +) Aidung :Tak ada kelainan

    #) /ulut dan tenggorokan :Tak ada kelainan) 1ernapasan :

    2atuk (), 33 L $ F>menit, regular, abdomotorakal, kedalaman

    cukup.-) !irkulasi :

    Dadi ;$ F>menit, distensi %ena jugularis taka da, suara jantung

    tambahan tak ada, pusing kadangkadang bila dipaksakan melihat

    lama

    *) Dutrisi :

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    30/41

    Tak ada kelainan"") Deurologis :

    Tingkat kesadaran B9! : +#, orientasi baik, bisa mengingat

    orang, aktu dan tempat

    ") /usculoskeletal :Tak ada kelainan

    "&)ulit :4arna putih, integritas baik, turgor baik

    l. 6

    ) imia darah :a) 2ilirubin total : $,+; mg>dlb) 2ilirubin terikat : $, mg>dl

    c) !B8T : ;u>l

    d) !B1T : u>le) 1rotein total : -, g>dl

    f) lbumin : +," g>dl

    g) Blukosa : &, g>dl

    &) @rine lengkap :a) 6eukosit : # >ul (G)

    b) Critrosit : # >ul (G)

    c) 4arna : kuning mudad) ekeruhan : jernih

    +) 1engobatan :

    tropin tetes "' F" tetes 8!.

    m. 1erencanaan :

    1asien dirujuk ke 3!9/ dengan rencana:". 1emeriksaan oftalmoskopi indirek yang dilakukan oleh dokter

    spesialis mata dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi

    diagnosis pada pasien. Bambaran pada ablasio retina adalah

    adanya retina yang berarna abuabu dan terangkat dari

    sekitarnya.

    30

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    31/41

    . 3encana tindakan fotocoagulasi laser atau disertai tindakan

    berupa scleral buckling, pneumatic retinopexy maupun

    intraocular silicone oil tamponade.

    9. nalisa kirinya tidak bisa

    melihat > kabur sejak"$ hari yang lalu, yang

    tampak hanya

    bayangan hitam seperti

    ombak saja

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    32/41

    menuruti anjuran untuk

    bedrest total, berdebar

    debar

    Pr!%r!tas D!agn%sa 3

    ". 1erubahan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan

    penurunan ketajaman dan kejelasan penglihatan

    . nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang

    kejadian operasi

    D. Renana ke,era0atan

    Do.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    33/41

    menjelaskan

    resiko yang

    akan terjadi

    sehubungan

    dengan

    penyakitnya

    &. 2erikan

    obat tetes

    mata P

    obat oral

    sesuai

    anjuran

    dokter

    operasi

    &. dicegah

    agar tidak

    bertambah

    parah

    . !etelah dilakukan

    tindakan

    keperaatan &F+

    jam klien

    diharapkan

    kecemasan

    berkurang

    riteria hasil :

    lien

    mampu

    menggamba

    rkan

    ansietas dan

    pola

    kopingnya lien

    mengerti

    ". aji

    tingkat

    ansietas :

    ringan,

    sedang,

    berat,

    panic

    . 2erikan

    penjelasan

    mengenai

    prosedur

    peraatan

    ,

    ". @ntuk

    mengetahui

    sejauh mana

    tingkat

    kecemasan

    klien

    sehingga

    memudahka

    n

    penanganan

    . gar klien

    memahami

    baha ia

    benar sakit

    dan perlu

    33

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    34/41

    tentang

    tujuan

    peraatan

    yang

    diberikan >

    dilakukan

    lien

    memahami

    tujuan

    operasi,

    pelaksanaan

    operasi,

    pasca

    operasi,

    prognosisny

    a (bila

    dilakukan

    operasi)

    perjalanan

    penyakit

    P

    prognosis

    nya&. Bali

    inter%ensi

    yang

    dapat

    menurunk

    an

    ansietas

    +. 2erikan

    akti%itas

    yang

    dapat

    menurunk

    an

    kecemasa

    n>

    keteganga

    n

    diraat

    &. @ntuk

    mengetahui

    cara mana

    yang efektif

    untukmenurunkan

    >

    mengurangi

    ansietas

    +. gar klien

    dengan

    senang hati

    melakukan

    akti%itas

    karena

    sesuai

    dengan

    keinginanny

    a dan tidak

    bertentanga

    n dengan

    program

    peraatan

    34

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    35/41

    E. Im,lementas!

    Do.

    ".$$

    ". Aindari pergerakan

    yang mendadak,

    menghentakkan

    kepala, menyisir,

    batuk, bersin,

    muntah

    . 5aga kebersihan

    mata

    &. 2erikan obat tetes

    mata P obat oral

    sesuai anjuran

    dokter

    ". /enghindari

    pergerakan yan

    mendadak,

    menghentakkan

    kepala, menyisi

    batuk, bersin, muntah

    . /enjaga kebersiha

    mata, ditutup denga

    kassa, tidak bole

    menggosok mata

    &. /emberikan obat tete

    mata

    /idriatiksikloplegik P

    obat oral sesu

    anjuran dokte

    tropine tetes "' F

    tetes 8!

    . ""$" >

    ".$$

    ". aji tingkat

    ansietas : ringan,

    sedang, berat,

    panic

    . 2erikan penjelasan

    mengenai prosedur

    peraatan,

    perjalanan

    ". /engkaji tingk

    ansietas : ringan

    sedang, berat, pan

    sesuai respon yan

    diberikan klien

    . /emberikan

    penjelasan mengen

    prosedur peraatan

    perjalanan penyakit P

    prognosisnya

    35

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    36/41

    penyakit P

    prognosisnya

    &. Bali inter%ensi

    yang dapatmenurunkan

    ansietas

    +. 2erikan akti%itas

    yang dapat

    menurunkan

    kecemasan>

    ketegangan

    &. /enggali inter%en

    yang dap

    menurunkan ansieta

    /enanyakan hobi

    kegemaran klien+. /emberikan akti%ita

    yang dap

    menurunkan

    kecemasan

    ketegangan.

    /endengarkan music

    menonton t%

    *. E1aluas!

    Do.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    37/41

    . "+$"& > $;.$$ ! : lien menanyakan rencana operasinya

    8 : lien terus bertanya tentang rencana operasiny

    : /asalah klien belum teratasi1 : 3encana tindakan diteruskan

    I : /elaksanakan tindakan yang telah adaC : ecemasan klien berkurang

    BAB I/

    PEMBAHA-AN

    Pada kasus ini, pasien pria erusia 45 ta'un datang dengan

    kelu'an utaa pengli'atan ata kiri yang tia&tia ura satu

    inggu seelu asuk rua' sakit ari kelu'an utaa pasien

    dapat dikategorikan a'a kelu'an ata pasien ini terasuk dalakategori kelu'an ata tenang isus turun endadak ari kelu'an

    ini dapat dipikirkan eerapa diagnosis anding yaitu- kekeru'an

    edia re!raksi, 'i!ea, perdara'an itreus, alasio retina, oklusio

    peulu' dara' retina sentralis, oklusi arteri retina sentralis, oklusi

    aang retina sentralis, oklusi ena retina sentralis, dan gangguan

    sara! optik

    %erdasarkan ananesis dan peeriksaan o!taologis,tidak

    ada riayat traua dan kondisi lain yang enyeakan

    neoaskularisasi seperti tuor, diaetes, operasi intraokuler, dan

    inaasi kronis) se'ingga diagnosis anding 'y!ea dapat

    disingkarkan %egitupula dengan perdara'an itreus uga dapat

    37

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    38/41

    disingkirkan klusi peulu' dara' retina sentralis aik arteri

    aupun ena retina sentralis uga isa disingkirkan karena pada

    peeriksaan !unduskopi tidak didapatkan gaaran perdara'an

    pada retina Penyakit sara! optik dapat disingkirkan karena pada

    peeriksaan !unduskopi tidak terdapat relatif aerent pupillary

    defect.

    Pada kasus ini, pasien enderita iopia tinggi dengan

    enggunakan lensa si!eris&13 ) #iopia tinggi ini erupakan !aktor

    risiko teradinya alasio retina (eala klinis yang dialai ole'

    pasien uga engara' kepada alasio retina, di antaranya adala'

    pandangan ata kiri yang endadak kaur 'ilangnya taapengli'atan seara endadak) selaa satu inggu dengan ata

    tenang Pasien uga engelu'kan adanya pandangan erkilat

    !otopsia), oaters eli'at ayangan seperti aing 'ita) pada

    kedua ata +elu'an ini seenarnya suda' dialai ole' pasien

    seak pasien S# sekitar 15 ta'un lalu), naun kelainan ini

    seakin eningkat seiring dengan eralannya aktu :adi dapat

    disipulkan a'a seenarnya proses retinal break suda' dari

    seak pasien S# dan pada saat ini, kondisi pasien enunukan

    suspek alasio retina dikarenakan pandangan ata kiri yang

    endadak kaur seak satu inggu seelu asuk rua' sakit

    *al ini diperkuat dengan peeriksaan o!talologi didapatkan

    a'a terdapat roekan di retina pasien pada ara' a 5 sapai

    a 7 danya roekan pada retina ini dapat enyeakan itreus

    asuk di antara epitel dan 9 lapisan retina, se'ingga

    eungkinkan teradinya alasio retina ikarenakan agian yang

    engalai roekan di agian in!erior, iterus yang asuk di antara

    epitel dan 9 lapisan retina tidak enarik seara kuat dan

    enyeakan alasio retina yang sapai ke akula *al inila'

    38

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    39/41

    yang enadi penyea engapa geala yang dialai ole' pasien

    asi' ringan 'anya erupa pandangan kaur, ukan erupa

    penurunan taa pengli'atan seara drastis

    Pasien yang dinyatakan engalai alasio retina apaila

    terdapat eerapa tanda dari peeriksaan ata, antara lain-

    "aa pengli'atan sangat turun sapai enapai 1;300

    Relatif aerent papillary defect pada ata yang tidak noral

    "erli'at retina erarna au&au dan terangkat dari sekitarnya

    Pada pasien ini, terdapat roekan pada retina dan retina

    terli'at erarna au&au "aa pengli'atan pada pasien tidak

    turun seara drastis sapai 1;300, keungkinan karena roekan

    elu sapai ke akula se'ingga tidak enurunkan taa

    pengli'atan seara drastis

    "atalaksana pada alasio adala' dengan operasi melepaskan

    traksi %itreoretina serta dapat menutup robekan retina yang ada, melalui adhesi

    korioretinal di sekitar robekan melalui diatermi, krioterapi, atau fotokoagulasi laser.

    1embedahan yang sering dilakukan adalah scleral buckling, pneumatic retinopexy

    dan intraocular silicone oil tamponade. ebanyakan praktisi lebih sering melakukan

    prosedur scleral buckling. 1ada pasien ini tatalaksana yang dberikan dapat berupa

    fotokoagulasi leser dikarenakan hanya terdapat retina break.

    BAB /

    PENUTUP

    A. -!m,ulan

    39

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    40/41

    blasio retina merupakan suatu keadaan dimana sel kerucut dan sel

    batang retina dari sel epitel pigmen retina terpisah. 1ada keadaan ini sel epitel

    pigmen masih melekat erat dengan membran 2ruch. !ebenarnya, tidak

    terdapat perlekatan struktural antara sel kerucut dan sel batang retina dengan

    koroid ataupun epitel pigmen retina, sehingga merupakan titik lemah yang

    potensial untuk lepas secara embriologis.

    6epasnya retina atau sel kerucut dan sel batang dari epitel pigmen

    retina akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah

    koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang

    menetap.

  • 7/24/2019 Ablasio Retina Revisi

    41/41

    Ilyas P 3ahayu. $"&. &lmu 'enyakit !ata. 5akarta: 2adan 1enerbit Eakultas

    edokteran @ni%ersitas Indonesia.

    Tamsuri, nas. $$+.Klien (angguan mata ) 'engelihatan Keperaatan !edikal

    "edah. 5akarta: CB9.

    8li%er, 5ane P 6orraine. $"".*t a (lance +ftalmologi. 5akarta: 1enerbit Crlangga.

    Taylor, 9ynthia /. $$&.,iagnosis Keperaatan dengan encana *suhan edisi /.

    5akarta: CB9.

    IstiQomah, Indriana. $$#. *suhan Keperaatan Klien (angguan !ata. 5akarta:

    CB9

    5ames 2ruce, dkk. blasi retina. 8ftalmologi, edisi ke ;. 9iracas 5akarta. Crlangga0

    $$&: """$