Referat Ablasio Retina Edit

31
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Pendahuluan Ablasio retina adalah suatu kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena terpisahnya lapisan neuroretina dari lapisan epitel pigmen retina akibat adanya cairan di dalam rongga subretina atau akibat adanya suatu tarikan pada retina oleh jaringan ikat atau membran vitreoretina. Terdapat tiga tipe utama ablasio retina, yakni ablasio regmatogen, ablasio traksi, dan ablasio eksudatif. Jenis ablasio yang paling sering terjadi dari ketiga tipe tersebut adalah ablasio regmatogen. Juga merupakan salah satu kasus emergensi oftalmologi karena dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan segera 1,2 Pada dasarnya ablasio retina adalah suatu kelainan mata bilateral, sehingga harus diperiksa dan ditangani kedua mata. Biasanya ablasio retina ini adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan meningkatnya usia dan miopia tinggi, di mana akan terjadi perubahan degeneratif pada retina dan vitreus. Diperkirakan prevalasi retina adalah 1 kasus dalam 10.000 populasi. Prevalansi meningkat pada beberapa keadaan seperti Miop tinggi, afakia/pseudofakia dan trauma. Pada penderita-penderita ablasio retina ditemukan adanya miopia sebesar 55%, degenerasi Lattice 20-30%, trauma 10-20% dan afakia/pseudofakia 30-40%. 2 1

description

kk

Transcript of Referat Ablasio Retina Edit

BAB IITINJAUAN PUSTAKAI. PendahuluanAblasioretinaadalahsuatukelainanpadamatayangdisebabkanolehkarenaterpisahnya lapisan neuroretina dari lapisan epitel pigmen retina akibat adanya cairan didalam rongga subretina atau akibat adanya suatu tarikan pada retina oleh jaringan ikatatau membran vitreoretina. Terdapat tiga tipe utama ablasio retina, yakni ablasioregmatogen, ablasio traksi, dan ablasio eksudatif. Jenis ablasio yang paling sering terjadidari ketigatipetersebut adalahablasioregmatogen. Jugamerupakansalahsatukasusemergensi oftalmologi karena dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengansegera 1,2Pada dasarnya ablasio retina adalah suatu kelainan mata bilateral, sehingga harusdiperiksadanditangani keduamata. iasanyaablasioretinaini adalahsuatukelainanyang berhubungan dengan meningkatnya usia danmiopiatinggi,dimana akan terjadiperubahandegeneratif padaretinadanvitreus. !iperkirakanprevalasi retinaadalah1kasus dalam 1".""" populasi. Prevalansi meningkat pada beberapa keadaan seperti #ioptinggi, afakia$pseudofakia dan trauma. Pada penderita%penderita ablasio retina ditemukanadanya miopia sebesar &&', degenerasi (attice 2"%)"', trauma 1"%2"' danafakia$pseudofakia )"%*"'.2Pada janin 1 bulan akan terbentuk optik vesikel secara bilateral, yang kemudianakanmelipat kedalammembentukopticcup, ronggavesikeliniberhubungandenganventrikel otak. +ptic cup ini akan mengalami invaginasi lebih lanjut dan meninggalkanronggapotensial di antaralapisanneuroretinadanlapisanepitel pigmenretinayangmerupakan tempat terjadinya ablasio retina pada de,asa. 2II. Anatomi dan Fisiologi Bola Mata dan Retinaola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 2* mm. ola mata di bagiandepan-kornea. mempunyai kelengkunganyanglebihtajamsehinggaterdapat bentukdengan2kelengkunganyangberbeda. olamatadibungkusolehtigajaringanyaitusklera, jaringanuvea, danlapisanketigabolamataadalahretinayangterletakpalingdalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 1" lapis yang merupakan lapis membraneneurosensoris yang akan merubah sinar menjadi ransangan pada saraf optic dan1diteruskankeotak. Terdapat ronggayangpotensial antararetinadankoroidsehinggaretina dapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina.&/ambar 10 Anatomi bola mata12etina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yangmenerima rangsang cahaya. 2etina merupakan selembar tipis jaringan saraf yangsemitransparan, dan multilapis yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dindingbola mata.2etina membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliaris,dan akhirnya di tepi ora serrata. Pada orang de,asa, ora serrata berada sekitar 1,& mm dibelakang garis Schwalbe pada sistem temporal dan &,3 mm di belakang garis ini pada sisinasal. Permukaan luar retina sensorik bertumpuk dengan membrana Bruch, koroid, dansklera. 2etina menpunyai tebal ",1mmpadaoraserratadan",2)mmpada kutubposterior. !itengah%tengah retina posterior terdapat makula.!i tengah makula terdapatfoveayangsecaraklinismerupakancekunganyangmemberikanpantulankhususbiladilihat denganoftalmoskop. 2etinaberbatas dengankoroiddengansel epitel pigmenretina dan terdiri atas lapisan0&,1, bbuku illu penyakit mata21. (apisan epitel pigmen2. (apisan fotoreseptor merupakan lesi terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyaibentuk ramping, dan sel kerucut.). #embran limitan eksterna yang merupakan membrane ilusi.*. (apisan nucleus luar, merupakan susunan lapis nucleus sel kerucut dan batang.&. (apisanpleksiformluar merupakanlapisaselular danmerupakantempat sinapsisselfotoreseptor dengan sel bipolar dan sel hori4ontal.1. (apis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel hori4ontal dan sel #uller.3. (apisan pleksiform dalam, merupakan lapis aselular merupakan tempat sinaps sel bipolar,sel amakrin dengan sel ganglion.5. (apis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel daripada neuron kedua,6. (apis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kearah saraf optik.1". #embran limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan badan kecil.2etina mendapatkan suplai darah dari dua sumber yaitu koriokapiler yang beradatepat diluarmembranaBruch, yangmensuplai sepertigaluarretina, termasuklapisanpleksiformis luar dan lapisan inti luar, fotoreseptor, dan lapisan epitel pigmen retina, sertacabang%cabang dari arteri retina sentralis yang mensuplai dua per tiga sebelah dalam.&,13/ambar 2 0 (apisan pada retina1#ataberfungsi sebagai suatualat optis, sebagai suatureseptor kompleks, dansebagai suatu transduser yang efektif. 7el%sel batang dan kerucut di lapisan fotoreseptormampu mengubah rangsangan cahaya menjadi suatu impuls saraf yang dihantarkan olehlapisanserat saraf retina melalui saraf optikus danakhirnya ke korteks penglihatanossipital. #akula bertanggungja,abuntukketajamanpenglihatanyang terbaikdanuntuk penglihatan ,arna, dan sebagian besar selnya adalah sel kerucut. !i foveasentralis, terdapat hubungan hampir 101 antara fotoreseptor kerucut, sel ganglionnya, danserat saraf yang keluar, dan hal ini menjamin penglihatan yang paling tajam. !i retinaperifer, banyakfotoreseptor dihubungkankesel ganglionyangsama, dandiperlukansistempemancar yanglebihkompleks. Akibat dari susunanseperti ituadalahbah,amakula terutama digunakan untuk penglihatan sentral dan ,arna -penglihatan fototopik.4sedangkanbagianretinalainnya, yangsebagianbesarterdiri dari fotoreseptorbatang,digunakan terutama untuk penglihatan perifer dan malam -skotopik..&,1III. DefinisiAblasioretinaadalahsuatukeadaanterpisahnyasel kerucut danbatangretinadengandari sel epitel retina. Padakeadaanini sel epitel pigmenmasihmelekat eratdengan membran runch. 7esungguhnya antara sel kerucut dan sel batang retina tidakterdapat suatu perlekatan structural dengan koroid atau pigmen epitel, sehinggamerupakan titik lemah yang potensial untuk lepas secara embriologis.&(epasnya retina atau sel kerucut dan batang koroid atau sel pigmen epitel akanmengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bilaberlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap. Ada tigaklasifikasi ablasio retina yaitu ablasi retina regmatogenosa, ablasi retina eksudatif, ablasiretina traksi -tarikan..&IV. tiologi dan Fa!to" Resi!o8tiologi yang terkait dengan ablasio retina adalah miopia , katarak removal, dantrauma. 7ekitar*"%&"'dari semuapasiendenganablasioretinamemiliki miopia.Ablasio retina yang berhubungan dengan miopia cenderung terjadi pada pasien berusia2& % *& tahun, sementara non%miopia cenderung terjadi pada orang tua. Pasien denganmiopia tinggi - 9 1 ! ., lebih sering terjadi pada laki%laki daripada perempuan, memilikiresiko seumur hidup & ' dari ablasio retina. Ablasio retina terjadi kira%kira &%11 per 1"""kasus diikuti oleh penyebab operasi katarak, dan ini terdiri dari sekitar )" % *" ' darisemua ablasio retina yang dilaporkan. :aktor%faktor resiko yang terkait dengan ablasioretina dalamkatarakremovalyang tidakdisengajakan-accidental. adalah posteriorkapsul pecah pada saat operasi, usia muda, panjang aksial meningkat, ruang bilik matadepan yang dmkmmalam,dan jenis kelamin laki%laki.;ira%kira 1" % 2"' dari ablasioretina dikaitkan dengan trauma mata langsung.*Ablasio retina yang diakibatkan oleh trauma lebih sering terjadi pada orang yanglebih muda. #eskipun tidak ada penelitian telah memperkirakan kejadian ablasio retinadalamolahraga, olahragatertentu-misalnya, tinjudanbungeejumping.berhubungandengan peningkatan risiko terjadinya ablasioretina.Ada juga beberapalaporan bah,a5Laser capsulotomydikaitkan denganpeningkatan resikoablasioretina. !i Amerika7erikat, kelainan struktural, operasi sebelumnya, trauma dan uveitis adalah faktor resikoutama untuk ablasio retina. #iopia yang tinggi, trauma, kelainan struktural dan operasisebelumnya adalah faktor resiko utama di Asia.*V. Klasifi!asi# . A$lasi "etina "egmatogenosaPada ablasi retina regmatogenosa dimana ablasi terjadi akibat adanyarobekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epiteldenganretina.Terjadi pendoronganretinaolehbadankacacair(fluidvitreous)yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretinasehingga mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid.&Ablasi ini terjadi padamatayangmempunyai faktorpredisposisi untukterjadi ablasi retina. Trauma hanya merupakan faktor pencetus untuk terjadinyaablasi retina pada mata yang berpotensi. #ata yang berpotensi untuk terjadinyaablasi retina adalah mata dengan miopia tinggi,pasca retinitis,dan retina yangmemperlihatkan degenerasi di bagian perifer, &"' ablasi yang timbul pada afakiaterjadi pada tahun pertama.&,artikelAntara gejala yang timbul adalahterdapatnya gangguan penglihatan yangkadang%kadang terlihat sebagai tabir yang menutup. Terdapatnya ri,ayat adanyapijaran api -fotopsia. pada lapangan penglihatan. Ablasi retina yang berlokalisasididaerah superotemporal sangat berbahaya karenan dapatmengangkatmakula.Penglihatan akanturun secara akut pada ablasi retina bila dilepasnya retinamengenai makula lutea.&,artikelPada pemeriksaan fundoskopi akan terlihat retina yang terangkat ber,arnapucat denganpembuluh darahdi atasnya danterlihat adanya robekanretinaber,arna merah. ila bola mata bergerak akan terlihat retina yang lepas -ablasi.bergoyang. ;adang%kadangterdapat pigmendi dalambadankaca. Padapupilterlihat adaya defek aferen pupil akibat penglihatan menurun. Tekanan bola matarendah dan dapat meninggi bila terjadi neovaskular glaucoma pada ablasi retinaadalah pembedahan. 7ebelum pembedahan, pasien dira,at dengan mata ditutup.Pembedahan dilakukan secepat mungkin dan sebaiknya antara 1%2 hari.&,artikel6Pengobatan ditujukan untuk melekatkan kembali bagian retina yang lepasdengan diatermi dan laser. !iatermi ini dapat berupa !iatermi permukaan -surfacediathermy. atau diatermi setengah tebal sklera -partial penetrating diatermy.sesudah reseksi sklera. 72. ditandai oleh pelepasan serosa retinasensorik akibat adanya daerah%daerah dengan pembuluh%pembuluh koroid yanghipermeabel dangangguanfungsi pompaepitel pigmenretina. Penyakit ini biasanyamengenaipria usia muda danpertengahandan mungkinberkaitandengankepribadian11tipe A, penggunaan steroid kronik, mikropsia, metamorfopsia dan skotoma sentralis yangsemuanya timbul mendadak. ;etajaman penglihatan sering hanya berkurang secaramoderat dan dapat diperbaiki mendekati normal dengan koreksi hiperopia kecil. anyakpasien mengalami defek penglihatan ringan yang menetap seperti penurunan sensitivitas,arna, mikropsia atau skotoma relatif. 1,. Tatala!sanaTujuan dari tatalaksana ablasio retina adalah mengembalikan kontak antaraneurosensorik retina yang terlepas dengan 2P8 dan eliminasi kekuatan traksi. erbagaimetode operasi yang akan dilakukan bergantung dari lokasi robekan, usia pasien,gambaran fundus, dan pengalaman ahli bedah. 12Pembedahan dibagi ke dalam dua kategori, yakni 0 1)1.;onvensional0 melibatkan eksplan material ke rongga bola mata2.Eitrektomi0 pembuangan vitreus, menurunkan gaya traksi. Eitreuskemudian digantikan denganminyak silikon ataugas sebagai tamponaderobekan. 1*a. Scleral BucklingPembedahanScleral bucklingadalah metode pendekatan ekstraokulerdengan membuat lekukan pada dinding mata untuk mengembalikan kontakdengan retina yang terlepas. 7ebuah silikon dengan konfigurasi yang sesuaidiposisikan dengan jahitan pada sklera bagian luar di atas lekukan buckle dindingbola mata. Proses perlengketan kembali ini dapat diperkuat oleh drainase cairansubretina,meskipunmanuverini tidak dibutuhkan padasemua kasus.2obekantunggal ditangani dengan cryotherapy atau terapi laser untuk menjamin penutupanpermanen. Angka keberhasilan scleral buckling untuk melekatkan kembali retinadan memulihkan penglihatan terbilang tinggi. Penelitian terbaru yang melibatkan16" mata, angka keberhasilan metode ini mencapai 56' untuk operasi tunggal.1&;omplikasi cryotherapy adalahvitreoretinopathy proliferative-PE2.,uveitis, cystoid edema makula, perdarahan intraokular, dan nekrosis chorioretinal.;omplikasi operasiscleral bucklingadalah iskemia -segmen anterior danposterior., infeksi, perforasi, strabismus, erosi atau ekstrusi eksplan, mengerutnya12makula, katarak, glaukoma,vitreoretinopathy proliferative-*'., dan kegagalan-&%1"'..Scleral bucklingmemiliki tingkat keberhasilanyangcukuptinggi.Prognosis visual akhir tergantung pada keterlibatan makula. Prognosis lebih burukjika makula terlepas. 11/ambar &0 Scleral Buckling1&/ambar a. menunjukkan tamponade di jahit pada permukaan luar sklera./ambar b.menunjukkanlubangretinayangkelihatan. /ambarc.menunjukkantamponadepadatempatnya.Pitasilikonmenekansponssilikondiba,ahnyasehinggadapat memposisikanlapisan sensorik dan 2P8 kembali menyatu. 12/ambar 10 Prosedur Scleral Buckling 1&$. Pneumatic RetinopexyPada metode ini, gas inert atau udara diinjeksi ke dalam vitreus. !engancara ini, retina akan terlekat kembali.Cryosurgerydilakukan sebelumatausesudah injeksi gas atau koagulasi laser dilakukan di sekitar defek retina setelah13perlekatan retina. #etode ini sangat cocok digunakan pada kondisi ablasio dengansatu robekan retina pada bagian atas perifer fundus -arah jam 1" hingga jam 2.. 12/ambar 30 Pneumatic etinope!y"#-. Pa"s Plana Vit"e!tomi 'PPV(!engan operasi menggunakan mikroskop, korpus vitreus dan semua traksiepiretina dan subretina dapat disingkirkan. 2etina kemudian dilekatkan kembalidenganmenggunakancairanperfluorocarbondankemudaindigantikandenganminyaksilikonataugas sebagai tamponaderetina. +perasi keduadibutuhkanuntuk membuang minyak silikon. ;elebihan dari teknik ini adalah mampumelokalisasi lubang retina secara tepat, eliminasi kekeruhan media, dan terbuktidapat dikombinasikandenganekstraksi katarak, penyembuhanlangsungtraksivitreus, dan membuang serat%serat pada epiretina dan subretina. Camun, teknikini membutuhkan peralatan mahal dan timyang berpengalaman, membuatkekeruhan lensa secara perlahan, kemungkinan dilakukannya operasi yang keduauntuk membuang minyak silikon, dan pemantauan segera setelah operasi. 1214/ambar 50 TigaportPars PlanaEitrektomi -PPE. a. !uaportsuperiormembenarkan laluan untuksuction$cutter (vitrector., suatufiberopticendoilluminator% dan instrumen lain dengan infusi cairan secara mele,ati portyangketiga. b.Eitrektomi yangmengeluarkantraksi vitreusanterior padahorshoe tear&c. Pandangan panoramic pada penanganan endolaser. d.intraokuler tamponade dilihat pada daerah superior1&Penangananablasioretinaregmatogendilakukandengantindakanpembedahandengan teknikscleral bucklingataupneumatic retinope!y. Pada kedua teknik inidilakukan cryotherapyatau laser terlebih dahulu untuk membentuk adhesi antara epitelpigmendansensorikretina. 7edangkanpenangananutamauntukablasiotraksiadalahoperasi vitreoretina danbisa melibatkanvitrektomi, pengangkatanmembran,scleralbuckling dan injeksi gas atau minyak silikon intraokuler. 1, 13, 15'itreous substitutes - pengganti vitreous. terbagi kepada beberapa jenis yaitu01.;onvensional 0 /as, Li(uid ->airan.2.Penemuan terbaru 0 #inyak silikon, ).#asih dalam penilitian0 Polimer -