aaahal 18

download aaahal 18

of 1

Transcript of aaahal 18

  • 7/25/2019 aaahal 18

    1/1

    Tujuan de facto yang sudah tidak asing lagi, dan pendekatan yang telah dicoba,

    biasanya tidak disadari. Namun, kita disini menentukan kemungkinan untuk

    menerapkan logoterapi secara de jure, dan kemampuan untuk menentukan

    kasus yang mana dan sejauh mana kasus itu diinginkan. Untuk mengklarikasi

    hal tersebut kita harus memberi pertanyaan yang metodis, yang pertama adalah

    memisahkan logoterapi dengan faktor dari psikoterapi. Hal ini dilakukan untuk

    demi analisis, tapi kita juga tidak boleh melupakan bahwa dalam praktek

    psikiatri kedua faktor tersebut memiliki hubungan satu dengan yang lain;

    mereka bergabung dan bekerja untuk pasien. ada akhirnya keprihatinan

    psikoterapi dan logoterapi yaitu, aspek psikis dan sik dan manusia yang tidak

    terpisahkan.

    ada prinsipnya, bagaimanapun juga, kenyataannya tetap bahwa aspek spiritual

    dan aspek psikis harus dipertimbangkan secara terpisah; keduanya berada pada

    dasar yang berbeda. !esalahan dari psikologisme adalah secara sewenang"

    wenang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, psikologismemengarah pada pergeseran dari dasar sebuah aergumen. Untuk menghindari hal

    ini dalam bidang pengobatan psikoterapi, dan juga mengakhiri psikologisme dari

    terapi psikologis, hal itu adalah usaha nyata dari logoterapi.

    ada akhir bab ini, kita tidak akan menahan diri dari untuk berbalik melawan

    psikologisme itu sendiri, membalikkan ilmunya untuk melawan dirinya, dan

    mengalahkannya. #eperti membalikkan sebuah ujung tombak, kita akan

    menggunakan psikologisme pada dirinya sendiri dengan memeriksa

    psikogenesisnya $ itu adalah motif yang mendasari hal tersebut. %pakah

    terdapat dasar perilaku yang tersembunyi& 'awaban kita adalah (

    kecenderungannya adalah de)aluasi. *alam setiap kasus yang ada kita diberikan

    kesempatan untuk menge)aluasi isi intelektual dari tindakan psikis dalam usaha

    mende)aluasi dengan benar. Hal ini selalu berusaha untuk mengungkap sesuatu.

    Hal ini mneghindar dari pertanyaan tentang keagamaan, seni, atau bahkan

    dibidang ilmiah dengan pergi dari niat menjadi tindakan. 'adi psikologisme

    akhirnya menjauh dari kompleksitas pertanyaan yang membutuhkan

    pengetahuan dan tugas yang menuntut adanya keputusan; hal itu berasal dari

    realita dan kemungkinan tentang keberadaannya.