A Will & A Way-Bab2

31
http://jendela-fantasi.blogspot.com/ Dua PERJALANAN dari Manhattan melintasi Sungai Hudson menuju Catskills benar-benar menyenangkan. Pandora selalu menikmatinya. Perjalanan itu membe- rinya waktu untuk menenangkan pikiran dan bersan- tai. Tapi ia selalu menjalaninya dengan caranya sen- diri, langkahnya sendiri, kenyamanannya sendiri. Ia punya kebiasaan untuk melakukan segalanya dengan cara itu. Kali ini, bagaimanapun juga, ada lebih dari sekadar keinginan dan harapannya sendiri. Paman Jolley telah memerangkapny a. Pria itu tahu ia harus memenuhi syarat-syarat wasiat itu. Bukan demi uangnya. Paman Jolley terlalu cerdik untuk berpikir bahwa Pandora bisa digiring mengikuti jalan sekonyol itu demi uang. Tapi rumah itulah yang mengikatnya, kebutuhannya akan kelang- sungan hidup keluarga itu. Itulah yang dipakai Paman Jolley untuk menjeratnya. Kini Pandora harus meninggalkan Manhattan selama enam bulan. Oh, ia bisa lari kian kemari keluar masuk kota itu selama beberapa jam, tapi itu tak sama dengan tinggal di pusat segala kegiatan. Ia selalu menyukainyaberada di pusat, dikelilingi berbagai gerakan, bisa menyaksikan juga terlibat dengan apa-

Transcript of A Will & A Way-Bab2

Page 1: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 1/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Dua

PERJALANAN dari Manhattan melintasi Sungai

Hudson menuju Catskills benar-benar menyenangkan.

Pandora selalu menikmatinya. Perjalanan itu membe-

rinya waktu untuk menenangkan pikiran dan bersan-tai. Tapi ia selalu menjalaninya dengan caranya sen-

diri, langkahnya sendiri, kenyamanannya sendiri. Ia

punya kebiasaan untuk melakukan segalanya dengan

cara itu. Kali ini, bagaimanapun juga, ada lebih dari

sekadar keinginan dan harapannya sendiri. PamanJolley telah memerangkapnya.

Pria itu tahu ia harus memenuhi syarat-syarat

wasiat itu. Bukan demi uangnya. Paman Jolley terlalu

cerdik untuk berpikir bahwa Pandora bisa digiring

mengikuti jalan sekonyol itu demi uang. Tapi rumah

itulah yang mengikatnya, kebutuhannya akan kelang-

sungan hidup keluarga itu. Itulah yang dipakai Paman

Jolley untuk menjeratnya.

Kini Pandora harus meninggalkan Manhattan

selama enam bulan. Oh, ia bisa lari kian kemari keluar

masuk kota itu selama beberapa jam, tapi itu tak samadengan tinggal di pusat segala kegiatan. Ia selalu

menyukainya—berada di pusat, dikelilingi berbagai

gerakan, bisa menyaksikan juga terlibat dengan apa-

pun yang disukainya. Seperti ia selalu menyenangi

Page 2: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 2/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

akhir pekan yang panjang dalam kedamaian Jolley’s

Folley.Ia dibesarkan dengan cara itu, untuk menikmati

dan mengambil manfaat sebanyak mungkin dari ling-

kungan mana pun yang tengah ia tempati. Orang

tuanya adalah orang gipsi. Sejahtera berarti mereka

melakukan perjalanan dengan tiket kelas satu bukan

nya kereta berkuda. Kalau ada api unggun, akan ada

juga seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan

kayu-kayu bakar, tapi semangatnya masih tetap sama.

Sebelum berumur lima belas tahun, Pandora

sudah pergi ke lebih dari tiga puluh negara. Ia pernah

makan sushi di Tokyo, menjelajahi pilar-pilar di

Cornwall, tawar-menawar di sebuah pasar di Turki.

Berlusin tutor silih berganti bepergian bersama me-

reka, sehingga menurut perhitungannya, ia cuma

menghabiskan dua tahun di dalam lingkungan kelas

sebelum mulai kuliah.Masa kecilnya yang eksotis dan penuh pengem-

baraan memberinya selera akan berbagai macam

hal—orang, makanan, gaya. Dan anehnya, pengala-

mannya bersentuhan dengan beragam budaya dan

nilai malah membuatnya selalu merindukan rumahdan rasa memiliki sesuatu.

Walau orang tuanya senang berkelana ke

banyak negara, merekam semuanya dengan pena dan

film, Pandora merindukan sesuatu yang penting. Di

mana rumahnya? Tahun ini di Meksiko, tahun depan

Page 3: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 3/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

di Athena. Orangtuanya membuat diri mereka tenar

dengan cara menulis buku dan artikel mengenai hal-hal yang tidak lazim, namun Pandora menginginkan

suatu akar. Ia memutuskan bahwa ia harus mencari-

nya seorang diri.

Ia memilih New York, dan dalam perjalanannya,

Paman Jolley.

Sekarang, karena paman dan rumahnya telah

menjadi sesuatu yang penting baginya, ia setuju untuk

tinggal enam bulan bersama seorang pria yang nyaris

tak dapat ia toleransi supaya ia dapat mewarisi harta

yang tak ia inginkan maupun butuhkan. Kehidupan,

disadarinya bertahun-tahun yang lalu, tak pernah

bergerak dalam sebuah garis lurus.

Lelucon utama Jolley McVie, pikirnya sambil

mengarahkan mobilnya menuju Folley. Yah, paman-

nya itu bisa menjebaknya, tapi tak bisa membuat me-

reka berdua bersatu.Tapi tetap saja Pandora akan merasa lebih baik

seandainya ia bisa yakin pada Michael. Apakah goda-

an jutaan dolar, atau rasa sayang pada seorang pria

tua yang akan membawanya ke Catskills? Ia tahu,

serial Logan’s  Run yang digarap Michael sedang me-masuki tahun keempat kesuksesannya, dan pria

itu punya usaha menguntungkan lain di bidang per-

televisian. Tapi uang itu sendiri merupakan godaan.

Lagi pula, meskipun Paman Carlson sudah punya lebih

dari yang bisa dihabiskannya, tetap saja pria itu

Page 4: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 4/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

mengambil langkah untuk menolak pengesahan surat

wasiat tersebut.Hal itu tidak membuat Pandora khawatir.

Paman Jolley selalu mempekerjakan orang-orang

yang terbaik di bidangnya. Kalau Fitzhugh sudah me-

ngeluarkan surat wasiat, pasti ia mengeluarkan surat

wasiat yang pertahanannya ketat. Yang membuat

Pandora khawatir adalah Michael Donahue.

Karena perangkap yang menjeratnya itu, ia men

dapati dirinya terlalu sering memikirkan Michael

akhir-akhir ini. Sekutu atau musuh, ia tak terlalu

yakin. Apa pun keadaannya, ia tetap harus tinggal ber-

samanya. Atau berada di sekelilingnya. Ia berharap

rumah itu cukup besar.

Saat ia sampai, ia sangat lelah karena perjalanan

itu serta sakit kepala yang menderanya. Walaupun

perlengkapan dan persediaan barangnya sudah

dikirim sehari sebelumnya, masih ada tiga koper lagidi dalam mobilnya. Memutuskan untuk menggotong-

nya satu per satu, Pandora mendorong keluar koper

itu, lalu memandangi Jolley’s Folley.

Paman Jolley membangunnya saat berusia

empat puluh tahun, jadi rurnah itu sudah berumurlebih dan setengah abad. Rumah itu menuju ke segala

arah, seakan-akan tak pernah mampu memutuskan di

mana ia ingin memulai dan di mana ia ingin selesai.

Sesungguhnya, batin Pandora, Jolley tak pernah ingin

menyelesaikannya. Proyek, permainan, dan teka-teki,

Page 5: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 5/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

selalu lebih menarik baginya dibandingkan jika po-

tongan terakhir sudah berada di tempatnya.Tanpa bagian sayapnya, rumah itu mungkin

akan menjadi rumah besar bergaya akhir abad kesem-

bilan belas yang suram dan sunyi. Dengan adanya

bagian sayap, tempat itu menjadi penuh oleh dinding

dan sudut, tinggi dan lebar. Tak ada kesimetrisan, tapi

bagi Pandora tempat itu sekokoh batu tempatnya

dibangun.

Beberapa jendelanya berbentuk panjang, bebe-

rapa lebar, beberapa lagi berhias ornamen, dan lain-

nya polos saja. Jolley memutuskan untuk memilih

sesuatu kemudian mengubah pikirannya lagi terus-

menerus.

Batu-batu itu didapat Jolley dari salah satu

perburuannya, kayu-kayunya dari salah satu tempat

penjualan kayu miliknya. Saat ia memutuskan untuk

membangun sebuah rumah, ia membuat perusahaankonstruksi sendiri. McVie Construction, Inconporated

adalah salah satu dari lima perusahaan terbesar di

negara ini.

Tiba-tiba Pandora tersentak saat menyadari

bahwa ia memiliki separuh dari saham Jolley diperusahaan itu dan juga yang lainnya. Ia juga punya

bagian di bidang pengolahan baby oil, gilingan besi,

mesin roket, dan adonan kue. Pandora mengangkat

kopernya dan mengertakkan gigi. Apa gerangan yang

membuatnya membiarkan diri terjebak dalam hal ini?

Page 6: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 6/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Dari jendela di lantai atas, Michael mengamati

Pandora. Jaket yang dikenakan gadis itu besar dangombrong, dengan tiga warna mencolok, biru, kuning,

dan merah jambu yang dicampur menjadi satu. Angin

menerpa celana panjangnya, menggerak-gerakkan

bagian paha sampai tumitnya. Kali ini mata Pandora

tidak bengkak dan wajahnya sudah tidak pucat lagi,

tapi masih tampak muram dan lelah. Jauh lebih baik.

Michael tergoda untuk menenangkannya pada acara

pemakaman paman mereka. Namun berdasarkan

pengalamannya bahwa terlalu banyak simpati bagi

wanita seperti Pandora akan sangat berbahaya, ia

urung melakukan itu.

Ia sudah mengenal Pandora sejak masih kanak

kanak dan sejak awal telah menganggapnya anak

manja. Meskipun Pandora sering pergi jauh selama

berbulan-bulan, mengikuti safari jurnalistik orangtua-

nya, mereka cukup sering bertemu cuma untuk menumbuhkan rasa saling tidak suka. Hanya fakta bahwa

Pandora menyayangi Jolley sajalah yang membuat

Michael bisa menerima gadis itu. Dan kenyataannya,

ia terpaksa mengakui, Pandora memiliki lebih banyak

kejujuran dan rasa kemanusiaan di dalam dirinyadibandingkan kerabat-kerabat mereka yang lain.

Pernah suatu waktu, kenangnya, waktu yang

sangat singkat, di saat-saat akhir remajanya di mana

ia merasakan semacam... desiran terhadap Pandora.

Kehausan akan cinta yang dirasakan para remaja,

Page 7: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 7/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

benar-benar dangkal dan murni ragawi, Michael me-

yakinkan dirinya. Pandora selalu menampilkan rautwajah yang membingungkannya; sekali waktu polos,

kali lain begitu mencolok, dan saat gadis itu mencapai

masa remaja... well, itu merupakan reaksi yang cukup

alami. Dan hal itu berlalu tanpa insiden. Kini Michael

lebih memilih wanita yang lebih halus, lebih santun

dan feminin—dan yang punya gigi taring lebih

pendek.

Apapun yang dipilihnya, akhirnya Michael me-

ninggalkan pekerjaan mengatur kantor barunya dan

ke bawah.

“Charles, apakah kiriman untukku sudah

sampai?” Pandora melepaskan sarung tangan kulit un-

tuk mengemudinya dan menjatuhkannya di atas meja

bundar kecil di ruangan itu. Karena Charles ada di

sana—pelayan tua yang sudah melayani pamannya

sejak sebelum Pandora dilahirkan—ia merasa senangdatang ke tempat itu.

“Semuanya sudah tiba pagi ini, Nona.” Pria tua

itu pasti sudah mengambil alih kopernya jika saja

Pandora tidak mencegahnya.

“Jangan, tidak usah repot -repot. Di mana tempatkau suruh mereka letakkan semuanya?”

“Di bangsal taman di pekarangan sebelah timur,

seperti yang kauinstruksikan.”

Pandora memberinya seulas senyum dan cium-

an singkat di pipi, membuat pria tua itu gembira.

Page 8: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 8/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Wajah persegi Charles yang mirip buldog merona

merah jambu. “Aku tahu kau bisa diandalkan. Akubelum mengatakan padamu betapa senangnya aku

karena kau dan Sweeney memutuskan untuk tetap

tinggal. Tempat ini takkan sama lagi tanpa kau yang

menyajikan teh dan Sweeney yang memanggang kue.” 

Charles berhasil sedikit menegakkan badannya.

“Kami takkan berpikir untuk pergi ke tempat lain

lagi, Nona. Tuan juga pasti ingin kami tetap tinggal.” 

Tapi memungkinkan bagi mereka berdua untuk

pergi, batin Pandora. Paman Jolley meninggalkan

masing-masing tiga ratus dolar untuk setiap tahun

pengabdian mereka. Charles sudah bersama Jolley

sejak rumah itu dibangun, sedangkan Sweeney ber

gabung sepuluh tahun kemudian. Warisan sebesar itu

lebih dari cukup bagi masing-masing dari mereka

berdua untuk pensiun. Pandora tersenyum. Beberapa

orang memang tidak diciptakan untuk pensiun.“Charles, aku ingin secangkir teh,” pintanya, me-

nyadari bahwa kalau ia tidak mengalihkan perhatian-

nya, pria itu akan bersikeras membawakan tas-tasnya

melalui tangga yang panjang itu.

“Di ruang menggambar, Nona?”“Tepat sekali. Dan kalau Sweeney membuat kue

kue kecil. . .” 

“Dia sudah memanggangnya sepanjang pagi ini.”

Lalu pelan-pelan Charles berlalu ke arah dapur.

Pandora membayangkan lapisan gula yang me-

Page 9: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 9/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

leleh di kue. “Aku ingin tahu berapa kilo berat badan

seseorang bisa naik dalam enam bulan.”“Berdiet secara tetap dengan memakan kue-kue

Sweeney takkan menyakitimu,” kata Michael dari atas

kepala Pandora. “Pria lebih tertarik pada  daging

dibandingkan tulang.”

Pandora memutar badan, lalu mendapati diri-

nya berada di dalam posisi canggung, harus mendo-

ngakkan kepalanya ke belakang untuk melihat Micha-

el yang berada di puncak tangga. “Aku tidak menjalani 

hidupku dengan memusatkan diri untuk menawan

hati pria.” 

“Aku akan jadi orang terakhir yang mendebat  

itu.” 

Michael kelihatan agak rikuh, batin Pandora, me

rasakan getar kekesalan pertama. Juga menarik hati,

walaupun begitu angkuh. Beberapa meter di atas ke-

palanya, Michael bersandar pada sebuah tiang danmenunduk menatapnya seolah-olah dialah tuannya.

Pandora akan segera mengakhirinya. Wasiat Paman

Jolley sudah sangat jelas. Berbagilah dan bagilah

dengan rata.

“Karena kau sudah ada di sini dan menetap, kaubisa menolongku membawakan tas-tas ini.” 

Michael bergeming. “Aku selalu mengira masa-

lah feminisme adalah satu hal yang benar-benar

sudah kita sepakati bersama.”

Pandora berhenti di depan pintu untuk melihat

Page 10: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 10/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

ke belakang. “Kesampingkan dulu masalah sosial dan

politik, jika kau tidak menolongku sebelum Charleskembali, dia akan bersikeras untuk melakukannya

sendiri. Dia terlalu tua untuk melakukannya dan

terlalu sombong untuk diberitahu bahwa dia tidak

sanggup.” Pandora melangkah maju dan tak terkejut

saat mendengar derap langkah Michael di atas batu

kerikil di belakangnya.

Dihirupnya udara musim gugur yang getas

dalam-dalam. Sungguh hari yang indah. “Mengemudi

sejak tadi pagi?” 

“Sebenarnya, sejak tengah malam.”

Pandora beralih ke bagasi mobilnya yang terbu-

ka. “Tidak sabar lagi untuk mulai bermain, Michael?” 

Jika saja Michael tidak begitu bertekad untuk

memulai dengan damai, ia pasti akan mencela nada

suara Pandora, juga air mukanya. Namun ia malah

membiarkannya begitu saja. “Aku ingin kantorkusiap digunakan hari ini. Aku sedang menyelesaikan-

nya sewaktu kau tiba.”

“Kerja, kerja, kerja,” ucap Pandora sambil meng

hela napas panjang. “Kau mesti menjalani jam-jam

penuh perbudakan untuk menghasilkan satu jampenuh adegan kejar-kejaran dan kekerasan dalam

seminggu.”

Kedamaian tidaklah sepenting itu. Saat Pandora

meraih sebuah kopernya, Michael mencekal pergelang

an tangannya. Nanti ia akan memikirkan betapa lang

Page 11: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 11/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

singnya tangan itu, betapa lembutnya. Kini ia cuma

memikirkan betapa ia berharap Pandora adalahbisa seorang pria. Jadi ia bisa memukulnya. “Berapa

jam aku bekerja dan apa yang kuhasilkan sama sekali

bukan urusanmu.”

Tapi anehnya, tercetus dalam benak Pandora

betapa senangnya ia melihat Michael berada di

ambang kemarahan. Kerabatnya yang lain bersikap

ramah-tamah, begitu beradab. Michael selalu berbeda

dari yang lainnya, karena itu menjadi lebih menarik

minat. Sambil tersenyum, Pandora membiarkan per-

gelangan tangannya tetap lemas.

“Apa aku pernah mengatakan bahwa itu urus-

anku? Tidak ada, kujanjikan padamu, yang bisa lebih

melenceng lagi daripada yang sebenarnya. Bisakah

kita membawa barang-barang ini dan minum teh? Di

sini agak dingin.”

Michael selalu kagum, walaupun segan, pada be-tapa mulusnya Pandora beralih ke rutinitas seorang-

lady-berperilaku-baik-nya. Sebagai penulis yang me-

nulis untuk para aktor dan pemirsa, Michael menghar-

gai bakat alami. Ia juga tahu bagaimana merancang

suatu adegan yang bisa memberinya keuntunganmaksimal. “Teh gagasan yang bagus.” Ia menurunkan

salah satu koper dan menyisakan yang satunya lagi

untuk Pandora. “Kita ak an menyusun beberapa

pedoman.”

“Begitu, ya?” Pandora menarik kopernya keluar,

Page 12: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 12/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

kemudian pelan-pelan menutup bagasinya. Tanpa

mengucapkan sepatah kata pun, ia mulai melangkahkembali menuju rumah, menahan pintu depan ter-

buka untuk Michael, lalu melewati koper yang tadi

ditinggalkannya di ruang utama. Karena tahu Michael

sangat menyayangi Charles, ia tak ragu bila pria itu

akan memungut koper itu dan mengikuti dirinya.

Kamar yang selalu digunakan Pandora terletak

di lantai dua sayap sebelah kiri. Jolley membiarkannya

mendekorasi kamar itu sendiri, dan ia memilih warna

putih berdasar putih dengan sedikit percikan warna-

warna yang mengejutkan. Hijau kekuningan dan biru

terang pada bantalnya, lukisan minyak berbentuk

horizontal yang panjang, menggetarkan dengan war-

na-warni matahari terbitnya, jambangan besar ber-

warna merah tua yang diisi dengan bulu-bulu burung

unta.

Pandora meletakkan kopernya di samping tem-pat tidur, puas melihat api di perapian marmer kecil

itu sudah dinyalakan, lalu mencampakkan jaketnya di

atas sebuah kursi.

“Aku selalu merasa seperti sedang memasuki

Better Homes,” komentar Michael sambil meletakkankoper-koper Pandora.

Pandora melirik sekilas pada koper-koper itu,

lalu beralih ke Michael. “Aku yakin kau akan jauh

merasa berada di rumah bila di kamarmu sendiri.

Kamarmu lebih—Field and Stream. Kuharap tehnya

Page 13: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 13/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

sudah jadi.”

Michael mencermati Pandora, lama dan mantap.Jaketnya telah menyembunyikan baju hangat kasmir

yang membalut pinggang langsingnya. Itu terpaksa

mengingatkan Michael akan apa yang mulai menarik

hatinya sewaktu ia masih remaja dulu. Untuk kedua

kalinya ia mendapati dirinya berharap Pandora se-

orang lelaki.

Walaupun berjalan beriringan menuruni tangga,

mereka tidak bercakap-cakap. Di ruang tamu, di

tengah-tengah kemewahan Timur Tengah yang telah

dipilihkan Jolley, Charles menyiapkan teh mereka.

“Oh, kau sudah menyalakan perapian. Bagus

sekali.” Pandora mendekat dan mulai menghangatkan

tangan-nya. Ia menginginkan sebuah momen, cuma

sebuah momen, karena sesaat di kamarnya tadi ia

berpikir ia melihat sesuatu di mata Michael. Dan ia

berpikir ia merasakan sesuatu yang sama sebagaibalasannya. “Ak u yang akan menuangnya, Charles.

Aku yakin, aku dan Michael takkan membutuhkan

yang lain sampai makan malam.”

Dengan santai ia memandangi sekelilingnya,

tirai-tirai yang berjuntai, sofa-sofa berlekuk dari ba-han brokat, bantal-bantal gemuk padat serta jambang-

an logam. “Kau tahu, ruangan ini selalu jadi salah satu

ruangan favoritku.” Menghampiri peralatan minum

teh itu, ia mulai mengisi cangkir-cangkirnya. “Aku

baru dua belas tahun waktu kami mengunjungi Turki,

Page 14: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 14/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

tapi ruangan ini selalu bisa membuatku mengingatnya

dengan jelas. Persis seperti aroma di pasar. Gula?”“Tidak.” Michael menerima cangkir yang diso-

dorkan padanya, mengambil sepotong besar kue di

piring, lalu memilih tempat duduk. Ia memilih ruang

kecil untuk tamu di sebelah, dengan udara pedesaan

Inggris-nya yang rapi dan teratur. Ini baru permulaan-

nya pikirnya, dengan pelayan tua dan koki gendut itu

sebagai saksinya. Enam bulan sejak hari ini, mereka

semua akan menandatangani sebuah dokumen,

berjanji bahwa semua syarat dalam wasiat itu akan

ditaati dan diikuti. Yang mencemaskannya adalah

waktu untuk menjalankannya.

“Peraturan nomor satu,” Michael memulai tanpa 

basa-basi lagi. “Kita berdua ada di sayap timur karena

ini memudahkan segala sesuatunya bagi Charles dan

Sweeney. Tapi. . .,“ ia berhenti, berharap bisa mene-

kankan maksudnya, “...kita berdua akan, setiap waktu,menghormati wilayah milik orang lain.” 

“Secara keseluruhan.” Pandora menyilangkan

kaki dan menyeruput tehnya.

“Lagi-lagi, karena mereka, sepertinya lebih baik

bagi kita untuk makan pada saat yang bersamaan.Karena itu, demi kelangsungan hidup kita masing-

masing, kita akan menjaga supaya pembicaraan kita

jauh dari masalah pekerjaan.” 

Pandora tersenyum padanya dan mengutak-atik

kuenya. “Oh, ya, mari kita jaga hal-hal pribadi kita.” 

Page 15: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 15/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

“Kau ini memang paket kecil nakal—”

“Lihat, kita memulainya dengan baik. Peraturannomor dua. Tidak ada satu pun dari kita, betapapun

bosan atau gelisahnya, boleh mengganggu yang lain

selama ia sedang bekerja. Biasanya aku bekerja antara

jam sepuluh dan jam satu, lalu antara jam tiga dan

enam.”

“Peraturan nomor tiga. Jika salah satu dari kita

sedang mengadakan perjamuan, yang lain akan mem-

buat dirinya hampir tidak tampak.”

Sejenak mata Pandora memicing. “Oh, dan aku

begitu ingin berjumpa dengan penarimu. Peraturan

nomor empat. Lantai satu adalah daerah netral dan

barus dibagi rata kecuali dibuat pengaturan spesifik

yang sudah disetujui terlebih dahulu.” Ia mengetuk  

ngetukkan jemarinya di lengan kursi. “Kalau kita

berdua tidak bermain curang, kita akan berhasil

melaluinya.”“Aku tak punya kesulitan apa-apa dalam berma-

in jujur. Seingatku, kaulah yang curang.” 

Suara Pandora menjadi begitu dingin, nadanya

sangat terjaga. “Aku tidak memahami yang kaubicara 

kan.” “Canasta, poker, gin.”

“Itu absurd, dan kau sama  sekali tak punya

bukti.” Pandora bangkit lalu menuang teh lagi ke

dalam cangkirnya. “Lagi pula, main kartu itu sama

sekali berbeda.” Dihangatkan oleh api  di perapian,

Page 16: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 16/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

ditenangkan oleh tehnya, ia tersenyum pada Michael.

Seingat Michael, senyum semacam itu sangat ber-bahaya. Dan memesona. “Apa kau masih menyimpan

sakit hati karena lima ratus dolar yang kumenangkan

darimu?”

“Tidak akan seandainya kau bermain dengan

jujur.”

“Aku memenangkannya,” sangkal Pandora. “Itu

yang penting. Kalau aku curang dan kau tidak me-

nangkap basah tindakanku, berarti aku main curang

dengan baik sampai-sampai bisa disebut halal.”

“Cara berpikirmu itu selalu aneh.” Michael turut

bangkit dan menghampirinya. Pandora harus megagu-

mi caranya bergerak. Gerakannya kurang angkuh, se-

bab Michael tidak berusaha untuk itu. Tapi sudah

dekat sekali dengan itu. “Kalau kita bermain lagi, apa

pun yang kita mainkan, kau tidak akan mencura-

ngiku.”Percaya diri, Pandora tersenyum padanya.

“Michael, kita sudah terlalu lama saling mengenal

hingga kau tak bisa mengintimidasi aku.” Ia mengang-

kat tangan untuk menepuk pipi Michael dan menda-

pati pergelangan tangannya dicekal untuk yang keduakali. Dan untuk kedua kalinya ia melihat dan merasa-

kan sesuatu yang sama, sesuatu yang berbahaya yang

tadi dirasakannya di lantai atas.

Kini tak ada lagi Paman Jolley yang biasanya

menjadi penengah di antara mereka berdua. Mungkin

Page 17: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 17/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

mereka berdua baru mulai menyadarinya. Apa pun

yang ada di antara mereka yang membuat merekamenggeram dan membentak, harus menghadapi

musim dingin yang panjang.

Mungkin tak ada satu pun dari mereka yang

ingin menghadapinya, tapi keduanya terlalu keras

kepala untuk mundur.

“Mungkin kita baru mulai saling mengenal,” gu-

mam Michael.

Pandora mempercayainya. Dan tidak menyukai-

nya. Michael bukanlah si bodoh berperawakan besar

seperti Biff ataupun si besar tak berbahaya seperti

Hank. Mungkin ia cuma sepupu karena pernikahan

saja, tapi darah di antara mereka selalu saja mendidih.

Ada kekerasan dalam diri Michael. Terkadang itu ter-

cermin di matanya, di cara ia menahan diri. Seolah-

olah ia berupaya tidak menghindari suatu bahaya tapi

malah menghadapinya. Pandora mengenalinya karenaia sendiri juga memiliki kekerasan itu. Mungkin itulah

mengapa ia selalu merasa terpaksa melempar anak

panah ke arah Michael, cuma untuk melihat berapa

banyak yang bisa dikembalikan Michael padanya.

Mereka terpaku di tempat mereka selama bebe-rapa saat, menaksir kekuatan masing-masing, menilai

ulang. Hal paling bijaksana untuk dilakukan bagi seti-

ap orang adalah mengakui kena pukul dan menyingkir

ke samping. Pandora mengangkat dagu. Michael ber-

siap untuk berondongan itu. “Kita bertengkar lain kali

Page 18: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 18/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

saja, Michael. Saat ini aku capek karena habis me-

ngemudi. Kalau kau mengizinkan?”“Peraturan nomor lima,” ucap Michael  tanpa

melepaskan cekalannya. “Jika salah satu dari kita

menembak yang lainnya dari jarak dekat, dia akan

merasakan akibatnya.” Ketika melepaskan lengannya,

Michael beralih kembali ke cangkirnya. “Sampai

berjumpa saat makan malam, Sepupu.”

***

Pandora terbangun tepat setelah matahari ter-

bit, terjaga, cukup istirahat, dan penuh energi. Entah

karena udara pegunungan atau enam jam tidur nye-

nyak, ia sudah siap dan tak sabar lagi untuk bekerja.

Makan pagi bisa menunggu, putusnya seraya mandi

dan berpakaian. Ia akan pergi ke bangsal taman,

mengatur peralatannya dan terjun ke dalamnya.

Rumah itu sungguh tenang dan masih remang-

remang ketika ia menuruni tangga. Para pelayan ma-sih akan tidur satu atau dua jam lagi, pikirnya seraya

melongok ke dapur dan memilih sepotong muffin.

Seingatnya, Michael biasa tidur sampai tengah hari.

Mereka berhasil melalui makan malam tanpa

ribut-ribut. Mungkin mereka saling bersikap ramahkarena Charles dan Sweeney, atau mungkin karena

sama-sama terlalu letih untuk saling mengecam.

Pandora tak begitu yakin.

Mereka makan malam di bawah cahaya tema-

ram dari sebuah tempat lilin besar dan bercakap-ca

Page 19: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 19/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

kap tentang cuaca dan makanan.

Pukul sembilan mereka mencari kesibukan ma-sing-masing. Pandora membaca sampai matanya ter-

tutup dan Michael bekerja. Atau begitulah yang dika-

takannya.

Di luar sana udara cukup dingin untuk membuat

kulit Pandora serasa tertusuk-tusuk. Dirundukkannya

kerah jaketnya, dan ia mulai menyusuri halaman. Di-

ngin embun beku pada pagi hari itu serasa menusuk

tubuh. Ia menyukainya—kesunyian, ringannya udara,

aroma menakjubkan dari pegunungan dan sungai.

Di Tibet ia pernah nyaris terkena radang beku

karena tak mampu menghindari salju dan sambaran

batu. Ia menganggap bagian Catskills yang ini sama

menariknya. Musim dingin adalah yang terbaik, ia se-

lalu berpikir begitu, saat salju menyapu bagian atas

sepatu botmu dan suaramu keluar dari balik kabut

berasap.Musim dingin di pegunungan adalah waktu un-

tuk hal-hal yang mendasar. Kehangatan, makanan, pe-

kerjaan. Ada saatnya Pandora hanya menginginkan

hal-hal yang mendasar. Ada saatnya di New York ia

berdebat selama berjam-jam tentang perserikatan,politik, dan hak-hak sipil, karena kenyataannya adalah

ia menyukai perdebatan. Ia menginginkan rangsangan

dari seseorang yang berbeda pandangan dengannya

dalam isu-isu yang banyak dibicarakan maupun yang

konyol. Ia menginginkan tantangan, panas dan latihan

Page 20: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 20/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

untuk otaknya. Tetapi....

Ada saatnya ia sangat menginginkan kesunyian,matahari terbit dari balik daratan yang bersalju, serta

janji akan segelas minuman hangat di dekat perapian.

Dan ada saatnya, walau ia sendiri pun jarang meng-

akuinya, ia menginginkan bahu seseorang untuk me-

nyandarkan kepalanya dan sebelah tangan untuk di-

genggam. Ia dibesarkan untuk menganggap kemandi-

rian sebagai kewajiban, bukannya pilihan. Kedua

orang tuanya memiliki hubungan yang paling seim-

bang, merata satu sama lain. Pandora melihat mereka

sebagai sesuatu yang langka di dunia di mana skala-

skalanya terlalu sering bergeser tanpa arah. Pada usia

delapan belas tahun, Pandora memutuskan untuk

tidak menetap kecuali mendapatkan pasangan. Pada

usia dua puluh tahun, ia memutuskan bahwa pernika-

han bukanlah untuknya. Ia malah mencurahkan segala

gairah, tenaga, dan daya khayalnya kepada pekerja-annya.

Dedikasi sepenuh hatinya mendapat balasan

yang setimpal. Ia sukses, bahkan terkemuka di bi-

dangnya, dan secara kreatif ia puas. Itu lebih dari yang

bisa dicapai oleh banyak orang.Sekarang ia membuka pintu masuk bangsal per

lengkapan. Bangunan besar itu berbentuk persegi, le-

barnya sama dengan rata-rata gudang lain, lantainya

lantai kayu yang keras dan dindingnya berpanel.

Paman Jolley tidak percaya pada hal-hal primitif. Sete-

Page 21: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 21/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

lah menekan tombol, ruangan itu dibanjiri cahaya.

Sesuai instruksinya, peti-peti dan kotak-kotakyang dikirimkannya sudah disusun di salah satu bagi-

an dinding itu. Rak-rak tempat Paman Jolley menyim-

pan peralatan berkebunnya selama masa berkebun-

nya yang singkat namun bernafsu tersusun rapi.

Pemipaan ledengnya bagus, dengan bak cuci besar

dari baja tak berkarat dan kamar mandi berukuran

kecil namun lebih dari memadai beserta pancuran di

bagian belakangnya. Dihitungnya ada lima meja kerja.

Pencahayaan dan ventilasinya juga baik sekali.

Takkan butuh waktu lama, pikir Pandora, untuk

mengubah bangsal ini mejadi ruang kenja yang tera-

tur dan produktif.

Butuh waktu tiga jam.

Di salah satu rak, Pandora meletakkan berkotak

manik-manik dalam ukuran  yang berbeda—jet, ame-

thyst, emas, kayu yang disemir, koral, gading. Ia punyaberbaki-baki bebatuan, berharga dan semi berharga,

dipotong persegi, cemerlang, bentuk air mata serta

bentuk kepingan. Di New York, bebatuan itu disimpan

di dalam peti besi. Di sini, ia bahkan tak mempertim-

bangkan soal itu. Ia punya emas, perak, perunggu,tembaga. Ada juga bor yang padat maupun berongga,

palu, tang, catut, pinset, arsip, dan jepitan. Orang

mungkin saja mengira ia mengerjakan pertukangan

kayu. Lalu ada alat-alat tulis dan gambar, botol berisi

bahan-bahan kimia, dan bermil-mil tali dan kawat

Page 22: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 22/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

berserabut.

Uang yang diinvestasikannya pada bahan-bahanitu telah mengeruk setiap  penny warisan yang dida-

patnya dari neneknya, juga tabungan yang dikumpul-

kannya selagi magang. lmbalannya sesuai. Pandora

mengambil sebuah map dan mengusapnya dengan te-

lapak tangannya. Imbalannya sangat-sangat setimpal.

Ia sanggup memalsukan perak menjadi emas,

menggabungkan dua jenis logam dan menciptakan

desain yang luar biasa rumit hanya dengan menggu-

nakan sedikit manik-manik ataupun kulit kerang.

Logam dapat dibentuknya menjadi untaian tipis bak

benang maupun gumpalan-gumpalan besar yang

padat. Pandora sanggup melakukan apa pun yang ia

pilih, dengan peralatan yang nyaris sama persis de-

ngan yang digunakan oleh seniman di masa dua abad

yang lalu.

Kesinambungan dan jenisnya yang beranekaragam selalu menarik hati Pandora. Ia tak pernah

menciptakan dua karya yang sama persis. Hal itu

baginya adalah buatan pabrik, bukannya basil karya.

Suatu kali, karyanya bergaya sederhana dan anggun,

desainnya klasik. Karya itu cukup laris dan member-nya sedikit kebebasan artistik. Kali lain, karyanya

berani dan garang, serta berlebih-lebihan. Dorongan

hatilah yang memandu Pandora, bukan tren. Jarang,

jarang sekali, ia bersedia membuat suatu karya sesuai

dengan gaya tertentu. Kecuali jika gaya, ataupun klien

Page 23: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 23/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

nya, menarik baginya.

Ia menolak pesanan seorang presiden karenamenurutnya ide orang itu terlalu biasa, tapi ia berse-

dia memenuhi permintaan seorang ayah baru untuk

membuat sebentuk cincin karena menurutnya ide pria

itu unik. Pandora diberitahu bahwa ibu baru itu tak

pernah melepaskan mata rantai emas yang dijalin itu 

dari jemarinya. Tiga mata rantai, satu untuk setiap

bayi kembar tiga yang dilahirkan wanita itu.

Saat ini Pandora baru saja selesai membuat de-

sain seuntai kalung bertingkat tiga yang dipesan oleh

suami seorang penyanyi terkenal. Emerald. Itulah na-

manya, dan satu-satunya syarat yang diajukan pria itu

pada Pandora. Pria itu menginginkan banyak zamrud

di kalung itu. Dan pria itu sudah membayar, renung

Pandora, untuk  selusin zamrud yang dipesannya tepat

sebelum meninggalkan New York. Zamrud-zamrud itu

berbentuk persegi, masing-masing tiga karat, danberwarna hijau mencolok yang membuatnya amat

berharga.

Pandora tahu, itu adalah kesempatan besar ba-

ginya, secara profesional dan yang paling penting, se-

cara artistik. Kalau kalung itu sukses, bukan cuma ula-san yang akan muncul di buku kenangannya, mela-

inkan juga penerimaan. Ia akan lebih leluasa melaku-

kan lebih banyak hal yang diinginkannya tanpa kom-

promi.

Triknya adalah untuk merangkai untaian itu su-

Page 24: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 24/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

paya melekat seperti besi dan tampak seperti sarang

labah-labah. Bebatuan itu akan terjuntai dari setiaptingkatnya seakan-akan tercelup di sana.

Selama dua jam selanjutnya, ia mengerjakan

emasnya.

Di antara dua pemanas di pojok-pojok bangsal

dan bunga api dari peralatannya, udara menjadi pe-

ngap. Butir-butir keringat bercucuran di balik baju ha-

ngatnya, tapi ia tak peduli. Bahkan, ia nyaris tak mem-

perhatikan saat emas itu menjadi liat. Lagi dan lagi,

dibentangkannya kawat itu di drawplate, dirapikan-

nya bagian-bagian yang kusut dan perlahan-lahan me-

ngubah ukuran serta bentuknya. Ketika kawat itu

sudah terlihat seperti rambut bidadari, ia mulai meng-

gunakan jemarinya, memuntir dan mengepangnya

sampai sesuai dengan rancangan yang ada di benak

dan kertas gambarnya.

Karya itu akan sederhana—anggun, namuñ se-derhana. Zamrud-zamrudnya akan membawa kilau-

nya sendiri saat ia merangkaikannya.

Waktu berlalu. Setelah menggunakan drawplate,

bara, dan tangannya sendiri dengan hati-hati dan

sangat teliti, jalinan emas pertama yang tipis mulaiterbentuk.

Ia baru mulai meregangkan otot-otot punggung-

nya ketika pintu bangsal itu terbuka dan udara dingin

berembus masuk. Dengan wajah berkilau karena keri-

ngat dan konsentrasi, dipelototinya Michael.

Page 25: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 25/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

“Menurutmu kau sedang melakukan apa?”

“Mengikuti perintah.” Michael membenamkantangannya di kedua saku jaketnya supaya hangat, tapi

tidak mengancingkan kancing depannya. Pandora

memperhatikan Michael juga tidak mau repot-repot

bercukur. “Bau tempat ini seperti oven.”

“Aku sedang bekerja.” Diangkatnya keliman di

celemek besar yang dikenakannya, lalu diusapnya ke-

ningnya. Diganggu seperti inilah yang membuatku ke-

sal, cetus Pandora pada dirinya sendiri. Bukan Kenya-

taan bahwa Michael menengoknya saat ia kelihatan

seperti seorang buruh pabrik baja. “Ingat peraturan

nomor tiga?”

“Katakan itu pada Sweeney.” Setelah meninggal-

kan pintu sedikit terbuka, Michael melenggang masuk.

“Katanya, kau melewatkan makan pagi saja sudah

cukup buruk, tapi kau takkan bisa lolos dan makan

siang.” Ingin tahu, disentuhkannya jarinya ke sebuahnampan tempat Pandora meletakkan beberapa batu

berwarna cerah. “Aku bertugas membawamu kem-

bali.”

“Aku belum siap.”

Dipungutnya sebutir batu safir dan diamatinyabenda itu di bawah terang cahaya. “Aku harus men-

cegah Sweeney menggelandang sendiri ke sini. Kalau

aku kembali seorang diri, dia akan datang menjem-

putmu. Radang sendinya kumat lagi.”

Pandora menyumpah diam-diam. “Letakkan itu”

Page 26: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 26/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

perintahnya sambil melepas celemeknya.

“Beberapa dari benda-benda ini kelihatan seperti sungguhan,” komentar Michael. Meskipun ia mele-

takkan batu safir itu kembali ke tempatnya, ia memu-

ngut sebutir berlian bulat yang kemilau.

“Beberapa dari benda-benda ini memang sung-

guhan.” Pandora membungkukkan badan untuk   me-

matikan pemanas yang pertama.

Berlian itu masih berada di dalam genggaman

Michael saat pria itu merengut ke arah kepala Pan-

dora. “Kenapa sih, kau menyusunnya seperti permen

saja? Seharusnya itu disimpan dan dikunci.”

Pandora mematikan pemanas yang kedua.

“Kenapa?”

“Jangan berlagak lebih bodoh dari yang seharus

nya. Seseorang bisa saja mencurinya.”

“Seseorang?” Sambil meluruskan badan, Pando-

ra tersenyum padanya. “Tak banyak ‘seseorang’ disini. Aku tidak menganggap Charles dan Sweeney seba

gai masalah, tapi mungkin aku harus mengkhawatir-

kan dirimu.”

Michael mengumpat dan meletakkan kembali

berlian itu. “Itu kumpulan muslihatmu, Sepupu, tapikalau aku punya beberapa ratus dolar yang dipamer-

kan begitu saja dan siap masuk ke kocek seseorang,

aku akan lebih berhati-hati.”

Dalam banyak keadaan Pandora benar-benar

menyetujui pendapat Michael, tapi kali ini ia cuma

Page 27: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 27/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

mengambil jaketnya. Lagi pula, mereka tidak sedang

berada di Manhattan, tapi bermil-mil jauhnya dariseseorang atau sesuatu. Jika ia mengunci semuanya, ia

jadi harus membuka kuncinya lagi setiap kali ingin

bekerja. “Ini cuma satu dari banyak perbedaan antara

kau dan aku, Michael. Kurasa ini karena kau menulis

tentang begitu banyak perbuatan jahat.”

“Aku juga menulis tentang kebiasaan manusia.”

Ia memungut sketsa kalung zamrud yang digambar

Pandora. Sketsa itu memiliki skala yang akan memuas

kan seorang arsitek, dan pancaran serta aliran yang

akan membuat seorang seniman terkesan. “Kalau kau

begitu tertarik membuat perhiasan, kenapa kau tidak

mengenakannya?”

“Perhiasan menghalangiku saat sedang bekerja.

Kalau kau menulis tentang kebiasaan manusia, kena-

pa setiap minggu penjahatnya selalu tertangkap?” 

“Karena aku menulis untuk banyak orang, danorang memerlukan pahlawan.”

Pandora membuka mulut untuk berdebat, lalu

mendapati dirinya setuju dengan inti pernyataan

tersebut. “Hmm,” itu saja yang dikatakannya seraya

mematikan lampu dan keluar lebih dulu dari Michael.“Setidaknya, kuncilah pintunya,” saran Michael. 

“Aku tidak punya kuncinya.”

“Kalau begitu kita akan membuatnya.”

“Kita tidak memerlukannya.”

Michael membanting pintu itu. “Kau memerlu-

Page 28: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 28/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

kannya.”

Pandora cuma mengangkat bahu seraya menyu-suri halaman. “Michael, pernahkah kukatakan bahwa

kau jadi lebih sering mengeluh dari biasanya?” 

Michael merogoh sepotong permen keras dari

sakunya dan memasukannya ke mulut. “Berhenti

merokok.”

Permen itu rasa lemon. Pandora bisa mencium

baunya. “Begitu, ya. Sudah berapa lama?”

Michael merengut ke arah beberapa helai daun

yang tersebar di halaman itu. Daun-daun itu berwarna

cokelat dan kering, dan sepertinya mempunyai

kehidupan sendiri “Beberapa minggu. Aku sudah mu-

lai gila.”

Pandora tertawa tanda simpati sebelum menye-

lipkan lengannya di lengan Michael. “Kau akan sela-

mat, Sayang. Bulan pertama memang yang terberat.”

Sekarang Michael merengut pada Pandora.“Bagaimana kau bisa tahu? Kau tidak pemah mero-

kok.”

“Bulan pertama dari segala sesuatu selalu yang

terberat. Kau cuma harus mengalihkan perhatian.

Latihan. Kita akan berjalan-jalan sehabis makansiang.”

“Kita?”

“Dan kita bisa bermain canasta setelah makan

malam.”

Michael mendengus cepat tapi membelai ram-

Page 29: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 29/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

but yang jatuh di pipi Pandora. “Kau pasti akan ber-

main curang.”“Lihat, perhatianmu sudah teralihkan.” Sambil

tertawa, dihadapkannya wajahnya ke wajah Michael.

Wajah pria itu tampak sedikit masam, tapi anehnya,

hal itu menjadi menarik. Wajah yang tenang dan ber-

niat baik selalu membuat Pandora bosan. “Takkan

sakit untuk menanggalkan salah satu sifat burukmu,

Michael. Kau punya begitu banyak sifat buruk.”

“Aku suka sifat -sifat burukku,” gerutunya, lalu

menengok menatap Pandora. Wanita itu sedang

memberinya senyum ramah, bersahabat, yang jarang

sekali ia kirimkan padanya. Senyum itu selalu mem-

buat Michael lupa akan begitu banyak kesulitan yang

mesti diterimanya gara-gara Pandora. Senyum itu

membuatnya lupa bahwa ia tidak tertarik pada wanita

bohemian dramatis dengan rambut merah liar dan

tulang-tulang yang tajam. “Seorang wanita seperti kaupasti juga punya beberapa sifat buruk.”

Mulut Pandora tampak serius, matanya licik.

“Aku terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu. Sifat -

sifat buruk memakan banyak sekali waktu.”

“Sewaktu Pandora membuka kotak, sifat -sifatburuk meluncur keluar.”

Pandora menghentikan langkahnya di muka

serambi. “Di antara kesengsaraan-kesengsaraan lain.

Kurasa itulah kenapa aku berhati-hati bila membuka

kotak.”

Page 30: A Will & A Way-Bab2

7/25/2019 A Will & A Way-Bab2

http://slidepdf.com/reader/full/a-will-a-way-bab2 30/30

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Michael menyusuri pjpi Pandora dengan jemari-

nya. Semacam gerakan yang disadari Michael bisadengan mudahnya menjadi suatu kebiasaan. Pandora

benar, perhatiannya sudah teralihkan. “Kau harus me-

nyingkap tirai itu cepat atau lambat.”

Pandora tidak bergerak mundur, meski ia mera-

sakan gelitik ketegangan, gelitik ketertarikan, gelitik

kebutuhan. Ia tidak percaya pada melangkah mundur,

melainkan menerobos terus. “Beberapa hal memang

lebih baik dikunci saja.”

Michael mengangguk. Ia tak ingin membebas-

kan apa yang ada di kotak pribadi mereka, seperti

halnya Pandora. “Beberapa kunci memang tidak

sekuat yang semestinya.”

Mereka berdiri berdekatan, angin berhembus

sepoi-sepoi di antara mereka. Pandora merasakan

sinar matahari di belakangnya, dan hawa dingin di

wajahnya. Jika ia lebih mendekat selangkah lagi, akanada panas. Itu tak pernah diragukannya dan selalu

dihindarinya. Michael akan menggunakan apa pun

yang tersedia di hadapannya, Pandora mengingatkan

dirinya. Saat ini, hal itu kebetulan adalah dirinya. Ia

membiarkan napasnya keluar teratur dan ringanSebelum meraih pegangan pintu.

“Sebaiknya kita tidak membiarkan Sweeney

menunggu.”