Anova Two Way

36
MIKROPROPAGASI DAUN DAN TANGKAI DAUN JARAK PAGAR (Jatropa curcas) YANG BERASAL DARI BANDULAN PADA MEDIUM MS+ BAP 5 MG/L + VITAMIN C 100 MG/L YANG DIPERKAYA DENGAN BERBAGAI KOSENTRASI THIDIAZURON (TDZ) Thesis Oleh Anita Restu Puji Raharjeng Untuk memenuhi Tugas Matakuliah Statistika Inferensial Yang dibina oleh Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd. Oleh: Endik Deni Nugroho 120341540933/Kelas C

Transcript of Anova Two Way

Page 1: Anova Two Way

MIKROPROPAGASI DAUN DAN TANGKAI DAUN JARAK PAGAR (Jatropa curcas) YANG BERASAL DARI BANDULAN PADA MEDIUM

MS+ BAP 5 MG/L + VITAMIN C 100 MG/L YANG DIPERKAYA DENGAN BERBAGAI KOSENTRASI THIDIAZURON (TDZ)

Thesis

Oleh

Anita Restu Puji Raharjeng

Untuk memenuhi Tugas Matakuliah Statistika Inferensial

Yang dibina oleh Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd.

Oleh:

Endik Deni Nugroho

120341540933/Kelas C

UNIVERSITAS NEGERI MALANGPROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGISeptember 2012

BAB I

Page 2: Anova Two Way

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak pihak ingin mengembangkan jarak pagar dengan skala besar

dewasa ini, karena terbangun banyak potensi yang dapat dimanfaatkan dari

tanaman ini. Potensi yang ingin dikembangkan dari tanaman jarak pagar

adalah sebagai penghasil biodiesel dan biogas, sehingga diharapkan dapat

megurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.

Bahan tanaman dalam jumlah besar yang tersedia dalam waktu yang

relatif singkat merupakan kendala utama pengembangan jarak pagar secara

komersial. Kendala ini diharapkan dapat diatasi dengan adanya penentuan

cloning suatu spesies dengan cepat secara in vitro. Pemanfaatan teknik kultur

in vitro ini mampu menyediakan bibit dalam jumlah banyak, bebas penyakit,

biaya pengangkutan relatif murah, waktu relative singkat dan bersamaan.

Mariska dan Deden (2006) menjelaskan bahwa perbanyakan kultur jaringan

dapat menghasilkan multiplikasi yang tinggi yaitu 1:10 setiap 3 bulan atau

sekitar 1.000.000 planlet dalam waktu 20 bulan, sehingga hasil perbanyakan

melalui kultur jaringan jauh lebih tinggi daripada konvensional.

Uji pendahuluan yang telah dilakukan terhadap daun dan tangkai daun

jarak dengan menggunakan medium MS yang diperkaya dengan zat pengatur

tumbuh (ZPT) BAP 0,5 mg/L dan IBA 0,2 mg/L menunjukkan bahwa eksplan

tangkai daun jarak pagar yang berasal dari NTB telah mampu membentuk

kalus. Kalus yang dihasilkan berpotensi untuk menjadi tanaman baru.

Jarak pagar yang berasal dari Balean, Lampung, Sukapura, dan

Anonim belum dapat membentuk kalus karena terjadi kegagalan dalam

penelitian yang dilakukan. Kegagalan dalam penelitian tersebut disebabkan

karena terjadinya kontaminasi yang dapat menyebabkan kematian pada

sebagian besar eksplan yang ditanam.

Untuk dapat menghindari adanya kontaminan yang dapat

menyebabkan kematian seperti yang terjadi pada penelitian pendahuluan,

maka penelitian ini dilakukan dengan beberapa perubahan yaitu:

Page 3: Anova Two Way

1. Eksplan diambil dari daun muda tanaman jarak pagar yang berasal dari

Bandulan yang telah ditanam pada usia 2 bulan.

2. Penggantian ZPT IBA dengan Tdz (Thiiodium) IBA diduga

menyebabkan terjadinya ketidaknormalan antara hormon yang

dihasilkan oleh eksplan (hormone endogen) dengan ZPT yang

ditambahkan, sehingga dapat menyebabkan kematian pada sebagian

besar eksplan yang ditanam pada penelitian pendahuluan.

3. Medium yang digunakan untuk kultur diberikan penambahan vitamin

C 100 mg/l untuk menghindari terjadinya kematian pada eksplan.

Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa jarak pagar yang berasal

dari NTB memberikan hasil yang lebih baik daripada jarak pagar yang berasal

dari daerah yang lain, namun karena keterbatasan persediaan eksplan, maka

jarak pagar yang digunakan dalam penelitian ini adalah jarak pagar yang

berasal dari Bandulan. Jarak pagar yang berasal dari Bandulan dalam

penyediaan bibit secara in vitro pada saat ini belum diketahui.

Salah satu faktor penentu keberhasilan perbanyakan melalui kultur

jaringan adala penambahan komposisi media dan ZPT yang digunakan.

Gunawan (1999) menyataka bahwa ZPT memegang peranan dalam

pertumbuhan dan perkembangan eksplan yang dikulturkan.

Skang dan Miller dalam Yusmita (2004) mengemukakan bahwa

penambahan sitokinin pada medium kultur diharapkan dapat mengatasi

masalah rendahnya laju pembelahan sel pada meristem tanaman. Katuk pada

tahun 1989 menyatakan bahwa pada kultur pucuk, produksi sitokinin sedikit,

maka maternal tanaman tidak mampu untuk melakukan kehidupan selanjutnya

tanpa penambahan sitokinin.

Pada penelitian lain pengaruh Tdz kosentrasi tinggi dan kosentrasi

rendah pada eksplan daun yang menunjukkan hasil dengan tunas yang

terbentuk pada kosentrasi Tdz lebih rendah dari 1µM, sedangkan pada

kosentrasi Tdz yang lebih tinggi dari 1 µM dapat memacu terbentuknya kalus.

Laporan secara lengkap mengenai regenerasi in vitro tanaman jarak

pagar belum banyak, sehingga belum diketahui pula komposisi ZPT yang

Page 4: Anova Two Way

tepat, dan eksplan yang efektif untuk mengahasilkan kalus dan tunas.

Penelitian ini belum dapat mengungkapkan pengaruh pemberian Tdz ke dalam

medium MS+BAP mg/l+vitamin C 100 mg/l, sehingga akan diteliti mengenai

kosentrasi Tdzyang efektif untuk dapat menghasilkan tunaspada eksplan dan

tangkai daun jarak Pagar yang berasal dari Bandulan.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah Tdz yang ditambahkan dapat memacu pertumbuhan talus dari

eksplan daun dan tangkai daun jarak Pagar yang berasal dari Bandulan, yang

ditumbuhkan pada medium MS+BAP 5 mg/l + vitamin C 100 mg/l?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosentrasi Tdz yang mampu

menghasilka tunas dari eksplan daun dan tangkai daun tanaman jarak pagar

yang berasal dari Bandulan yang ditumbuhkan pada medium MS+BAP 5 mg/l

+ vitamin C 100 mg/l.

1.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan hipotesis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut Tdz yang ditumbuhkan pada medium

MS+BAP 5 mg/l + vitamin C 100 mg/l dapat memacu pertumbuhan tunas

pada eksplan daun dan tangkai daun jarak pagar yang berasal dari Bandulan.

1.5. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah untuk mendapatkan cara baru untuk

perbanyakan jarak pagar, sehingga dihasilkan tanaman baru yang mampu

berbuah banyak dalam waktu singkat.

Page 5: Anova Two Way

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Varietas jarak Pagar

Syah (2006) mengemukakan bahwa terdapat berbagai varietas jarak pagar

yang dikenal saat ini, mislanya: Cape Verde, Nicaragun, Ife-Nigeria, dan non-

toksik, selain itu masih terdapat banyak varietas jarak pagar local lainnya.

Penelitian lebih lanjut mengenai varietas jarak pagar local Indonesia perlu

diadakan karena belum diketahui secara pasti mengenai kualitas dan hasil

produksi dari varietas-varietas local jarak pagar. Jarak pagar yang digunakan

dalam penelitian ini adalah yang berasal dari Bandulan.

Tanaman ini termasuk tanaman monoecious (berumah satu) (Raju dan

Ezradanam 2002), buah sedikit berdaging (fleshy) waktu muda, berwarna hijau

kemudian menjadi kuning dan mengering lalu pecah waktu masak; biasanya berisi

tiga biji berwarna hitam (Grimm 1999). Bunga tanaman jarak pagar adalah bunga

majemuk berbentuk infloresen. Infloresen terbentuk di ujung cabang (Heliyanto

2007; Kumar dan Sharma 2008). Bunga yang tersusun dalam rangkaian

(inflorescence) ini, biasanya terdiri atas 100 bunga atau lebih. Bunga memiliki 5

sepal dan 5 petal yang berwarna hijau kekuningan atau coklat-kekuningan. Bunga

jantan mempunyai 10 tangkai sari yang tersusun dalam dua lingkaran,

masingmasing berisi lima tangkai sari yang menyatu berbentuk tabung, masa

berbunga 1- 2 hari (Ditjenbun 2007). Bunga betina lebih besar dibanding bunga

jantan (Kumar dan Sharma 2008). Biasanya bunga betina terletak di tengah dan

dikelilingi oleh bunga jantan (Raju dan Ezradanam 2002). Persentase bunga

betina per rangkaian bunga sangat rendah, rata-rata hanya ditemukan 1-3 bunga

betina diantara lebih dari 10 bunga jantan. Hal ini disebabkan karena faktor

genetik (potensi membentuk bunga betina memang rendah) dan juga dikarenakan

faktor lingkungan (kekurangan unsur hara pembentuk bunga, terlalu banyak hujan

dan kecepatan angin yang tinggi) (Hartati 2006).

Page 6: Anova Two Way

2.2 Daun dan Tangkai Daun Jarak Pagar

Jarak pagar termasuk tanaman semak besar dengan cabang yang tidak

teratur , daunnya lebar, berbentuk jantung, dengan tepi berlekuk dan bertangkai

panjang serta tulang daunnya menjari. Tanaman jarak pagar akan menggugurkan

daunnya pada musim kemarau yang panjang.

Habitus jarak pagar berbentuk semak besar dengan tinggi dapat mencapai

5 meter (Heller 1996; Aderibigbe et al. 1997; Wiesenhutter 2003; Fieke et al.

2007). Batangnya berkayu, berbentuk silindris, dan bergetah. Tanaman jarak

pagar berdaun tunggal, yang tersebar sepanjang batang, daunnya dihubungkan

dengan tangkai daun (Ditjenbun 2006b). Daun berlekuk, bersudut 3-5, tulang

daun menjari 5-7 tulang utama, warna daun hijau (permukaan bagian bawah lebih

pucat dibandingkan permukaan bagian atas), panjang tangkai daun antara 4-15 cm

(Grimm 1999).

2.3. Mikropropagasi Jarak Pagar

Propagasi aseksual secara alami pada beberapa tanaman sudah lazim

dikerjakan dengan menggunakan pemotongan berbagai organ, seperti daun,

batang, dan akar. Propagasi ini secara uum dikenal sebagai mikropropagasi

yang memungkinkan lebih banyak spesies tanaman dalam skala luas dan

secara potensial pada tanaman tingkat tinggi di klon secara cepat dibawah

kondisi yang sangat terkontrol. Propagasi secara vegetative yang berhubungan

dengan pembentukan dan penggandaan meristem akar, selanjutnya dibedakan

menjadi dua katagori 1. Produksi meristem di akar melalui aktivitas

percabangan akar apeks asli, 2. Pembentukan meristem adventif, dalam bentuk

akar apikal, dari sel dan jaringan tubuh tanaman.

Fenomena yang terjadi secara alami pada beberapa tanaman dan

diekploitasi dalam propagasi yang sudah lazim dikerjakan dengan

menggunakan pemotongan berbagai organ seperti daun, batang dan akar.

Penerapan yang sama dilakukan pada eksplan yang ditumbuhkan dalam

medium yang kaya dengan ZPT. Propagasi in vitro pada tanaman dicapai

melalui prosedur berikut; 1). Seleksi eksplan, sterilisasi dan inokulasi,

Page 7: Anova Two Way

sterilisasi, dan inokulasi kedalam medium yang sesuai, 2). Pemindahan

kedalam medium atau bahan media yang dapat mendukung induksi dan

proliferasi tunas, 3). Pemindahan tunas ke media atau kondisi yang

menginduksi pembentukan akar (Yucano, 1986).

D. Kalus

Kalus yang muncul dari pembelahan sel sebagai jaringa somatic jika

dikultur mampu membentuk kalus baru atau organ bahkan planlet sesuai

dengan medium dan ZPT yang digunakan sebagai kultur. Karakteristik kalus

melibatkan hubungan yang luas antara bahan tanaman yang digunakan untuk

menginisiasi kalus, komposisi medium dan kondisi lingkungan selama

inkubasi (Doods dan Roberts, 1982).

Pertumbuhan dan perkembangan kalus yang muncul dari eksplan

melalui tiga tahap yaitu:induksi, pembelahan sel, dan diferensiasi.

Metabolisme dipacu untuk aktivitas pembelahan sel selama fase induksi.

Media kultur merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan (Yaspal, 1989).

Media mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk mensuplai nutrisi dan untuk

mengarahkan pertumbuhan melalui ZPT (Katuuk, 1989). Margono (2003)

menyatakan bahwa nutrisi yang diperlukan sel dan jaringan ynag dikulturkan

terdiri atas komponen utama dan komponen tambahan.

E. Hipotesis Penelitian

F hitung Medium < F0,05, berarti tidak berbeda nyata , maka tidak ada pengaruh

medium terhadap pertambahan berat eksplan.

F hitung Eksplan < F0,05, berarti tidak signifikan, maka tidak ada pengaruh eksplan

terhadap pertambahn berat.

F hitung Interaksi < F0,05, berarti tidak signifikan, maka tidak ada interaksi antara

medium dan ekplan terhadap pertambahan berat.

Page 8: Anova Two Way

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitia eksperimental dengan menggunakan

rancangan factorial acak lengkap (RAL) dengan 10 ulangan. Factor

yang diuji dalam penelitian ini yaitu ada 2:

1. Eksplan : ekplan terdiri atas daun muda dan tangkai daun muda

2. Media MS dengan kosentrasi Tds yang berbeda, yaitu:

a. MS +5mg/1 BAP + vit C 100 mg/l (Kontrol)

b. MS +5mg/1 BAP + vit C 100 mg/l+0,2 mg/l Tdz (T1)

c. MS +5mg/1 BAP + vit C 100 mg/l+0,4 mg/l Tdz (T2)

d. MS +5mg/1 BAP + vit C 100 mg/l+0,6 mg/l Tdz (T3)

e. MS +5mg/1 BAP + vit C 100 mg/l+0,8 mg/l Tdz (T4)

f. MS +5mg/1 BAP + vit C 100 mg/l+1,0mg/l Tdz (T5)

3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Julisampai Oktober 2006 dilaboratorium

kultur, jaringan Pemuliaan Tanaman dan Plasma Nutfah, Ballitas.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas adalah eksplan yaitu daun dan tangkai daun muda

dan kosentrasi Thidiazuron (Tdz) dalam medium MS + BAP 5

mg/l + vitamin C 100 mg/l, yaitu: 0 mg/l; 0,4 mg/l; 0,6 mg/l; 0,8

mg/l; 1,0 mg/l.

2. Variabel terikat adalah berat eksplan dan pertumbuhannya,

kecepatan munculnya kalus dan dan tunas, jumlah tunas, dan

warna kalus.

3. Variabel control adalah varietas jarak pagar, usia jarak pagar,daun

dan tangkai daun yang digunakan sebagai eksplan, komposisi

Page 9: Anova Two Way

media MS, jenis botol, pH media, intenstas cahaya, suhu dan

kelembaban ruangan.

3.4. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah LAF, neraca analitik

eksplorer OHAUS, hotplate magnetic stirrer, timer citizen, pH meter,

alat gelas, alat untuk menanam, lampu spirtus, wspidol sprayer, baki,

rak kultur, dan lampu TL, botol 100 ml, botol 500 ml, botol kultur dan

pipet ukuran berskala 5ml dan 10 ml.

2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stok media MS,

vitamin myonisatol, vitain B1, vitamin C, BAP, Tdz, sucrose, agar,

larutan HCl, larutan NaOH1 N, sterilan, dan eksplan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil berupa perubahan dan perkembangan yang terjadi

pada eksplan dengan pertumbuhannya yang teramati melalui

pertambahan berat pada bulan pertama dan kedua, hari awal muncul

kalus dan tunas, jumlah tunas yang terbentuk, dan warna kalus.

3.6. Teknik Analisis Data

Data pertambahan berat pada bulan pertama dan kedua, kecepatan

munculnya kalus dan tunas, dan warna kalus dianalisis menggunakan

analisis varian ganda (Anava Ganda). Jika F hitung anava ganda lebih

besar terhadap tabel berarti perlakuan berbeda nyata, sehingga

dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Sastrosupadi,

2000).

Page 10: Anova Two Way

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Hasil yang disajikan dalam penelitian ini berupa data berat eksplan dan hasil

pertumbuhannya.

Tabel 4.1 Pertambahan Berat Eksplan Daun dan Tangkai Daun dan pertumbuhannya (g)

Eksplan Kons.IBA (mg/l)

Ulangan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Daun

0 0,205

0,083 0,104

0,348 0,336 0,374 0,308 0,186

0,175 0,115

0,2 0,106

0,199 0,071

0,24 0,18 0,358 0,259 0,231

0,16 0,229

0,4 0,199

0,133 0,204

0,197 0,071 0,12 0,298 0,098

0,089 0,261

0,6 0,104

0,451 0,347

0,188 0,368 0,725 0,39 0,124

0,274 0,233

0,8 0,118

0,18 0,402

0,843 0,258 0,217 0,183 0,13 0,498 0,169

1 0,124

0,129 0,189

0,279 0,399 0,156 0,157 0,151

0,611 0,1

Tangkai Daun

0 0,104

0,089 0,134

0,283 0,08 0,156 0,155 0,092

0,089 0,09

0,2 0,107

0,164 0,101

0,193 0,119 0,115 0,104 0,131

0,231 0,25

0,4 0,127

0,143 0,1 0,114 0,15 0,246 0,208 0,16 0,101 0,163

0,6 0,189

0,146 0,211

0,226 0,083 0,156 0,073 0,183

0,091 0,102

0,8 0,122

0,184 0,085

0,198 0,096 0,123 0,176 0,126

0,187 0,102

1 0,202

0,242 0,117

0,079 0,156 0,137 0,064 0,114

0,095 0,139

Σ 1,707

2,143 2,065

3,188 2,296 2,883 2,375 1,726

2,601 1,953

Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat yaitu uji

homogenitas dan uji normalitas. Uji prasyarat uji normalitas, disajikan sebagai

berikut :

Page 11: Anova Two Way

Fe = ∑ baris × ∑ kolom

∑ data

χ2= ∑ ( [f o- fe]2

fe)

dk = ( k-1) (b-1)

(Riduwan, 2011)

Tabel 4.2 Perhitungan Lengkap Uji Normalitas

Fo Fe (Fo-Fe) (Fo-Fe)2 (Fo-Fe)2/Fe

0,2050,166257 0,038743

0,001501 0,00902828

0,1060,151298 -0,0453

0,002052 0,01356223

0,1990,124283 0,074717

0,005583 0,04491796

0,1040,238446 -0,13445

0,018076 0,0758061

0,1180,223115 -0,10511

0,011049 0,04952219

0,124 0,170797 -0,0468 0,00219 0,012821880,104 0,094664 0,009336 8,72E-05 0,000920780,107 0,112748 -0,00575 3,3E-05 0,000293060,127 0,112525 0,014475 0,00021 0,00186206

0,1890,108655 0,080345

0,006455 0,05941113

0,122 0,104115 0,017885 0,00032 0,00307219

0,2020,100097 0,101903

0,010384 0,10374291

0,0830,208722 -0,12572

0,015806 0,07572783

0,199 0,189943 0,009057 8,2E-05 0,000431880,133 0,156028 -0,02303 0,00053 0,00339863

0,4510,299349 0,151651

0,022998 0,07682658

0,180,280103 -0,1001

0,010021 0,03577452

0,1290,214421 -0,08542

0,007297 0,0340303

0,0890,118843 -0,02984

0,000891 0,00749385

0,164 0,141546 0,022454 0,00050 0,0035619

Page 12: Anova Two Way

40,143 0,141266 0,001734 3,01E-06 2,1287E-050,146 0,136408 0,009592 9,2E-05 0,000674560,184 0,130708 0,053292 0,00284 0,02172778

0,2420,125663 0,116337

0,013534 0,1077028

0,1040,201125 -0,09713

0,009433 0,04690269

0,0710,183029 -0,11203

0,012551 0,06857141

0,2040,150349 0,053651

0,002878 0,01914517

0,3470,288454 0,058546

0,003428 0,01188296

0,4020,269908 0,132092

0,017448 0,06464587

0,189 0,206617 -0,01762 0,00031 0,00150210,134 0,114517 0,019483 0,00038 0,00331462

0,1010,136394 -0,03539

0,001253 0,00918479

0,10,136124 -0,03612

0,001305 0,00958651

0,2110,131443 0,079557

0,006329 0,04815311

0,0850,125951 -0,04095

0,001677 0,0133145

0,117 0,121089 -0,00409 1,67E-05 0,0001381

0,3480,310502 0,037498

0,001406 0,00452839

0,240,282565 -0,04257

0,001812 0,00641203

0,1970,232112 -0,03511

0,001233 0,00531154

0,1880,445322 -0,25732

0,066215 0,14868934

0,843 0,41669 0,42631 0,18174 0,43615136

0,2790,318981 -0,03998

0,001598 0,00501113

0,283 0,176795 0,106205 0,01128 0,06380064

0,1930,210569 -0,01757

0,000309 0,00146588

0,1140,210152 -0,09615

0,009245 0,04399294

0,2260,202925 0,023075

0,000532 0,00262402

Page 13: Anova Two Way

0,198 0,194446 0,003554 1,26E-05 6,4952E-05

0,0790,186941 -0,10794

0,011651 0,06232566

0,3360,223624 0,112376

0,012628 0,05647141

0,180,203504 -0,0235

0,000552 0,0027146

0,0710,167167 -0,09617

0,009248 0,05532285

0,3680,320721 0,047279

0,002235 0,00696953

0,2580,300101 -0,0421

0,001772 0,00590623

0,3990,22973 0,16927

0,028652 0,12472151

0,08 0,127328 -0,04733 0,00224 0,01759161

0,1190,151652 -0,03265

0,001066 0,00703023

0,15 0,151352 -0,00135 1,83E-06 1,207E-05

0,0830,146146 -0,06315

0,003987 0,02728407

0,096 0,14004 -0,04404 0,00194 0,01384992

0,1560,134635 0,021365

0,000456 0,00339042

0,3740,280796 0,093204

0,008687 0,03093686

0,358 0,255532 0,102468 0,0105 0,04108947

0,120,209906 -0,08991

0,008083 0,03850802

0,7250,402718 0,322282

0,103866 0,25791276

0,2170,376825 -0,15982

0,025544 0,06778749

0,1560,288463 -0,13246

0,017547 0,06082766

0,156 0,15988 -0,00388 1,51E-05 9,4178E-05

0,1150,190424 -0,07542

0,005689 0,02987399

0,2460,190046 0,055954

0,003131 0,01647385

0,1560,18351 -0,02751

0,000757 0,00412416

0,1230,175843 -0,05284

0,002792 0,01588011

0,137 0,169056 -0,03206 0,00102 0,00607835

Page 14: Anova Two Way

80,308 0,231318 0,076682 0,00588 0,02541981

0,2590,210506 0,048494

0,002352 0,01117153

0,2980,172919 0,125081

0,015645 0,09047678

0,390,331757 0,058243

0,003392 0,01022527

0,1830,310426 -0,12743

0,016237 0,05230703

0,1570,237635 -0,08063

0,006502 0,02736108

0,1550,131709 0,023291

0,000542 0,00411886

0,1040,15687 -0,05287

0,002795 0,01781876

0,2080,156559 0,051441

0,002646 0,0169019

0,0730,151175 -0,07817

0,006111 0,0404255

0,176 0,144859 0,031141 0,00097 0,00669464

0,0640,139267 -0,07527

0,005665 0,0406784

0,186 0,168108 0,017892 0,00032 0,00190436

0,2310,152982 0,078018

0,006087 0,03978719

0,0980,125667 -0,02767

0,000765 0,00609113

0,1240,2411 -0,1171

0,013712 0,05687415

0,130,225598 -0,0956

0,009139 0,04051021

0,1510,172698 -0,0217

0,000471 0,00272612

0,092 0,095717 -0,00372 1,38E-05 0,00014438

0,1310,114003 0,016997

0,000289 0,00253408

0,160,113777 0,046223

0,002137 0,01877816

0,1830,109864 0,073136

0,005349 0,0486856

0,126 0,105274 0,020726 0,00043 0,00408039

0,1140,101211 0,012789

0,000164 0,00161609

0,175 0,25333 -0,07833 0,00613 0,02421983

Page 15: Anova Two Way

6

0,160,230537 -0,07054

0,004976 0,02158221

0,0890,189374 -0,10037

0,010075 0,05320123

0,2740,363326 -0,08933

0,007979 0,02196128

0,4980,339966 0,158034

0,024975 0,07346259

0,6110,260247 0,350753

0,123027 0,47273236

0,0890,144242 -0,05524

0,003052 0,02115647

0,2310,171797 0,059203

0,003505 0,0204017

0,1010,171457 -0,07046

0,004964 0,02895305

0,0910,16556 -0,07456

0,005559 0,03357843

0,1870,158643 0,028357

0,000804 0,00506866

0,0950,15252 -0,05752

0,003309 0,0216924

0,1150,190217 -0,07522

0,005658 0,02974271

0,2290,173102 0,055898

0,003125 0,01805028

0,2610,142194 0,118806

0,014115 0,0992642

0,2330,272809 -0,03981

0,001585 0,00580894

0,1690,255269 -0,08627

0,007442 0,02915462

0,10,195411 -0,09541

0,009103 0,04658496

0,090,108306 -0,01831

0,000335 0,00309412

0,250,128997 0,121003

0,014642 0,1135055

0,1630,128741 0,034259

0,001174 0,00911649

0,1020,124314 -0,02231

0,000498 0,00400515

0,1020,11912 -0,01712

0,000293 0,0024604

Page 16: Anova Two Way

0,1390,114522 0,024478

0,000599 0,00523207

      X Hit 4,44126479dk= (k-1 )(b-1)

keterangan:k = jumlah kolomb = jumlah baris

dk = (12-1) (10-1)

= (11) (9)

= 99

Kesimpulan:

χ2hit (4,44126479) < χ2

tab(0,05;99) (123,225)maka, Ho diterima dan H1 ditolak, artinya data terdistribusi secara norma

Uji homogenitas menggunakan uji Barlett, disajikan sebagai berikut.

Mencari varians

Si = √ ∑ ( X2 ) - (∑X

2

n )n-1

(Sulisetijono, 2006)

Tabel 4.2 Ringkasan Uji Homogenitas Barlett

Perlakuan Si Si2 (ni-1) log Si2 (ni-1)Si2 (ni-1)logSi2

D0 0,10946354 0,0119823 9 -1,92146 0,10784 -17,293149

D0,2 0,081114528 0,0065796 9 -2,18180,05921

6 -19,636224

D0,4 0,076533217 0,0058573 9 -2,23230,05271

6 -20,090701

D0,6 0,18296885 0,0334776 9 -1,475250,30129

8 -13,277211

D0,8 0,226171911 0,0511537 9 -1,291120,46038

4 -11,620104

D1 0,160963937 0,0259094 9 -1,586540,23318

5 -14,278885TD0 0,061670811 0,0038033 9 -2,41984 0,03423 -21,778566

TD0,2 0,055273562 0,0030552 9 -2,51497 0,02749 -22,634686

Page 17: Anova Two Way

7TD0,4 0,046678094 0,0021788 9 -2,66177 0,01961 -23,955964

TD0,6 0,05597817 0,0031336 9 -2,503960,02820

2 -22,535663

TD0,8 0,042188598 0,0017799 9 -2,749610,01601

9 -24,746488

TD1 0,054709841 0,0029932 9 -2,523870,02693

9 -22,714822

Σ 108 -26,0625

1,367134 -234,56246

Keterangan :Si = variansni = jumlah ulangan

Perhitungan Uji homogenitas Barlett menggunakan rumus yang dikutip dari

Sulisetijono (2006), yaitu.

Sp2 =

∑ (n i -1) Si2

∑ ( n i-1 )

B= ( logSp2 ) [∑ ( n i -1) ]

χ2hit = ln 10 [B- ∑ (n i -1) logSi

2 ]Sp

2 = 1,36713108

= 0,012658649

B = ( -1,89761264) (108)

= (−204 , 94 21651 )

χ2hit = ln 10 [B- ∑ (n i -1) logSi

2 ]=(2,302585) [−204 , 94 21651 - (-234,56246 ) ]= 68, 20325959

dk = ( jumlah perlakuan-1 )

= 12-1

= 11

Kesimpulan:

Page 18: Anova Two Way

χ2hit (68, 20325959) < χ2

tab(0,05;11) (24,7249703)

maka, Ho diterima dan H1 ditolak, artinya populasi tersebut tidak homogen

Setelah data diuji terdistribusi normal dan homogen, maka langkah

selanjutnya, data penelitian dianalisis menggunakan uji analisis varian dua jalur,

dengan rumus yang diacu dari Sastrosupadi (1995), yaitu sebagai berikut.

FK= (∑ X )2

N

FK= (1007 )2

120

¿4,384216408

JKtotal =∑1

120

( X2 )- FK

=∑1

120

(2,2342+ 2,0332+ 1,672 +3,2042 + …+ 1,3452 ) - 4,384216408

=1,835974592

JKperkom = ∑ ( 2,2342 + 2,0332+ 1,672+ …+ 1,3452 )10

- 4,384216408

= 0,468840492

JKgalat = JKtotal – JK perlakuan kombinasi

= 1,835974592 – 0,468840492

= 1,3671341

4.4 Tabel Dua Arah

Kons. IBAEksplan

ΣDaun Tangkai Daun

0 2,234 1,272 3,5060,2 2,033 1,515 3,5480,4 1,67 1,512 3,1820,6 3,204 1,46 4,664

Page 19: Anova Two Way

0,8 2,998 1,399 4,3971 2,295 1,345 3,64Σ 14,434 8,503 22,937

JKeksplan = ∑ ( 14,4342 + 8,5032 )10 x 6

- 6,220191

= 0,293139675

JKkonsentrasi = ∑ ( 3,5062+ 3,5482 + 3,1822 + 4,6642+ 3,3972+ 3,642 )10 x 2

- 4,384216408

= 0,082862042

JKinteraksi = JKperkom – JKeksplan – JKkonsentrasi

= 0,468840492 - 0,293139675 - 0,082862042

= 0,092838775

Mencari derajat bebas

db total = banyaknya data-1

= 120 – 1

= 119

db perlakuan kombinasi = banyaknya perlakuan – 1

= 12 – 1

= 11

db eksplan = banyaknya eksplan – 1

= 2 – 1

= 1

db konsentrasi = banyaknya konsentrasi – 1

= 6 – 1

= 5

db interaksi = dbperlakuan kombinasi – db eksplan – dbkonsentrasi

= 11 – 1 – 5

Page 20: Anova Two Way

= 5

db galat = db total - db perkom

= 119 – 11

= 108

Mencari kuadrat tengah

KT perkom = JK perkomdb perkom

= 0,46884049211

= 0,04262186

KT eksplan = JK eksplandb eksplan

= 0,293139675 31

= 0,293139675

KT konsentrasi = JK konsentrasidb konsentrasi

= 0,0828620425

= 0,01657241

KT interaksi = JK interaksidb interaksi

= 0,0928387755

= 0,01856775

KT galat = JK galatdb galat

= 1,3671341108

= 0,01265865

Mencari F hitung

Fhit perkom = KT perkomKTgalat

Page 21: Anova Two Way

= 0,042621860,01265865

= 3,36701512

Fhit eksplan = KT eksplanKTgalat

= 0,2931396750,01265865

= 23,1572637

Fhit konsentrasi = KT konsentrasiKTgalat

= 0,016572410,01265865

= 1,30917669

Fhit interaksi = KT interaksiKTgalat

= 0,018567750,01265865

= 1,46680383

Tabel 4.5 Ringkasan Anava Dua Jalur

SK db JK KT Fhit Ftab5%

perkom 11 0,4688404920,0426218

63,3670151

21,66364

1

eksplan 1 0,2931396750,2931396

823,157263

73,93711

7

konsentrasi 5 0,0828620420,0165724

11,3091766

92,30625

9

interaksi 5 0,0928387750,0185677

51,4668038

32,30625

9

galat 108 1,36713410,0126586

5total 119 1,835974592

Keterangan:

Page 22: Anova Two Way

N = jumlah datan = jumlah ulanganX1-15 = data ke-1 sampai ke-15FK = faktor koreksiSK = sumber keragamanJK = jumlah kuadratKT = kuadrat tengahB = keragaman ulangan

Dari table ringkasan uji statistik anava ganda pada table 4.5 dapat

diketahui bahwa

1. F hitung Medium < F0,05, berarti tidak berbeda nyata , maka tidak ada

pengaruh medium terhadap pertambahan berat eksplan.

2. F hitung Eksplan > F0,05, berarti signifikan, maka ada pengaruh eksplan

terhadap pertambahan berat.

3. F hitung Interaksi < F0,05, berarti tidak signifikan, maka tidak ada interaksi

antara medium dan ekplan terhadap pertambahan berat.

Page 23: Anova Two Way

BAB V

PEMBAHASAN

Tabel 4.5 menunjukkan terjadinya kenaikan berat eksplan pada

penimbangan bulan ke-1 denagn kenaikan berkisar antara 0,071 g- 0,843 g .

kenakan berat eksplan mengindikasikan terjadinya pertumbuhan eksplan dengan

penambahan jumlah dan volume sel. Susilo (1993) menjelaskan bahwa

pertumbuhan adalah sebagai istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu

pertambahan dalam ukuran yang meliputi pertambahan panjang, lebar dan luas,

pertambahan volume dan massa atau berat. Sel dapat mengalami pertumbuhan

karena sel-sel tersebut mengkonsumsi nutrisi. Pertumbuhan ditunjukkan dengan

suatu proses perubahan secara kuantitatif denagn penambahan jumlah dan volume

sel. Sel-sel baru terbentuk dari luka bekas potongan eksplan yang akhirnya aka

membentuk kalus. Kalus yang terbentuk dari luka bekas potongan eksplan

menyebabkan kenaikan berat eksplan. Berarti pertumbuhan terjadi pada daerah

potongan eksplan sesuai dengan pendapat susilo (1993).

Uji statistik anova ganda yang telah dilakukan menunjukkan tidak

adanya pengaruh dari medium, dan interaksi terhadap pertambahan berat eksplan,

sedangkan terjadi pengaruh dari ekplan terhadap pertambahan berat eksplan .

Penelitian yang dilakukan oleh Murch et al., (1997) menemukan bahwa Tdz

dengan kosentrasi 1-30 µM akan menginduksi morfogenesis dan pertumbuhan

tunas adventif. Berat yang berbeda terhadap kedua jenis eksplan dipengaruhi oleh

perbedaan aktivitas sel dari kedua eksplan. Daun lebih berat dari pada tangkai

Page 24: Anova Two Way

daun, karena luka yang dibentuk pada daun lebih luas dari pada tangkai daun,

yaitu pada keempat sisi helaian daun sedangkan pada tangkai daun hanya

menghasilkan kalus pada kedua sisi, sehingga luas permukaan pembentukan kalus

yang berbeda menyebabkan berat daun lebih tinggi karena pembuntukan kalus

lebih banyak.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Daun lebih efektif daripada tangkai daun dalam kemampuan untuk

menghasilkan kalus dan tunas

2. Dalam penelitian ini konsentrasi Tdz 0,2 mg.l merupakan konsentrasi yang

efektif untuk menginduksi tunas dan memberikan warna kalus yang lebih

hijau dibandingkan dengan konsentrasi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Riduwan., Sunarto. 2011. Pengantar Statistik untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Raharjeng, Anita Restu Puji 2007. Mikropropagasi Daun Dan Tangkai Daun Jarak Pagar (Jatropa Curcas) Yang Berasal Dari Bandulan Pada Medium Ms+ Bap 5 Mg/L + Vitamin C 100 Mg/L Yang Diperkaya Dengan Berbagai Kosentrasi Thidiazuron (Tdz). Skripsi.: Jurusan Biologi. FMIPA.Universitas Negeri Malang.

Sulisetijono. Statistika Dalam Bidang Biologi. Malang: Jurusan Biologi

Page 25: Anova Two Way