A Will & A Way-Bab7

7/25/2019 A Will & A Way-Bab7

1/32

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Tujuh

AKU tahu sekarang malam Natal, Darla. Micha-

el mengangkat cangkir kopinya, mendapatinya kosong

lalu mengangkat cerek dari atas kompor listrik. Am-

pas. Ia meredam desahnya. Masalah di Folley adalah

kau harus mendaki sejauh setengah mil ke dapur

kapan pun cerekmu mengering. Aku tahu pestanya

akan berlangsung hebat, tapi aku tidak bisa ke mana-

mana.

Itu tidak sepenuhnya benar, renung Michael

saat mendengarkan omongan ngalor-ngidul Darla ten-

tang sebuah perayaan di Manhattan. Semua orang,

menurut perkiraannya, akan hadir di sana. Itu berarti

sebuah pesta yang meriah, dengan minuman keras

berlimpah. Ia bisa saja mengambil libur sehari dan

mengemudi ke kota untuk bersulang barang satu-duagelas bersama teman-temannya. Ia sudah jauh menda-

hului jadwalnya. Begitu jauhnya, hingga ia bisa meng-

ambil libur seminggu dan tidak merasakan tekanan.

Kebenaran sesungguhnya secara lebih tepat lagi ada-

lah, ia tidak ingin pergi ke mana-mana.Aku menghargainya... kau cuma harus mengu-

capkan Selamat Natal dariku kepada semua orang.

Tidak, aku senang tinggal di pedesaan, Darla. Aneh?

Yeah,

mungkin. Ia harus tertawa. Darla adalah penari

ulung dan gudang tertawa, tapi wanita itu tidak perca-


2/32


ya bakal hidup di luar pulau Manhattan. Tahun baru

kalau aku bisa mengaturnya. Oke, babe. Yeah, yeah,ciao.

Lebih dari sekadar agak lega, Michael menutup

telepon. Darla adalah wanita yang menyenangkan tapi

Michael tidak terbiasa terikat pada satu orang wanita

saja, khususnya wanita yang hanya dikencaninya tan-

pa keseriusan. Kenyataannya, Darla tertarik dengan

pengaruh yang dimiliki Michael terhadap agen-agen

pemilih peran tertentu, seperti juga ia tertarik pada

pribadi Michael. Michael tidak mengangkat masalah

itu di hadapannya. Darla punya ambisi dan bakat, kom

binasi yang bisa sukses dalam bisnis hiburan yang

berat jika sejumput keberuntungan ditambahkan ke

dalamnya. Setelah liburan usai, ia akan menelepon be-

berapa orang dan melihat apa yang bisa dilakukannya.

Dari depan pintu Pandora menyaksikan Michael

mengelus bagian belakang lehernya. Darla, ulangnyadalam hati. Ia membayangkan wanita selera Michael

mempunyai nama semacam Darla, atau Robin dan Can

dy. Molek, mulus, memesona, dan lebih diutamakan

berkepala kosong.

Popularitas itu suatu tekanan, bukankah begi-tu, Sayang?

Michael berbalik di kursinya untuk memberi

Pandora tatapan panjang sambil memicingkan mata.

Menguping itu tidak sopan, bukankah begitu, Sa-

yang?


3/32


Pandora mengangkat bahu tapi tidak melang-

kah masuk. Kalau kau menginginkan privasi, seharusnya kau menutup pintu.

Di sini kau harus menutupnya rapat-rapat un-

tuk mendapatkan privasi.

Dengan sebelah alis dinaikkan dan kepala agak

diangkat, Pandora tampak menjaga jarak layaknya

bangsawan. Percakapan teleponmu sama sekali tidak

menarik buatku. Aku hanya datang untuk membantu

Charles. Di bawah ada paket untukmu.

Trims. Michael tidak repot-repot menyembu-

nyikan ketakjubannya terhadap nada suara Pandora.

Jika ia mengenal Pandora, dan memang begitu, wanita

itu pastilah mendengarkan setiap patah kata yang tadi

diucapkannya. Kupikir sekarang waktu bekerjamu

yang tidak boleh diganggu.

Salah satu dari kita menjadwal pekerjaan de-

ngan cukup baik sehingga kita bisa beristirahat sela-ma liburan. Tidak, tidak, mari hindari percekcokan,

putusnya buru-buru sebelum Michael sempat memba-

las. Lagi pula sebentar lagi Natal, dan kita punya tiga

minggu penuh kebebasan dan lelucon iseng keluarga

kita. Gencatan senjata, Pandora menawarkan dengansenyuman yang Michael tak yakin bisa dipercayainya.

Atau moratorium kalau kau lebih suka begitu.

Kenapa?

Anggap saja aku penggemar hollydan ivy. Lagi

pula, aku lega kita tidak perlu membeli anjing besar


4/32


yang berliur ataupun persediaan peluru.

Untuk saat ini. Tak sepenuhnya puas, Michaelbersandar kembali pada kursinya. Ucapan Fitzhugh

tentang memberitahu polisi setempat tentang penyu-

sup dan menyebarkan rumor tentang penyelidikan

resmi mungkin bisa berhasil untuk sementara waktu.

Atau mungkin teman-teman dan keluarga kita sendiri

sedang mengambil jeda liburan. Apa pun alasannya,

aku belum siap bersantai.

Kau lebih memilih mematahkan hidung seseo-

rang daripada memecahkan masalah dengan damai,

ujar Pandora, lalu melambaikan tangan. Sudahlah,

tak usah diperhatikan. Aku sendiri akan menikmati

masa liburan dan takkan memikirkan keluarga kita

yang tersayang. Ia berhenti sejenak, memain-main-

kan rantai kepang emas dan amethyst. Kurasa Darla

kecewa.

Michael mengamati bagaimana bebatuan itu menangkap cahaya tipis musim dingin dan berkilap-kilap

karenanya. Dia akan bertahan.

Pandora memutar-mutarkan rantai itu ke satu

arah, lalu memutarnya kembali ke arah lain, kemudi-

an melepaskannya. Itu sebuah gerakan gugup yangtidak diperkirakan Michael akan ditunjukkan oleh Pan

dora. Michael, kau tahu kau tidak harus tinggal. Aku

sungguh akan baik-baik saja kalau kau ingin pergi ke

New York selama liburan.

Peraturan nomor enam Michael mengingatkan


5/32


Kita tetap bersama, dan kau sendiri sudah menolak

setengah lusin undangan untuk menghabiskan libur-an.

Pilihanku. Pandora meraih rantai itu lagi, ke-

mudian menjatuhkan tangannya. Aku tidak ingin kau

merasa berkewajiban

Pilihanku, potong Michael. Atau apakah kau ti

ba-tiba memutuskan bahwa aku bisa bersikap ksatria

dan tidak memikirkan diri sendiri?

Tentu saja tidak, balasnya, namun disertai

senyuman. Aku lebih memilih untuk berpikir bahwa

kau cuma terlalu malas untuk melakukan perjalanan

itu.

Michael menggeleng, tapi bibirnya tersenyum se

bagai balasannya. Aku yakin kau berpikir begitu.

Pandora termangu di pintu sampai Michael me-

ngangkat alis penuh pertanyaan. Michael, apa kau

akan jengkel kalau kukatakan bahwa aku senang kautetap tinggal?

Michael memandangi Pandora yang berdiri te-

gak, tampak ramping dan rapi di depan pintu, rambut-

nya tampak kontras dibandingkan baju hangat lurus

dan celana panjang model pipa. Mungkin.Kalau begitu aku takkan mengatakannya. Tan-

pa mengucapkan apa-apa lagi, Pandora beringsut kelu

ar ruangan dan menghilang.

Wanita yang kontras, pikir Michael. Ia sudah

mendekati tergila-gila pada Pandora. Dan gila adalah


6/32


ungkapan yang sempurna. Pandora memancingnya,

atau diakuinya, dialah yang memancing Pandora disetiap kesempatan yang memungkinkan. Michael bisa

membayangkan, tidak ada dua orang yang bisa tun-

duk pada kehidupan berdampingan secara damai, apa

lagi hidup penuh harmoni. Apalagi... apalagi ia nyaris

bisa dibilang tergila-gila padanya. Tahu lebih baik

untuk tidak mencoba kembali bekerja, ia bangkit dan

mengikuti Pandora menuruni tangga.

Ia menemukan wanita itu di ruang tamu, sedang

menata ulang paket-paket di bawah pohon. Sudah be

rapa banyak paket yang kauguncang-guncang?

Semuanya, jawab Pandora enteng. Tapi ia tak

menoleh karena Michael bisa saja melihat betapa

senang dirinya mendapati lelaki itu bersedia turun ke

bawah, bersama dengannya. Aku tidak ingin menun-

jukkan sikap pilih-pilih. Masalahnya, tambahnya, me-

main-mainkan sebuah kotak yang dibungkus dengananggun, sepertinya aku tidak menemukan hadiah un-

tukku darimu.

Michael memberinya senyum tulus. Siapa bi-

lang aku memberimu hadiah?

Kalau tidak, berarti kau tidak sopan dan tidakpeduli pada orang lain.

Ya. Namun begitu, sepertinya kau sanggup me-

lakukannya dengan cukup baik. Michael membung-

kuk untuk mengamati tumpukan kotak di bawah

pohon. Siapa Boris? Dipungutnya sebuah kotak kecil


7/32


berwarna keperakan dengan pita putih melambai.

Pemain celloasal Rusia yang membelot. Ia me-muja... rantai emasku.

Aku berani bertaruh begitu. Dan Roger?

Roger Madison.

Mulut Michael ternganga, tapi cuma sesaat.

Short-stop Yankee yang tahun lalu membukukan

.304?

Betul sekali. Kau mungkin memperhatikan ge-

lang perak yang dikenakannya di pergelangan tangan

kanannya. Aku membuatkan untuknya bulan Maret

lalu. Dia sepertinya berpikir bahwa benda itu bisa

membuat pukulannya jadi lurus atau semacam itulah.

Pandora mengangkat kotak biru-keemasan itu dan

mengguncangnya dengan lembut. Dia cenderung ber-

sikap sangat murah hati.

Begitu. Michael mengamati seluruh kotak itu.

Sepertinya tidak banyak paket di sini yang ditujukanpadamu dari wanita.

Sungguh? Pandora sendiri turut mengamati.

Tampaknya kau bisa menutupinya dengan tumpukan

hadiahmu. Chi-Chi? tanyanya sambil memungut Sebu

ah kotak berpita besar berwarna merah jambu.Dia seorang biolog kelautan, ungkap Michael

seraya menjulurkan lidah.

Menakjubkan. Dan kubayangkan Magda seo-

rang pustakawan.

Pengacara corporate, ucapnya polos.


8/32


Hmm. Well, siapa pun yang mengirim ini pasti

seorang pemalu. Diambilnya sebotol sampanye berpita merah berkilap. Di kartunya tertulis Selamat libur-

an, Michael, dan tidak lebih dari itu.

Michael memandangi label itu sambil mengiya-

kan. Beberapa orang tidak ingin mengiklankan kemu-

rahan hati mereka.

Bagaimana denganmu? Pandora memiringkan

kepalanya. Lagi pula, ini kan cuma sebotol. Apa kau

akan berbagi?

Dengan siapa?

Seharusnya aku tahu kau ini serakah. Pandora

mengambil sebuah kotak bertuliskan namanya. Kare-

na itu aku memakan seluruh isi kotak cokelat impor

ini sendirian.

Michael memelototi kotak itu. Bagaimana kau

tahu isinya cokelat?

Pandora hanya tersenyum. Henri selalu menghadiahiku cokelat.

Impor?

Swiss.

Michael mengulurkan tangan. Berbagilah dan

bagilah dengan rata.Pandora menyambutnya. Akan kudinginkan

anggurnya.

***

Berjam-jam kemudian, ketika cahaya bintang

menerangi salju dan api menyala di perapian, Pandora


9/32


menyalakan bola-bola lampu di pohon. Seperti Micha-

el, ia tidak merindukan kerumunan itu, pesta gila-gilaan di kota. Ia berada di tempat yang ia inginkan. Ia

hanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk

menyadari bahwa keterikatannya kepada hiruk-pikuk

kota besar tidaklah sebesar anggapannya dahulu. Fol-

ley adalah rumah baginya. Bukankah memang selalu

begitu? Tidak, ia tidak lagi memikirkan untuk kembali

lagi ke Manhattan di musim semi. Tapi apa jadinya ji-

ka ia harus tinggal di Folley sendirian?

Michael takkan tinggal. Benar, pria itu pemilik

separuh Folley dalam beberapa bulan yang akan da-

tang, namun hidupnyatermasuk kehidupan sosial-

nya yang aktifada di kota. Michael takkan tinggal,

pikir Pandora lagi, dan mendapat dirinya sendiri jeng-

kel oleh rasa penyesalan. Mengapa Michael harus ting-

gal? ia bertanya pada diri sendiri sambil berjalan ber-

keliling, lalu menyodok-nyodok api yang sudah menyala di perapian. Bagaimana bisa Michael tinggal? Mere-

ka tidak bisa terus tinggal bersama tanpa batas waktu.

Cepat atau lambat Pandora harus melakukan pendeka

tan menyangkut keputusannya untuk tetap tinggal di

situ. Untuk itu, ia harus menjelaskannya sendiri. Bu-kan pekerjaan mudah.

Namun ia tetap berterima kasih pada Jolley kare

na lelaki tua itu melakukan sesuatu yang dahulu diben

ci Pandora. Merumahkannya. Pandora mungkin ter-

paksa berhubungan dengan Michael dalam jangka


10/32


waktu harian, tapi dalam beberapa bulan ia menjalani

nya, hidupnya menjadi penuh energi dan minat diban-dingkan beberapa bulan sebelumnya. Hal itulah, batin

Pandora, yang benci ia tinggalkan.

Ia akan menangani ketertarikannya pada Micha-

el. Kenyataannya, Michael bukan tipenya seperti hal-

nya ia bukan tipe Michael. Dipukulnya keras-keras se-

batang kayu bakar. Dari semua yang diketahuinya, Mi-

chael memilih wanita tipe flamboyan, tipe yang ekso-

tis. Aktris, penari, model. Dan Michael memilih mere-

ka secara berbarengan. Pandora sendiri, di lain pihak,

mencari pria yang lebih intelek. Para pri ayang bisa

menghabiskan waktu untuk mendiskusikan novelis-

novelis Prancis tak terkenal dan mengapresiasi nas-

kah-naskah kecil yang hanya diketahui dan dipahami

oleh beberapa orang tertentu. Kebanyakan dari mere-

ka takkan bisa membedakan apakah Logans Run itu

nama serial televisi ataukah nama rumah makan diSoHo.

Kenyataan bahwa ia memiliki semacam hasrat

primitif terhadap Michael hanyalah kehebohan yang

tak berarti. Pandora tersenyum saat memindahkan

alat pengorek api. Ia tak dapat menyangkal bahwa ka-dang-kadang ia menikmati kehebohan itu.

Ketika mendengar sesuatu menyalak di bela-

kangnya, Pandora berbalik tak percaya. Seekor anjing

putih kecil dengan kaki besar melintasi ruangan itu,

berguling-guling di karpet Aubusson, lalu menghan-


11/32


tam meja. Menyalak ribut, anjing itu berguling seba-

nyak dua kali, menegakkan tubuhnya, kemudian mela-ju ke arah Pandora, melompat setengah hati seraya

menjulurkan lidah. Merasa terhibur, Pandora mem-

bungkuk dan berbahagia tatkala anak anjing itu me-

lompat ke pangkuannya dan menjilati wajahnya.

Kau datang dari mana? Sambil tertawa dan

membela diri semampunya, Pandora menemukan kar-

tu yang disangkutkan pada pita merah di sekeliling le-

her anak anjing itu. Di situ terbaca:

Namaku Bruno. Aku ini anjing jelek kejam yang

sedang mencari seorang ladyuntuk dibela.

Bruno, huh? Tergelak lagi, Pandora membelai

telinga panjang anjing itu. Seberapa kejamnya diri-

mu? tanyanya ketika si anjing menghadapinya de-

ngan cara menjilati dagunya.

Dia terutama senang menyerang kerabat-kera-

bat yang mengganggu. Michael mengumumkan hal

itu saat mendekat sambil membawa baki berisi buket

es dan sampanye. Dia sudah dilatih untuk mengejar

siapa pun yang mengenakan setelan Brooks BrothersKita bisa menambahkan sepatu Italia.

Itu selanjutnya.

Tergerak, tergerak dengan hebatnya, Pandora

memusatkan perhatian pada anak anjing itu. Ia tak

punya ide sama sekali tentang bagaimana berterima


12/32


kasih pada Michael tanpa membuat dirinya sendiri ter

lihat bodoh Dia tidak sungguh-sungguh jelek gumamnya.

Mereka menjanjikan padaku yang sebaliknya.

Mereka? Dibenamkannya wajahnya ke bulu

anak anjing itu selama beberapa saat. Dari mana kau

mendapatkannya?

Tempat pengurungan hewan. Memandangi

Pandora, Michael merobek kertas timah penutup sam-

panye. Minggu lalu waktu kita pergi ke kota untuk

membeli persediaan dan aku mencampakkanmu di pa

sar swalayan.

Dan kupikir kau pergi ke suatu tempat untuk

membeli majalah porno.

Reputasiku mencegah itu, ucap Michael lirih.

Aku pergi ke tempat pengurungan hewan dan berja-

lan menyusuri kandang-kandangnya. Bruno menggigit

anjing lain dibagian sensitifnya demi bisa sampai kekandang lebih dulu. Lalu dia menyeringai padaku tan-

pa harga diri sama sekali. Aku tahu dialah yang tepat.

Sumbat botol itu terlepas dengan ributnya dan

sampanye meruah ke atas kemudian tumpah ke lan-

tai.

Bruno melompat dari pangkuan Pandora dan menjilatinya dengan serakah. Mungkin sopan santunnya

sedikit kurang, Pandora mencermati. Tapi seleranya

selera kelas satu. Ia bangkit, namun menunggu sam-

pai Michael selesai menuangkan sampanye ke dua bu-

ah gelas. Itu hal yang manis untuk dilakukan, sialan.


13/32


Michael menyeringai dan menawarkannya sege-

las. Terima kasih kembali.Lebih mudah bagiku kalau kau bersikap kasar

dan tidak bisa ditoleransi.

Aku melakukanyang terbaik yang aku bisa. Di

sentuhkannya gelasnya ke gelas Pandora.

Kalau kau sedang bersikap manis, lebih sulit ba

giku untuk mencegah diriku melakukan sesuatu yang

bodoh.

Michael mulai mengangkat gelasnya, tapi kemu-

dian berhenti. Misalnya?

Misalnya. Pandora menurunkan gelas sampa-

nyenya, lalu mengambil milik Michael dan juga mele-

takkannya di atas meja. Sambil memandangi Michael,

hanya dia, Pandora melingkarkan tangannya di leher

pria itu. Sangat perlahan-lahantindakan tak bijaksa-

na yang dilakukan perlahan-lahan sering kali membu-

tuhkan kebijaksanaan tersendiridisentuhkannyamulutnya ke mulut Michael.

Mulut Michael, seperti yang sudah diperkirakan

nya, hangat dan menanti. Tangannya menghampiri

bahu Pandora, mendekapnya tanpa desakan. Mungkin

mereka berdua sudah mengerti bahwa desakan tak-kan sanggup mengekang Pandora. Ketika Pandora me

lunak, sewaktu ia memberi, ia memberikannya atas

kemauan sendiri, bukan lewat rayuan, bukan melalui

tuntutan. Jadi Pandora-lah yang bergerak mendekat,

Pandora-lah yang menempelkan tubuhnya ke tubuh


14/32


Michael, menawarkan sepercik kemesraan tanpa kepa

tuhan.Bukannya kepatuhan yang diinginkan Michael.

Bukannya kepatuhan yang dicarinya, meski hal itu se-

ring diberikan kepadanya. Ia tidak mencari kekuatan

yang sepadan, tapi kekuatan yang saling berpadu.

Pada Pandora, di mana tak pernah terpikir olehnya

untuk mencari hal itu, ia menemukannya. Aroma

tubuh Pandora mendekapnya erat, menguatkan emosi

yang sudah dipicu aromanya. Di balik tangan Michael,

tubuh Pandora terasa kokoh dengan kelembutan seo-

rang wanita yang bisa dieksploitasi oleh dirinya mau-

pun oleh orang lain. Michael berpikir bahwa Pandora

takkan melakukan keduanya, tapi dengan mudahnya

menjadi wanita semacam itu. Dengan berduaan saja,

Pandora menariknya ke dalam.

Pandora tak menolak sentuhannya, tidak ketika

tangan Michael merayap turun ke pinggangnya ataumendaki lagi ke atas. Sepertinya Michael sudah per-

nah melakukannya, walau hanya dalam mimpi yang ia

sendiri menolak untuk mengakui. Jika ini waktu untuk

sebuah penerimaan, Pandora akan menerima. Jika ini

waktu untuk sebuah kenikmatan, ia akan menyambut-nya. Jika ia menemukan keduanya saat bersama Mi-

chael, ia takkan menolak. Bahkan pertanyaan-perta-

nyaan bisa menyusul di lain kesempatan. Mungkin ma

lam ini akan menjadi suatu malam tanpa pertanyaan.

Pandora melepaskan diri tapi cuma untuk terse-


15/32


nyum padanya. Kau tahu, aku tidak menganggapmu

sebagai sepupu waktu aku menciummu.Sungguh? Michael mengulum bibir sepupu-

nya. Pandora mempunyai bibir yang sangat menggai-

rahkanpenuh dan mencibir. Kau menganggapku se

bagai apa?

Pandora menautkan alisnya. Lengan Michael me

meluknya, tapi tidak memenjarakannya. Pandora tahu

nanti ia mesti menganalisis perbedaannya Aku belum

sempat memikirkannya.

Kalau begitu mungkin kitaperlu terus mengusa

hakannya. Michael mulai menariknya kembali, tapi

Pandora menolak.

Karena kau sudah melanggar tradisi dengan

memberikan hadiah natalku beberapa jam sebelum-

nya, aku akan melakukan hal yang sama. Menghampi

ri pohon itu, Pandora melongok ke bawah dan mene-

mukan sebuah kotak datar. Selamat Natal, Michael.Michael duduk di lengan sebuah kursi untuk

membuka kotak itu sementara Pandora mengangkat

gelas sampanyenya. Pandora meneguknya, mengama-

ti dengan sedikit gugup, menunggu reaksi Michael. Ba-

gaimanapun juga itu kan cuma sebuah kenang-kenangan, ucapnya pada diri sendiri, seraya memain-main

kan tangkai gelasnya. Ketika Michael merobek bung-

kusnya kemudian tak mengucapkan sepatah kata pun,

Pandora mengangkat bahu. Itu tidaklah seberdaya

cipta tinggi seperti seekor anjing penjaga.


16/32


Michael menatap sketsa wajah paman mereka

yang dibuat dengan pensil tanpa tahu apa yang mestidikatakannya. Michael tahu, bingkainya dibuat sendiri

oleh Pandora. Bingkai itu dibuat dari perak dan penuh

ornamen dengan gaya yang bakal disukai Jolley. Tapi

sketsa itu membuat Michael terpaku. Pandora meng-

gambar Jolley sesuai dengan apa yang paling diingat

Michael, berdiri, agak membungkuk ke depan seakan-

akan siap muncul dalam suatu masalah baru. Rambut

tipisnya yang masih tersisa kelihatan kusut. Pipinya

tampak meregang dalam seringai besar yang terbuka

lebar. Sketsa itu digambar dengan cinta, bakat, dan hu

mor, tiga kualitas yang dimiliki dan dipuja Jolley. Saat

Michael mendongak, Pandora masih memutar-mutar

tangkai gelas di tangannya.

Kenapa Pandora begitu gugup, Michael menya-

dari. Ia tak pernah menduga Pandora akan seperti itu,

yang ia tahu Pandora selalu percaya diri, bahkan ang-kuh akan hasil karyanya. Akan dirinya sendiri. Raha-

sia yang diungkapnya sama-sama membuat mereka

berdua tercengang. Seorang pria cenderung tertarik

pada wanita yang mempunyai titik-titik lunak di tem-

pat-tempat yang tak terduga. Kalau ia telah tertarik,bagaimana caranya supaya ia bisa meloloskan diri?

Tapi Pandora tengah menunggu, memutar-mutar tang

kai gelasnya di tangan.

Pandora. Tak ada seorang pun yang pernah

memberiku sesuatu yang lebih berarti daripada ini .


17/32


Garis-garis di antara kedua alis Pandora menja-

di rileks saat senyumnya mengembang. Rasa senangyang ganjil itu sulit disembunyikan. Sungguh?

Michael mengulurkan tangannya. Sungguh. Di-

pandanginya sketsa itu kembali kemudian tersenyum.

Ini kelihatan persis seperti dia.

Ini kelihatan seperti dia yang kuingat. Pandora

membiarkan jemarinya bertaut dengan jemari Micha-

el. Pandora membatin, Jolley-lah yang membuat mere-

ka bersama, bukan yang lain. Ia nyaris mempercayai-

nya. Kupikir kau mungkin mengingatnya begitu juga.

Hiasan bingkainya agak berlebihan.

Dan pantas sekali. Michael mengamati bingkai

itu lebih cermat lagi. Peraknya berkilap redup, dihiasi

bentuk-bentuk ikal dan garis-garis. Bingkai itu bisa

saja ditaruh di toko barang antik dan diwariskan seba

gai pusaka, rerung Michael. Aku tidak tahu bahwa

kau juga membuat benda-benda semacam ini.Begitulah. Butik itu memajang beberapa hasil

karyaku.

Tidak masuk dalam kategori yang sama dengan

manik-manik, renungnya.

Begitu, ya? Pandora memiringkan dagunya.Aku sedang berpikir-pikir untuk membuatkanmu ka-

lung emas besar berhias batu imitasi dari kaca cuma

untuk membuatmu jengkel.

Mungkin itu akan membuatku jengkel.

Mungkin tahun depan saja. Atau mungkin akan


18/32


kubuat sebuah untuk Bruno. Pandora melihat ke seke

liling. Ke mana dia?Mungkin pergi ke belakang pohon, mengais-

ngais hadiah. Selama masa tinggalnya yang singkat di

garasi, dia sudah menyantap sepasang sepatu golf.

Kita akan menghentikan tindakan semacam

itu, Pandora mengumumkan, dan pergi mencarinya.

Kau tahu, Pandora, aku tak menyangka kau

mampu menggambar seperti ini. Michael bersandar

di kursi untuk mengamati sketsa itu lagi. Kenapa kau

tidak melukis saja?

Kenapa kau tidak menulis Novel Amerika yang

hebat?

Karena aku menikmati yang sekarang kulaku-

kan.

Tepat sekali. Tak menemukan tanda-tanda ke-

beradaan anak anjing itu di sekitar pohon, Pandora

mulai mencarinya di bawah perabotan. Meskipun be-berapa pelukis pernah cukup sukses dalam mencoba

merancang perhiasansalah satunya Daliaku mera

sa... Michael!

Michael meletakkan kembali sampanyenya yang

belum tersentuh dan bergegas lari ke tempat Pandoraberlutut di dekat dipan. Ada apa? tuntutnya, lalu ia

melihat sendiri apa yang telah terjadi. Dengan mata

terpejam, napas tersengal-sengal dan berat, anak an-

jing itu berbaring di kolong dipan. Bahkan saat Pando-

ra meraihnya, Bruno mengaduh dan berjuang untuk


19/32


berdiri.

Oh, Michael, dia sakit. Kita perlu membawanyake dokter hewan.

Kita baru akan sampai ke kota saat tengah ma-

lam. Kita takkan menemukan dokter hewan pada te-

ngah malam di malam Natal. Dengan lembut Michael

mengusap-usap perut Bruno dan mendengarnya me-

ngerang. Mungkin aku bisa menelepon seseorang.

Menurutmu ini karena sesuatu yang dia ma-

kan?

Sweeney sudah mengawasi makanannya seper

ti ibu baru. Tiba-tiba Bruno meronta dan menggigil

serta berupaya melegakan diri dari apa yang telah me

nyerang perutnya. Lelah berusaha, ia kembali berba-

ring sambil berganti-ganti posisi. Sesuatu yang dimi-

numnya, gumam Michael.

Sambil menimang dan memanjakan, Pandora

membelai anjing itu. Seharusnya sedikit sampanyetadi tidak membuatnya sakit. Karena anjing itu sudah

lebih bisa beristirahat, Pandora menjadi sedikit lebih

rileks. Charles tidak akan senang melihat apa yang di

tinggalkan Bruno di karpet. Mungkin sebaiknya aku...

Bicaranya terputus saat Michael menyambar lengan-nya.

Berapa banyak sampanye yang kauminum?

Hanya seteguk. Kenapa Bicaranya terputus

lagi, melotot ke arah Michael. Sampanyenya. Kaupikir

ada sesuatu yang salah di dalamnya?


20/32


Kupikir aku seorang idiot karena tidak mencuri

gai hadiah tanpa pengirim. Michael menyambar daguPandora. Cuma seteguk. Kau yakin? Bagaimana keada

anmu?

Kulit Pandora memang terasa dingin, tapi ia

masih mampu menjawab dengan penuh ketenangan.

Aku baik-baik saja. Lihat gelasku, masih penuh. Ia

menoleh untuk melihat sendiri gelas itu. Kaukaupi-

kir sampanye itu diracuni?

Kita akan mencari tahu.

Nalarnya bekerja, membuat Pandora mengge-

lengkan kepala. Tapi, Michael, sampanye itu kan di-

sumbat. Bagaimana cara memasukkan racun ke dalam

nya?

Pada musim pertama penayangan Logan, aku

menggunakan muslihat seperti ini. Michael kembali

berpikir, mengingat-ingat bagaimana ia mengetes teo-

rinya dengan menambahkan pewarna makanan ke da-lam sebotol Dom Perignon. Si pembunuh meracuni

sampanye itu dengan cara menembakkan sianida me-

lalui sumbat itu secara hipodermis.

Fiksi, cetus Pandora, seraya berupaya mela-

wan desiran yang bergelora. Itu cuma fiksi.Sampai kita membuktikan yang sebaliknya kita

akan memperlakukannya sebagai fakta. Botol itu akan

kita bawa ke New York, menuju Lab Sanfield untuk

dites.

Gemetar, Pandora menelan ludah. Untuk dites,


21/32


ucapnya tersengal-sengal. Baiklah, kurasa akan lebih

mudah bagi kita berdua kalau kita sudah yakin. Apakau mengenal seseorang yang bekerja di sana?

Kita pemilik Sanfield Michael mengamati anak

anjing yang tengah tertidur itu. Atau kita akan menja-

di pemiliknya beberapa bulan lagi. Itu hanya satu dari

banyak alasan mengapa seseorang mungkin mengiri-

mi kita sampanye yang diracuni.

Michael, jika sampanye itu memang benar su-

dah diracuni. . . Pandora mencoba membayangkan-

nya dan mendapati bahwa hal itu nyaris tidak mung-

kin. Kalau sampanye itu diracuni, ulangnya, Ini bu-

kan lagi sekadar permainan.

Michael memikirkan apa yang mungkin telah

terjadi jika perhatian mereka tidak teralihkan dari

sampanye itu. Ya, ini bukan lagi sekadar permainan.

Ini tidak masuk akal. Gelisah dan berjuang un-

tuk menenangkan dirinya sendiri, Pandora bangkit.Vandalisme bisa kulihat, permainan picik yang meng-

ganggu bisa kumengerti, tapi aku tidak bisa begitu sa-

ja menuduhkan semua ini pada keluargaku. Kita mung

kin terlalu membesar-besarkan masalah ini. Bruno ter

lalu heboh sendiri. Sebetulnya dia bisa saja sudahmengidap penyakit sejak di tempat pengurungan he-

wan.

Aku sudah mengirimnya ke dokter hewan

untuk disuntik sebelum dia dikirim ke sini kemarin.

Nada suara Michael memang tenang, namun matanya


22/32


dipenuhi bara. Dia sehat-sehat saja, Pandora, sampai

dia melompat ke sampanye yang tumpah itu.Satu kali memandang ke arah Michael memberi-

tahu Pandora bahwa penalarannya tidak berguna.

Baiklah. Sampanye itu seharusnya memang diperiksa

supaya kita bisa berhenti berspekulasi. Kita tidak bisa

melakukan apa-apa tentang itu sampai besok lusa. Se-

mentara itu, aku tidak ingin berpanjang-panjang mem

bicarakannya.

Mengalihkan pembicaraan, Pandora?

Bukan. Ia mengangkat Bruno yang mengerang,

lalu mendekapnya di dadanya. Tapi sampai itu ter-

bukti, aku tidak ingin berpikir bahwa salah seorang

anggota keluargaku mencoba membunuhku. Aku akan

membuatkan Bruno minuman hangat, lalu aku akan

membawanya naik. Malam ini aku akan menjaganya.

Baiklah. Melawan kombinasi frustrasi dan ma-

rah, Michael berdiri di depan perapian.***

Lama setelah tengah malam sewaktu tak bisa

tertidur, tak mampu bekerja, Michael menengok Pan-

dora. Pandora membiarkan lampu menyala remang-

remang di ruangan itu sehingga selimut dan seprainyatampak kemerah-merahan. Di luar, butir-butir salju

berjatuhan dengan deras. Michael dapat melihatnya,

meringkuk di tempat tidur yang lebar, selimut menye-

lubunginya sampai ke dagu. Api di perapian nyaris pa-

dam. Pada permadani di depan perapian, anak anjing


23/32


itu mendengkur. Pandora sudah menyelimutinya dan

menyiapkan mangkuk pendek berisi sesuatu yang se-pertinya adalah teh. Michael membungkuk di samping

si anjing.

Kawanku yang malang, gumamnya. Saat ia

membelai Bruno, anjing itu bergerak-gerak, menge-

rang, kemudian terdiam lagi.

Kurasa dia sudah merasa lebih baik.

Michael menoleh, melihat cahaya yang terpan-

car di mata Pandora. Rambutnya kusut, kulitnya pucat

dan lembut. Bahunya, yang dicondongkan, tampak da-

ri balik selimutnya. Pandora kelihatan cantik, menggai

rahkan, menggoda. Michael mengatakan pada dirinya

sendiri bahwa ia sudah sinting. Pandora tidak terma-

suk dalam kriteria wanita cantik yang sudah rinci di

daftarnya. Michael kembali menengok ke anjing itu.

Hanya perlu membiarkannya tertidur. Kau bisa

menambahkan kayu bakarnya. Perlu menyibukkan diri, Michael mengaduk-aduk kotak penyimpanan kayu

bakar, lalu memasukkan sebatang di perapian.

Trims. Tidak bisa tidur?

Begitulah.

Aku juga. Mereka duduk terdiam selama bebe-rapa saat, Pandora di tempat tidur besar, Michael di

permadani dekat perapian. Api berkobar menjilati ka-

yu yang baru saja ditambahkan ke dalamnya, membi-

narkan cahaya dan bayangan ke segala penjuru. Pan-

dora mendekap lututnya. Michael, aku takut.


24/32


Itu bukanlah pengakuan yang mudah dilakukan.

Michael tahu bahwa butuh suatu pengorbanan untukmemberitahukan itu kepada dirinya. Dikobarkannya

api itu selama sesaat, lalu berucap lembut sambil

mengganti sekat apinya. Kita bisa pergi. Besok kita

bisa mengemudi ke New York dan tinggal di sana. Lu-

pakan semua urusan ini dan menikmati liburan.

Pandora tidak mengatakan apa-apa selama se-

menit, tapi ia mengamati Michael dengan cermat. Wa-

jahnya dipalingkan ke arah api sehingga ia terpaksa

mengira-ngira bagaimana perasaan Michael dari cara-

nya berbicara. Itukah yang ingin kaulakukan?

Michael berpikir tentang Jolley, lalu berpikir ten

tang Pandora. Setiap otot dalam tubuhnya menegang.

Tentu. Ia mengucapkan itu dengan begitu enteng-

nya. Aku juga harus memikirkan diriku sendiri. Ia

mengatakan itu seakan-akan mengingatkan dirinya

sendiri bahwa itu pernah menjadi suatu kebenaran.Untuk seseorang yang mencari nafkah dengan

cara mengarang cerita, kau ini pembohong yang bu-

ruk. Pandora menunggu sampai Michael berbalik un-

tuk menghadapinya. Kau tidak ingin kembali. Yang

kauinginkan adalah mengumpulkan semua anggotakeluarga kita dan memukuli mereka.

Bisakah kaubayangkan aku meninju Bibi Pa-

tience?

Dengan beberapa pengecualian, Pandora me-

nambahkan. Tapi hal terakhir yang kauinginkan ada-


25/32


lah menyerah.

Baiklah, aku memang begitu. Michael bangkitdan, dengan tangan di saku, berjalan bolak-balik di

depan perapian. Ia dapat mencium bau asap dan kayu

terbakar bercampur dengan aroma ringan salah satu

botol yang disimpan di lemari Pandora. Bagaimana

denganmu? Dari awal kau sudah tidak ingin terlibat

dengan masalah ini. Aku yang membujukmu supaya

berubah pikiran. Aku merasa bertanggung jawab.

Untuk pertama kalinya selama berjam-jam, Pan-

dora merasakan selera humornya kembali. Aku benci

harus menekuk egomu, Michael, tapi kau tidak mem-

bujukku untuk melakukan apa-apa. Tidak seorangpun.

Dan aku sepenuhnya bertanggung jawab atas diriku

sendiri. Aku tak ingin berhenti, tambahnya sebelum

Michael sempat memotong. Aku mengatakan bahwa

aku tidak menginginkan uang, dan itu benar. Aku juga

mengatakan bahwa aku tidak memerlukannya, dan itutidak sepenuhnya benar. Dan di atas semua itu, ada

harga diri. Aku takut, ya, tapi aku tidak ingin berhenti.

Oh, berhentilah mondar-mandir dan duduklah di sini.

Perintah itu langsung dan tak sabar, hampir membuat

Michael tersenyum. Ia mendekat dan duduk di tempattidur itu.

Sudah lebih baik?

Pandora menatapnya lama dan mantap, dengan

sedikit pertanda sebuah senyuman samar YaMichael,

aku sudah berbaring di sini selama berjam-jam memi-


26/32


kirkan hal itu. Aku menyadari beberapa hal. Kau per-

nah sekali menyebutku tinggi hati, dan mungkin kaubenar. Aku tidak terlalu banyak memikirkan soal

uang. Tidak pernah membiarkan diriku melakukan

itu. Sewaktu Paman Jolley mengagetkan semua orang,

aku menganggapnya sebagai gabungan lelucon dan

tamparan di pergelangan tangan. Aku sudah mengira

mereka akan menggerutu dan mengeluh tapi cuma itu

saja. Ia mengangkat permukaan tangannya. Cuma

uang, dan masing-masing dari mereka memiliki bagi-

annya sendiri.

Pernah mendengar istilah rakus atau haus ke-

kuasaan?

Ya begitu saja, aku tidak berpikir. Seberapa ba-

nyak yang kutahu tentang semua orang itu? Mereka

memang selalu membuatku bosan atau jengkel, tapi

aku tidak pernah memikirkan mereka secara perora-

ngan. Kini disisirnya rambutnya dengan tangan se-hingga selimut itu turun ke pinggangnya. Ginger pasti

seumuran denganku, tapi aku tidak bisa mengira-ngi

ra dua hal yang bisa menjadi kesamaan kami. Aku

mungkin berpapasan dengan istri Biff di jalan dan me-

lewatinya begitu saja tanpa mengenalinya.Aku sulit sekali mengingat namanya, timpal

Michael, dan mendapatkan desahan dari Pandora.

Itulah maksudku. Kita tidak benar-benar me-

ngenal mereka. Keluarga ini, secara kelompok mirip

semacam lelucon di ruang tamu. Secara terpisah, sia-


27/32


pa mereka dan apa yang mampu mereka lakukan?

Aku baru mulai memikirkannya. Ini bukan lelucon,Michael.

Memang bukan.

Aku ingin melawan, tapi tidak tahu bagaimana

caranya.

Cara paling pasti adalah dengan tetap tinggal di

sini. Dan mungkin, tambahnya, lalu meraih tangan

Pandora. Tangan itu terasa dingin dan lembut. Tam-

bahkan sedikit perang psikologis.

Misalnya?

Bagaimana kalau kita mengirimkan sebotol

sampanye kepada masing-masing kerabat kita?

Senyum Pandora mengembang perlahan-lahan.

Sebotol.

Akan menarik untuk melihat reaksi macam apa

yang akan kita dapatkan. Ya, kan?

Itu tindakan yang nakal, bukan?Uh-hmm.

Mungkin aku belum memberikan cukup peng-

hargaan kepada otakmu yang kreatif itu. Pandora ter-

diam saat Michael memain-mainkan rambutnya de-

ngan ujung jemarinya. Kurasa kita perlu tidur.Kurasa juga begitu. Tapi jarinya terus menuru

ni bahu Pandora.

Aku tidak begitu lelah.

Kita bisa main canasta.

Memang bisa. Tapi Pandora tidak berusaha


28/32


mencegah sewaktu Michael menurunkan tali tipis ba-

ju dalamnya dari bahunya. Selalu ada permainan kar-tu yang lain.

Itu juga.

Atau...Itu keputusan Pandora, mereka berdua

memahaminya. Kita bisa menyelesaikan yang kita mu

lai tempo hari.

Michael mengangkat tangan Pandora dan me-

nyentuhkan bibirnya ke punggung tangan itu. Selalu

baik untuk menyelesaikan apa yang sudah kau mulai

sebelum berlanjut melakukan yang lain. Seingatku, ki-

ta sampai di... sini. Direndahkannya mulutnya menu-

ju mulut Pandora. Perlahan, sambil mendesah, Pando-

ra melingkarkan tangannya di leher Michael.

Sepertinya kau benar.

Berdekapan erat, mereka menjatuhkan diri ke

tempat tidur bersama-sama.

Mungkin itu karena mereka sudah saling mengenal dengan sangat baik. Mungkin itu karena mereka

sudah menunggu selama seumur hidup, tapi masing-

masing bergerak perlahan. Gairah, pada saat itu, tera-

sa nyaman, mudah dipuaskan dengan sentuhan, de-

ngan merasakan. Nafsu bergelora dalam diri Michaellalu meluap dihantarkan helaan napas. Di sana tengah

menunggu inci demi inci dari diri Pandora untuk dije-

lajahi dengan ujung-ujung jemarinya, dengan bibir-

nya. Ia sudah menunggu terlalu lama, sudah mengi-

nginkannya terlalu lama, untuk melewatkan setiap ba-


29/32


gian yang dapat mereka berikan pada satu sama lain.

Pandora lebih murah hati dari yang dibayang-kan Michael selama ini, kurang mengungkung diri,

lebih terbuka. Pandora tak minta dibujuk, tak berpu-

ra-pura membutuhkan bujukan. Disentuhnya tubuh

Michael dengan rasa ingin tahu yang sama besarnya.

Mulutnya menuntut sekaligus memberi. Ketika bibir

Michael berpisah dengan bibirnya, tatap matanya

hanya pada pria itu, berkabut oleh hasrat, gelap oleh

rasa takjub akan lelucon yang dibagi bersama-sama.

Mereka tengah bersama, pikir Michael seraya membe-

namkan wajahnya di rambut Pandora. Akan menjadi

sepasang kekasih. Lelucon itu menyangkut mereka

berdua.

Tangan Pandora mantap melucuti baju hangat

Michael melewati kepalanya, tetap mantap saat me-

nyusuri dadanya. Namun tidak demikian dengan de-

bar jantungnya. Ia menghindari hal ini, menolak halini. Kini ia menerimanya walaupun mengetahui bah-

wa akan ada konsekuensi-konsekuensi yang tidak bi-

sa diantisipasinya.

Nyala api berkobar. Cahaya lembut menerangi.

Konsekuensi hanya untuk waktu-waktu yang lebihpraktis.

Kulitnya bersentuhan dengan kulit Michael pa-

da setiap gerakan. Setiap gerakan yang memikat. Ber-

sama detak jantungnya yang menggebu, Michael ber-

kelana lebih rendah lagi. Dengan kecupan-kecupannya


30/32


ia mempelajari tubuh Pandora dengan cara yang

dahulu hanya bisa dibayangkannya. Aroma tubuh Pandora ada di mana-mana, samar pada lekuk pinggang-

nya, lebih tajam di bagian bawah payudaranya yang

lembut. Michael menekuninya dan membiarkannya

menyelam di kepalanya.

Dirasakannya kenikmatan yang malas-malasan

dihayati Pandora berubah menguat. Sewaktu erangan

muncul pada desah napas Pandora, Michael mengajak

nya lebih dalam lagi. Mereka mencapai suatu titik di

mana ia tidak lagi tahu apa yang telah mereka saling

lakukan, hanya tahu bahwa kekuatan sudah bertemu

dengan kebutuhan dan kebutuhan sudah menjadi ke-

putusasaan.

Kulit Michael basah. Pandora merasakan kelem-

bapannya dan menjelajah lebih jauh lagi. Jadi inilah

gairah. Inilah dahaga menggetarkan yang ingin diga-

pai setiap pria dan wanita. Ia tidak pernah mengingin-kannya. Itulah yang dikatakannya pada dirinya sendiri

sewaktu tubuhnya berdesir. Rasa nikmat dan rasa

sakit berpadu, rasa butuh bergulat dengan rasa takut.

Benaknya dipenuhi sensasi seperti juga tubuhnya

hangat dan ringan, kegembiraan dan teror. Kerapuhanitu menyerangnya meskipun tubuhnya melengkung

kaku dan tangannya memeluk Michael. Tak ada seo-

rang pun yang telah melumpuhkan pertahanannya

dengan begitu mudah, mengambil alih dirinya. Terus

mengambil alih dirinya.


31/32


Tersengal-sengal dan putus asa, diseretnya mu-

lut Michael untuk kembali ke mulutnya. Mereka bergulingan di tempat tidur, kasar, berlomba. Tak ada seo-

rang pun yang sudah merasa cukup. Ketika ia menarik

lepas celana jins Michael, lelaki itu membawanya

lebih tinggi lagi. Michael menginginkan kegilaaan itu,

untuk dirinya dan untuk diri Pandora. Kini Michael

merasakan kekuatan liar itu tumpah dari diri Pando-

ra. Tidak ada berpikir lagi di sini, tidak ada logika. Ia

bergulir menindihnya lagi, bersuka ria di atas napas

Pandora yang memburu.

Pandora mendekapnya, dengan lengan dan kaki

nya. Sewaktu mereka bersatu, masing-masing menyak

sikan rasa takjub pada wajah pasangannya. Tidak se-

perti initidak pernah seperti ini. Mereka sudah pu-

lang. Tapi masing-masing menemukan bahwa rumah

tidaklah selalu tempat yang damai.

***

Ada keheningan, kebekuan, kesunyian yang gan

jil. Mereka berbaring di atas ranjang saat kayu yang

tadi ditambahkan Michael ke perapian terbelah dan

memercikkan bunga api ke kasa penyekatnya. Mereka

sudah saling mengenal dengan baik, terlalu baik untukmembicarakan apa yang baru saja terjadi. Jadi mereka

berbaring diam dengan kulit yang mendingin dan

detak jantung yang kembali normal. Michael beranjak

menarik selimut untuk menghangatkan mereka ber-

dua.


32/32


Selamat Natal, gumamnya.

Dengan suara yang sekaligus merupakan helaannapas dan tawa, Pandora menempatkan diri di sisi-

nya.

A Will & A Way-Bab7

Documents

Transcript of A Will & A Way-Bab7