A 10 OPINI DITORIAL Suara Pembaruan Senin, 20 Januari 2014...

1
Kepemimpinan SBY Berantas Korupsi S ekitar 9 bulan ke depan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengakhiri masa jabatannya. Presiden keenam Republik Indonesia yang dua kali menjabat itu, berdasarkan ketentuan konstitusi tidak lagi boleh menjadi presiden. UUD 1945 hasil amendemen membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode. Menjelang satu dekade pemerintahan Presiden SBY banyak kemajuan yang dinikmati oleh negara dan bangsa ini, tentu di samping masih ada ke- kurangan di berbagai bidang. Salah satu agenda SBY ketika hendak maju kembali dalam masa jabatan kedua melalui Pemilu 2009 adalah pemberan- tasan korupsi. Dia menjanjikan akan berdiri paling depan memberantas ko- rupsi. Janji itu memang dipenuhi dan tampak secara tersirat maupun dari sikapnya sebagai pemimpin dari sekitar 240 juta rakyat Indonesia. Ketika Nazaruddin yang dalam Partai Demokrat duduk dalam kepengu- rusan pusat terjerat kasus hukum karena disangka melakukan korupsi, SBY yang merupakan tokoh sentral dalam partai itu menginstruksikan para pe- tinggi partai untuk melakukan pemeriksaan internal. Hasilnya, partai itu memberhentikan Nazaruddin sebagai kader partai, sekaligus menariknya sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR. Prahara yang dialami partai pendukung utama pemerintahan Presiden SBY itupun tidak berhenti sampai Nazaruddin. Ada lagi Angelina Sondakh, anggota DPR yang juga wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dijerat dengan pa- sal-pasal antikorupsi. Tercemarnya partai itu lebih diperparah ketika Andi Mal- larangeng yang merupakan salah satu orang kepercayaan Presiden SBY dicu- rigai ikut bermain dalam kasus dugaan korupsi proyek pusat olahraga Hamba- lang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di kepengurusan Partai Demokrat, Andi duduk sebagai sekretaris Dewan Pembina yang juga diketuai oleh SBY. Nasib buruk mesti ditanggung oleh partai pemenang Pemilu 2009 itu se- waktu mantan ketua umumnya, Anas Urbaningrum dibidik oleh KPK sebagai tersangka. Setelah berbulan-bulan ditetapkan sebagai tersangka dengan tu- duhan menerima gratifikasi dalam proyek Hambalang, Anas menyusul Andi menjadi penghuni rumah tahanan negara di KPK. Akibat rentetan kasus itu, dari berbagai survei, pamor Partai Demokrat memudar. Tak bisa dimungkiri berbagai kasus korupsi menjadi faktor domi- nan sehingga kepopuleran partai itu tidak secemerlang ketika memenangi pemilihan umum lima tahun lalu. Memang bukan hanya kader Partai Demo- krat yang terlibat korupsi. Partai politik lain pun tidak ada yang terbebas dari belitan korupsi. Bahkan partai politik yang menempatkan diri sebagai oposisi mesti merelakan sejumlah kadernya masuk penjara karena terbukti dalam persidangan melakukan tindak pidana korupsi. Lalu, banyak orang pun mencibir bagaimana partai politik yang terkenal melalui jargon “katakan tidak pada korupsi” itu justru kadernya dengan se- ngaja atau sekadar ikut-ikutan bermain proyek, justru menjadi pesakitan di persidangan pengadilan tindak pidana korupsi. Usaha keras sudah dilaku- kan oleh SBY sebagai sosok sentral partai untuk membersihkan Partai De- mokrat dari “tikus-tikus” penggerogot uang negara. Ada kalangan yang me- yakini, partai itu dengan kendali penuh SBY justru mempertegas posisinya sebagai satu komponen bangsa yang berjuang memberantas korupsi. Namun, beberapa ahli politik dan mereka yang mumpuni untuk menakar partai-partai politik yang maju dalam kontestasi Pemilu 2014 menilai, Partai Demokrat tidak akan lagi berjaya seperti pada perhelatan demokrasi 2009. Dampak korupsi memang tidak bisa dipulihkan hanya dalam satu atau dua masa periode seorang presiden. Selama satu dekade KPK berdiri, korupsi di negeri ini tidak kunjung berkurang. Sebaliknya, kasus-kasus baru yang bisa dibilang sebagai megaskandal, seperti penggelontoran uang negara Rp 6,7 triliun untuk Bank Century, belum bisa menunjukkan kepada publik siapa pe- laku utama kasus tersebut. Lepas dari kekurangan yang bakal menjadi tugas pemimpin baru nanti- nya, pemberantasan korupsi semasa dua periode kepemimpinan Presiden SBY menjadi pertanda bahwa pemerintahannya memiliki komitmen untuk memberantas korupsi. Tidak pernah ada reaksi defensif dari SBY ketika orang dekatnya atau kader partainya berurusan dengan penegak hukum ka- rena disangka melakukan korupsi. Kendati pemberantasan korupsi yang menjadi ranah kewenangan KPK tidak bisa diklaim sebagai keberhasilan eksekutif, namun SBY sebagai kepa- la negara mampu membuktikan kepada rakyatnya dan negara-negara lain bahwa Indonesia memang tengah berjuang membersihkan diri dari korupsi. Tekad itu sudah diperlihatkan dengan berbagai kebijakan pemerintahan SBY untuk menanggalkan tabiat buruk rezim kleptokrasi yang sudah berakar sejak rezim Orde Baru. B anjir mulai menge- pung Jakarta”...inilah yang kita baca di hea- dline surat kabar dan menjadi trending topic di media elektronik maupun media sosial lainnya. Me- mang masanya musim hujan de- ngan curah hujan yang besar, na- mun faktor lingkungan juga me- megang peranan penting dalam permasalahan banjir. Sampah kan- tong plastik yang dikenal dengan kantong plastik kresek yang tidak bisa diurai oleh alam atau hancur di tanah, menyumbat selokan dan saluran air dan menyebabkan ban- jir. Sampah kantong plastik kresek selalu kita temukan di area banjir, baik di daratan maupun di sungai. Penanganan banjir selalu di- upayakan oleh pimpinan kota, se- perti penyediaan ruang terbuka hi- jau, namun perkembangan per- adaban manusia dalam membu- ang sampah tidak dapat mengim- bangi perilaku alam. Tidak mudah menghimbau masyarakat untuk ti- dak membuang sampah semba- rangan, atau menginstruksikan un- tuk menggunakan ulang kantong plastik kresek sebelum jadi wadah sampah (reuse). Perlu waktu yang panjang dengan melakukan pendi- dikan sejak dini kepada generasi mendatang. Oleh sebab itu, salah satu cara adalah dengan penyedia- an kantong plastik kresek yang biodegradable, di ritel, pembelan- jaan modern ataupun di pasar tra- disional, sehingga kalau dipakai untuk membuang sampah, kan- tong plastik biodegradable akan hancur diurai oleh mikroba tanah dalam beberapa bulan. Menurut statistik persampah- an domestik Indonesia tahun 2008, sampah plastik menduduki peringkat kedua, yaitu 5,4 juta ton/tahun (14%) (KLH, 2008). Mengatasi sampah kantong plas- tik dengan cara dibakar, akan tim- bul dioxin penyebab polusi udara yang berdampak pada kesehatan. Usaha lain seperti konsep 3R (re- duce, reuse dan recycle) namun plastik daur ulang hanya berkon- tribusi 0,6-1,0 % saja (Komunitas Save the Earth 2008). Plastik daur ulang memiliki keterbatasan masa pakai dan kua- litasnya menurun dan dikhawatir- kan menimbulkan migrasi mono- mer plastik yang dapat mencemari produk pangan yang dikemasnya, karena banyak masyarakat mem- beli produk pangan langsung dike- mas dalam kantong plastik kon- vensional “kantong kresek hitam”. Kondisi ini menyebabkan kantong plastik belanja konvensional su- dah tidak layak dipertahankan penggunaannya lebih lama lagi, karena hanya akan menambah persoalan lingkungan dan kesehat- an di waktu mendatang. Kantong plastik belanja telah menjadi kebutuhan masyarakat ka- rena kegunaannya yang praktis dan ringan untuk dipakai sebagai wadah membawa barang, namun akhirnya dipakai sebagai tempat untuk membuang sampah. Peng- gunaan kantong plastik belanja makin besar jumlahnya dari tahun ke tahun menimbulkan masalah lingkungan seperti banjir dan long- sor, karena kantong plastik belanja yang ada umumnya jenis plastik konvensional yang memerlukan waktu sangat lama untuk bisa di- urai. Pemerintah sudah mengeluar- kan UU No 18/2008 tentang pe- ngelolaan sampah, sehingga bebe- rapa ritel dan pusat perbelanjaan telah menginisiasi menyediakan kantong plastik belanja ramah lingkungan, selain jenis konven- sional yang umumnya dipakai. Kantong “Biodegradable” Biodegradable plastik yang kerap disingkat menjadi bioplastik adalah plastik yang dapat didegra- dasi oleh mikroba tanah karena adanya kandungan pati di dalam- nya. Secara komersial sudah ada bioplastik yang diproduksi dengan penambahan pati singkong, na- mun kendalanya adalah harganya masih mahal karena pati singkong juga dibutuhkan sektor pangan dan energi. Indonesia adalah nega- ra yang kaya akan hasil pertanian, di antaranya komoditi penghasil tepung seperti singkong, umbi- umbian yang bisa diambil patinya dengan teknologi yang sederhana. Bahkan dari berbagai hasil peneli- tian, pati bisa diperoleh juga dari biji-bijian seperti biji durian (Cor- nelia,2013), biji alpukat dan biji lainnya yang merupakan limbah, selain juga pati sagu yang peman- faatannya selama ini masih belum optimal. Adanya pati yang ditam- bahkan ke dalam campuran biji plastik, dan dengan pemanfaatan formulasi dan teknologi, dihasil- kan kantong plastik biodegrada- ble yang ramah lingkungan. Setidaknya ada kontribusi ma- syarakat terhadap lingkungan de- ngan memakai kantong plastik je- nis biodegradable, jika untuk mendapatkannya membayar de- ngan harga sangat murah. Apalagi jika pemerintah mau mengeluar- kan sedikit subsidi untuk mengini- siasi agar program penyediaan kantong plastik biodegradable da- pat terwujud, maka kantong plas- tik belanja dapat diperoleh secara cuma-cuma seperti kantong kre- sek konvensional. Jadi harus ada intervensi pemerintah selaku regu- lator terhadap banyak stakeholder seperti pihak industri kantong plastik, ritel, masyarakat sebagai pengguna dan pihak pemerintah atau LSM sebagai auditor prog- ram “penyediaan kantong plastik biodegradable sebagai salah satu solusi mengatasi banjir”. Dampak positif lainnya adalah peningkatan kesejahteraan petani karena sektor pertanian di Indone- sia akan bergiat melakukan usaha penanaman tumbuh-tumbuhan dan umbi-umbian penghasil te- pung dan pati, yang hasilnya dipa- kai sebagai bahan baku campuran biji plastik. Ketergantungan pada bahan baku biji plastik yang sela- ma ini masih impor dapat berku- rang, dan masalah sampah kan- tong plastik kresek penyebab ban- jir juga ada solusinya. PENULIS ADALAH DOSEN DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UPH, KARAWACI MELANIE CORNELIA Tajuk Rencana Tulisan opini panjang 900 kata disertai riwayat hidup singkat, foto kopi NPWP, foto diri penulis dikirim ke [email protected]. Bila setelah dua minggu tidak ada pemberitahuan dari redaksi, penulis berhak mengirim ke media lain. Banjir masih menggenangi berbagai wilayah di Jakarta. - Lakukan upaya mengatasi banjir, agar tidak berulang terus. Partai Demokrat mengakui mereka partai terkorup ketiga. - Yang ketiga saja terpuruk, bagaimana yang pertama. S A S A R A N Kantong “Biodegradable” Solusi Atasi Banjir OPINI & EDITORIAL A 10 Suara Pembaruan Senin, 20 Januari 2014 Memihak Kebenaran Pemimpin Umum: Theo L Sambuaga Wakil Pemimpin Umum: Randolph Latumahina Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Primus Dorimulu Editor at Large: John Riady SP

Transcript of A 10 OPINI DITORIAL Suara Pembaruan Senin, 20 Januari 2014...

Page 1: A 10 OPINI DITORIAL Suara Pembaruan Senin, 20 Januari 2014 SPportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2227/1/7.2... · 2015-01-25 · Ketika Nazaruddin yang dalam Partai Demokrat

Kepemimpinan SBY Berantas Korupsi

Sekitar 9 bulan ke depan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akanmengakhiri masa jabatannya. Presiden keenam Republik Indonesiayang dua kali menjabat itu, berdasarkan ketentuan konstitusi tidak lagi

boleh menjadi presiden. UUD 1945 hasil amendemen membatasi masajabatan presiden hanya dua periode.

Menjelang satu dekade pemerintahan Presiden SBY banyak kemajuanyang dinikmati oleh negara dan bangsa ini, tentu di samping masih ada ke-kurangan di berbagai bidang. Salah satu agenda SBY ketika hendak majukembali dalam masa jabatan kedua melalui Pemilu 2009 adalah pemberan-tasan korupsi. Dia menjanjikan akan berdiri paling depan memberantas ko-rupsi. Janji itu memang dipenuhi dan tampak secara tersirat maupun darisikapnya sebagai pemimpin dari sekitar 240 juta rakyat Indonesia.

Ketika Nazaruddin yang dalam Partai Demokrat duduk dalam kepengu-rusan pusat terjerat kasus hukum karena disangka melakukan korupsi, SBYyang merupakan tokoh sentral dalam partai itu menginstruksikan para pe-tinggi partai untuk melakukan pemeriksaan internal. Hasilnya, partai itumemberhentikan Nazaruddin sebagai kader partai, sekaligus menariknyasebagai anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR.

Prahara yang dialami partai pendukung utama pemerintahan PresidenSBY itupun tidak berhenti sampai Nazaruddin. Ada lagi Angelina Sondakh,anggota DPR yang juga wakil Sekjen DPP Partai Demokrat dijerat dengan pa-sal-pasal antikorupsi. Tercemarnya partai itu lebih diperparah ketika Andi Mal-larangeng yang merupakan salah satu orang kepercayaan Presiden SBY dicu-rigai ikut bermain dalam kasus dugaan korupsi proyek pusat olahraga Hamba-lang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di kepengurusan Partai Demokrat,Andi duduk sebagai sekretaris Dewan Pembina yang juga diketuai oleh SBY.

Nasib buruk mesti ditanggung oleh partai pemenang Pemilu 2009 itu se-waktu mantan ketua umumnya, Anas Urbaningrum dibidik oleh KPK sebagaitersangka. Setelah berbulan-bulan ditetapkan sebagai tersangka dengan tu-duhan menerima gratifikasi dalam proyek Hambalang, Anas menyusul Andimenjadi penghuni rumah tahanan negara di KPK.

Akibat rentetan kasus itu, dari berbagai survei, pamor Partai Demokratmemudar. Tak bisa dimungkiri berbagai kasus korupsi menjadi faktor domi-nan sehingga kepopuleran partai itu tidak secemerlang ketika memenangipemilihan umum lima tahun lalu. Memang bukan hanya kader Partai Demo-krat yang terlibat korupsi. Partai politik lain pun tidak ada yang terbebas daribelitan korupsi. Bahkan partai politik yang menempatkan diri sebagai oposisimesti merelakan sejumlah kadernya masuk penjara karena terbukti dalampersidangan melakukan tindak pidana korupsi.

Lalu, banyak orang pun mencibir bagaimana partai politik yang terkenalmelalui jargon “katakan tidak pada korupsi” itu justru kadernya dengan se-ngaja atau sekadar ikut-ikutan bermain proyek, justru menjadi pesakitan dipersidangan pengadilan tindak pidana korupsi. Usaha keras sudah dilaku-kan oleh SBY sebagai sosok sentral partai untuk membersihkan Partai De-mokrat dari “tikus-tikus” penggerogot uang negara. Ada kalangan yang me-yakini, partai itu dengan kendali penuh SBY justru mempertegas posisinyasebagai satu komponen bangsa yang berjuang memberantas korupsi.

Namun, beberapa ahli politik dan mereka yang mumpuni untuk menakarpartai-partai politik yang maju dalam kontestasi Pemilu 2014 menilai, PartaiDemokrat tidak akan lagi berjaya seperti pada perhelatan demokrasi 2009.Dampak korupsi memang tidak bisa dipulihkan hanya dalam satu atau duamasa periode seorang presiden. Selama satu dekade KPK berdiri, korupsi dinegeri ini tidak kunjung berkurang. Sebaliknya, kasus-kasus baru yang bisadibilang sebagai megaskandal, seperti penggelontoran uang negara Rp 6,7triliun untuk Bank Century, belum bisa menunjukkan kepada publik siapa pe-laku utama kasus tersebut.

Lepas dari kekurangan yang bakal menjadi tugas pemimpin baru nanti-nya, pemberantasan korupsi semasa dua periode kepemimpinan PresidenSBY menjadi pertanda bahwa pemerintahannya memiliki komitmen untukmemberantas korupsi. Tidak pernah ada reaksi defensif dari SBY ketikaorang dekatnya atau kader partainya berurusan dengan penegak hukum ka-rena disangka melakukan korupsi.

Kendati pemberantasan korupsi yang menjadi ranah kewenangan KPKtidak bisa diklaim sebagai keberhasilan eksekutif, namun SBY sebagai kepa-la negara mampu membuktikan kepada rakyatnya dan negara-negara lainbahwa Indonesia memang tengah berjuang membersihkan diri dari korupsi.Tekad itu sudah diperlihatkan dengan berbagai kebijakan pemerintahanSBY untuk menanggalkan tabiat buruk rezim kleptokrasi yang sudah berakarsejak rezim Orde Baru.

Banjir mulai menge-pung Jakarta”...inilahyang kita baca di hea-

dline surat kabar dan menjaditrending topic di media elektronikmaupun media sosial lainnya. Me-mang masanya musim hujan de-ngan curah hujan yang besar, na-mun faktor lingkungan juga me-megang peranan penting dalampermasalahan banjir. Sampah kan-tong plastik yang dikenal dengankantong plastik kresek yang tidakbisa diurai oleh alam atau hancurdi tanah, menyumbat selokan dansaluran air dan menyebabkan ban-jir. Sampah kantong plastik kresekselalu kita temukan di area banjir,baik di daratan maupun di sungai.

Penanganan banjir selalu di-upayakan oleh pimpinan kota, se-perti penyediaan ruang terbuka hi-jau, namun perkembangan per-adaban manusia dalam membu-ang sampah tidak dapat mengim-bangi perilaku alam. Tidak mudahmenghimbau masyarakat untuk ti-dak membuang sampah semba-rangan, atau menginstruksikan un-tuk menggunakan ulang kantongplastik kresek sebelum jadi wadahsampah (reuse). Perlu waktu yangpanjang dengan melakukan pendi-dikan sejak dini kepada generasimendatang. Oleh sebab itu, salahsatu cara adalah dengan penyedia-an kantong plastik kresek yangbiodegradable, di ritel, pembelan-jaan modern ataupun di pasar tra-disional, sehingga kalau dipakaiuntuk membuang sampah, kan-tong plastik biodegradable akanhancur diurai oleh mikroba tanahdalam beberapa bulan.

Menurut statistik persampah-an domestik Indonesia tahun2008, sampah plastik mendudukiperingkat kedua, yaitu 5,4 jutaton/tahun (14%) (KLH, 2008).

Mengatasi sampah kantong plas-tik dengan cara dibakar, akan tim-bul dioxin penyebab polusi udarayang berdampak pada kesehatan.Usaha lain seperti konsep 3R (re-duce, reuse dan recycle) namunplastik daur ulang hanya berkon-tribusi 0,6-1,0 % saja (KomunitasSave the Earth 2008).

Plastik daur ulang memilikiketerbatasan masa pakai dan kua-litasnya menurun dan dikhawatir-kan menimbulkan migrasi mono-mer plastik yang dapat mencemariproduk pangan yang dikemasnya,karena banyak masyarakat mem-beli produk pangan langsung dike-mas dalam kantong plastik kon-vensional “kantong kresek hitam”.Kondisi ini menyebabkan kantongplastik belanja konvensional su-dah tidak layak dipertahankanpenggunaannya lebih lama lagi,karena hanya akan menambahpersoalan lingkungan dan kesehat-an di waktu mendatang.

Kantong plastik belanja telahmenjadi kebutuhan masyarakat ka-rena kegunaannya yang praktisdan ringan untuk dipakai sebagaiwadah membawa barang, namunakhirnya dipakai sebagai tempatuntuk membuang sampah. Peng-gunaan kantong plastik belanjamakin besar jumlahnya dari tahunke tahun menimbulkan masalahlingkungan seperti banjir dan long-sor, karena kantong plastik belanjayang ada umumnya jenis plastikkonvensional yang memerlukanwaktu sangat lama untuk bisa di-urai. Pemerintah sudah mengeluar-kan UU No 18/2008 tentang pe-ngelolaan sampah, sehingga bebe-rapa ritel dan pusat perbelanjaantelah menginisiasi menyediakankantong plastik belanja ramahlingkungan, selain jenis konven-sional yang umumnya dipakai.

Kantong “Biodegradable” Biodegradable plastik yang

kerap disingkat menjadi bioplastikadalah plastik yang dapat didegra-dasi oleh mikroba tanah karenaadanya kandungan pati di dalam-nya. Secara komersial sudah adabioplastik yang diproduksi denganpenambahan pati singkong, na-mun kendalanya adalah harganyamasih mahal karena pati singkong

juga dibutuhkan sektor pangandan energi. Indonesia adalah nega-ra yang kaya akan hasil pertanian,di antaranya komoditi penghasiltepung seperti singkong, umbi-umbian yang bisa diambil patinyadengan teknologi yang sederhana.Bahkan dari berbagai hasil peneli-tian, pati bisa diperoleh juga daribiji-bijian seperti biji durian (Cor-nelia,2013), biji alpukat dan bijilainnya yang merupakan limbah,selain juga pati sagu yang peman-faatannya selama ini masih belumoptimal. Adanya pati yang ditam-bahkan ke dalam campuran bijiplastik, dan dengan pemanfaatanformulasi dan teknologi, dihasil-kan kantong plastik biodegrada-ble yang ramah lingkungan.

Setidaknya ada kontribusi ma-syarakat terhadap lingkungan de-ngan memakai kantong plastik je-nis biodegradable, jika untukmendapatkannya membayar de-ngan harga sangat murah. Apalagijika pemerintah mau mengeluar-kan sedikit subsidi untuk mengini-siasi agar program penyediaankantong plastik biodegradable da-pat terwujud, maka kantong plas-tik belanja dapat diperoleh secaracuma-cuma seperti kantong kre-sek konvensional. Jadi harus adaintervensi pemerintah selaku regu-lator terhadap banyak stakeholderseperti pihak industri kantongplastik, ritel, masyarakat sebagaipengguna dan pihak pemerintahatau LSM sebagai auditor prog-ram “penyediaan kantong plastikbiodegradable sebagai salah satusolusi mengatasi banjir”.

Dampak positif lainnya adalahpeningkatan kesejahteraan petanikarena sektor pertanian di Indone-sia akan bergiat melakukan usahapenanaman tumbuh-tumbuhandan umbi-umbian penghasil te-pung dan pati, yang hasilnya dipa-kai sebagai bahan baku campuranbiji plastik. Ketergantungan padabahan baku biji plastik yang sela-ma ini masih impor dapat berku-rang, dan masalah sampah kan-tong plastik kresek penyebab ban-jir juga ada solusinya.

PENULIS ADALAH DOSEN DI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UPH, KARAWACI

MELANIE CORNELIA

Tajuk Rencana

Tulisan opini panjang 900 kata disertai riwayat hidup singkat, foto kopi NPWP, foto diri penulis dikirim ke [email protected].

Bila setelah dua minggu tidak ada pemberitahuan dari redaksi, penulis berhak mengirim ke media lain.

Banjir masih menggenangi berbagai wilayah di Jakarta.- Lakukan upaya mengatasi banjir, agar tidak berulang terus.

◆◆Partai Demokrat mengakui mereka partai terkorup ketiga.

- Yang ketiga saja terpuruk, bagaimana yang pertama.

S A S A R A N

Kantong “Biodegradable”Solusi Atasi Banjir

OPINI & EDITORIALA 10 Suara Pembaruan Senin, 20 Januari 2014

Memihak Kebenaran

Pemimpin Umum:Theo L Sambuaga

Wakil Pemimpin Umum:Randolph Latumahina

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab:Primus Dorimulu

Editor at Large:John Riady

SP