K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

43
1 PERTUMBUHAN JANIN INTRAUTERIN Dr. Dr. Athaillah Athaillah A. A. Latief, SpOG Latief, SpOG

Transcript of K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Page 1: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

1

PERTUMBUHAN JANIN INTRAUTERIN

Dr. Dr. AthaillahAthaillah A. Latief, SpOG A. Latief, SpOG

Page 2: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

SPERMATOGENESIS

• Kehamilan: harus ada spermatozoon, ovum, konsepsi, nidasi

• Embrional Spermatogonium: dari sel-sel primitif tubulus testis

• Pubertas: spermatogonium mengadakan mitosis (dibawah pengaruh sel-sl iterstisial leydig)

• Spermatogonium spermatosit primer spermatosit sekunder (anafase I) 2 spermatid (anafase II) masing-masing tumbuh menjadi spermatozoon

Page 3: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Transport Sperma

• Saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam forniks posterior

• Jumlah spermatozoa 300-500 juta• Masuk ke dalam kanalis servikalis dengan gerakan

ekornya• Gerakan dalam rongga uterus dan tuba sebagai

hasil kontraksi otot-otot pada organ tersebut• Kurang lebih 1 jam setelah coitus spermatozoa

telah mencapai ampula

Page 4: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

OOGENESIS• Epitel germinal oogenium folikel primer (meiosis I)• Oogonium berkembang menjadi oosit primer: terjadi pada

kehidupan fetal• Oosit primer mengalami meiosis I menjadi oosit sekunder,

terjadi dalam 2 tahap:– Sebelum lahir: oosit primer mengalami meiosis I sampai

stadium profase– Setelah pubertas: terbentuklah oosit sekunder (bila ovum

mengalami pemasakan)• Oosit sekunder mengalami meiosis II, juga terjadi dalam 2

tahap:– Pada saat ovulasi: oosit sekunder memasuki stadium

metafase dari meiosis II– Stadium berikutnya terjadi setelah ada pembuahan

Page 5: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Kemampuan Hidup

• Ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi, dan akan mati bila dalam 24 jam tidak segera dibuahi

• Spermatozoa dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai empat hari

Page 6: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Kapatisasi

• Dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapatisasi sebelum ia mampu membuahi ovum

• Kapatisasi terjadi dalam rongga uterus dan tuba, yaitu berupa pelepasan lapisan pelindung di sekitar akrosom

• Terjadilah reaksi akrosomik, yaitu pembentukan lobang-lobang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya enzim-enzim yang dapat melisiskan korona radiata dan zona pellusida

• Setidaknya dikenal 2 enzim: CPE (Corona Penetrating Enzyme) yang mencerna korona radiata, dan hialuronidase yang mencerna zona pellusida

Page 7: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

KEHAMILAN

• Ovum yang dilepas ovarium berdiameter 100µ (0,1 mm), ditengahnya terdapat nukleus yang berada dalam metafase meiosis II ditengah sitoplasma yang disebut vitellus

• Ovum dilingkari zona pellusida dan korona radiata• Hanya 1 spermatozoon yang telah mengalami proses

kapatisasi dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus• Setelah itu zona pellusida mengalami perubahan dan sifat

yang tidak dapat dilintasi spermatozoon lain• Spermatozoon yang telah masuk ke vitellus kehilangan

membran nukelus, tinggal pronukleus

Page 8: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Fertilisasi

• Istilah lain: konsepsi, fekondasi, pembuahan: bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina

• Pada saat ovum dikeluarkan, ia dalam meiosis II• Dengan masuknya sebuah spermatozoon, ia melepaskan

benda polar II, dan berakhirlah meiosis II, disebut aktivasi telur

• Intinya segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara spermatozoon setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus jantan

• Kedua pronuklei ini akhirnya melebur di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot

Page 9: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

ZYGOTE

• Ovum masak dalam metafase pembelahan meiosis II

• Spermatozoon masuk ovum, ovum melepaskan benda polar II, meiosis II berakhir

• Inti berubah menjadi pronukleus wanita, sperma melepas ekor menjadi pronukleus pria

• Kedua pronukleus melebur dlm sitoplasma menjadi zygote

• Zygote: sebuah sel tunggal, awal dari kehidupan

Page 10: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Hasil Fertilisasi

– Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n). Pada manusia jumlah diploid adalah 46

– Penurunan/pewarisan sifat-sifat spesies, disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh sifat-sifat ayah

– Penentuan jenis kelamin; yang terjadi di awal pembuahan. Pada manusia struktur (46,XX) adalah perempuan, sedangkan (46,XY) adalah laki-laki

– Permulaan pembelahan segmentasi (cleavage); zigot dalam 8-14 jam akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel yang lebih kecil

Page 11: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina
Page 12: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina
Page 13: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina
Page 14: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Blastocystwith blastocoele cavity

Morula solid ball of cells

Cleavage

Early division of zygote into multiple cells without increase in size, partitions contents

Zygote

Page 15: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

MORULA DAN BLASTOCYST

• Blastomer terus membelah menjadi bentuk seperti buah murbei yang disebut morula

• Sedikit demi sedikit terkumpulnya cairan antara blastomer dalam morula dan terbentuk blastocyst

Page 16: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

INNER CELL MASS DAN TROPHOBLAST

• Blastocyst dengan 58 sel (3-4 hari) setelah konsepsi sel bagian luar menjadi trofoblast, sel bagian dalam menjadi inner cell mass yang akan menjadi embrio, dan masa luarnya menjadi trophoblast

• Blastocyst dengan 107 sel (5 hari) setelah konsepsi sebelum implantasi zona pellucida hilang blastocyt berimplantasi pada endometrium

Page 17: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Nidasi (Implantasi)

• Peristiwa bersarangnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized egg) ke dalam endometrium

• Zigot akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yangb lebih kecil yang disebut blastomer

• Pada hari ke 3 bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer, disebut morula

• Pada hari ke 4 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga, disebut blastula

• Dua struktur penting dalam blastula:• Lapisan luar disebut trofoblas, yang akan menjadi plasenta• Embrioblas (inner cell mass) yang kelak akan menjadi janin• Pada hari ke 6 blastula menempel pada endometrium• Pada hari ke 10 seluruh blastula (blastokista) sudah

terbenam dalam endometrium, nidasi selesai

Page 18: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

If pregnancy occurs -

Implantation - fertilized egg travels down oviduct (Fallopian tube) for 7-8 days and implants in walls of the uterus

Page 19: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina
Page 20: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Blastocyst - with blastocoele cavity

Trophoblast - outer layer of cells

Inner cell mass - will form embryo

Lacunae and primary villi formed by trophoblastAll of these form placental tissues

Implantation - embedding of blastocyst into uterine lining begins at

day 7

Fig 28-3

Trophoblast forms syncytial trophoblast- erodes into endometriumCellular trophoblast - carries nutrients to inner cell mass

Page 21: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

SETELAH IMPLANTASI

• Selama implantasi embrio menghasilkan hCG, terdeteksi dalam serum ibu 8 hari setelah ovulasi

• hCG memperpanjang aktifitas biosintes corpus luteum menghasilkan progesteron mempertahankan gestational endometrium

• Embrio terus mensekresi hCG dan pregnancy related protein lainnya

• Produksi hCG meningkat sampai kurang lebih hari ke 60 kehamilan, kemudian turun lagi

Page 22: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

PRIMARY GERM CELL

• Gastrulasi dalam rongga blastocyst terbetuk 2 lembar sel kluster, kmd menjadi 3 lembar

• 3 lembar sel: 1) ectoderm: akan menjadi sistem syaraf, epidermis, kelenjar keringat, 2) mesoderm akan menjadi alat reproduksi, ginjal, otot, tulang, kulit, darah, pembuluh darah, 3) endoderm: akan menjadi paru, hati, alat pencernaan, kelenjar endokrin

• Semua jaringan organ embrio berasal dari 3 lapisan tersebut: primary germ cell

Page 23: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina
Page 24: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

• Bila telah nidasi, terjadi diferensiasi sel-sel blastula• Sel yang lebih kecil membentuk endoderm dan yolk

sac, sel yang lebih besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion

• Embryonal plate dibentuk antara dua ruangan: ruang amnion dan yolk sac

• Pertumbuhan embryo terjadi dari embryonal plate yang selanjutnya terdiri atas 3 lapisan: ektoderm, mesoderm, dan endoderm

Page 25: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

• Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantong kuning telur dan alantois

• Bagian korion dimana vili tetap berkembang (yaitu pada tempat embrioblas) kelak berkembang menjadi plasenta

• Plasenta selain terdiri atas komponen janin, juga terdiri atas komponen maternal yaitu desidua (desidua basalis)

• Desidua adalah bagian dari stratum fungsionale endometrium yang mengalami perubahan-perubahan tertentu selama kehamilan. Desidua inilah yang dilepas bersamaan dengan proses persalinan

Page 26: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

• Dikenal 3 daerah desidua:

• Desidua basalis: bagian endometrium yang ada dibawah konseptus

• Desidua kapsularis: bagian endometrium yang superfisial, yang menutupi janin

• Desidua parietalis: bagian endometrium selain kedua desidua di atas

Page 27: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina
Page 28: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Plasentasi

• Kira-kira minggu ke 8 seluruh kantong korion telah ditutupi (ditumbuhi) vili koriales

• Dengan makin besarnya kantong ini vili yang ada di seberang janin (pada daerah desidua kapsularis) makin terjepit, dan akhirnya mengalami degenerasi, sehingga daerah ini menjadi halus, disebut korion halus (korion laeve)

• Sebaliknya vili yang ada di pihak desidua basalis tumbuh dan berkembang dengan cepat, disebut korion frondosum, yang akan membentuk plasenta

• Dengan makin tumbuhnya vili, desidua basalis makin tererosi, sehingga terbentuk sekat-sekat, disebut sekat plasenta. Sekat ini membagi plasenta menjadi kira-kira 15-30 lobuli, disebut kotiledon

Page 29: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

CYTO DAN SYNCYTIOTROPHOBLAST

• Sel kunci dalam villi choreales adalah cytotrophoblast yang mampu berproliferasi, invasi dan migrasi atau differensiasi dengan aggregasi dan fusi untuk membentuk lapisan syncytial terdiri dari sel multinuclear yang melapisi villi dikenal sebagai Syncytiotrophoblast

Page 30: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Spasium Intervilosum

• Ruang ini merupakan perluasan lakuna-lakuna yang terbentuk dalam sinsitiotrofoblas

• Ruang ini dibatasi oleh lempeng korion di sebelah dalam dan desidua basalis disebelah luar

• Ruang ini dibagi menjadi ruang-ruang lebih kecil oleh sekat plasenta, meskipun pembagian ini tidak sempurna karena sekat plasenta tidak mencapai lempeng korion

• Bagian paling pinggir dari ruang intervilus disebut sinus marginalis

Page 31: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

CHORION & AMNION

• Lapisan luar blastocyst menghasilkan:– Chorion: penghubung antara ibu dan embrio yang sedang

berkembang– Amnion: yang terisi cairan, memproteksi embrio yang

sedang berkembang• Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat:

body stalk menjadi tali pusat• Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion,

didalamnya terdapat wharton jelly, berfungsi melindungi arteri dan vena umbilikalis, yang menghubungkan satu sistem kardiovaskuler janin dengan plasenta

Page 32: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

PERKEMBANGAN EMBRIO

• 0-4 minggu: fertilisasi, embrio berjalan dalam tuba, terbentuk bakal susunan syaraf, otak, pencernaan, telinga, tonjolan lengan, mata, hari ke 25 jantung mulai berdenyut

• 5-8 minggu: lubang hidung, kelopak mata, hidung, jari tangan, tungkai, kaki, jari kaki , tulang, ovarium atau testes berkembang, sistem kardiovaskuler, panjang: 22 mm

Page 33: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

PERKEMBANGAN AWAL JANIN

• Periode embrionik berakhir setelah kehamilan berusia 10 minggu (8 minggu setelah konsepsi)

• Panjang mahkota-ujung terbawah (crown-rump, CR) embrio saat itu adalah 4 mm

• Periode janin ditandai oleh pertumbuhan dan pematangan struktur-struktur yang terbentuk selama periode embrionik

Page 34: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

• Sistem kardiovaskuler janin dibentuk pada umur 10 minggu

• Organogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke 10, selanjutnya disusul masa fetal dan perinatal

Page 35: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Umur kehamilan

Panjang (CR)

Ciri khas

Organogenesis8 minggu

12 minggu

Masa Fetus16 minggui

20 minggu24 mingguMasa Perinatal28 minggu

2,5 cm

9 cm

16-18 cm

25 cm30-32 cm

35 cm

Kepala fleksi ke dadaHidung, kuping, dan jari terbentukKuping lebih jelasKelopak mata terbentukGenitalia eksterna terbentuk

Genitalis jelas terbentukKulit merah tipisUterus telah penuh, desidua parietalis dan kapsularis menghilang-melekatKulit tebal dengan rambut lanugoKelopak mata jelas, alis dan bulu tampak

Berat 1000gMenyempurnakan janin

Page 36: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

PERKEMBANGAN JANIN

• 9-12 minggu: sejak minggu ke 9 embrio menjadi janin, penis, dagu, struktur muka mulai tampak, kepala dominan, panjang 36 mm

• 13-16 minggu: mengejapkan mata, menghisap, tumbuh dengan cepat, ibu merasakan aktifitas janin, panjang: 140 mm.

Page 37: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

PERKEMBANGAN JANIN

• 17-20 minggu: anggota badan proporsional, kening mata, panjang badan: 190 mm

• 21-30 minggu: berat badan terus bertambah, kulit berkerut, berwarna merah, panjang: 280 mm

• 30-40 minggu: kuku jari tangan dan kaki mulai tumbuh, panjang badan: 360 mm

Page 38: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

PLASENTA DAN TALI PUSAT

• Plasenta adalah organ embrio yang berfungsi sebagai alat: pernapasan, nutrisi dan eksresi

• Darah janin dan darah ibu tidak pernah bercampur

• Tali pusat mengandung: 2 arteri dan 1 vena• Setelah 270 hari setelah fertilisasi janin

sudah siap untuk menjalani proses persalinan dan hidup diluar rahim

Page 39: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Sirkulasi Plasenta

• Darah venosa (tanpa oksigen) meninggalkan janin melalui arteri umbilikalis dan masuk ke dalam plasenta

• Didalam vili ia membentuk sistem arteri-kapiler-vena

• Vili ini terbenam dalam lakuna (spasium intervilosum), sehingga sebenarnya tidak terdapat percampuran darah antara darah janin dan darah ibu

• Darah arteri (teroksigenasi) masuk ke dalam janin melalui vena umbilikalis

Page 40: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

• Darah maternal masuk ke spasium intervilosum dengan cara menyomprot

• Karena perbedaan tekanan yang tinggi antara tempat masuknya darah (60-70mmHg) dengan tekanan di antara vili (20mmHg) maka darah sempat berputar-putar disekitar vili

• Pada saat inilah pertukaran gas dan nutrien antara janin dan ibu trerjadi

• Selanjutnya darah maternal masuk kembali melalui vena-vena dalam endometrium

• Kecepatan aliran darah uteroplasenta naik selama kehamilan, dari kira-kira 50ml pada minggu ke 10 sampai 500-600ml/menit pada saat aterm

Page 41: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

• Fungsi utama plasenta:– Alat metabolisme: terutama saat kehamilan

muda. Plasenta mensintesis glikogen, kholesterol, dan asam lemak yang merupakan persediaan nutrien dan energi untuk embrio

– Alat transfer– Alat sekresi (hormon dan enzim): HCG (Human

Chorionic Gonadotropin), CCT (Chorionic Corticotropin) dan Chorionic thyrotropin, Estrogen dan progesteron, Enzim: Cystin amino peptidase (oxitocinase), diamin oksidase (histaminase), dan fosfatase alkali

Page 42: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

Uterus - walls remain thick to form junction of uterine and placental boundaries.– Endometrium

maintained by progesterone throughout pregnancy

Page 43: K.P 7.2 Tumbuh Kembang Intra Uterina

43