[7.2 ] RPP PKN GENAP

download [7.2 ] RPP PKN GENAP

of 70

description

jjhhhjjhjh

Transcript of [7.2 ] RPP PKN GENAP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KTSP Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I.IDENTITAS

Nama Sekolah: SMA NEGERI 9 MALANGMata Pelajaran: PKn

Materi Pokok

: Hubungan InternasionalKelas/Program

: XI/2Alokasi Waktu

: 2 x 45 MenitII.STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

a. Standar Kompetensi

1. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

b. Kompetensi Dasar4. 1. Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara

III.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSINoIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1Mendeskripsikan pengertian hubungan internasionalReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawabMandiri

2Mendeskripsikan pentingnya hubungan internasional

3Mengidentifikasi sarana-sarana hubungan internasional

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif : Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional Mendeskripsikan pentingnya hubungan internasional Mengidentifikasi sarana-sarana hubungan internasionalV.STRATEGI PEMBELAJARAN

No.Kegiatan BelajarWaktu (Menit)Aspek lifeskill yang dikembangkanNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.Pendahuluan

Memberikan salam siswa

Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa15 Disiplin

Kerja sama

KeterampilanReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi : Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian dasar negara dan konstitusi negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil @ 4 orang, dinamakan kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok kooperatif, yang terdiri atas : Hubungan Internasional

Jika jumlah siswa 40 orang, berarti terdapat 10 kelompok. Jadi terdapat kelompok yang membahas materi sama.

Setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara indivual yang telah disediakan oleh guru. Undian berisi materi-materi yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui teman lain yang mempunyai tugas sama untuk membentuk kelompok baru dan mengerjakan tugas yang ia terima. Anggota kelompok baru tersebut kemungkinan besar terdiri atas siswa yang dalam kelompok kecil membahas materi berbeda. Jadi anggota kelompok baru jumlahnya lebih banyak dan berisi siswa dari kelompok yang membahas materi berbeda dan dinamakan kelompok ahli.

Setiap anggota kelompok baru bertindak sebagai ahli yang harus mencatat, ikut serta secara aktif memberikan informasi dan berdiskusi.

Kelompok ahli kembali berkumpul ke kelompok kooperatif semula, bertugas memberikan informasi dari hasil diskusi kelompok ahli.

Meminta perwakilan kelompok kooperatif untuk mempresentasikan hasil diskusi secara menyeluruh dalam diskusi kelas dan mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.55 Kerja sama

Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

3.Penutup

Evaluasi/Tanya jawab

Penenangan20 Pengendalian diri

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap MukaTerstrukturMandiri

Menjelaskan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara Memberikan contoh sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara Siswa dapat latihan Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara

VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Buku Paket PKn Kelas XI

2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen

3. Majalah, Koran, dan Internet

4. Buku-Buku Sumber yang Relevan

5. Lembar Kerja Siswa

VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Kognitif

2. Penilaian Afektif

Penilaian Afektif : Penilaian ini dilakukan dengan lembar pengamatan perindividu yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran.

Instrument Aktifitas Belajar Siswa NoIndikatorSkor

1234

1Memperhatikan apa yang disampaikan guru

2Menjawab pertanyaan dari guru

3Mengerjakan LKS yang diberikan guru

4Bekerja sama dengan teman satu kelompok

5Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar

6Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok

7Mengambil keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benar

8Mempresentasikan jawaban di depan kelas

9Merespon jawaban teman

Jumlah Skor

Petunjuk.

Berilah tanda () pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut!

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Aktif

4 = Sangat aktifNoIndikatorSkor

KurangCukupAktifSangat

aktif

1Memperhatikan apa yang disampaikan guruSiswa tidak memperhatikan sama sekaliSiswa kurang memperhatikanSiswa kadang-kadang memperhatikanSiswa selalu memperhatikan dengan baik

2Menjawab pertanyaan dari guruSiswa asal menjawab pertanyaanSiswa menjawab pertanyaan tapi belum tepatSiswa menjwab pertanyaan dengan baikSiswa menjawab sesuai dengan pertanyaan

3Mengerjakan LKS yang diberikan guruSiswa tidak mengerjakan LKSSiswa mengerjakan LKS tapi belum tepatSiswa mengerjakan LKS dengan baikSiswa mengerjakan LKS sesuai perintah

4Bekerja sama dengan teman satu kelompokTidak ada kerja samaKurang bekerja samaKadang-kadang bekerja samaSelalu bekerja sama

5Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajarTidak berdiskusiKurang serius dalam berdiskusiMemperhatikan dalam berdiskusiSelalu aktif dalam berdiskusi

6Bertukar pendapat antar teman dalam kelompokTidak bertukar pendapat dengan temanKurang bertukar bertukar pendapat dengan temanKadang-kadang bertukar pendapat dengan temanSelalu aktif dalam tukar pendapat dengan teman

7Mengambil keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benarTidak sesuai dengan pertanyaanKurang sesuai dengan pertanyaanCukup sesuai dengan pertanyaanSangat sesuai dengan pertanyaan

8Mempresentasikan jawaban di depan kelasHasil presentasi tidak sesuiaHasil presentasi kurang baikHasil presentasi cukup baikHasil presentasi sangat baik

9Merespon jawaban temanTidak ada responRespon siswa jarangRespon siswa cukup baikRespon siswa sangat baik

Jumlah Skor

Kriteria penilaian instrumen aktifitas belajar siswa.

1 = Kurang2 = Cukup

3 = Aktif

4 = Sangat aktif

Penilaian Kognitif

SOAL EVALUASINOPERTANYAANSKOR

1Jelaskan pengertian hubungan internasional!

40

2Uraikan pentingnya hubungan internasional!30

3Sebutkan sarana-sarana hubungan internasional! 30

Kunci Jawaban

1. Pengertian hubungan internasionalCharles A Mc ClelladHubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi

Warsito Sunaryoional Hubungan internasional adalah merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan tertentu termasuk studi tentang keadaan yang mengelilingi interaksi

Renstra (Rencana strategi pelaksanaan politik luar negeri RI)Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut

2. Pentingnya hubungan internasional yaitu:Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lainMencegah dan menyelasaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan negara di duniaMembangun solidaritas dan sikap saling menghormati anatar bangsaMenjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan dan kehadirannya di tengah bangsa-bangsa lain.3. Sarana-sarana hubungan Internasional, menurut J. Frankel (1980), pada aneka ragam sarana yang digunakan oleh negara-negara dalam hubungan Intenasional yaitu diplomasi, propaganda, bidang-bidang aktifitas ekonomi dan militer.Lampiran 1. Materi Ajar

Pengertian hubungan internasional1. Charles A Mc ClelladHubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi2. Warsito Sunaryoional Hubungan internasional adalah merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan tertentu termasuk studi tentang keadaan yang mengelilingi interaksi3. Renstra (Rencana strategi pelaksanaan politik luar negeri RI)Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut

Pentingnya hubungan internasional yaitu:1. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lain2. Mencegah dan menyelasaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan negara di dunia3. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati anatar bangsa4. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan dan kehadirannya di tengah bangsa-bangsa lain. Sarana-sarana hubungan Internasional, menurut J. Frankel (1980), pada aneka ragam sarana yang digunakan oleh negara-negara dalam hubungan Intenasional yaitu diplomasi, propaganda, bidang-bidang aktifitas ekonomi dan militer.MengetahuiKepala SMA Negeri 9 Malang

Drs. HADI HARIYANTO, M.Pd

NIP. 19551027 198603 1 008Malang, Januari 2014Guru Mata PPKn

M. CHUSNUL IRFANDI

NIP. 19690608 200301 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I.IDENTITAS

Nama Sekolah: SMA NEGERI 9 MALANGMata Pelajaran: PKn

Materi Pokok

: Tahap-Tahap Perjanjian Internasional

Kelas/Program: XI/2

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit

II.STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

1. Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

2. Kompetensi Dasar

4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional

III.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI1. Menguraikan tahap-tahap perjanjian internasional

NoIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1Menunjukkan contoh sikap anti korupsiReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2Menunjukkan contoh gerakan atau organisasi anti korupsi

3Menganalisis macam-macam perbuatan anti korupsi

4Manampilkan sikap anti korupsi

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif : Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Menunjukkan contoh sikap anti korupsi Menunjukkan contoh gerakan atau organisasi anti korupsi Menganalisis macam-macam perbuatan anti korupsi

Manampilkan sikap anti korupsiV.

STRATEGI PEMBELAJARAN

No.Kegiatan BelajarWaktu (Menit)Aspek lifeskill yang dikembangkanNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.Pendahuluan

Memberikan salam siswa

Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa15 Disiplin

Kerja sama

KeterampilanReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi : Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian dasar negara dan konstitusi negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil @ 4 orang, dinamakan kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok kooperatif, yang terdiri atas : Tahap-Tahap Perjanjian Internasional

Jika jumlah siswa 40 orang, berarti terdapat 10 kelompok. Jadi terdapat kelompok yang membahas materi sama.

Setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara indivual yang telah disediakan oleh guru. Undian berisi materi-materi yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui teman lain yang mempunyai tugas sama untuk membentuk kelompok baru dan mengerjakan tugas yang ia terima. Anggota kelompok baru tersebut kemungkinan besar terdiri atas siswa yang dalam kelompok kecil membahas materi berbeda. Jadi anggota kelompok baru jumlahnya lebih banyak dan berisi siswa dari kelompok yang membahas materi berbeda dan dinamakan kelompok ahli.

Setiap anggota kelompok baru bertindak sebagai ahli yang harus mencatat, ikut serta secara aktif memberikan informasi dan berdiskusi.

Kelompok ahli kembali berkumpul ke kelompok kooperatif semula, bertugas memberikan informasi dari hasil diskusi kelompok ahli.

Meminta perwakilan kelompok kooperatif untuk mempresentasikan hasil diskusi secara menyeluruh dalam diskusi kelas dan mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.55 Kerja sama

Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

3.Penutup

Evaluasi/Tanya jawab

Penenangan20 Pengendalian diri

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap MukaTerstrukturMandiri

Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional Memberikan contoh contoh gerakan atau organisasi anti korupsi Siswa dapat Menganalisis macam-macam perbuatan anti korupsi

VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Buku Paket PKn Kelas XI

2. Majalah, Koran, dan Internet

3. UUD 1945 yang Telah Diamandemen

4. Buku-Buku Sumber yang Relevan

5. Lembar Kerja Siswa

VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Kognitif

2. Penilaian Afektif

Penilaian Afektif PENGAMATAN / PENILAIAN AFEKTIF

NONama SiswaAspek yang dinilaiJml SkorNilai

Kerja

sama dalam kelompokKeberanian bertanyaMenghargai pendapat

Keantusias

1

2

3

4

5

6

7

8

Keterangan:

Penilaian Afektif: 1 = sangat kurang

4 = baik

2 = kurang

5 = sangat baik

3 = cukup

Nilai = ( Jmblah Skor x 100 ) : 20

Penilaian Kognitif Berikan penjelasan terhadap pertanyaan berikut ini!

1. Jelaskan pengertian perjanjian internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja!

2. Jelaskan macam-macam istilah perjanjian internasional

3. Jelaskan asas-asas dalam perjanjian internasional!

4. Jelaskan secara singkat tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional!

5. Jelaskan pengertian perjaian Bilateral dan Multilateral!

Kunci Jawaban!

1. Perjanjian Internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah perjanjian yang dilakukan antar anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk menimbulkan akibat hukum tertentu.

2. Macam istilah perjanjian internasional:

Traktat (treaty) yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum (kepentingan yang sama)

Agreement yaitu suatu perjanjian atau persetujuan antar dua negara atau yang mempunyai akibat hukum seperti dalam treaty

Konvensi (Convention) yaitu suatu bentuk perjanjian atau persetujuan internasional yang lazim (umumnya) digunakan untuk persetujuan-persetujuan formal yang bersifat multilateral, misalnya Konfensi Paris 1919 tentang wilayah udara.

Piagam (statuta) yaitu himpunan peranturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional, baik mengenai lapangan-lapangan kerja internasional kerja internasional maupun mengenai anggaran dasar suatu lembaga.

Deklarasi (Declaration) yaitu pernyataan bersama mengenai suatu masalah dalam bidang politik, ekonomi, atau hukum. Deklarasi dapat berbentuk traktat, perjanjian bilateral, dokumen tidak resmi dan perjanjian tidak resmi.

3. Asas-asas dalam perjanjian internasional:

Pacta sunt servanda, bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakan.

Reciprisitas, bahwa tindakan sesuatu Negara terhadap Negara terhadap Negara lain itu dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat positif maupun negative

Kesamaan hak, bahwa pihak yang saling mengadakan hubungan harus saling hormat menghormati.

4. Tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional:

Tahap perundingan ( negotiation )

Perundingan merupakan langkah awal dalam melakukan suatu bentuk perjanjian internasional baik dilakukan oleh dua negara maupun lebi.

Tahap penandatangan ( signature )

Setelah dilakukan beberapa kali perundingan atau pertemuan kemudian dilakukan penandatangan naskah perjanjian internasional.Tahap penandatangan naskah perjanjian internasional pada umumnya dilakukan oleh mentri luar negeri atau duta besar yang telah ditunjuk oleh negaranya untuk mewakili pemerintahannya masing-masing.

Tahap pengesahan ( Ratification )

Ratifikasi atau pengesahan merupakan tahap akhir dalam prosedur pembuatan perjanjian internasional.

5. Perjanjian bilateral adalah perjanjian antara dua pihak negara yang mengatur kepentingan dua pihak. Sedangkan perjanjian multilateral adalah perjanjian antara banyak pihak negara yang mengatur kepentingan semua pihak.

Lampiran 1. Materi Ajar

Makna perjanjian Internasional, ada beberapa pendapat menurut para ahli:1. Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmaja, S.H, menyatakan bahwa perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk menimbulkan akibat hukum tertentu.2. Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antar negarayang menimbulkan hakdan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakan.3. Dr. B. Schwar Zen Berger merumuskan bahwa perjanjian internasional adalah sebagai suatu persetujuan antara subyek-subyek hukum internasional, yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional, dapat berbentuk bilateralmaupun multilateral.4. Menurut Konvensi Wina 1969, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat hukum tertentu. Macam-macam Istilah perjanjian Internasional:1. Traktat (treaty) yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum (kepentingan yang sama)

2. Agreement yaitu suatu perjanjian atau persetujuan antar dua negara atau yang mempunyai akibat hukum seperti dalam treaty

3. Konvensi (Convention) yaitu suatu bentuk perjanjian atau persetujuan internasional yang lazim (umumnya) digunakan untuk persetujuan-persetujuan formal yang bersifat multilateral, misalnya Konfensi Paris 1919 tentang wilayah udara.

4. Piagam (statuta) yaitu himpunan peranturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional, baik mengenai lapangan-lapangan kerja internasional kerja internasional maupun mengenai anggaran dasar suatu lembaga.

Tahap-tahap perjanjian internasional:

(1) Tahap Perundingan (negotiation),

(2) Tahap Penandatangan (Signature),

(3) TahapPengesahan (Ratification)

Hal-hal penting dalam ratifikasi perjanjian internasional yang memerlukan persetujuan DPR diIndonesia: Setelah naskah perjanjian internasional ditandatangani oleh mentri luar negeri atau duta besar yang ditunjuk oleh negara untuk mewakili pemerintahannya masing-masing, naskah di bawah ke DPR untuk dipelajari dan dibahas bersama-sama dengan pemerintah. Tujuan dan pembahasan oleh pemerintah dan lembaga DPR adalah untuk diketahui apakah perjanjian internasional tersebut menguntungkan, baik dari segi kepentingan internasional atau dalam negeri, maupun kepentingan internasionalRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I.IDENTITAS

Nama Sekolah: SMA NEGERI 9 MALANGMata Pelajaran: PKn

Materi Pokok:Organisasi Internasional

Kelas/Program: XI/2

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit

II.STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

1.Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional2.Kompetensi Dasar

4.3. Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional

III.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSINoIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1Menguraikan peranan ASEAN, AA dan PBB dalam meningkatkan hubungan internasionalReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif : Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Menguraikan peranan ASEAN, AA dan PBB dalam meningkatkan hubungan internasional

V.STRATEGI PEMBELAJARAN

No.Kegiatan BelajarWaktu (Menit)Aspek lifeskill yang dikembangkanNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.Pendahuluan

Memberikan salam siswa

Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa15 Disiplin

Kerja sama

KeterampilanReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi : Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian dasar negara dan konstitusi negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil @ 4 orang, dinamakan kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok kooperatif, yang terdiri atas : Organisasi Internasional Jika jumlah siswa 40 orang, berarti terdapat 10 kelompok. Jadi terdapat kelompok yang membahas materi sama.

Setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara indivual yang telah disediakan oleh guru. Undian berisi materi-materi yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui teman lain yang mempunyai tugas sama untuk membentuk kelompok baru dan mengerjakan tugas yang ia terima. Anggota kelompok baru tersebut kemungkinan besar terdiri atas siswa yang dalam kelompok kecil membahas materi berbeda. Jadi anggota kelompok baru jumlahnya lebih banyak dan berisi siswa dari kelompok yang membahas materi berbeda dan dinamakan kelompok ahli.

Setiap anggota kelompok baru bertindak sebagai ahli yang harus mencatat, ikut serta secara aktif memberikan informasi dan berdiskusi.

Kelompok ahli kembali berkumpul ke kelompok kooperatif semula, bertugas memberikan informasi dari hasil diskusi kelompok ahli.

Meminta perwakilan kelompok kooperatif untuk mempresentasikan hasil diskusi secara menyeluruh dalam diskusi kelas dan mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.55 Kerja sama

Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

3.Penutup

Evaluasi/Tanya jawab

Penenangan20 Pengendalian diri

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap MukaTerstrukturMandiri

Menganalisis peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional Memberikan contoh peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional Siswa dapat Menguraikan peranan ASEAN, AA dan PBB dalam meningkatkan hubungan internasional

VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Buku Paket PKn Kelas XI

2. Majalah, Koran, dan Internet

3. UUD 1945 yang Telah Diamandemen

4. Buku-Buku Sumber yang Relevan

5. Lembar Kerja Siswa

VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

Penilaian Kognitif

Penilaian Afektif

Penilaian Afekif

PENGAMATAN / PENILAIAN AFEKTIF

NONama SiswaAspek yang dinilaiJml SkorNilai

Kerja

sama dalam kelompokKeberanian bertanyaMenghargai pendapat

Keantusias

1

2

3

4

5

6

7

8

Keterangan:

Penilaian Afektif: 1 = sangat kurang

4 = baik

2 = kurang

5 = sangat baik

3 = cukup

Nilai = ( Jmblah Skor x 100 ) : 20 Penilaian Kognitif NOPERTANYAANSKOR

1Jelaskan pengertian organisasi internasional!

25

2Sebutkan macam-macam organisasi internasional! 25

3Sebutkan tujuan PBB!

25

4Sebutkan tujuan ASEAN!

25

KUNCI JAWABAN

1. Clive Archer (1983) mendefinisikan organisasi internasional sebagi suatu struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah dan non pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepantingan bersama para anggotanya.2. Macam-macam organisasi internasionala) Organisasi antar pemerintah (Inter-Govermental Organization/IGO).Anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara.Contoh PPBB, World Trade Organization (WTO) dan ASEANb) Organisasi non Pemerintah (Non-Govermental Organization/ bidang-bidang keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan teknik atau ekonomi dan sebaginya.Contohnya Palang Merah Internasional,UNHCR (Pengungsi), Greenpeace, Oxfam Internasional3. Tujuan Onrganisasi Internasional PBB:a) Memelihara perdamaian dan keamanan Internasionalb) Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sndiri dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lainc) Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan internasional dala bidang ekonomi, sosial, kebudayaan dan kemanusiaand) Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasi tujuane) Meningkatkan kerjasama internasional untuk memecahkan masalah internasional di bidang politik, sosial, kebudayaan, kependudukan dan lain-lain.f) Mendorong untuk menghormati hak asasi manusia dan kemerdekaan bagi semua bangsa tanpa membedakan ras, jenis kelamin bahasa dan agama. 4. Tujuan ASEAN:

a. Mempercepat pertumbuhan perekonomian, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

b. meningkatkan perkembangan dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum

c. Meningkatkan kerjasama yang aktif dlam bidang ekonomi, sosial, kebudyaan,teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi

d. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitihan

e. Bekerjasama secara lebih efektif untuk mencapai daya guna dalam bidang-bidang pertanian,industri, dan perdagangan yang lebih besar, mempelajari persoalan-persoalan perdagangan internasional bahan-bahan mentah, perbaikan pengangkutan dan komunikasi serta mempertinggi taraf hidup rakyat

f. Memajukan studi tentang Asia Tenggara

g. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional lain yang bertujuan sama seperti tujuan ASEAN

Lampiran 1. Materi Ajar

Clive Archer (1983) mendefinisikan organisasi internasional sebagi suatu struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (pemerintah dan non pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepantingan bersama para anggotanya. Macam-macam organisasi internasional1) Organisasi antar pemerintah (Inter-Govermental Organization/IGO).Anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah negara-negara.Contoh PPBB, World Trade Organization (WTO) dan ASEAN2) Organisasi non Pemerintah (Non-Govermental Organization/ bidang-bidang keilmuan, keagamaan, kebudayaan, bantuan teknik atau ekonomi dan sebaginya.Contohnya Palang Merah Internasional,UNHCR (Pengungsi), Greenpeace, Oxfam Internasional Tujuan Onrganisasi Internasional PBB:1) Memelihara perdamaian dan keamanan Internasional2) Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sndiri dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain3) Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan internasional dala bidang ekonomi, sosial, kebudayaan dan kemanusiaan4) Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasi tujuan5) Meningkatkan kerjasama internasional untuk memecahkan masalah internasional di bidang politik, sosial, kebudayaan, kependudukan dan lain-lain.6) Mendorong untuk menghormati hak asasi manusia dan kemerdekaan bagi semua bangsa tanpa membedakan ras, jenis kelamin bahasa dan agama. Organisasi kerjasama Asia Tenggara yang diberi nama ASEAN (Association of South East Asian Nation atau persatuan bangsa-bangsa di Asia Tenggara) didirikan melalui Deklarasi ASEAN tanggal 8 Agustus 1967, di Bangkok ( Thailand). Negara-negara pendirinya adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.Organisasi ini tanpa keanggotaan terbatas maksudnya terbuka bagi setiap negara yang terletak di lingkup geografis Asia Tenggara.

Tujuan ASEAN:

1. Mempercepat pertumbuhan perekonomian, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

2. meningkatkan perkembangan dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum

3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dlam bidang ekonomi, sosial, kebudyaan,teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi

4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitihan

5. Bekerjasama secara lebih efektif untuk mencapai daya guna dalam bidang-bidang pertanian,industri, dan perdagangan yang lebih besar, mempelajari persoalan-persoalan perdagangan internasional bahan-bahan mentah, perbaikan pengangkutan dan komunikasi serta mempertinggi taraf hidup rakyat

6. Memajukan studi tentang Asia Tenggara

7. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional lain yang bertujuan sama seperti tujuan ASEAN

MengetahuiKepala SMA Negeri 9 Malang

Drs. HADI HARIYANTO, M.Pd

NIP. 19551027 198603 1 008Malang, Januari 2014Guru Mata PPKn

M. CHUSNUL IRFANDI

NIP. 19690608 200301 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I.IDENTITAS

Nama Sekolah: SMA NEGERI 9 MALANGMata Pelajaran: PKn

Materi Pokok:Manfaat Kerja Sama dan Perjanjian Internasional

Kelas/Program: XI/2

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit

II.STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

1.Standar Kompetensi

4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

2. Kompetensi Dasar

4.4. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia

III.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSINoIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1Menunjukkan manfaat perjanjian internasional bagi IndonesiaReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif : Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Menunjukkan manfaat perjanjian internasional bagi Indonesia

V.STRATEGI PEMBELAJARAN

No.Kegiatan BelajarWaktu (Menit)Aspek lifeskill yang dikembangkanNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.Pendahuluan

Memberikan salam siswa

Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa15 Disiplin

Kerja sama

KeterampilanReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi : Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian dasar negara dan konstitusi negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil @ 4 orang, dinamakan kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok kooperatif, yang terdiri atas : Manfaat Kerja Sama dan Perjanjian Internasional Jika jumlah siswa 40 orang, berarti terdapat 10 kelompok. Jadi terdapat kelompok yang membahas materi sama.

Setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara indivual yang telah disediakan oleh guru. Undian berisi materi-materi yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui teman lain yang mempunyai tugas sama untuk membentuk kelompok baru dan mengerjakan tugas yang ia terima. Anggota kelompok baru tersebut kemungkinan besar terdiri atas siswa yang dalam kelompok kecil membahas materi berbeda. Jadi anggota kelompok baru jumlahnya lebih banyak dan berisi siswa dari kelompok yang membahas materi berbeda dan dinamakan kelompok ahli.

Setiap anggota kelompok baru bertindak sebagai ahli yang harus mencatat, ikut serta secara aktif memberikan informasi dan berdiskusi.

Kelompok ahli kembali berkumpul ke kelompok kooperatif semula, bertugas memberikan informasi dari hasil diskusi kelompok ahli.

Meminta perwakilan kelompok kooperatif untuk mempresentasikan hasil diskusi secara menyeluruh dalam diskusi kelas dan mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.55 Kerja sama

Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

3.Penutup

Evaluasi/Tanya jawab

Penenangan20 Pengendalian diri

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap MukaTerstrukturMandiri

Menganalisis kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia Memberikan contoh kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia Siswa dapat Menunjukkan manfaat perjanjian internasional bagi Indonesia

VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Buku Paket PKn Kelas XI

2. Majalah, Koran, dan Internet

3. UUD 1945 yang Telah Diamandemen

4. Buku-Buku Sumber yang Relevan

5. Lembar Kerja Siswa

VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

Penilaian Kognitif

Penilaian Afektif

Penilaian Afektif : Penilaian ini dilakukan dengan lembar pengamatan perindividu yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran.

Instrument Aktifitas Belajar Siswa NoIndikatorSkor

1234

1Memperhatikan apa yang disampaikan guru

2Menjawab pertanyaan dari guru

3Mengerjakan LKS yang diberikan guru

4Bekerja sama dengan teman satu kelompok

5Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar

6Bertukar pendapat antar teman dalam kelompok

7Mengambil keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benar

8Mempresentasikan jawaban di depan kelas

9Merespon jawaban teman

Jumlah Skor

Petunjuk.

Berilah tanda () pada kolom skor dengan kriteria sebagai berikut!

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Aktif

4 = Sangat aktifNoIndikatorSkor

KurangCukupAktifSangat

aktif

1Memperhatikan apa yang disampaikan guruSiswa tidak memperhatikan sama sekaliSiswa kurang memperhatikanSiswa kadang-kadang memperhatikanSiswa selalu memperhatikan dengan baik

2Menjawab pertanyaan dari guruSiswa asal menjawab pertanyaanSiswa menjawab pertanyaan tapi belum tepatSiswa menjwab pertanyaan dengan baikSiswa menjawab sesuai dengan pertanyaan

3Mengerjakan LKS yang diberikan guruSiswa tidak mengerjakan LKSSiswa mengerjakan LKS tapi belum tepatSiswa mengerjakan LKS dengan baikSiswa mengerjakan LKS sesuai perintah

4Bekerja sama dengan teman satu kelompokTidak ada kerja samaKurang bekerja samaKadang-kadang bekerja samaSelalu bekerja sama

5Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajarTidak berdiskusiKurang serius dalam berdiskusiMemperhatikan dalam berdiskusiSelalu aktif dalam berdiskusi

6Bertukar pendapat antar teman dalam kelompokTidak bertukar pendapat dengan temanKurang bertukar bertukar pendapat dengan temanKadang-kadang bertukar pendapat dengan temanSelalu aktif dalam tukar pendapat dengan teman

7Mengambil keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benarTidak sesuai dengan pertanyaanKurang sesuai dengan pertanyaanCukup sesuai dengan pertanyaanSangat sesuai dengan pertanyaan

8Mempresentasikan jawaban di depan kelasHasil presentasi tidak sesuiaHasil presentasi kurang baikHasil presentasi cukup baikHasil presentasi sangat baik

9Merespon jawaban temanTidak ada responRespon siswa jarangRespon siswa cukup baikRespon siswa sangat baik

Jumlah Skor

Kriteria penilaian instrumen aktifitas belajar siswa.

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Aktif

4 = Sangat aktif

Penilaian Kognitif

NOPERTANYAANSKOR

1Sebutkan bentuk-bentuk kerjasama Indonesia dengan negara lain!

50

2Sebutkan manfaat kerjasama antar bangsa!

50

KUNCI JAWABAN

Bentuk-bentuk kerjasama internasional,(1) kerjasama bilateral dan (2) kerjasama non bilateral.Kerjasama bilateral ini meliputi 2 bentuk yaitu (a) kerjasama regional dan (b) kerjasama multilateral. manfaat kerjasama antar bangsaa. Kerjasama RI Kanada Kerjasama ekonomi Kerjasama sosial budaya Kerjasama pembangunan Kerjasama kelautan dan perikanan Kerjasama antar pemerintah daerah Kerjasama pengembangan SDM Kerjasama IPTEK Bantuan Kanada bagi bencana Tsunamib. Kerjasama RI RRCc. Kerjasama RI Arab SaudiLampiran 1. Materi Ajar

Bentuk-bentuk kerjasama internasional,(1) kerjasama bilateral dan (2) kerjasama non bilateral.Kerjasama bilateral ini meliputi 2 bentuk yaitu (a) kerjasama regional dan (b) kerjasama multilateral. Manfaat kerjasama antar bangsaa. Kerjasama RI Kanada Kerjasama ekonomi Kerjasama sosial budaya Kerjasama pembangunan Kerjasama kelautan dan perikanan Kerjasama antar pemerintah daerah Kerjasama pengembangan SDM Kerjasama IPTEK Bantuan Kanada bagi bencana Tsunamib. Kerjasama RI RRCc. Kerjasama RI Arab SaudiMengetahuiKepala SMA Negeri 9 Malang

Drs. HADI HARIYANTO, M.Pd

NIP. 19551027 198603 1 008Malang, Januari 2014Guru Mata PPKn

M. CHUSNUL IRFANDI

NIP. 19690608 200301 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I.IDENTITAS

Nama Sekolah: SMA NEGERI 9 MALANGMata Pelajaran: PKn

Materi Pokok:Hukum Internasional

Kelas/Program: XI/2

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit

II.STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

1.Standar Kompetensi

5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional

2.Kompetensi Dasar

5.1. Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional

III.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSINoIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1Menguraikan sistem hukum dan peradilan internasional Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif : Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Menguraikan sistem hukum dan peradilan internasional V.STRATEGI PEMBELAJARAN

No.Kegiatan BelajarWaktu (Menit)Aspek lifeskill yang dikembangkanNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.Pendahuluan

Memberikan salam siswa

Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa15 Disiplin

Kerjasama

KeterampilanReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi : Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian dasar negara dan konstitusi negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil @ 4 orang, dinamakan kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok kooperatif, yang terdiri atas : Hukum Internasional Jika jumlah siswa 40 orang, berarti terdapat 10 kelompok. Jadi terdapat kelompok yang membahas materi sama.

Setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara indivual yang telah disediakan oleh guru. Undian berisi materi-materi yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui teman lain yang mempunyai tugas sama untuk membentuk kelompok baru dan mengerjakan tugas yang ia terima. Anggota kelompok baru tersebut kemungkinan besar terdiri atas siswa yang dalam kelompok kecil membahas materi berbeda. Jadi anggota kelompok baru jumlahnya lebih banyak dan berisi siswa dari kelompok yang membahas materi berbeda dan dinamakan kelompok ahli.

Setiap anggota kelompok baru bertindak sebagai ahli yang harus mencatat, ikut serta secara aktif memberikan informasi dan berdiskusi.

Kelompok ahli kembali berkumpul ke kelompok kooperatif semula, bertugas memberikan informasi dari hasil diskusi kelompok ahli.

Meminta perwakilan kelompok kooperatif untuk mempresentasikan hasil diskusi secara menyeluruh dalam diskusi kelas dan mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.55 Kerjasama

Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

3.Penutup

Evaluasi/Tanya jawab

Penenangan20 Pengendalian diri

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap MukaTerstrukturMandiri

Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional Memberikan contoh sistem hukum dan peradilan internasional Siswa dapat Menguraikan sistem hukum dan peradilan internasional

VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Buku Paket PKn Kelas XI

2. Majalah, Koran, dan Internet

3. UUD 1945 yang Telah Diamandemen

4. Buku-Buku Sumber yang Relevan

5. Lembar Kerja Siswa

VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Kognitif

2. Penilaian Afektif

Penilaian Kognitif (Lampiran I)Diskusikan dan berilah penjelasan terhadap pertanyaan berikut ini!

APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG HUKUM INTERNASIONAL?

REFLEKSI PEMIKIRAN PAKAR

KATA PEPATAH ROMAWI :

APA GUNANYA HUKUM JIKA TANPA MORAL, KECENDERUNGAN MORAL DAN KEWAJIBAN DARI HATI NURANI MANUSIA? APA GUNANYA PERJANJIAN PERDAMAIAN DI ATAS KERTAS,JIKA TIDAK MASUK KEDALAM PIKIRAN MANUSIA DAN TIDAK MASUK DALAM HATI? DENGAN KATA LAIN HUKUM MEMERLUKAN PONDASI MORAL! UNTUK TATANAN DUNIA YANG BARU, ITU BERARTI:

(I) TATANAN DUNIA YANG BAIK TIDAK DAPAT DICIPTAKAN, BAHKAN DIJALANKAN HANYA DENGAN HUKUM SAJA, (II) KOMITMEN PADA HAK ASASI MANUSIA MENSYARATKAN SEBUAH KESADARAN TENTANG TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN YANG DITUJUKAN SEKALIGUS KEPADA PIKIRAN DAN HATI.

PERTANYAAN:

1. Setujukah kalian dengan isi pemikiran tersebut? Kemukakan alasan kalian!

2. Tunjukan keterkaitan pemikiran tersebut bagi bangsa Indonesia1

3. Seandainya kalian berbicara dalam sebuah forum diskusi mengenai MEMBANGUN HUBUNGAN INTERNASIONAL BARU pendapat macam apakah yang akan kalian kemukakan!KUNCI JAWABAN!

Hukum Internasional adalah sekumpulan asas, kebiasaan-kebiasaan internasional, dan aturan hukum yang bersifat umum yang dihormati dab dipatuhi srta adanya kewajiban-kewajiban yang mengikat terhadap negara-negara di dunia dan lembaga atau organisasi internasional di dalam hubungan mereka dengan yang lain dalam pergaulan masyarakat internasionalREFLEKSI PEMIKIRAN PARA PAKAR1. Setuju, karena apabila hukum tanpa moral dan kewajiban akan banyak menimbulkan konflik antar negara-negara yang bersangkutan.

2. Keterkaitan untuk bangsa kita, hukum sangat berkaitan dengan bangsa kita, sebab apabila tidak ada hukum maka moral bangsa kita akan rusak.

3. Dalam membangun hubungan internasional yang baru, kita harus dapat menjalin kerjasama yang baik antara negara yang satu dengan yang lain dan tetap mendasarkan asas-asas hubungan internasional yaitu asas teritorial,asas kebangsaan dan asas kepentingan umum.Soal Evaluasi:NOSOALSKOR

1

2

3

4

5Tuliskan pengertian hukum internasional menurut Wiryono Projodikoro dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja!

Sebutkan dan jelaskan asas-asas hukum internasional!

Jelaskan tugas hukum internasional publik dan hukum internasional privat!

Sebutkan sumber hukum internasional!

Apa yang dimaksud dengan sumber hukum internasional dalam arti materiil dan formal?

20

20

20

20

20

Kunci Jawaban !1. Hukum internasional menurut Wiryono Projodikoro adalah hukum yang mengatur perlindungan hukum antar berbagai bangsa di berbagai negara.

Hukum internasional menurut Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara negara dan negara, negara dan lembaga atau organisasi internasional.

2. Asas teritorial adalah asas yang didasarkan pada kekuasaan negara terhadap wilayahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya.Jadi terhadap semua orang dan semua barang yang berada di luar wilayah tersebut berlaju hukum asing (Internasional) sepenuhnya.

Asas kebangsaaan adalah asas yang didasrkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya.Menurut asas ini setiap warga negara dimanapun dia berad tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.asas ini mempunyai kekuatan ekstrateritorial.Asas kepentingan umum adalah asas ini didasrkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.Menurut asas ini negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum.

3. Hukum ineternasional publik bertugas mengatur hubungan hukum yang terjadi antarnegara dan organisasi antarnegara dalam kaitannya dengan ketentraman hidup bernegara.Sedangkan hukum internasional privat bertugas mengatur hubungan hukum yang terjadi antara seseorang dengan orang lain yang berkaitan dengan warga negaranya dalam sebuah negara yang berkenaan dengan keperdataan.

4. Sumber hukum utama (primer) meliputi:

Perjanjian internasional

Kebiasaan-kebiasaan internasional

Asas-asas hukum umum

Sumber hukum tambahan (Subsider) meliputi

Keputusan pengadilan

Pendapat-pendapat para pakar sarjana terkemuka

4. Sumber hukum internasional dalam arti materiil adalah mempersoalkan tentang dasar-dasar berlakunya hukum internasional atau mempersoalkan mengapa hukum internasional itu mempunyai kekuatan mengikat atau apa sebenarnya yang menjadi daya ikat berlakunya hukum internasional.Sedangkan hukum internasional dalam arti formal berarti sumber hukum dari mana kita mendapatkan atau menemuan ketentuan ketentuan hukum internasional yang dipergunakan oleh Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah hubungan internasio

Lampiran 2PENGAMATAN / PENILAIAN AFEKTIF

NONama SiswaAspek yang dinilaiJml SkorNilai

Peran serta dalam kelompokKerja sama dalam kelompokKeaktifan

Bertanya

1

2

3

4

5

6

7

8

Keterangan:

Penilaian Afektif:1 = sangat kurang

4 = baik

2 = kurang

5 = sangat baik

3 = cukupNilai = ( Jmblah Skor x 100 ) : 20

Lampiran 1KUIS 1 : Jelaskan pengertian hukum internasional menurut pendapat kalian sendiri!

KUIS 2 : Sebutkan asas-asas hukum internasional!

KUIS 3 : Asas yang didasrkan pada kekuasaan negara terhadap daerah/wilayah disebut....

KUIS 4: Sebutkan Subyek hukum internasional!

KUIS 5: Sebutkan sumber-sumber hukum internasional!

SHAPE \* MERGEFORMAT

I JAWABAN!1. Hukum internasional adalah sekumpulan asas, kebiasaan internasional, dan aturan yang bersifat umum yang dihormati dan dipatuhi serta adanya kewajiban yang mengikat terhadap negara-negara di dunia dan lembaga atau organisasi internasional di dalam hubungan mereka dengan yang lain dalam pergaulan masyarakat internasional.

2. (1) Asas teritoria, (2) asas kebangsaan, dan (3) asas kepentingan umum

3. Asas teritorial

4. (1) Negara, (2) Tahta Sucu, (3) Palang Merah Internasional, (4) Organisasi Internasional, (5) Orang perseorangan atau individu, dan (6) Pemberontak atau pikhak dalam sengketa.

5. Sumber hukum utama (primer) meliputi:

Perjanjian internasional

Kebiasaan-kebiasaan internasional

Asas-asas hukum umum

Sumber hukum tambahan (Subsider) meliputi

Keputusan pengadilan

Pendapat-pendapat para pakar sarjana terkemuka

Lampiran 1. Materi Ajar

Makna hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara negara dengan negara dan antara negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain.

Asas-asas hukum Internasional :

1. Asas Teritorial adalah asas yang didasarkan pada kekuasaan negara terhadap wilayahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya.Jadi terhadap semua orang dan semua barang yang berada di luar wilayah tersebut berlaju hukum asing (Internasional) sepenuhnya.

2. Asas kebangsaaan adalah asas yang didasrkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya.Menurut asas ini setiap warga negara dimanapun dia berad tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.asas ini mempunyai kekuatan ekstrateritorial.3. Asas kepentingan umum adalah asas ini didasrkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat.Menurut asas ini negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Sumber hukum Internasional meliputi:

(1) Perjanjian Internasional

(2) Kebiasaan Internasional

(3) Prinsip-prinsip hukum umum

(4) Keputusan Pengadilan dan ajaran para sarjana terkemuka dari berbagai negara.

Subyek hukum Internasional terdiri dari:

(1) Negar

(2) Tahta Suci

(3) Palang Merah Internasional

(4) Organisasi Internasional

(5) Orang perorangan

(6) Pemberontak dan Pihak-pihak dalam sengketa.

Peranan lembaga peradilan Internasional adalah lembaga yang memiliki kewenangan dalam menyelesaikan masalah internasional termasuk di dalamnya sengketa internasional

Kewenangan Mahkamah Internasional :

(1) Memutuskan perkara-perkara pertikaian (contentious case),

(2) Memberikan opini-opini yang bersifat nasehat (advisory opinion)

MengetahuiKepala SMA Negeri 9 Malang

Drs. HADI HARIYANTO, M.Pd

NIP. 19551027 198603 1 008Malang, Januari 2014Guru Mata PPKn

M. CHUSNUL IRFANDI

NIP. 19690608 200301 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I.IDENTITAS

Nama Sekolah: SMA NEGERI 9 MALANGMata Pelajaran: PKn

Materi Pokok:Peran Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan

Sengketa

Kelas/Program: XI/2

Alokasi Waktu: 2 x 45 Menit

II.STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR

1.Standar Kompetensi

5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional2.Kompetensi Dasar

5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional

III.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSINoIndikator Pencapaian KompetensiNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa internasionalReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2Menguraikan cara penyelesaian sengketa internasional oleh Mahkamah internasional

Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif : Percaya diri (keteguhan hati, optimis).

Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).

Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)

Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Tujuan pokok pembelajaran adalah agar siswa mampu dan dapat :

Mengidentifikasi penyebab timbulnya sengketa internasional Menguraikan cara penyelesaian sengketa internasional oleh Mahkamah internasional

V.STRATEGI PEMBELAJARAN

No.Kegiatan BelajarWaktu (Menit)Aspek lifeskill yang dikembangkanNilai Budaya Dan Karakter Bangsa

1.Pendahuluan

Memberikan salam siswa

Mengabsen dan mengetahui kondisi siswa15 Disiplin

Kerjasama

KeterampilanReligius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab

Mandiri

2.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi : Menguraikan tujuan dan nilai konstitusi.

menjelaskan pengertian dasar negara dan konstitusi negara.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil @ 4 orang, dinamakan kelompok kooperatif.

Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok kooperatif, yang terdiri atas : Peran Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa

Jika jumlah siswa 40 orang, berarti terdapat 10 kelompok. Jadi terdapat kelompok yang membahas materi sama.

Setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara indivual yang telah disediakan oleh guru. Undian berisi materi-materi yang telah didiskusikan.

Siswa diminta menemui teman lain yang mempunyai tugas sama untuk membentuk kelompok baru dan mengerjakan tugas yang ia terima. Anggota kelompok baru tersebut kemungkinan besar terdiri atas siswa yang dalam kelompok kecil membahas materi berbeda. Jadi anggota kelompok baru jumlahnya lebih banyak dan berisi siswa dari kelompok yang membahas materi berbeda dan dinamakan kelompok ahli.

Setiap anggota kelompok baru bertindak sebagai ahli yang harus mencatat, ikut serta secara aktif memberikan informasi dan berdiskusi.

Kelompok ahli kembali berkumpul ke kelompok kooperatif semula, bertugas memberikan informasi dari hasil diskusi kelompok ahli.

Meminta perwakilan kelompok kooperatif untuk mempresentasikan hasil diskusi secara menyeluruh dalam diskusi kelas dan mengambil kesimpulan.

Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan konsep.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.55 Kerjasama

Kesungguhan

Disiplin

Uji diri

3.Penutup

Evaluasi / Tanya jawab

Penenangan20 Pengendalian diri

STRATEGI PEMBELAJARAN

Tatap MukaTerstrukturMandiri

Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional Memberikan contoh penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional Siswa dapat Menguraikan cara penyelesaian sengketa internasional oleh Mahkamah internasional

VI.PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Buku Paket PKn Kelas XI

2. UUD 1945 yang Telah Diamandemen

3. Buku-Buku Sumber yang Relevan

4. Lembar Kerja Siswa

5. Majalah, Koran, dan Internet

VII.PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

Penilaian Kognitif

Penilaian Afektif

Lampiran 1. Materi Ajar

Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional1. Masalah politik

2. Masalah batas wilayah

Siswa dapat Mengidentifikasikan Cara menyelesaikan Sengketa ( masalah-masalah ) Internasional

1. Negosiasi

2. Mediasi

3. Inquiry

4. Konsiliasi Cara-cara Menyelesaikan Masalah-masalah ( Sengketa ) Internasional melalui Arbitrasi. Metode ini digunakan dalam hukum nasional dan hukum internsional. Secara tradisional arbitrasi digunakan bagi persoalan-persoalan hukum, biasa persengketaan mengenai perbatasan dan wilayah.Arbritasi memberikan keleluasaan bagi para pihak yang bersengketa untuk menentukan proses perkara.Hal tersebut dibuktikan dengan kebebasan para pihak untuk memilih para arbitrator.

Cara-cara Menyelesaikan Masalah-masalah Internasional melalui Konsiliasi. Merupakan metode penyelesaian pertikaian yang bersifat internasional dalam suatu komisi yang dibentuk oleh pihak-pihak baik sifatnya permanen atau sementara berkaitan dengan proses penyelesaian pertikaian.

MengetahuiKepala SMA Negeri 9 Malang

Drs. HADI HARIYANTO, M.Pd

NIP. 19551027 198603 1 008Malang, Januari 2014Guru Mata PPKn

M. CHUSNUL IRFANDI

NIP. 19690608 200301 1 007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMA NEGERI 9 MALANG

Mata Pelajaran: PKn

Kelas/semester

: XI / 2

Pertemuan Ke

: 3 dan 4

Alokasi waktu

: 4 X 45 menit

Standar Kompetensi: 4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional

Kompetensi Dasar: 4.2.Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional

Indikator

: 1. Mendeskripsikan makna perjanjian internasional

2. Menjelaskan macam-macam istilah perjanjian internasional.

3. Menguraikan tahapan perjanjian internasional.

4. Menjelaskan hal-hal penting dalam ratifikasi perjanjian

internasional yang memerlukan persetujuan DPR di Indonesia*PENDIDIKAN KARAKTER&BUDAYA BANGSA : Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawabMandiri ====================================================================

I. Tujuan Pembelajaran :

1.Dengan menganalisa tahap-tahap perjanjian internasional melalui diskusi kelompok, siswa dapat:

a. menyimpulkan makna perjanjian internasional.

b. menjelaskan macam-macam istilah perjanjian internasional.

c. menjelaskan klasifikasi perjanjian internasional.

d. menyebutkan penyebab batalnya dan berakhirnya perjanjian internasional.

e. menguraikan tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional.

2.Dengan tanya jawab tentang landasan hukum sertifikasi di Indonesia, siswa dapat:

a. menjelaskan isi pasal 11 UUD 1945.

b. menyebutkan peranan penting DPR dalam ratifikasi perjanjian Internasional di Indonesia.

II. Materi Pembelajaran :

1.Peta Konsep (lampiran 4)2.Pengertian Perjanjian Internasional

Di dalam kehidupan masyarakat internasional dewasa ini, perjanjian internasional memainkan peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan internasional. Melalui perjanjian internasional, mereka mendasarkan kerjasama, mengatur kehidupan, dan menyelesaikan berbagai permasalahan di antara mereka guna kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan. Berbicara tentang definisi perjanjian internasional ternyata tidak ada keseragaman di antara para ahli hukum internasional. Adanya perbedaan pendapat disebabkan dari sudut pandang yang berbeda, termasuk ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa di mana ia hidup.

Definisi perjanjian internasional dari para ahli hukum internasional antara lain sebagai berikut:

a.Menurut Mochtar Kusumaatmadja menjelaskan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu.

b.Menurut Dr. Oppheinheim-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara negara. Berdasarkan definisi ini, subyek hukum internasional yang dapat mengadakan perjanjian internasional hanyalah negara saja.

c.Menurut Dr. G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subyek-subyek hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional dapat berbentuk bilateral maupun multilateral.

d.Menurut Pasal 2 ayat (1) huruf a Konvensi Wina tahun 1969 tentang Perjanjian Internasional, yang dimaksud dengan perjanjian internasional adalah suatu persetujuan yang dibuat antarnegara dalam bentuk tertulis dan diatur oleh hukum internasional, apakah dalam instrumen tunggal atau dua atau lebih instrumen yang berkaitan dan apapun nama yang diberikan padanya.

e.Definisi perjanjian internasional menurut peraturan perundang-undangan Republik Indonesia :

1) Pasal 1 angka 3 UU No. 37 tahun 1999 menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apapun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

2) Menurut pasal 1 huruf a UU No. 24 tahun 2000, perjanjian internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang diatur dalam hukum internasional, yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum publik.

3.Istilah-istilah dalam Perjanjian Internasional

a.Traktat (Treaty)

Menurut pengertian umum, treaty mencakup segala macam bentuk persetujuan internasional, sedangkan menurut pengertian khusus, treaty merupakan perjanjian yang paling penting dan sangat formal dalam urutan perjanjian.

b.Konvensi (convension)

Pasal 38 ayat (1) huruf a Statuta Mahkamah Internasional menyebut konvensi internasional (international convention) sebagai salah satu sumber hukum internasional. Berkaitan dengan hal tersebut, istilah convention mencakup juga pengertian perjanjian internasional secara umum. Dengan demikian, menurut pengertian umum, istilah convention dapat disamakan dengan pengertian umum treaty. Istilah konvensi digunakan untuk perjanjian-perjanjian multilateral yang beranggotakan banyak pihak.

Sebagai contoh perjanjian internasional jenis ini ialah Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang Perlindungan Korban Perang, Konvensi Wina tahun 1961 tentang Hubungan Diplomatik, Konvensi Wina tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler, Konvensi Wina tahun 1963 tentang Perjanjian Internasional, dan Konvensi Jenewa tahun 1958 tentang Hukum Laut.

c.Persetujuan (Agreement)

Menurut pengertian umum, Konvensi Wina tahun 1969 tentang Perjanjian Internasional menggunakan istilah agreement dalam artian luas. Konvensi Perjanjian Internasional tersebut, di samping memasukkan treaty sebagai international agreement, juga memasukkan perangkat internasional yang tidak memenuhi definisi treaty. Karenanya, secara umum pengertian agreement mencakup seluruh jenis perangkat internasional dan biasanya mempunyai kedudukan yang lebih rendah daripada traktat dan konvensi.

d.Piagam (Charter)

Pada umumnya, istilah charter digunakan sebagai perangkat internasional dalam pembentukan (pendirian) suatu organisasi internasional. Istilah ini berasal dari Magna Charta (1251). Contohnya, United Nations Charter (Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa) tahun 1945.

e.Protokol (Protocol)

Istilah protokol digunakan untuk perjanjian internasional yang materinya lebih sempit daripada treaty atau convension. Protokol ini merupakan sebagai tambahan dari perjanjian utamanya. Contohnya ialah protokol tambahan (optional protocol) Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (Covenant on Civil and Political Rights).

f.Deklarasi (Declaration)

Deklarasi merupakan perjanjian yang berisi ketentuan-ketentuan umum di mana para pihak berjanji untuk melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu di masa yang akan datang. Deklarasi yang dibuat tersebut hanya berisi prinsip-prinsip dan pernyataan-pernyataan umum. Contohnya ialah Deklarasi ASEAN (ASEAN Declaration) tahun 1967 dan Deklarasi Universal tentang Hak-hak Asasi Manusia (Universal Declaration on Human Rights) tahun 1948.

g.Final Act

Final Act merupakan dokumen yang berisi ringkasan laporan sidang suatu konferensi dan menyebutkan perjanjian-perjanjian atau konvensi-konvensi yang dihasilkannya yang kadang-kadang disertai anjuran atau harapan yang dianggap perlu. Contohnya ialah Final Act General Agreement on Tariff and Trade (GATT) tahun 1994.

h.Arrangement

Arrangement merupakan suatu perjanjian yang mengatur pelaksanaan teknik operasional suatu perjanjian induk. Arrangement dapat dipakai untuk melaksanakan proyek-proyek jangka pendek yang betul-betul bersifat teknik. Contohnya ialah Arrangement Studi Kelayakan Proyek Tenaga Uap di Aceh antara Departemen Pertambangan RI dan President of the Canadian International Development Agency yang ditandatangani pada tanggal 19 Februari 1979.

i.Modus Vivendi

Modus Vivendi merupakan suatu perjanjian yang bersifat sementara dengan maksud akan diganti dengan pengaturan yang tetap dan terperinci.

j.Pakta (Pact)

Pact merupakan perjanjian internasional yang khusus. Sebagai contoh dalam perjanjian jenis ini Briand Kellog Pact.

4.Klasifikasi/Penggolongan Perjanjian Internasional

Berdasarkan jumlah negara peserta dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.Perjanjian bilateral berarti perjanjian antara 2 negara.

b.Perjanjian multilateral berarti perjanjian antara lebih dari 2 negara.

Berdasarkan sifat dan fungsinya, dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.Treaty Contract adalah perjanjian yang seperti suatu kontrak dalam hukum perdata, hanya mengakibatkan hak dan kewajiban bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian itu. Contohnya perjanjian antara Indonesia dan Cina tahun 1955 tentang Dwi kewarganegaraan.

b.Law Making Treaties adalah perjanjian yang mengakibatkan ketentuan-ketentuan atau kaidah hukum yang mengikat bagi masyarakat internasional secara keseluruhan, baik yang terlibat dalam perjanjian maupun yang tidak terlibat dalam penandatanganan perjanjian, contoh perjanjian Wina tahun 1961 tentang hubungan diplomatik.

5.Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional

Menurut Konvensi Wina 1969, perjanjian dapat batal karena hal-hal seperti berikut:

a.Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu peserta (pasal 46 dan 47)

b.Jika terdapat unsur kesalahan berkenaan dengan suatu fakta atau keadaan pada waktu perjanjian itu dibuat (pasal 48)

c.Jika terdapat unsur penipuan oleh salah satu peserta terhadap peserta lain (pasal 49)

d.Jika terdapat kelicikan terhadap mereka yang menjadi kuasa penuh dari negara peserta (pasal 50)

e.Jika pada waktu pembuatan perjanjian tersebut ada ketentuan yang bertentangan dengan suatu kaidah dasar (asas jus cogent) (pasal 53).

Sedangkan perjanjian dinyatakan berakhir karena sebagai berikut:

a.Telah tercapai tujuan perjanjian.

b.Habis masa berlakunya.

c.Salah satu pihak perjanjian telah punah.

d.Persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.

e.Diadakan perjanjian baru antar peserta dan isinya meniadakan perjanjian terdahulu.

f.Telah dipenuhi syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian itu sendiri.

g.Perjanjian diakhiri secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterima oleh pihak yang lain.

6.Tahap-tahap pembuatan Perjanjian Internasionala.Tahap Perundingan/ Negosiation

Pada dasarnya dalam kenyataan saat ini, setiap negara mempunyai kemampuan untuk mengadakan perjanjian internasional.

Sesuai dengan tata cara (praktik internasional) yang berlaku (berdasarkan konvensi Wina 1969 tentang Perjanjian Internasional), suatu perundingan internasional dapat diwakili oleh pejabat yang sah, yaitu pejabat yang telah diberi surat kuasa penuh (full powers). Surat tersebut merupakan suatu dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang dalam suatu negara untuk menentukan seorang pejabat yang dapat mewakili negara tersebut, baik untuk mengadakan perundingan, menerima, atau mengesahkan suatu naskah perjanjian, maupun menyatakan persetujuan negara untuk terikat pada perjanjian tersebut. Menurut pasal 1 huruf (c) UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, yang dimaksud dengan surat kuasa (full powers) adalah surat yang dikeluarkan oleh presiden atau menteri yang memberikan kuasa kepada satu atau beberapa orang yang mewakili Pemerintah Republik Indonesia untuk menandatangani atau menerima naskah perjanjian, menyatakan persetujuan negara untuk mengikatkan diri pada perjanjian, dan/atau menyelesaikan hal-hal lain yang diperlukan dalam pembuatan perjanjian internasional.

Surat kuasa tidak berlaku lagi bagi kepala negara/kepala pemerintahan, menteri luar negeri, duta besar atau wakil-wakil yang ditunjuk untuk mewakili negara.

b.Tahap Penandatanganan/signature

Setelah perundingan selesai, maka dilakukan penerimaan atau penandatangan naskah perjanjian bagi perundingan multilateral, penandatanganan naskah perjanjian cukup dilakukan dengan 2/3 suara dari peserta yang hadir, kecuali ditentukan lain dalam perundingan itu. Penandatanganan ini merupakan suatu tindakan yang sangat penting artinya, karena hal tersebut akan menentukan, apakah dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut dianggap perjanjian itu telah mengikat atau tidak.

c.Tahap Pengesahan/ ratification

Istilah ratitikasi berasal dari kata dalam bahasa latin, yaitu ratificare yang berarti pengesahan (confirmation) atau persetujuan (approval). Pada pokoknya, ratifikasi mengandung dua pengertian, yaitu sebagai berikut:

1) Persetujuan secara formal terhadap perjanjian yang melahirkan kewajiban-kewajiban internasional setelah ditandatangani.

2)Persetujuan terhadap rencana perjanjian itu agar menjadi suatu perjanjian yang berlaku bagi masing-masing negara peserta.

III. Metode Pembelajaran :

1. Informasi dan tanya jawab.

2. Diskusi.

3. Penugasan.

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan ke-1

Pendahuluan ( 15 menit ) :

1. Memeriksa kesiapan siswa

Guru melakukan pengecekan/absensi dan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2.Apersepsi:

Guru : mengkaitkan pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dibicarakan

Siswa: mengamati dan memperhatikan serta menjawab pertanyaan guru.

3.Menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru :menyampaikan tujuan pembelajaran seperti yang tersebut di atas (lihat tujuan pembelajaran)

Siswa :memperhatikan dan mengamati informasi guru. Kegiatan Inti Pembelajaran (65 menit):

1.Guru menjelaskan pengertian perjanjian internasional secara singkat melalui peta konsep. Siswa mencatat secara garis besar.2. Siswa mencari dua contoh berita di media massa (koran, internet) mengenai perjanjian internasional yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan negara lain dan membuat ulasan singkat terhadap berita tersebut dan dikumpulkan.

2. Siswa membuat tanggapan langsung terhadap isi artikel yang telah didiskusikan.3. Guru membentuk kelompok diskusi dengan 5-6 orang anggota setiap kelompoknya.

4. Guru memberikan tugas tertulis untuk dikerjakan oleh masing-masing kelompok untuk mendiskusikan hal-hal yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah negara lain.

5. Siswa melaksanakan diskusi kelompok membahas permasalahan yang menjadi tugasnya.

6. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompok.

7. Guru membahas dan menyimpulkan hasil tugas siswa.

Kegiatan Penutup ( 10 menit ) :

1. Guru bersama murid melaksanakan refleksi tentang materi yang dibahas hari ini.

2. Guru memberikan soal tes tertulis dalam bentuk obyektif dan uraian.1. Guru menerima jawaban dari siswa dan memberikan kunci jawaban.

2. Guru memberi tugas kepada siswa , untuk dikerjakan siswa di rumah secara individu dikerjakan siswa, dan dikumpukan pada pertemuan berikutnya.3. Guru menutup pembelajaran. Pertemuan ke 2 : Pendahuluan ( 10 menit ) :

1. Memeriksa kesiapan siswa

Guru melakukan pengecekan/absensi dan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

2.Apersepsi:

Guru : mengkaitkan pembelajaran sebelumnya dengan materi yang akan dibicarakan yaitu:

tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional.

Siswa: mengamati dan memperhatikan serta menjawab pertanyaan guru.

3.Menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru :menyampaikan tujuan pembelajaran seperti yang tersebut di atas (lihat tujuan pembelajaran)

Siswa :memperhatikan dan mengamati informasi guru. Kegiatan Inti ( 70 menit ) :

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok membahas salah satu artikel yang terpilih yang diperoleh dari setiap tugas individu.

b. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk mengklasifikasikan masing-masing artikel perjanjian internasional yang diperoleh menurut tipenya (bilateral atau multilateral), law making treaty atau treaty contract.c. Kelompok mendiskusikan sebab-sebab pembatalan dan berakhirnya perjanjian internasional.

d. Guru bersama siswa menarik kesimpulan.

Kegiatan Penutup ( 10 menit ) :

a. Siswa mengadakan refleksi / renungan kembali.

b. Guru mengadakan pos tes.

c. Guru menutup pelajaran.

V. Alat/ Bahan/Sumber belajar :

a. Alat/Bahan :

1. OHP dan perlengkapannya.

2. Gambar / bagan yang relevan.

b. Sumber Belajar :

1. Budiyanta, Kewarganegaraan kelas X1,Erlangga,Jakarta 2007 .

2. Buku LKS

3. UUD 1945 amandemen terakhir.

4. Buku buku yang relevan.

VI. Penilaian :

1. Tes tertulis ( kognitif) (lampiran 1) :

a. obyektif: 15 soal.

b. uraian: 5 soal.

c. penskoran: jawaban benar untuk soal obyektif mendapat skor 4 (total 60%)

: jawaban benar untuk soal uraian mendapat skor maksimal 8 (total 40%) 2. Non Tes ( affektif ) (lampiran 2)

a. Kedisiplinan.

b. Kejujuran.

c. Kesopanan.

d. Ketekunan.

3. Penilaian Proses Pembelajaran (lampiran 3)

MengetahuiKepala SMA Negeri 9 Malang

Drs. HADI HARIYANTO, M.Pd

NIP. 19551027 198603 1 008Malang, Januari 2014Guru Mata PPKn

M. CHUSNUL IRFANDI

NIP. 19690608 200301 1 007

Lampiran 1

ALAT PENILAIAN

Soal Pilihan Ganda

A.Pilihlah jawaban yang benar dengan melingkari huruf A, B, C, D, atau E

1.Istilah lain dari perjanjian internasional adalah modus vivendi yaitu bentuk perjanjian sementara antara dua negara atau lebih sampai berhasil diwujudkannya perjanjian yang memiliki persamaan, terinci dan sistematis. Modus vivendi lahir karena adanya ...

a. negara yang memperluas hubungan kerjasama

b. suatu negara yang sedang bersengketa

c. perjanjian yang baru dirilis

d. peningkatan status diplomatik

e. pemulihan hubungan diplomatik yang sedang putus

2.Law making treatis merupakan suatu bentuk perjanjian yang sifatnya ...

a. memaksa

b. mengikat

c. tertutupd. terbatas

e. terbuka

3.Penggolongan (klasifikasi) perjanjian internasional menurut fungsinya adalah ...

a. perjanjian yang membentuk hukum dan politik

b. perjanjian yang bersifat khusus dan batas wilayah

c. perjanjian yang bersifat sederhana dan penting

d. perjanjian yang membentuk hukum dan bersifat khusus

e. perjanjian dari segi politis, ekonomis, dan hukum

4.Berikut ini sebab-sebab perjanjian internasional, baik secara bilateral maupun multilateral dapat berakhir, kecuali ...

a. telah tercapai tujuan perjanjian

b. habis masa berlakunya

c. perundingan (negotiation) tidak dihadiri kepala negara

d. salah satu pihak peserta perjanjian punah

e. karena persetujuan dari para peserta untuk mengakhiri perjanjian

5.Berakhirnya atau hapusnya suatu perjanjian internasional, antara lain karena ...

a. terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan hukum internasional

b. adanya unsur-unsur kesalahan pada waktu perjanjian internasional

c. terdapat unsur paksaan/menggunakan unsur paksaan terhadap negara peserta

d. adanya unsur-unsur penipuan oleh negara peserta terhadap negara peserta lainnya

e. telah tercapainya tujuan internasional

6.Proses terjadinya perjanjian internasional dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu ...

a. perundingan, penandatanganan, dan pengesahan

b. pembukaan, pandangan umum, dan perundingan

c. pembukaan, perundingan, dan penutupan

d. pandangan umum, perundingan, dan penutupan

e. pembukaan, pengesahan, dan penandatanganan

7.Sistem ratifikasi yang sering dipergunakan dalam suatu perjanjian internasional adalah ...

a. sistem yang semata-mata dilakukan oleh badan yudikatif

b. sistem yang semata-mata dilakukan oleh badan eksekutif

c. sistem yang semata-mata dilakukan oleh badan legislatif

d. sistem campuran, baik eksekutif maupun legislatif sama-sama berperan

e. sistem campuran, baik eksekutif maupun yudikatif sama-sama berperan

8.Berikut yang tidak termasuk subjek hukum dalam perjanjian internasional adalah ...

a. palang merah internasionalc. negara

e. badan hukum perdata

b. tahta suci

d. organisasi internasional

9.Berikut yang termasuk persamaan antara treaty contract dengan law making treaties adalah ...

a. adanya hak dan kewajiban bagi para peserta

b. sifatnya umum atau khusus

c. melibatkan negara-negara

d. keduanya adalah perjanjian internasional

e. menimbulkan hukum

10.Klarifikasi perjanjian internasional ditinjau dari segi sifat/fungsinya adalah ...

a. dispositive treaty and executory treaty

b. treaty contract and law making treaty

c. konvensi (convention) dan traktat

d. perjanjian bilateral dan multilateral

e. perjanjian antarnegara dan perjanjian antarsubjek hukum

11.Perjanjian internasional yang mengandung kaidah-kaidah hukum yang dapat berlaku secara universal bagi anggota masyarakat bangsa-bangsa. Perjanjian tersebut tergolong ...

a. treaty contract

c. traktat bilateral

e. law making treaties

b. traktat

d. traktat multilateral

12.Suatu perjanjian yang meletakkan kewajiban-kewajiban yang mengikat terhadap negara-negara peserta. Pernyataan ini disebut ...

a. charter

b. convention

c. convenant

d. treatye. traktat13.Perjanjian multilateral disebut juga perjanjian yang bersifat ...

a. terbatas

b. tertutup

c. memaksa

d. terbukae. sukarela

14.Deklarasi merupakan perjanjian internasional yang dapat berbentuk traktat. Deklarasi sebagai traktat adalah...

a. tambahan dari persetujuan yang tidak ada dalam traktat.

b. perjanjian internasional yang bersifat umum

c. suatu judul dari ketentuan traktat

d. lampiran dari traktat

e. persetujuan tidak resmi dari traktat

15.Landasan konstitusional ratifikasi perjanjian internasional bagi negara RI adalah ...

a. pasal 11 UUD 1945

c. pasal 18 UUD 1945

e. pasal 29 UUD 1945

b. pasal 13 UUD 1945

d. pasal 27 UUD 1945

Kunci jawaban Pilihan Ganda

1.c

6. a

11. e

2. b

7. b

12. e

3.d

8. e

13. d

4c

9. d

14. a

5.e

10. d

15. a

B.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!1.Jelaskan pengertian perjanjian internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja!

2.Jelaskan pengertian perjanjian bilateral dan multilateral!

3.Sebutkan sebab-sebab berakhirnya perjanjian internasional!

4.Jelaskan yang dimaksud dengan treaty contract dan law making treaties!

5.Jelaskan proses tahapan pembuatan perjanjian internasional! 6. Sebutkan sebab-sebab batalnya perjanjian internasional !

7. Sebutkan landasan hukumnya perjanjian internasional bagi Indonesia !

8. Sebut dan jelaskan 5 macam subyek hukum perjanjian internasional !Kunci jawaban Uraian

1.Pengertian perjanjian internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu.

2.Berdasarkan jumlah negara peserta dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.Perjanjian bilateral berarti perjanjian antara 2 negara.

b.Perjanjian multilateral berarti perjanjian antara lebih dari 2 negara.3.Sebab-sebab berakhirnya perjanjian internasional yaitu:a.Telah tercapai tujuan perjanjian.

b.Habis masa berlakunya.

c.Salah satu pihak perjanjian telah punah.

d.Persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian itu.

e.Diadakan perjanjian baru antar peserta dan isinya meniadakan perjanjian terdahulu.

f.Telah dipenuhi syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian itu sendiri.

g.Perjanjian diakhiri secara sepihak oleh salah satu peserta dan diterima oleh pihak yang lain.4.Berdasarkan sifat dan fungsinya, dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.Treaty Contract adalah perjanjian yang seperti suatu kontrak dalam hukum perdata, hanya mengakibatkan hak dan kewajiban bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian itu. Contohnya perjanjian antara Indonesia dan Cina tahun 1955 tentang Dwi kewarganegaraan.

b.Law Making Treaties adalah perjanjian yang mengakibatkan ketentuan-ketentuan atau kaidah hukum yang mengikat bagi masyarakat internasional secara keseluruhan, baik yang terlibat dalam perjanjian maupun yang tidak terlibat dalam penandatanganan perjanjian, contoh perjanjian Wina tahun 1961 tentang hubungan diplomatik.5.Tahapan pembuatan perjanjian internasionala.Tahap Perundingan/ Negosiation

Pada dasarnya dalam kenyataan saat ini, setiap negara mempunyai kemampuan untuk mengadakan perjanjian internasional.

b.Tahap Penandatanganan/signature

Setelah perundingan selesai, maka dilakukan penerimaan atau penandatangan naskah perjanjian bagi perundingan multilateral, penandatanganan naskah perjanjian cukup dilakukan dengan 2/3 suara dari peserta yang hadir, kecuali ditentukan lain dalam perundingan itu. Penandatanganan ini merupakan suatu tindakan yang sangat penting artinya, karena hal tersebut akan menentukan, apakah dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut dianggap perjanjian itu telah mengikat atau tidak.

c.Tahap Pengesahan/ ratification

Istilah ratitikasi berasal dari kata dalam bahasa latin, yaitu ratificare yang berarti pengesahan (confirmation) atau persetujuan (approval). Pada pokoknya, ratifikasi mengandung dua pengertian, yaitu sebagai berikut:

1) Persetujuan secara formal terhadap perjanjian yang melahirkan kewajiban-kewajiban internasional setelah ditandatangani.

2)Persetujuan terhadap rencana perjanjian itu agar menjadi suatu perjanjian yang berlaku bagi masing-masing negara peserta.Lampiran 2

INSTRUMEN PENGAMATAN SIKAP DAN PERILAKU

SISWA SMA NEGERI 9 MALANGSEMESTER GASAL/GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011Mata Pelajaran

: PKn

Kelas

: XI

Nama Guru Mata Pelajaran: M. Chusnul IrfandiSemester: 1

NoNama Siswa Aspek yang diamati12345678(Keterangan

11. Menunjukkan kemauan belajar

2. Ulet dan tidak mudah menyerah

3. Mematuhi aturan sosial

4. Tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif/ kejujuran.

5. Berani bertanya dan menyampaikan pendapat.

6. Kesetiakawanan kerjasama dengan teman dalam hal positif.

7. Kedisiplinan

8. Tanggung jawab dalam penyelesaian tugas.

Skor

5 = A = Sangat baik

4 = B = Baik

3 = C = Cukup

2 = D = Kurang

1 = E = Tidak baik

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran: PKn

Kompetensi Dasar: Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasionalKelas/ Semester: XI/ 2

Hari, tanggal

: ...............

NomorNama SiswaL/PAspek yang diamati

KehadiranKeaktifan dalam KBMPartisipasi dalam diskusiEtika dalam menyampaikan pendapatRata2

UrtIndukTRTRTRTR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Keterangan:

T= Tinggi

R = Rendah

Mengetahui

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah

: SMA NEGERI 9 MALANG

Mata Pelajaran: PKn

Kelas/semester

: XI / 2

Pertemuan Ke

: 1 dan 2

Alokasi waktu

: 4 X 45 menit

Standar Kompetensi: 5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional

Kompetensi Dasar: 5.1. Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional.

Indikator

: 1. Mengemukakan makna hukum internasional.

2. Menjelaskan hakekat hukum internasional.

3. Menjelaskan asas-asas hukum internasional.

4. Mengidentifikasikan sumber-sumber hukum internasional.

5. Mengidentifikasikan subyek-subyek hukum inter