Oleh :

Nazaruddin Margolang, S.IP.,M.SiWidyaiswara Ahli Madya

Soft Copy e-mail ke : email@pakmargolang.com

POKOK BAHASAN

1.PENGANTAR

2.ALSINTAN PRA PANEN

3.ALSINTAN PASCA PANEN

PETANI

1. PTT2. SRI3. SUPRA INSUS4. INSUS

TEKNOLOGI ALAT

MESIN

GKP GKG

PENGGILINGANBG

PASARKONSUMEN

INDUSTRI

TEKNOLOGI ALAT/MESIN

SDM

NASI, BUBUR, LONTONG

TEPUNG, BIHUN, MINUMAN

PANEN

PERAWATAN

PENJEMURAN

PENGERINGAN

MASYARAKAT

Gambar. Diagram Alir Pascapanen Padi

TEKNOLOGI

ALAT

MESIN

BENIH

GRADING/

STANDARDISASI

BUDIDAYA PADI

VARIETAS

AGROEKOSISTEM

ALSINTAN ~ MEKANISASI

TAHAPAN PENTING

1. BUDIDAYA TANAMAN

2. PANEN

3. PENANGANAN PASCA PANEN

4. PENGOLAHAN HASIL

1. BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (GAP)

2. PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GHP)

3. PENGOLAHAN HASIL YANG BAIK (GMP)

SISTEM MANAJEMEN MUTU

1. RUJUKAN/ATURAN/NORMA

2. PERSYARATAN MUTU/DIAGRAM ALUR

3. PERENCANAAN PRODUK / JASA

4. PENGAWASAN

2. ALSINTAN PRA PANEN

1.TRAKTOR RODA 2

2.TRAKTOR RODA 4

3.POMPA AIR

4.RICE TRANSPLANTER

KONTRUKSI UTAMA PADA TRAKTOR

1. Mesin sebagai sumber penggerak.

2. Transmisi daya, biasanya berupa roda gigi, sabuk dan sproket, atau kombinasi keduanya.

3. Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb

4. Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi, rem, dsb

5. Alat yang bekerja, yaitu implemen atau traileryang ditarik.

Macam-Macam Traktor Pertanian

1. Traktor besarMerupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empatatau lebih), panjangnya berkisar 2650-3910 mm, lebar berkisar 1740-2010 mm dan dayanya bekisar 20-120 HP.

2. Traktor miniMerupakan traktor yang mempunyai dua poros roda (beroda empat). Traktor ini memiliki panjang bekisar 1790-2070 mm, lebar berkisar995-1020 mm dan dayanya berkisar 12,5-20 HP.

3. Traktor tanganTraktor tangan merupakan traktor yang hanya mempunyai sebuahporos roda (beroda dua). Traktor ini mempnyai panjang berkisar1740-2290 mm, lebar berkisar 710-880 mm dan dayanya berkisar 6-10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder tunggal.

BAGIAN PENTING TRAKTOR1. KOPLING : Menyambung dan

memutuskan penerusan tenaga darimotor penggerak

2. GIGI KECEPATAN/VEERSNELLING 3. GIGI KEMUDI : traktor kecil adalah gigi

dengan sistem kopling (Note : untukmenurun/menaik : jangan gunakankopling untuk membelok, gunakankecepatan rendah, jangan memindahkangigi)

4. UNIT REM : biasanya bersatu dengantuas kopling (digunakan untuk berhentidan menyimpan ditempat miring)

5. ALAT PENGATUR KECEPATAN/GAS6. PEGANGAN : Handtraktor, berguna

untuk membantu belok

PERSIAPAN SEBELUM OPERASI

1. PAKAIAN OPERATOR

2. PEMERIKSAAN

A. Baut dan Mur yang kendor

B. Vee-belt dan Fan-belt, untuk menyetel adaPuli Penegang (stel : tertekan 1,5 – 3 cm)

PERSIAPAN SEBELUM OPERASI

3. PERIKSA KOPLING

4. TRAKTOR HARUS BERJALAN LURUS

5. PERIKSA TEKANAN BAN

6. PERIKSA BAGIAN YANG DILUMASI : Oli motor, Oligigi transmisi, Tempat rantai belakang, Gemukpada rantai pembantu, Kabel kopling pembelok, As pisau rotary, As sumbu rotary, As kopling, Kabel standar

7. PERIKSA SISTEM PENDINGIN

8. PERIKSA PERLENGKAPAN/KUNCI-KUNCI

DASAR-DASAR OPERASI

1. MENGHIDUPKAN MOTOR

2. MEMAJUKAN TRAKTOR : OFF :(1, 2, 3, 4) : ON

3. MENGHENTIKAN TRAKTOR : OFF

4. MEMBELOKKAN TRAKTOR : tekan kopling pembelok/steringClutch)

5. MUNDUR : OFF : R : ON

6. MEMAJUKAN LURUS KEDEPAN

7. MELINTASI GALENGAN/BEDENGAN (gigi rendah – posisi miring)

8. MENAIKI TANAH MIRING (gigi rendah, jangan tukar kopling)

9. MENURUNI TANAH MIRING (gigi rendah, mundur, jangan tukarkopling)

10. TANAH BERLUMPUR (jangan pijit kopling pembelok terlalu lama)

11. TANAH BERDEBU (sering periksa air cleaner)

ALAT PENGOLAH TANAH

1. ALAT PEMBUKA TANAH (PRIMARY TILLAGE EQUIPMENT)

2. ALAT PENGHANCUR/PENGHALUS (SECONDARY TILLAGE EQUIPMENT)

3. ALAT PERATA & PEMBEDENG (FINISHING TILLAGE EQUIPMENT

CARA PEMBAJAKAN

1. BALIK RAPAT (dari pinggir petakan)

2. BERKELILING (dari tengah petakan)

ISTILAH1. ALUR (FURROW) : bagian tanah yang

terkerat2. ALUR MATI (DEAD FURROW) : dua alur yang

berdampingan dan tertinggal tidak tertutup3. ALUR BALIK (BACK FURROW) : alur bajakan

yang berhadapan4. LEMPENGAN (SLICE) : bagian tanah yang

terkerat & terlempar5. ALUR GORES (SCRATCH FURROW) :

pembajakan dangkal pada ujung/akhir yang digunakan untuk ancar-ancar mengangkatperalatan

6. KEPALA BIDANG (HEAD LAND): sepetaktanah yang dibiarkan, untuk berputar traktordiselesaikan pada pengakhiran.

CARA PEMBAJAKAN BALIK RAPAT

CARA PEMBAJAKAN BALIK RAPAT

1. BUAT SCRATCH PADA 2 UJUNG PETAKAN

2. BAJAK SALAH SATU TEPI DENGAN MENINGGALKAN STRIP 2 BAJAKAN, DALAM 12 CM, WAKTU KEMBALI STEL KEDALAMAN BAJAK, BAJAK SAMPAI SELESAI

3. KERJAKAN HEADLAND, WAKTU BERPINDAH KE HEADLAND YANG LAIN SEKALIGUS MEMBAJAK STRIP YANG DITINGGALKAN

CARA PEMBAJAKAN SISTEM BERKELILING(BERLAWANAN ARAH JARUM JAM)

CARA PEMBAJAKAN SISTEM BERKELILING(BERLAWANAN ARAH JARUM JAM)

1. Bajak tepi petakan rapat. Lemparan slice ketengah petakan. Lakukan sekali putaran

2. Putaran kedua arah lemparan Slice kebedengan, cara belok lihat gambar lakukanhingga 4 putaran

3. Selanjutnya lakukan pembajakan sampaiakhir dengan meninggalkan alurterbuka/alur mati.

4. Bila dari tengah lakukan sebaliknya

CARA MEROTARY

SISTEM KELILING SISTEM LONCAT KIJANG

PERAWATAN & PENYIMPANAN

1. SEBELUM DIMATIKAN HIDUPKAN 3 – 4 MENIT2. CUCI DAN PERIKSA BAUT DAN MUR3. SIMPAN DI RUANG TERLINDUNG4. SIMPAN DENGAN KOPLING POSISI ON5. SEMUA LUBANG DI LUMASI & KUNCI DIPERIKSA6. UNTUK PENYIMPANAN LAMA :

a. Oli dikosongkanb. bahan bakar dikosongkanc. Radiator dikuras dan dibersihkand. Torak/piston pada posisi TMA (Titik Mati Atas) perhatikan tanda yang ada pada Roda Gilae. Kendorkan Vee-belt dan Fan-belt

POMPA AIR

TRANSPLANTER

3. ALSINTAN PASCA PANEN

Mesin pemanen padi (Streaper)

Combine Harvester Kecil Padi

Perontokan Padi

Cara/alat:

Manual

Iles, injak-injak

Pukul/gedig

Banting/gebot

Mekanis

Pedal thresher

Power thresher/mesin perontok

- Kapasitas tinggi 523 - 1.125 kg/jam

- Mutu gabah baik, lebih bersih

- Tidak merusak gabah sebagai

benih

Plenum

Termometer jarum

Udara

pengering

Plat porus

Sensor

termometer

Tebal gabah dalam bak

Bambu

sensor

1/6 d

3/6 d

1/6 d

Gambar 1. Setting alat ukur suhu pada percobaan pengeringan gabah dengan

“Box Dryer” Berdasarkan metoda pengeringan lapisan tipis

Gabah

2. Pengeringan

Termometer

Tampak Depan

Gabah

Tampak Atas

Besi pelat porus

Terpal

Blower

Burner

Gambar 2. Titik-titik pengukuran suhu dan kadar air gabah

A B

RMU Single Pass

Gambar 3. Mesin penggilingan padi tipe Double Pass skala kecil

Gabah bernas & bersih

GKG

GKG Standar

GKG tak terkupas

BPKSeparator

SEKIAN DAN TERIMA KASIH