94951746-keracunan

9

Click here to load reader

description

defenisi keracunan.

Transcript of 94951746-keracunan

BAB IIKONSEP MEDIS

2.1 PengertianKeracunan adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, terdapat perbedaan - perbedaan baik fisik, fisiologis maupun psikologis dengan orang dewasa. Fungsi organ-organ tubuh belum matang, demikian pula dengan fungsi pertahanan tubuh yang belum sempurna.

2.2 Faktor Yang Mempermudah Terjadinya KeracunanSecara umum factor-faktor yang mempermudah terjadinya keracunan antara lain :1) Perkembangan kepribadian anak usia 0 - 5 tahun masih dalam fase oral sehingga ada kecenderungan untuk memasukkan segala yang dipegang kedalam mulutnya.2) Anak-anak masih belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya (termasuk disini anak dengan retardasi mental)3) Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar.4) Anak-anak pada usia ini mempunyai sifat negativistik yaitu selalu menentang perintah atau melanggar larangan.

2.3 EtiologiPada dasarnya semua bahan dapat menyebabkan keracunan tergantung seberapa banyak bahan tersebut masuk kedalam tubuh. Bahan-bahan yang dapat menyebabkan keracunaan adalah :1) Obat-obatan : Salisilat, asetaminofen, digitalis, aminofilin2) Gas toksin : Karbon monoksida, gas toksin iritan3) Zat kimia industri : Metil alkohol, asam sianida, kaustik, hidrokarbon4) Zat kimia pertanian : Insektisida5) Makanan : Singkong, Jengkol, Bongkrek6) Bisa ular atau serangga

2.4 Gejala1) Rasa terbakar di tenggorokan dan lambung.2) Pernafasan yang cepat dan dalam, hilang selera makan, anak terlihat lemah.3) Mual, muntah, haus, buang air besar cair.4) Sakit kepala, telinga berdenging, sukar mendengar, dan pandangan kabur.5) Bingung.6) Koma yang dalam dan kematian karena kegagalan pernafasan.7) Reaksi lain yang kadang bisa terjadi ; demam tinggi, haus, banyak berkeringat, bintik merah kecil di kulit dan membran mukosa.

2.5 Tanda-Tanda Khusus Pada KeracunanTanda-tanda khusus pada keracunan tertentu antara lain :1) B A U- Aceton : Methanol, isopropyl alcohol, acetyl salicylic acid- Coal gas : Carbon monoksida- Buah per : Chloralhidrat- Bawang putih : Arsen, fosfor, thalium, organofosfat- Alkohol : Ethanol, methanol- Minyak : Minyak tanah atau destilat minyak2) K U L I T- Kemerahan : Co, cyanida, asam borax, anticholinergik- Berkeringat : Amfetamin, LSD, organofosfat, cocain, barbiturate- Kering : Anticholinergik- Bulla : Barbiturat, carbonmonoksida- Ikterus : Acetaminofen, carbontetrachlorida, besi, fosfor, jamur- Purpura : Aspirin, warfarin, gigitan ular- Sianosis : Nitrit, nitrat, fenacetin, benzocain3) SUHU TUBUH- Hipothermia : Sedatif hipnotik, ethanol, carbonmonoksida, clonidin, fenothiazin- Hiperthermia : Anticholinergik, salisilat, amfetamin, cocain, fenothiazin, theofilin4) TEKANAN DARAH- Hipertensi : Simpatomimetik, organofosfat, amfetamin- Hipotensi : Sedatif hipnotik, narkotika, fenothiazin, clonidin, beta-blocker5) N A D I- Bradikardia : Digitalis, sedatif hipnotik, beta-blocker, ethchlorvynol- Tachikardia : Anticholinergik, amfetamin, simpatomimetik, alkohol, cokain, aspirin, theofilin- Arithmia : Anticholinergik,organofosfat, fenothiazin, carbonmonoksida, cyanida, beta-blocker6) SELAPUT LENDIR- Kering : Anticholinergik- Salivasi : Organofosfat, carbamat- Lesi mulut : Bahan korosif, paraquat- Lakrimasi : Kaustik, organofosfat, gas irritant7) RESPIRASI- Depressi : Alkohol, narkotika, barbiturat, sedatif hipnotik- Tachipnea : Salisilat, amfetamin, carbonmonoksida- Kussmaull : Methanol, ethyliene glycol, salisilat8) OEDEMA PARU : Salisilat, narkotika, simpatomimetik9) SUS. SARAF PUSAT- Kejang : Amfetamin, fenothiazin, cocain, camfer, tembaga, isoniazid, organofosfat, salisilat, antihistamin, propoxyphene.- Miosis : Narkotika ( kecuali demerol dan lomotil ), fenothiazin, diazepam, organofosfat (stadium lanjut), barbiturat,jamur.- Midriasis : Anticholinergik, simpatomimetik, cocain, methanol, lSD, glutethimid.- Buta,atropi optik : Methanol- Fasikulasi : Organofosfat- Nistagmus : Difenilhidantoin, barbiturat, carbamazepim, ethanol, carbon monoksida, ethanol- Hipertoni : Anticholinergik, fenothiazin, strichnyn- Mioklonus,rigiditas : Anticholinergik, fenothiazin, haloperidol- Delirium/psikosis :Anticholinergik, simpatomimetik, alkohol, fenothiazin, logam berat, marijuana, cocain, heroin, metaqualon- Koma : Alkohol, anticholinergik, sedative hipnotik, carbonmonoksida, Narkotika, anti depressi trisiklik, salisilat, organofosfat- Kelemahan,paralise : Organofosfat, carbamat, logam berat10) SAL.PENCERNAAN- Muntah,diare, : Besi, fosfat, logam berat, jamur, lithium, flourida, organofosfat- Nyeri perut

2.6 Keracunan Khusus Yang Sering di Jumpai1) Keracunan Hidrokarbon2) Keracunan Insektisida3) Organofosfat4) Keracunan Carbamate ( baygon )5) Keracunan Ketela Pohon6) Keracunan Jengkol7) Botulisme8) Keracunan Makanan9) Salisilat

2.7 Penatalaksanaan1) Tindakan emergensiAirway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi.Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas spontan atau pernapasan tidak adekuat.Circulation : Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki perfusi jaringan.2) Identifikasi penyebab keracunan.Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan, tapi hendaknya usaha mencari penyebab keracunan ini tidak sampai menunda usaha-usaha penyelamatan penderita yang harus segera dilakukan.3) Eliminasi racun.1. Racun yang ditelana) Rangsang muntahAkan sangat bermanfaat bila dilakukan dalam 1 jam pertama sesudah menelan bahanberacun, bila sudah lebih dari 1 jam tidak perlu dilakukan rangsang muntah kecuali bila bahan beracun tersebut mempunyai efek yang menghambat motilitas ( memperpanjang pengosongan ) lambung.Rangsang muntah dapat dilakukan secara mekanis dengan merangsang palatum mole atau dinding belakang faring,atau dapat dilakukan dengan pemberian obat- obatan :- Sirup IpecacDapat diberikan pada anak diatas 6 bulan. Pada anak usia 6 - 12 bulan 10 ml1 12 tahun 15 ml > 12 tahun 30 ml. Pemberian sirup ipecac diikuti dengan pemberian 200 ml air putih. Bila sesudah 20 menit tidak terjadi muntah pada anak diatas 1 tahun pemberian ipecac dapat diulangi.- ApomorphineSangat efektif dengan tingkat keberhasilan hampir 100%,dapat menyebabkan muntah dalam 2 - 5 menit. Dapat diberikan dengan dosis 0,07 mg/kg BB secara subkutan.Kontraindikasi rangsang muntah :- Keracunan hidrokarbon, kecuali bila hidrokarbon tersebut mengandung bahan-bahan yang berbahaya seperti camphor, produk-produk yang mengandung halogenat atau aromatik, logam berat dan pestisida.- Keracunan bahan korossif- Keracunan bahan-2 perangsang CNS ( CNS stimulant , seperti strichnin )- Penderita kejang- Penderita dengan gangguan kesadaran

b) Kumbah lambungKumbah lambung akan berguna bila dilakukan dalam 1-2 jam sesudah menelan bahan beracun, kecuali bila menelan bahan yang dapat menghambat pengosongan lambung.Kumbah lambung seperti pada rangsang muntah tidak boleh dilakukan pada :- Keracunan bahan korosif- Keracunan hidrokarbon- Kejang

c) Pemberian Norit ( activated charcoal )Jangan diberikan bersama obat muntah, pemberian norit harus menunggu paling tidak 30 - 60 menit sesudah emesis. Dosis 1 gram/kg BB dan bisa diulang tiap 2 - 4 jam bila diperlukan, diberikan per oral atau melalui pipa nasogastrik.Indikasi pemberian norit untuk keracunan :- Obat2 analgesik/ antiinflammasi : acetamenophen, salisilat, antiinflamasi non steroid,morphine,propoxyphene.- Anticonvulsants/ sedative : barbiturat, carbamazepine, chlordiazepoxide, diazepam phenytoin, sodium valproate.- Lain-lain : amphetamine, chlorpheniramine, cocaine, digitalis, quinine, theophylline, cyclic anti depressants Norit tidak efektif pada keracunan Fe, lithium, cyanida, asam basa kuat dan alcohol.d) CatharsisEfektivitasnya masih dipertanyakan. Jangan diberikan bila ada gagal ginjal, diare yang berat ( severe diarrhea ), ileus paralitik atau trauma abdomen.

e) Diuretika paksa ( Forced diuretic )Diberikan pada keracunan salisilat dan phenobarbital ( alkalinisasi urine ). Tujuan adalah untuk mendapatkan produksi urine 5,0 ml/kg/jam,hati-hati jangan sampai terjadi overload cairan. Harus dilakukan monitor dari elektrolit serum pada pemberian diuresis paksa.Kontraindikasi : edema otak dan gagal ginjal

f) DialysisHanya dilakukan bila usaha-usaha lain sudah tidak membawa hasil. Bermanfaat hanya pada bahan beracun yang bisa melewati filter dialisis ( dialysa ble toxin ) seperti phenobarbital, salisilat, theophylline, methanol, ethylene glycol dan lithium.Dialysis dilakukan bila :- Asidosis berat- Gagal ginjal- Ada gejala gangguan visus- Tidak ada respon terhadap tindakan pengobatan.

g) Hemoperfusi masih merupakan kontroversi dan jarang digunakan.

2. Racun yang disuntikkan atau sengatana) Immobilisasib) Pemasangan torniquet diproksimal dari suntikanc) Berikan antidotum bila ada

3. Racun pada kulit dan mataLepaskan semua yang dipakai kemudian bersihkan dengan sabun dan siram dengan air yang mengalir selama 15 menit. Jangan diberi antidotum.4. Racun yang dihisap melalui saluran nafasKeluarkan penderita dari ruang yang mengandung gas racun. Berikan oksigen. Kalau perlu lakukan pernafasan buatan.4) Pengobatan Supportif1. Pemberian cairan dan elektrolit2. Perhatikan nutrisi penderita3. Pengobatan simtomatik ( kejang, hipoglikemia, kelainan elektrolit dsb.)

BAB IIIKONSEP KEPERAWATAN

3.1 PENGKAJIAN1. Data Subyektif1) Pengkajian difokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung dan status kesadaran.2) Riwayat kesadaran : riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama diketahui setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya.2. Data Obyektif1) Saluran pencernaan : mual, muntah, nyeri perut, dehidrasi dan perdarahan saluran pencernaan.2) Susunan saraf pusat : pernafasan cepat dan dalam tinnitus, disorientasi, delirium, kejang sampai koma.3) BMR meningkat : tachipnea, tachikardi, panas dan berkeringat.4) Gangguan metabolisme karbohidrat : ekskresi asam organic dalam jumlah besar, hipoglikemi atau hiperglikemi dan ketosis.5) Gangguan koagulasi : gangguan aggregasi trombosit dan trombositopenia.6) Gangguan elektrolit : hiponatremia, hipernatremia, hipokalsemia atau hipokalsemia.

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN1) Tidak efektifnya pola nafas b.d hipoventilasi/hiperventilasi2) Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b.d mual dan muntah3) Tidak efektifnya koping individu b.d kecemasan

3.3 INTERVENSI1) Tidak efektifnya pola nafas b.d hipoventilasi/hiperventilasiIntervensi :- Jika pernafasan depresi ,berikan oksigen dan lakukan suction. Ventilator mungkin bisa diperlukan- Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi : tindakan umum yang bertujuan untuk keselamatan hidup,mencegah penyerapan dan penawar racun ( antidotum ) yang meliputi resusitasi, : Air way, breathing, circulasi eliminasi untuk menghambat absorsi melalui pencernaaan dengan cara kumbah lambung, emesis, atau katarsis dan keramas rambut.- Perawatan suportif; meliputi mempertahankan agar pasien tidak sampai demam atau mengigil, monitor perubahan-perubahan fisik seperti perubahan nadi yang cepat, distress pernafasan, sianosis, diaphoresis, dan tanda-tanda lain kolaps pembuluh darah dan kemungkinan fatal atau kematian.2) Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b.d mual dan muntahIntervensi :- Monitir vital sign setiap 15 menit untuk beberapa jam dan laporkan perubahan segera kepada dokter.- Catat tanda-tanda seperti muntah,mual,dan nyeri abdomen serta monotor semua muntah akan adanya darah.- Observasi fese dan urine serta pertahankan cairan intravenous sesuai pesanan dokter.3) Tidak efektifnya koping individu b.d kecemasanIntervensi :- Memberikan penjelasan pada orang tua sehubungan dengan yang sedang dialami anak- Memberikan health education pada orang tua tentang penyebab keracunan- Memberikan teknik relaksasi pada anak.