93406088 Laporan Darah

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit, leukosit dan eritrosit. (Evelyn C. Pearce, 2006). Darah yang beredar mempunyai kaitan terhadap keadaan fisiologis normal dan patofisiologis. Sebagaimana diketahui, darah merupakan alat pengangkut, sistem pertahanan dan pengatur keseimbangan asam basa. Darah yang beredar dapat merupakan petunjuk keadaan sehat atau sakit dan juga ramalan tentang suatu penyakit. Perubahan susunan kimiawi atau sel-sel darah dapat merupakan petunjuk adanya penyakit darah, dapat pula sebagai petunjuk adanya penyakit lain. Hemoglobin adalah protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ). Dalam menunjang diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaan laboratorium yang baik. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan adalah pemeriksaan hemoglobin. 1

Transcript of 93406088 Laporan Darah

Page 1: 93406088 Laporan Darah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma

darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit, leukosit

dan eritrosit. (Evelyn C. Pearce, 2006). Darah yang beredar mempunyai

kaitan terhadap keadaan fisiologis normal dan patofisiologis. Sebagaimana

diketahui, darah merupakan alat pengangkut, sistem pertahanan dan pengatur

keseimbangan asam basa. Darah yang beredar dapat merupakan petunjuk

keadaan sehat atau sakit dan juga ramalan tentang suatu penyakit. Perubahan

susunan kimiawi atau sel-sel darah dapat merupakan petunjuk adanya

penyakit darah, dapat pula sebagai petunjuk adanya penyakit lain.

Hemoglobin adalah protein pernapasan (respiratory protein) yang

mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya

molekul-molekul oksigen. ( Evelyn C. Pearce, 2006 ). Dalam menunjang

diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaan laboratorium yang baik.

Salah satu pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan adalah

pemeriksaan hemoglobin.

Di laboratorium kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan berbagai

cara, salah satunya adalah dengan metode sahli. Hemoglobin darah diubah

menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar dari asam

hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna

standar memakai mata biasa.

Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakan

langkah awal dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan terhadap hasil

pemeriksaan laboratorium. Specimen darah untuk pemeriksaan hematologi

(pemeriksaan hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena ataupun darah

kapiler. Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang

masuk ke dalam jantung,. Pada umumnya darah vena banyak mengandung

gas CO2. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa

sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya.

1

Page 2: 93406088 Laporan Darah

Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan, oleh

karena itu secara langsung berhubungan dengan sel. Karena dindingnya yang

tipis maka plasma dan zat makanan merembes kecairan jaringan antar sel.

Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah vena

berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah

diberikan kepada jaringan. Darah dalam kapiler terus-menerus berubah

susunan dan warnanya karena terjadinya pertukaran gas. ( Evelyn C. Pearce,

2006 )

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar hemoglobin dalam

darah pada masing – masing sukarelawan, yang digunakan sebagai salah satu

indikator diagnosa penyakit.

2

Page 3: 93406088 Laporan Darah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma

darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit

dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas

berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah,

sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )

Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi,

pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan

basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah

mampu mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam

jaringan, sedang keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.

Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen

sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah

disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang

mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya

molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah

mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah

dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme

berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri

pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.

Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah

aorta.

Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus

darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung

melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah

juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat – obatan dan bahan

kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air

seni. ( Evelyn C. Pearce, 2006 )

3

Page 4: 93406088 Laporan Darah

2.1.1 Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang

mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah,

yaitu arteri yang berfungsi membawa darah

dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran

sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena,

yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. pembuluh

darah terbesar adalah aorta.

2.1.2 Darah Kapiler

Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di bagian

akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler bekerja

membentuk sebuah anyaman yang terdiri dari suatu jaringan dengan

kandungan kurang lebih 2000 kapiler darah per millimeter.

Pembuluh darah kapiler berdiameter 5 – 10 mikrometer, pembuluh

kapiler ini adalah pembuluh darah terkecil di tubuh. Fungsinya untuk

menghubungkan arteroila dan venula. Dengan adanya pembuluh

darah ini maka dimungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen,

karbon dioksida, nutrien, dan zat kimia sampat antara darah dan

jaringan di sekitarnya.

2.1.3 Darah Vena

Pembuluh darah vena dikenal dengan nama pembuluh balik.

Pembuluh darah ini adalah jenis pembuluh darah yang datang

menuju serambi jantung yang sifatnya tipis dan cukup elastis. Sama

halnya seperti pembuluh arteri, pembuluh vena terdiri dari dua

bagian, yaitu pembuluh darah vena kava anteriod dan pembuluh

darah vena kava pulmonalis. Pembuluh darah vena kava anterior

adalah pembuluh darah balik yang berasal dari bagian atas tubuh.

Sedangkan pembuluh darah vena kava pulmonalis bagian bawah

tubuh. 

4

Page 5: 93406088 Laporan Darah

2.2 Komponen Penyusun Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk

45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang

membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:

a. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak

dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan

mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan

golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%), bertanggung jawab dalam

proses pembekuan darah.

b. Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas

untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh

tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki

bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit

leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit

leukopenia.

5

Gambar 1. Sistem Peredaran Darah

Page 6: 93406088 Laporan Darah

c. Plasma darah

Pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin, bahan

pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein,

berbagai jenis garam. ( Wikipedia, 2009 )

2.3 Hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas

(daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk

oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka

oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. (Evelyn C. Pearce, 2006)

2.3.1 Kadar Hemoglobin

Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmenrespiratorik dalam butiran-

butiran darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah

kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut

“100 persen” (Evelyn C. Pearce,2006). Batas normal nilai hemoglobin

untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi

diantara setiap suku bangsa. Namun WHO telah menetapkan batas

kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Tabel 2.3.1 Batas Kadar Hemoglobin

Kelompok Umur Nilai Hemoglobin (g/dL)

Anak 6 Bulan – 6 Tahun 11,0

Anak 6 Tahun – 14 Tahun 12,0

Pria Dewasa 13,0

Ibu Hamil 11,0

Wanita Dewasa 12,0

2.3.2 Struktur Hemoglobin

Pada pusat molekul terdiri dari cincin heterosiklik yang dikenal

dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan

situs/lokal ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut

heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin,

globin sebagai istilah generik untuk protein globular.

6

Page 7: 93406088 Laporan Darah

Ada beberapa protein mengandung heme dan hemoglobin adalah

yang paling dikenal dan banyak dipelajari. Pada manusia dewasa,

hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 submit protein), yang

terdiri dari dari masing-masing dua sub unit alfa dan beta yang terikat

secara non kovalen. Sub unitnya mirip secara struktural dan berukuran

hampir sama. Tiap sub unit memiliki berat molekul kurang lebih 16.000

Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi 64.000

Dalton. Tiap sub unit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga

secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul

oksigen (Wikipedia, 2007).

2.3.3 Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke

seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari

seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin

berperan sebagai reservoir oksigen : menerima, menyimpan dan

melepas oksigen di dalam sel-sel otot.

Menurut Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain :

1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam

jaringan-jaringan tubuh.

2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh

jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.

7

Gambar 2. Hemoglobin

Page 8: 93406088 Laporan Darah

3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil

metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah

seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan

pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari

normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia

2.3.4 Metode Pemeriksaan Hemoglobin

Diantara metode yang paling sering digunakan di laboratorium

dan yang paling sederhana adalah metode sahli, dan yang lebih

canggih adalah metode cyanmethemoglobin.

Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisis dengan HCl

menjadi globin ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di

udara dioksidasi menjadi ferriheme yang akan segera bereaksi

dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut

hematin atau hemin yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk

ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan mata

telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat

konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk.

Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian

rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang

membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas

sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya

ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil

pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di daerah yang

belum mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan,

metode sahli ini masih memadai dan bila pemeriksaannya telat

terlatih hasilnya dapat diandalkan.

Metode yang lebih canggih adalah metode

cyanmethemoglobin. Pada metode ini hemoglobin dioksidasi oleh

kalium ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian

bereaksi dengan ion sianida membentuk sian-methemoglobin yang

berwarna merah. Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan

dibandingkan dengan standar. Karena yang membandingkan alat

8

Page 9: 93406088 Laporan Darah

elektronik, maka hasilnya lebih objektif. Namun, fotometer saat ini

masih cukup mahal, sehingga belum semua laboratorium

memilikinya.

2.4 Anemia

Kadar hemoglobin dalam darah erat kaitannya dengan penyakit

anemia. Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah

hemoglobin dalam 100 ml darah. Secara fisiologis, anemia terjadi apabila

terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke

jaringan sehingga tubuh akan mengalami hipoksia. Anemia bukan suatu

penyakit atau diagnosis melainkan merupakan pencerminan ke dalam suatu

penyakit atau dasar perubahan patofisilogis yang diuraikan oleh anamnese

dan pemeriksaan fisik yang teliti serta didukung oleh pemeriksaan

laboratorium.

2.4.1 Etiologi Anemia

Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun

semua kerusakan tersebut secara signifikan akan mengurangi

banyaknya oksigen yang tersedia untuk jaringan. Beberapa penyebab

anemia secara umum antara lain :

a. Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah

hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.

b.      Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran

sel darah  merah yang berlebihan.

c.       Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.

d.      Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi,

faktor keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat besi.

2.4.2 Patofisiologi Anemia

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum

atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau

keduanya.  Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan

nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat

penyebab yang tidak diketahui.  Sel darah merah dapat hilang

melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat

9

Page 10: 93406088 Laporan Darah

defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah

merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel

fagositik atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati

dan limpa.  Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan

memasuki aliran darah.  Setiap kenaikan destruksi sel darah merah

(hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin

plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl

mengakibatkan ikterik pada sclera).

Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam

sirkulasi, (pada kelainan hemolitik) maka hemoglobin akan muncul

dalam plasma (hemoglobinemia).  Apabila konsentrasi plasmanya

melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk

hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan

berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin

(hemoglobinuria). 

Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien

disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel

darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan

dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi

sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara

pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya

hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.

10

Page 11: 93406088 Laporan Darah

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

1. Tempat Praktikum

Praktikum dilakukan di laboratorium Patologi Klinik UHAMKA.

2. Waktu Praktikum

Praktikum dilakukan pada tanggal 16 Maret 2012

3.2 Metodologi Praktikum

3.2.1 Alat dan Bahan

Alat :

- Haemometer Set

- Pipet

- Beaker glass

- Cawan Petri

- Jarum Lanset

- Spuit 10 cc

3.2.2 Prosedur Kerja

1. Masukan 5 Tetes HCl 0,1 N atau sampai angka 2 pada tabung sahli.

2. Untuk pengambilan darah kapiler : bersihkan jari yang akan ditusuk

dengan kapas alkohol, biarkan kering lagi, pegang jari dan tekan sedikit

supaya rasa nyeri berkurang.

3. Kemudian ditusuk dengan lanset steril dengan cepat, arahkan tegak lurus

dengan garis-garis sidik jari.

4. Tusukan ,harus cukup dalam supaya tak perlu memeras darahnya karena

akan terjadi pengenceran dan menyebabkan kesalahan.

5. Tetesan pertama dibuang dengan memakai segumpal kapas kering. Tetes

darah berikutnya diletakkan pada kaca objek.

6. Hisap darah pada objek glass tadi dengan pipet sahli sampai garis tanda

0,02 ml/ 20µl pada pipet.

11

Bahan :

- Darah Kapiler

- HCl 0,1 N

- Aquadest

Page 12: 93406088 Laporan Darah

7. Alirkan darah segera ke dalam dasar tabung sampai bersihdan jangan ada

darah yang tertinggal di pipet sahli.

8. Campurkan sampai darah dan asam jadi coklat (hemoglobin diubah

menjadi hematin asam)

9. Tambahkan aquadest tetes demi tetes sambil diaduk sampai warnanya

sama dengan standar.

10. Persamaan warna harus dicapai dalam 3-5 menit.

11. Tabung yang menghadap kita adalah garis-garis atau skalanya tidak

terlihat.

12. Nilai normalnya laki-laki 13-16 g/dl, wanita 12-14 g/dl.

12

Page 13: 93406088 Laporan Darah

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Hasil praktikum patologi klinik pemeriksaan kadar hemoglobin adalah

sebagai berikut :

No. Nama Mahasiswa Kadar Hb

1. Endang Darmastuti 11,0 g/dl

2. Budi Iswanti 10,6 g/dl

3. Denis Sukmagatari 11,9 g/dl

4 Leny Ariani 10,8 g/dl

5. Anna Husnia 9,8 g/dl

4.2 Pembahasan

Salah satu ciri manusia adalah adanya transportasi dan sistem transportasi

yang terdapat di dalam tubuhnya, tujuan adalah untuk menyalurkan bahan-bahan

yang diperlukan tubuh dan mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diperlukan lagi.

Sari-sari makanan hasil proses pencernaan diangkut oleh darah dari usus

keseluruhan jaringan tubuh. Kecuali itu, darah mengangkut zat-zat yang tidak

diperlukan lagi oleh tubuh keluar tubuh.

Hemoglobin mengangkut oksigen ke sel-sel jaringan dan sebaliknya

mengangkat hasil oksigen dari jaringan ke sel. Darah juga mempunyai fungsi-

fungsi lain, yaitu menjaga supaya tekanan osmosis antara darah dan jaringan-

jaringan sel tetap normal, menjaga supaya keseimbangan asam-basa dalam darah

tetap, mengatur suhu tubuh, sebagai alat pertahanan terhadap penyakit.

Darah merupakan alat pengangkut utama di dalam tubuh kita. Darah manusia

berwarna merah, tetapi warna merah itu tidak tetap. Kadang-kadang warna darah

bisa merah tua atau warna merah muda, hal ini tergantung pada kadar oksigen dan

kadar karbondioksida.

Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dalam darah.

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang sangat penting

13

Page 14: 93406088 Laporan Darah

dalam diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein

khusus yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut

oksigen ke jaringan dan mengembalikan karbodioksida ke paru-paru.

Kekurangan hemoglobin adalah indikator terjadinya suatu penyakit, misalnya

anemia. Keadaan hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan

hemokonsentrasi akibat dehidarasi atau masalah lain (masalah klinis).

Kadar hemoglobin dalam sampel ditentukan dengan metode sahli. Pada

metode ini darah dengan larutan HCl 0,1 N membentuk hematin yang berwarna

coklat. Setelah itu, warna disamakan dengan standart sahli, dengan menambahkan

aquadest sebagai pengencer.

Hasil yang diperoleh dari masing-masing sampel cukup bervariasi, namu

tidak masuk dalam range normal (Laki-laki 13-16 g/dl dan Perempuan 12-14g/dl).

Kadar hemoglobin sampel berada di bawah normal.

Penurunan kadar hemoglobin dapat terjadi pada penderita anemia, kanker,

pemberian cairan intravena berlebihan dan hodgkin, atau karena obat-obatan,

misalnya antibiotik, aspirin, antineoplastik, indometasin, sulfonamida dan lain-

lain. Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh tersedianya oksigen pada tempat

tinggi, misalnya kadar hemoglobin meningkat pada orang yang tinggal di tempat

yang tinggi di tempat yang tinggi di atas permukaan laut, posisi pasien

(berbaring/berdiri), dan variasi diurnal (paling tinggi di pagi hari).

14

Page 15: 93406088 Laporan Darah

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil praktikum pemeriksaan kadar hemoglobin menunjukan bahwa kadar

hemoglobin pada masing-masing sukarelawan adalah di bawah normal. Dimana kadar

hemoglobin normal adalah 13-16 g/dl untuk laki-laki dan 12-14 g/dl untuk perempuan.

15

Page 16: 93406088 Laporan Darah

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2171026-definisi-fungsi

pembuluh-darah-arteri/#ixzz1peTz3yGl. Yang diakses Pada 18 Maret 2012

2. http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin/ . Yang diakses Pada 18

Maret 2012

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin . Yang diakses Pada 18 Maret 2012

4. Guyton, Arthur C. 1983. Fisiologi Manusia dan Mekanismenya terhadap

Penyakit. EGC Penerbit Buku kedokteran. Jakarta.

5. Evelyn, Pearce. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia.

Jakarta.

6. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

16