9. Pintu Ukur Segitiga-Acc
-
Upload
samuel-liverpooldian -
Category
Documents
-
view
352 -
download
7
Transcript of 9. Pintu Ukur Segitiga-Acc
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
PINTU UKUR SEGI TIGA
A. Teori Percobaan
Salah satu penerapan praktis dari konsep aliran melalui bendung bermercu tajam
(ambang tajam) yaitu pengukuran debit aliran saluran terbuka dengan menggunakan
bendung (weir) atau ambang tajam sebagai pintu ukur.
Dalam praktek umumnya digunakan pintu ukur bentuk segi empat, bentuk segi tiga, dan
bentuk trapezium. Untuk pengujian di laboratorium, pintu ukur tersebut dipasang pada
sebuah bak hidrolis (hydraulic bench) yang dilengkapi dengan pompa sirkulasi air. Makin
besar debit air yang dialirkan, makin besar pula pengaliran yang melalui pintu, demikian
pula sebaliknya sehingga dengan mengetahui geometri (dimensi) pintu serta saluran di
hulu pintu dan mengukur tinggi muka air di atas mercu pintu, dapat dihitung besarnya
debit aliran. Untuk kalibrasi alat, harus ditentukan terlebih dahulu koefisien pengaliran
setiap pintu (Cd) yang merupakan perbandingan antara debit aktual dan debit teoritis
melalui pintu ukur.
Pintu Ukur Segitiga
Perhatikan gambar diatas, geometri pintu ukur segi tiga ditentukan oleh besarnya
sudut antara kedua kaki segi tiga dan tinggi total pintu. Hubungan antara geometri pintu
dan unsure geometrik penampang aliran ditentukan dengan persamaan:
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 1
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
tanθ2= b /2
H−h
atau b=2 ( H−h ) tan
θ2 (4.1)
Untuk memperoleh persamaan aliran, perhatikan elemen luas dA.
Secara teoritis, debit aliran melalui elemen luas dA dinyatakan dengan persamaan:
dQ=V⋅dA (4.2)
Jika h 0, maka dA=b⋅dh ; dan kecepatan aliran melalui pintu: V=√2 gh , sehingga
persamaan (4.2) menjadi:
dQ=√2 gh×bdhKombinasi persamaan (4.1) dan (4.2) menghasilkan:
dQ=2√2 g⋅tanθ2×( H −h )⋅h
12 dh
(4.3)
Debit teoritis diperoleh dengan mengintegrasikan persamaan (4.3):
Qt=2√2 g tanθ2∫0
H
( H−h)h12 dh
Qt=2√2 g tanθ2 [ 2
3Hh
32−2
5h
52 ]
0
H
dengan menyederhanakan persamaan di atas, diperoleh
Qt=8
15√2g tan
θ2×H
52
(4.4)
Di dalam pengaliran sebenarnya air yang meluap melalui pintu mengalami kontraksi,
sehingga luas penampang aliran sebenarnya lebih kecil. Oleh karena itu, debit aliran
sebenarnya perlu direduksi dengan suatu koefisien yakni koefisien debit Cd, sehingga
debit sebenarnya melalui pintu tersebut dinyatakan dengan persamaan:
Q= 815
Cd √2g tanθ2×H
52
(4.5)
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 2
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
Debit aktual dapat diukur dan dihitung dengan persamaan:
Qa=Vt ; dalam hal ini, V adalah volume aliran rata-rata dan t adalahwaktu
pengaliran rata-rata.
Dengan demikian koefisien pengaliran dapat ditentukan dengan persamaan:
Cd=Qa
Qt (4.6)
B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien pengaliran melalui pintu ukur segitiga
Mengukur debit dengan pintu ukur segitiga
C. Alat dan Bahan yang Digunakan
Hydraulic Bench
Stopwatch
Pintu ukur segitiga
Alat ukur tinggi muka air (point gauge)
Mistar ukur
D. Prosedur Percobaan
1. Pasang pintu ukur segitiga pada hidrolik bench
2. Hidupkan pompa dan alirkan air dari bak penampung ke dalam bak pengaliran hingga
melimpah melalui pintu
3. Diamkan beberapa saat hingga pengaliran konstan dan ukur tinggi muka air
4. Catat waktu yang dibutuhkan untuk menampung volume aliran tertentu melalui pintu.
5. Lakukan pengukuran dan pencatatan untuk beberapa variasi debit
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 3
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
E. Data Percobaan
TABEL PENGAMATAN PERCOBAAN PINTU UKUR SEGITIGA
NoVolume
airWaktu (detik)
Tinggi muka airy (mm)
(cm3) t1 t2 trata-2 1 2 rata-21 1000 45 43 44 138 138 2000 95 92 93,5 138 138 3000 143 145 144 138 138 3500 155 151 153 138 1382 1000 15 17 16 145 145 2000 25 28 26,5 145 145 3000 40 43 41,5 145 145 3500 47 49 48 145 1453 1000 6 8 7 163 163 2000 8 7 7,5 163 163 3000 11 13 12 163 163 3500 20 19 19,5 163 163
Sudut Pintu = 90 o
Tinggi Pintu = 12.6 cm
Percepatan gravitasi = 981 cm/det2
Makassar, Januari 2010
Asisten
_______________________
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 4
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
F. Analisa Data
Untuk data I
Penyelesaian :
Menghitung debit aktual (Qa)
Qa = V / t
Di mana : V = 1000 cm3
t = 44 detik
Qa = 1000 cm3 / 44 detik = 22,73 cm3/detik
Menghitung tinggi air yang melewati pintu
Hw = (tinggi muka air – tinggi level )
Tinggi level = 12,6 cm
Tinggi muka air = 13,8 cm
Hw = 13,8 cm – 12,6 cm
= 1.2 cm
Menghitung debit teoritis (Qt)
Qt = 8 / 15 * (2*g) tan (½θ)* Hw5/2
Di mana : θ = 90o
g = 981 cm/detik2
Hw = 1.2 cm
Qt = 8 / 15 * (2*981 gr cm/det2) tan (½90) * 1.25/2(cm)
= 37,265 cm3/detik
Cd = QA / Qt
=
22 , 7273cm /det ik2
37 , 265 cm /det ik2
= 0.609988
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 5
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
Untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut
NoV t Qa y Hw Qt Cd Q
(cm3) (det) cm3/det (cm) (cm) cm3/det 1 1000 44 22.7273 13.8 1.2 37.265 0.60988 22.72727 3000 93.5 32.0856 13.8 1.2 37.265 0.86101 32.08556 5000 144 34.7222 13.8 1.2 37.265 0.93176 34.72222 6000 153 39.2157 13.8 1.2 37.265 1.05235 39.215692 1000 16 62.5 14.5 1.9 117.553 0.53168 62.5 3000 26.5 113.208 14.5 1.9 117.553 0.96304 113.2075 5000 41.5 120.482 14.5 1.9 117.553 1.02492 120.4819 6000 48 125 14.5 1.9 117.553 1.06335 1253 1000 7 142.857 16.3 3.7 622.089 0.22964 142.8571 3000 7.5 400 16.3 3.7 622.089 0.64299 400 5000 12 416.667 16.3 3.7 622.089 0.66979 416.6667 6000 19.5 307.692 16.3 3.7 622.089 0.49461 307.6923
20 25 30 35 40 450
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
f(x) = 0.0268348180788572 xR² = 1
Qa Vs Cd
Series2
Linear (Series2)
Debit (Qa) (cm3/detik)
Cd
Grafik hubungan Debit (Qa) dan Cd untuk pengamatan I
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP
50 60 70 80 90 1001101201300
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
f(x) = 0.00850683027783103 xR² = 1
Qa Vs Cd
Series2
Linear (Series2)
Debit (Qa) (cm3/detik)
Cd
6
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
Grafik hubungan Debit (Qa) dan Cd untuk pengamatan II
100 150 200 250 300 350 400 4500
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
f(x) = 0.00160748696658233 xR² = 1
Chart Title
Series2
Linear (Series2)
Debit (cm3/detik)
Cd
Grafik hubungan debit dan cd untuk pengamatan III
Menghitung debit sebenarnya :
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP
50 60 70 80 90 1001101201300
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
f(x) = 0.00850683027783103 xR² = 1
Qa Vs Cd
Series2
Linear (Series2)
Debit (Qa) (cm3/detik)
Cd
7
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
Q= 815
Cd √2g tanθ2×Hw
52
Q= 815
∗0 . 5367√2∗981 tan902
×1 .252
Q = 20
G. Pembahasan
1. Dari grafik dapat dilihat bahwa hubungan antara koefisien pengaliran (Cd) dan debit
aktual (Qa) merupakan garis lurus/linear. Yang berarti bahwa Cd dan Qa berbanding
lurus. Semakin besar Qa, maka Cd juga akan semakin besar, begitu pula sebaliknya.
2. Dari tabel hasil perhitungan dapat dilihat nilai debit aktual dan debit sebenarnya sama
berarti sudah tidak ada kesalahan dalam percobaan tersebut.
H. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pintu ukur segitiga ini maka kami dapat menarik
beberapa kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yaitu :
1. Koefisien pengaliran dapat dihitung dengan membandingkan debit aktual
dan debit teoritis.
2. Debit sebenarnya dapat dihitung dengan mereduksi debit aliran sebenarnya
dengan koefisien debit (Cd)
b. Saran
Agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar maka kami
menyarankan :
1. Agar hasil yang diperoleh lebih akurat sebaiknya waktu pengamatan
ditambahkan pada tabel pengamatan.
2. Kepada para peserta praktikum agar memperhatikan dengan baik arahan
dari asisten dalam pelaksanaan praktikum agar pengambilan data dapat
dilakukan dengan baik
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 8
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika Kelompok I
F. Daftar Pustaka
1. Streeter V. L. & Wylie E.B. 1996. Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Chadwick A.J. 1993. Hydraulics in Civil & Environmental Engineering, Edisi Kedua, E & FN Spon, London.
3. Chow V. T. 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, cetakan keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta
G. Gambar dan Foto Alat
Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika – Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UKIP 9