9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

9
GAGAL GINJAL (KRONIS)

Transcript of 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

Page 1: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

GAGAL GINJAL (KRONIS)

Page 2: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

Gagal ginjal kronis (bahasa Inggris: chronic kidney disease, CKD) adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan.[1] CKD dapat menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi CKD pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria.[2]

Gejala-gejala dari fungsi ginjal memburuk yang tidak spesifik, dan mungkin termasuk perasaan kurang sehat dan mengalami nafsu makan berkurang. Seringkali, penyakit ginjal kronis didiagnosis sebagai hasil dari skrining dari orang yang dikenal berada di risiko masalah ginjal, seperti yang dengan tekanan darah tinggi atau diabetes dan mereka yang memiliki hubungan darah dengan penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis juga dapat diidentifikasi ketika itu mengarah ke salah satu komplikasi yang diakui, seperti penyakit kardiovaskuler, anemia atau perikarditis [3]

Menurut Suyono (200l) Tanda dan gejala Gagal ginjal kronik adalah :a. Gangguan pada sistem gastrointestinal.- Anoreksia, mual, dan muntah yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein dalam usus dan terbentuknya zat – zat toksik.- Fetor uremik : disebabkan ureum yang berlebihan pada air liur yang diubah menjadi amonia oleh bakteri sehingga nafas berbau amonia.- Cegukan, belum diketahui penyebabnya.

b. Gangguan sistem Hematologi dan kulit.- Anemia, karena berkurangnya produksi eritropoetin.- Kulit pucat karena anemia dan kekuningan karena penimbunan urokrom.

Page 3: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

- Gatal-gatal akibat toksin uremik.- Trombositopenia (penurunan kadar trombosit dalam darah).- Gangguan fungsi kulit (Fagositosis dan kemotaksis berkurang).

c. Sistem Syaraf dan otak.- Miopati, kelelahan dan hipertropi otot.- Ensepalopati metabolik : Lemah, Tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi.

d. Sistem Kardiovaskuler.- Hipertensi.- Nyeri dada, sesak nafas.- Gangguan irama jantung akibat sklerosis dini.- Edema.

e. Sistem endokrin.- Gangguan seksual : libido, fertilitas dan penurunan seksual pada laki-laki, pada wanita muncul gangguan menstruasi.- Gangguan metabolisme glukosa, retensi insulin dan gangguan sekresi insulin.

f. Gangguan pada sistem lain.- Tulang : osteodistrofi renal.- Asidosis metabolik akibat penimbunan asam organik.

Penyakit ginjal kronis diidentifikasi oleh tes darah untuk kreatinin. Tingginya tingkat kreatinin menunjukkan jatuh laju filtrasi glomerulus dan sebagai akibat penurunan kemampuan ginjal mengekskresikan produk limbah. Kadar kreatinin mungkin normal pada tahap awal CKD, dan kondisi tersebut ditemukan jika urine (pengujian sampel urin) menunjukkan bahwa ginjal adalah memungkinkan hilangnya protein atau sel darah merah ke dalam urin. Untuk menyelidiki penyebab kerusakan ginjal, berbagai bentuk pencitraan medis, tes darah dan sering ginjal biopsi (menghapus sampel kecil jaringan ginjal) bekerja untuk mencari tahu apakah ada sebab reversibel untuk kerusakan ginjal [3]. pedoman profesional terbaru mengklasifikasikan tingkat keparahan penyakit ginjal kronis dalam lima tahap, dengan tahap 1 yang paling ringan dan biasanya menyebabkan sedikit gejala dan tahap 5 menjadi penyakit yang parah dengan harapan hidup yang buruk jika tidak diobati . 'Stadium akhir penyakit ginjal (ESRD ) , Tahap 5 CKD juga disebut gagal ginjal kronis (CKF) 'atau kegagalan kronis ginjal (CRF). [3]

Page 4: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

Tidak ada pengobatan khusus untuk memperlambat tegas menunjukkan memburuknya penyakit ginjal kronis. Jika ada penyebab yang mendasari untuk CKD, seperti vaskulitis, ini dapat diobati secara langsung dengan pengobatan bertujuan untuk memperlambat kerusakan. Pada tahap yang lebih maju, pengobatan mungkin diperlukan untuk anemia dan penyakit tulang. CKD parah memerlukan salah satu bentuk terapi penggantian ginjal, ini mungkin merupakan bentuk dialisis, tetapi idealnya merupakan transplantasi ginjal [3].

Penyebab

Penyebab paling umum dari CKD diabetes mellitus, hipertensi, dan glomerulonefritis [5] Bersama-sama, menyebabkan sekitar. 75 % dari semua kasus dewasa. Wilayah geografis tertentu memiliki insiden tinggi nefropati HIV.

Diagnosis

Pada banyak pasien CKD, penyakit ginjal sebelumnya atau penyakit lain yang mendasarinya sudah diketahui. Sejumlah kecil hadir dengan CKD yang penyebabnya tidak diketahui. Pada pasien ini, menyebabkan kadang-kadang diidentifikasi retrospektif

Hal ini penting untuk membedakan CKD dari gagal ginjal akut (ARF) karena GGA dapat reversibel. Perut USG, di mana ukuran [ginjal []] s diukur, umumnya dilakukan. Ginjal dengan CKD biasanya kecil (<9 cm) dari ginjal normal, dengan pengecualian seperti dalam nefropati diabetes dan penyakit ginjal polikistik. Petunjuk lain diagnostik yang membantu membedakan GGA CKD dari adalah kenaikan bertahap dalam kreatinin serum (lebih dari beberapa bulan atau tahun) sebagai lawan dari peningkatan mendadak dalam kreatinin serum (beberapa hari minggu). Jika tingkat ini tidak tersedia (karena pasien telah baik dan telah ada tes darah), maka kadang-kadang diperlukan untuk mengobati pasien secara singkat sebagai memiliki ARF sampai telah ditetapkan bahwa gangguan ginjal ireversibel

Pada gagal ginjal kronis diobati dengan dialisis standar, racun uremik banyak menumpuk. Racun ini menunjukkan kegiatan berbagai sitotoksik dalam serum, memiliki berat molekul yang berbeda dan beberapa dari mereka yang terikat dengan protein lain, terutama pada albumin. Zat protein seperti beracun terikat menerima perhatian para ilmuwan yang tertarik dalam meningkatkan standar prosedur dialisis kronis digunakan saat ini

Page 5: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

Manifestasi Oral dan Manajemen Dental Penderita Gagal GinjalManifestasi Oral

Penderita gagal ginjal umumnya akan mengalami perubahan fisiologis berupa gangguan pada indera pengecap. Hal ini dikarenakan defisiensi seng (Zn) atau gangguan fungsi neurologis. Pada umumnya penderita mengeluh rasa logam (metallic taste). Penderita juga akan mengalami penurunan aliran saliva karena pembatasan intake cairan. Intake cairan diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan karena menurunnya output pada penderita gagal ginjal kronik. Hal ini dapat menyebabkan xerostomia dan parotitis karena asupan cairan yang terbatas. Selain itu, adanya kadar urea yang berlebih di dalam saliva akan diubah oleh bakteri mulut menjadi amonia sehingga nafas berbau amonia (Sidabutar et al., 1992).

Hipertensi juga sering berkaitan dengan penyakit ginjal. Glomerulonefritis akut dan gagal ginjal kronik merupakan contoh kenaikan tekanan darah pada penyakit ginjal. Sebaliknya, hipertensi yang telah berlangsung lama juga akan menimbulkan gagal ginjal kronik karena terjadi nefroskelrosis. Gagal ginjal kronik menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan di berbagai bagian tubuh termasuk rongga mulut. Manifestasi dalam mulut akibat uremia selalu ditemukan lebih dari 90% penderita gagal ginjal dan biasanya berupa mulut berbau amonia, stomatitis, gingivitis, xerostomia, kandidiasis, dan parotitis (Sidabutar et al., 1992).

Hal yang menarik pada penderita gagal ginjal kronis adalah frekuensi karies yang rendah. Frekuensi yang rendah tersebut dapat disebabkan oleh 3 faktor, yaitu: (1) kadar urea yang tinggi

Page 6: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

dalam saliva mempenyai efek menghambat karies/ bersifat antibakteri, (2) pembentukan kalkulus yang meningkat karena kesimbangan kalsium dan fosfat  terganggu, dan (3) diet tinggi lemak yang bersifat antikaries. Namun, manifestasi oral berupa enamel hipoplasia terjadi pada anak yang mengalami gagal ginjal kronik sebelum usia pubertas karena terjadi gangguan mineralisasi akibat hipokalsemia sewaktu pembentukan gigi. Selain itu, gagal ginjal kronik pada anak juga dapat menyebabkan erupsi gigi terlambat karena defisiensi vitamin D. Hal ini karena ginjal tidak dapat merubah 25-hidroksikolekalsiferol menjadi 1-25-dihidroksikolekalsiferol (Sidabutar et al., 1992).

Manajemen Dental

Tujuan perawatan gigi dan mulut pada penderita gagal ginjal kronis adalah untuk memulihkan dan mempertahankan kesehatn mulut sebaik mungkin dan untuk menghilangkan timbulnya semua kemungkinan yang bisa menjadi sumber infeksi di kemudian hari (Sidabuta et al., 1992).

Page 7: 9. FKG Manifestasi Oral Gagal Ginjal

Langkah pertama dapat dilakukan dengan memotivasi penderita untuk meningkatkan kebersihan mulut seoptimal mungkin dengan memberikan penyuluhan bahwa infeksi yang berasal dari gigi dan mulut dapat menyebabkan timbulnya komplikasi yang berakibat fatal dan penderita harus sesering mungkin kontrol ke dokter gigi agar kelainan-kelainaan dapat dideteksi sedini mungkin. Mengurangi rasa sakit akibat ulserasi dan xerostomianya dengan mengoleskan lidokain HCL atau benzokain 4% dalam boraks gliserin 2 menit sebelum makan (Sidabuta et al., 1992).

Pada pasien gagal ginjal dapat dilakukan penambalan gigi dan memperbaiki semua keadaan yang dapat mengiritasi mukosa mulut. Pembersihan kalkulus dapat dilakukan secara bertahap. Apabila penderita memakai pesawat ortodontik cekat, sebaiknya alat tersebut dilepas. Infeksi kandida dapat ditanggulangi dengan pemberian obat-obatan antijamur (nistatin suspensi) dan infeksi yang disebabkan mikroorganisme oportunistik dapat ditanggulangi dengan pemberian antibiotika yang tidak bersifat nefrotoksik (Sidabutar et al., 1992).