9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB...

13
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal sektor ritel di Bursa Efek Indonesia membutuhkan beberapa teori yang mendasarinya, yaitu: A. TEORI STRUKTUR MODAL Struktur modal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah bauran dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan Husnan (2000) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat dengan investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut. Sumber dana tersebut pada dasarnya terdiri dari penerbitan saham (equity financing), penerbit obligasi (debt financing) dan laba ditahan (retained earning). Penerbitan saham dan obligasi sering disebut dengan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau external financing sedang laba untuk laba ditahan sering disebut dengan retained earning atau sumber dana sebagai pembelanjaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri atau internal financing. Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana 9 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Transcript of 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB...

Page 1: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan,

likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal sektor ritel di Bursa Efek

Indonesia membutuhkan beberapa teori yang mendasarinya, yaitu:

A. TEORI STRUKTUR MODAL

Struktur modal menurut Brigham dan Houston (2001) adalah bauran

dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan Husnan (2000)

struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing

dengan modal sendiri. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat

dengan investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut sumber dana yang

akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut. Sumber dana

tersebut pada dasarnya terdiri dari penerbitan saham (equity financing),

penerbit obligasi (debt financing) dan laba ditahan (retained earning).

Penerbitan saham dan obligasi sering disebut dengan sumber dana yang

berasal dari luar perusahaan atau external financing sedang laba untuk laba

ditahan sering disebut dengan retained earning atau sumber dana sebagai

pembelanjaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri atau internal

financing.

Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan

keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut

tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana

9

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 2: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

10

kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau jangka panjang.

Untuk mengukur struktur modal tersebut digunakan rasio struktur modal yang

disebut dengan DAR (Debt to Asset Ratio). DAR adalah perbandingan yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam penggunaan

hutang untuk membiayai aktiva perusahaan. Dalam perhitungan DAR yang

digunakan adalah total hutang terhadap aktiva (Wijaya dan Hadianto, 2008).

Teori mengenai struktur modal telah banyak dibicarakan oleh para

peneliti. Berikut ini akan diuraikan mengenai teori-teori tersebut.

1. Agency Theory

Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun sedemikian rupa

untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan (Hanafi,

2004). Manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai

pemilik perusahaan. Para pemegang saham berharap agen akan bertindak

atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada

agen untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus

diberikan imbalan dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat

dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan

keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil

manajemen. Kegiatan pengawasan membutuhkan biaya yang disebut

dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan

dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemem

bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan

dengan kreditor dan pemegang saham. Pada dasarnya agency theory

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 3: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

11

adalah teori mengenai struktur kepemilikan perusahaan yang dikelola oleh

manajer bukan pemilik, berdasarkan kenyataan bahwa manajer profesional

bukan agen yang sempurna dari pemilik perusahaan, dengan demikian

belum tentu selalu bertindak untuk kepentingan pemilik. Masalah

keagenan berhubungan dengan penggunaan ekuitas eksternal. Misalnya

sebuah perusahaan yang semula dimiliki seluruhnya oleh satu orang, maka

semua tindakannya hanya memperngaruhi posisinya sendiri. Jika pemilik

yang juga manajer perusahaan itu menjual sebagian dari sahamnya kepada

orang lain, maka akan timbul konflik kepentingan (Prabansari dan

Kusuma, 2005).

2. Pecking Order Theory

Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan

hierarki sumber dana yang paling disukai. Secara ringkas teori tersebut

menyatakan bahwa Brealey and Myers (1991) dalam Husnan (2000);

a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil

operasi perusahaan).

b. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang

ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran

deviden secara drastis.

c. Kebijakan deviden yang relatif tidak diubah, disertai dengan

fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa

diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang

melebihi kebutuhan dana untuk investasi, meskipun pada

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 4: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

12

kesempatan yang lain, mungkin kurang. Apabila dana hasil operasi

kurang dari kebutuhan investasi, maka perusahaan akan mengurangi

saldo kas atau menjual sekuritas yang dimiliki.

d. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka

perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling “aman” terlebih

dahulu yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti

oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi),

baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru

diterbitkan.

Pecking order theory menjelaskan mengapa perusahaan-

perusahaan yang profitable (menguntungkan) umumnya meminjam

dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan karena perusahaan

mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena memerlukan

external financing yang sedikit. Sedangkan perusahaan yang kurang

profitable cenderung mempunyai hutang yang lebih besar karena dana

internal tidak cukup dan hutang merupakan sumber eksternal yang lebih

disukai. Penggunaan dana eksternal dalam bentuk hutang lebih disukai

daripada modal sendiri karena dua alasan: pertama, pertimbangan biaya

emisi dimana biaya emisi obligasi akan lebih murah daripada biaya emisi

saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan

menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir penerbitan

saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal, dan

membuat harga saham akan turun, hal ini disebabkan antara lain oleh

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 5: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

13

kemungkinan adanya ketidaksamaan informasi antara pihak manajemen

dengan pihak pemodal (Husnan, 2000).

3. Trade Off Theory

Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal

perusahaan merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan

menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat

penggunaan hutang tersebut. Esensi trade-off theory dalam struktur

modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul

sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan

hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan

hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak

diperbolehkan. Trade-off theory telah mempertimbangkan berbagai

faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax dalam

menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal tertentu

(Husnan, 2000). Kesimpulannya adalah penggunaan hutang akan

meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu.

Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai

perusahaan Hartono (2003) dalam Hapsari (2010):

Walaupun model trade-off theory tidak dapat menentukan secara

tepat struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan

kontribusi penting yaitu Hartono (2003) dalam Hapsari (2010):

a. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya

menggunakan sedikit hutang.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 6: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

14

b. Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak

menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar

pajak rendah.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL

Salah salah tugas manajer keuangan adalah memenuhi kebutuhan dana.

Di dalam melakukan tugas tersebut manajer keuangan dihadapkan adanya

suatu variasi dalam pembelanjaan, dalam arti kadang-kadang perusahaan lebih

baik menggunakan dana yang bersumber dari hutang (debt) kadang-kadang

perusahaan lebih baik kalau menggunakan dana yang bersumber dari modal

sendiri (equity). Oleh karena itu manajer keuangan di dalam operasinya perlu

berusaha untuk memenuhi suatu sasaran tertentu mengenai perimbangan antara

besarnya hutang jumlah modal sendiri yang tercermin dalam struktur modal

perusahaan, perlu diperhitungkan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal yang dapat diuraikan antara lain (Wijaya dan Hadianto, 2008):

1. Struktur Aktiva

Struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara garis

besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva

lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain yang dapat direalisasikan

menjadi uang kas atau dijual atau dikonsumsi dalam suatu periode

akuntansi yang normal. Sedangkan aktiva tetap adalah aktiva berwujud

yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu yang

digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 7: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

15

dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa (Seftianne

dan Handayani, 2011).

Menurut Riyanto (2001), kebanyakan perusahaan industri dimana

sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap (fixed

assets), akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang

permanen, yaitu modal sendiri, sedang hutang sifatnya sebagai pelengkap.

Hal ini disebabkan oleh penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan adanya

beban tetap yang berupa fixed cost. Hal ini dapat dihubungkan dengan

adanya aturan struktur finansial konservatif horisontal yang menyatakan

bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup

jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yang sifatnya pemanen. Jadi dapat

dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur

modal. Jika pengukuran struktur aktiva didasarkan pada rasio antara total

aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

antara struktur aktiva dengan struktur modal. Semakin tinggi struktur aktiva

(yang berarti semakin besar jumlah aktiva tetap) maka jumlah aktiva tetap

yang dapat dijadikan jaminan dalam memperoleh hutang semakin tinggi,

sehingga struktur modalnya tinggi.

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan. Besar kecilnya perusahaan dapat ditinjau dari lapangan usaha

yang dijalankan. Penentuan besar kecilnya skala perusahaan dapat

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 8: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

16

ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, rata-rata tingkat

penjualan, dan rata-rata total aktiva (Seftianne dan Handayani, 2011).

Logaritma natural dari total aktiva dijadikan indikator dari ukuran

perusahaan karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka aktiva

tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar.

Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan besar kecilnya

perusahaan yang dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki oleh suatu

perusahaan. Sesuai dengan ketentuan BAPEPAM No. 11/PM/1997,

disebutkan bahwa kategori perusahaan besar adalah perusahaan yang

memiliki total aktivanya lebih dari Rp 100.000.000.000,00 sedangkan

perusahaan kecil dan menengah total aktivanya tidak lebih dari Rp

100.000.000.000,00.

Menurut Setiawan (2006), ukuran perusahaan merupakan ukuran

atau besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan besar

mempunyai tingkat kesenjangan informasi yang lebih rendah dibanding

perusahaan kecil, karena semakin besar ukuran perusahaan semakin

komplek organisasinya. Implikasinya adalah perusahaan besar akan dapat

memperoleh hutang yang lebih mudah dibandingkan perusahaan kecil. Hal

ini dikarenakan kreditur mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi

kepada perusahaan besar akan kecilnya tingkat kebangkrutan. Semakin

besar ukuran perusahaan, maka perusahaan lebih cenderung menggunakan

hutang yang lebih banyak.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 9: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

17

3. Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan di dalam membayar hutang jangka pendek yang

telah jatuh tempo daripada utang jangka panjangnya. Hal ini disebabkan

karena aktiva lancar berupa piutang dan persediaan cenderung

mendominasi keseluruhan aktiva yang dimilikinya. Mengingat besarnya

proporsi utang jangka pendek dalam struktur modalnya, maka likuiditas

merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal

perusahaan. Perusahaan yang banyak menggunakan aktiva lancar berarti

perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk membiayai

aktivitas operasi dan investasinya. Menurut pecking order theory, ukuran

rasio lancar yang semakin besar menunjukan bahwa perusahaan telah

berhasil melunasi utang jangka pendeknya. Berkurangnya utang jangka

pendek berakibat menurunnya proporsi utang dalam struktur modal

(Wijaya dan Hadianto, 2008).

4. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, asset, dan

modal. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas semakin rendah

tingkat penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan. Hal ini

disebabkan karena perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi akan

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 10: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

18

mempunyai dana internal yang besar. Perusahaan akan menggunakan dana

internalnya terlebih dahulu sebelum mengambil pembiayaan eksternal

melalui hutang. Dengan demikian sesuai dengan pecking order theory

semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin rendah rasio struktur

modal perusahaan (Setiawan, 2006). Penelitian profitabilitas diukur

dengan menggunakan ROA (Return On Assets) yaitu membagi laba bersih

dengan total aktiva.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Keputusan pendanaan dalam perusahaan diharapkan dapat

mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber dana

ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi sesuai kegiatan

usahanya, untuk itu dalam penetapan struktur modal perusahaan

mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Penelitian yang dilakukan adalah faktor-faktor yang digunakan diantaranya

struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas (Wijaya dan

Hadianto, 2008).

Menurut Riyanto (2001), struktur aktiva adalah perbandingan antara

aktiva lancar dengan aktiva tetap. Semakin tinggi struktur aktiva (yang berarti

semakin besar jumlah aktiva tetap) maka jumlah aktiva tetap yang dapat

dijadikan jaminan dalam memperoleh hutang semakin tinggi, sehingga struktur

modalnya tinggi. Dengan demikian, struktur aktiva mempunyai pengaruh

terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang mendukung penelitian tentang

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 11: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

19

struktur aktiva antara lain Tin (2004), Yuhasril (2006), Mas’ud (2008), Nanok

(2008), Utami (2009), dan Kartika (2009).

Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang

dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan besar mempunyai tingkat kesenjangan

informasi yang lebih rendah dibanding perusahaan kecil. Implikasinya adalah

perusahaan besar akan dapat memperoleh hutang yang lebih mudah

dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan kreditur mempunyai

tingkat kepercayaan yang tinggi kepada perusahaan besar akan kecilnya

tingkat kebangkrutan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan

lebih cenderung menggunakan hutang yang lebih banyak. Dengan demikian

ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Hasil

penelitian yang mendukung penelitian tentang pengaruh ukuran perusahaan

terhadap struktur modal adalah Miawan dan Seventi (2008), Widjaja dan

Kesenda (2008), Mas’ud (2008), Nanok (2008), Kartika (2009), Seftianne dan

Handayani (2011).

Perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi akan cenderung tidak

menggunakan pembiayaan melalui hutang. Hal ini disebabkan karena

perusahaan dengan likuiditas tinggi mempunyai dana internal yang besar.

Sehingga perusahaan akan lebih memilih menggunakan dana internalnya

terlebih dahulu untuk membiayai investasinya sebelum menggunakan

pembiayaan eksternal melalui hutang. Dengan demikian likuiditas

mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang

mendukung penelitian tentang pengaruh likuiditas terhadap struktur modal

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 12: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

20

antara lain Setiawan (2006), Wijaya dan Hadianto (2008), Mutamimah dan

Rita (2009).

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas semakin rendah

tingkat penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan. Hal ini

disebabkan karena perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi akan

mempunyai dana internal yang besar. Perusahaan akan menggunakan dana

internalnya terlebih dahulu sebelum mengambil pembiayaan eksternal melalui

hutang. Dengan demikian, semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin

rendah rasio struktur modal perusahaan. Dengan demikian profitabilitas

mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang

mendukung penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal

antara lain Nurrohim (2008), Miawan dan Seventi (2008), Widjaja dan

Kesenda (2008), Tin (2004), Mutamimah dan Rita (2009), Mas’ud (2008),

Utami (2009), Kartika (2009).

Berdasarkan uraian diatas, maka model penelitiannya sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Penelitian

Struktur Aktiva (X1)

Likuiditas (X3)

Struktur Modal (Y)

Profitabilitas (X4)

Ukuran Perusahaan (X2)

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012

Page 13: 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6963/3/RENI FITRI ASTUTI- BAB II.pdf · aktiva tetap terhadap total aktiva, maka secara teoritis terdapat hubungan

21

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh

struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas terhadap

struktur modal. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

H2 : Struktur aktiva secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan.

H3 : Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

struktur modal perusahaan.

H4 : Likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan.

H5 : Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur

modal perusahaan.

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA ...,RENI FITRI ASTUTI,AKUNTANSI, UMP 2012