8th Issue

84
1 JUNI/JULI 2010 DKI JAKARTA RP 27,500.- (LUAR DKI JAKARTA RP32,500.-) SOCIAL BREW MEROKOK PADA TEMPATNYA SI “BABE” JAWARA ALAM PERSON OF THE MONTH ARTWORK BUNCH TIAR PERDANA MAHENDRA SURYA MUHAMMAD TAUFIQ RECYCLE EXPERIENCE M HENDRA PERMANA DAVID TANDAYU FOREIGN EXCHANGE WELCOME TO HONG KONG IN MY BAND SUPERGLAD NADINE CHANDRAWINATA

description

Nadine Chandrawinata

Transcript of 8th Issue

Page 1: 8th Issue

1

JUNI/JULI 2010DKI JAKARTA RP 27,500.-

(LUAR DKI JAKARTA RP32,500.-)

SOCIAL BREWMEROKOK PADA TEMPATNYA

SI “BABE” JAWARA ALAM

PERSON OF THE MONTH

ARTWORK BUNCH TIAR PERDANA MAHENDRA SURYA MUHAMMAD TAUFIQ RECYCLE EXPERIENCE M HENDRA PERMANA DAVID TANDAYU

FOREIGN EXCHANGE WELCOME TO HONG KONG

IN MY BAND SUPERGLAD

NADINE CHANDRAWINATA

Page 2: 8th Issue

2 FAR JUNI/JULI 2010

Page 3: 8th Issue

3

Page 4: 8th Issue

4 FAR JUNI/JULI 2010

contributorcontentPERSON OF THE MONTHNADINE CHANDRAWINATA

ARTWORK BUNCHTIAR SUKMA PERDANAMARENDRA SURYA NINGTYASMUHAMMAD TAUFIQRECYCLCE EXPERIENCEM.HENDRA PERMANADAVID TANDAYU

FEATURESNATION ON A MISSIONJASON ISKANDARPANDU WIRAWAN

UPCOMING YOUNGIGNASIUS TOMMY FEBRIAN

BLACK DAHLIASWEET TEMPTATION

LUCKY NO. 7

SOCIAL BREWMEROKOK PADA TEMPATNYA!!!SI “BABE” JAWARA ALAM

HOT SPOTSINOUBEBEK BENGIL

FOREIGNEXCHANGEWELCOME TO HONG KONG

IN MY BANDSUPERGLAD

STREET SHOUTLAUNCHING SORE, 311 CONCERT,TWISTED EXHIBITION

EVENTCOBRA STARSHIP, 311, MISFIT, DRAWMA,TWISTED, CARIER DAY FOR YOU, PITBULL.

FAR THINGSCONTRIBUTORS EDITOR’S NOTE

EDITORBUNGAWATIRACHMAT ABDILLAH

ART DIRECTORNUR ANIS SETIAWAN

ACCOUNT EXECUTIVE/PUBLIC RELATIONADITYA GERHARDANASTASIA RENIHARRY PERDANACAMEL ANTONIO EDOARDO

INTERNSITI JUWARIYAHHADI PURWOKOPATADANTRA TIRTA YUDHA

FINANCIAL ADVISOREDDY SUHERRY

PUBLISHERPT MARTA WIRA ANDIKA

FAR MAGAZINE OFFICEJl. Wahid Hasyim No. 92Menteng 10340Telp. 021 316 1072

ISSUE 8 COVERPhotographed byNine Lives Photoraphy

FAR MAGAZINE IS PUBLISHED BY PT.DUTA MATRA RAMA. COPYRIGHTS NOVEMBER 2008 ALL RIGTH RESERVED. SIUP 1.829./1.824.51

NO PART OF THIS MAGAZINE MAY BE REPRODUCED WITHOUT THE WRITTEN PERMISSION OF THE COPYRIGHT HOLDER. FAR MAGAZINE CANNOT ACCEPT RESPONSIBILITY FOR ANY UNSOLICITED MANUSCRIPTS, ARTWORK OR PHOTOGRAPHY, PRICE IN JAKARTA RP.27.500 (INCLUDE GST)

Page 5: 8th Issue

5

contributorSTEPHANIE ARIFINWanita yang akrab disapa Iphie ini telah lulus dari University of Technology Sydney mengambil ju-rusan Visual Communication, pada edisi ini FAR memberikan kepercayaan rubrik ‘Beauty Shoot’ pengerjaannya kepada Iphie sebagai stylish. Iphie sebelumnya pernah menjadi costume designer pada film The Fates dan saat ini sedang membantu dalam film Euphoria, dimana kali ini Iphie diminta sebagai Art Director. Selebihnya wanita cantik ini, mengisi hari-harinya dengan kerja part time, les ba-hasa Prancis dan berkeinginan untuk meneruskan kuliah S2 dengan mengambil Master Fashion Man-agement di Paris. Gud Luck Iphie..

ANDRA ALODITAPada edisi ini pemotretan untuk rubrik ‘Beauty Shoot’ hadir dengan pembingkaian yang berbeda. Dengan garapan dari Andra Alodita, wanita mungil ini mengeluarkan kualitas terbaiknya. Ia mengaku telah menyukai dunia fotografi sejak tahun 2003 namun mulai untuk lebih serius sekitar tahun 2008 lalu. Camilla Akrans, Davy Linggar, dan Sophie Muller, tiga nama yang ia sebut sebagai inspirasinya dalam berkarya hingga saat ini. Objek wanita dan alam menjadi daya tarik tersendiri untuk wanita ini. Mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan, kini ia terus mengem-bangkan kemampuannya untuk menjadi fotografer wanita yang bisa diperhitungkan di Indonesia. al-odita.blogspot.com

BUNLAYDengan tangannya wajah bisa disulap menjadi ses-uatu yang berbeda. Pengalamannya selama delapan tahun berkecimpung sebagai make-up artis, sudah sanggup menjawab kualitas yang bisa ia hasilkan. Itu juga yang membuat FAR menarik Bunlay untuk turun tangan dalam rubrik ‘Beauty Shoot’ kali ini. Ia merintis karirnya dari nol, hingga kini jasanya telah digunakan oleh banyak kalangan mulai dari artis, model, hingga sosialita telah mempercayakan Bun-lay sebagai perias yang handal.

PANDU WIRAWAN“Mengemas secara berbeda, diam, dan misterius”, Pandu menjabarkan realita yang ia bekukan dalam lembaran foto-foto yang bisa anda nikmati pada ru-brik Nation On A Mission kali ini. Pria 24 tahun ini memang sangat tertarik dengan dunia fotografi, visual art, dan juga video art. Mengambil kuliah di Institut Kesenian Jakarta, selain fotografi yang me-narik perhatiannya, bermain basket dan diving juga menjadi hobi pria ini. Hari-harinya kini diisi dengan berbagai kegiatan, membuat film, dan juga kerja freelance.

ADVAN MATTHEWPria ini lahir dan dibesarkan di Indonesia, namun tempat tinggalnya selalu berubah-ubah. Dia per-nah menetap di Surabaya lalu pindah ke Amerika untuk Sekolah Menengah atas. Dan kembali lagi ke Jakarta untuk menyelesaikan kuliah S1, kemudian ia memilih Perth untuk menuntaskan pendidikan S2. Mengambil pendidikan non formal untuk fotografi dan selebihnya ia mengasah keahliannya secara otodidak. “I started with shooting model develop-ments from local agencies, then slowly stepped into bigger project such as Australian designer lookbook and campaigns”, Advan sedikit bercerita soal kar-irnya. Untuk itu pada edisi ini FAR dipercaya untuk menjadi fotografer pada rubrik ‘Beauty Concept’.

JASON ISKANDARIa baru saja menyelesaikan pendidikannya di Seko-lah Menengah Atas, tapi karya dari Jason Iskandar tidak banyak bercerita soal umurnya yang masih muda. Tegas dan berbicara ini yang mungkin bisa mendefiniskan karya-karya foto yang ia hasilkan. Pada edisi kali ini ia turut menyumbangkan sejum-lah karya terbaiknya dalam rubrik Nation On A Mis-sion. Diusianya yang baru saja menginjak 19 tahun, komposisi warna back & white dengan objek yang kuat dan pengambilan momen yang tepat rasanya cukup menjelaskan bakat besar yang dimiliki oleh-nya.

Permohonan maaf :Berdasarkan beberapa pertimban-gan, kami redaksi FAR Magazine memutuskan untuk memindahkan jadwal event WE CARE WE CREATE GOES TO CAMPUS ke waktu yang akan di tentukan selanjutnya. Kepada pihak - pihak yang terlibat kami mohon maaf sebesar - be-sarnya atas perubahan jadwal event ini

Coming soon...festival fotografi final liga Indnesia.

Untuk info lebih lanjut bisa didapatkan di :facebook : FAR Magazinetwitter : @FarMagazine

persiapkan diri kalian...dan dapatkan hadiah menarik.

Page 6: 8th Issue

6 FAR JUNI/JULI 2010

Page 7: 8th Issue

7

editor’snote

Brighter than ever! FAR Magazine sudah mencapai edisinya yang ke 8. Edisi kali ini bertemakan Racun atau Toxic, anything that has been influ-encing us. Edisi 8 inipun didedikasikan untuk para pecinta alam seperti Person of The Month kita, Nadine Chandrawinata. Nadine tidaklah han-ya sekedar Putri Indonesia tahun 2005 tetapi diapun pecinta outdoor

sejati. Dia mengerti keindahan seni alam dan raga. Berbicara tentang keindahan alam Nation on A Mission di edisi ini berpautan dengan keindahan outdoor yang di foto dengan efek hitam putih.Artwork Bunch FAR kali ini dipenuhi dengan karya dari pameran Twisted seperti Muhammad Taufiq, Tiar Sukma Perdana dan Marendra Surya Ningtyas, yang me-mamerkan gaya horror di karya mereka. Juga Recycle experience, David Tandayu dan M Hendra Permana yang memenuhi warna warna di rubrik ini.Dengan para kontributor yang bergabung di edisi ini, warna warni FAR di penuhi dengan keindahan hitam putih, seperti Advan Matthew dengan Black Dahlia fash-ion Spreadnya.Tidak lupa dengan keperdulian kita terhadap moral, Social Brew kali ini memba-has kebiasaan buruk kita dalam melupakan perasaan orang lain di kehidupan se-hari – hari.Dari kekompakan Superglad, jalan – jalan keliling Hong Kong, dan event – event yang kita liput di edisi ini. Enjoy Art lovers; hope this edition will give you the thrills!

Rani Tachril Chief Editor

Page 8: 8th Issue

8 FAR JUNI/JULI 2010

Page 9: 8th Issue

9

rant

Mischa Sitompul

Esti Annisa Sudarsonomahasiswi STAN,Jakarta

Tessa Nadya

Angling Riris TilarsihLeicester. UK

kirimkan dokumentasi kamu tentang sesuatu yang unik dan memiliki nilai art. Kami tidak mem-batasi jenis kamera apapun. Kirimkan ke email [email protected] dengan SUBJECT : RANT. Cantumkan nama, lokasi, dan Judul dari hasil dokumentasi kamu.

AnonymousJuicy Couture shop, Macau

Page 10: 8th Issue

10 FAR JUNI/JULI 2010

Ketika membicarakan arti sebuah kebahagiaan mungkin setiap orang akan memiliki alasan tersendiri mengenai apa yang membuat mereka bahagia. Cara mereka untuk mendapatkan kebahagiaan

itu sendiri juga melalui banyak jalan, dan waktu untuk mendapatkan sebuah kebahagian juga tidak selalu dalam waktu yang bersamaan. Begitupun dengan sosok wanita yang satu ini, memiliki cara sendiri untuk meraih kebahagiaan yang ia inginkan. Dengan berbuat sesuatu, tidak hanya diam, dan ketika berekspresi melalui tulisan, menyuarakan hal positif serta merangkul sesama dan bersahabat dengan alam menjadi jalan untuk Nadine mendapatkan kebahagiaannya. Terlahir dari keluarga yang mencintai seni, Nadine memulai pergerakannya dari seni lalu kemudian mengakar pada apa yang menjadi awal tujuannya. Tidak mau terjebak dengan sebuah ‘kotak’ yang membatasinya akan sesuatu, ia melepaskan diri untuk bisa mencampur segala bentuk aspek yang nantinya bisa membawanya pada sebuah pencapaian yang sejak lama telah ia impikan. Disela-sela siang saya berkesempatan berbincang ringan dengan Nadine Chandrawinata, sosoknya memang hangat dan penuh dengan cerita. Di sebuah salon milikinya, Nadine mengulas banyak hal yang saat ini sedang ia jalani. Hari-harinya setelah lepas dari Putri Indonesia kini tengah melanjutkan

apa yang telah ia rintis, tapi tidak hanya di dunia entertainment yang menjadi pijakannya. Justru kegiatan yang bersingungan dengan alam semesta kini menarik Nadine untuk terjun lebih dalam. Pada bulan April kemarin ia disibukkan dengan sebuah projek film bersama yang ia garap dengan beberapa anak Institut Kesenian Jakarta. Proses pembuatannya sendiri mengantarkan Nadine untuk pergi ke Nepal selama tiga minggu, hingga kini pembuatan film indie tersebut belum juga rampung. Tapi Nadine sendiri menegaskan bahwa bulan Mei ini dia akan pergi ke Gunung Merapi untuk segera merampungkan film yang juga menjadikan Nadine sebagai salah satu pemeran utamanya.

Kemudian tidak berhenti disitu, kegiatan yang berhubungan dengan alam tetap masih terus ia lakukan. Jiwanya sudah menyatu dengan alam, “Saya tidak mau menaklukkan alam, saya mau bersahabat dengan alam”, paparnya. Dalam waktu dekat ia akan berangkat ke Halmahera untuk misi kebudayaan, disana ia akan bermain teater dengan anak-anak dan akan ada festival Jilolo yang mendukung pariwisata daerah tersebut. Selebihnya ia masih sering melakukan diving, snorkling, naik gunung, dan apapun yang berhubungan dengan alam. Kedekatan Nadine dengan alam memang sudah terjalin sejak lama, ia merasa mencintai alam sejak masih duduk dibangku

Sekolah Dasar. Ketika orang tua Nadine selalu membawanya wisata ke pantai ataupun gunung, itu memberikan kenangan sekaligus awal kecintaannya terhadap alam. Upaya Nadine untuk melestarikan alam, juga merupakan hasil dari pengalaman buruk yang pernah ia alami ketika kecil. Saat itu ia sedang melakukan snorkling di sebuah laut, tapi bukan hanya pemandangan indah yang ia lihat melainkan sampah-sampah yang ikut mengambang di laut. Ketika itu Nadine kecil merasa harus melakukan sesuatu agar laut tempatnya bermain tidak lagi dipenuhi dengan sampah. Kini setelah dewasa ia membuktikan bahwa pergerakan yang ia lakukan untuk alam adalah demi kebaikan bersama dan kenyamanan ketika kita berada di dalamnya. Langkah kecilnya untuk alam di mulai pula dengan sesuatu yang kecil yaitu dirinya sendiri. Nadine selalu merasa bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan juga alam. Ia merasa alam memiliki sinyalnya sendiri serta aura positif, tapi itu bisa ditemui juga ketika kita memberikan kebaikan untuk alam.

Nadine tidak hanya banyak bicara soal pelestarian alam tapi ia juga hadir secara nyata dalam memperbaiki kerusakan alam. Baginya tidak ada perbuatan yang sia-sia sekecil apapun itu. Jadi ketika ia dipilih sebagai duta berbagai macam dari

PERGERAKAN

NADINE CHANDRAWINATA

“There Is No Happiness Without Action”

person of the month

Page 11: 8th Issue

11

lingkungan, ia tidak pernah ambil pusing. Justru yang sangat ia syukuri kapasitasnya sebagai public figure diharapkan mampu merangkul masyarakat luas untuk turut ambil bagian dalam pelestarian lingkungan itu sendiri. “Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri kita (manusia) adalah penghancur terbesar tapi kita juga yang bisa berusaha menyelamatkan bumi kita”,tegas Nadine. Dengan penyuluhan mendalam mengenai kebersihan alam sekaligus bukti kongkrit yang Nadine telah lakukan dibeberapa daerah di Indonesia, kini telah memasuki hasil yang sedikit memuaskan. Ketika Nadine menjalankan program kebersihan di Wakatobi dengan merangkul masyarakat lokal, ia mencoba memberikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan laut, ternyata penyuluhan yang Nadine lakukan membekas di hati masyarakat Wakatobi. Ketika Nadine datang kembali ke laut indah Wakatobi, kebersihan baik di pantai maupun laut sudah jauh lebih baik. Nadine sendiri memang percaya ketika masalah diselesaikan secara satu persatu pasti lambat laun akan membaik. Wilayah di Indonesia sendiri sangat luas, Nadine yang telah menghampiri Aceh, Ambon, Jayapura, Kalimantan, Lombok, Bali dan beberapa daerah lainnya ini mengaku bila masing-masing dari setiap individu mau bergerak pasti permasalahan sampah, lingkungan ataupun kerusakan alam bisa terselesaikan. “Saya memang memiliki target untuk bisa menjelajahi dan berkontribusi untuk lingkungan di 33 provinsi di Indonesia”,paparnya dengan semangat.

Bagaimana dengan projek film yang sedang anda lakukan?

Film ini memang lepas dari sponsor jadi sisi idealisnya cukup tinggi. Nantinya film mengenai back packers ini akan diputar dan diikutsertakan pada festival film baik nasional maupun internasional, didahulukan ke festival tapi nanti bila memang memiliki dana dan kesempatan pasti sangat ingin untuk diputar di bioskop seluruh Indonesia. Film ini merupakan sesuatu yang baru untuk saya, jadi saya juga harus memperjuangkan ini, karena saya sendiri berperan dalam film ini. Bisa dibilang yang Lucu dari film ini adalah kita memiliki sinopsis tapi tidak memiliki skrip, jadi situasi yang terjadi disana akan menjadi skripnya, semacam film dokumentasi namun tetap akan alur cerita dan disesuaikan dengan alur yang telah kita buat. Kesulitannya adalah dalam prosesnya saya sebagai pemeran harus lebih jeli dan mengerti dengan situasi dimana kita harus memulai perbincangan/dialog.

Lalu bagaimana dengan kegiatan lain yang anda lakukan?

Untuk saat ini masih banyak sekali kegiatan saya yang berhubungan dengan kelautan seperti diving. dan menulis buku baru yang masih berhubungan dengan alam. kemudian masih dengan hobi saya melukis, menulis puisi ditambah satu habi baru. Belakangan ini saya sedang memiliki hobi baru yaitu berlatih kuda jadi sekarang sedang sering latihan berkuda. Saya menyukai berkuda sejak satu bulan ini tepatnya pada bulan April, yang memacu saya untuk berkuda sebenarnya yaitu tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita bisa membuat kuda itu nyaman, karena ketika kita menunggangi kuda bukan berarti kita menjadi majikan dari kuda ini, tapi justru harus menjadi teman dari si kuda tersebut. Sebelumnya saya juga pernah memiliki gajah asuh di Taman Safari, dan saat itu saya juga belajar mengenai bagaimana caranya untuk bisa dekat dan si gajah sendiri merasa

nyaman dengan keberadaan saya. Pengalaman menungangi kuda yang telah saya alami cukup banyak, kita harus tahu bagaimana memberi kode agar dia mau berjalan ataupun harus berhenti. Pada awalnya saya pernah sempat jatuh, kaki saya juga sempat diinjak oleh kuda tersebut. Tapi dalam proses belajar mungkin kegagalan itu sesuatu yang biasa, harus terkena sialnya dulu. Sampai detik ini saya memang belum memiliki kuda pribadi, disamping masih menabung tapi juga memikirkan lebih pada beratnya pemeliharaan. Bisanya saya berkuda rutin seminggu sekali.

Bagaimana dengan langkah yang anda lakukan untuk perbaikan alam khususnya laut?

ketika SD saya pernah menyaksikan seekor penyu mati karena memakan plastik, sejak itu aku memutuskan untuk berbuat sesuatu walaupun saat itu aku tidak punya tahu bagaimana caranya untuk membantu membersihkannya. Dan saat ini bila sedang di laut sebisa mungkin saya melakukan hal-hal kecil seperti tidak buang sampah sembarangan, lalu saya sering sekali ketika sedang diving di daerah, lalu melihat ada sampah di laut otomatis saya akan mengambil dan memasukkan sampah tersebut ke dalam kantong yang saya bawa dan ketika di darat saya tunjukkan kepada masyarakat setempat bahwa ini salah satu bukti kalau laut di tempat ini masih kotor. Lalu yang membuat saya kagum dengan masyarakat lokal di pesisir Wakatobi, mengapa saya mengangkat Wakatobi selain karena saya adalah dutanya tapi saat ini saya melihat perubahan sikap, dulu ketika pertama kali ke tempat ini sampahnya banyak sekali, dan mereka tidak tahu banyak soal laut, dulu mereka terdoktrin kalau laut adalah tempat pembuangan sampah, karena prihatin dengan hal ini, saya berinisiatif untuk bekerjasama dengan Bupati setempat untuk memperbanyak penyediaan tong sampah, selain itu saya juga mengadakan penyuluhan selama 1 tahun dalam kurun waktu 10 hari disetiap bulannya ke empat daerah yang termasuk dalam Wakatobi (Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko). Dimana penyuluhan tersebut merangkul anak-anak pantai mulai dari pelajaran soal peralatan diving, dan juga edukasi melalui gambar soal pentingnya membuang sampah yang benar. Dan kini telah membuahkan hasil, sekarang daerah itu sangat bersih dan banyak dikunjungi oleh turis asing. Tenyata pendekatan dengan cara terjun langsung ke permasalahan akan berdampak lebih cepat.

Dengan rutinitas yang kebanyakan bersinggungan dengan alam apakah anda

pernah merasa jenuh?Sekitar setahun belakangan ini, saya banyak menghabiskan waktu di laut. Tidak lebih dari 20% di Jakarta, selebihnya selalu di laut. Karena terkadang penyuluhan yang memakan waktu lama di laut hingga pasti menimbulkan rasa rindu dengan daratan. Terlebih lagi dengan rumah saya,tapi setelah melepas kangen dirumah biasanya saya juga selalu ingin balik lagi ke laut, ibaratnya kalau saya punya insang saya akan tinggal di bawah laut.

Bagaimana dengan image baik yang selalu melekat pada anda sebagai mantan dari Putri

Indonesia?Saya rasa image itu kita sendiri yang membangun. Lalu penilaian baik, buruk, itu semua kembali kepenilaian masyarakat. Menurut saya kesuksesan itu hasil dari apa yang telah kita lakukan, kemudian dari itu image itu sendiri akan terbentuk. Saya selalu ingat bahwa

Page 12: 8th Issue

12 FAR JUNI/JULI 2010

Page 13: 8th Issue

13

kita datang ke dunia ini tanpa apa-apa begitu juga ketika kita kembali juga tidak akan membawa apa-apa, justru yang akan ditinggalkan adalah jasa yang kita lakukan selama hidup. Dan mempertahankan image yang sudah ada adalah dengan cara selalu berbuat positif dan menata hidup ke depan. Ketika ditanya soal cita-cita, saya akan menjawab saya tidak tahu, tapi yang saya tahu setiap bulan saya akan berkarya dan berbuat sesuatu yang positif.

Deskripsi kehidupan bagi Nadine Chandrawinata itu seperti apa?

Menurut saya ‘Hidup’ itu seperti sebuah permainan, saya selalu berfikir hidup ini banyak rintangan, penuh tantangan tapi juga penuh kesenangan dan juga kesedihan, tapi keseluruhan hidup saya rangkum seperti layaknya permainan puzzle, dimana kita menyambungkan semuanya dan ada waktunya kita bisa menikmati semuanya dan dari semua kejadian membuat kita menjadi sosok yang tegar. Sebisa mungkin berusaha harus membuat sekeliling saya nyaman, karena dengan feedback yang baik dari mereka memberi aura positif dan semangat untuk saya pribadi.

Bagaimana anda menanggapi persaingan dalam hidup baik yang telah ataupun belum anda

alami?Setiap kali dalam dan selama hidup akan selalu ada persaingan, tapi saya selalu berfikir bahwa persaingan itu adalah sesuatu yang positif karena kita dituntut untuk selalu berfikir, selalu mendapatkan solusi, seharusnya kita harus membawa itu sebagai sebuah motivasi untuk kita. Karena ketika kita melihat persaingan sebagai ancaman, maka kita akan mati lalu kita akan kalah dengan dunia. Dengan mampu bersaing dengan sehat ini juga yang akan membuat kita semakin tinggi, kesuksesan juga bisa berarti kita bisa melawan masa, seperti roda berputar yang akan di atas dan di bawah, jadi jangan takut akan sebuah kegagalan, karena kegagalan adalah guru terbesar bagi saya. Itu adalah hal yang normal, justru ketika hidup semua serba mudah tidak ada tantangan akan terasa flat tidak ada seru-serunya. Kadang kita harus berfikir persaingan sebagai permainan kadang kita kalah dan harus mundur, tapi ada waktunya kita maju kembali.

Setiap manusia pasti memiliki sebuah ketakutan, lalu bagaimana dengan anda ?

Ketakutan terbesar saya adalah bila lingkungan terdalam tiba-tiba menghilang, seperti keluarga inti, asisten, sahabat, hingga supir saya sekalipun. Karena merekalah yang mendukung saya selama ini, tapi saya sendiri berfikir itu sebuah proses dan yang saya tahu bahwa kita hidup tidak sendiri, maka itu kita harus selalu terus menjalin komunikasi kita terhadap sesama dan memperluas link kita.

Apakah anda merasa special sebagai seorang wanita?

Tentunya saya merasa special, dulu saya sempat sebal menjadi perempuan. Saya lebih senang menjadi laki-laki sepertinya lebih bebas bermain, memanjat pohon, main mobil-mobilan tapi semua permainan anak perempuan tidak ada yang saya sukai. Mungkin ini ditunjang karena saya memiliki dua adik laki-laki dan teman sepermainan saya kala itu juga kebanyakan laki-laki. Tapi pada akhirnya setelah dewasa dan menjadi Putri Indonesia, pandangan saya berubah. Saya menyadari bahwa wanita itu makhluk suci, dalam arti wanita memiliki dua bahu dimana

yang satu sebagai tempat bersandar ketika orang lain menangis dan mengangkat hati orang, lalu yang satunya lagi adalah topangan untuk ketegarannya sendiri sebagai wanita. Saya merasa cukup bangga dengan apa yang telah saya lakukan. Ketika bangun tidur lalu berkaca saya sering bilang kepada diri sendiri, kalau saya ini wanita yang cantik, wanita yang selalu melakukan sesuatu, wanita yang tidak pantang menyerah. Ini saya lakukan untuk memacu rasa percaya diriku bukan karena narsis. Dan ketika kita selalu bersyukur dengan apa yang telah kita punyai termasuk kesehatan, kelengkapan fisik, dan anugerah lainnya itu akan berdampak positif dan kita akan menjalani hari-hari dengan lebih ringan.

Bentuk kepedulian seperti apa yang Nadine lakukan untuk anak Indonesia?

Saat ini saya sedang fokus kepada anak-anak yang sering menghirup bensin, lem yang dimana saya

sedang menyusun rencana untuk merangkul mereka untuk memberikan pengertian mengenai bahaya dari apa yang mereka lakukan, selain itu saya juga sedang fokus pada anak-anak autis, mengadakan pendekatan dengan keluarga dan anak itu sendiri dan memberikan penjelasan bahwa anak autis tidak perlu dikurung dan memang mereka memerlukan penanganan khusus. Lalu saya juga pernah menulis buku dengan judul “Pantaskah aku mengeluh” buku yang diperuntukan bagi anak-anak dimana saya menulis soal banyak hal mengenai pengalaman hidup yang telah saya alami, dalam tulisan ini saya juga memberikan pandangan bahwa setiap manusia itu sama, kita semua harus berjuang dalam hidup ini, dan yang menjadi point utama adalah jangan pernah mengeluh. Untuk jangka panjangnya saya ingin mendirikan ‘sekolah kreatifitas’ untuk anak-anak agar bisa mengetahui minat apa yang lebih mereka sukai dalam hal berkesenian.

Mimpi anda sepuluh tahun ke depan seperti apa?

Sepuluh tahun ke depan berarti umur saya sudah menginjak usia 36 tahun, yang pasti sudah menikah. Saya ingin memiliki enam orang anak. Kemudian kegiatan serta karir saya lebih maju dan sukses. Lalu ‘sekolah kreatifitas’ sudah bisa beroperasi demi kemajuan anak-anak Indonesia.

Perbincangan saya dengan Nadine hanya memakan waktu satu jam saja, tapi ini sebuah keberuntungan dapat mengenal lebih dalam sosok yang ternyata banyak menyimpan prestasi dan kepedulian. Darinya saya belajar banyak hal, dan mulai memikirkan hal kecil yang mulai bisa saya lakukan saat ini. Nadine yang mengambil filosofi hidup dari Oprah Winfrey dan Mother Teresa ini, mengemban misi yang cukup kuat untuk mencoba melakukan sesuatu demi bangsanya terutama pada aspek alam, anak dan wanita di Indonesia. Nadine memang bukan seseorang yang hadir dengan sederet target hidup untuk masa depan tapi ia lebih senang menata dan berbuat sejak saat ini, karena apapun yang dilakukan selama itu baik baginya akan memiliki kebaikan pula nantinya. Dapat hidup secara nyaman dengan alam dan sesama itu yang menjadi inti dari impiannya. (BW) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

Page 14: 8th Issue

14 FAR JUNI/JULI 2010

artwork bunch

Coba anda searching hasil karya seni dari seorang Tiar Sukma Perdana di dunia maya, saya yakin anda tidak akan menemukan satupun karyanya baik itu di Facebook mau-pun DevianArt. “Bukannya gue anti teknologi, tapi setiap kali mau upload, gue malah kepikiran untuk bikin karya baru”, ujar pria yang akrab disapa Cocot seorang seniman yang baru saja melakukan pameran dengan tema Twisted bersama dua orang te-mannya. Ia mengakui bahwa karakternya dalam berkarya sulit untuk dideskripsikan, karena yang menilai itu bukan dirinya pribadi melainkan orang yang melihatnya na-mun ia mengaku bahwa setiap karyanya selalu hal yang janggal untuk dilihat seperti badut, preman namun dengan visualisasi yang busuk dan tidak indah. Hal ini dipen-garuhi oleh kesukaannya dengan musik grindcore, seperti Napalm Death karena se-lain melukis ia juga seorang gitaris dari sebuah band Grindcore jebolan kampus 24 Jam, Brisik. Namun satu hal yang pasti bagi dirinya dalam hal berkarya ialah ia selalu menggunakan tehnik manual dalam hal berkarya. Walaupun sebagai seorang yang tidak memperoleh gelar kesarjanaan dalam pendidikan seninya ia tidak pesimis dan rendah diri karena baginya yang penting ia masih bisa berkarya dan itu sudah meru-pakan satu kenikmatan tersendiri bagi dirinya. (RA)

Page 15: 8th Issue

15

“Jangan menilai sesuatu dari satu sisi saja karena masih banyak yang kita tidak ketahui di sisi berbeda” menjadi salah satu pesan besar dalam setiap karyanya. Ia mencoba menyajikan bentuk-bentuk lain yang mungkin sedikit dramatis tapi tetap menunjuk-kan dua sisi makna. Pria yang akrab disapa Reren ini selalu mencoba menyatukan unsur colorfull, stabilo, vector, kaligrafi, toys, fun sekaligus sangar di setiap karyanya. Pada karyanya dengan judul “Don’t Make Me Angry”, tokoh Mickey Mouse digambar-kan sangat berbeda, guratan kemarahan, serta bercak darah yang sangat kontras dari citra tokoh ini sebelumnya. Lain lagi dengan “Forever Young” disini tubuh tua, dan garis-garis keriput mengubah tokoh Superman tak lagi perkasa. Karya-karyanya yang tegas biasanya terinspirasi dari figur-figur yang ia lihat selama ini. Cat akrilik, dan kan-vas merupakan perangkat yang selalu menjadi andalannya. Biasanya Reren memer-lukan waktu sekitar sekitar 3-4 hari full time untuk membuat setiap karyanya, tehnik sketsa dasar dan hand drawing lebih jadi pilihannya.Tidak hanya drawing, Reren juga bekerja sebagai graphic designer, ilutrator dan sto-ryboard dalam film Alexandria dan Kala. Sejumlah pameran telah ia ikuti diantaranya Senirupa Baru Banget, Tebar Pesona Senirupa, dan juga Twisted.(BW)

www. artignore.blogspot.com

artwork bunch

Page 16: 8th Issue

16 FAR JUNI/JULI 2010

anakharam.multiply.com, merupakan salah satu media yang memberikan gambaran lain mengenai karya seni. Muhammad Taufiq akrab disapa Emte, seorang seniman berbakat dalam menciptakan karya seni yang identik dengan horror dan mimpi buruk ini telah menggembangkan bakatnya sejak kecil dalam bidang seni. Hasil karya yang dihasilkan cenderung memberi gambaran berlawanan dengan keadaan dunia nyata. Emte mengubah citra foto fashion dengan teknik gambar yang detail dengan gaya ilustratif yang kuat, mengubahnya menjadi gambar yang mengerikan, wajah yang tercabik dan disfigured. Prosesnya tidak dapat diungkapkan dalam hitungan waktu, hal ini karena hasil karya tersebut dibuatnya berdasarkan apa yang dilihat dan dira-sakannya. Untuk menghasilkan suatu karya Emte memanfaatkan segala media yang ada mayoritas kombinasi dari water colour dan tinta. Teknik yang digunakan tidak hanya menggunakan media teknologi, tetapi dia lebih memilih menggunakan hand drawing karena inilah dasar yang menentukan hasil karya menjadi bernilai. Sentuhan warna dan bentuk gambarnya menjelaskan suatu arti tersendiri bagi orang yang me-lihatnya. Hal ini dapat terlihat dari setiap karyanya yang mencerminkan kehidupan. Yang jelas, Emte mengatakan ” lakukan apa yang lo suka karena dari suatu hal yang lo suka akan, menghasilkan suatu karya”. (PTY)

www. anakharam.multiply.com

artwork bunch

Page 17: 8th Issue

17

artwork bunch

Dari tangan kreatif mereka sampah-sampah anorganik disulap menjadi beragam benda yang mereka sebut “Character Robotic Imagination”. Bermula dari ketertarikan mengeksplorasi kemampuan mereka pada awal tahun 2006, projek ini kemudian di-garap secara serius oleh duet Evan Driyananda dan Attina Nuraini. Keduanya bekerja keras menciptakan ide demi ide untuk bisa berinovasi untuk setiap hasil karya. “Hap-piness, Fun, Hope, Miracle,Toys, Dream, Playground, Music, Fantasy, Fairy tale, Object deformation”,ini merupakan deretan hal yang kerap memberikan motivasi mereka setiap kali berkarya. Dalam setiap proses pembuatan robot-robot tersebut, mereka selalu memikirkan secara detail mulai dari konsep, media yang akan digunakan, konstruksi, hingga pemasangan komponen elektronik, ini semua berhasil membuat hasil akhir yang sangat apik. Tahap pengerjaannya sendiri Evan dan Attina biasanya melalui 2 teknik yaitu teknik potong dan teknik sambung konstruksi, selain itu semua karya yang termasuk dalam “Character Robotic Imagination” tidak melalui tahap sket-sa ataupun desain terlebih dahulu semuanya secara langsung tertuang ketika proses pembuatan dimulai. Tidak hanya karya junk art untuk setiap karya instalasi mereka, tetapi mereka pun berkarya dalam media lain Painting, Drawing, Plush doll, Story and Soundtrack dengan visualisasi cita rasa pop juga telah mereka hasilkan. (BW)

www.recycleexperience.blogspot.com

Page 18: 8th Issue

18 FAR JUNI/JULI 2010

artwork bunch

M Hendra Permana, seorang illustrator yang menetap di Jakarta. Baru saja lulus dari Fakultas Ilmu Komputer, Binus University. Mulai dari 3 tahun lalu, berawal dari iseng mengisi waktu luang di sela-sela awal kuliahnya. Dia mengikuti lomba design 1001 cover yang diselenggerakan majalah desain grafis dan masuk sebagai 11 besar. Hen-dra senang mengekpresikan apa yang dirasakannya melalui sebuah karya, dengan men-share-nya melalui media internet, tanpa tendensi apapun, ia bersyukur menda-pat banyak teman-teman yang “ajaib” melalui hal yang dilakukannya tersebut, seka-ligus memberikan motivasi untuk tetap berkarya. Setiap hasil karyanya bersifat long lasting, minimalis, dan sureal. Sejauh ini ia mencoba untuk membawa hal-hal tersebut menjadi ciri khas dalam karya saya.Banyak sekali yang menjadi inspirasi dari setiap ha-sil karyanya, ketika membaca buku, berjelajah melalui internet, berjalan keluar rumah, banyak hal yang dapat diolah dan lantas menjadi inspirasi untuk dituangkan dalam sebuah karya.Kemajuan teknologi ternyata memberikan pengaruh yang cukup besar bagi hasil karya Hendra. Proses yang ia lakukan untuk menghasilkan suatu karya bi-asanya dimulai dengan membuat sketsanya terlebih dahulu, memindainya dan terus mengeditnya di komputer. Kebanyakan karyanya berformat digital sejauh ini. Karena karya yang diciptakan dibuat disela-sela waktu luang, sejauh ini tidak menemui ke-sulitan.(PTY)

www. the1988.com

Page 19: 8th Issue

19

Berawal dari kecintaan kepada komik dan film kartun, david kecil mulai meniru un-tuk menggambar tokoh favoritnya, semakin hari semakin tidak bisa diam tangan-nya. Mulai dari tembok kamar, buku hingga sampul buku tidak luput dari coretan khasnya. Dalam setiap karyanya ia mengaku sangat suka dengan garis tebal, arsiran, dan sangat suka menggunakan warna-warna mentereng seperti stabilo begitu juga media yang digunakan tidak selalu dari selembar kertas putih, bisa mengguna-kan kardus, sampul buku dan benda-benda lainnya selama itu layak untuk dipakai menggambar. Proses kreatifnya pun tergolong unik, ia lebih suka suka mengerja-kannya secara manual, begitu juga apa bila terjadi kesalahan lebih baik langsung hapus di gambar, walaupun sebenarnya bisa di hapus secara tekonologi komputer. Sebagai seorang dosen dan aktif di sebuah yayasan Maros ia menganggap perkem-bangan dunia seni dikalangan anak muda sudah sangat baik, mereka bisa dikatakan militant mulai dari eksplorasi media yang digunakan hingga hasilnya, namun kon-sep dibelakang karya tersebut yang terkadang kurang mengena. Maka ia berharap agar para seniman muda lebih menggali lagi tema dari setiap karyanya, “sekarang aja fisiknya udah gokil, apa lagi lagi kalo temanya lebih dalem dan kena, pasti makin gokil lagi”, ujar pria yang merangkap sebagai vokalis di Kripik Pedeus dan Bangsat Beriman. (RA)

www. davidtandayu.multiply.com

artwork bunch

Page 20: 8th Issue

20 FAR JUNI/JULI 2010

nation on a missionFoto : Jason Iskandar

Page 21: 8th Issue

21

Page 22: 8th Issue

22 FAR JUNI/JULI 201022 FAR JUNI/JULI 2010

Page 23: 8th Issue

23

nation on a mission

23

Page 24: 8th Issue

24 FAR JUNI/JULI 2010

nation on a mission

Page 25: 8th Issue

25

Page 26: 8th Issue

26 FAR JUNI/JULI 2010

Page 27: 8th Issue

27

nation on a missionFoto : Pandu Wirawan

Page 28: 8th Issue

28 FAR JUNI/JULI 2010

Page 29: 8th Issue

29

nation on a mission

Page 30: 8th Issue

30 FAR JUNI/JULI 2010

nation on a mission

Page 31: 8th Issue

31

nation on a mission

Page 32: 8th Issue

32 FAR JUNI/JULI 2010

nation on a mission

Page 33: 8th Issue

33

Page 34: 8th Issue

34 FAR JUNI/JULI 2010

Page 35: 8th Issue

35

Pernahkah terbayangkan oleh anda ketika anda men-jadi orang tua dan memiliki seorang anak yang ke-tika ditanyakan mengenai “mau kuliah dimana nanti setelah SMA” dan jawaban anak anda ialah, “mau ku-liah di sekolah seni ngambil jurusan keramik.” Hal ini

kemungkinan terjadi pada anda suatu saat nanti ketika fungsi keramik sudah dilihat sebagaimana mustinya bukan hanya seke-dar pajangan. Tapi untuk saat ini pasti anda akan mengernyitkan dahi ketika mendengar jurusan perkuliahan Kriya Keramik, hal ini di alami langsung oleh Ignasius Tommy Febrian seorang pria kelahiran Balikpapan Februari 13 1988. Setiap kali di tanya ku-liah jurusan apa oleh om maupun tante selalu tidak ada yang menyangka bahwa ada pendidikan itu di negara kita. Apa yang membuat ia mengambil jurusan Kriya Keramik di Institut Kes-enian Jakarta itu sangat sederhana hanya karena ia tertarik. Lagipula, menurut ia sekarang sedang berkembang industri kreatif, karena sumber daya manusianya sedikit dikemudian hari maka peluangnya cukup besar bagi dirinya. “Bikin keramik itu seru banget, karena kita benar-benar menggunakan hati dan jiwa, dan gue sangat menikmati proses pembuatannya”, ujar pria berambut gondrong ini. Dalam setiap karyanya ia ja-rang menentukan hasil karyanya akan seperti apa, karena ide awal pembuatan pada akhirnya akan berubah menjadi bentuk yang lain, sering ia mengalami hal tersebut, karena dalam set-iap prosesnya akan selalu memberikan potensi untuk menjadi yang lebih baik dari imajinasi awalnya. Ketika sudah jadi, ia pun akan membebaskan setiap orang yang melihatnya untuk me-nilai benda apa yang ia buat, satu contoh karyanya yang berwu-jud ikan, ada yang pernah menyebut bahwa itu monster, atau naga, dan ia tidak akan membela diri bahwa itu ikan, karena itu ia membebaskan tiap orang berimajinasi dengan karya yang ia buat. Namun seiring waktu ia berfikir mengenai karyanya su-paya lebih merakyat dan dimanfaatkan oleh masyarakat di ru-ang publik, bukan hanya sekedar pajangan. Hal ini disebabkan minimnya seniman keramik di Indonesia. Selama ia menjadi se-orang yang berkarya menggunakan keramik yang paling berke-san ialah ketika seorang mantan presiden Republik Indonesia BJ Habibie membeli salah satu karyanya dan saat ini ia sedang si sibukkan dengan kegiatan seperti tugas akhir dan persiapan untuk ke Vietnam dalam rangka memperkenalkan budaya Indo-nesia hasil kerjasama dengan ASEAN semoga dengan adanya event ini pikiran masyarakat semakin terbuka akan fungsi dan peranan keramik. (RA)

upcoming young

35

Page 36: 8th Issue

36 FAR JUNI/JULI 2010

Page 37: 8th Issue

37

EARTH SCAR

Di bumi yang sudah lebih dari ratusan tahun kita tinggali ini den-gan tidak sadar kita meninggalkan jejak-jejak. Wajah di bumi sudah terkepung dengan bekas luka raksasa, digosok luar dalam dengan upaya agar kita dapat menjarah sumber daya alamnya. FAR Magazine ingin membahas 10 luka bumi yang kita (manusia) telah perbuat.

1. Bingham Canyon Mine, USATambang di Utah, lubang ini adalah lubang terbesar yang dibuat oleh manusia. Tambang raksasa dengan 4 km dan kedalaman curam 1.2 km ke dasar bumi. Dari tambang tersebut menghasilkan lebih dari 17 juta ton tembaga dan 715 ton emas. Memiliki pekerja sekitar 1.400 orang dan 50.000 ton hasil tambang setip hari.2. Mirny Diamond Mine, RussiaTambang berlian Siberia’s Mir ini bisa dibilang tambang ber-lian terbesar di dunia. Lubang ini sebesar 1,2 km dan keda-laman 525 m. Besarnya lubang tambang ini menimbulkan pusaran angin yang dapat menghisap helikopter kedalam-nya. Pada 2001 sebanyak 10 juta karat (2 ton) berlian per tahunnya.3. Udachnaya Diamond Mine, RussiaTambang Berlian Udachnaya di Russia ini adalah tambang berlian terbuka yang mempunyai kedalaman 600 m keda-lam bumi. Ada kemungkinan bahwa produksi dari tambang ini akan berhenti di tahun 2010.4. Escondida, ChileTambang Escondida di Chile, sejak 1990 yang membuat Chiquicamata dengan hasil tambang 1.48 juta ton bernilai US$ 10.12 milyar di tahun 2007. Tambang Escondida memi-liki pekerja sebanyak 2,951.5. Chuquicamata, ChileChuquicamata penghasil tembaga terbesar yaitu 29 juta ton. Dengan panjang 4.3 km, lebar 3 km dan kedalaman 850 m.Penggalian tembaga ini sudah sejak lama, dan ditemu-kannya mumi berusia sekitar 550 AD tahun 1898.6. Grasberg Mine, IndonesiaTambang Graasberg berlokasi di Papua, Indonesia aktif sejak tahun 1973, adalah tambang emas terbesar didunia, ketiga terbesar untuk tambang tembaga. Pekerja 19.500 orang Pada tahun 2006 menghasilkan 610.800 ton tembaga dan 58 ton emas. 7. Ekati Diamond Mine, CanadaTambang berlian di Kanada. Tambang berlian Amerika yang pertama kali aktif pada tahun 1998. Terbentang sejauh 20 km dari tambang Diavic. Ekati telah memproduksi 40 juta karat berlian (8,000 kg) dan terus berkembang.8. Diavik Diamond MineTambang emas Diavik di North Slave Region, Kanada. Tam-bang ini dicungkil menjadi 20 km persegi, dari Arctic Circle 220 km. Dengan jangka hidup sekitar 16 – 22 tahun meng-hasilkan 8 juta karat emas per tahun (1600 kg).9. The Big Hole, South AfricaLubang lain yang meninggalkan nama didalam imaginasi kita, The Big Hole di Kimberly, Afrika Selatan. Lubang ini bisa dibilang adalah lubang terbesar yang digali dengan tangan, secara manual. 10. Kalgoorlie Super PitDi tahun 1893, seorang Irish bernama Paddy Hannan men-emukan beberapa kilau emas disana. Dan sekarang luka be-sar di bagian barat Australia ini adalah benua yang mempu-nyai tambang emas terbesar, dengan panjang 3.5km, lebar 1.5km dan kedalaman 360m. http://www.environmentalgraffiti.com. (RT)

1 2

4

6

3

5

9

10

8

7

hit’n’missCHOCOLATE VAGANZA

“Coklat’’ rasanya jarang bahkan mungkin tidak ada satupun orang yang menolak untuk menyan-tapnya. Tidak hanya rasanya yang bikin ketagi-han, coklat diakui juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh bila dikonsumsi dalam jumlah yang pas.Kali ini JW Marriot bekerjasama dengan Lindt Swiss Premium Chocolate telah menggelar Lindt Chocolate Vaganza. Dimana pada promo ini lidah anda akan dimanjakan den-gan beraneka macam hidangan yang semuanya terbuat dari coklat yang tentunya sangat lezat. Tiga jenis utama coklat seperti dark chocolate, milk chocolate dan white chocolate hadir di tem-pat ini. Bertempat di Sailendra Restaurant promo ini telah berlangsung sejak 16 April hingga 25 April 2010. Dengan hanya membayar Rp.98.000+++/orang, anda bisa menikmati rangkaian dessert coklat buffet. Lindt Chocolate merupakan coklat yang berasal dari Swiss yang telah ada sejak tahun 1845, sehingga rasa coklatnya pun telah ter-percaya kenikmatannya. Pada promo ini anda bisa mencicipi semua jenis dan berbagai variasi coklat. Mulai dari minuman hot chocolate, pud-ding, lapis legit, permen, buah-buahan hingga air mancur yang semuanya dikombinasikan dengan kelezatan Lindt Chocolate, hingga anda tidak akan bosan untuk mencicipinya. Ketika anda ditemani alunan musik dan menyantap berbagai coklat, mulut anda akan selalu terkejut dengan keunikan rasa coklat yang akan meleleh lembut di dalamnya. Sailendra Restaurant memang se-lalu hadir dengan menu-menu promo lezat yang selalu akan memuaskan lidah anda. (BW)

Perkembangan musik Indonesia, jika diband-ingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara memang harus diakui lebih cepat perkembangannya. Tidak hanya untuk musik mainstream saja, untuk musik non-mainstream yang biasa disebut cutting edge pun untuk saat ini sedang berkembang. Fenomena yang luar biasa ini menjadi dorongan untuk menyeleng-garakan ajang penghargaan khusus bagi para musisi cutting edge. Indonesia Cutting edge Music Award (ICEMA) adalah sebuah ajang apresiasi bagi karya musik cutting edge Indo-nesia. Pada tanggal 29 april 2010 ICEMA telah mengumumkan daftar nominasi band-band terbaik yang terbagi dalam 20 kategori untuk dipilih langsung oleh publik. Program ini mem-berikan hak sepenuhnya kepada publik untuk memilih secara langsung band favorit mereka melalui platform online hanya dengan mengun-jungi “http://www.icema.co.id” www.icema.co.id. Satu akun dengan alamat atau identitas apapun dapat digunakan untuk memilih 1 band favorit dalam setiap kategori. Voting sendiri berlangsung selama dua bulan hingga 29 juni 2010 untuk menentukan mana yang terfavorit dari setiap kategori dan akan diumumkan di bulan juli mendatang. (RA)

INDONESIA CUTTING EDGEMUSIC ASOSIACIATION

Setelah berjaya dalam bentuk website terhi-tung sejak tahun 2003 hingga kini akhirnya Modart di transformasikan dalam bentuk buku yaitu Modart Book. Dengan 256 halaman penuh warna dan seleksi berdasarkan eksistensi Street artist di Jerman dan di publikasikan oleh Gingko Press. Bagi anda para street artist yang membutuhkan referensi dalam hal berkarya tentu dengan adanya buku ini semakin mem-permudah anda. Walaupun sudah di terbitkan dalam bentuk buku, akan tetapi kita masih bisa menikmatinya dalam bentuk website yaitu http://www.modart.com. (RA)

MODART BOOK

MERANTAU @ “Action Fest”

Kita sebagai warga negara Indonesia patut memberikan aplause terhadap teman-teman dari Merantau Film, karena film pertamanya yang berjudul Merantau baru-baru ini menda-patkan penghargaan sebagai “Film Terbaik” dalam “Action Fest” sebuah festival film yang khusus didedikasikan kepada film-film laga aksi dari seluruh dunia. Menurut kabar yang ada film Merantau berhasil mengalahkan film-film laga aksi terbaru dan dan terbaik dari seluruh dunia, dan film Merantau ditayangkan dua kali pada hari Sabtu dan Minggu pekan lalu yaitu tanggal 17 dan 18 April 2010 bersamaan den-gan film-film terkenal lain dari pelosok dunia s seperti Ong Bak 2 (Thailand), B13:Ultimatum (Perancis), 14 Blades (Hong Kong), Mandrill (Chili), Undisputed 3 (Amerika Serikat). Perlu di ketahui bahwasanya film merantau meru-pakan film yang mengkombinasikan film aksi dengan seni pencak silat yang sudah sekian lama hilang dari dunia perfilman Indonesia. Dengan adanya penghargaan ini diharapkan memberikan rangsangan kepada insan perfil-man Indonesia dalam hal berkarya tidak perlu terlalu mengadaptasi segala hal yang sifatnya dari luar negeri karena apa yang ada di negara kita masih banyak hal-hal yang belum terpub-likasikan.(RA)

Page 38: 8th Issue

38 FAR JUNI/JULI 2010

heat’n’beatPICTURING AMERICA

Pameran ini telah berlangsung sejak 09-23 April 2010, bertempat di Galeri Salihara Pasar Minggu. Pameran ini menampilkan sekitar 40 lembar reproduksi, antara lain lukisan yang dibuat pada abad ke-18 hingga abad ke-20. Dari kurun waktu tersebut kita bisa melihat pergerakan dari seni yang terjadi di Amerika, terdapat karya-karya mulai dari sejumlah pelukis Indian Amerika, hingga karya-karya perupa modern seperti Mary Cassatt, Jo-seph Stella, George Caleb Bingham, Winslow Homer, dan pelukis Amerika yang ternama Norman Rockwell. Dalam pameran ini, me-nampilkan foto-foto mulai dari keramik, wa-dah, di abad ke-12 hingga ke-20, kemudian adapula foto-foto arsitektur dari bagunan modern pada abad ke-20. Kedutaan Besar Amerika dengan bangga mempersembah-kan pameran Picturing Amerika, dengan maksud pameran ini sebagai katalis untuk mempelajari budaya, politik, dan sejarah Amerika yang telah melewati kurun waktu yang panjang melalui dunia seni. Antusias pengunjung pun sangat baik, pembukaan yang berlangsung pada tanggal 9 April 2010, cukup padat dikunjungi. Dan mendapat karya-karyanya pun mendapat respon yang baik dari khalayak. (BW)

KONSER ROCK PROGRESIF, Keenan Nasution & Harmonik Distorsi

Sedikit kekecewaan pada konser progresif rock kali ini karena batalnya Keenan Nasution malam itu dan tidak ada pem-beritahuan terlebih dahulu. Acara dimulai pukul 8 tepat, band pertama yang main malam itu Kribo The Shreder mereka sempat membawakan Deep Purple dan Mr.Big, secara keahlian sang gitaris layak disebut sebagai seorang guitar he-roes, namun saya melihatnya lebih seperti sirkus yang sedang bermain dengan alat peraganya. Penampilan berikutnya ialah Kadri “KJP” dan Yuyun “Discuss” yang dibantu oleh Ricky dari White Shoes & The Couples Company pada cello dan Popo seorang pianis dari Malang. Dari awal Yuyun bernyanyi saya langsung jatuh cinta dengan gaya bernyanyinya yang penuh penjiwaan dan karakter suara yang dimilikinya, namun sayangnya mereka hanya bermain 3 lagu. Band terakhir Harmonik Distorsi, band modern rock yang baru saja merilis album bermain cukup baik, nuansa modern rock yang penuh distorsi namun masih terdengar harmoni di tiap lagu mereka, dan juga mereka memasukan unsur looping di tiap lagunya dan malam itu mereka sempat membawakan Incubus. Dari pemilihan band sepertinya harus lebih selektif, jangan hanya sekedar band dengan penguasaan instrument tingkat tinggi dan juga perlu merangkul band rock di luar komunitas progresif. (RA)

LAUNCHING EP SORE “SOMBREROS KIDDOS”

April ini Sore memberikan kejutan menarik bagi para pengge-marnya dengan membuat EP untuk pertama kalinya yang ber-tajuk Sombreros Kiddos. Sebuah EP yang terinspirasi dengan calon bayi Bemby dan Awan dan kelahiran dari rekan-rekan Sore yang berisi enam lagu yang terdiri dari dua lagu baru, dua lagu remix dan dua lagu yang direkam secara live ketika Sore bermain di Riot On Air. Dalam rangka peluncuran EP tersebut mereka mengadakan sebuah launching di A.O.D Store pada tanggal 6 April 2010 dengan band pembuka seperti, After The

Rainbows dan Sir Dandy. Untuk ukuran band sekelas Sore tentunya kapasitas A.O.D Store sangat tidak memungkinkan untuk menampung kapasitas fansnya namun justru dalam moment tersebut Sore terlihat lebih intim dan akrab den-gan para Kampiun (sebutan untuk fans Sore). Malam itu mereka sengaja tidak menyiapkan list lagu apa yang akan dimainkan jadi sesuai dengan permintaan spontan para kampiun seperti, Somos Libres, Merintih Perih, Setengah Lima, Vrijeman, 400 Elegi, Karolina, Apatis Ria, dan tidak ketingalan materi yang ada di EP mereka seperti Silly Little Thing dan The Hitman. Di awal pertunjukkan Awan sang basist berkata bahwa ini akan menjadi panggung Sore terakhir sampai rilis album ketiga mereka yang sedang dalam proses. (RA)

PEMENTASAN TEATER REqUEST CONCERT

“Request Concert” adalah naskah teater yang ditulis oleh dramawan Jerman Franz Xaver Kroetz seorang sutradara kelahiran Jerman. Per-tama kali di pentaskan di luar Jerman di Women’s Interart Theater New York pada tahun 1981. Di Indonesia, proyek Request Concert ini diwu-judkan pada tahun 1987 dan diperankan oleh Niniek L Karim. Setelah 23 tahun berlalu, proyek Request Concert kembali di pentaskan di Teater Salihara pada tanggal 23-24 April 2010 yang di sutradarai oleh Manuel Lutgenhorst dan kembali diperankan oleh Ninik L Karim. Pen-tas teater tanpa dialog ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seorang wanita usia kisaran 50 tahun pada suatu malam. Diceritakan

secara jelas apa yang dilakukan oleh ibu tersebut setelah pulang kantor, mulai dari bersih-bersih, memasak, makan, menonton televisi, merajut, membaca buku hingga tertidur. Namun dari kegiatan tersebut terlihat bahwa ia sangat kesepian dan merasa gelisah hingga di akhir cerita walaupun ragu ia memutuskan untuk minum obat dalam jumlah yang cukup banyak yang mengakibatkan kematian pada dirinya. Pertunjukkan ini bukan sekedar studi kejiwaan, namun sebuah penjelasan mengenai dunia sekeliling yang berhubungan dengan kehidupan seseorang yang terkucil. (RA)

FLIGHT TO DYSTOPIA

“Akhirnya, masup Jakarta (lagi)”, mungkin kata yang tepat untuk diungkapkan meng-ingat masih kurangnya kesempatan untuk teman-teman dari komunitas indie di daerah untuk bermain di Jakarta. Tanggal 24 Maret 2010 Teater Salihara mengadakan sebuah konser musik dengan tajuk “Flight To Dystopia”, dimana dua band berkualitas asal Jogjakarta bermain malam itu. Risky Summerbee and the Honeythief sebagai band pertama malam itu, dengan nuansa pop yang dikembangkan mulai dari pro-gresif rock, psychedelic, folk, rock, blues hingga soul. Malam itu mereka membawa-kan lagu-lagu dari album mereka “The Place I Wanna Go” dan cukup menghibur teru-tama permainan sang drummer yang penuh tenaga bermain hingga klimaks. Band berikutnya Melancholic Bitch, pertama kali melihat penampilan mereka setelah mendengarkan album terbaru mereka “balada Joni dan Susi” dan seketika terkesima melihat penampilan mereka. Malam itu mereka mengajak “Silir” untuk bernyanyi bersama membawakan “Dystopia”, yang bernuansa dangdut dan disko jalur pantura yang tiba-tiba merubah aura Teater Salihara bak klub dangdut namun masih terlihat elegan. Dengan pembawaan yang hangat dan bersahabat mereka berhasil mem-bawa audience ke alam penerawangan perjalanan cinta Joni dan Susi. (RA)

AT THE VERYBOTTOMOF EVERYTHING

At The Very Bottom of Everything (Di Dasar Segalanya) adalah film kedua karya dari Paul Agusta yang di produksi pada tahun 2008. Pemutaran per-dana film ini dilakukan di festival Film Interna-tional Rotterdam awal tahun 2010. Untuk

pemutaran di Indonesia di lakukan di Teater Salihara pada tanggal 9 April 2010. Film ini bercerita tentang perjuangan seorang wan-ita yang di perankan oleh Kartika Jahja yang mengidap Penyakit Bipolar Disorder ( Manic Depression), dalam film ini digambarkan perjuangan seseorang wanita yang berjuang melawan penyakitnya dan kegundahan hat-inya antara bunuh diri, pasrah membiarkan tubuhnya habis digerogoti oleh penyakitnya atau berjuang demi kesembuhan dirinya. Dalam cerita yang dibagi menjadi 10 bagian ini memang alurnya terasa lambat namun nuansa yang datar menggambarkan kepu-tusasaan yang dialami oleh si perempuan. Dalam film ini terdapat dua adegan dimana ada lelaki dan perempuan tanpa busana sedikitpun, cukup berani bagi mereka ber-peran seperti itu khususnya untuk negara kita yang masih menganut adat timur yang mentabukan adegan tanpa busana. (RA)

Page 39: 8th Issue

39

heat’n’beat

Apa jadinya jika 3 orang personel band hardcore Fall bertemu dengan Rebecca Theodora, yang sempat menjadi penyanyi latar di The Upstairs, kemudian juga vokalis Good-night Electric dan juga band met-alcore Straight O u t ? h a s i l n y a ialah Bite, sebuah

proyek musik pertemanan lintas genre dengan nuansa yang sangat beda dari band mereka masing-masing tanpa sentuhan distorsi sedikit pun yaitu alternatif pop seperti Letters To Cleo. Dibawah Firecatz Record mereka merilis mini Album perdana yang berisi 6 lagu di awal tahun ini. “Menulis Lagu Cinta” sebagai track pembuka merupakan singles mereka yang sudah cukup sering di putar di radio-radio, menceritakan tentang betapa mudahnya seseorang untuk mengucapkan kata cinta. Yang menarik ialah selain musik mereka yang easy listening yaitu cara penulisan lirik yang dilakukan oleh Rebecca, ia seperti bercerita dan me-nyampaikan sesuatu dengan lugas. Untuk packaging alb-umnya cukup sederhana seperti sebuah bundle buku har-ian yang didalamnya berisi lirik dengan tulisan tangan dan ilustrasi dari tema masing-masing lagu mereka. (RA)

BITE

K e t i k a m a j o r label su-dah men-ganggap b a h w a ska sudah tidak da-pat dijual di indus-tri maka satu per-satu band ska yang p e r n a h ada men-g a l a m i yang na-

manya hidup segan mati pun tak mau. Namun sekian tahun berlalu satu persatu band ska pun mulai kembali memperlihatkan eksistensinya dengan bermain kembali di panggung-pangung underground terhitung sejak tahun 2006. Revival sebuah EO yang biasa membuat event ska bekerja sama dengan Paviliun Record memutuskan untuk mendokumentasikan band-band yang pernah bermain di acara mereka dalam bentuk kompilasi dengan title “Return of The Root Bois” yang berisi 15 band seperti Artificial Life, The Authentics, Ras Muhammad, D’Jenks, The Alaska-q dan masih banyak lagi. Track pertama di mulai oleh MB yang berjudul “Accident Gangster” sebuah instrumental yang cukup menarik mengingatkan dengan Skankin Pickle dan dilanjutkan oleh The Authentics dengan “Hey Rudi” sebuah tembang ska klasik dengan nuansa blues yang sangat ken-tal di permainan gitarnya. Dilanjutkan dengan Thoriq Mad-ani Pouring Rain dengan nuansa Reggaenya dan diakhiri oleh salah satu pentolan ska di era 90an Artificial Life den-gan For Tomorrow. Apapun musik yang anda dengarkan saat ini sepertinya anda perlu menggeledah lemari anda untuk mencari topi pet, bretel serta pantofel yang dulu ser-ing anda gunakan dan berpogo ria bersama. (RA)

THE RETURN OF THE ROOT BOIS

Try & Experience The Art Of Brewing

Brewhouse merupakan sebuah tempat hangout yang dapat memenuhi kebutuhan para pemburu kuliner di Jakarta. Dari nuansanya arsitek-turnya resto ini dirancang khusus dengan menggabungkan nuansa neg-ara-negara kawasan Eropa seperti Spanyol, Jerman, Belgia, dan Inggris. begitu juga untuk urusan cita rasa kuliner yang disuguhkan tidak lepas bercita rasa Eropa. Resto ini berlokasi di Senayan City, Crystal Lagoon di Lower Ground. Pada tanggal 7 Mei lalu mereka baru saja menggelar sebuah acara yang sekaligus launching hidangan terbaru mereka, yaitu Beer Fest. Malam itu pertama kalinya mereka mempublikasikan bir den-gan cita rasa Indonesia hasil olahan mereka sendiri. Dari segi rasa jauh lebih alami, segar dan halus dibanding bir yang pernah ada di kota ini. Malam itu para hadirin tidak hanya diberi suguhan bir dengan cita rasa Indonesia akan tetapi juga ada suguhan musik dari beberapa grup band dengan kemasan akustik seperti You Know Who, Eron Lebang, Karnatra, Lenny The Police dan special guest star Legna. Mengingat acara ini di adakan hari jumat malam maka antusias hadirin sangat besar, hingga pu-kul 12 malam pun masih ramai pengunjung yang berusaha untuk masuk kedalam venue. (RA)

Pada bulan Maret ini, DKV UPH bekerja sama dengan PX Paviliun St. Moritz Puri mengadakan sebuah event pameran poster bertajuk Cul-ture of Sharing yang dibalut dalam rangkaian beragam acara menarik dengan highlight acara GIANT MOZAIC.Event yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Maret di St. Moritz Puri ini pada awalnya dibuat sebagai wadah bagi para insan kreatif DKV UPH untuk berkarya dan menyalurkan ide dengan wacana Culture of Sharing. Tema ini diangkat berkaitan dengan awal dimulainya kompetisi poster untuk mahasiswa UPH pada bulan Februari. Berte-patan dengan bulan Febuari, acara tahun ini menghubungkan dua perayaan yang familiar bagi kita, yaitu Imlek atau Tahun Baru Cina dan Valentine. Masing-masing perayaan tersebut pada dasarnya me-nyampaikan pesan mengenai berbagi, yaitu berbagi keberuntungan dan kasih sayang.Acara ini dibagi menjadi tiga hari dimana setiap harinya menampilkan hasil karya kesenian dan juga memberikan pandangan terhadap anak muda mengenai nilai dari sebuah karya seni. Selain dari itu, puncak acara dilanjutkan dengan Talk Show yang membantu dan mendorong mahasiswa untuk melakukan pameran, khususnya yang bersentuhan dengan dunia seni. Tema Culture of Sharing in Art kembali dibahas, namun dilihat dari perspektif yang berbeda dari apa yang telah dibawakan pada sesi talkshow pada hari pertama. Jadwal hari itu diteruskan denganacara terakhir dari keseluruhan rangkaian event ini, yaitu Winner Announcement. (PTY) FOTO : UNIv. PElITA HARAPAN DOK.

UPH CULTURE OF SHARING IN ART

PANASONIC GOBEL AWARDS

Pada tanggal 26 maret 2010 bertempat di Ballroom XXI Djakarta Teater, ajang bergengsi ini telah ber-hasil digelar. Dengan mengusung tema Indonesia United acara ini ditayngkan secara langsung di RCTI, TPI, dan GlobalTV. 13th PANASONIC GOBEL AWARDS berlangsung dengan spektakuler dengan turut dimeriahkan oleh penampilan dari Nidji, The Changcuters, D’masiv, Vierra, dan masih banyak lagi yang diiringi alunan musik dari Magenta Light Orchestra. Acara yang berlangsung sejak pukul 21.00 ini mer-upakan ajang penghargaan untuk karya dan insan pertelevisian di Indonesia, pada malam itu mem-persembahkan 11 pnghargaan kategori individu dan 13 penghargaan kategori program/acara. Dan beberapa pemenang diantaranya: kategori program musik & variety show dimenangkan oleh Dahsyat, untuk kategori pogram berita dimenangkan oleh Seputar Indonesia, untuk kategori individu pelawak dimenangkan oleh Olga Saputra, sedangkan untuk kategori individu presenter berita dimenangkan oleh Putra Nababan, ini merupakan sebagian nama-nama pemenang. Pada malam itu Panasonic Gobel Awards juga memberikan sebuah penghargaan khusus (Golden Achievement Award) kepada Bapak Ishadi S.K yang telah selama kurun waktu 50 tahun telah memberikan kontribusi dan berkiprah di dunia televisi Indonesia. (BW)

Page 40: 8th Issue

40 FAR JUNI/JULI 2010

Siksa Kubur sebuah band death metal asal pinggiran Jakarta yang terbentuk sejak 6 july 1996. Terdiri dari Andre “Must B” Tiranda (gitar), Prahari “Japs” Mahardika (vocal), Pra-ma “Jangex” Pramurdito (drum), Rodewyn

“Ewin” Naborhu (bass), Nyoman Saputra Wardhana (gitar). Pada pertengahan Februari lalu mereka baru saja merilis album kelima mereka dengan title Ten-tara Merah Darah di bawah naungan Fast Youth Re-cord. Yang menarik dari album ini ialah mereka men-tranformasikan film 300 kedalam bentuk musikal nan megah dengan nuansa death metal. Dengan rilisnya album ini merupakan pembuktian terhadap bebera-pa pihak yang sempat meragukan nasib Siksa Kubur setelah sempat mengalami nasib terombang ambing pasca keluarnya sang basist dan drummer mereka setelah rilis album Podium di tahun 2006 dan tidak adanya kontrak kerjasama dengan perusahaan re-kaman manapun. Simak pembicaraan Far Magazine dengan Andre Tiranda (AT) sang gitaris disela-sela jadwal tour mereka mengenai album baru, filosofi film 300 dan Industri rock tanah air kita.

Bisa ceritakan sedikit proses pengerjaan album Tentara Merah Darah? AT: Sejak rilisnya album Podium, sudah ada kesepaka-tan untuk membuat suatu album konsep yang diang-kat dari film tapi belum ada ide sama sekali sampai suatu hari seorang teman dari Invictus mencetuskan sebuah judul film 300. Kita tonton berkali -kali dan akhirnya kenapa kita memilih film ini karena menurut kita film ini sangat artistik mulai dari gambar, peno-kohan, dialog, cerita, adegan dan film ini sangat co-cok untuk sebuah album musik keras. Untuk proses rekaman kita habiskan waktu selama 2 minggu, dan ini untuk pertama kalinya siksa kubur menggunakan jasa produser yaitu Amri Putrajaya dari Invictus.

Kesulitan yang dihadapi dalam mentransformasi-kan bentuk audio visual menjadi bentuk audio dan dari segi penulisan lirik satu kesatuan?AT: Siksa Kubur beruntung memiliki Japs, karena menurut saya pribadi dia sosok paling jenius dalam hal penulisan lirik di scene metal. Selain itu chemistry antara saya dengan dia memang sudah terbentuk se-hingga kita satu sama lain sudah saling mengetahui maunya seperti apa, jadi bisa dipastikan tidak ada ke-sulitan sama sekali.

Adakah nilai positif yang bisa diambil dari film 300 dan apakah fim ini menggambarkan keadaan ka-lian beberapa waktu lalu mengingat kalian sempat mengalami masa kritis dimana Andyan Gorust se-bagai pendiri band ini justru keluar setelah kalian rilis album Podium?

AT: Satu hal yang bisa diambil dari film ini ialah sosok seorang pemimpin yang berani membela harga diri bangsanya, sosok tersebut bisa dibilang sudah tidak ada di negara ini maka dari itu kita ingin menyuara-kan semangat tersebut. Untuk Siksa Kubur sendiri, kami mengambil semangat dari film tersebut karena Siksa Kubur itu merupakan band dan didalamnya ada orang yang menopangnya dengan masing-masing karakter yang ia punya. Walaupun sempet ada pikiran untuk membubarkan band ini tapi mengingat du-kungan yang besar disaat tersulit kami dari teman-teman khususnya scene Timur, disaat kita tidak punya label, siksa kubur masih bisa main di luar negeri, tour Agenda bencana di pulau Jawa bersama Axphyate dan Hard To Kill dan masih bisa bikin event 13 Tahun Beringas dan kita juga dipertemukan dengan Prama sebagai drummer baru kita, Ewin pada bass dan Nyo-man pada gitar menandakan bahwa band ini tetap harus jalan.

Untuk segi musikal apa yang coba di tawarkan oleh siksa kubur di album ini ada sesuatu yg baru, karena di tiap album saya merasakan nuansa yang beda?AT: Perubahan tentu ada, ini pertama kalinya yang bermain drum di album rekaman Siksa Kubur bu-kan Andyan Gorust, jadi ini sekaligus album pem-buktian bahwa drummer baru kita Prama bisa lepas dari bayang-bayang dari drummer siksa Kubur yang sebelumnya dan hal ini sudah di akui oleh drummer metal yang ada, selain itu karakter saya dan Japs ten-tunya sudah sangat melekat di Siksa Kubur. Dari segi influens musik, terasa sekali nuansa yang dipengaruhi oleh band-band black death metal seperti Behemoth, Belphegor, Dimmu Borgir, Vader, Cannibal Corpse, Morbid Angel nuansa dream theater juga ada tapi lebih komposisi dan rasa.

Ini album pertama Siksa Kubur di bawah label Fast Youth yang notabene bukan label death metal, bisa ceritakan sedikit proses sampai akhirnya bisa bekerjama sama dengan label yang identik den-gan rilisannya seperti Killing Me Inside, T.O.C.O.D, Thirteen dan band-band sejenisnya dan apa yang dirasa berbeda dengan label sebelumnya?AT: Awalnya kita mendapat tawaran untuk bermain di Malaysia oleh Fast Youth dan setelah event tersebut mereka menawarkan untuk bekerja sama dalam hal pembuatan album rekaman, dan dari awal kesepaka-tan kami Siksa Kubur sama sekali tidak mau beruru-san dalam hal apapun dan bentuk apapun dengan band-band seperti itu. Kita tidak ada masalah sama mereka, cuma memang kita tidak mau. Perbedaan dengan label sebelumnya pasti ada dan tentunya ke arah yang lebih baik. Karena kali ini tidak didasari per-temanan yang sudah sekian lama maka kami murni

bisnis yang didasari oleh respect. Kami coba pelajari kontrak kerjasamanya ternyata menarik dan cu-kup fair maka kami sekarang bergabung dengan fast youth. Teman-teman juga bisa melihat perbedaan antara Tentara Merah Darah dengan Podium, mulai dari promo album, seperti launching album, tour di beberapa kota di Indonesia hingga tour asia yang se-dang direncanakan. Dari beberapa hal tersebut sudah terbukti bahwa Fast Youth sudah siap untuk perang bersama Siksa Kubur. Prinsip kami band itu jangan terlalu berpikir label bisa melakukan apa untuk band tapi band bisa menghasilkan apa untuk label.

Mengingat kalian pernah beberapa kali bermain di event mainstream besar seperti Java Rocking Land, Ulang Tahun RCTI Off Air, Urban Fest dan antusias crowd cukup baik, walaupun sedikit klise tapi ada keinginan siksa kubur untuk di terima oleh industri pasar musik mainstream? AT: Saya pernah lihat tulisan di kaos Morbid An-gel, yang selalu menjadi prinsip, “extreme music for extreme people” kenapa di luar negeri metal bisa menjadi besar, karena disana ada orang ex-treme di dunia musik mainstreamnya. Sedangkan di Indonesia?menurut saya Minoritas lebih baik selalu menjadi minoritas, pilihannya itu menjadi yang ter-baik di kalangan minoritas atau membuat kalangan minoritas itu menjadi terlihat baik.

Dampak yang dirasakan dengan masuknya siksa kubur sebagai narasumber dalam DVD Global Metal?AT: Secara personal kita banyak belajar dengan Sam Dunn sebagai seorang yang berjuang keras dalam hal mempublikasikan metal dan menganggap bah-wa metal itu merupakan kebudayaan. Untuk siksa ku-burnya tentunya menjadi satu kebanggaan tersendiri dan banyak band luar yang mengajak kita berkomu-nikasi via myspace dan membuka mata dunia bahwa Indonesia punya scene metal yang kuat dan ndone-sia di nobatkan negara dengan scene metal terpanas kedua di dunia.

Bagaimana rasanya kalian memainkan death metal setelah 14 tahun lebih?AT: Capek, tapi berasa gagah.masih bisa mengeluar-kan album, masih bisa tour, masih ada rencana bikin album lagi. Karena memang ini hal yang kita mau dan harus kita jalani, seperti apa realita kehidupan yang kita alami secara personal, baik atau buruk yang ter-jadi terhadap Siksa Kubur justru membuat band ini menjadi lebih matang dan kuat. Karena kami di Siksa Kubur itu full time passion! (RA) FOTO DOK. DINDA ADVENA

heat’n’beat

Page 41: 8th Issue

41

Kuno Kini (KK) merupakan sebuah grup musik eksperimental yang terbentuk di Jakarta Sekitar tahun 2003 lalu. Terdiri dari Adhi Bhisma (Bhismo), Astari Achiel (Bebi), Firzy, dan Akbar Nugraha (Akbar) 4 anak muda

kreatif yang berusaha menampilkan hal yang berbeda, mereka mengeksplorasi berbagai alat musik tradisional yang dipadukan dengan alat musik modern. Mereka menyebut istilah genre mereka ialah Ethnic Mysthical Experimental, karena musik yang mereka mainkan me-mang merupakan sebuah eksperimental terhadap alat musik tradisional yang identik dengan dengan kata ethnic dan nuansa mistis itu lahir dari nuansa lagu dan alat-alat yang mereka gunakan. Dibulan Mei ini mereka baru saja merilis album perdana mereka di bawah la-bel mereka sendiri yaitu Kereta Senja Records, ketika proses mixing dilakukan salah satu personel mereka keluar karena alasan tertentu namun hal tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk terus berkarya dan melestarikan alat musik tradisional. Kalau boleh di terjemahkan secara kata-kata, Kuno Kini itu merupakan sebuah semangat untuk melestarikan kebudayaan tra-disi Indonesia yang kian hari makin menghilang. Disela-sela promo album “Reinkarnasi” mereka masih sempat meluangkan waktu untuk berbagi cerita mengenai se-jarah Kuno Kini, Eksplorasi dan lagu Rasa Sayange.

Bisa ceritakan sejarah singkat dari Kuno Kini dan filo-sofi dari nama grup kalian?KK: Kuno Kini itu terbentuk pada tahun 2003, awalnya kita menjadi musik pengiring untuk sebuah proyek tari disebuah festival kesenian tradisional di Jerman. Jadi peran kita selain pengiring musik juga mengisi waktu kosong ketika para penari sedang ganti pakaian dan respon masyarakat saat itu sangat baik sehingga kita menjadi juara 2 (dua) untuk musik pengiring. Waktu itu anggota kita sekitar 7 (tujuh) dan masih bernama The Kuno’s, tapi kami ganti menjadi Kuno Kini karena kami orang-orang yang hidup di era modern namun memainkan alat-alat yang bisa dikatakan kuno.

Atas dasar apa kalian memainkan jenis musik seperti ini mengingat pada umumnya anak muda memilih untuk menggunakan instrument yang biasa dipakai seperti gitar bass dan drum?KK: Setelah kepulangan dari Jerman kita berfikir kena-pa tidak meneruskan proyek ini karena kita masih ada rasa penasaran untuk terus ekplorasi alat musik tradis-ional yang ada dan jujur saja kita juga jenuh dengan kemasan grup musik dengan instrument yang umum digunakan. Seiring waktu kita semakin asik dengan ek-splorasi yang kita lakukan dan ternyata alat musik tra-disional kita itu sama sekali tidak ada batasannya dan suara yang dihasilkan jauh lebih unik.

Proses pembuatan album Reinkarnasi bera-pa lama dan bagaimana proses kreatif ka-lian dalam berkarya?KK: Untuk proses rekaman album kita ini

sekitar 1 (satu) tahun, sebenarnya sudah lama juga kita rekam beberapa materi tapi dari segi sound kita merasa tidak puas dan terbentur di masalah financial. Untuk proses kreatif materi kita itu sangat sederhana, karena nada itu adanya di hati da di kepala kita sehingga tidak sulit bagi kita, dan tiap instrument yang kita gunakan memiliki nada yang berbeda namun memiliki sinergi yang sama.

Mengingat kalian sudah cukup sering melakukan tour di negeri orang seperti Australia, seperti apa re-spon publik disana dan apa kontribusi Kementerian Seni dan Budaya dengan pergerakan yang telah ka-lian lakukan?KK: Selama kita tour respon publik di tiap-tiap negara itu sangat baik, tapi yang kami heran itu sejauh ini Ke-mentrian Seni dan Budaya sama sekali tidak merespon apa yang sudah kita lakukan. Padahal di Australia kita main di launchingnya Visit Indonesia 2010. Sejauh ini kami masih berjuang sendiri, dari pada bikin slogan yang penuh omong kosong dan iklan mahal cuma buang-buang duit lebih baik mendukung musisi yang peduli dengan kebudayaan tradisional. Tapi dalam be-berapa bulan kedepan kita akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional dalam beberapa event mereka. Apa yang coba kalian sampaikan dalam lagu Rasa Sayange?KK: lagu itu sebenarnya sindiran kepada para negara yang telah mengambil atau mengakui hak yang se-harusnya dimiliki oleh negara kita dan juga sentilan kepada warga negara Indonesia yang telah melupakan beberapa hal seperti kebudayaan tradisional maka dari itu kami menyuarakan protes kami kedalam bentuk musik. Karena musik itu merupakan bahasa yang san-gat universal. Selama ini kami juga menyadari bahwa orang asing lebih tertarik dengan kebudayaan tradis-ional negara kita. Jika nantinya semua kebudayaan kita diambil alih oleh negara lain apa yang bisa kita lakukan selain gigit jari.

Bagaimana supaya kedepannya masih ada orang –orang yang peduli terhadap kebudayaan tradis-ional?KK: Hal itu juga yang menjadi misi utama kita, ba-gaimana caranya kebudayaan tradisonal itu terlihat lebih menarik bagi masyarakat kita di era serba modern ini yaitu dengan penyampaian sederhana seperti jenis musik yang kita mainkan. Untuk saat ini baru ini yang bisa kita lakukan, satu contoh kita pernah berkolaborasi dengan gamelan, dan kita mengundang teman-teman kita untuk datang melihat penampilan kita, maksudnya supaya mereka mengenal apa itu gamelan dan menjadi tertarik minimal jadi tahu apa itu gamelan.maka dari itu harapan kami dengan rilisnya album ini dengan judul Reinkarnasi menjadi kebangkitan kesenian tradisional kita. (RA)

heat’n’beat

Page 42: 8th Issue

42 FAR JUNI/JULI 2010

heat’n’beatVINYL ATTACK

Vinyl dengan dunia street art, mungkin ini terlihat sangat berbeda tetapi jauh lebih dalam keduanya justru telah jadi sahabat lama. Dunia street art sendiri merasa memiliki hubungan yang erat dengan dunia musik, musik dianggap dapat mem-berikan influence yang cukup besar dalam perkembangan waktu dan jaman. Vinyl atau yang biaa disebut piringan hitam ini pada umumnya digunakan untuk meny-impan data musik. Tapi seiring perkembangan waktu kini vinyl telah tergantikan dengan adanya compact disc. Untuk itu dalam rangka merayakan kultur musik era vinyl, Gardu House memboyong sejumlah street artist di berbagai kota di Indone-sia, seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Bali dan lain-lain untuk me-jadikan vinyl sebagai media lain untuk mengekspresikan seni dalam bentuk kreasi masing-masing. Acara ini sendiri telah berlangsung sejak 17-24 April 2010, bertem-pat di Gardu House, Fatmawati Jakarta Selatan. Dengan meyulap vinyl menjadi sesuatu yang berbeda dari tangan-tangan seperti RHARHARHA, THE POPO, TUTU dan sederet nama street artist lainnya. Hadir dengan sesuatu yang berbeda dari biasanya, mengundang antusias dan kekaguman tersendiri untuk setiap pengun-jung vinyl Attack. (BW) FOTO FAR DOK

Kongsi Jahat Syndicate seba-gai penyelenggara “In Search of Her Head” nampaknya mempersiapkan dengan ma-tang baik dari segi format, konsep hingga hal kecil sep-erti terbatasnya persediaan tiket. 300 lembar tiket ter-jual tepat tiga hari sebelum hari H. Sebuah pertunjukan musik tidak ditakar dari kuantitas pengunjung. Pada pukul ½ 9 hadirlah sosok Frau. Frau menjanjikan akan membawakan seluruh lagu yang terdapat di album per-

dananya, Starlit Carousel. Selain janji tersebut Frau juga menghadirkan kejutan. Se-mua artis kolaborator pada Starlit Carousel ditampik naik ke panggung. Mulai dari Nadia Hatta , Wok The Rock dan vokalis Melancholic Bitch Ugoran Prasad. Tibalah saatnya bagi sang penampil utama unjuk gigi. Tika & The Dissidents tampil dengan format komplit. Dua gitaris, seorang drummer, seorang keyboardist, dua orang pe-nyanyi latar dan seorang peniup saksofon. Berturut-turut melantunlah Tentang Ti-rani, Red Red Cabaret, hingga sebuah cover version lagu lawas orde lama milik Lilis Suryani: Gendjer Gendjer. Kembali saya menemukan persamaan dua nama yang tampil malam itu, Tika & The Dissidents punya Clausmophobia, Frau punya I am A Sir. Dua lagu yang secara eksplisit mewartakan cita-cita paling fundamental dari paham feminisme: kesetaraan gender. Ibu pertiwi patut berbangga hati melahir-kan dua perempuan berbakat bernama Kartika Jahja (Tika) dan Lailani Hermiasih (Frau). FAJAR MARTHA

LE FEMME FATALE

LOMOGRAPHY GO GREEN EXHIBITION & WORKSHOP

Keadaan dunia yang semakin memburuk dengan adanya pemanasan global atau yang lebih dikenal sebagai global warming ini menarik minat berbagai kalangan. Tentu saja isu pemanasan global tidak asing lagi ditelinga kita, sehingga banyak kalangan menjadikannya sebagai studi kasus penelitian. Sama seperti yang dilaku-kan oleh pecinta seni khususnya, Lomograpy. Acara yang bertema “Lomography Go Green Exhibition and Workshop” dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 April bertem-pat di Pacific Place lantai 1 ini menarik minat banyak orang yang melewati kawasan pameran lomograpy. Tidak hanya hiburan semata yang ditawarkan, tetapi juga menampilkan hasil foto dari kamera lomo. Sesuai dengan tema acara ini, banyak ditampilkan hasil foto yang mencerminkan mengenai buruknya dampak dari glob-al warming selain dari itu hasil foto tersebut menggambarkan bentuk binatang-binatang langka khas Indonesia yang hampir musnah. Begitu memasuki kawasan pameran lomograpy, akan ada suatu jalur yang akan menunjukan arah dimulainya hingga akhir. Di sepanjang jalur tersebut menampilkan hasil foto kamera lomo dan juga bermacam-macam bentuk kamera lomo itu sendiri. Ternyata, kekuatan dari nilai suatu karya seni dapat memberikan pengaruh terhadap orang banyak untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari dampak buruk pemanasan global. (PTY) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

Selain dvd karaoke, coba anda ingat-ingat apakah sebelumnya pernah ada dvd dokumenter produksi anak negeri sendiri mengenai sejarah sebuah grup musik dan tentunya dalam segmen-tasi musik rock? Generasi Menolak Tua, sebuah dvd dokumentar dimana Ser-ingai sebagai sebuah band rock men-coba untuk memperlihatkan sisi lain yang mungkin selama ini tidak diketa-hui oleh para serigala dan masyarakat umum. Sekitar 90 menit footage yang isinya terdiri dari sejarah singkat band, kumpulan wawancara dari berbagai narasumber mengenai Seringai, live performance, video klip, penjelasan mengenai lirik beserta konsep art-work mereka yang selalu berkaitan dengan tengkorak dan juga kegilaan para personel seringai beserta para crew disela-sela tour dan backstage akan kalian saksikan disini. Tidak ada akting berlebihan seperti reality shows

dan semua kejadian dalam dvd ini merupakan nyata tanpa adanya naskah atau suatu kebohongan. Sebuah koleksi berharga bagi industri musik Indonesia dan dokumentasi yang akan selalu mengingatkan anda di usia tua nanti betapa meny-enangkannya memainkan musik rock dan selalu merasa muda. (RA)

GENERASI MENOLAK TUA THE DVD

Dengan perpaduan Anggur Merah, Ciu Solo dan Lapen Dom 65 menterjemahkan bagaimana punk rock itu seharusnya dimaink-an. Dibawah label Ruckson Music akhirnya Dom 65 merilis album kedua mereka “Committed” setelah 13 tahun besar dijalanan kota Jogyakarta. Dengan nuansa classic punk ala Blitz, The Clash, Ramones dipadukan dengan Pink Floyd. Sound yang dikelu-arkan pun sangat terasa nuansa klasik dimana sound gitar terasa kering dengan distorsi tipis namun masih menggigit dengan nada catchy dan singalong. Dimulai dengan “8 To 8” yang menceritakan bagaimana mereka menyeimbangkan waktu mereka untuk bekerja disiang hari dan mabuk dimalam hari. Eksplorasi mereka dengan memasukkan unsur gitar akustik yang dipadukan dengan distorsi pada “Collapse” membuat musik mereka menjadi lebih harmonisasi. Selain musik, dalam hal packaging album mereka bereksplorasi dengan menggunakan kertas sejenis hvs dan artwork yang digunakan hasil karya tangan seorang pelukis muda bernama Arsita Pinandita Djumadi yang mencoba untuk memvisualisasikan lirik-lirik yang ada di album ini. Buat kalian yang sudah lama menyimpan boot kalian album ini sangat direkomendasikan. (RA)

DOM 65-COMITTED

Page 43: 8th Issue

43

heat’n’beat

ABANG NONE JAKARTA PUNYA GAYE

BEBE SPRING COLLECTION 2010

Wanita memang memiliki kecantikan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Untuk itu set-iap wanita harus mampu memberikan sentuhan lain agar bisa terlihat menarik dan segar dise-la-sela kesibukannya sekalipun. Pada kali ini produk ternama BEBE mengeluarkan ‘Spring Col-lection 2010. Dimana kesibukan wanita saat ini terkadang sering mmbuat mereka kehabisan akal untuk bergaya. Tapi dengan fashion dari BEBE kali ini diharapkan permasalahan itu bisa terpecahkan oleh semua wanita yang tangguh dan energik. Spring Collection sendiri menawar-kan sejumlah pilihan tema diantaranya All work, all play, Beat It, Hollywood Drama, dan juga Print Madness. Masing-masing memberikan pilihan yang berbeda, namun ketika anda memilih salah satu diantaranya, anda akan terlihat seksi dan glamour. Koleksi kali ini dipenuhi dengan warna-warni menarik dan juga bentuk-bentuk yang menawan. BEBE sendiri hadir khusus untuk para pecinta fashion, kali itu bertempat di Senayan City fashion show digelar untuk memperke-nalkan Spring Collection 2010 yang cukup menarik banyak minat baik pengunjung ataupun undangan untuk hadir dan menyaksikannya. (BW) FOTO DOK FAR MAGAZINE & BEBE

Berangkat dari rasa kepedulian untuk me-lestarikan budaya Betawi, Ikatan Abang None Jakarta mempersembahkan sebuah sandiwara musikal Betawi yang berjudul “Doel : antara Roti Buaya dan Burung Mer-pati, kembang Parung nunggu di petik”. Diselengarakan dari tanggal 14-15 Mei 2010 di Gedung Kesenian Jakarta ini terb-agi menjadi 3 kali pertunjukkan. Pagelaran

ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. Fauzi Bowo yang dalam pidatonya mengharapkan bahwa melalui kegiatan ini bisa memberikan konstribusi signifi-kan terhadap apresiasi generasi muda dan warga Jakarta untuk meningkatkan kesadaran dalam mengaktualisasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sandiwara ini sendiri menyuguhkan pengambilan setting tahun 1970, dengan cerita cinta anak Betawi, dan persoalan bagaimana orang Betawi menghadapi perkemban-gan kota Jakarta dalam keseharian, tetapi tetap ringan dan menghibur dan ‘Be-rasa’ kebetawian. Pemain sandiwara ini adalah kolaborasi antara alumni Abang None Jakarta senior yang rata-rata menjadi public figure di Indonesia Seperti Adjie pangestu, Adam Jordan, Fifi Aleyda Yahya, Adella Fauzi, Elva Marliah dan lainnya dan Abang None Jakarta Junior. Peran Utama dimainkan oleh Ade Firman Hakim (DOEL), Nabilah Zata Dini Munaf (ASNAH) dan Senandung Nacita Miswar (USNUL/USJE). Sandiwara ini di produseri oleh Maudy Koesnaedi yang notabene adalah mantan NONE JAKARTA 1993 dengan bintang tamu Endah n rhesa (penyanyi). (HP) FOTO DOK FAR MAGAZINE

NU VIDEO CONTEST AWARD

Nu Green Tea kembali menggelar Nu Video Contest untuk ke dua kalinya. Di ta-hun ini kompetisi video amatir ini mengusung tema “Bersihkan Dirimu”. Nu Green Tea sendiri berharap ajang ini bisa menjadi salah satu wadah untuk menampung kreatifitas kawula muda di Indonesia yang dinilai memang memiliki ide-ide kreatif dan menarik. Dengan konsep “easy and fun”, diharapkan semua bisa ikut berpar-tisipasi dalam kontes ini, alat perekam yang digunakan juga tidak dibatasi, bisa menggunakan handphone, digicam, ataupun camrecorder. Ternyata kontes ini me-narik banyak peminat, ini dibuktikan dengan terkumpulnya 488 video yang masuk ke nahninu.com yang berasal dari pelajar SMU, mahasiswa, karyawan dan juga ibu rumah tangga. Malam penghargaan diadakan di IndoChine, FX Lifestyle Jakarta, pada Rabu 31 Maret 2010. Dengan mengambil juri dari perwakilan MD entertain-ment dan beberapa public figure seperti Chiko Jericho, Ririn Dwi Ariyanti, dan Randy Pangalila yang dianggap berkompeten dalam dunia sinematrografi. Pada malam itu memperebutkan sekiatr 8 kategori pemenang, mulai dari juara 1, 2, 3, The Most Favorite Video, The Most Massive Video, The Best Animation Video, dan The Best NuBie Video. Bagi para pemenang akan meraih uang tunai paling besar Rp. 10 juta dan terkecil Rp. 2 juta. Acara ini dimeriahkan dengan penampilan dari Dewi Sandra dan Soul ID yang menambah hidup suasana malam itu. (BW) FOTO FAR MAGAZINE DOK.

THE FLOWERS STILL ALIVE & WELL

10 tahun sudah semenjak rilisnya album “17 Tahun Keatas”, The Flowers salah satu band jebolan Gang Potlot akhirnya kembali eksis diblantika musik Indone-sia. Duet Boris sebagai gitaris dan Njet pada vocal yang tersisa dari original line up mereka di tambah dengan masuknya personel baru seperti basist Leo, drum-mer Dado dan pemain saxofon Eugen ternyata memberikan darah segar bagi The flowers. Karakter Boris, Dado dan Njet yang kental dengan Rock N Roll dipertemukan dengan permainan Leo yang ‘ngefunk’ dan tiupan Saxofon Eu-gene menjadikan musik Rock N Roll yang keras, liar namun terdengar sangat sexy. Lagu yang dijadikan sebagai jago-

an dialbum ini “Rajawali”, menceritakan ritual minum anggur merah dalam plastik hitam yang selalu dilakukan sang vokalis Njet dalam setiap pertunjukan The Flow-ers dan “Lonely Boy”, menceritakan rasa sepi yang dikemas dengan kata-kata lugas dan nuansa musik rock n roll yang sangat catchy. Title album “Still Alive & Well” menandakan bahwa The Flowers sudah siap untuk kembali bertarung di kerasnya industri musik Indonesia dan memperlihatkan bagaimana seharusnya musik rock n roll itu dimainkan. (RA)

SRIMPI NEYENG & METAMORFOSIS

Dari namanya tarian Srimpi Neyeng mungkin belum terlalu akrab di telinga anda. Padahal tarian ini merupakan jenis tarian yang sakral dalam tradisi keraton Jawa, konon tarian ini telah ada sejak abad ke-17. Srimpi Neyeng sendiri berarti Srimpi Berkarat, biasanya dimainkan oleh empat perempuan dan bersifat satria. Pada tarian ini menyimpan makna sebuah lambang peperangan antara kebajikan den-gan kejahatan. Pertunjukan Srimpi Neyeng telah berhasil memukau pengunjung malam itu. Bertempat di Galeri Salihara Pasar Minggu, pada tanggal 29-30 April 2010 Tarian Srimpi Neyeng dimainkan dengan sangat anggun, gerakan gemulai ke empat penari, dtambah dengan senandung dalang wayang kulit yang meru-pakan syair karangan RL Marto Pangrawit, dilengkapi dengan iringan dodongan yaitu alat pukul kecil yang terus mengiring dalang bercerita dari awal hingga akhir. Mugiyono Kasido selaku sang koreografer, menyampaikan bahwa Srimpi Neyeng hadir untuk mengkritisi pentingnya menjaga warisan budaya. Hal ini dibuktikan dengan simbol kuat dengan menggunakan tikar sebagai kostum tai Srimpi Neyeng malam itu, Karena ‘tikar’ merupakan bagian yang sangat erat dalam tradisi Jawa, Tikar selalu digunakan dalam berbagai acara-acara penting mulai dari kelahiran, pernikahan hingga kematian. Sedangkan Metamorfosis sendiri, merupakan tarian yang dimainkan oleh Mugiyono Kasido, dimana tarian ini mengisahkan tentang bagaimana seseorang berusaha untuk mempertahankan diri demi mencapai ke-menangan besar. Yang mana kemenangan paling besar itu adalah ketika dapat mengalahkan diri sendiri dalam dinamika modernitas, lingkungan sosial dan poli-tik.yang dapat merubah karakter manusia menjadi brutal seperti binatang buas. (BW) FOTO GAlERI SAlIHARA DOK.

Page 44: 8th Issue

44 FAR JUNI/JULI 2010

Photography ADvAN MATTHEW Wardrobe by CHlOE SPAlDINGMake up and Hair ElSIE TANModel JESSI MOlONEY / scene model

Page 45: 8th Issue

45

Page 46: 8th Issue

46 FAR JUNI/JULI 2010

Page 47: 8th Issue

47

THIS PAGETop ; Baba JagaStocking/pants ; Black LilyShoes ; VagabondBraclets ; Dryberg Kern Necklace stylist own

Page 48: 8th Issue

48 FAR JUNI/JULI 2010

THIS PAGEBlack top ; Gant

White under top also ; GantPants ; TSH

Shoes ; VagabondNecklace chains ; Dryberg Kern

Page 49: 8th Issue

49

Page 50: 8th Issue

50 FAR JUNI/JULI 2010

THIS PAGEScarf Stylists ownTop ; Samsoe & Samsoe

Page 51: 8th Issue

51

Page 52: 8th Issue

52 FAR JUNI/JULI 2010

Page 53: 8th Issue

53

Page 54: 8th Issue

54 FAR JUNI/JULI 2010

THIS PAGEDress ; GantUnder dress stylists ownSocks ; Keyna ArangurentShoes ; BiancoGloves ; Gant

Page 55: 8th Issue

55

Page 56: 8th Issue

56 FAR JUNI/JULI 2010

Photography ANDRA AlODITA Wardrobe by STEPHANIE ARIFINMake up and Hair BUNlAY / CUN CUNModel NADJA from JIM / TAlITHA

Page 57: 8th Issue

57

Page 58: 8th Issue

58 FAR JUNI/JULI 2010

Page 59: 8th Issue

59

Page 60: 8th Issue

60 FAR JUNI/JULI 2010

Page 61: 8th Issue

61

Page 62: 8th Issue

62 FAR JUNI/JULI 2010

Page 63: 8th Issue

63

Page 64: 8th Issue

64 FAR JUNI/JULI 2010

Photography Rumah Kreatif Pejaten 17Styled by RANI TACHRIl

ZARA High-waist pantsRp. 599.900,-

ZARA blazerRp. 799.900,-

NINE WEST Oyster Rp. 899.000,-

NINE WEST Esmeralda Rp.1.190.000,

FROM US Black Dress Rp. 550.000,-

MISS SElFRIDGE Clucth Rp. 299.000,-

NINE WEST Bonfire Rp.1.199.000,

TOPSHOP Knot Dress by request

NINE WEST White berry Rp. 899.000,-

64 FAR JUNI/JULI 2010

Page 65: 8th Issue

65

ZARA Military Navy Rp. 799.900,-

DOROTHY PERKINS Scarf Rp.

MISS SElFRIDGE Gold Lace Rp. 479.000,-

MISS SElFRIDGE Love Clutch Rp. 479.000,-

TOPSHOP lace Ripped Skiny Rp. 959.000,-

MISS SElFRIDGE Clutch Cream Rp. 299.900,-

MISS SElFRIDGE Necklace Rp. 239.000,-

NINE WEST Esmeralda Rp.1.190.000,

FROM US Dress Rp.565,000

Page 66: 8th Issue

66 FAR JUNI/JULI 2010

FROM US Dress Rp. 485.000,-

ZARA Heels Rp. 999.900,-

NINE WEST Oyster Rp. 899.000,-

TOPSHOP Bounde Jry Rp. 999.000,-

MISS SElFRIDGE Clutch Cream Rp. 299.900,-

MISS SElFRIDGE Necklace Rp. 239.000,-

TOPSHOP Martine Rp. 539.000,-

66 FAR JUNI/JULI 2010

Page 67: 8th Issue

67

ZARA Jeans Fitted Rp. 799.000,-

NEXT Reversable Ties Rp. 199.000,-

NEXT Shoes Rp. 1.199.000,-

TOPMAN Stne Jasp Carrot Trs Rp. 799.000,-

NEXT Orange Shoes Rp. 399.000,-

TOPMAN Tshirt Led Zeppelin Rp. 399.000,-

ZARA Jeans Fitted Rp. 799.000,-

TOPMAN Hood Jacket Rp. 599.000,-

ZARA Shoes Rp. 799.000,-

ZARA Blazer Rp.1.999.000,-

TOPMAN Nouvelle Nyc Crew Rp. 279.000,-

67

Page 68: 8th Issue

68 FAR JUNI/JULI 2010

social brew

Beberapa waktu lalu sempat tersebar berita bahwa rokok akan di haramkan, entah atas latar belakang apa organisasi Islam tersebut mengharamkan rokok. Atas dasar politik atau memang berdasarkan ilmu-ilmu Islam. Tapi Far Magazine bukan ingin membahas mengenai pengharaman rokok, tapi lebih tepatnya ingin membahas mengenai

pembatasan rokok di tempat umum. Mari kita flashback ingatan kita ke tahun 2006 lalu, lebih tepatnya 4 Februari 2006. pada tanggal tersebut pemerintah provinsi DKI Jakarta telah memberlakukan Perda No.25/2005 tentang pengen-dalian pencemaran udara yang mencakup larangan merokok di tempat-tempat tertentu. Sanksi yang diberlakukan dengan adanya peraturan tersebut bisa dika-takan cukup berat, yaitu kurungan badan selama 6 bulan di penjara atau denda uang sebesar Rp. 50.000.000,- / lima puluh juta rupiah. Setelah berjalan selama 4 tahun lebih, bagaimana perkembangan dari pemberlakuan Perda No.25/2005 tentang pengendalian pencemaran udara yang mencakup larangan merokok di tempat-tempat tertentu? Apakah sudah berjalan sebagaimana mestinya? Dan bagaimana masyarakat memandangnya Perda tersebut? Bagi individu yang tidak mengkonsumsi rokok tentunya sangat menyambut baik dengan adanya Perda ini, seperti yang di ungkapkan Vania seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta, ia sangat menyambut baik dengan adanya Perda ini karena jujur saja ia terganggu apabila ada seseorang yang merokok di sekitarnya. “Asapnya itu san-gat menganggu, dari segi kesehatan justru lebih membahayakan si perokok pasif”, ujarnya. Ia pun sangat menyayangkan dengan kurang efektifnya dan tidak tegas-nya aparat dengan pemberlakuan Perda tersebut. Karena seperti yang kita ketahui bahwasanya di pinggir jalan kita masih bisa melihat orang sedang merokok, bah-kan tidak jarang kita melihat aparat keamanan yang seharusnya berfungsi seba-gai penegak hukum justru mengkonsumsi rokok di tempat umum. Hal senada di ungkapkan oleh Nadita mahasiswi yang juga aktif mengkonsumsi rokok, dirinya pribadi mendukung dengan adanya Perda larangan merokok di tempat umum, menurutnya dengan adanya orang yang merokok di tempat umum itu sangat merugikan bagi orang yang tidak merokok. Menurutnya pemberlakuan Perda tersebut sangat masuk akal untuk di terapkan tapi tidak efektifnya Perda terse-but memang tergantung dari masyarakatnya. Kesadaran diri dari tiap-tiap indi-vidu yang merokok yang belum terbentuk dengan pemberlakuan Perda tersebut. Bombom seorang mahasiswa yang merupakan seorang perokok berat mengang-gap bahwa peraturan ini hanya sekedar angin lewat saja, karena kenyataan yang ada saat ini tidak hanya peraturan mengenai larangan merokok di tempat umum saja banyak juga peraturan yang ada saat ini hanya sekedar formalitas saja. Banyak peraturan yang mengatur sesuatu hal akan tetapi di masyarakat tidak diterapkan sebagaimana mustinya.

Jika dilihat dari fungsinya di berlakukan Perda ini tentunya sangat baik, dilihat dari pengaruh terhadap lingkungan tentu saja akan memberikan pengaruh yang baik terhadap eksosistem lingkungan kita. Tapi pro kontra dalam setiap lini ke-hidupan pasti selalu ada, selalu saja ada pendapat yang berseberangan dengan setiap pendapat yang ada. Peraturan mengenai larangan merokok di tempat umum itu ada wilayah-wilayah tertentu dimana kita tidak boleh merokok, sep-erti yang tercantum di Pasal 13 Perda No.25/2005 ayat 1 yang berbunyi, “Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angku-tan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok.” Dan di ayat kedua ber-bunyi, “Pimpinan atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat penghisap udara sehingga tidak mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok.” Dan ayat ketiga berbunyi, “Dalam angkutan umum dapat disediakan tempat khusus untuk merokok dengan ketentuan: a. lokasi tempat khusus untuk merokok terpisah se-cara fisik/tidak bercampur dengan kawasan tanpa rokok pada angkutan umum yang sama”. Dari pasal tersebut di klasifikasikan mengenai tempat umum yang tidak diperbolehkan merokok dan diayat kedua sudah dijelaskan bahwasanya jik-alau tempat-tempat yang termasuk kategori di ayat 1 tersebut maka harus menye-diakan tempat khusus bagi para pengkonsumsi rokok. Jika tersedianya sarana dan prasarana khusus perokok maka Perda ini bisa dilaksanakan secara efektif. Seperti yang bisa kita lihat di mall, setiap mall selalu menyediakan “smoking room” dimana para perokok masih bisa memuaskan hasrat merokoknya di tempat umum tanpa menganggu orang lain. Tapi jika kita lihat di terminal, pasar, kampus dan beberapa tempat lainnnya hampir tidak ada tempat khusus seperti “smoking room”, maka dari itu masih banyak orang-orang merokok secara bebas di lingkungan seperti itu. Perihal sanksi yang diberlakukan dengan adanya peraturan tersebut bisa seperti kurungan badan selama 6 bulan di penjara atau denda uang sebesar Rp. 50.000.000,- / lima puluh juta rupiah, menurut Adri yang saat ini menjabat sebagai ketua senat di salah satu perguruan tinggi swasta, dengan adanya denda sebe-sar itu sangat diluar rasional pikiran manusia, perbandingan harga rokok dengan denda yang di berikan. Hal ini menurutnya sama seperti dengan undang-undang di lalu lintas, karena sama-sama memiliki celah, karena dengan denda sebesar itu justru bisa timbul yang namanya pungutan liar oleh para aparat. Dan alasan ke-napa dendanya sebesar itu juga sangat tidak masuk akal.

Jika kita melihat negara tetangga kita seperti Singapura, dimana kesadaran ketert-iban masyarakat disana sudah sangat tinggi. Ada pendapat yang berbunyi, “beta-pa mahalnya merokok di Singapura”. Sebenarnya bukannya harga rokok yang ma-hal di singapura, melainkan mahalnya sanksi atau denda yang diberikan kepada

68 FAR JUNI/JULI 2010

Page 69: 8th Issue

69

semua warga, baik pendatang maupun warga setempat yang kedapatan merokok secara sembarangan di tempat umum. Bahkan petugas kepolisian setempat yang mengetahui ada warga yang merokok sembarangan, langsung menindak di tem-pat atau langsung dikenai sanksi berupa denda berupa uang sebesar 200 dolar Singapura atau sekitar Rp1,4 juta. Tidak hanya itu, jika melanggar untuk kedua kalinya, denda akan dinaikkan menjadi 500 dolar Singapura dan ditambah huku-man pekerjaan sosial, yaitu menyapu jalan selama tiga hari dengan mengenakan seragam yang bertuliskan “pelanggar” di punggung. Banyak anggapan yang bil-ang kesadaran masyarakat kita yang kurang, bahkan masyarakat kita cenderung apatis dengan peraturan yang bersifat ketertiban umum. “selama peraturan ini belum terlaksana secara ketat, gue sih akan tetap merokok di tempat umum”, ujar Redi seorang manager band. Menurut ia, Perda ini tidak akan bisa berlangsung se-cara efektif di Indonesia, karena baginya dengan kebudayaan dan pola pemikiran masyarakat kita yang apatis, peraturan yang sifatnya ketertiban tidak akan bisa efektif berlaku.

Negara kita memang negara yang sangat kompleks. Dengan kondisi politik dan figur pemimpin negara kita yang ada saat ini agak sulit rasanya untuk member-lakukan Perda ataupun peraturan yang bersifat penertiban apa bila di lakukan oleh aparat hukum dan para petinggi di negara kita. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara para pemimpin, dengan tokoh masyarakat, seperti tokoh keagamaan, budayawan, maupun publik figur. Apa bila sudah terjalin kebersamaan diantara golongan-golongan tersebut maka kemungkinan besar Perda larangan merokok di tempat umum akan berlaku secara efektif, tentu saja dengan sosialisasi yang merata di setiap aspek masyarakat dan sudah tersedianya sarana dan prasarana khusus perokok. Entah kapan kesadaran masyarakat kita kita terbentuk, sebe-narnya ssangat sederhana dalam hal merokok di tempat umum, kita menghargai ada orang lain yang merasa terganggu dengan adanya asap rokok yang dihasil-kan maka sebaiknya kita menahan hasrat kita untuk tidak merokok sampai kita bertemu dengan tempat khusus merokok atau tidak di tempat umum. Selain itu kesadaran hukum masyarakat kita memang belum terbentuk. Mereka kurang pa-ham akan definisi hak dan kewajiban masing-masing individu. Setiap individu dari kita lebih menjunjung tinggi hak masing-masing individu, tapi kita lupa dengan kewajiban yang harus kita jalankan. Apabila kesadaran kita sudah terbentuk tanpa adanya denda atau aparat yang menindak tegas tidak ada yang namanya orang merokok di tempat umum. (RA)

Page 70: 8th Issue

70 FAR JUNI/JULI 2010

Pagi di Senin itu jam baru saja menunjukkan pukul 08.00 WIB, tapi per-jalanan sepanjang T.B. Simatupang sudah padat merayap. Kepulan asap alias polusi udara telah terhirup sejak pagi, udara segar tak lagi bisa dira-sakan ditengah kemacetan hampir di semua pelosok ibukota Jakarta. Beranjak ke daerah Cinere, hari itu saya berencana untuk bertemu den-

gan seseorang. Dia bukan seorang pejabat, model, ataupun artis tapi sosoknya membuat saya bergegas pergi lebih pagi dari hari-hari biasanya. Setelah menem-puh perjalanan sekitar 60 menit, saya sampai di tempat tujuan. Tempat dimana bernaungnya sebuah komunitas yang menamai diri mereka “Sangga Buana”. Tiba-tiba saya merasa telah jauh dari Jakarta, rasanya perjalanan tadi membawa saya wisata ke luar kota, dimana hutan, aliran sungai dan terlebih semilir angin tambah membawa saya lupa dengan kepenatan Jakarta yang baru saja saya lewati. Tapi tidak, ternyata tempat ini berada dibilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Lalu sosok yang ingin saya temui, tengah asik memberi makan 15 ekor kambing peliharaannya. Pria ini akrab disapa Babe/Bang Idin, dengan mengenakan kaos putih, celana bahan hitam, dan sepatu boot ia menyapa saya dengan ramah. Sesekali ia menjelaskan mengenai aktifitas yang sedang ia lakukan. “Rutinitas seperti ini mah setiap hari selalu saya lakukan dari pagi buta, sampe sore banyak hal yang saya kerjakan”, jelasnya. Letak kadang kambing yang berada di tengah hutan, tidak selalu sunyi Babe selalu bersenandung, ditemani radio dan lagu-lagu nostalgia tahun 70’an andalannya. Warung Kopi, Said Effendi, Pancaran Sinar Petromak lagu-lagu jenaka dari ke-tiga seniman ini selalu membuat energi baru untuk Babe. Ditanah seluas 120 hektar, Babe dan anggota komunitas lainnya bergerak dan melakukan sesuatu setiap harinya. Melakukan suatu hal yang mungkin terlihat sepele tapi tidak baginya. Pekerjaan yang ia anggap sebagai jiwanya, pekerjaan yang tidak hanya bagi dirinya tapi mempunyai manfaat juga untuk orang lain. Babe Idin telah sejak lama, menjadi pemerhati sekaligus pelakon untuk menjaga kelestarian lingkungan disekitar tanahnya, hingga sungai Pesangrahan pun tidak luput dari kepeduliannya. Dedikasinya yang tinggi terhadap lingkungan telah mengantarnya untuk mendapatkan sejumlah penghargaan mulai dari kalpataru serta sederet penghargaan lain baik dari dalam maupun luar negeri. “Penghar-gaan yang udeh saya terima klo ditimbang beratnya ada kali 3 kilo lebih, tapi itu bukan suatu hal yang penting buat saya”, Babe sedikit bercerita. Penghargaan terbesar untuknya adalah ketika hasil dari apa yang ia lakukan juga bisa dinikmati oleh banyak orang. “Klo saya mau tanah seluas ini bisa aja saya jual, pasti saya langsung kaya. Tapi bukan cuma uang yang selalu menjadi segalanya, alam yang

indah, udara yang sejuk ini semua yang akan saya nikmati nantinya. Semuanya ada aturannya, bagi Babe hidup di dunia harus saling menjaga antara sesama dan juga alam semesta. “Manajemen Kearifan Alam” kalimat ini yang ke-mudian keluar dari mulut pria yang memiliki 3 orang anak ini. Ketika kita hidup berdampingan dengan alam sudah selayaknya kita sebagai manusia yang me-manfaatkan alam bisa lebih arif dalam hal ini. Tidak lantas semena-mena, alam yang seolah-olah diam tapi sebenarnya mereka juga hidup. Terkadang saat ini kemajuan mendorong sebuah pencapaian yang terkadang mengesampingkan hal lain. “Kemajuan itu tidak harus merubah apalagi merusak ekosistem”, jelas Babe. Memang benar adanya kehidupan ini saling berkaitan satu dengan yang lain, ketika satu hal dirusak itu akan berdampak ke hal lainnya. Ini juga yang bisa dilihat ketika masyarakat buang sampah sembarangan, lalu sampah-sampah itu menumpuk dan menyumbat aliran air maka akan terjadi banjir, lalu ketika ban-jir jalan-jalan di ibukota otomatis tersendat dan dampaknya adalah kemacetan. Sebenarnya kalau saja kita mau lebih dalam mengerti tentang makna kehidupan tidak hanya sekedar menjalani, hal-hal ceroboh akan terminimalisasi. Di tempat ini Babe selalu menekankan kepada anggota Sangga Buana dan sia-papun yang berkunjung ke tempatnya bahwa ‘ 1 ucapan dengan 1000 tindakan’ itu lebih baik. Kenyataan disaat ini, banyak orang yang sering berbicara soal kepedulian kepada lingkungan tapi hanya sebatas kata, sedangkan tindakannya mungkin lupa mereka terapkan. Ini yang sangat disayangkan oleh Babe, ketika setiap orang mengeluh tentang tumpukan sampah, banjir akibat sampah yang menyumbat aliran air, dan berdampak buruk bagi kehidupan serta kesehatan, tapi keluhan itu hanya terus dibicarakan bukan mencari akar permasalahan. Pa-dahal manusialah yang banyak berperan dalam menjaga alam ini, dan manusia pula yang punya peran yang sangat besar merusak alam. “Alam ini bukan warisan tapi titipan untuk anak cucu” tulisan ini terpampang di area hutan Sangga Buana, tulisan yang tidak hanya untuk dibaca tapi juga untuk dipahami dan dijalani untuk siapapun yang membacanya. Karena di tempat ini tindakan real lebih diutamakan daripada omongan. Sosoknya memang terlihat sedikit tegas, pembawaannya yang tenang cukup membuat saya kagum dengan Babe yang mengaku tidak pernah merasa lelah dalam menjalani misinya memperbaiki alam. Berbincang dengannya kita tidak hanya diberikan sebuah nasihat tapi juga dibukakan mata bahwa memang hanya dari masing-masing individulah setiap permasalahan bisa selesai secara perlahan. Ketika saat ini permasalahan sampah terus jadi isu yang selalu panas, terkadang pemerintah jadi sasaran empuk untuk disalahkan. Memang tidak dapat dipung-

social brew

Si “Babe”Jawara Alam

70 FAR JUNI/JULI 2010

Page 71: 8th Issue

71

kiri kelemahan pada penanganan masalah ini tetap ada, tapi ketika kita hanya menunggu, memprotes, tapi tidak berbuat sesuatu itu sama saja sia-sia. Karena kerusakan alam tidak pernah menunggu waktu kesadaran dari manusia itu send-iri, ia terus berjalan dengan kerusakan itu dan akan terus semakin parah bila tidak ada tindakan pencegahan. Sampah itu sendiri memang merupakan permasalahan nasional yang membutuh-kan penanganan khusus. Bila di ambil dari UU No.18 tahun 2008 pengertian dari sampah itu sendiri adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk. Dan memang dengan bertambahnya jumlah penduduk juga secara otomatis akan menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakter-istik dari sampah itu sendiri. Sampah sendiri yang dikelola berdasarkan Undang-undang terdiri atas tiga jenis. Sampah rumah tangga yaitu sampah dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, lalu sampah sejenis sampah rumah tangga yaitu sampah yang berasal dari kawasan industri, kawasan komersil, kawasan khusus dan juga fasilitas umum. Dan terakhir sampah spesifik yaitu sampah-sampah yang dinilai mengandung bahan berbahaya dan beracun. Pada Undang-Undang No. 18 tahun 2008 ini sangat jelas membahas semua aspek yang berkenaan dengan sampah. Memang peran penting dari pengelolaan yang baik dari pemerintah ter-dapat dalam Undang-Undang ini, tapi peran masyarakat sendiri juga sangat dibu-tuhkan. Karena masyarakat pula yang menghasilkan sampah-sampah itu sendiri, berarti secara bijak pembuangan sampah yang sesuai dengan peraturan juga har-us di dukung dengan peran penuh masyarakat saat ini, dimulai dari saat ini, hal-hal yang kecil dari diri sendiri rasanya itu sangat penting. Pada Undang-Undang ini juga tertulis dengan jelas mengenai ketentuan Pidana pada pasal 39 sampai 42 semuanya secara rinci tertulis mengenai sangsi-sangsi yang akan diperoleh bila membuang sampah tidak sesuai dengan prosedur/melanggar. Semoga peraturan yang telah dibuat secara apik ini tidak hanya sepintas lewat dan kemudian ber-lalu. Tapi lebih dimengerti dan mulai dilakukan oleh setiap orang yang berada di bumi ini, agar bumi dan alam yang kita tumpangi tidak bertambah rusak. Karena ini merupakan hal yang harus segera ditangani, bukan hanya diperbincangkan terlebih diperdebatkan. Semoga sosok Babe Idin yang bersahaja, yang mampu menjadikan dirinya salah satu pengerak pelestarian lingkungan tidak pernah jenuh dan lelah. Ia sebagai

putra Indonesia merasa tidak mau meminta sesuatu dari negara tercintanya tapi lebih kepada apa yang bisa dia berikan untuk Bangsa Indonesia. Saya akan se-lalu mengingat pesannya yaitu “Sebisa mungkin kita jangan jadi penonton, tapi kita harus jadi pemain dalam hal kebaikan”. Ini menjadi patokan untuk saya bisa sedikit menyimpulkan bahwa Babe yang juga dikenal sebagai jawara ini bukan hanya ingin melakukan suatu hal demi dirinya sendiri tapi juga demi kebaikan orang lain. Ia mencoba membawa pesan penting disetiap ucapannya, ia tidak per-nah merasa menjadi ketua dari sebuah komunitas harus bergaya, memakai dasi, dan mobil yang mewah. Tapi bagaiman ia bisa terjun langsung, menjadi buluk kar-ena pengalaman dan hidup damai berdampingan dengan alam yang juga mem-berikan aura positif kepadanya yang telah berusaha untuk memperbaiki sekecil ataupun sebesar apapun. Orang-orang seperti Babe yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pelestar-ian alam inilah yang seharusnya dirangkul. Karena ia tidak lagi mematok materi sebagai keutamaan dalam pekerjaannya tapi lebih dari itu bekerja dengan ‘jiwa’ yang selalu ia tekankan. (BW) FOTO DOK FAR MAGAZINE

FEBRI (karyawan swasta, 25 tahun)Menurut saya, masalah sampah di Jakarta ini belum secara sepenuhnya ditangani dengan tepat, dalam arti penanganannya belum tuntas

dan tidak terstruktur dengan baik. Peraturan-peraturan mengenai sampah belum sepenuhnya di terapkan di masyarakat, jadi sampah yang

dibuang secara sembarangan akan selalu ada. Saya sendiri selain membuang sampah pada tempatnya, suka membakar sampah yang sudah

menumpuk di rumah, tapi dengan pemilahan terlebih dahulu. Saya rasa hal-hal kecil yang kita lakukan nantinya juga akan bermanfaat bagi

orang banyak.

DANIEL (mahasiswa Kriminolog UI, 20 tahun)

Menurut saya, sampah terutama di Ibukota Jakarta masih menjadi masalah yang harus dipikirkan daripada hanya dibicarakan. Karena dengan

permasalahan sampah ini banyak efek samping yang ditimbulkan dan banyak merugikan masyarakat. Dan untuk masyarakt sendiri yang

punya peran besar, harusnya mereka lebih aware. Dan tidak hanya sekedar tahu permasalahan ini tapi juga mengerti mengenai upaya pen-

anganan sampah yang benar itu seperti apa. Saya pribadi mencoba untuk selalu buang sampah pada tempatnya. Lalu mungkin untuk saat

ini program ‘Reuse’ dengan memakai kembali tas plastik bekas belanja, ataupun kardus-kardus bekas yang difungsikan kembali, rasanya be-

berapa hal itu yang saat ini bisa saya lakukan.

Betha (karyawan bank swasta, 23 tahun)

Masalah sampah di Jakarta sebenarnya tidak separah di kota Bandung yang sampai mengakibatkan sampah membludak dan terjadinya

longsor. Kemudian perhatian dari pemerintah sendiri sebenarnya sudah meningkat dengan disediakannya tong sampah yang memisahkan

sampah organik dengan anorganik di jalan-jalan utama, namun sayangnya di daerah pinggiran belum terlalu diperhatikan. Dengan kesadaran

masyarakat yang masih minim tidak heran klo sampai sekarang masih sering terjadi banjir yang berbuntut kemacetan. Hal simple yang selalu

saya lakukan sebagai upaya pengecilan jumlah sampah, biasanya saya selalu menggunakan kertas dengan maksimal. Di kantor pun kertas-

kertas dimaksimalkan penggunaannya jadi tidak buang-buang kertas sekaligus berhemat.

ICHA (makasiswi FKG Trisakti, 21 tahun)

Kayaknya tambah lama sampah tambah menumpuk, karena belum ada cara penyelesaian yang benar sampai saat ini. Dan permasalahan ini

menurut saya tidak sepenuhnya harus ditanggani oleh pemerintah, tapi di mulai dari diri sendiri itu mungkin bisa membantu memecahkan

masalah ini. Saya adalah salah satu orang yang merasakan dampak langsung dari pembuangan sampah sembarangan yang juga mengakibat-

kan banjir dimana-mana. Rumah saya dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara selalu rutin terkena banjir, dan itu sangat tidak enak. Makanya

saya selalu mencoba untuk buang sampah pada tempatnya, dan penyuluhan soal sampah sendiri harusnya ditingkatkan di masyarakat agar

semua bisa lebih mengerti.

EDO (mahasiswa Ilmu Komputer UI, 20 tahun)

Sebenarnya dari dulu sampah merupakan salah satu masalah utama, karena dari sampah akan berkembang menjadi masalah baru seperti

banjir lalu kemacetan. Saya rasa kurangnya pengertian mengenai pemisahan sampah harus segera ditangani. Karena dengan adanya pemi-

sahan yang benar, maka sampah-sampah ini akan bisa digunakan kembali didaur ulang, atau mungkin bisa dijadikan pupuk yang nantinya

tidak menumpuk dan jadi biang masalah. Sekarang kebanyakan orang sedang terpana dengan isu go green, sedangkan smpah sendiri sedikit

terabaikan. Kita sebagai anak muda yang jumlahnya lebih banyak seharusnya mulai tanggap, tidak saja menghimbau tapi juga dengan tinda-

kan real dari masing-masing.

social brewsocial brew

Page 72: 8th Issue

72 FAR JUNI/JULI 2010

Band yang satu ini telah terbentuk sejak tahun 2003 silam. Dengan empat orang personil, Su-perglad hadir mewarnai kanca musik Indonesia dengan lirik yang ear cathing untuk para pen-dengarnya. Empat orang kreatif dan mempu-nyai minat bermusik yang cukup besar, Super-glad yang terdiri dari Buluk (vokal/gitar), Giox (bass), Akbar (drum), dan Dadi (gitar) sengaja hadir dengan rangkaian lirik-lirik yang bertema ringan, current issue, dan cinta yang dikemas dengan sedikit sindiran yang ‘nyeleneh’ dan juga mendalam. Superglad sendiri menyuguh-kan genre musik rock dengan diberikan sedikit sentuhan punk didalamnya. Waktu di awal karir kaset Superglad hanya bisa ditemui di distro-distro saja tapi kini kesuksesan telah merangkul band yang semua personilnya ini telah mempu-nyai pengalaman bermusik yang cukup lama. Menanggapi banyaknya bermunculan band-band baru, Superglad merasa sangat senang hanya saja terkadang media terutama televisi saat ini hanya menyuguhkan jenis musik dan band yang itu-itu saja. Padahal menurut mer-eka banyak band-band lain yang sangat bagus hanya saja kurang di blow up oleh media. Tidak hanya senang bermusik, mereka juga hobi men-goleksi sesuatu. Masing-masing memiliki koleksi yang berbeda, Superglad hadir dengan koleski dan ceritanya. (BW) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

Menjadi vokalis sekaligus pemain gitar merupakan kesenangan tersendiri untuk pria yang terkenal dengan panggilan Buluk ini. Ketika tiga personil Superglad yang lain mengeluarkan semua koleksinya, Buluk sempat kebingungan karena dia tidak pernah secara spesifik mengoleksi sesuatu. “Gue beli apa yang gue suka”, jelasnya. Gitar, cd, kaos, mungkin barang-barang ini yang sering jadi incarannya. Kali itu ia membawa sejumlah gitar kesayangannya, Radix, Ibanez RBM, dan Ibanez tahun ’72 (gitar hasil lelang dari Soneta grup hanya dengan Rp 1,5 juta). Buluk sendiri sebagai pencipta lagu di Superglad mengakui bahwa in-spirasinya dalam menulis lirik ia dapatkan dari sosok Iwan Fals, sejak SD Buluk sudah menyukai lagu-lagu baladanya yang mudah dicerna dan sangat menyentuh. Kini Buluk pun hadir dengan kejeniusannya sendiri, terbukti dengan lirik-lirik yang menarik dan selalu menghidup-kan suasana pendengarnya. Pria yang kini juga merangkap sebagai penyiar di TRAX fm ini, mengakui semua yang pernah ia jalani telah melalui tahap gagal dan berhasil. Dan semua pengalaman hidupnya ataupun orang lain bisa menjadi inspirasinya dalam membuat sebuah lagu. Tidak jarang ide itu secara spontan didapatnya ketika sedang berbincang dengan sahabat, ataupun melihat fenomena yang terjadi saat ini seperti pada lagu D’allays, ia mencoba menuangkan gambaran mengenai trend dari komunitas anak-anak alay itu sendiri.

in my band

Page 73: 8th Issue

73

Dadi memulai koleksinya sejak kelas 6 SD, dari kecil ia berusaha menunjukkan prestasi terbaiknya dengan harapan koleksi mainan-nya akan jadi bertambah. Dan hingga kini diusianya ke 30 tahun ia masih tetap gemar mengumpulkan beragam mainan vintage. Mulai dari pasar hingga pertokoan, lalu dari Indonesia hingga ke Singapore juga ia jelajahi demi mendapatkan dan menambah jum-lah koleksinya. “Gue pernah naik becak sendiri waktu di Solo demi mencari tempat-tempat yang menjual mainan vintage”,paparnya. Dadi sendiri mengakui bahwa koleksinya cukup menguras uang, harga termurah mainan yang ia miliki sekitar Rp 35.000 dan saat ini budget hingga senilai Rp 1 juta pun ia sediakan asalkan memang untuk mendapatkan mainan vintage yang ia sukai. Tapi ia juga per-nah mengalami kejadian yang menghanyutkan sekaligus merusak koleksinya, yaitu ketika banjir yang melanda rumahnya, dan semua mainan robot Bandai koleksinya tidak sempat diselamatkan. Kalau dihitung untuk setiap mainan dari Star Wars sendiri memiliki 30 jenis dari episode yang berbeda, lalu masih ada G.I Joe, ninja turtle, dan beberapa seri action figure musik. Dadi berharap lima tahun ke depan koleksinya punya nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan saat ini. Ia juga sangat mengidolakan Slash, Pas Band dan Austin Powers.

Pria yang ahli memainkan drum ini mengaku sejak kecil sering belajar menebuk drum dari sang kakak. Kemudian di tambah dengan kegemarannya mendengarkan grup musik Motley Crue sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar sekitar tahun 1986 yang menginspirasinya untuk terus belajar memainkan drum saat itu terutama permainan sang drummer Tommy Lee. Pria yang akrab disapa Akbar ini juga mengaku mengidolakan sekaligus termotivasi dengan pernampilan dari Gilang Ramadhan, Lars Ulrich, God Bless, American Reject, dan Jimmy Eat World. Kesehariannya kini selain menjadi drummer di Superglad, ia juga memiliki beberapa murid yang dilatihnya untuk bisa memainkan drum secara baik. Diluar kegiatannya Akbar juga suka mengoleksi berbagai item dari Motley Crue, ini telah ia mulai sejak di SMA. Hingga kini koleksi kaos-kaos yang sejak dulu ia kumpulkan masih tersimpan dengan baik. Walaupun sudah banyak yang butut, memang sudah tidak dikenakan lagi oleh Akbar melainkan hanya untuk disimpan oleh-nya. Keluaran tahun 1985 merupakan kaos tertua dari koleksi yang ia miliki. Tidak hanya kaos dan stik drum, Akbar juga gemar mengumpulkan tiket-tiket konser yang telah ia tonton salah satunya tiket ketika konser Sepultura. Tidak

hanya itu Akbar juga memiliki 40 ekor ikan koi yang menjadi koleksinya.

Pria bertubuh gempal ini mengaku telah mencintai musik sejak dalam kandungan, baginya detak jantung merupakan beat yang dikenalnya pertama kali. Sejak duduk dibangku SMP, ia mulai ditularkan untuk mendengarkan musik-musik rock klasik. Hingga Giox pun jatuh cinta pada grup musik The Doors, ia begitu dalam terbawa hingga ketika lulus dari bangku SMA ia merajah tubuhnya dengan gambar wajah dari Jim Morrison. Sejak itu ia telah memulai mengumpulkan berba-gai item yang berhubungan dengan The Doors, mulai dari poster, cd, kaset, dan juga kaos. Tapi Giox juga mengoleksi beragam jenis kamera tua hasil dari warisan kakek neneknya. Biasanya Giox rela meluang-kan waktu untuk hunting ke berbagai tempat mulai dari Jalan Sura-baya hingga Singapore pun telah Giox garap. Hasilnya ia selalu bisa menambah jumlah koleksinya. “Gw paling susah buat dapetin koleksi yang perangko seri The Doors, karena itu limited edition”, keluhnya. Tapi berkat perjuangan yang gigih, lima seri perangko tersebut kini sudah ada ditangannya. Bassis dari Superglad ini, juga mengaku dalam dunia musik nama-nama besar seperti Iron Maiden, Steve Harris dan John Paul Jones cukup memberinya inspirasi. Tidak hanya musik, Giox juga mengaku gemar menikmati berbagai film khusus untuk film Indonesia, ia lebih menyukai film-film horror klasik. Sebut saja Malam Satu Suro, Bayi Ajaib, dan Cincin Berdarah selalu membuatnya terpana dan ingin memutarnya berulang kali.

73

Page 74: 8th Issue

74 FAR JUNI/JULI 2010

hotspot

Alamat : Jl. Panglima Polim V No. 26 Kebayoran BaruJam Buka : 10.00 – 00.00 (weekdays) 10.00 - 02.00 (weekend)

Menunggu merupakan suatu kebiasaan yang tidak me-nyenangkan, hanya kebosanan, kejenuhan yang ada dikala kita sedang menunggu seseorang atau sesuatu. Banyak hal dapat dilakukan untuk menunggu, con-tohnya pergi mengunjungi pusat perbelanjaan. Akan tetapi, saat ini orang-orang mulai mengalami kejenu-han sehingga membutuhkan suasana baru dalam me-warnai hidup mereka. Berdasarkan pengalaman inilah pasangan Mita Abidin & Ali Reza memutuskan untuk membuka restaurant yang nyaman untuk berkumpul dengan teman dan keluarga, sambil menunggu redan-ya kemacetan Ibu Kota.“Sinou” berasal dari kata “si nok”, yang merupakan pang-gilan anak perempuan dalam bahasa Jawa dengan dita-mbah huruf “U” di belakang kata “Sinou” merupakan gambaran tangan yang sedang berdoa, atau mangkok rejeki yang terbuka ke atas. Berdasarkan filsafah inilah Sinou Kaffee Hausen atau rumah kopi Sinou dinama-kan. Sejak 30 Desember 2009 Sinou Kaffee Hausen telah beroperasi.Dengan mengangkat konsep interior rustic indutrial warehouse ala tahun 1960-an, Sinou Kaffee Hausen had-ir untuk memberikan warna baru bagi warga Ibu Kota seperti, menghadirkan setting-an unik dengan ber-bagai lukisan dan perabot koleksi pribadi sang pemilik. Restaurant ini terdiri dari dua lantai yang cukup untuk lebih dari 100 orang dan juga menyediakan dua private room yang bisa direservasi untuk keperluan meeting ataupun acara keluarga.Untuk menu, Sinou Kaffee Hausen memiliki sejumlah sajian andalan dari mulai hidangan pembuka, hidangan utama hingga hidangan penutup yang dapat membuat lidah anda bergoyang. Minumam seperti apricot ice mint tea hingga ice green tea cappuccino akan turut membuat lidah anda bergoyang sekali lagi dalam me-nikmati seluruh sajian yang ada.Kunjungi segera Sinou Kaffee Hausen untuk suasana berbeda yang akan memberikan semangat baru di hari-hari anda saat ini. (PTY) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

Chocolate Peanut Tim Tam Rp.22.000

Ice Oreo Choco CaramelRp.25.000Peach French Toast

Rp.27.000

Hot ChocolateRp.25.000

Stacks of Coin with Fruit HeavenRp.36.000

Moza Potato WedgesRp.34.000

Waffle Blueberry CheeseRp.29.000

BBq Chicken WingsRp.31.000

Page 75: 8th Issue

75

Alamat : Jl. H. Agus Salim no.132 MentengJam Buka : 11.00 - 23.00 ( everyday )

Modernisasi merupakan suatu hal yang sangat luar biasa, kita dapat menjumpainya dimanapun ter-masuk pada kuliner Indonesia. Bebek, merupakan salah satu jenis hewan unggas yang dapat diman-faatkan dagingnya. Tidak heran banyak masyarakat menggemarinya, akan tetapi cita rasa dan penyajian yang disuguhkan belum mengalami perkemban-gan. Mulai dari bebek sambal hijau, bebek goreng, hingga bebek bakar. Tak ketinggalan beragam cara dilakukan untuk menjadi daya tarik terhadap kon-sumen.Melihat kesempatan ini, restoran Bebek Bengil yang bertepat di Pulau Dewata membuka cabang di ten-gah hirup pikuk Ibu Kota. Bebek Bengil alias Dirty Duck Diner tepatnya di Jalan H. Agus Salim hadir dengan suasana lebih modern. Bebek Bengil tetap menampilkan suasana ciri khas Bebek Bengil Bali. Mulai dari desain pohon yang dibalut kain sarung kotak-kotak hitam putih hingga lukisan pemandan-gan alamnya. Semua pecinta kuliner akan mera-sakan suasana Bali disini dan melupakan sejenak kepenatan yang ada. Tidak hanya nuansa Bali saja yang disajikan oleh Bebek Bengil tetapi juga menu andalan yang akan membuat lidah anda berfantasi dalam menikmati makanan khas yang disuguhkan di Ubud, yakni be-bek bengil, berupa bebek goreng renyah. Tak mau kehilangan cita rasa bebek bengil ubud, bumbu untuk bebek bengil di Jakarta pun didatangkan langsung dari Pulau Dewata. Selain bebek bengil, beragam menu juga tersaji, seperti sup ayam, tom yam goong, nasi campur Bali, grilled Seafood, atau BBq Chicken Breast. Kini Bebek Bengil tehlah men-jadi salah satu restaurant terbaik di Asia. (PTY) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

Ayam Suir BaliRp.49.000

Nasi Campur BaliRp.38.000

Bebek BengilRp.72.000

Balinese Sate LilitRp.53.000

Haloman Street

Red DuckRp.29.000

Giant ChillRp.33.000

Hot ChocolateRp.25.000

Page 76: 8th Issue

76 FAR JUNI/JULI 2010

Banyak orang mempunyai pendapat bahwa selain kehidupan malam Hong Kong yang megah kota inipun juga mempunyai keistimewaan dalam kebudayaan dan modernitas yang terpadu. Selain itu Hong Kong pun termasuk kota komunis terbesar masa kini. Tapi bukan berarti Hong Kong itu adalah tempat yang harus dihindari, bahkan mungkin harus

dikunjungi. Perlu diingat pula bahwa kebanyakan barang impor yang ada di se-bagian pertokoan Jakarta merupakan barang dari Hong Kong.FAR Magazine kali ini meliput The Beauty Of Hong Kong, dari pusat perbelanjaan hingga pusat wisata. Tempat-tempat yang dapat menenangkan hati namun puas dengan barang-barang ataupun cinderamata yang dibeli.

Hong Kong pun menawarkan berbagai macam makanan. Yang patut dicoba oleh pendatang paling tidak Dim Sum. Dim Sum adalah makanan asli orang Kanton yang biasa disajikan pagi atau siang, dan tidak pernah malam.

Causeway BayCauseway Bay adalah daerah popular tidak hanya dikalangan turis namun lokal. Daerah ini tersedia dari pusat perbelanjaan, ke butik-butik kecil, dan toko kaki lima, dimana barang-barang dagangan tersebut mempunyai kualitas yang bagus. Bisa dibilang bahwa Causeway bay adalah daerah Hong Kong yang bisa dibilang setara seperti Sloane Street di London atau Fifth Avanue New york. Di daerah ini menyediakan barang-barang dengan harga yang bervariasi. Dimulai kurang lebih berkisar antara HK$30-HK$50,000.Semuanya bisa didapatkan di daerah yang padat ini. Memang dengan kepadatan para shopper akan membuat kalian jalan-jalan seharian. Di sini pun terdapat SOGO dimana akan mempermudah kalian untuk menjadikan tempat ini sebagai “meeting point”. Di lantai 9 bagian “Event Hall” biasanya selalu mengadakan bazaar sale besar-besaran dari jaket kulit, tas, kosmetik, pakaian/busana hingga barang-barang olah raga. Adapun Henessy road yang terletak disebelah SOGO, menyediakan barang elek-tronik terbaru dari Sony. Toko ini terletak di lantai 16. Sedikit memasuki gang dan bersebelahan dengan Excelsior Hotel terdapat pusat perbelanjaan untuk mid-range fashion, World Trade Centre. Di pertokoan ini leng-kap dengan merek-merek Jepang dan lokal seperti Uniqlo atau Shibuya Fashion Street. Bila waktu anda tidak banyak, Island Beverley dan La Foret adalah tempat yang tepat untuk didatangi. Dari berbagai macam aksesoris dan baju-baju yang fashionable dengan harga yang terjangkau. Di tempat ini biasa dipenuhi oleh ba-ju-baju asal Jepang, Eropa dan juga designer lokal mereka. Tempat ini bisa ditemu-kan disebelah SOGO di jalan Great George Street.

foreign exchange

Page 77: 8th Issue

77

Stanley MarketStanley Market adalah a must go untuk para turis yang mengunjungi Hong Kong. Kalian akan menemukan bazaar yang dipenuhi dengan barang-barang unik khas Hong Kong seperti baju sutra yang terjangkau, baju-baju olah raga, seni, kostum tradisional China dan cinderamata. Dengan kepadatan dan beragam barang-ba-rang di Stanley Market yang mereka sediakan, daftar oleh-oleh yang kalian punya akan terpenuhi. A hard morning shopping yang diakhiri dengan makan siang yang santai di ragam kafe yang mereka sediakan hanya bisa dilakukan di Stanley Bay.

Star FerryFerry yang mengangkut 70,000 orang untuk menyeberang dari pelabuhan ke pelabuhan lain. Memang ada cara lain untuk menyeberang selain Ferry ini, yaitu MTR. Star Ferry menyediakan efisiensi, kepopuleran dan harga yang terjangkau. Ferry ini biasanya membawa penumpang dari Central ke Tsim Sha Tsui.

HargaDewasa HK$2.20Anak2 HK$1.30Manula Gratis

Ngong Ping 360

Ngong Ping 360 adalah kereta gantung dengan pemandangan Hong Kong 360 derajat. Dengan panjang kabel 5.7 km yang menjenjang dari Tung Chung Bay ke Bandara.Perjalanan kereta gantung ini akan memakan waktu sekitar 25 menit, dimulai dari daerah South China Sea menuju ke turunan pegunungan Lantau Country Park. Sepanjang perjalanan ini akan menyuguhkan suasana dan pemandangan 360 derajat sebagian besar gunung-gunung yang dilewati. Dimana tempat ini akan menyajikan suasana berbeda jauh dari kebisingan di kota, dan menggantinya dengan suasana dan suara alam. Dari perjalanan untuk mencapai terminal Ngong Ping Cable Car ini kita sudah dapat melihat sekilas pemandangan dari patung Tian Tan Buddha, yang jauhnya hanya 5 menit untuk dicapai dari terminal. Dan di daerah sekitar itupun kalian bisa mendatangi Ngong Ping Village dimana ada berbagai macam atraksi, seperti toko – toko, restoran dan hiburan.

Ten Thousand Buddha MonasteriesTen Thousand Buddha Monasteries atau juga disebut Man Fat Tsz adalah candi di daerah Sha Tin, Hong Kong. Candi ini menjadi salah satu tempat hiburan para turis karena uniknya penempatan candi dan 1000 patung yang mereka tampilkan. Candi inipun tidak bisa dibilang sebagai kuil karena tidak ada biksu-biksu yang tinggal di sini. Lebar kuil ini adalah 8 hektar dan dibagi menjadi 2 grup yang dilihat dari bentuk arsitektural dan tinggi. Disini pun terdapat Pagoda, hall dan 2 pavilion dan menara dibagian bawah bangunan ini. (RT)

foreign exchange

Page 78: 8th Issue

78 FAR JUNI/JULI 2010

Page 79: 8th Issue

79

event

Pada pameran ini mencoba membingkai sisi lain sebuah kata “horror”. Dari tiga tangan kreatif ide itupun dituangkan secara menakjubkan dan tak terduga. Muhammad Taufiq (emte), Tiar Sukma Perdana (cocot), dan Marendra Suryan-ingtyas (reren) mereka bertiga menun-jukkan sebuah pengertian horor dengan cara masing-masing. Tiga orang seniman yang juga merupakan anggota komu-nitas “Manual or Dead” yaitu komunitas yang masih meggunakan teknik hand-drawing di tengah banyaknya karya seni yang menggunakan teknik digital atau-pun computerized. Pameran ini sendiri telah berlangsung pada 21-30 April 2010, bertempat di Galeri Nasional Indone-sia acara ini cukup menyedot perhatian masyarakat dengan menunjuk Ade Dar-mawan sebagai kuratornya. Guratan yang istimewa disetiap lukisan yang di-tuangkan masing-masing seniman mem-bawa pengunjung ke dalam imajinasi yang berbeda dari yang biasa mereka ra-sakan. Ke tiga seniman ini mencoba me-

narik garis lain ketika horror selalu dikait-kan dengan sesuatu yang mistis ataupun hal gaib, tidak akan anda temui dalam gambar-gambar yang mereka tampilkan. Ketika melihat karya dari Emte, mungkin anda akan merasa miris dan ngilu karena kulit yang mengelupas dan daging ber-warna merah segar, hingga muka yang hancur yang akan anda jumpai hampir di setiap karya. Lain halnya dengan Reren, ia mencoba menampilkan warna-warna ceria tapi dengan gambar-gambar yang cukup menegangkan. Dimana karak-ter Mickey Mouse akan sangat kontraks dengan imagenya selama ini. Sedangkan Cocot lebih memperlihatkan bentuk-bentuk detail yang menguratkan aliran darah, tulang belulang, dan warna-warna menyala seperti merah darah. Pada pem-bukaannya pameran ini turut dimeriah-kan dengan penampilan dari Ricky Surya Virgana (cello) & Angelica Liviana (piano), dan Amin (gitar solo dan harmonica). (BW) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

Page 80: 8th Issue

80 FAR JUNI/JULI 2010

Perempuan merupakan salah satu inspirasi terbesar dalam segala bidang, terutama bidang kesenian. Hal ini ditunjukan salah satunya dengan pameran yang dilakukan pada Jumat, 16 April yang bertem-pat di RURU Gallery. Pameran yang mengedepank-an hasil karya 3 seniman perempuan yang selama ini telah menekuni seni gambar dan mengem-bangkan karya drawing-nya. Meskipun pameran ini dilakukan secara bersamaan, para pecinta seni akan merasakan karakteristik yang berbeda dari setiap hasil karya seni yang dipamerkan. Masing-masing memiliki gaya dan kecenderungan sendiri untuk melakukan eksplorasi seni gambar medi-um. Banyak hal yang mempengaruhi karya-karya mereka, seperti latar belakang pendidikan dan pekerjaan mereka. Sebelumnya meraka menjalani pendidikan seni rupa di jurusan yang berbeda(seni grafis, desain, kriya), dan kini sehari-hari mereka bekerja di bidang yang merupakan perpanjangan dari bidang keilmuan masing-masing.Marishka, Eunice, dan Monica, 3 seniman perem-puan yang baru-baru ini melakukan pameran kedua di 2010, menampilkan karya seninya den-gan cemerlang. Marishka Soekarna, membuat hasil karyanya dengan menggunakan gaya ilus-trasi pada cerita pendek atau buku cerita. Gambar-gambarnya seperti corat-coret dalam diary yang

berisikan cerita personal keseharian, akan tetapi menampakan kesan surealis. Hal inilah yang men-jadikan kekuatan sekaligus signature dari kary-anya.Pink Girl Go Wild a.k.a Eunice Nuh Tantero lulusan Desain komunikasi visual FSRD Universitas Trisakti ini, dalam memproses hasil karyanya dimulai den-gan membuat desain karakter yang kemudian diaplikasikan dalam berbagai macam produk sep-erti toys, kursi, wall paper, dan digital print. Gambar-gambarnya menyerupai imajinasi dunia anak kecil dan sekaligus dekoratif, karya gambarnya cend-erung bermain-main pada komposisi desain untuk menampilkan karakter yang dibuatnya ke ber-bagai bidang datar dari mulai 2 dimensi, 3 dimensi hingga karya instasi seperti yang dipamerkan di RURU Gallery.Monica Hapsari, dalam menampilkan karya gam-barnya banyak dipengaruhi oleh dunia fashion, seperti gambar-gambar yang diambil dari sesi-sesi pemotretan dalam majalah fashion, dan secara intuisinya ia membawa hal tersebut kedalam hasil karya gambarnya. Yang terlihat dari hasil karyanya adalah dunia fashion. Melalui media gambar inilah Monica membawa pecinta seni untuk menikmati momen imajinatif. (PTY) Foto: FAR MAGAZINE DOK.

event

NSCD ini merupakan kali ketiga BEM FE UNIVERSITAS TARUMANAGARA mengadakan agenda kerja tahu-nan, dan tahun ini diketuai oleh Rita selaku Ketua Panitia Pelaksana NSCD 2010.NSCD 2010 memiliki rangkaian kegiatan seperti Pa-meran Sponsor 15, 17, & 18 Maret, Bursa Tenaga Ker-ja (Job Fair) 17 & 18 Maret, Workshop 19 Maret, dan puncak acaranya pada tanggal 20 Maret diselengga-rakan Seminar Nasional yang terdiri dari 2 sesi.Pada Sesi Pertama kami mengangkat tema “Ways to Raise Your Self Esteem” dengan pembicara no. 1 termuda di Asia Bong Chandra. Dan pada sesi kedua dengan tema “Reclaim Your Personal Power” yang menghadirkan Alvin Adam sebagai moderator, serta bintang tamu yang membagikan pengalaman-pen-galamannya yaitu Indra Lesmana, Deddy Mahendra

Desta, & Vincent Ryan Rompies.Bagi BEM FE UNTAR, mengadakan kegiatan ini ber-tujuan untuk membantu sesama mahasiswa/maha-siswi, para fresh graduate, dan masyarakat umum untuk menumbuhkan kembali kepercayaan diri mereka, memberikan motivasi, serta memupuk se-mangat kerja keras untuk terus berusaha dan pan-tang menyerah.Besar harapan kami, untuk tahun berikutnya acara NSCD ini dapat terselenggara kembali dengan baik dan sukses. Terima kasih untuk para pimpinan Uni-versitas Tarumanagara, seluruh panitia NSCD dan BEM FE, pihak-pihak sponsor, perusahaan, dan me-dia partner yang telah berpartisipasi dalam acara NSCD 2010. (Livana Lie)

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI (BEM FE) UNIVERSITAS TARUMANA-GARA dengan bangga kembali mempersembahkan National Seminar and Career Develop-ment Days (NSCD 2010) dengan tema “Ways to Raise Your Self Esteem and Reclaim Your Personal Power” pada tanggal 15-20 Maret 2010.

menumbuhkan individu-individu sukses di masyarakat

80

Page 81: 8th Issue

81

event

Kali ini JAVA Musikindo mengelar konser bernuansa R&B, bvvertem-pat di Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada tanggal 12 Mei 2010 yang lalu konser yang menghadirkan rapper plontos PITBULL ini sukses digelar. Tiket telah sold out jauh sebelum konser diadakan (dalam jangka waktu satu hari). Nama Pitbull sendiri memang sudah sangat mendunia, ia hadir dengan musik yang banyak digemari oleh banyak orang. Melalui lagu andalannya ‘I Know You Want Me’ yang terdapat di album terbarunya berjudul Rebelution yang rilis pada bulan Sep-tember 2009 yang lalu, namanya langsung melejit. Dan begitu juga dengan respon besar yang terdapat di Indonesia khususnya kota Ja-karta. Sekitar 4000 penonton yang hadir malam itu sangat memenuhi Tennis Indoor malam itu, dibuka oleh penampilan dari Saykoji yang memukau. Pitbull kemudian hadir dengan setelan jas berwarna abu-abu, yang membuat semua penonton berteriak histeris. Malam itu Pitbull tampil dengan sangat prima, dengan kualitas suara yang sta-bil diikuti dengan tarian khas yang ia lakukan. Penampilannya sela-ma kurang lebih enam puluh menit dengan membawakan sejumlah lagu-lagu andalannya sep-erti ‘Hotel Room Service’ sangat memacu adrenalin penonton malam itu. (BW) FOTO DOK. FAR MAGAZINE

“Punk bukan sekedar rambut Mohawk tapi sikap dan pola pikir ses-eorang, lihat saya dengan rambut panjang juga seorang anak punk” ujar Dez Cadena gitaris dari sebuah band horror punk Misfits yang juga merupakan gitaris dari band hardcore punk legendaris Black Flag pada saat pers konferens. Malam itu additional drum Eric Man-uel dan Jerry Only yang merupakan satu-satunya personil asli Misfits merangkap bass dan vocal berjanji akan memberikan yang terbaik pada konser malam itu. Acara dimulai pukul 20.00 dengan penampi-lan dari Ejakula La Vampira dan Speak Up di welcome stage. Sekitar pukul 21.00 Misfits pun beraksi dengan lagu-lagunya seperti Earth A.D, Hybrid Moment, American Psycho, Helena, Teenagers From Mars, Attitude, Dig Up Her Bones, Crying Saturday Night, Sick Bad, Die Die My Darling, dan beberapa lagu Black Flag seperti Sixpack, Jealous Again, dan Rise Above. Dari awal konser mereka tidak terlihat banyak basa basi bahkan cenderung bermain cepat tanpa jeda, menyelesai-kan lagu dan langsung hajar lagu berikutnya. Mengingat usia mer-eka yang sudah berada di usia 40-an merupakan hal yang wajar jika mereka sedikit kedodoran ketika membawakan sekitar 42 lagu dalam konser malam itu. Penantian bertahun-tahun para anak punk Indo-nesia akhirnya terbayarkan dengan senyum terurai di akhir konser berkat Solucite sebagai promotor. (RA)

Berkat desakan ribuan penggemar melalui situs pertemanan akhirnya Java Musikindo menandatangani kontrak kerjasama dengan manajemen 311 pada pertengahan Desem-ber tahun lalu untuk sebuah konser di Indonesia yang diselenggarakan pada hari selasa 30 Maret 2010 di Tennis Indoor Senayan. 311 merupakan band asal Amerika Serikat dengan nuansa musik yang cukup unik, perpaduan antara reggae, ska, rap core, punk rock dan funk. Malam itu mereka tampil tanpa banyak basa basi langsung menggebrak dengan “beautiful disaster” yang disambut histeria oleh para fans mereka yang terdiri dari usia belasan hingga puluhan yang kemudian dilanjutkan oleh Sick Tight, From Cha-os, Jackpot, Creatures, Hey You, dan Beyond The Grey Sky. Di tengah pertunjukan Chad Sexton sang drummer memperlihatkan kepiawaiannya dalam memainkan drum setnya selama 5 menit yang kemudian dibantu oleh teman-temannya dengan memainkan perkusi dan gamelan, tidak hanya itu Aaron Charles Wills pun tidak ketinggalan untuk melakukan solo bass yang kemudian dilanjutkan dengan Nutsymptom. Moment paling klimaks ketika mereka memainkan Love Song, Come Original, Down dan Amber yang disambut dengan bernyanyi bersama. Nick Hexum sempat mengucapkan maaf sebe-sar-besarnya kepada fans 311 yang sudah cukup lama menunggu kedatangan mereka di Jakarta dan berjanji akan kembali lagi dalam beberapa tahun mendatang. (RA)

PITBULL

Tanggal 23 Maret 2010 merupakan hari yang sudah dinanti oleh para remaja usia belasan yang mayoritas kaum hawa, kar-ena pada tanggal tersebut akan digelar konser sebuah band alternative dance asal New York di Tennis Indoor Senayan. Band

ini dibentuk oleh Gabe Saporter sang vokalis yang sebelumnya menjadi bassist dan vokalis band pop punk Midtown, Ryland Blackinton sebagai gitaris, Alex Suarez pada bass, Nate Novarro pada drum dan Victoria Asher bermain keytar. Pukul 9 tepat seba-gai gimmick, salah satu crew dari Cobra Starship keluar dari belakang panggung untuk memastikan bahwa crowd malam itu sudah siap untuk berdansa seakan tiada hari esok. Setelah lampu dimatikan yang disambut oleh teriakan histeris oleh para muda mudi yang datang pada malam itu, satu persatu personel Cobra Starship memasuki stage dan langsung memainkan Intro/City, Smash It Up, Nice Guys, setelah tiga lagu pembuka mereka baru menyapa crowd dengan bahasa Indonesia, “kalian senang? Karena kami senang berada disini. Terima kasih cyin”. Malam itu mereka memainkan lagu-lagu yang cukup familiar seperti “Hot Mess, Bright Lights, Paparazzi, Good Girls Go Bad”. Malam itu mereka tampak sangat menikmati konser mereka di Jakarta dan komunikasi yang terjalin cukup baik bahkan mereka sempat mengajak salah satu penonton untuk naik ke atas panggung dan bernyanyi bersama. (RA)

COBRA STARSHIP

311 MISFITS

Page 82: 8th Issue

82 FAR JUNI/JULI 2010

street shout

Salah satu instrumen yang mewarnai kehidupan adalah musik, dengan musik orang dapat menunjukan kreatifitasannya. Sama halnya dengan group band Sore yang baru-baru ini meluncurkan mini album terbarunya. Antusias pun dapat dilihat dari banyaknya penggemar yang datang dalam acara ini melalui penampilan busana yang dikenakan sehingga memberikan warna lain pada pe-luncuran album terbaru sore.

Konser 311 pada 30 Maret 2010 di Jakarta, mendapatkan apresiasi yang tinggi. Ini dikarenakan Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dikunjungi oleh 311 di Asia Tenggara. Grup band 311 beraksi dalam konsernya di Tennis Indoor Senayan, Band asal Nebraska tersebut membawakan 22 lagu andalannya. Oleh karena itu tidak heran jika penggemar 311 datang dari luar Indonesia. Hal lain yang bisa dilihat dari event ini, banyaknya pecinta musik yang menampilkan keahlian mereka dalam mengkombinasi style.

Tiga seniman muda Jakarta, Muhammad Taufiq (emte), Tiar Sukma Perdana (co-cot), dan Marendra Suryaningtyas (reren), baru-baru ini melakukan pameran yang diselenggarakan pada 21-30 April 2010 bertempat di Galeri Nasional In-donesia, Jakarta Pusat. Pameran seni rupa ini menarik minat tidak hanya dari pecinta seni tapi juga warga ibukota untuk melihat sisi lain dari tiga seniman ini dalam menyampaikan pesan kepada penikmat seni. Tentu saja pameran ini memberikan inspirasi bagi penikmat seni, meskipun tidak ada tema khusus yang diangkat penikmat seni datang dengan penampilan yang berbeda-beda seh-ingga meramaikan suasana pameran ini setiap harinya.(PTY)

L a u n c h i n g S o r e

3 1 1 C o n c e r tT

WIS

TE

D

EX

HI

BI

-T

ION

Page 83: 8th Issue

83

stocklist

subscribe

ACCESSORIES

Miss SelfridgeSenayan City, Unit 1-93, Senayan City Level 1, Jl. Asia Afrika Lot 19, 10270 Jakarta, Indo-nesia

BOUTIQUE & DESIGNER

Miss SelfridgeSenayan City, Unit 1-93, Senayan City Level 1, Jl. Asia Afrika Lot 19, 10270 Jakarta, Indo-nesia

ZARA Pondok indah Mall 2 Lantai 1 Unit 129-132Jl. Metro Pondok Indah Blok III-BKebayoran Lama, Jakarta SelatanINDONESIA 12310Tel. +62 21 75920804

Top Shop / Top ManSenayan City, Senayan City, 1st Floor, Jl. Asia Afrika Lot 19, 10270 Jakarta, Indo-nesia Tlp : 62 21 727 81022

Dorothy Perkins Senayan City, Debenhams, 2nd Floor, Jl. Asia Afrika Lot 19, Senayan City, 10270 Jakarta, Indonesia

Nine WestSenayan City 2nd FloorJl. Asia Afrika Lot 19, Senayan City, 10270 Jakarta, Indonesia

NEXTPlaza Senayan lt. 2Jl. Asia Afrika lot 8, 10270 Jakarta, Indonesia

FROM USJl. Tebet timur dalam 6e no5081213212186

HAIR & MAKE UP

Bunlay 0815 9910482

Tarita0815 8290000

LOCATION

Mint StudioJl tb simatupang / 7 , tanjung barat, pasar minggu

Blue photographJl. Bungur no 12, Kemang Utara021-7191835

Nine Lives PhotoraphyJl. Kemang 3 no 12a

PHOTOGRAPHER

Andra0816 1822292

Keke021-70762372

Rumah Kreatif Pejaten 17Jl. Pejaten Raya Kav. 17Jakarta SelatanTelp. 0838 888 1717

Untuk kalian yang ingin memberi kesan atau pesan, kritik atau saran bisa dikirim ke [email protected]

Untuk pemasangan iklan di FAR magazine dapat menghubungi 021-3161072 dengan Aditya Gerhard atau mengirim email ke [email protected]

Page 84: 8th Issue

84 FAR JUNI/JULI 2010