8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewUji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors....
Transcript of 8/SKRIPSI KAKAK... · Web viewUji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors....
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang menggunakan
macromedia flash disertai modul sebagai media pembelajaran. Macromedia flash
disertai modul sebagai sumber media pembelajaran ini disusun dari hasil
penelitian dilapangan mengenai keanekaragaman jenis Loranthaceae pada famili
Rutaceae sebagai pengembangan bahan ajar pada pokok bahasan keanekaragaman
hayati.
A. Penelitian Murni
1. Tempat dan waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian keanekaragaman jenis Loranthaceae pada famili Rutaceae
khusunya morfologi dilaksanakan di daerah Surakarta dan sekitarnya.
b. Waktu Penelitian
Penelitian keanekaragaman jenis Loranthaceae pada famili Rutaceae
dilaksanakan pada bulan februari 2011 sampai Maret 2011.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode jelajah yaitu dengan cara
menjelajahi daerah Surakarta dan sekitarnya, serta mengumpulkan spesimen
tumbuhan benalu dari famili Loranthaceae yang tumbuh atau menempel pada
famili Rutaceae. Setiap jenis tanaman benalu yang didapat dikoleksi dan dibuat
spesimen herbariumnya. Semua spesimen koleksi diawetkan dengan dibuat
herbarium kering (daun, batang, dan akar) dan herbarium basah (bunga dan buah).
Tanaman dapat diidentifikasi setelah dan sebelum herbarium. Hasil penelitian
kemudian dibuat media pembelajaran dalam bentuk macromedia flash dan modul
yang akan digunakan dalam penelitian kuasi eksperimen di kelas X-1 SMA
Negeri 1 Kebakkramat.
3. Data dan Sumber Data
a. Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian keanekaragaman jenis
Loranthaceae pada famili Rutaceae berupa foto dokumentasi, jenis benalu yang
menempel pada Rutaceae, serta ciri morfologi dari masing-masing jenis benalu
tersebut.
b. Sumber Data
Data penelitian keanekaragaman jenis Loranthaceae pada famili Rutaceae
didapat dari hasil dokumentasi dan identifikasi yang dilakukan di lapangan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian keanekaragaman jenis Loranthaceae teknik pengumpulan
datanya yaitu:
1) Identifikasi Tanaman
Pada penelitian keanekaragaman jenis Loranthaceae pada famili Rutaceae,
teknik pengumpulan data yang digunakan salah satunya adalah melalui
identifikasi tanaman benalu yang didapat khusunya famili Loranthaceae dengan
menggunakan buku panduan karakterisasi Loranthaceae yang telah dibuat serta
didukung oleh literatur yang sesuai.
2) Dokumentasi
Dokumentasi berupa foto tanaman benalu yang telah didapat yang
meliputi akar, daun, batang, bunga dan buah.
5. Prosedur Penelitian
1. Identifikasi Tanaman
Penelitian dilakukan dengan mencari spesies-spesies Loranthaceae yang
berinang pada famili Rutaceae serta mengumpulkan spesimen-spesimen benalu
yang tumbuh pada famili Rutaceae. Kemudian spesimen-spesimen tersebut di
identifikasi dengan deskriptor yang telah dibuat yang di dukung dengan acuan
pustaka yang ada. Identifikasi dapat dilakukan pada saat spesimen masih segar
tetapi dapat juga dilakukan setelah dibuat herbarium bila keadaan tidak
memungkinkan tetapi pada saat di lapangan dicatat sifat-sifat dari spesimen yang
sekiranya dapat berubah setelah menjadi herbarium.
2. Herbarium
a. Tumbuhan yang dikoleksi:
1. Tumbuhan kecil harus dikoleksi seluruh organnya.
2. Tumbuhan besar atau pohon, dikoleksi sebagian cabangnya dengan
panjang 30-40 cm yang mempunyai organ lengkap: daun (minimal
punya 3 daun untuk melihat phylotaksis), bunga dan buah, diambil dari
satu tumbuhan. Untuk pohon yang sangat tinngi, pengambilan organ
generatifnya bisa dilakukan dengan galah, ketapel atau menggunakan
hewan, misalnya beruk.
3. Untuk pohon atau perdu kadang-kadang penting untuk mengoleksi
kuncup (daun baru) karena kadang-kadang stipulanya mudah gugur dan
braktea sering ditemukan hanya pada bagian-bagian yang muda.
b. Catatan lapangan
Catatan lapangan segera dibuat setelah mengkoleksi tumbuhan,
berisi keterangan-keterangan tentang ciri-ciri tumbuhan tersebut yang
tidak terlihat setelah spesimen kering. Beberapa keterangan yang harus
dicantumkan antara lain: lokasi, habitat, habit, warna (bunga, buah), bau,
eksudat, polinator (kalau ada), pemanfaatan secara lokal, nama daerah dan
sebagainya.
c. Pengeringan spesimen
Setelah dilabel (etiket gantung) koleksi dimasukkan ke dalam
lipatan kertas koran kemudian dimasukkan ke kantong plastik kemudian
disiram dengan alkohol 70% hingga basah yang selanjutnya dikeringkan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: panas matahari,
menggunakan kayu bakar, arang dan dengan listrik.
d. Proses pengeringan
Spesimen yang telah dibungkus koran secara vertikal, diapit dan
ditekan dengan menggunakan sasak.
Buah-buah besar dipisah, dimasukkan ke dalam kantong, diberi label
dan dikeringkan secara terpisah.
Dibalik-balik secara teratur, kertas diganti beberapa kali terutama hari
pertama, kalau spesimen sudah kaku lebih ditekan lagi.
e. Pembuatan herbarium
Mounting
Spesimen yang sudah kering dijahit atau dilem diatas kertas karton.
Gunakan kertas yang kuat dan kaku agar tidak mudah rusak.
Labeling
Label yang berisi keterangan-keterangan tentang tumbuhan
tersebut, diletakkan di sudut kiri bawah atau sudut kanan bawah.
Spesimen dipisahkan sesuai dengan kelompoknya kemudian
diidentifikasi. Dianjurkan membuat lembar label kosong untuk
kemungkinan perubahan nama.
B. Penyusunan Media Pembelajaran Hasil Penelitian
Hasil penelitian biologi murni pada pokok bahasan Keanekaragaman
Hayati disusun menjadi suatu media pembelajaran yaitu macromedia flash dan
modul untuk menunjang pembelajaran pada materi Keanekaragaman Hayati yang
akan digunakan dalam penelitian kuasi eksperimen di kelas.
C. Penelitian Kuasi Eksperimen
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Implementasi macromedia flash disertai modul hasil penelitian
dilaksanakan di kelas X-1 SMA Negeri 1 Kebakkramat Tahun Pelajaran
2010/2011 yang beralamat di Jl. Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar.
b. Waktu Penelitian
Penelitian penerapan macromedia flash disertai modul hasil penelitian
dilakukan secara bertahap meliputi tahap persiapan, penelitian, dan penyelesaian
dengan perincian masing-masing tahap sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi observasi, identifikasi masalah, penentuan
tindakan, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal, penyusunan instrumen
penelitian berupa SP, Silabus, RPP, angket, lambar observasi, dan pedoman
wawancara, seminar proposal, dan pengajuan perijinan penelitian.
2) Tahap Penelitian
Tahap penelitian penerapan macromedia flash disertai modul hasil
penelitian meliputi kegiatan yang berlangsung di lapangan yaitu penerapan
macromedia flash disertai modul di kelas, pengambilan data, dan analisa data.
3) Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian penerapan macromedia flash disertai modul hasil
penelitian meliputi pembuatan laporan.
2. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi Penelitian
Riduwan (2009:10) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 1
Kebakkramat tahun pelajaran 2010/2011.
b. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (1998) dalam Riduwan (2009:11), sampel penelitian
adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).
Penentuan ukuran sampel dalam pendapat Arikunto (2002 : 112) mengatakan
untuk sekedar patokan apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil kira-kira antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Karena jumlah populasi lebih dari 100 maka dalam penelitian ini diambil kira-kira
10-15%, yaitu kelas X-2 sebagai kelas kontrol dan kelas X-1 sebagai kelas
eksperimen.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling.
Dari 6 kelas X dilakukan pemilihan secara acak dan diambil 2 kelas sebagai kelas
eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Hasil pengambilan sampel diperoleh kelas
X-2 sebagai kelas kontrol dan kelas X-1 sebagai kelas eksperimen.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan
sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu :
1) Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yaitu variabel yang dipilih
untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah implementasi macromedia flash disertai modul.
2) Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi siswa.
b. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan data
adalah sebagai berikut:
1) Teknik Tes
Amir Daien Indrakusuma (1975) dalam Arikunto (2002:32) menyatakan
bahwa tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang
seseorang , dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat. Riduwan
(2004:105) menyatakan bahwa tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan
pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok. Teknik tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah
kognitif. Tes berbentuk tes objektif yaitu bentuk pilihan ganda.
2) Teknik Dokumentasi
Riduwan (2004:105) menyatakan bahwa teknik dokumentasi ditujukan
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegitan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan dengan penelitian. Teknik dokumentasi dilakukan dengan
mengumpukan data, mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada
yang dimiliki kaitan dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan
teknik ini adalah data nilai siswa (nilai ulangan harian yang meliputi nilai pada
ranah kognitif) semester 1.
3) Teknik Angket
Riduwan (2009:71) menyatakan bahwa angket adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden)
sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah Kuesioner ini dapat mengetahui
keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat, dan lain-lain.
Beberapa prinsip dalam menyusun pertanyaan dalam angket adalah sebagai
berikut : bernilai mengukur dan bertujuan, memperhatikan validitas dan
reliabilitas pengukuran, mengandung pengertian tunggal, formulasinya sederhana
dan komunikatif dan soalnya bisa dijawab oleh responden. Teknik angket
digunakan untuk mendukung data dari teknik tes. Penyusun item-item angket
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Angket yang digunakan
adalah angket tertutup dimana responden diminta untuk memilih satu jawaban
yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (x)
atau tanda checklist (√).
Tabel Skor Penilaian berdasarkan skala Likert
Skor untuk aspek yang dinilaiNilai
(+) (-)
SS Sangat Setuju
S Setuju
N Netral
TS Tidak Setuju
STS Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
4) Teknik Pengamatan (observasi)
Riduwan (2004:104) menyatakan bahwa observasi yaitu melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dilakukan. Objek penelitian bersifat perilaku atau tindakan manusia,
fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil. Menurut Arikunto
(2002: 30), pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
Teknik observasi bisa dilakukan dengan membuat lembar observasi untuk
mengambil data hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor.
c. Analisis Instrumen
Penilaian ranah kognitif berupa tes obyektif. Instrumen penilaian ranah
afektif yang digunakan berupa angket untuk mendapat data dari siswa dan lembar
observasi untuk penilaian yang dilakukan oleh guru. Jenis angket yang digunakan
adalah angket tertutup. Instrument penilaian untuk ranah psikomotor
menggunakan lembar observasi. Sebelum digunakan untuk mengambil data
penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
kualitas soal. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka
dilakukau uji kelayakan yang diuji dengan statistik sebagai berikut:
1) Validitas
Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
item/butir. Validitas butir soal dan butir angket dihitung dengan menggunakan
rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:
Rxy =
Keterangan :
Rxy : koefisien korelasi antara x dan y
n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)
X : skor untuk butir ke-i
Y : skor total (dari subyek uji coba)
Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item
pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item
petanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 72).
Acuan penilaian validitas dari butir soal atau item menurut Riduwan (2009:98)
adalah:
0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST)
0,6 – 0,799 : Tinggi (T)
0,4 – 0,599 : Cukup (C)
0,2 – 0,399 : Rendah (R)
0,00 – 0,199 : Sangat Rendah (SR)
2) Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf
reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap apabila
diteskan berulang-ulang. Reliabilitas instrumen diukur menggunakan rumus
Kuder Richason (KR-20) sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
(Riduwan,2009:108).
3) Indeks Kesukaran
Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang
menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga
tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan
kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan
rumus :
Keterangan :
P = tingkat kesukaran item soal
B = jumlah siswa yang menjawab benar
Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
Soal dengan 0,00 < 0,30 : sukar
Soal dengan 0,30 < 0,70 : sedang
Soal dengan 0,70 1,00 : mudah
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 209-210)
5) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal yang
mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut dapat
membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang
digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
: banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah
Y : skor total (dari subyek uji coba)
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2002:218) adalah
sebagai berikut:
D : 0.00 – 0.20 : jelek (poor)
D: 0.20 – 0.40 : cukup (satisfactory)
D: 0.40 – 0.70 : baik (good)
D: 0.70 – 1.00 : baik sekali (excellent)
D: Negatif : semua butir soal yang mempunyai D negatif dibuang
Butir soal yang dipakai adalah yang mempunyai nilai D baik dengan
indeks 0.40 – 0.70 dan baik sekali dengan indeks 0.70 – 1.00.
(Suharsimi Arikunto, 2002: 213-218)
d. Rancangan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini
menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research) karena peneliti
tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk
mencari hubungan sebab akibat dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua
kelompok eksperimen.
Kedua kelas baik kontrol maupun eksperimen dikelompokkan berdasarkan
tingkat minat belajar setelah itu diberi perlakuan berupa strategi pembelajaran yang
berbeda. Rancangan penelitian Randomized Control Only Design ini dapat digambarkan
pada tabel 2.1 berikut:
Group Treatment Post Test
Eksperimen Group (R) X T2
Control Group (R) - T2
Keterangan:
X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan
penggunaan strategi pembelajaran konvensional dengan ceramah bervariasi
dan strategi pembelajaran aktif Everyone is a Teacher Here
T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)
e. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Teknik
analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan di
depan.
Selain uji t, digunakan pula analisis data lain yaitu uji F, metode Lilliefors dan metode
Barlett. Uji F digunakan untuk menguji keseimbangan hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kolompok kontrol sedangkan metode Lilliefors dan metode Barllett
digunakan untuk menguji prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas. Sedangkan
untuk menguji hipotesis digunakan uji t.
1) Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan bertujuan
untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Secara statistik, apakah
terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang independen.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Hipotesis
H0 : kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama
H1 : kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda
b. Taraf signifikan (α) = 0,05
c. Statistik uji yang digunakan :
F(n1-1,n2-1)
d. Daerah kritik
DK = {FF>F (n1-1,n2-1)}
e. Keputusan uji
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel
f. Kesimpulan
1. Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H0 diterima.
2. Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika H0 ditolak.
(Budiyono, 2004:151)
2) Uji Prasyarat
Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors. Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi
yang terdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Statistik Uji
L = Maks
Dimana
2. Taraf Signifikansi (α) = 0,05
3. Keputusan Uji
H0 diterima jika Llilifors < Ltabel
H0 ditolak jika Llilifors > Ltabel
(Budiyono, 2004:170-171)
Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
mempunyai variansi yang sama atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dalam Budiyono (2004 :
176-177) dengan prosedur sebagai berikut :
Statistik Uji yang digunakan :
Dengan :
k = banyaknya populasi
f = derajat kebebasan RKG = N- k
N = cacah semuapengukuran
fj = derajat kebebasan untuk Sj : nj -1
j = 1,2,...,k
ni = cacah pengukuran pada sampel ke –j
1. Taraf signifikan (α) = 0,05
2. Keputusan Uji
H0 diterima jika X2hitung < X2
tabel
H0 ditolak jika X2hitung > X2
tabel
(Budiyono, 2004:175)
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dalam
Sudjana (2005: 239) denagn rumus sebagai berikut:
t=
Dimana:
Xi = Rata-rata kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
= Rata-rata kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
S = Variansi gabungan
n1 = jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan implementasi macromedia flash disertai modul
Langkah-langkah uji t adalah sebagai berikut:
a. Menghitung simpangan baku gabungan
Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut:
S2 =
Dimana:
S2 = Variansi gabungan
n1 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi
macromedia flash disertai modul
n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi
macromedia flash disertai modul
= Variansi kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
= Variansi kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
b. Menghitung harga t dengan rumus:
t=
Dimana:
Xi = Rata-rata kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
= Rata-rata kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
S = Variansi gabungan
n1 = jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi macromedia flash disertai modul
n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan implementasi macromedia flash disertai modul
c. Mencari harga t dari daftar, dengan = 0.05 dan dk = n1+n2-2
Keterangan:
n1 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran tanpa perlakuan implementasi
macromedia flash disertai modul
n2 = Jumlah sampel kelompok pembelajaran dengan perlakuan implementasi
macromedia flash disertai modul
Kriteria:
1. Kedua perlakuan memberikan hasil yang nyata tidak berbeda jika thitung <
ttabel
2. Kedua perlakuan memberikan hasil yang nyata berbeda jika thitung > ttabel