8b Word Bblr

39
LAPORAN TUTORIAL SISTEM REPRODUKSI MODUL 2 “BBLR” DISUSUN OLEH 8B : AYU MUKARRAMA AULIA T. 110 210 0077 NOVI RIYADHAH MA’SHUM 110 210 0078 VENTY AYUN PERDANA SARI O 110 210 0036 NABIL BACHMID 110 210 0037 ANDI FUJI ASTUTI 110 210 0108 NENO FEBRIYANTI SYAHRAN 110 210 0109 NUR FADLIANTY MASHURI 110 210 0134 DEWI KULAMASARI PRATIWI 110 210 0135 HAFIDAH RAKHMATINA 110 210 0120 DESI UMIYATI MASNO 110 210 0132 Pembimbing : dr. Henny Fauziah FAKULTAS KEDOKTERAN 1

Transcript of 8b Word Bblr

Page 1: 8b Word Bblr

LAPORAN TUTORIALSISTEM REPRODUKSI

MODUL 2 “BBLR”

DISUSUN OLEH 8B :

AYU MUKARRAMA AULIA T. 110 210 0077NOVI RIYADHAH MA’SHUM 110 210 0078 VENTY AYUN PERDANA SARI O 110 210 0036NABIL BACHMID 110 210 0037ANDI FUJI ASTUTI 110 210 0108NENO FEBRIYANTI SYAHRAN 110 210 0109NUR FADLIANTY MASHURI 110 210 0134DEWI KULAMASARI PRATIWI 110 210 0135HAFIDAH RAKHMATINA 110 210 0120DESI UMIYATI MASNO 110 210 0132

Pembimbing : dr. Henny Fauziah

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR

2013

1

Page 2: 8b Word Bblr

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya

sehingga laporan hasil tutorial system reproduksi Modul 2 BBLR dengan skenario A

dari kelompok 8 B ini dapat terselesaikan, dan tak lupa kami kirimkan salam dan

shalawat kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari alam yang penuh kebodohan ke alam yang penuh kepintaran.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam pembuatan laporan ini dan yang telah membantu selama masa

khususnya kepada dr. Henny , yang telah membimbing kami selama proses tutorial

berlangsung.

Semoga laporan hasil diskusi kami ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak

yang membaca laporan ini dan khusunya bagi tim penyusun sendiri dan kami

harapkan semoga laporan yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan bagi yang membacanya.

Penyusun

Kelompok 8B

2

Page 3: 8b Word Bblr

Scenario I :

Seorang bayi laki-laki, diantar oleh ibunya ke unit gawat darurat RS dengan keluhan

bayi malas minum. Berdasarkan anamnesis diketahui lahir pada tanggal 25-12-2010

dengan berat 2200 gram panjang 47 cm. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu

tanggal 1-4-2010. Pada pemeriksaan suhu melalui axilla didapatkan suhu bayi

tersebut 36,2 0C.

Kata Sulit

BBLR : Berat bayi yang lahir < dari normal (1500-2500 garm)

Kalimat Kunci :

1. Bayi laki-laki masuk ke UGD dan malas minum

2. Dilahirkan pada tangggal 25-12-2010

3. Berat bayi lahir 2200 gram, panjang 47 cm

4. HPHT 1-4- 2010, taksiran persalinan 8-1-2010

5. Suhu bayi melalui Axilla 36,20C

Pertanyaan :

1. Fisiologi perkembangan janin ?

2. Ciri-ciri bayi lahir normal ?

3. Etiologi berat bayi lahir rendah ?

4. Kalsifikasi BBLR dan interpretasinya ?

5. Apa yang menyebabkan bayi malas minum ?

6. Masalah-masalah yang timbul pada BBLR ?

7. Pencegahan dan penanganan BBLR ?

8. Persfektif islam tentang penanganan BBLR ?

3

Page 4: 8b Word Bblr

Jawab :

1. Fisiologi perkembangan janin

PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN

Selama 8 minggu pertama, terminologi embrio digunakan terhadap perkembangan

organisme oleh karena pada masa ini semua organ besar sedang dibentuk. Setelah 8

minggu, terminologi janin digunakan oleh karena sebagian besar organ sudah

dibentuk dan telah masuk kedalam tahap pertumbuhan dan perkembangan lanjut.

Janin dengan berat 500 – 1000 gram (22-23 minggu) disebut imature. Dari minggu 28

– 36 disebut preterm dan janin aterm adalah bila usia kehamilan lebih dari 37 minggu.

Kehamilan 8 minggu

Panjang 2.1 – 2.5 cm

Sel darah merah terdapat pada yolc sac dan hepar

Berat 1 gram

Bagian kepala lebih dari setengah tubuh janin

Dapat dikenali lobus hepar

Ginjal mulai terbentuk

Kehamilan 12 minggu

Panjang 7 – 9 cm

Berat 12 – 15 gram

Jari-jari memiliki kuku

Genitalia eksterna sudah dapat dibedakan antara laki dan perempuan

Volume cairan amnion 30 ml

Peristaltik usus sudah terjadi dan memilki kemampuan menyerap glukosa

4

Page 5: 8b Word Bblr

Kehamilan 16 minggu

Panjang 14 – 17 cm

Berat 100 gram

Terdapat HbF

Pembentukan HbA mulai terjadi

Kehamilan 20 minggu

Berat 300 gram

Detik jantung dapat terdengar dengan menggunakan stetoskop DeLee

Terasa gerakan janin

Tinggi fundus uteri sekitar umbilikus

Kehamilan 24 minggu

Berat 600 gram

Timbunan lemak mulai terjadi

Viabilitas mungkin dapat tercapai meski amat jarang terjadi

Kehamilan 28 minggu

Berat 1050 gram ; panjang 37 cm

Gerakan pernafasan mulai terlihat ; surfactan paru masih sangat rendah

Kehamilan 32 minggu

Berat 1700 gram dan panjang 42 cm

Persalinan pada periode ini 5 dan 6 neonatus dapat bertahan hidup

5

Page 6: 8b Word Bblr

Kehamilan 36 minggu

Berat 2500 gram dan panjang 47 cm

Gambaran kulit keriput lenyap

Kemungkinan hidup besar

Kehamilan 40 minggu

Berat 3200 – 3500 gram ; panjang 50cm

Diameter biparietal 9.5 cm

NUTRISI INTRAUTERIN

Pertumbuhan janin ditentukan sejumlah faktor genetik dan lingkungan. Faktor

lingkungan yang penting adalah perfusi plasenta dan fungsi plasenta. Faktor gizi ibu

bukan faktor terpenting, kecuali pada keadaan starvasi hebat. Gangguan gizi

menahun dapat menyebabkan terjadinya anemia dan BBLR – berat badan lahir

rendah. Energi yang diperoleh janin dipergunakan untuk pertumbuhan dan terutama

berasal dari glukosa. Kelebihan pasokan karbohidrat di konversi menjadi lemak dan

6

Page 7: 8b Word Bblr

konversi ini terus meningkat sampai aterm. Sejak kehamilan 30 minggu, hepar

menjadi lebih efisien dan mampu melakukan konversi glukosa menjadi glikogen yang

ditimbun di otot jantung otot gerak dan plasenta. Bila terjadi hipoksia, janin

memperoleh energi melalui glikolisis anerobik yang berasal dari dari cadangan dalam

otot jantung dan plasenta. Cadangan lemak janin dengan berat 800 gram (kehamilan

24 – 26 minggu) kira 1% dari BB ; pada kehamilan 35 minggu cadangan tersebut

sekitar 15% dari BB. Plasenta memiliki kemampuan untuk “clears” bilirubin dan

produk metabolit lain melalui aktivitas dari enzym transferase. Janin menghasilkan

protein spesifik yang disebut sebagai alfafetoprotein - AFP dari hepar. Puncak kadar

AFP tercapai pada kehamilan 12 – 16 minggu dan setelah itu terus menurun sampai

aterm. Protein tersebut disekresi melalui ginjal janin dan ditelan kembali untuk

mengalami degradasi dalam usus. Bila janin mengalami gangguan menelan (misalnya

pada janin anensepalus atau kelainan NTD’s lain) maka kadar serum AFP tersebut

meningkat.

CAIRAN AMNION

Volume cairan amnion saat aterm kira-kira 800 ml dan pH 7.2. Gambar dibawah

menunjukkan jalur pertukaran dalam cairan amnion:

Gambar 1. Pertukaran bahan terlarut dan air dalam cairan amnion

7

Page 8: 8b Word Bblr

Polihidramnion (hidramnion) : volume air ketuban > 2000 ml, dapat terjadi pada

kehamilan normal akan tetapi 50% keadaan ini disertai dengan kelainan pada ibu atau

janin. Oligohidramnion secara objektif ditentukan dengan pengukuran kantung

terbesar dengan ultrasonografi yang menunjukkan angka kurang dari 2 cm x 2 cm

atau jumlah dari 4 kuadran total kurang dari 5 cm ( amniotic fluid index ).

Oligohidramnion sering berkaitan dengan :

Janin kecil

Agenesis renal

Displasia traktus urinarius

‘Amniotic fluid marker’

Alfafetoprotein berasal dari janin, kadar AFP dalam cairan amnion dan serum

maternal mempunyai nilai prediktif yang tinggi dalam diagnosa prenatal NTD’s dan

kelainan kongenital lain. Kadar MS-AFP yang tinggi menunjukkan adanya

peningkatan kadar protein cairan amnion dan kemungkinan adanya NTD’s

SISTEM KARDIOVASKULAR

Perubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan

penyesuaian sirkulasi neonatus berupa :

pengalihan aliran darah dari paru,

penutupan ductus arteriosus Bottali dan foramen ovale serta

obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis.

8

Page 9: 8b Word Bblr

Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase :

1. Fase intrauterin dimana janin sangat tergantung pada plasenta

2. Fase transisi yang dimulai segera setelah lahir dan tangisan pertama

3. Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap pada bulan pertama

kehidupan

Fase intrauterin

Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju

janin (gambar 2 dan 3 )Lebih dari 50% cardiac out-put berjalan menuju plasenta

melewati arteri umbilikalis. Cardiac out-put terus meningkat sampai aterm dengan

nilai 200 ml/menit. Frekuensi detak jantung untuk mempertahankan cardiac output

tersebut 110 – 150 kali per menit. Tekanan darah fetus terus meningkat sampai aterm,

pada kehamilan 35 minggu tekanan sistolik 75 mmHg dan tekanan diastolik 55

mmHg. Sel darah merah, kadar hemoglobin dan “packed cell volume” terus

meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF. Pada

kehamilan 15 minggu semua sel darah merah mengandung HbF. Ada kehamilan 36

minggu, terdapat 70% HbF dan 30% Hb A. HbF memiliki kemampuan mengikat

oksogen lebih besar dibanding HbA. HbF lebih resisten terhadap hemolisis namun

lebih rentan terhadap trauma.

9

Page 10: 8b Word Bblr

Gambar 2. Sirkulasi janin

Gambar 3. Transfer O2 dan CO2 plasenta

Fase transisi

Saat persalinan, terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika janin

1. Ligasi talipusat yang menyebabkan kenaikan tekanan arterial

2. Kenaikan kadar CO2 dan penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan

janin

10

Page 11: 8b Word Bblr

Setelah beberapa tarikan nafas, tekanan intrathoracal neonatus masih rendah (-40

sampai – 50 mmHg) ; setelah jalan nafas mengembang, tekanan meningkat kearah

nilai dewasa yaitu -7 sampai -8 mmHg. Tahanan vaskular dalam paru yang semula

tinggi terus menurun sampai 75 – 80%. Tekanan dalam arteri pulmonalis menurun

sampai 50% saat tekanan atrium kiri meningkat dua kali lipat. Sirkulasi neonatus

menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale

berlangsung, namun proses penyesuaian terus berlangsung sampai 1 – 2 bulan

kemudian.

Fase Ekstrauterin

Ductus arteriousus umumnya mengalami obliterasi pada awal periode post

natal sebagai reflek adanya kenaikan oksigen dan prostaglandin. Bila ductus tetap

terbuka, akan terdengar bising crescendo yang berkurang saat diastolik (“machinery

murmur”) yang terdengar diatas celah intercosta ke II kiri. Obliterase foramen ovale

biasanya berlangsung dalam 6 – 8 minggu. Foramen ovale tetap ada pada beberapa

individu tanpa menimbulkan gejala. Obliterasi ductus venosus dari hepar ke vena

cava menyisakan ligamentum venosum. Sisa penutupan vena umbilikalis menjadi

ligamentum teres hepatis.

Hemodinamika orang dewasa normal berbeda dengan janin dalam hal :

1. Darah vena dan arteri tidak bercampur dalam atrium

2. Vena cava hanya membawa darah yang terdeoksigenasi menuju atrium kanan,

dan selanjutnya menuju ventrikel kanan dan kemudian memompakan darah

kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru

3. Aorta hanya membawa darah yang teroksigenasi dari jantung kiri melalui

vena pulmonalis untuk selanjutnya di distribusikan keseluruh tubuh janin.

11

Page 12: 8b Word Bblr

FUNGSI RESPIRASI

Pada kehamilan 22 minggu, sistem kapiler terbentuk dan paru sudah memiliki

kemampuan untuk melakukan pertukaran gas. Pada saat aterm, sudah terbentuk 3 – 4

generasi alvoulus. Epitel yang semula berbentuk kubis merubah menjadi pipih saat

pernafasan pertama. Pada kehamilan 24 minggu, cairan yang mengisi alvolus dan

saluran nafas lain. Saat ini, paru mengeluarkan surfactan lipoprotein yang

memungkinkan berkembangnya paru janin setelah lahir dan membantu

mempertahankan volume ruangan udara dalam paru. Sampai kehamilan 35 minggu

jumlah surfactan masih belum mencukupi dan dapat menyebabkan terjadinya hyalin

membrane disease. Janin melakukan gerakan nafas intrauterin yang menjadi semakin

sering dengan bertambahnya usia kehamilan Pertukaran gas pada janin berlangsung

di plasenta. Pertukaran gas sebanding dengan perbedaan tekanan partial masing-

masing gas dan luas permukaan dan berbanding terbalik dengan ketebalan membran.

Jadi plasenta dapat dilihat sebagai “paru” janin intrauterin.

Tekanan parsial O2 (PO2) darah janin lebih rendah dibandingkan darah ibu,

namun oleh karena darah janin mengandung banyak HbF maka saturasi oksigen janin

yang ada sudah dapat mencukupi kebutuhan. PCO2 dan CO2 pada darah janin lebih

tinggi dibandingkan darah ibu sehingga CO2 akan mengalami difusi dari janin ke ibu.

Aktivitas pernafasan janin intrauterin menyebabkan adanya aspirasi cairan amnion

kedalam bronchiolus, untuk dapat masuk jauh kedalam alveolus diperlukan tekanan

yang lebih besar. Episode hipoksia berat pada kehamilan lanjut atau selama

persalinan dapat menyebabkan “gasping” sehingga cairan amnion yang kadang

bercampur dengan mekonium masuk keparu bagian dalam.

FUNGSI GASTROINTESTINAL

Sebelum dilahirkan, traktus gastrointestinal tidak pernah menjalankan fungsi

yang sebenarnya. Sebagian cairan amnion yang ditelan berikut materi seluler yang

12

Page 13: 8b Word Bblr

terkandung didalamnya melalui aktivitas enzymatik dan bakteri dirubah menjadi

mekonium. Mekonium tetap berada didalam usus kecuali bila terjadi hipoksia hebat

yang menyebabkan kontraksi otot usus sehingga mekonium keluar dan bercampur

dengan cairan ketuban. Dalam beberapa kadaan keberadaaan mekonium dalam cairan

amnion merupakan bentuk kematangan traktus digestivus dan bukan merupakan

indikasi adanya hipoksia akut. Pada janin, hepar berperan sebagai tempat

penyimpanan glikogen dan zat besi. Vitamin K dalam hepar pada neonatus sangat

minimal oelh karena pembentukannya tergantung pada aktivitas bakteri. Defisiensi

vitamin K dapat menyebabkan perdarahan neonatus pada beberapa hari pertama

pasca persalinan.

Proses glukoneogenesis dari asam amino dan timbunan glukosa yang memadai dalam

hepar belum terjadi saat kehidupan neonatus. Lebih lanjut, aktivitas kadar hormon

pengatur karbohidrat seperti cortisol, epinefrin dan glukagon juga masih belum

efisien. Dengan demikian, hipoglikemia neonatal adalah merupakan keadaan yang

sering terjadi bila janin berada pada suhu yang dingin atau malnutrisi. Proses

glukoronidasi pada kehidupan awal neonatus sangat terbatas sehingga bilirubin tak

dapat langsung dikonjugasi menjadi empedu. Setelah hemolisis fisiologis pada awal

neonatus atau adanya hemolisis patologis pada isoimunisasi nenoatus dapat terjadi

kern icterus.

FUNGSI GINJAL

Ginjal terbentuk dari mesonefros, glomerulus terbentuk sampai kehamilan

minggu ke 36. Ginjal tidak terlampau diperlukan bagi pertumbuhan dan

perkembangan janin. Plasenta, paru dan ginjal maternal dalam keadaan normal akan

mengatur keseimbangan air dan elektrolit pada janin. Pembentukan urine dimulai

pada minggu 9 – 12. Pada kehamilan 32 minggu, produksi urine mencapai 12 ml/jam,

saat aterm 28 ml/jam. Urine janin adalah komponen utama dari cairan amnion.

13

Page 14: 8b Word Bblr

SISTEM IMUNOLOGI

Pada awal kehamilan kapasitas janin untuk menghasilkan antibodi terhadap

antigen maternal atau invasi bakteri sangat buruk. Respon imunologi pada janin

diperkirakan mulai terjadi sejak minggu ke 20. Respon janin dibantu dengan transfer

antibodi maternal dalam bentuk perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa

saat pasca persalinan. Terdapat 3 jenis leukosit yang berada dalam darah: granulosit –

monosit dan limfosit. Granulosit : granulosit eosinofilik – basofilik dan neutrofilik.

Limfosit : T-cells [derivat dari thymus] dan B-cells [derivat dari “Bone Marrow”] .

Immunoglobulin (Ig) adalah serum globulin yang terdiri dari IgG – IgM – IgA - IgD

dan IgE

Pada neonatus, limpa janin mulai menghasilkan IgG dan IgM. Pembentukan

IgG semakin meningkat 3 – 4 minggu pasca persalinan. Perbandingan antara IgG dan

IgM penting untuk menentukan ada tidaknya infeksi intra uterin. Kadar serum IgG

janin aterm sama dengan kadar maternal oleh karena dapat melewati plasenta. IgG

merupakan 90% dari antibodi serum jain yang berasal dari ibu. IgM terutama berasal

dari janin sehingga dapat digunakan untuk menentukan adanya infeksi intrauterin.

ENDOKRIN

Thyroid adalah kelenjar endokrin pertama yang terbentuk pada tubuh

janin.Pancreas terbentuk pada minggu ke 12 dan insulin dihasilkan oleh sel B

pankreas. Insulin maternal tidak dapat melewati plasenta sehingga janin harus

membentuk insulin sendiri untuk kepentingan metabolisme glukosa. Semua hormon

pertumbuhan yang disintesa kelenjar hipofise anterior terdapat pada janin, namun

peranan sebenarnya dari hormon protein pada kehidupan janin belum diketahui

dengan pasti. Kortek adrenal janin adalah organ endokrin aktif yang memproduksi

hormon steroid dalam jumlah besar. Atrofi kelenjar adrenal seperti yang terjadi pada

janin anensepali dapat menyebabkan kehamilan postmatur. Janin memproduksi TSH

14

Page 15: 8b Word Bblr

– thyroid stimulating hormon sejak minggu ke 14 yang menyebabkan pelepasan T3

dan T4 ..

2.Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

Seorang bayi baru lahir dikatakan normal apabila memiliki ciri-ciri berikut:

Bayi baru lahir normal memiliki berat badan 2,5 – 4 Kg

Panjang badan 48 – 52 cm

Lingkar dada 30 – 38 cm

Lingkar kepala 33 – 35 cm

Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit

Pernafasan ± – 60 40 kali/menit

Kulit bayi baru lahir terlihat kemerahan dan licin karena jaringan sub kutan

cukup

Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna

Kuku agak panjang dan lemas

Genitalia; untuk perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora dan

untuk laki-laki testis sudah turun, skrotum sudah ada

Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik

Reflek graps atau menggenggam sudah baik

memiliki eliminasi yang baik, mekonium untuk bayi baru lahir akan keluar

dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna hitam kecoklatan

3. ETIOLOGI BBLR

1. Faktor Ibu :

a. Gizi saat hamil yang kurang

Kekurangan zat gizi yang diperlukan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan

makin tingginya kehamilan premature atau BBLR dan cacat bawaan.

15

Page 16: 8b Word Bblr

b. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat (kurang dari 1 tahun)

Jarak kehamilan sebaiknya lebih dari 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu

dekat menyebabkan ibu punya waktu yang terlalu singkat untuk memulihkan

kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya.

c. Umur kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun.

d. Penyakit ibu

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya :

- Toksemia Gravidarum

- Perdarahan antepartum

- Trauma fisik dan Pikologis

Penyakit lainnya :

- Nefritis akut

- DM

- Infeksi akut atau tindakan operatif

e. Kebiasaan

- Merokok

- Alcohol

- Obat-obatan

2. Faktor janin :

a. Kelainan kromosom

b. Malformasi

c. Infeksi bawaan yang didapat dalam kandungan (missal : TORCH)

d. Kehamilan ganda

3. Keadaan social ekonomi yang rendah

16

Page 17: 8b Word Bblr

4. Klasifikasi BBLR dan interpretasinya

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang 2.500 gram tanpa

memandang masa kehamilan.

Ada beberapa cara dalam mengelompokkan bayi BBLR, yaitu :

1) Menurut masa gestasinya:

a. Prematur Murni :

Prematur Murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37

minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan

(Ester, 2003).

b. Dismaturitas :

Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan

seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena mengalami gangguan

pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk

masa kehamilannya (Ester, 2003).

2) Menurut harapan hidupnya :

Klasifikasi bayi berdasarkan berat lahir (Manuaba, 2007) :

Bayi Berat Lahir Lebih (BBLL) > 4000 gr

Bayi Berat Lahir Cukup (BBLC) 2500 – 4000 gr

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 1500 – 2500 gr

Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) 1000 – 1500 gr

Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) < 1000 gr

Klasifikasi bayi berdasarkan masa gestasi (kehamilan), dihitung dari hari

pertama haid terakhir sampai saat kelahiran (Manuaba,2007) :

Bayi Kurang Bulan (preterm), bayi lahir dengan masa gestasi < 37 minggu

(< 259 hari)

17

Page 18: 8b Word Bblr

Bayi Cukup Bulan (aterm), bayi lahir dengan masa gestasi 37 – 42 minggu

(259 – 293 hari)

Bayi Lebih Bulan (post-term / serotinus), bayi lahir dengan masa gestasi >

42 minggu (> 293 hari)

Klasifikasi bayi berdasarkan hubungan berat lahir terhadap masa gestasi

Kecil untuk masa kehamilan (KMK) Bayi lahir dgn BB < 10 persentil

menurut kurva Lubchenko

Sesuai untuk masa kehamilan (SMK) Bayi lahir dgn BB 10 – 90 persentil

menurut kurva Lubchenko

Besar untuk masa kehamilan (BMK) Bayi lahir dgn BB > 90 persentil

menurut kurva Lubchenko

18

Page 19: 8b Word Bblr

5. Mengapa bayi malas minum?

Berdasarkan scenario, bayi tersebut cukup bulan akan tetapi mengalami berat lahir

rendah yang mengakibatkan sarafnya blum bekerja dengan baik, sehingga tonus otot

pun blum kuat untuk melakukan reflex mengisap dan menelan dengan baik

sebagaimana mestinya. Sehingga bayi tersebut mengalami malas minum.

6.Masalah-masalah yang timbul pada bayi berat lahir rendah ?

A.Masalah jangka pendek yang terjadi pada BBLR

Gangguan Metabolik

a) Hipotermia

Terjadi karena hanya sedikitnya lemak tubuh dan system

pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum matang.

Adapun ciri-ciri bayi BBLR yang mengalami hipotermia

adalah sebagai berikut:

Suhu tubuh <320 C

Mengantuk dan sukar dibangunkan

Menangis sangat lemah

Seluruh tubuh dingin

Pernafasan lambat

19

Page 20: 8b Word Bblr

Pernafasan tidak teratur

Bunyi jantung lambat

Tidak mau menetek, sehingga beresiko dehidrasi

b) Hipoglikemia

Gula darah berfungsi sebagai makanan otak dan membawa

oksigen ke otak. Jika asupan glukosa ini kurang, akibatnya sel-

sel syaraf di otak mati dan mempengaruhi kecerdasan bayi

kelak. BBLR membutuhkan ASI segera mungkin setelah lahir

dan minum sangat sering (setiap 2 jam) pada minggu pertama.

c) Hiperglikemia

Hiperglikemia sering merupakan masalah pada bayi yang

sangat amat premature yang mendapat cairan glukosa

berlebihan secara intervena, tetapi mungkin juga terjadi pada

bayi BBLR lainnya.

d) Masalah pemberian ASI

Masalah pemberian ASI pada BBLR terjadi karena ukuran

ubuh bayi dengan BBLR kecil, kurang energi, lemah,

lambungnya kecil dan tidak dapat menghisap. Bayi dengan

BBLR sering mendapatkan ASI dengan bantuan,

membutuhkan pemberian ASI dalam jumlah yang lebih sedikit

tetapi sering.

1) Gangguan Imunitas

a) Gangguan Imunologik

Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya

kadar IgG, maupun gamma globulin. Bayi premature relative

belum sanggup membentuk antibody dan daya fagositosis serta

reaksi terhadap infeksi belum baik.

b) Kejang saat dilahirkan

20

Page 21: 8b Word Bblr

Biasanya bayi akan dipantau dalam 1 X 24 jam untuk dicari

penyebabnya. Misalnya apakah karena infeksi saluran lahir

(prenatal), perdarahan intracranial, atau karena vitamin B6

yang dikonsumsi ibu. Selain itu bayi akan dijaga jalan nafasnya

agar tetap dalam kondisi bebas.

2) Gangguan Pernafasan

a) Asfiksia

Bayi BBLR bias berkurang, cukup atau lebih bulan, semuanya

berdampak pada proses adaptasi pernafasan waktu lahir

sehingga mengalami asfiksia lahir. Bayi BBLR membutuhkan

kecepatan dan keterampilan resusitasi.

b) Apneu Periodik (Henti Napas)

Kerap terjadi pada bayi BBLR karena prematuritas, organ

paru-paru dan susunan saraf pusat yang belum sempurna

mengakibatkan kadang-kadang bayi berhenti bernafas. Hal ini

tentu memerlukan pemantauan dengan seksama.

3) Gangguan Sistem Peredaran Darah

a) Anemia

Anemia fisiologi pada bayi BBLR disebabkan oleh supresi

eritropoetin pasca lahir, persediaan besi janin yang sedikit,

serta bertambah besarnya volume darah sebagai akibat

pertumbuhan yang relative lebih cepat. Oleh karena itu, anemia

pada bayi BBLR terjadi lebih dini. Kehilangan darah pada

janin atau neonatus akan memperberat anemianya.

b) Kejang

21

Page 22: 8b Word Bblr

Suatu kondisi apabila ditemukan adanya tremor yang disertai

adanya penurunan kesadaran, terjadi gerakan yang tidak

terkendali pada mulut, mata, atau anggota gerak lain, atau

terjadi mulut mencucu, terjadi kekakuan seluruh tubuh tanpa

adanya rangsangan.

A. Masalah jangka panjang yang terjadi pada BBLR

1) Masalah Psikis

a) Gangguan perkembangan dan pertumbuhan

Pada bayi BBLR, pertumbuhan dan perkembangan lebih

lambat berkaitan dengan maturitas otak.

b) Gangguan bicara dan komunikasi

Penelitian longitudinal menunjukkan perbedaan kecepatan

bicara yang menarik antara BBLR dan berat lahir normal

(BLN). Pada bayi BBLR kemampuan bicaranya akan terlambat

dibandingkan BLN sampai usia 61/2 tahun.

c) Gangguan atensi dan hiperaktif

Dulu dikenal sebagai minimal brain disorder, sekarang lebih

banyak disebut sebagai ADD dan ADHD. Merupakan

gangguan neurologi. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan

ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada

perempuan. Lebih banyak pada anak dengan berat lahir <

2041gr. Sering disertai dengan gejala ringan (minor

neurological sign) dan perubahan prilaku. Paling sering disertai

gangguan disfungsi integrasi sensori (sensori processing

disorder)

2) Masalah Fisik

22

Page 23: 8b Word Bblr

a) Penyakit paru kronik

Keadaan ini dapat disebabkan karena infeksi, kebiasaan ibu

merokok selama kehamilan, dan radiasi udara dilingkungan.

b) Gangguan penglihatan (Retinopati) dan pendengaran

Sering dikeluhkan gangguan penglihatan, ini menyerang bayi

BBLR dengan berat badan <1500gr dan massa gestasi <30

minggu. Bayi bisa mengalami kebutaan.

c) Kelainan bawaan (kelainan kongenital)

Kelainan bawaan adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi

maupun metabolism tubuh yang ditemukan pada bayi ketika ia

dilahirkan. Cacat bawaan lebih sering ditemukan pada bayi

BBLR daripada bayi lahir hidup lainnya. Sekitar 3-4% bayi

baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Angka

kejadian cacat bawaan meninggi pada bayi SMK dan KMK,

sedangkan kejadian yang paling tinggi adalah pada bayi

dengan pertumbuhan intrauteri n yang terlambat.

7.Pencegahan dan penanganan BBLR

Pencegahan BBLR

1. Pendidikan masyarakat melalui media yang ada tentang bahaya dan kerugian

kelahiran preterm atau berat lahir rendah.

2. Melaksanakan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan

merujuk bila terdapat kelainan.

3. Meningkatkan gizi masyarakat sehingga mencegah terjadinya BBLR. Pada ibu

hamil mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi. Perhatikan jenis makanan

pada masa tiap trimester kehamilan.

4. Rencanakan kehamilan sehingga sebelum terjadinya konsepsi sudah terlebih dulu

memperbaiki status gizi si ibu.

23

Page 24: 8b Word Bblr

5. Mengikuti keluarga berencana.

6. Memperhatikan perawatan selama kehamilan agar terhindar dari infeksi.

7. Menghindarkan kerja berat selama hamil. Dalam hal ini diperlukan peraturan

yang dapat melindungi wanita hamil dari sangsi pemutusan hubungan kerja.

8. Hindari alcohol, narkotika, obat-obatan yang tidak perlu, dan jamu.

9. Memperhatikan jarak kehamilan, sebaiknya >2tahun.

10. Gizi ibu harus seimbang, pada masa kehamilan kenaikan berat badan wanita

hamil ± 10-12kg

11. Pemberian suplemen zat besi minimal 90 tablet pada masa kehamilan

12. Konseling antenatal care minimal 4 kali dilakukan selama masa kehamilan.

13. Deteksi dini terhadap penyakit – penyakit sistemik (DM, hipertensi, penyakit

tiroid, penyakit jantung pada kehamilan)

14. Pelaksanaan screening pada penyakit menular seksual

15. Pemberian imunisasi TT pada masa kehamilan

Penanganan BBLR :

1.Pengaturan suhu : bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermia bila

berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan

tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya

jaringan lemak di bawah kulit dan kekurangan lemak coklat (brown fat), untuk

mencegah hipotermi, perlu diusahakan lingkungan yang cukup hangat uyntuk bayi

dengan berat badan kurang dari 2 kg adlah 35 0C dan untuk bayi dengan berat badan

2-2,5 kg 340C, agar ia dapat mempertahankansuhu tubuh sekitar 370C. Kelembapan

pada inkubator berkisar antara 50 – 60 persen. Kelembapan yang lebih tinggi

diperlukan pada bayi sindroma gangguan pernapasan. Bila inkubator tidak ada

pemanasan pada bayi dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan

botol – botol hangat disekitarnya atau dengan memasang lampu petromaks di dekat

tempat tidur bayi.

24

Page 25: 8b Word Bblr

2.Makanan bayi : pada bayi prematur refleks isap, telan, dan batuk belum sempurna,

kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih

kurang di samping itu kebutuhan protein 3 – 5 g/hari dan tinggi kalori

(110kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi

dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum ini dimulai pada bayi

berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.

Sebelum pemberian minum pertama harus dilakukan pengisapan cairan lambung.

Hal ini perlu mengetahui ada tidaknya atresia esofagus dan mencegah muntah.

Pengisapan cairan lambung juga dilkukan pada setiap sebelum pemberian minum

berikutnya. Pada umumnya bayi dengan berat kurang dari 1500gram kurang mampu

mengisap air susu ibu atau susu botol, terutama pada hari-hari pertama. Dalam hal ini

bayi diberi minum melalui sonde lambung (orogastric-lambung).

3. Mencegah infeksi: bayi BBLR mudah sekali diserang infeksi. Ini disebabkan oleh

karena daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belu sanggup

membentuk antibody dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum

baik. Untuk mencegah infeksi para petugas perlu disadarkan akan bahaya infeksi

selanjutnya perlu: 1)diadakan pemisahan antara bayi yang kena infeksi dengan

dengan bayi yang tidak terkena infeksi.2) mencuci tangan setiap kali sebelum dan

sesudah memegang seorang bayi 3) membersihkan tempat tidur bayi segera sesudah

tidak dipakai lagi. 5) setiap bayi mempunyai perlengkapan sendiri. 6) kalau mungkin

setiap bayi dimandikan di tempat tidurnya masing-masingdengan perlengkapan

sendiri. 7) setiap petugas dibangsal bayi harus memakai pakaian yang telah

disediakan. 8) penderita yang sakit atau mempunyai penyakit yang menular dilarang

bertugas. 9) kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik-baiknya. 10) para

pengunjung orang sakit hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca.

4. Pemberian Oksigen : ini biasanya diberikan pada bayi preterm BBLR akibat fungsi

paru-paru yang tidak berfungsi dengan baik. Oksigen diberikan 30-35 persen dalam

25

Page 26: 8b Word Bblr

headbox, bisa juga kita gunakan sungkup khusus untuk bayi atau bisa juga dengan

tangan yang delipkan selang oksigen.

5. pengawasan jalan nafas : pada bayi baru lahir yang harus diperhatikan adalah jalan

nafasnya untuk menghindari obstruksi dari jalan nafas sehingga bayi tidak hipoksia

bisa kita lakukan dengan aspirasi lender di hidung, pharing,trachea,bronchioles dll

6.Perawatan metode kangguru bagi BBLR

Perawatan metode kanguru memiliki 3 komponen :

a. Kontak kulit dengan kulit antara bagian depan tubuh bayi dengan dada dan

perut ibu dalam baju kangguru.

Ibu merupakan sumber panas bagi bayi. Kontak kulit dengan kulit dimulai

saatsetelah lahir dan berlanjut siang dan malam. Bayi hanya

memakai topi atau kain untuk menjaga kepala tetap hangat dan

bayi menggunakan popok yang dilapisi plastik sehingga bayi

mendapatkan sumber panas secara terus menerus melalui konduksi dan

radiasi. Pengganti ibu boleh ayah, tante, nenek.

b. ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian minum hanya ASI sampai bayi

berumur 6 bulan . Bay i men yusu s eg e ra s e t e l ah l ah i r . Ka in

yang membungku s di sekeliling ibu dan bayi dilonggarkan

untuk menyusui. Berikan informasi untuk membantu ibu bagaimana

menyusui bayi.

c. Memberikan dukungan terhadap ibu dan bayi

Wa l aup un kebu tuhan i bu a t au bay i t e rpen uh i dengan

t i d ak memisahkan mereka. Ibu membutuhkan banyak

dukungan dari suami dan keluarga yang l a i n un tuk men j aga

kon t ak yang t e ru s mene rus

26

Page 27: 8b Word Bblr

Referensi :

Prawirohardjo, Sarwono ;Ilmu Kebidanan ;Jakarta ,PT Bina pustaka sarwono

Prawirohardjo, 2012

Proverawati, atikah . “Berat badan Lahir Rendah” Yogyakarta .Nuha medika, 2010

DeCherney AH. Nathan L : Current Obstetrics and Gynecologic, Diagnosis and

Treatment McGraw – Hill Companies , 2003.

Harris R, Andrews T: Prenatal screening for Down’s syndrome Arch Dis Child ;63-

705, 1988.

Jafee RB: Fetoplacental endocrine and metabolic physiology. Clin Perinatol 10-669,

1983.

Llewelyn-Jones : Obstetrics and Gynecology 7th ed. Mosby, 1999

Wald NJ, Cuckle HS, Nanchahal K: Amniotic fluid acetylcholinesterase

measurement in the prenatal diagnosis of open neural tube defects. Second report of

the Collaborative Acetylcholinesterase study. Prenat Diagn;9-813, 1989

Proverawati, atikah . “Berat badan Lahir Rendah” Yogyakarta .Nuha medika, 2010

27

Page 28: 8b Word Bblr

http://www.slideshare.net/FxAlexander/bayi-berat-lahir-rendah

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FKS1KEDOKTERAN/0810211029/BAB

%20II.pdf

28