8. Pengendalian Optimasi PID

4
5/23/2018 8.PengendalianOptimasiPID-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/8-pengendalian-optimasi-pid 1/4  Praktek Sistem Kendali 8. PENGENDALIAN METODE OPTIMASI PID PADA JARINGAN SIMULATOR 8.1 Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, diharapkan dapat : a. Menjelaskan tanggapan kendali dari sistem kendali otomatis dengan alat kendali PID pada suatu simulator jaringan terkontrol orde ke-2.  b. Menyebutkan kriteria pengesetan alat kendali PID. c. Mengotimalkan pengesetan parameter kendali dengan metode jerat terbuka. d. Mengotimalkan pengesetan parameter kendali dengan metode jerat tertutup. 8.2 Dasar Teori Seperti yang telah disinggung pada percobaan tanggapan alat kendali PID, baha alat kendali PID banyak digunakan di industri dan pengesetan parameter kontrolnya harus sesuai dengan sistem !"plant#$ yang dikontrol. Pada percobaan ini, alaupun masih bersi%at simulasi, praktikan akan dikenalkan dengan  beberapa metode penalaan parameter kendali guna memperoleh tanggapan sistem kendali yang optimal. Metode penalaan sering juga disama-artikan dengan metode optimasi sistem kendali. Salah satu kelebihan alat kendali PID dibanding dengan alat kendali yang berkembang pesat deasa ini, seperti "&dapti'e (ontrol#, adalah baha untuk merancang alat kendali ini !PID$ kita tidak harus mengetahui model sistem yang akan dikontrol. )ntuk memperoleh tanggapan kendali yang optimal, bisa dilakukan pengesetan atau penalaan parameter kendali langsung ditempat sistem yang akan dikendalikan berada. Sementara alat kendali lain seperti yang tersebut diatas, model plant yang akan dikendalikan harus diketahui terkebih dahulu. Itu pun masih memerlukan kemampuan matematis tingkat tinggi. Inilah yang menyebabkan alat kendali PID masih tetap bertahan sebagai primadona di industri kendali dan terus dikembangkan guna memperolaeh kinerja yang lebih baik.  Penalaan parameter kendali Tujuan penalaan adalah penetapan parameter-parameter kendali sehingga kinerja sistem kendali  bisa optimum. *ptimal dalam arti stabil, peka terhadap adanya perubahan atau gangguan, dan cepat dan mengantisipasi semua jenis perubahan akibat perubahan "set-point# maupun gangguan. *leh karena itu pula penalaan biasa disebut optimasi sistem. Penalaan parameter kendali bisa dilakukan secara teoritis apa bila model !%ungsi alih$ plant diketahui. +ila model plant tidak diketahui secara jelas maka metode eksperimen adalah yang  paling tepat. Metode eksperimen yang dibahas berikut ini adalah metode penalaan, yakni metode  jerat terbuka dan jerat tertutup. 8.2.1 Metoda jerat terbuka atau Metode Kurva Reaksi Dalam metode ini, semua alat kendali tidak di%ungsikan. Plant diberi masukan step dan keluarannya direkam dan diproses. Sehingga diperoleh kur'a " S#. Dari kur'a ini diperoleh aktu tunda !delay-time$ dan "time constant# seperti terlihat pada gambar dibaah ini. Dari kedua harga ini dan penguatan plant s, kemudian ditentukan parameter kendali untuk masing- masing kon%igurasi, berdasarkan tabel /eigler dan 0ichols !abel 1.$.  Polban eknik *tomasi Industri 23

description

aa

Transcript of 8. Pengendalian Optimasi PID

SISTEM KENDALI OTOMATIS DENGAN ALAT KENDALI PID PADA JARINGAN SIMULATOR

Praktek Sistem Kendali

8. PENGENDALIAN METODE OPTIMASI

PID PADA JARINGAN SIMULATOR

8.1 Tujuan PercobaanSetelah melakukan percobaan, diharapkan dapat :

a. Menjelaskan tanggapan kendali dari sistem kendali otomatis dengan alat kendali PID pada suatu simulator jaringan terkontrol orde ke-2.

b. Menyebutkan kriteria pengesetan alat kendali PID.

c. Mengotimalkan pengesetan parameter kendali dengan metode jerat terbuka.

d. Mengotimalkan pengesetan parameter kendali dengan metode jerat tertutup.

8.2 Dasar TeoriSeperti yang telah disinggung pada percobaan tanggapan alat kendali PID, bahwa alat kendali PID banyak digunakan di industri dan pengesetan parameter kontrolnya harus sesuai dengan sistem (plant) yang dikontrol.

Pada percobaan ini, walaupun masih bersifat simulasi, praktikan akan dikenalkan dengan beberapa metode penalaan parameter kendali guna memperoleh tanggapan sistem kendali yang optimal. Metode penalaan sering juga disama-artikan dengan metode optimasi sistem kendali.

Salah satu kelebihan alat kendali PID dibanding dengan alat kendali yang berkembang pesat dewasa ini, seperti Adaptive Control, adalah bahwa untuk merancang alat kendali ini (PID) kita tidak harus mengetahui model sistem yang akan dikontrol. Untuk memperoleh tanggapan kendali yang optimal, bisa dilakukan pengesetan atau penalaan parameter kendali langsung ditempat sistem yang akan dikendalikan berada. Sementara alat kendali lain seperti yang tersebut diatas, model plant yang akan dikendalikan harus diketahui terkebih dahulu. Itu pun masih memerlukan kemampuan matematis tingkat tinggi. Inilah yang menyebabkan alat kendali PID masih tetap bertahan sebagai primadona di industri kendali dan terus dikembangkan guna memperolaeh kinerja yang lebih baik.

Penalaan parameter kendali

Tujuan penalaan adalah penetapan parameter-parameter kendali sehingga kinerja sistem kendali bisa optimum. Optimal dalam arti stabil, peka terhadap adanya perubahan atau gangguan, dan cepat dan mengantisipasi semua jenis perubahan akibat perubahan set-point maupun gangguan. Oleh karena itu pula penalaan biasa disebut optimasi sistem.

Penalaan parameter kendali bisa dilakukan secara teoritis apa bila model (fungsi alih) plant diketahui. Bila model plant tidak diketahui secara jelas maka metode eksperimen adalah yang paling tepat. Metode eksperimen yang dibahas berikut ini adalah metode penalaan, yakni metode jerat terbuka dan jerat tertutup.

8.2.1 Metoda jerat terbuka atau Metode Kurva ReaksiDalam metode ini, semua alat kendali tidak difungsikan. Plant diberi masukan step dan keluarannya direkam dan diproses. Sehingga diperoleh kurva S. Dari kurva ini diperoleh waktu tunda (delay-time) L dan time constant T seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Dari kedua harga ini dan penguatan plant Ks, kemudian ditentukan parameter kendali untuk masing-masing konfigurasi, berdasarkan tabel Zeigler dan Nichols (Tabel 8.1).

Gambar 8.1. - Penalaan metode jerat terbuka

Tabel 8.1 - Penalaan metode jerat terbuka

Jenis alat kendaliKpTiTd

P

0

PI

0

PID

2 L0.5 L

Catatan : Nilai Ks ditentukan dari nilai referensi dibagi nilai keluaran 8.2.2. Metoda jerat tertutup atau Metode Osilasi Pada metode ini, plant dihubungkan ke alat kendali P dan keluaran plant diumpan-balikan ke alat kendali melalui penjumlah seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 8.2. Penalaan metode jerat tertutup

Yang perlu dilakukan pada metoda ini adalah memvariasikan Kp, yaitu mulai dari 0 sampai penguatan tertentu, sehingga tanggapan sistem mulai berosilasi. Osilasi disini adalah osilasi uang pertama kali. Penguatan proporsional pada saat sistem mulai berosilasi disebut sustain oscillation atau penguatan kritis (Ku) dan periodenya disebut ultimate period Tu atau periode kritis. Berdasarkan kedua besaran ini, parameter kendali kemudian ditetapkan sesuai tabel berikut.

Tabel 8.2 - Penalaan metode jerat tertutup

Jenis kendaliKpTiTd

P0.5 Ku0

PI0.45 Ku

0

PID0.6 Ku0.5 Pu0.125 Pu

Catatan

Perlu diperhatikan bahwa berhubungan penguatan simulator jaringan (orde ke-2) yang digunakan disini sangat kecil menyebabkan kondisi osilasi murni (tanpa damping) tidak bisa dicapai dengan alat kendali P. Oleh karena itu, penguatan kritis Ku diambil dari tanggapan osilasi dengan damping terkecil.

8.3. Diagram Rangkaian8.4. Daftar alat

1. Catu daya arus searah 15 Volt 2. Potensiometer set point

3. Alat kendali PID4. Jaringan tunda, orde ke-2

5. Penjumlah

6. Avometer

7. Sakelar on/off

8. Plotter/CASSY8.5. Langkah PercobaanMetoda Jerat Tertutup

1. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukan pada diagram rangkaian dan lakukan pengesetan sebagai berikut :

a. T1 = T2 = 5 s

b. W= 5 V

c. Matikan bagian kendali I dan Kendali D2. Masukan tegangan step (W=5 V) dan rekam keluaran plant (variabel terkontrol) untuk Kp= 1; 10; 20; 50; dan 100.

3. Pada penguatan (Kp) berapa osilasi tertinggi terjadi dan berapa periode kritisnya ?

4. Berdasarkan hasil pada langkah 3, set parameter kendali sesuai dengan tabel 8.2 dan fungsikan semua alat kendali. Kemudian, rekam variabel terkontrol jika pada alat kendali dengan masukan tegangan step (W= 5 V), seperti pada langkah 2.

Metoda Jerat Terbuka

1. Jangan fungsikan semua alat kendali (rangkaian loop terbuka). Delay line (Jaringan Tunda) di set T1= T2 = 5s. Berikan tegangan step (W=5 V) pada masukan plant (jaringan tunda) dan rekam keluaran plant. Tentukan waktu mati L dan waktu constant T.

2. Berdasarkan hasil pada langkah 5, tetapkan harga parameter kendali berdasarkan Tabel 8.1. Lakukan pengesetan parameter kendali sesuai dengan nilai optimumnya pada rangkaian loop tertutup. Kemudian, rekam variabel terkontrol jika pada alat kendali dengan masukan tegangan step (W= 5 V). EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

Polban Teknik Otomasi Industri

26

_1096082598.unknown

_1096223516.vsd

_1244515488.unknown

_1096228091.vsd

_1096223368.vsd

_1096082491.unknown

_1096082516.unknown

_1096082443.unknown