Presentation PID

download Presentation PID

of 23

Transcript of Presentation PID

Slide 1

PELVIC INFLAMMATORY DISEASEANDRE PRASETYO MAHESYA1018011109

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGRUMAH SAKIT ABDUL MOELOEKBANDAR LAMPUNG2014

Pelvic inflammatory disease (PID) adalah penyakit infeksi dan inflamasi pada traktur reproduksi bagian atas, termasuk uterus, tuba fallopi, dan struktur penunjang pelvis.

Biasanya disebabkan oleh kolonisasi mikroorganisme(Neisseria gonore dan Klamidia trakomatis) di endoserviks yang bergerak ke atas menuju endometrium dan tuba fallopiPIDEpidemiologiPID menyebabkan 0,29 kematian per 1000 wanita usia 15-44 tahun.

Diperkirakan 100000 wanita menjadi infertil diakibatkan oleh PIDFaktor resikoEtiologiPATOFISIOLOGIAkuisisi dari vagina/infeksi servical

Penyebaran secara asendenBarier mukosa servik yang melemahGangguan suasana servikovaginal akibat antibiotik dan PMSPembukaan servik selama menstruasi dengan aliran yang retrogradHubungan seksual

Jenis Jenis inflamasi yang termasuk pidendometritis, salpingitis, tuba-ovarian abses, diagnosisTrias GejalaNyeri pelvikNyeri pada gerakan pelvikNyeri tekan adnexaAnamnesaGejala muncul biasanya setelah mestruasiNyeri abdomen bagian bawahNyeri diperburuk oleh gerakan, olah raga, koitusNyeri dapat terasa seperti tertusuk, terbakar, kramBiasanya berdurasi 38,3 C

LaboratoriumLeukosit tidak spesifikPeningkatan eritrosit sedimen ratePeningkatan CRPPemeriksaan DNA dan Kultur Gonorre dan ClamidiaRadiologiTransvaginal USG : penebalan dinding tuba > 5mm, Septa inkomplit dalam tuba, cairan mengisi tuba.CT SCAN : servicitis, ooforitis, penebalan ligament uterosakral, dan abses.

LaparoskopiEvaluasi cairan di abdomen, pus, darah, kista.Kriteria minimum: edem dinding tuba, hyperemia permukaan tuba, eksudat pada permukaan tuba.Kriteria diagnostic menurut CDCGroup 1: Nyeri tekan uterin/adnexa dan saat pergerakan servikGroup 2: suhu oral >38,3 C, adanya sekret mukopurulen dari servical/vaginal, peningkatan erythrocyte sedimentation rate, peningkatan c-reactif protein, adanya bukti laboratorium infeksi servikalis oleh N. gonorhea atau C. trachomatis. Grup 3 : kriteria spesifik untuk PID didasarkan pada prosedur yang tepat untuk beberapa pasien yaitu konfirmasi laparoskopik, ultrasonografi transvaginal yang memperlihatkan penebalan, tuba yang terisi cairan dengan atau tanpa cairan bebas pada pelvis, atau kompleks tuba-ovarian, dan endometrial biopsy yang memperlihatkan endometritis.

pENATALAKSANAANINDIKASI RAWAT PADA PIDDiagnosis yang tidak jelasAbses pelvis pada ultrasonografiKehamilanGagal merespon dengan perawatan jalanKetidakmampuan untuk bertoleransi terhadap regimen oralSakit berat atau mual muntah ImunodefisiensiGagal untuk membaik secara klinis setelah 72 jam terapi rawat jalan

TERAPI PEMBEDAHANPasien tidak mengalami perbaikan klinis setelah 72 jam harus dievaluasi ulang dengan laparoskopi dan intervensi pembedahan.

SalpongooforektomiHisterektomi

PROGNOSISPrognosis pada umunya baik jika didiagnosa dan diterapi segera.

KOMPLIKASITersering adalah abses tuba ovarian.Sekuele yang berkepanjangan seperti nyeri pelvis kronik, kehamilan ektopik, infertilitas, dan kegagalan implantasi.

KesimpulanPelvic inflamaory disease adalah penyakit infeksi dan inflamasi pada traktus reproduksi bagian atas, termasuk uterus, tuba fallopi, dan struktur penunjang pelvis.

Biasanya disebabkan oleh N. Gonorrhea dan C. Trachomatis.

Disebabkan oleh penyebaran mikroorganisme secara asenden .

Trias tanda dan gejala: nyeri pelvic, nyeri pada gerakan serviks, dan nyeri tekan adnexa, dan adanya demam.

Laparoskopi adalah standar baku untuk diagnosis defenitif PID.

Terapi dimulai dengan terapi antibiotik empiris spectrum luas.

Jika >72jam tidak membaik maka terapi harus dievaluasi ulang mungkin dengan laparoskopi dan intervensi pembedahan.

Prognosis pada umunya baik jika didiagnosa dan diterapi segera.DAFTAR PUSTAKAPrawirohardjo Sarwono dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit radang panggull. Jkarta. PT Bina Pustaka. 2010.Shepherd, Suzanne M. Pelvic Inflammatory Disease. 2010. Diunduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/256448-print [diperbaharui tanggal 4 Februari 2010]Reyes, Iris. Pelvic Inflammatory Disease. 2010. Diunduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/796092-print [diperbaharui tanggal 10 September 2010]Berek, Jonathan S. 2007. Pelvic Inflammatory Disease dalam Berek & Novaks Gynekology 14th Edition. California : Lippincott William & Wilkins. Pernoll, Martin L. 2001. Pelvic Inflammatory Disease dalam Benson & Pernolls handbook of Obstetric and Gynecology 10th edition. USA : McGrawhill Companies. Edmonds, Keith D. 2007. The Role of Ultrasound in Gynaecology dalam Dewhursts Textbook of Obstetric and Gynaecology 7th edition. London : Blackwell Publishing. Mudgil, Shikha. 2009. Pelvic Inflammatory Disease/Tubo-ovarian Abscess. Diunduh dari : http://emedicine.medscape.com/article/404537-print [diperbaharui tanggal 10 Agustus 2009]

Terima Kasih