8 KIMIA ORGANIK
-
Upload
kikirabbitmoet -
Category
Documents
-
view
21 -
download
3
description
Transcript of 8 KIMIA ORGANIK
I. KIMIA ORGANIKA.Pengertian Kimia Organik
Istilah kimia organik digunakan pertama kali pada tahun 1807.
The term “Organic chemistry” study of compounds derived from natural sources
atau kmia yang mempelajari senyawa-senyawa yang berasal dari makhluk hidup atau senyawa-senyawa yang dapat diturunkan daripadanya.
Pada tahun 1828, Friedrich Wohler, menemukan bahwa senyawa organik dapat disintesis di laboratorium, sehingga definisi kimia organik mengalami perubahan.
Organic chemistry is the study of carbon compounds, atau kimia yang mempelajari senyawa-senyawa karbon yang mengandung ikatan C—C, ikatan C—H atau keduanya
Senyawa Organik Sintetik
Jumlah senyawa organik yang sudah dapat disintesis di laboratorium jauh lebih banyak dibandingkan jumlah senyawa organik alami. Contoh senyawa organik sintetik:vitamin, asam amino, zat pewarna, kamfer, plastik, deterjen, dan insektisida.
IKATAN KIMIA DALAM SENYAWA ORGANIK
IKATAN KOVALEN
Atom karbon biasanya membentuk ikatan kovalen dengan atom lain melalui pemakaian elektron secara bersama.
Misalnya pada senyawa metana (CH4) , karbon bergabung dengan empat atom hidrogen (masing-masing memasok satu elektron valensi) dengan menggunakan bersama empat pasang elektron.
Karbon dapat juga menggunakan pasangan elektron bersama dengan empat atom klorin, membentuk tetraklorometana (CCl4).
1. IKATAN KOVALEN MURNI
Atom karbon mempunyai kemampuan untuk berbagi elektron tidak saja dengan atom yang berbeda tetapi juga dengan atom karbon lainnya.
Ikatan C-C pada etana dan ikatan H-H pada molekul H2 ialah ikatan kovalen murni, di sini elektron digunakan bersama secara adil di antara 2 atom karbon yang identik.
2. IKATAN KOVALEN POLAR
Ialah ikatan kovalen yang pasangan elektronnya tidak terbagi merata di antara kedua atomnya.
Contoh: Ikatan pada molekul H-Cl. Atom Cl lebih elektronegatif daripada atom H. Polarisasi ikatan ini dinyatakan dengan tanda panah yang matanya mengarah ke negatif dan ekornya diberi tanda plus.Atau, muatan parsial ditulis dengan δ+ atau δ- (delta plus atau delta minus).
Contoh: δ+ δ- δ+ δ-
H : Cl : atau H : Cl : atau H—Cl :
Pasangan elektron pengikatan yang terbagi tidak secara merata, lebih condong ke arah Cl
Dalam Tabel Berkala, dari kiri ke kanan dalam periode tertentu, unsur menjadi lebih elektronegatif, karena meningkatnya nomor atom atau muatan pada inti.
Dari atas ke bawah dalam golongan tertentu, unsur menjadi kurang elektronegatif karena elektron valensi terlindungi dari inti akibat meningkatnya jumlah elektron di kulit dalam.
Atom di sebelah kanan ikatan berikut lebih elektronegatif dibandingkan atom di sebelahh kiri:
C—N C—Cl H—O
C—O C—Br H—S
LATIHAN:1. perkirakan polaritas ikatan S—O2.Nyatakan polarisasi ikatan pada struktur tetraklorometana (CCl4)
3. IKATAN KOVALEN MAJEMUK
Perhatikan ikatan pada CO2
O : : C : : O atau O=C=O Dua pasangan elektron digunakan bersama di antara karbon dan oksigen. Ikatan ini dinamakan ikatan rangkap (double bond).
Setiap atom oksigen juga memiliki dua pasangan elektron nonpengikatan atau pasangan elektron bebas.
HCN (Hidrogen Sianida) adalah contoh senyawa sederhana dengan ikatan rangkap tiga (triple bond) yaitu ikatan dengan penggunaan bersama tiga pasang elektron.
H:C:::N: atau H-C≡N
2.1. Hidrokarbon Jenuh (Alkana = Parafin)
Hanya mengandung ikatan kovalen tunggal Rumus molekul: Cn H2n+2
Mempunyai afinitas kecil terhadap pereaksi kimia (Parafin berasal dari kata parum = kecil; affinis = reaktivitas) Secara lambat bereaksi dengan halogen pada suhu kamar. Reaksi dapat dipercepat dng bantuan cahaya dan suhu tinggi.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl C7H16 + 11 O2 7 CO2 + 8 H2O Δ Ho = -4812 kJ/mol
No Senyawa Rumus Molekul Titik didih
1 Metana CH4 -161,5
2 Etana C2H6 -88,6
3 Propana C3 H8 -42,1
4 Butana C4H10 -0,5
5 Isobutana (isomer butana)
C4H10 -11,7
6 Pentana C5 H12 36,1
7 Isopentana (isomer pentana)
C5 H12 27,9
Tabel 1. Hubungan antara bobot molekul dengan titik didih
*) kenaikan bobot molekul berbanding lurus dengan kenaikan titik didih*) makin banyak percabangan, makin rendah titik didihnya
Struktur Alkana1.Alifatik2.Siklik (cincin) = Alisiklik
Senyawa Siklik mempunyai rumus: CnH2n
Contoh:Siklopropana (C3 H6 ))
Siklobutana (C4 H8 )
Siklopentana (C5 H10 )
Sikloheksana
C6H12
2.2. Hidrokarbon Tidak Jenuh
a. Alkena
mengandung dua atom C yang berikatan rangkap
Alkena lebih reaktif dibandingkan Alkana
dapat melangsungkan reaksi adisi
Etena merupakan bahan dasar industri polietilen
b. Alkuna
mengandung dua atom C dihubungkan melalui ikatan rangkap 3
Sifat kimia alkuna mirip Alkena, tetapi Alkuna lebih cepat bereaksi karena mempunyai 3 ikatan .
Senyawa yang paling sederhana: Etuna (Asetilena) Senyawa ini mudah terbakar melalui reaksi:
H-C≡ C-H + 5 O2 (g) ⇥ 4 CO2 + 2 H2O ∆ H = -2511,2 kJ.
2.3. Hidrokarbon Aromatik Mempunyai struktur lingkar
Ikatan antara 2 atom karbon dalam cincin benzena ada yang tunggal atau rangkap secara berselang seling
Beberapa contoh senyawa hidrokarbon aromatik penting dan derivatnya mengandung lebih dari 1 cincin:
a.Naftalena (C10H8) ditemukan dalam tanaman kamfer (kapur barus)b.Antrasena (C14H10) ditemukan dalam batubarac.Benzpirena (C20H12) ditemukan dalam asap rokok
Anthracene Naphthalene