Kimia Organik Lanjut

44
ISOLASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH Oleh Kelompok 1: Moh Muslim (07630014) M. Ichya’uddin (09630034) Siti Zulaikhah (09630039) Rika Fitriani P (09630046) Suci Amaliyah (09630051) Zuhriyatus Sholihah (09630057)

description

presentasi praktikum orvanik lanjut "isolasi dan identifikasi minyak cengkeh"

Transcript of Kimia Organik Lanjut

Page 1: Kimia Organik Lanjut

ISOLASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH

Oleh Kelompok 1:Moh Muslim (07630014)M. Ichya’uddin (09630034)Siti Zulaikhah (09630039)Rika Fitriani P (09630046)Suci Amaliyah (09630051)Zuhriyatus Sholihah (09630057)

Page 2: Kimia Organik Lanjut

latar belakang

cengkehcengkeh

-Indonesia merupakan negara yang subur-Melimpah kekayaan alamnya

eugenol (90%), eugenil asetat, metill n-heptil alkohol, benzil alkohol, metil

salisilat, metil n-amil karbinol, dan terpen kariofilen

(Strausbaugh, 2007)

Dapat digunakan sebagai obat sakit

gigi

Dapat digunakan sebagai obat sakit

gigi

Page 3: Kimia Organik Lanjut

eugenol diperoleh dari minyak cengkeh dengan cara diredestilasi (Suirta, 2012)

penyabunan

Eugenol murni

Page 4: Kimia Organik Lanjut

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

1. Bagaimana teknik isolasi eugenol dengan metode penyabunan?2. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia dari senyawa eugenol? 3. Bagaimana spektra khas yang timbul pada senyawa eugenol?

1. Untuk mengetahui teknik isolasi eugenol dari minyak cengkeh perdagangan.2. Untuk mengetahui sifat  fisik dan kimia dari eugenol.3. Mengetahui dan menganalisis spektra khas eugenol.

Page 5: Kimia Organik Lanjut

Batasan Masalah

Minyak cengkeh yang digunakan adalah minyak cengkeh perdagangan.

Instrumen yang digunakan spektrofotometer UV-Vis sedangkan HNMR, CNMR, dan IR   Diperbaiki kalimatnya

Sifat fisik dengan penentuan densitas sedangkan identifikasi

kimiawi dengan terdapatnya ikatan rangkap non aromatis

Page 6: Kimia Organik Lanjut

Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi mengenai teknik isolasi eugenol menggunakan metode penyabunan atau saponifikasi.2. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode isolasi eugenol menggunakan teknik penyabunan.

Page 7: Kimia Organik Lanjut
Page 8: Kimia Organik Lanjut

Sistematika tanaman cengkeh adalah :Divisi : SpermatophytaAnak divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeBangsa : MyrtalesSuku : MyrtaceaeMarga : SyzygiumJenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry.

Page 9: Kimia Organik Lanjut

Kandungan Tanaman Cengkeh

Page 10: Kimia Organik Lanjut

Eugenol

Eugenol dapat diisolasi dengan cara sejumlah minyak daun cengkeh hasil destilasi ulang ditambah dengan larutan NaOH.

Page 11: Kimia Organik Lanjut

Perkolasi

isolasi eugenol dari bunga cengkeh dilakukan dengan perkolasi menggunakan diklorometan (Sudarma, 2009).

Page 12: Kimia Organik Lanjut

Penyabunan

Eugenol bisa diisolasi menggunakan metode saponifikasi (penyabunan) dengan basa NaOH atau KOH. Isolasi eugenol skala laboratorium menghasilkan rendemen eugenol 67,8-68,3% dengan kemurnian 99,3-99,5%

Page 13: Kimia Organik Lanjut

Identifikasi Eugenol dengan Spektroskopi

UV-Vis

Sukandar (2010), spektrum UV-Vis eugenol memperlihatkan adanya serapan pada λmaks

207,63 nm (-OH pelarut) dan 283,76 nm (kromofor benzene).

Page 14: Kimia Organik Lanjut

Identifikasi Eugenol dengan IR

Wayan (2012), spektra eugenol menunjukkan adanya gugus hidroksi pada 3480,16 cm-1, dan serapan C-O alkohol pada 1265,30 cm-1, 3070,68 cm-1 merupakan serapan CH gugus aromatik trisubtitusi. 1639,98 cm-1 merupakan serapan C=C

Page 15: Kimia Organik Lanjut

Identifikasi Eugenol dengan H-NMR dan MS

Sohilait,dkk (2005) eugenol menunjukkan Spektrum 1H-NMR(ppm); ᵟ =3,2(d, -CH2-), ᵟ =3,8(s, -OCH3), ᵟ =4,8-5,0(d,=CH2), ᵟ=5,6 (s, -OH), ᵟ =5,5-6,4 (m,=CH-), ᵟ =6,57,0 (m,3H Ar).

Spektrum MS (m/z);39,55, 77,91, 103, 121, 131, 137, 149 dan 164 [C10H12O2]+. (puncakdasar).

Page 16: Kimia Organik Lanjut
Page 17: Kimia Organik Lanjut

Waktu dan tempat

-3 mei 2012-Laboratorium Kimia Organik FST UIN MALIKI MALANG

Page 18: Kimia Organik Lanjut

Alat dan Bahan

Alat : kolom kromatografi, corong pisah 250 mL, pipet volume 1 mL, beaker glass 200 mL, gelas ukur 10 mL,  spektroskopi UV-Vis, bola hisap, botol semprot, pipet tetes, pipet ukur 5 mL, statif, hotplate  , pengaduk gelas, kuvet dan spektrofotometri UV-Vis. 

Bahan : minyak cengkeh perdagangan, larutan NaOH (35g/150mL), HCl 25 %, KMNO4 1 %, C2H5OH 96 %, aquades, lempung aktif dan glass woll

Page 19: Kimia Organik Lanjut

1. Perkolasi minyak cengkeh

Kolom kromatografi-diisi dasar kolom kromatografi dengan glass woll-dimasukkan lempung aktif hingga ¾ bagian kolom kromatografi-diambil minyak cengkeh sebanyak 25 mL-dialirkan melalui kolom-ditampung minyak cengkeh dalam gelas ukur 10 mL

Hasil

Page 20: Kimia Organik Lanjut

2. Isolasi eugenol dari minyak cengkeh

Minyak cengkeh hasil perkolasi-diambil 10 mL dan dimasukkan dalam beaker glass

200 mL-ditambah larutan NaOH sambil diaduk sampai campuran bersifat alkalis (jika menggumpal ditambah air)-dipanaskan diatas hotplate sampai mencair-dimasukkan corong pisah

Lapisan bawah

Lapisan atas

-diambil sebagai Na-eugenolat-ditambah 25% HCl hingga pH ±3-dimasukkan corong pisah

Lapisan bawah

Lapisan atas

- diambil alpisan eugenol

Page 21: Kimia Organik Lanjut

Uji sifat fisika

3. Identifikasi eugenol hasil isolasi

Hasil isolasi eugenol

-Ditimbang gelas ukur 10 mL-Dimasukkan kedalam gelas ukur hasil isolasi eugenol-Ditimbang berat jenis eugenol-Dibandingkan nilai yang diperoleh dengan eugenol standart

Hasil

Page 22: Kimia Organik Lanjut

Uji sifat kimiaHasil isolasi

eugenol-disiapkan tabung reaksi-dimasukkan kedalam tabung reaksi hasil isolasi eugenol-ditambah 1 mL etanol 96%-ditambah 3 tetes KMnO4 hilangnya warna menunjukkan adanya ikatan rangkap non aromatik

Hasil

Identifikasi eugenol dengan spektrofotometer UV-VisEugenol hasil

isolasi-diambil 2 tetes eugenol hasil isolasi-dimasukkan kedalam tabung reaksi-diencerkan dengan 10 mL pelarut etanol 96%-ditentukan pola spektrumnya dengan spektrofotometer UV-Vis

Hasil

Page 23: Kimia Organik Lanjut

Minyak cengkeh

Diperkolasi

Untuk menghilangkan pengotor

Hasil dan Pembahasan

Page 24: Kimia Organik Lanjut

Isolasi dengan Prinsip Saponifikasi

Menggunakan basa NaOH

Page 25: Kimia Organik Lanjut

Reaksi Eugenol dengan NaOH

O

HO

eugenol

+ NaOH

O

H-O

+ Na-OH

O

+ Na+ OH--H2O

O

NaO

natrium eugenolat

O-H+

Page 26: Kimia Organik Lanjut

Reaksi Na-Eugenolat dengan HCl

O

NaO

natrium eugenolat

+ HCl

O

Na-O

+ H-Cl

-NaCl

O

HO

eugenolO

-O

+ H+ Cl-Na+

Page 27: Kimia Organik Lanjut

Sifat Fisika

Massa Jenis eugenol hasil isolasi : 1 gr/mL

Berat jenis eugenol standar = 1,0561 gr/ml (Bulan, 2004).

Page 28: Kimia Organik Lanjut

Sifat Kimia

Reaksi positif terhadap etanol dan KMnO4

Page 29: Kimia Organik Lanjut

Eugenol dengan penambahan etanol

LARUT

Page 30: Kimia Organik Lanjut

Reaksi dengan KMnO4OH3C

+ KMnO4OH3C

OO

Mn

OO

+ H2O

O

O

CH

O

H3C

H3C

+CH3CH2OH+MnO3

Page 31: Kimia Organik Lanjut

Spektroskopi UV-VIS hasil Elusidasi Struktur

Panjang gelombang dengan serapan maksimum pada daerah 165,05 nm dan 250 nm.

UV/Visible Spectrum

100 120 140 160 180 200 220 240Wavelength (nm)

0

1

Page 32: Kimia Organik Lanjut

Spektroskopi UV-VIS Lab InstrumentasiPanjang gelombang maksimum dengan

absorbansi 4,791 adalah pada panjang gelombang 227,9 nm

Kemungkinan transisi n ke phi star

Page 33: Kimia Organik Lanjut

Spektroskopi IR hasil Elusidasi bilangan gelombang 690 cm-1 (substitusi

aromatik), 1000 cm -1 ( C-O ester),

1475 dan 1600 cm-1 (C=C aromatik),

1620 cm-1 (C=C), 2975 cm-1 (C-H alkana)

3650 cm-1 ( OH fenol).

IR Spectrum

05001000150020002500300035004000Wavenumbers

0

50

100

Page 34: Kimia Organik Lanjut
Page 35: Kimia Organik Lanjut

pada bilangan gelombang 3549,99 cm−1 (OH bebas), 2928,54 cm-1 (C-Alifatik), 1766,90 cm-1 (C=O karbonil), 1433,60-1514,74 cm-1(C-C aril).

Page 36: Kimia Organik Lanjut

Menurut Hamideh (2012), gelombang (cm−1) 3514,3 (OH stretching), 3074,7 dan 3003,0 (=C-H aromatis dan

oleofininik), 2972,9; 2841,1 (CH stretching alifatik),1637,6 (C=C tajam oleofinik), 1608 ; 1513,8 ; 1459,5 (C=C aromatis tajam)1432 (CH2, Alifatik, Tajam),

1367,9 (CH3 Tajam), 1268,8 ; 1234,2 (C-O stretching).

Page 37: Kimia Organik Lanjut

Identifikasi Eugenol dengan H-NMR

2,75 ppm (=CH-) 3,8 ppm (-CH 2- );

4,31 ppm (O-CH3) ;5,85 ppm (CH2=,

oleofinic); 6,31; 6,83 dan 6,89

ppm (-H, cincin aromatik),

7,22 ppm merupakan serapan alkohol (OH).

1H NMR Spectrum

34567PPM

Page 38: Kimia Organik Lanjut
Page 39: Kimia Organik Lanjut

Menurut Junaidi dkk (2010) serapan pada δ= 4,75-5,2 menunjukkan gugus vinil -CH=CH2.

Page 40: Kimia Organik Lanjut

Identifikasi Eugenol dengan MS

Page 41: Kimia Organik Lanjut

Fragmentasi pertama memiliki m/z 164 merupakan ion molekul [M+, 100%], 149 [(M-CH3)+, 32%], 137[(M-CH=CH2)+, 21%], 133 [(M-CH2CH=CH2)+, 15%], 131 (22%), 121 [149- CO)+, 17 %], 103 (25%), 91 (20%).

Page 42: Kimia Organik Lanjut

Kemungkinan Pola FragmentasiOH

O

OH

O

eugenol

+ e + 2e

m/z= 164

OH

O

CH3+

m/z= 149

OH

Om/z= 137

+

OH

m/z= 133

+O

Page 43: Kimia Organik Lanjut

KesimpulanRendemen eugenol hasil isolasi adalah

sebesar 62%.Identifiksi sifat fisika eugenol dengan

penentuan massa jenis mennujukkan massa jenis eugenol adalah 1 gr/mL. Identifikasi sifat kimia menunjukkan reaksi positif terhadap etanol dan KMnO4.

Page 44: Kimia Organik Lanjut

UV-Vis menghasilkan serapan pada gelombang maksimum 227,9 nm menunjukkan transisi dari n π*

IR menunjukkan serapan pada bilangan gelombang 690 cm-1 (substitusi aromatik), 1000 cm -1 ( C-O ester), 1475 dan 1600 cm-1 (C=C aromatik), 1620 cm-1 (C=C), 2975 cm-

1 (C-H alkana), dan 3650 cm-1 ( OH fenol). Identifikasi menggunakan H-NMR menunjukkan serapan pada δ yaitu 2,75 ppm (=CH-) merupakan metil (); 3,8 ppm (-CH 2- ); 4,31 ppm (O-CH3) ; 5,85 ppm (CH2=, oleofinic); 6,31; 6,83 dan 6,89 ppm (-H, cincin aromatik), 7,22 ppm merupakan serapan alkohol (OH). Identifikasi eugenol menggunakan MS menghasilkan fragmentasi pertama 164 [M+, 100%], 149 [(M-CH3)+, 32%], 137[(M-CH=CH2)+, 21%], 133 [(M-CH2CH=CH2)+, 15%], 131 (22%), 121 [149- CO)+, 17 %], 103 (25%), 91 (20%).