74885345 Perdarahan Intra Serebral

21
PERDARAHAN INTRA SEREBRAL Definisi Perdarahan intra serebral (PIS) adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma. Epidemiologi Usia rata-rata pada umur 53 tahun, interval 40 – 75 tahun. Insiden pada laki-laki sama dengan pada wanita. Angka kematian 60 – 90 %. Etiologi Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. Faktor etiologi yang lain adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian anti koagulan dalam jangka lama, malformasi arteriovenosa dan malformasi mikro angiomatosa dalam otak, tumor otak (primer dan metastase) yang tumbuh cepat, amiloidosis serebrovaskuler dan eklamsia (jarang). Patogenesis Kasus PIS umumnya terjadi di kapsula interna (70 %), di fossa posterior (batang otak dan serebelum) 20 % dan 10 % di hemisfer (di luar kapsula interna). Gambaran patologik menunjukkan ekstravasasi darah

description

Perdarahan Intra Serebral

Transcript of 74885345 Perdarahan Intra Serebral

Page 1: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

PERDARAHAN INTRA SEREBRAL

Definisi

Perdarahan intra serebral (PIS) adalah perdarahan yang primer berasal dari

pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.

Epidemiologi

Usia rata-rata pada umur 53 tahun, interval 40 – 75 tahun. Insiden pada

laki-laki sama dengan pada wanita. Angka kematian 60 – 90 %.

Etiologi

Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. Faktor etiologi yang lain

adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti hemofilia,

leukemia, trombositopenia, pemakaian anti koagulan dalam jangka lama,

malformasi arteriovenosa dan malformasi mikro angiomatosa dalam otak, tumor

otak (primer dan metastase) yang tumbuh cepat, amiloidosis serebrovaskuler dan

eklamsia (jarang).

Patogenesis

Kasus PIS umumnya terjadi di kapsula interna (70 %), di fossa posterior

(batang otak dan serebelum) 20 % dan 10 % di hemisfer (di luar kapsula interna).

Gambaran patologik menunjukkan ekstravasasi darah karena robeknya pembuluh

darah otak dan diikuti adanya edema dalam jaringan otak di sekitar hematom.

Akibatnya terjadi diskontinuitas jaringan dan kompresi oleh hematom dan edema

pada struktur sekitar, termasuk pembuluh darah otak dan penyempitan atau

penyumbatannya sehingga terjadi iskemia pada jaringan yang dilayaninya, maka

gejala klinis yang timbul bersumber dari destruksi jaringan otak, kompresi

pembuluh darah otak / iskemia dan akibat kompresi pada jaringan otak lainnya.

Gejala Klinis

Gejala prodromal tidak jelas kecuali nyeri kepala karena hipertensi.

Serangan sering terjadi di siang hari, waktu beraktifitas atau emosi / marah. Sifat

Page 2: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

nyeri kepala yaitu nyeri yang hebat sekali, mual muntah, sering terdapat pada

permulaan serangan. Kesadaran biasanya cepat menurun dan cepat masuk ke

keadaan koma.

Tanda-tanda neurologi fokal (paralisis, hilangnya sensorik dan defek

kemampuan bicara) sering dijumpai. Kaku kuduk atau rigiditas nuchae sering

ditemukan pada perdarahan subarachnoid atau intra serebri.

Paralisis ekstremitas pada fase lanjut biasanya memperlihatkan tanda-

tanda penyakit upper motor neuron yaitu kelemahan otot yang bersifat spastik

dengan atropi otot, reflek dalam menjadi hiperaktif, reflek superfisial menjadi

berkurang atau hilang dan timbul reflek patologis seperti babinsky yang positif.

Diagnosis

Cara yang paling akurat untuk mendefinisikan stroke hemoragik dengan

stroke non hemoragik adalah dengan CT scan tetapi alat ini membutuhkan biaya

yang besar sehingga diagnosis ditegakkan atas dasar adanya suatu kelumpuhan

gejala yang dapat membedakan manifestasi klinis antara perdarahan infark.

Pemeriksaan Penunjang

Kimia darah

Lumbal punksi

EEG

CT scan

Arteriografi

Prognosis

Prognosis dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Tingkat kesadaran:

* Sadar : 16 % meninggal* Somnolen : 39 % meninggal.* Stupor : 71 % meninggal.* Koma : 100 % meninggal.

2. Usia : pada usia 70 tahun atau lebih angka kematian meningkat tajam.

3. Jenis kelamin : laki-laki lebih banyak meninggal daripada perempuan.

2

Page 3: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

4. Tekanan darah : bila tinggi prognosis jelek.

5. Lain-lain : cepat dan tepatnya pertolongan.

Penatalaksanaan

A. Umum

1. Istirahat.

2. Observasi fungsi vital.

3. Monitor kadar gula darah, kemungkinan rendahnya anaerobik glikolisis.

4. Pemberian makanan peroral, bila perlu NGT.

5. Perawatan kandung kemih (pasang kateter).

6. Kontrol BAB, bila perlu beri laksansia.

7. Hati-hati terjadi dekubitus dan kontraktur.

8. Rehabilitasi medik secepat mungkin.

B. Khusus

1. Anti edema.

2. Anti perdarahan.

3. Metobolik aktivator.

3

Page 4: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki-laki umur 67 tahun, masuk bangsal syaraf RS DR

M.Djamil Padang pada tanggal 3 Agustus 2003 dengan

Keluhan Utama :

Lemah lengan dan tungkai kiri sejak 1 hari sebelum masuk ruMah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Lemah lengan dan tungkai kiri sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

Sebelumnya, pasien terjatuh ketikan akan bangun dari kursi secara tiba-

tiba. Setelah jatuh, pasien tetap sadar, dan tidak bisa berdiri sendiri.

Pasien tidak mengeluhkan sakit kepala atu pusing-pusing sebelum jatuh.

Sejak saat itu pasien merasa lemah pada badan sebelah kiri dan bicara

menjadi pelo.

Muntah tidak ada.

Demam (-)

BAB dan BAK masih terkontrol

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pernah dirawat di rumah sakit pada tahun 1990 karena tekanan darah

tinggi, kemudian kontrol teratur ke poloklinik penyakit dalam.

Riwayat sakit jantung tidak ada

Riwayat sakit gula tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit gula ataupun tekanan

darah tinggi.

Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan

Pasien seorang pensiunan karyawan Fakultas Kedokteran UNAND,

sekarang menjadi Imam di masjid.

Pasien berhenti merokok sejak 13 tahun yang lalu.

4

Page 5: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan umum : Sedang Frekuensi nadi : 80 x/menit

Kesadaran : CMC Frekuensi nafas : 20 x/menit

GCS : 15 (E4,M6,V5) Suhu : 36,7o C

Tekanan darah : 180/90 mmHg Status gizi : sedang

Tinggi badan : 170 cm Berat badan : 65 Kg

Usia klinis : 67 thn

Status Internus :

Rambut : uban (+)

Kulit dan kuku : tidak ada kelainan

Kelenjer getah bening : tidak membesar

Keadaan regional

Kepala : rambut beruban, tidak mudah dicabut

Mata : konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Telinga dan hidung : tidak ada kelainan

Mulut : tidak ada kelainan

Leher : JVP 5-2 cmH2O

Thorak : paru dan jantung dalam batas normal

Abdomen : tidak ada kelainan

Corpus Vertebralis : lurus

Genitalia : tidak diperiksa

Status Neurologis :

1.Tanda rangsangan meningeal

Kaku kuduk : (-) Kernig : (-)

Brudzinsky I : (-) Brudzinsky II : (-)

2.Tanda peningkatan tekanan intrakranial

Muntah proyektil : tidak ada

Sakit kepala progresif : tidak ada

3.Nervus Kranialis

N. Olfaktorius : tidak ada kelainan

5

Page 6: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

N. Optikus : tidak ada kelainan

N. III,IV,VI : pupil isokor, ukuran masing-masing 2 mm, posisi

bola mata central, reflek cahaya +/+

N. Trigeminus : tidak ada kelainan

N. Fasialis : Raut muka simetris, fissura palpebra simetris,

menutup mata (+), sudut mulut kiri tertinggal saat

memperlihatkan gigi.

N. Vestibularis : tidak ada kelainan

N. Glossopharingeus : tidak ada kelainan

N. Vagus : tidak ada kelainan

N. Assesorius : tidak bisa dinilai

N. Hipoglossus : Lidah deviasi ke kiri jika dijulurkan

4.Koordinasi

Cara berjalan, Romberg test : tidak dapat dilakukan

Rebound Phenomen : tidak dapat dilakukan

Tes tumit lutut : tidak dapat dilakukan

Tes supinasi pronasi : tidak dapat dilakukan

5.Motorik

Badan : respirasi spontan

Duduk tidak dapat dilakukan

Bentuk columna vertebralis tidak ada kelainan

Ektermitas Superior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Ektremitas Inferior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

6.Sensorik

Sensibilitas halus ektremitas kiri kurang , bila dibandingkan kanan

7.Reflek fisiologis : +/+

8.Reflek Patologis : -/+

6

Page 7: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

9.Fungsi otonom

Miksi : terkontrol

Defekasi : terkontrol

Sekresi keringat : (+)

10.Fungsi Luhur :

Kesadaran : composmentis

Reaksi emosi : tidak terganggu

Fungsi bicara : tidak terganggu

Fungsi bahasa : tidak terganggu

Tanda dementia : tidak ada

Laboratorium :

Darah Hb : 14,9 gr %

Leukosit : 9.400 /mm2

Trombosit : 227.000/mm3

Hitung jenis : 0/2/0/77/15/6

GDR : 86 mg%

GDP : 93 mg%

LED : 10 mm/jam

Total kolesterol : 175 mg%

HDL : 72 mg%

LDL : 81 mg%

Trigliserida : 109 mg%

Ureum : 27 mg%

Kreatinin : 1,1

Natrium : 140 meq/L

Kalium : 3,6 meq/L

7

Page 8: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

Diagnosis :

1. Diagnosis Klinik : Hemiparese sinistra tipe spastik + parese N VII dan

N XII tipe sentral

2. Diagnosis topik : subcortex cerebri hemisfer dextra

3. Diagnosis etiologi : trombosis

4. Diagnosis sekunder : Hipertensi grade III

Pemeriksaan Anjuran :

Pemeriksaan EKG

Pemeriksaan EEG

Pemeriksaan CT Scan Kepala

Penatalaksanaan :

1.Umum

Breath : tidak perlu O2

Brain : Infus RL 12 jam/ kolf

Blood : kontrol tekanan darah dan frekuensi nadi

Bladder : miksi terkontrol

Bowel : BAB terkontrol

2.Khusus

Cytoprotective agent : Nimotop 3 x 300 mg

Metabolik aktivator : Neurotam 4 x 3 g

Suportif : Alinamin F 2 x 1 amp

Anti hipertensi : Captopril 2 x 25 mg, nifedipine 2 x 1mg

Prognosis :

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanam : dubia ad malam

8

Page 9: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

Follow Up

4/8/2003

A/ : Badan sebelah kiri terasa lemah

Bicara pelo

PF/ : KU Kesadaran TD Nadi Nafas T Sedang GCS 15 180/100 80x/min 20x/min 37C

SI : Luka lecet di pelipis kiri dan kaki kiri

Bibir atas udem

SN : TRM (-), peningkatan TIK (-)

Nn Cranialis : refleks pupil +/+, bulat, isokhor, sentral, diameter 2mm

N VII sudut bibir kiri tertinggal waktu meperlihatkan gigi

N XII bicara pelo, lidah lateralisasi ke kiri waktu

dijulurkan

Sensorik : sensibilitas halus dan kasar menurun di tubuh bagian kiri

Motorik :

Ektermitas Superior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Ektremitas Inferior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Otonom : BAB & BAK terkontrol

DK/ : Hemiparese sinistra tipe spastik + parese N VII dan N XII tipe sentral

DT/ : subcortex cerebri hemisfer dextra

DE/ : trombosis serebri

DS/ : Hipertensi grade III

Th/ - IVFD RL 12jam/kolf - Captopril 2x25 mg

- Nifedipine 2x1mg - Neurotam 4x3mg IV

- Nimotop 4x1tab

- Alinamin F 1x1amp IV

9

Page 10: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

5/8/2003

A/ : Badan sebelah kiri terasa lemah

Bicara pelo

PF/ : KU Kesadaran TD Nadi Nafas T Sedang GCS 15 220/110 88x/min 22x/min 37,3C

SI : Luka lecet di pelipis kiri dan kaki kiri

Bibir atas udem

SN : TRM (-), peningkatan TIK (-)

Nn Cranialis : refleks pupil +/+, bulat, isokhor, sentral, diameter 2mm

N VII sudut bibir kiri tertinggal waktu meperlihatkan gigi

N XII bicara pelo, lidah lateralisasi ke kiri waktu

dijulurkan

Sensorik : sensibilitas halus dan kasar menurun di tubuh bagian kiri

Motorik :

Ektermitas Superior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Ektremitas Inferior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Otonom : BAB & BAK terkontrol

DK/ : Hemiparese sinistra tipe spastik + parese N VII dan N XII tipe sentral

DT/ : subcortex cerebri hemisfer dextra

DE/ : trombosis serebri

DS/ : Hipertensi grade III

Th/ - IVFD RL 12jam/kolf - Captopril 2x25 mg

- Nifedipine 2x1mg - Neurotam 4x3mg IV

- Nimotop 4x1tab

- Alinamin F 1x1amp IV

10

Page 11: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

6/8/2003

A/ : Badan sebelah kiri terasa lemah

Bicara pelo, sakit kepala

PF/ : KU Kesadaran TD Nadi Nafas T Sedang GCS 15 200/100 80x/min 20x/min 37C

SI : Luka lecet di pelipis kiri dan kaki kiri

Bibir atas udem

SN : TRM (-), peningkatan TIK (-)

Nn Cranialis : refleks pupil +/+, bulat, isokhor, sentral, diameter 2mm

N VII sudut bibir kiri tertinggal waktu meperlihatkan gigi

N XII bicara pelo, lidah lateralisasi ke kiri waktu

dijulurkan

Sensorik : sensibilitas halus dan kasar menurun di tubuh bagian kiri

Motorik :

Ektermitas Superior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Ektremitas Inferior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Otonom : BAB & BAK terkontrol

DK/ : Hemiparese sinistra tipe spastik + parese N VII dan N XII tipe sentral

DT/ : subcortex cerebri hemisfer dextra

DE/ : trombosis serebri

DS/ : Hipertensi grade III

Th/ - IVFD RL 12jam/kolf - Captopril 2x25 mg

- Nifedipine 2x1mg - Neurotam 4x3mg IV

- Nimotop 4x1tab

- Alinamin F 1x1amp IV

11

Page 12: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

7/8/2003

A/ : Badan sebelah kiri terasa lemah

Bicara pelo, sakit kepala

PF/ : KU Kesadaran TD Nadi Nafas T Sedang GCS 15 220/100 88x/min 22x/min 37,3C

SI : Luka lecet di pelipis kiri dan kaki kiri

Bibir atas udem sudah mulai berkurang

SN : TRM (-), peningkatan TIK (-)

Nn Cranialis : refleks pupil +/+, bulat, isokhor, sentral, diameter 2mm

N VII sudut bibir kiri tertinggal waktu meperlihatkan gigi

N XII bicara pelo, lidah lateralisasi ke kiri waktu

dijulurkan

Sensorik : sensibilitas halus dan kasar menurun di tubuh bagian kiri

Motorik :

Ektermitas Superior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Ektremitas Inferior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Otonom : BAB & BAK terkontrol

Hasil CT scan, kesan : Perdarahan intra serebral hemisfer kanan dan infark

serebri hemisfer kiri

DK/ : Hemiparese sinistra tipe spastik + parese N VII dan N XII tipe sentral

DT/ : subcortex cerebri hemisfer dextra

DE/ : Perdrahan Intra Serebral

DS/ : Hipertensi grade III

Th/ - IVFD RL 12jam/kolf - Captopril 2x25 mg

- Maintate 1x5mg - Neurotam 4x3mg IV

- Nimotop 4x1tab - Alinamin F 1x1amp IV

12

Page 13: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

8/8/2003

A/ : Badan sebelah kiri terasa lemah

Bicara pelo, sakit kepala

PF/ : KU Kesadaran TD Nadi Nafas T Sedang GCS 15 220/110 88x/min 22x/min 37 C

SI : Luka lecet di pelipis kiri dan kaki kiri

Bibir atas udem sudah mulai berkurang

SN : TRM (-), peningkatan TIK (-)

Nn Cranialis : refleks pupil +/+, bulat, isokhor, sentral, diameter 2mm

N VII sudut bibir kiri tertinggal waktu meperlihatkan gigi

N XII bicara pelo, lidah lateralisasi ke kiri waktu

dijulurkan

Sensorik : sensibilitas halus dan kasar menurun di tubuh bagian kiri

Motorik :

Ektermitas Superior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Ektremitas Inferior

Kanan : aktif, 5/5/5, hipertonus, eutrofi

Kiri : hipoaktif, 2/2/2, hipertonus, eutrofi

Otonom : BAB & BAK terkontrol

DK/ : Hemiparese sinistra tipe spastik + parese N VII dan N XII tipe sentral

DT/ : subcortex cerebri hemisfer dextra

DE/ : Perdrahan Intra Serebral

DS/ : Hipertensi grade III

Th/ - IVFD RL 12jam/kolf - Captopril 2x25 mg

- Maintate 1x5mg - Neurotam 4x3mg IV

- Nimotop 4x1tab

- Alinamin F 1x1amp IV

13

Page 14: 74885345 Perdarahan Intra Serebral

DISKUSI

Telah diperiksa seorang pasien laki-laki umur 67 tahun yang dirawat di

Bangsal Neurologi RS Dr. M. Djamil Padang dengan diagnosa klinis Hemiparese

Sinistra tipe spastik + parese N VII dan N XII tipe sentral.

Diagnosa ditegakkan berdaarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,

laboratorium dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesa diketahui lengan dan

tungkai sebelah kiri lemah dan bicara pelo. Pasien juga mempunyai riwayat

hipertensi sejak tahun 1990. Dari pemeriksaan fisik didapatkan sudut bibir kiri

tertinggal saat pasien memperlihatkan gigi, lidah deviasi ke kiri ketika dijulurkan.

Raut wajah simetris dan pasien masih dapat mengerutkan dahi serta menutup rapat

kedua mata. Pada lengan dan tungkai kiri didapatkan tonus otot yang meningkat,

kekuatan otot yang berkurang (222), sensibilitas halus dan kasar yang berkurang,

serta reflek Babinsky positif pada kaki kiri.

Pada awalnya trombosis serebri ditegakkan sebagai diagnosa etiologi

mengingat serangan timbul pada waktu istirahat , tidak adanya penurunan

kesadaran, serta adanya riwayat hipertensi. Namun demikian tetap diperlukan

pemeriksaan CT scan untuk mengetahui etiologi yang lebih tepat. Ternyata hasil

CT scan memberi kesan adanya perdarahan intra serebral hemisfer kanan dan

infark hemisfer kiri. Maka diagnosis etiologi pada pasien ini adalah perdarahan

intra serebral.

14