7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR...

5
ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|7 http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR PENYEBAB PENYAKIT GASTRITIS DI DESA KEKAIT KABUPATEN LOMBOK BARAT Oleh : Mariatul Qibtiah 1) , Murtiana Ningsih 2) 1. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB 2. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB Abstract Digestive tract disease like gastritris attack more women than men; on women especially for productive women aged 20-44 years old. The result of interview toward 10 productive women at Kekait village Gunungsari district West Lombok Regency who got gastritis. It is because of unqualified dietary habit wich related to frequency, time and type of food that can cause stomach irritation. This study was aimed to know the relationship between dietary habit on productive women aged 20-44 years old and gastritis at Kekait village Gunungsari district West Lombok Regency in 2015. This study is survey analytic and case control if observed from time of research. Comparison between case and control 1;1, case sample determination by non probably method through saturated sampling, whereas control sample determination by quota sampling, namber of women sample in the amount of 74 productive women aged 20-44 years old. Instrumen for data collecting is questionnaires and result of respondents’ visitation to Gunungsari Public Health Center. The result of study by chi-square statistic test showed p value < α (0,017 < 0,05). The conclusion is there was a relationship dietary habit on productive women aged 20-44 years old and gastritis at Kekait village Gunungsari district West Lombok Regency in 2015. The suggestion for productive women aged 20-44 years old should be aware toward gastritis that relate to dietary habit by eating regularly, type and amount of food. Keyword: Dietary Habit, Gastritis, Productive Aged Women. PENDAHULUAN Penyakit gastritis merupakan 10 penyakit terbanyak di klinik kesehatan. Gastritis adalah inflamasi atau pembengkakan dari mukosa lambung. Mekanisme kerusakan mukosa di akibatkan oleh ketidak seimbangan faktor-faktor pencernaan seperti asam lambung dan pepsin dengan produksi mukus bikarbonat dan aliran darah (Misnadiarly, 2009). Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap delapan Negara dunia dan mendapatkan beberapa hasil persentase angka kejadian gastritis di dunia dimulai dari negara yang kejadian gastritis paling tinggi yaitu Amerika dengan persentase mencapai 47%, kemudian India dengan persentase mencapai 43%, lalu dibeberapa negara lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5% dan Indonesia 40,8% (WHO, 2010). Angka kejadian gastritis di Indonesia merupakan salah satu penyakit didalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia dan menyerang lebih banyak perempuan dari pada laki- laki dengan jumlah kasus 30.154 orang (Depkes, 2009). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat, pada Tahun 2014 mengalami peningkatan drastis sebanyak 15.771 kasus. Gastritis pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki yakni mencakup 60 % atau sekitar 9.513 kasus, penderita gastritis pada perempuan yang paling mendominasi yaitu golongan Wanita Usia Subur Umur (WUS) 20-44 Tahun yaitu sebanyak 4.536 kasus.(Dikes Kabupten Lombok Barat, 2014). Berdasarkan data Puskesmas Gunungsari Gastritis merupakan salah satu dari 10 jenis penyakit terbanyak yang terus menfalami peningkatan dari Tahun 12 sampai dengan Tahun 2014. Pada Tahun 2014 sebanyak 3.396 kasus dengan urutan penyakit ke-2 di Puskesmas Gunungsari. Berdasarkan data kunjungan penderita gastritis ke Puskesmas Gunungsari yang paling banyak yaitu perempuan berjumlah 1162 kasus dibandingkan laki-laki berjumlah 711 kasus, pada perempuan yang paling banyak menderita gastritis

Transcript of 7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR...

Page 1: 7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR …untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/2-KEBIASAAN-MAKAN-PADA-W... · Mahasiswa Fakultas Kesehatan ... Hubungan antara Kebiasaan Makan pada

ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|7

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016

KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR PENYEBAB PENYAKIT GASTRITIS DIDESA KEKAIT KABUPATEN LOMBOK BARAT

Oleh :

Mariatul Qibtiah1), Murtiana Ningsih2)

1. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB2. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB

AbstractDigestive tract disease like gastritris attack more women than men; on women especially for productivewomen aged 20-44 years old. The result of interview toward 10 productive women at Kekait villageGunungsari district West Lombok Regency who got gastritis. It is because of unqualified dietary habit wichrelated to frequency, time and type of food that can cause stomach irritation. This study was aimed to knowthe relationship between dietary habit on productive women aged 20-44 years old and gastritis at Kekaitvillage Gunungsari district West Lombok Regency in 2015. This study is survey analytic and case control ifobserved from time of research. Comparison between case and control 1;1, case sample determination bynon probably method through saturated sampling, whereas control sample determination by quota sampling,namber of women sample in the amount of 74 productive women aged 20-44 years old. Instrumen for datacollecting is questionnaires and result of respondents’ visitation to Gunungsari Public Health Center. Theresult of study by chi-square statistic test showed p value < α (0,017 < 0,05). The conclusion is there was arelationship dietary habit on productive women aged 20-44 years old and gastritis at Kekait villageGunungsari district West Lombok Regency in 2015. The suggestion for productive women aged 20-44 yearsold should be aware toward gastritis that relate to dietary habit by eating regularly, type and amount of food.

Keyword: Dietary Habit, Gastritis, Productive Aged Women.

PENDAHULUAN

Penyakit gastritis merupakan 10 penyakitterbanyak di klinik kesehatan. Gastritis adalahinflamasi atau pembengkakan dari mukosa lambung.Mekanisme kerusakan mukosa di akibatkan olehketidak seimbangan faktor-faktor pencernaan sepertiasam lambung dan pepsin dengan produksi mukusbikarbonat dan aliran darah (Misnadiarly, 2009).Badan penelitian kesehatan dunia WHOmengadakan tinjauan terhadap delapan Negara duniadan mendapatkan beberapa hasil persentase angkakejadian gastritis di dunia dimulai dari negara yangkejadian gastritis paling tinggi yaitu Amerikadengan persentase mencapai 47%, kemudian Indiadengan persentase mencapai 43%, lalu dibeberapanegara lainnya seperti Inggris 22%, China 31%,Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5% danIndonesia 40,8% (WHO, 2010). Angka kejadiangastritis di Indonesia merupakan salah satu penyakitdidalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasienrawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia danmenyerang lebih banyak perempuan dari pada laki-

laki dengan jumlah kasus 30.154 orang (Depkes,2009).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dikes)Kabupaten Lombok Barat, pada Tahun 2014mengalami peningkatan drastis sebanyak 15.771kasus. Gastritis pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki yakni mencakup 60 % atau sekitar9.513 kasus, penderita gastritis pada perempuanyang paling mendominasi yaitu golongan WanitaUsia Subur Umur (WUS) 20-44 Tahun yaitusebanyak 4.536 kasus.(Dikes Kabupten LombokBarat, 2014). Berdasarkan data PuskesmasGunungsari Gastritis merupakan salah satu dari 10jenis penyakit terbanyak yang terus menfalamipeningkatan dari Tahun 12 sampai dengan Tahun2014. Pada Tahun 2014 sebanyak 3.396 kasusdengan urutan penyakit ke-2 di PuskesmasGunungsari. Berdasarkan data kunjungan penderitagastritis ke Puskesmas Gunungsari yang palingbanyak yaitu perempuan berjumlah 1162 kasusdibandingkan laki-laki berjumlah 711 kasus, padaperempuan yang paling banyak menderita gastritis

Page 2: 7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR …untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/2-KEBIASAAN-MAKAN-PADA-W... · Mahasiswa Fakultas Kesehatan ... Hubungan antara Kebiasaan Makan pada

8|Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.2355-9292

Volume 2, No. 3, September 2016 http://www.untb.ac.id

yaitu Wanita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahunsebanyak 570 kasus (Puskesmas Gunungsari, 2014).

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10orang pada Wanita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahunyang ada di Desa Kekait yang pernah berobat kepuskesmas dan ke linik kesehatan dan didiagnosamengalami penyakit gastritis dengan gejala yanghampir sama berupa nyeri dan perih pada bagianperut khususnya pada daerah lambung, merasalemas, tidak ada napsu makan, mual dan muntah,Hal ini disebabkan karena kebiasaan makan yangkurang baik terkait frekuensi, waktu, dan jenismakanan yang justru dapat menyebabkan iritasi padalambung seperti kebiasaan terlambat makan dankebiasaan mengkonsumsi makan yang pedas,berminyak, asam, dan minuman yang dapatmengiritasi lambung. Penyakit gastritis berhubungandengan keteraturan makan, frekuensi makan,kebiasaan makan pedas, kebiasaan makan asam, danfrekuensi minum iritatif seperti penelitian yangdilakukan Nakamura (2006) yang menyatakanbahwa sekresi asam lambung dapat berkurangdengan memperbaiki faktor konsumsi atau kebiasaanmakan. Dari uraian diatas bahwa peneliti merasatertarik untuk menganalisis kebiasaan makan padaWanita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahun denganKejadian Gastritis di Desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015.

METODE

Rancangan bangun penelitian ini yaitu surveianalitik, ditinjau dari waktu pelaksanaannya makapenelitian ini adalah case-control , yaitu menelusurike belakang penyebab yang dapat menimbulkansuatu penyakit di masyarakat. Studi kasus kontrolmembandingkan antara kelompok studi yaitukelompok kasus dan kelompok kontrol, kelompokkontrol yaitu orang yang sehat tetapi memilikikarakteristik yang sama dengan orang yang sakitatau kelompok studi (Notoatmodjo,2005). Penelitianini dilaksanakan di desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat selama bulanagustus, jumlah keseluruhan Wanita Usia Subur(WUS) 20-44 Tahun yang ada di Desa Kekaitsebanyak 1.574 orang Tahun 2014. Cara PenentuanSampel kasus dilakukan dengan mengunakanmetode non probability, melalui pendekatansampling jenuh, artinya semua anggota populasidijadikan sebagai anggota sampel (Sugiyono, 2006),responden Kasus yaitu responden yang didiagnosamenderita gastritis oleh tenaga kesehatan diPuskesmas Gunugsari yang berjumlah 37 orang .Sampel Kontrol Penentuan sampel dilakukan dengan

Quota sampling, yaitu tehnik untuk menentukansampel dari populasi yang mempunyai ciri tertentusampai jumlah (Quota) yang diinginkan terpenuhi(Sugiyono, 2008). kelompok kontrol yaitu respondenyang tidak didiagnosa menderita gastritis. Adapunciri sampel kontrol yang dimaksud adalah meliputi:umur, wilayah tempat tinggal yang sama dengansampel kasus, tidak didiagnosa menderita gastritisoleh tenaga medis, tidak ada riwayat penyakitgastritis, sehingga besar sampel pada penelitian inimengunakan perbandingan kasus dan kotrol yaitu 1banding 1. Dengan demikian jumlah kasus sebanyak37 orang, dan jumlah kontrol sebanyak 37 orang,sehingga total sampel adalah sebanyak 74 WanitaUsia Subur (WUS) 20-44 Tahun. Instrumenpengumpulan data adalah kuesioner dan jumlahkunjungan responden yang didiagnosa menderitagastritis ke Puskesmas Gunungsari. KuesionerKebiasaan makan terdiri dari 15 pertanyaan di ukurdengan ; nilai 3 jika respnen menjawab a, nilai 2 jikaresponden menjawab b, dan nilai 1 jika respondenmenjawab c, dengan kreteria objektif jika kebiasaanmakan baik antar 22-45, kebiasaan makan burukatara 15-21.

HASIL

a. Analisis UnivariatTabel 1. Distribusi Responden Menurut Umur di

Desa Kekait Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat

No Umur frekuensi %1 20-36 tahun 56 772 37-44 tahun 18 23

Total 74 100Suber : Data Sekunder, 2014

Tabel 2. Distribusi berdasarkan Tingkat PendidikanResponden di Desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat.

No PendidikanKasus Kontrol JumlahF % f % f %

1 Tidak Sekolah 3 4,1 2 2,7 5 6,8

2Tidak TamatSD

1 1,4 0 0 1 1,4

3 SD 11 14,9 11 14,9 22 29,74 MTS/SMP 6 8,1 7 9,5 13 17,65 MA/SMA 10 13,5 14 18,9 24 32,46 PT 6 8,1 3 4,1 9 12,5

Total 37 50 37 50 74 100Sumber : Data Primer, Data Sekunder, 2015

Page 3: 7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR …untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/2-KEBIASAAN-MAKAN-PADA-W... · Mahasiswa Fakultas Kesehatan ... Hubungan antara Kebiasaan Makan pada

ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|9

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016

Tabel 3. Distribusi berdasarkan PekerjanResponden di Desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat

No PekerjaanKasus Kontrol Jumlah

F % F % f %1 Tidak Bekerja 1 1,4 1 1,4 2 2,12 Buruh 1 1,4 4 5,4 5 6,83 Petani 7 9,5 3 4,1 10 13,54 Pedagang 1 1,4 4 5,4 5 6,8

5Ibu RumahTangga

19 25,7 21 28,4 40 54,1

6 Guru 6 8,1 2 2,7 8 10,87 Swasta 2 2,7 2 2,7 4 5,4

Total 37 50 37 50 74 100Suber : Data Primer, Data Sekunder. 2015

b. Kebiasaan Makan

Tabel 4. Distribusi berdasarkan kebiasaan makanResponden kasus dan kontrol di DesaKekait Kecamatan Gunungsari KabupatenLombok Barat

No Kebiasaan MakanJumlah

Frekuensi %

1Kebiasaan MakanBaik

46 62,2

2Kebiasaan MakanBuruk

28 37,8

Jumlah 72 100Suber :Data Primer, 2015

c. Kejadian Gastritis

Tabel 5. Distribusi berdasarkan kejadian gastritismenurut umur di Desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat

KejadianUmur Jumlah

20-36Tahun

%37-44Tahun

% F %

Kasus 28 37,8 9 12,2 37 50Kontrol 28 37,8 9 12,2 37 50Jumlah 56 75,6 18 24,4 74 100Suber : Data Sekunder, 2014 dan 2015

d. Analisis Bivariat

Tabel 6. Hubungan antara Kebiasaan Makan padaResponden dengan Kejadian Gastritis

NoKebiasanMakan

Kasus Kontrol JumlahOR

PValueF % F % F %

1KebiasaanMakan Baik

18 24,3 28 37,8 46 62,2

0,3 0,0172

KebiasaanMakan Buruk

19 25,7 9 12,2 28 37,8

Jumlah 37 50 37 50 74 100Suber : Data Primer, Data Sekunder, 2014 dan 2015

PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan pada Wanita Usia Subur(WUS) 20-44 Tahun di Desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat pada Tahun2015, dengan jumlah responden sebebanyak 74orang menujukan bahwa responden paling banyakberumur 20-36 Tahun sebanyak 56 orang (77 %) danumur 37-44 Tahun sebanyak 18 orang (23 %).Berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyakyaitu tingkat pendidikan SMA/MA sebanyak 24orang (32,4 %), SD sebanyak 22 orang (29,7 %),SMP/MTS sebanyak 13 orang (17,6 %), PT sebayak9 orang (12,5 %), tidak sekolah sebanyak 5 orang(6,8 %) dan paling rendah pada tingakat pendidikantidak tamat SD sebayak 1 orang (1,4 %).

Bedasarkan pekerjaan responden paling banyakyaitu IRT sebanyak 40 orang (54,1%), petanisebanyak 10 orang (13,5 %), guru sebayak 8 orang(10,8 %), buruh dan pedagang masing-masingsebanyak 5 orang (6,8 %), swasta sebayak 4 orang(5,4 %)dan tidak bekerja sebanyak 2 orang (2,1 %).Hasil perhitungan dari 74 responden dengankebiasaan makan baik sebanyak 48 orang (62,2 %)dan kebiasaan makan buruk sebanyak 28 orang(37,0 %).

Responden kasus yang paling banyak menderitagastritis adalah umur 20-36 Tahun sebanyak 28orang ( 37,8 %), sedangkan umur 37-44 Tahunsebanyak 9 orang (12,2 %), Responden kasus yangkebiasaan makan baik sebanyak 18 orang (24 %),kebiasaan makan buruk sebanyak 19 orang (25,7%), sedangkan pada reponden kontrol yangkebiasaan makan baik sebanyak 28 orang (37,8 %),kebiasaan makan buruk sebanyak 9 orang (12,2 %).Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square terdapathubungan bermakna anata kebiasaan makan burukdengan kejadian gastritis pada Wanita Usia Subur(WUS) 20-44 Tahuan dengan nilai p value < α(0,017 < 0,05) di Desa Kekait KecamatanGunungsari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2015.Responden dengan kebiasaan makan burukmempunyai resiko ditemukannya gastritis sebesar0,3 kali dibandingkan dengan Wanita Usia Subur(WUS) umur 20-44 Tahun dengan kebiasaan baik,(OR = 0,3, (95 % Cl = 0,1-0,8).

Kebiasaan makan adalah tingkahlaku manusiaterhadap makanan meliputi, sikap, kepercayaandalam mengkonsumsi makanan yang diperolehsecara berulang-ulang (Khumaidi, 1989). MenurutBaliwati (2004), terjadinya gastritis dapatdisebabkan oleh pola makan yang tidak baik dantidak teratur, frekuensi makan, jenis, dan jumlahmakanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila

Page 4: 7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR …untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/2-KEBIASAAN-MAKAN-PADA-W... · Mahasiswa Fakultas Kesehatan ... Hubungan antara Kebiasaan Makan pada

10|Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.2355-9292

Volume 2, No. 3, September 2016 http://www.untb.ac.id

asam lambung meningkat. Begitu juga hasilpenelitian yang dilakukan Oktviani (2011) penyakitganguan lambung biasanya terjadi pada orang yangmemiliki pola makan tidak teratur dan merangsangproduksai asam lambung.

Frekuensi makan merupakan faktor yangberhubungan dengan pengisian lambung dimanaresponden yang mempunyai kebiasaan makan burukbiasanya makan 2 atau 1 kali dalam sehari, seringmenunda makan. makan pagi diatas jam 8 sertamengabungkan sarapan dengan makan siangsehingga asam lambung meningkat. Sepertipenelitian yang dilakukan Suparyanto (2012) yangmenyatakan pada saat perut harus di isi atau ditundapengisianya, asam lambung akan mencerna lapisanmukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.

Beberapa kebiasaan makan buruk padaresponden kasus yaitu menganbungkan sarapan pagidengan makan siang yang dalam porsi besar ataupunkecil seperti penelitian yang dilakukan Suparyanto(2012), menyatakan makan dalam porsi besar dapatmenyebabkan refluks isi lambung yang padaakhirnya membuat kekuatan dinding lambungmenurun, kondisi seperti ini dapat menimbulkanluka pada lambung, sedangkan makanan dalamjumlah sedikit akan mempercepat pengosonganlambung.

Responden kasus terkait jenis makana yangdikonsumsi yaitu responden sering makan makanayang berserat tinggi, makanan bergas, pedas, mieinstan, minuman bersoda dan kopi yang dimana jenismakana tersebut tidak mudah dicerna dalamlambung, serta meningkatkan asam lambung,Menurut Baliwati (2004), jenis makanan adalahvariasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna,dan diserap akan menghasilkan paling sedikitsusunan menu sehat dan seimbang..

Kombinasi frekuensi makan, jenis dan jumlahmakanan merupakan pola makan.Menurut Baliwati(2004), pola makan yang baik dan teratur merupakansalah satu dari penatalaksanaan ganguan lambungdan juga merupakan tindakan prepentif dalammencegah gangguan lambung. Hasil penelitian padaWanita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahun denganpenyakit Gastritis di Desa Kecamatan Gunungsarikabupten Lombok Barat pada Tahun 2015 yangdimana kebiasaan makan buruk , hal ini dibuktikanbahwa Waita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahun yangmempunyai kebiasaan makan tidak teratur, seringmengkonsumsi makanan pedas, berserat tinggi,bergas menuman bersoda dan kafein.

PENUTUP

a. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasantersebut maka dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut:1. Responden berjumlah 74 orang dengan kebiasaan

makan baik sebanyak 48 orang ( 62,2 %) dankebiasaan makan buruk sebanyak 28 orang (37,0 %)

2. Responden gastritis pada umur 20-36 Tahunberjumlah 28 orang sedangkan pada umur 37-44Tahun berjumlah 9 orang

3. Responden gastritis dengan kebiasaan makan baiksebanyak 18 orang (24 %), kebiasaan makan buruksebanyak 19 orang (25,7 %), sedangkan padareponden tidak gastritis denga kebiasaan makan baiksebanyak 28 orang (37,8 %), kebiasaan makan buruksebanyak 9 orang (12,2 %). Ada hubunganbermakna antara kebiasaan makan dengan kejadiangastritis pada wanita usia Subur (WUS) umur 20-44Tahun dengan nilai p value < α (0,017 < 0,05).Dengan nilai OR = 0,3 (95 % Cl = 0,1-0,8), artinyabahwa Wanita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahundengan kebiasaan makan buruk mempunyai 0,3 kalidibandingkan dengan Wanita usia Subur (WUS) 20-44 Tahun dengan kebiasaan makan baik.

b. Saran

Bagi Wanita Usia Subur (WUS) 20-44 Tahunagar lebih mewaspadai resiko terjadinya Gastritis,yang terkait kebiasaan makan, dengan cara makanteratur, baik dari frekuensi, jenis dan jumlahmakanan yang di konsumsi. Kebiasaaan makan yangbaik merupakan rangka mewujudkan masyarakatyang sehat untuk masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Baliwati,Y. F, dkk. 2004. Pengantar Pangan danGizi. Jakarta: Penebar Swadaya

Dikes Lobar. Profil kesehatan Lombak Barat.Kabupaten Lombok Barat

Dipkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta: Depkes RI.

Kumaidi, M. 1994. Gizi Masyarakat. Jakarta:Gunung mulia

Misnadiarly. 2009. Mengenal penyakit organ cerna.Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Nakamura. (2006). Influence of Aging GastricMucosal Antrophy.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi PenelitiaanKesehatan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Page 5: 7 KEBIASAAN MAKAN PADA WANITA USIA SUBUR …untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/2-KEBIASAAN-MAKAN-PADA-W... · Mahasiswa Fakultas Kesehatan ... Hubungan antara Kebiasaan Makan pada

ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|11

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 3, September 2016

Okviani, W. 2011. Hubungan pola makan denganGastritis pada Mahasiswa S.1keperawatan program A FIKES UPN.“Veteran” Jakarta Tahun 2011.

Puskesmas Gunungsari. 2014, Profil PuskesmasGunungsari Kec.Gunungsari Kab.Lobar.

Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian,Bandung: Alfabet.

Suparyanto. 2012. Eteologi dan penanganan gastritisdi ambil dari http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/02/eteologi danpenanganan gastritis.html (Diakses 12Maret 2012) .

WHO. 2010. World Health Statistics.