69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

download 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

of 17

Transcript of 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    1/17

    1

    Makalah : Filsafat Pendidikan

    D

    I

    S

    U

    S

    U

    N

    OLEH :

    KELOMPOK 2

    ABIZAR

    MUNAWWARAH

    I NST I T

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    AR-RANIRY

    SURIEN-BANDA ACEH

    2011

    Copyright Ariefabdulghafur.wordpress.com

    I SL A M

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    2/17

    2

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan

    Karunia- Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Salawat

    beriring salam saya senandungkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad

    SAW, penghulu segala Nabi, yang dengan perjuangan beliaulah kita dapat hidup di

    alam yang berilmu pengetahuan.

    Terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membimbing saya dalam

    pembuatan makalah yang berjudul Hubungan filsafat dan Pendidikandan juga

    kepada teman-teman yang telah membantu, baik dari segi materil maupun moril

    sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

    Saya sadar, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

    masukan, kritik, serta saran yang membangun sangat saya harapkan dari para

    pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

    Selanjutnya, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai

    bahan pembelajaran dan penambahan khazanah ilmu bagi kita dalam mencapai

    kualitas pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

    Darussalam, maret 2011

    Penyusun

    Copyright Ariefabdulghafur.wordpress.com

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    3/17

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ..................................................................................................

    DAFTAR ISI .............................................................................................................

    BAB I PENDAHULUAN .............................. .......................... .......................... ............

    a. Latar Belakang Masalah ........................... .......................... ................

    b. Rumusan Masalah ..............................................................................

    c. Tujuan Pembahasan .............................. .......................... ....................

    BAB II HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN ............................... ........................

    A. Realita Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan .......................

    Hubungan Filsafat dengan Ilmu ........................... ............... Titik Temu Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan .................... Perbedaan Prinsipil filsafat sebagai Satu Disiplin Ilmu ........

    B. Hubungan Filsafat dan Pendidikan ............................. ........................

    C. Kedudukan Filsafat sebagai Satu Disiplin Ilmu .............................. ......

    BAB III PENUTUP .....................................................................................................

    A. Kesimpulan .......................................................................................

    B. Kritik dan Saran .................................................................................

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    4/17

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    a. Latar belakang masalahFisafat sebagai Mater-Scientiarum (induk ilmu pengetahuan), perumusannya

    sangat sulit dilaksanakan, sebab nilai filsafat itu hanyalah dapat dimanifestasikan oleh

    seseorang sebagai filsuf yang otentik. Setiap orang yang ingin mengejar pengertian

    hidup dan kehidupan itu, maka itu berarti bahwa ia masih di atas jalan menjadi

    seorang filsuf, untuk lebih memanusiakan dirinya. Sebab berfilsafat tiada lain adalah

    hidup berpikir dan pemikiran sedalam-dalamnya tentang hidup dan kehidupan itu.

    Manusia sebagai makhluk pencari kebenaran dalam perenungannya menemukan

    tiga bentuk eksistensi kebenaran yaitu: ilmu pengetahuan, filsafat dan agama. Ibarat

    satu garis lurus, maka kebenaran ilmu pengetahuan mengandung kenisbian

    (elativitas), yang bermuara kepada filsafat sedangkan kebenaran ilmu pengetahuan

    dan filsafat kenisbian yang bermuara kepada agama, sebagai kebenaran yang mutlak

    (absolut) karena bersumber dari Yang Maha Mutlak dan Maha Benar.

    Oleh karena itu, dalam perenungan kita tentang bentuk pengetahuan filsafat dan

    eksistensinya dalam hidup dan kehidupan manusia di jagat raya ini tidak dapat

    melepaskan diri dari pembahasan dan kaitannya kepada ilmu pengetahuan dan agama.

    Filsafat disebutkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang bersifat eksistensial

    artinya sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan justru

    filsafatlah yang jadi motor penggerak kehidupan kita sehari-hari baik sebagai

    manusia pribadi maupun sebagai manusia kolektif dalam bentuk suatu masyarakat

    atau bangsa.

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    5/17

    5

    b.Rumusan masalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

    1. Bagaimana realita hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan ?2. Bagaimana hubungan filsafat dengan ilmu ?3. Dimanakah titik temu filsafat dengan ilmu pengetahuan ?4. Apa saja perbedaan prinsipil filsafat dengan ilmu pengetahuan ?5. Bagaimana hubungan filsafat dan pendidikan ?6. Bagaimana kedudukan filsafat pendidikan sebagai satu disiplin ilmu ?

    c. Tujuan pembahasanTujuan penulisan makalah ini adalah:

    1. Untuk memahami realita hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan2. Untuk mengetahui hubungan filsafat dengan ilmu3. Untuk mengetahui titik temu filsafat dengan ilmu pengetahuan4. Untuk mengetahui perbedan prinsipil filsafat dengan ilmu pengetahuan5. Untuk mengetahui hubungan filsafat dan pendidikan6. Untuk mengetahui kedudukan filsafat pendidikan sebagai satu disiplin

    ilmu .

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    6/17

    6

    BAB II

    HUBUNGAN FILSAFAT DAN PENDIDIKAN

    A. Realita Hubungan Filsafat Dengan Ilmu PengetahuanKita berusaha melihat realita hubungannya, berdasarkan suatu asumsi, bahwa

    keduanya merupakan kegiatan manusia. Kegiatan manusia dapat diartikan dalam

    prosesnya dan juga dalam hasilnya. Dilihat dari hasilnya,filsafat dan ilmu merupakan

    hasil dari pada berpikir manusia secara sadar, sedangkan dilihat dari segi prosesnya,

    filsafat dan ilmu menunjukkan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan

    masalah-masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan

    pengetahuan ), dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu

    secara sistematis dan kritis.

    Filsafat dan ilmu memiliki hubungan saling melengkapi satu sama lainnya.

    Perbedaan antara kedua kegiatan manusia itu, bukan untuk dipertentangkan,

    melainkan untuk saling mengisi, saling melengkapi, karena pada hakikatnya,

    perbedaan itu terjadi disebabkan cara pendekatan yang berbeda. Maka dalam hal ini

    perlu membandingkan antara filsafat dan ilmu, yang menyangkut perbedaan-

    perbedaan maupun titik temu antara keduanya.

    a. Hubungan filsafat dengan ilmuHenderson, memberikan gambaran hubungan (dalam hal ini perbedaan )antara

    filsafat dan ilmu sebagai berikut:

    Ilmu (Science)1. Anak filsafat.2. Analitis; memeriksa semua gejala melalui unsur terkecilnya untuk

    memperoleh gambaran senyatanya menurut bagianya.

    3. Menekankan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya.

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    7/17

    7

    4. Menggunakan metode eksperimen yang terkontrol sebagai cara kerja dan sifatterpenting; menguji sesuatu dengan menggunakan penginderaan.

    Filsafat1. Induk ilmu.2. Sinoptis, memandang dunia dan alam semesta sebagai keseluruhan, untuk

    dapat menerangkannya, menafsirkannya dan memahaminya secara

    keseluruhan.

    3. Bukan saja menekankan keadaan sebenarnya dari objek, melaikan jugabagaimana seharusnya objek itu. Manusia dan nilai merupakan faktor penting.

    4. Menggunakan semua penemuan ilmu pengetahuan, menguji sesuatuberdasarkan pengalaman dengan memakai pikiran.

    b.Titik temu filsafat dengan ilmu pengetahuanAda beberapa titik pertemuan antara filsafat dan ilmu, yaitu:

    1. Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya menggunakan metode-metodereflective thinking didalam menghadapi fakta-fakta dunia dan hidup ini.

    2. Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya menunjukkan sikap kritis danterbuka, dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap

    kebenaran.

    3. Ilmu pengetahuan mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlahide-ide yang bertentangan dengan pengetahuan yang ilmiah.

    4. Filsafat merangkum pengetahuan yang terpotong-potong, yang menjadikanbermacam-macam ilmu dan berbeda-beda, dan menyusun bahan-bahan

    tersebut kedalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia yang lebih

    menyeluruh dan terpadu.

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    8/17

    8

    Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya sangat penting serta saling melengkapi.

    Tetapi harus pula saling menghormati dan mengakui batas-batas dan sifat-sifatnya

    masing-masing. Ini sering dilupakan, lalu menimbulkan bermacam-macam kesukaran

    dan persoalan yang seharusnya dapat dihindari asal saja orang insyaf akan perbedaan

    antara kedua ilmu pengetahuan tersebut. Misalnya seorang dokter mengatakan:

    waktu saya mengoperasi seorang pasien belum pernah saya melihat jiwanya, maka

    ia menginjak lapangan lain, meloncat dari lapangannya sendiri ke dalam lapangan

    filsafat, sehingga kesimpulannya itu tidak benar lagi.

    c. Perbedaan prinsipil filsafat dengan ilmu pengetahuanDalam mengupas masalah perbedaan prinsipil antara filsafat dengan ilmu

    pengetahuan disini dikemukakan tiga buah alasan perbedaan yaitu:

    1. Penjelasan yang terakhirSeorang ahli ilmu hayat misalnya mempelajari gejala-gejala hidupobjeknya

    ialah makhluk-makhluk yang hidup. Maka ia akan menyelidiki semua pertanyaan-

    pertanyaan hidup dari tumbuh-tumbuhan, binatang dan dari manusia pula untuk

    diterangkan kemudian. Maka ia mencari pengetahuan tentang peredaran darah,

    pencernaan, organ-organ dan sebagainya serta mencoba menunjukkan semua faktor-

    faktor yang mempengaruhi hidup itu. Akan tetapi pembuktian bahwa makhluk hidup

    yang dipelajarinya itu hidup diterimanya tanpa pembuktian lebih lanjut. Karena hal

    ini tidak menjadi lapangan penyelidikannya dan objek materialnya.

    Seorang filosof sebaliknya yakin bahwa misalnya pencernaan atau peredaran

    darah itu tidak habis diterangkan dengan menunjukkan kelenjar-kelenjar, alat-alat dan

    sebagainya, melainkan terletak dalam adanya makhluk itu hidup. Dan apabila ia

    mencoba memperoleh pengertian tentang hidup itu sampai pada kesimpulan bahwa

    hidup itu bersifat dapat menggerakkan dirinya sendiri atau swagerak. Maka ia

    bertanya terus apakah masalah bergerak dan mengapakah barang hidup itu bergerak

    dan barang mati itu tidak bergerak?

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    9/17

    9

    2. Keinginan akan syntesis (akan pandangan yang meliputi keseluruhan)Ilmu pengetahuan itu bermacam-macam, banyak, karena kenyataan memang

    beranekaragam. Didorong oleh keinginan untuk mengerti dengan lengkap dan

    mendalam, maka orang membagi-bagi lapangan ilmu pengetahuan menjadi berbagai

    macam yang masing-masing mempelajari satu lapangan yang khusus. Dan dalam

    penghkususan itu masih terus mengadakan spesialisasi lebih lanjut. Akan tetapi

    spesialisasi dalam lapangan ilmu pengetahuan khusus itu orang merasakan bahwa

    bagian-bagian hanya dapat dimengerti jika dipandang dalam keseluruhannya. Ilmu

    pengetahuan itu bagi jiwa manusia masih terlalu terbatas adanya, terlalu terbagi-bagi

    pula. Yang dikehendaki oleh akal budi manusia adalah kesatuan didalam

    kebanyakragaam itu, pandangan yang meliputi seluruh lapangan ilmu pengetahuan.

    Sedang dasarnya yang lebih dalam lagi ialah: bagi seluruh dunia, manusialah yang

    menjadi pusat dan puncaknya. Sambil hidup didunia ini haruslah mencari tujuan

    hidupnya, serta sesuai dengan harkat dan martabat manusia artinya dengan sadar

    bebas merdeka dan harus menentukan jalannya. Ia harus menentukan sikap dan

    kedudukannya terhadap sesama manusia , terhadap diri sendiri serta terhadap Tuhan

    pula. Maka diatas hasil-hasil penyelidikan ilmu pengetahuan itu ia memerlukan suatu

    pengetahuan lagi yang lebih luas, meliputi semua lapangan kehidupannya, dan

    dengan mana ia dapat menempatkan dirinya sendiri didalam keseluruhannya itu.

    Pengetahuan inilah yang disebut filsafat.

    3. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari ilmu pengetahuan itu sendiriLain daripada itu ilmu pengetahuan itu tidak dapat menjawab semua pertanyaan-

    pertanyaan yang timbul bagi seseorang manusia, malahan ilmu pengetahuan itu

    sendiri menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh ilmu

    pengetahuan itu sendiri. Seperti telah dikatakan tadi, ilmu hayat misalnya tanpa

    pembuktian menerima adanya makhluk-makhluk hidup. Apabila seorang ahli alam

    menyelidiki benda-benda mati,maka ia harus menerima adanya benda-benda hidup,

    hal itu tidak menjadi persoalan bagi mereka dan berpangkalan pada pengertian dan

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    10/17

    10

    kejadian-kejadian yang oleh ilmu pengetahuan itu dianggap sudah pasti, tidak

    memerlukan pembuktian ataupun penyelidikan lagi, begitu juga dengan ahli kimia

    dan ahli sejarah. Ini semuanya tidaklah dipersoalkan atau perlu dibuktikan terlebih

    dahulu. Ini diterima sebagai kenyataan. Akan tetapi sementara itu teranglah bahwa ini

    tidak seterang seperti anggapan mereka. Bahwa mengenai hal ini ada persoalan-

    persoalan juga. Seorang ahli kimia tidak bertanya: apakah benda itu dan mengapa

    justru benda itu ada?. Ahli sejarah tidak bertanya mengenai: siapakah sebetulnya pada

    hakikatnya manusia itu?, mengapaia hidup di dalam waktu?, dll.

    Akan tetapi pertanyaan pertanyaan seperti ini akan timbul: seorang dokter

    menunjukkan hubungan sebab akibat antara dua gejala yang diperiksanya, misalnya

    antara makan dan matinya seseorang pasien itu tadi.

    Maka jelaslah bahwa kita sebagai manusia disamping ilmu-ilmu pengetahuan

    khusus masih memerlukan suatu ilmu pengetahuan lain lagi, suatu ilmu yang khusus

    mempelajari soal-soal seperti tersebut diatas. Dan ilmu pengetahuan itu tidak lain

    adalah filsafat, filsafatlah yang bertugas dalam hal :

    a. Memberikan kenyataan-kenyataan yang terakhirb. Memberikan syntesis yang diinginkanc. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari ilmu pengetahuanSemua ilmu pengetahuan tentu berdasarkan anggapan bahwa barang-barang

    yang dipandangnya sebagai objek itu tentu ada, akan tetapi ilmu-ilmu pengetahuan itu

    tidak mengatakan sepatah kata pun tentang:

    a. Apakah yang disebut ada itu?b. Apakah hidup itu?c. Apakah sebab itu?d. Apakah pikiran itu?e. Apakah mengerti itu?Apabila ternyata bahwa ada itu ada tingkatannya, maka dipersoalkan apa

    arti ada itu dalam setiap tingkatan itu dalam barang-barang mati, dalam tumbuh-

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    11/17

    11

    tumbuhan, dalam binatang-binatang dan dalam manusia. Dan apabila ternyata bahwa

    manusia itu sendiri belumlah merupakan penjelasan yang terakhir dari kesemuanya

    itu, maka diteruskanlah penyelidikannya hingga sampailah ia pada tuhan, sebab

    pertama dan tujuannya terakhir dari dunia dan manusia. Maka jika misalnya ilmu

    mendidik dibangun atas keyakinan bahwa manusia memang dapat dididik, filsafatlah

    yang membicarakan apakah manusia itu sesungguhnya, apakah dan mengapakah ia

    perlu atau mungkin dididik .

    B. Hubungan filsafat dan pendidikanSebagaimaan telah dikemukakan bahwa tidak semua masalah kependidikan dapat

    dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak di antara

    masalah-masalah kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan-pertanyaan

    filosofis, yang memerlukan pendekatan filosofis pula dalam pemecahannya. Analisa

    filsafat terhadap masalah-masalah kependidikan tersebut, dengan berbagai cara

    pendekatannya, akan dapat menghasilkan pandangan-pandangan tertentu mengenai

    masalah-masalah kependidikan tersebut, dan atas dasar itu bisa disusun secara

    sistematis teori-teori pendidikan. Disamping itu jawaban-jawaban yang telah

    dikemukakan oleh jenis dan aliran filsafat tertentu sepanjang sejarah terhadap

    problematika pendidikan yangdihadapinya menunjukan pandangan-pandangan

    tertentu, yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan. Dengan

    demikian terdapat hubungan fungsional antara filsafat dengan teori pendidikan.

    Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan tersebut adalah sebagai

    berikut:

    1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara

    pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan

    problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya, disamping

    menggunakan metode-metode ilmiah lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagai

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    12/17

    12

    pandangan tertentu terhadap sesuatu objek, misalnya filsafat idealisme, realisme,

    materialisme, dan sebagainya, akan mewarnai pula pandangan ahli pendidikan

    tersebut dalam teori-teori pendidikan yang dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu

    akan mempengaruhi dan memberikan bentuk serta corak tertentu terhadap teori-teori

    yang dikembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori-teori

    dan pandangan pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh seorang

    filosof, tentu berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan aliran

    filsafat yang dianutnya.

    2.Filsafat , juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telahdikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan

    lairan filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata, artinya

    mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah

    dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan

    kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat

    Di samping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan pendidikan

    mempunyai hubungan yang bersifat suplementer, sebagaimana dikemukakan oleh Ali

    Saifullah dalam bukunya: Antara Filsafat dan Pendidikan, sebagai berikut:

    Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat

    perhatiannya dan memusatkan kegiatannya pada dua fungsi tugas normatif ilmiah,

    yaitu:

    a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan,konsep tentang sifat hakiki manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi

    pendidikan serta isi moral pendidikannya.

    b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education)

    yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi

    pendidikan dan metodologi pendidikan dan pengajaran.

    Definisi di atas merangkum dua cabang ilmu pendidikan, yaitu: filsafat

    pendidikan dan sistem atau teori pendidikan dan hubungan antara keduanya adalah

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    13/17

    13

    yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru

    sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar bidang studi tertentu.1

    C. Kedudukan filsafat pendidikan sebagai satu disiplin ilmuDalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau

    pokok. Karena filsafatlah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia

    dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan. Lambat laun

    sesuai dengan sifatnya, manusia tidak pernah merasa puas dengan dengan meninjau

    sesuatu hal dari sudut yang umum, melainkan juga ingin memperhatikan hal-hal yang

    khusus. Maka kemudian timbullah penyelidikan mengenai hal-hal yang khusus yang

    sebelumnya masuk dalam lingkungan filsafat. Jika penyelidikan ini telah mencapai

    tingkat yang tinggi,maka cabang penyelidikan itu melepaskan diri dari filsafat sebagai

    cabang ilmu pengetahuan yang baru dan berdiri sendiri. Adapun yang pertama kali

    melepaskan diri dari filsafat adalah ilmu pasti, kemudian disusul oleh ilmu

    pengetahuan lainnya. Akan tetapi meskipun lambat laun banyak ilmu pengetahuan

    yang melepaskan diri tidaklah berarti ilmu pengetahuan itu sama sekali tidak

    membutuhkan bantuan dari filsafat. Misalnya makna pengetahuan tentang atom, baru

    mulai nampak bila dihubungkan dengan perabadan. Seorang ahli atom berusaha

    menemukan fakta kemudian menciptakan teknik-teknik yang diperlukan. Semuanya

    itu dilakukan dengan pengatahuan tentang atom yang semakin meluas dan mendalam.

    Namun para ahli atom kadang-kadang tidak memperhatikan apa yang dilakukan

    manusia. Karena atom untuk kepentingan perang yang dapat membawa malapetaka

    kepada manusia. Hal ini menjadi tugas dari filsafat karena menyangkut masalah nilai,

    yang berati filsafat akan memberikan alternatif mana yang paling baik untukdijadikan pegangan manusia.

    1Ali saifullah h.A.,Antara filsafat dan pendidikan , Usaha Nasional, Surabaya, 1983

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    14/17

    14

    Kemudian pembahasan tentang kedudukan atau hubungan antara filsafat dan ilmu

    pengetahuan atau berpikir filosofis dan berpikir ilmiah akan dilengkapi uraian ini

    dengan Piaget tentang epostemologi genetis, yaitu fase-fase berpikir dan pikiran

    manusia dengan mengambil contoh perkembangan akan mulai dari tahun pertama

    usia anak hingga dewasa sebagaimana diuraikan oleh Halford sebagai berikut:

    Jasa utama dari piaget adalah uraiannya mengenai perkembangan anak dalam hal

    tingkah laku yang terdiri atas 4 fase, yaitu:

    1.Fase Sensorimotor, berlangsung antara umur 0 tahun sampai usia dimana caraberpkir anak masih sangat ditentukan oleh kemampuan pengalaman

    sensorinya, sehingga saat sedikit terjadi peristiwa berpikir yang sebenarnya ,

    dimana tangapan tidak berperan sama sekali dalam proses berpikir dan pikiran

    anak.

    2.Fase Pra-operasional, pada usia kira-kira antara 5-8 tahun, yang ditandaiadanya kegiatan berpikir dengan mulai menggunakan tanggapan(disebut logika

    fungsional). Ia tidak menyebut dengan berpikir berdasar hubungan sebab

    akibat, seperti pendapat para ahli psikologi perkembangan.

    3.Fase operasional yang Kongkret, yaitu kegiatan berpikir untuk memecahkanpersoalan secara konkret dan terhadap benda-benda yang konkret pula.

    4.Fase Operasional Formal, pada anak dimulai usia 11 tahun. Anak telah mulaiberpikir abstrak, dengan menggunakan konsep-konsep yang umum dengan

    menggunakan hipotesa serta memprosesnya secara sistematis dalam rangka

    menyelesaikan problema walaupun si anak belum mampu membayangkan

    kemungkinan-kemungkinan bagaimana realisasinya.

    Dari uraian dan contoh tadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu

    menerima dasarnya dari filsafat, dengan rincian antara lain:

    1.Setiap ilmu pengetahuan itu mempunyai objek dan problem2.Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari

    ilmu pengetahuan itu

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    15/17

    15

    3.Di samping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus yangdigunakan dalam taip-tiap ilmu pengetahuan

    4.Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semuailmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memperoleh sifat ilmu itu kalau menepati

    syarat-syarat yang telah ditentukan oleh filsafat. Artinya tidak mungkin tiap

    ilmu itu meninggalkan dirinya sebagai ilmu pengetahuan dengan meninggalkan

    syarat yang telah ditentukan oleh filsafat

    5. Filsafat juga memberikan metode atau cara kepada tiap ilmu pengetahuan.

    BAB III

    PENUTUP

    a. KesimpulanDisamping ilmu-ilmu pengetahuan, maka dipergunakan suatu ilmu pengetahuan

    lain lagi, yaitu filsafat.Dengan perkatan lain: filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan

    yang mempunyai sifat-sifat ilmu pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat

    tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan

    suatu ilmu pengetahuan, tetapi objeknya tidak terbatas, jadi mengatasi ilmu-ilmu

    pengetahuan lainnya, merupakan bentuk pengetahuan yang tersendiri. Tentang

    hubungan antara filsafat dengan Ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, merupakan bentuk

    pengetahuan yang tersendiri, tingkatan pengetahuan (level of thought) tersendiri.

    Tentang hubungan antara filsafat dengan ilmu-ilmu pengetahuan itu telah

    menimbulkan persoalan yang hangat. Pada waktu sekarang dengan tegas dibedakan

    lapangannya masing-masing antara filsafat dan ilmu pengetahuan

    Sifat khusus dari filsafat ialah bahwa filsafat hendak menunjukkan hubungan

    antara gejala-gejala, yang bersifat keharusan, artinya bahwa gejala-gejala itu memang

    seharusnya demikian adanya. Alat yang digunakan dalam penyelidikan itu ialah akal

    budi, pikiran manusia sendiri (by natural light of the human intellect). Jadi filsafat

    hanya menggunakan budi murni, untuk mencapai sebab-sebab yang terdalam itu,

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    16/17

    16

    tidak berdasarkan pertolongan istimewadari wahyu Allah atau syarat-syarat yang

    melampoi kodrat budi murni kita, melainkan berdasarkan kekuatannya sendiri, hanya

    dengan pertolongan pancaindera dan analisa-analisa lainnya.

    Inilah yang membedakan filsafat dari ilmu universal yang lainnya ialah agama

    dan theologi. Kedua ilmu universal ini mengenai keseluruhan yang ada, meliputi

    seluruh hidup manusia. Tetapi agama atau theologi memberikan jawabannya

    berpangkal pada tuhan. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa: objek filsafat adalah

    segala sesuatu yang ada, sudut pandangannya adalah sebab-sebab yang terdalam, sifat

    filsafat adalah sifat-sifat ilmu pengetahuan dan jalannya filsafat dalam usaha mencari

    jawaban-jawaban adalah dengan berdasarkan kekuatan pikiran manusia atau budi

    murni dan tidak berdasarkan wahyu Allah atau pertolongan istimewa dari agama atau

    Tuhan.

    b. Kritik dan saranDalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan. Maka

    dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga dengan

    penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam

    mempelajafi filsafat. Jadikanlah filsafat sebagai penentuan terhadap penentuan hidup

    dan pegangan fundamental dalam memecahkan masalah politik, pendidikan,

    ekonomi, sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat yang setiap saat berubah

    dan berkembang dalam konteks akselerasi dan medernisasi. Dengan pandangan hidup

    filsafat pancasila kita tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan berusaha

    membuktikan kepada dunia luar akan kesaktian filsafat hidup kita

  • 7/22/2019 69921683 Hubungan Filsafat Dan Pendidikan

    17/17

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    Salam Burhanuddi, Pengantar Filsafat, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005

    Prasetya, Filsafat Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002

    Poedjawijatna, Tahu dan Pengetahuan Pengantar ke Ilmu dan Filsafat, jakarta: PT.

    Rineka Cipta, 1991

    Mudyahardjo Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

    2006

    Semiawan Conny R, dkk, Spirit Inovasi dalam Filsafat Ilmu, Jakarta: PT. Indeks,

    2010

    Copyright Ariefabdulghafur.wordpress.com