Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

25
perbandingan filsafat pendidikan barat dan filsafat pendidikan islam 1. Sejarah Perkembangan Filsafat Barat Dalam sejarah perkembangan filsafat barat banyak ditemukan masalah yang telah dientaskan oleh banyak filosof dimasanya, dan sejalan dengan keadaan itu pula aliran filsafat barat berkembang begitu pesat dan mampu menguasai bahkan mewarnai pemikiran manusia dalam periode tertentu. Sejarah perkembangan filsafat barat itu dibagi kedalam tiga periode, yaitu zaman klasik (yunani), filsafat abad pertengahan dan filsafat abad modern. Berikut akan dijelaskan masing-masingnya: 1.1 Filsafat Zaman Klasik Hal ini dimulai sekitar tahun 600 SM yaitu di suatu kota bernama yunani yang terkenal dengan para ilmuwan-ilmuwannya. Awal mulanya para filosof Yunani memusatkan perhatiannya pada dunia diluar diri pribadi mereka yakni terahadap alam semesta (cosmos). Melalui ini maka berkembanglah suatu filsafat yang disebut dengan filsafat alam. Dengan ini para filosof mulai

Transcript of Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

Page 1: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

perbandingan filsafat pendidikan barat dan

filsafat pendidikan islam

1.    Sejarah Perkembangan Filsafat Barat

            Dalam sejarah perkembangan filsafat barat banyak ditemukan masalah

yang telah dientaskan oleh banyak filosof dimasanya, dan sejalan dengan keadaan

itu pula aliran filsafat barat berkembang begitu pesat dan mampu menguasai

bahkan mewarnai pemikiran manusia dalam periode tertentu. Sejarah

perkembangan filsafat barat itu dibagi kedalam tiga periode, yaitu zaman klasik

(yunani), filsafat abad pertengahan dan filsafat abad modern. Berikut akan

dijelaskan masing-masingnya:

1.1     Filsafat Zaman Klasik

            Hal ini dimulai sekitar tahun 600 SM yaitu di suatu kota bernama yunani

yang terkenal dengan para ilmuwan-ilmuwannya. Awal mulanya para filosof

Yunani memusatkan perhatiannya pada dunia diluar diri pribadi mereka yakni

terahadap alam semesta (cosmos). Melalui ini maka berkembanglah suatu filsafat

yang disebut dengan filsafat alam. Dengan ini para filosof mulai memperdebatkan

tentang asal mula segala sesuatu yang ada di bumi.

        Thales (600 SM) bahwa yang paling utama di bumi ini ialah air,

        Anaximander (610-540 SM) bahwa dibumi ini segala sesuatu baik benda atau

apapun itu sifatnya tidak terbatas.

        Anaximenes (585-525 SM) bahwa yang paling utama di bumi yaitu udara.

        Phytagoras  (500 SM) bahwa di bumi ini semuanya dapat dihitung dengan

bilangan.

        Heraclitus (500 SM) bahwa di bumi ini segala sesuatu tu hakikatnya selalu

berubah, tidak ada yang bersifat kekal.

        Parminides (515-440 SM) bahwa apapun yang ada di bumi sifatnya tetap.

Page 2: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

  Jadi pada masa ini para filosof memperdebatkan antara segala sesuatu yang ada di

alam semesta ini sifatnya menetap dan ada pula yang berpendapat bahwa segala

sesuatu yang berada di ala mini sifatnya selalu berubah. Sehingga melalui

pemikiran yang mendalam diambil kesimpulan bahwa kedua pendapat adalah

benar mengenai sebagian yang ada di alam sifatnya ada yang menetap dan ada pula

yang berubah.

Selanjutnya muncul pandangan filosof yunani mengenai

manusia (Antropos). Tentunya ini tidak dapat ditentang lagi kemunculan pendapat

para filosof yang bermunculan mengemukakan argument nya, diantaranya yaitu:

        Socrates (470-400 SM) bahwa di dalam kehidupan etika sangatlah penting.

Tolak ukurnya adalah tujuan hidup manusia tidak lain merupakan menjadikan jiwa

sebaik mungkin sehingga mampu memperoleh kebahagiaan yang sempurna dalam

hidupnya.

         Plato (427-347 SM) yaitu terkenal dengan took idealisme. Beliau

membedakan antara dunia idea (budi manusia) merupakan realitas yang

sesungguhnya bersifat menetap dan dunia empiris(pengalaman manusia)

merupakan kenyataan yang bersifat semu, abstrak yang kapan saja bisa berubah

sesuai keadaan.

        Aristoteles (384-322 SM) yaitu tokoh dalam aliran filsafat realisme.

Menurutnya segala sesuatu yang ada di ala mini terdiri dari dua hal yaitu zat dan

bentuk. Menurutnya zat dari suatu benda sifatnya tetap sedangkan yang dapat

berubah adalah bentuknya. Hal ini hingga sekarang dikembangkan juga

oleh Thomas Aquinas, Berkeley dan John Locke.

        Zeno (333-262) yakni tokoh dalam aliran Stoisme dan Hedonisme. Ia

mengakui bahwa di dunia ini segala hal bersifat menetap karena yang bertindak

adalah rasio manusia

Page 3: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

        Epikuris (341-270) yaitu terkenal dalam tokoh hedonism. Ia mendukung

pendapat Zeno dan menurutnya tujuan hidup ini adalah mencari kenikmatan dan

kepuasan.

            Maka dapat diperoleh kesimpulan dari zaman klasik hanya dua pandangan

yang mampu ditelaah oleh para filosof yaitu pandangan mengenai alam yang

berada diluar diri manusia yang disebut dengan cosmos serta pandangan mengenai

manusia itu sendiri yang disebut denganantropos.

Page 4: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

1.2    Filsafat Abad Pertengahan

            Pada masa ini berkembang filsafat scholastik yang perhatiannya tertuju

pada dunia Ketuhanan yang dikuasai oleh ajaran kriistiani. Sekita abda ke-13 alam

pikiran hampir seluruhnya dikuasai oleh gereja dan filsafat tidak dapat terlepas lagi

dari yang namanya theology (Ketuhanan). Berikut pandangan para filosof yang

ikut berkontribusi dalam memberikan pandangan, antara lain:

      Thomas Aquinas (1225-1274) menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan adalah

hamba sahaya dari theology (abad the dark age). Lalu menyatakan tentang

hubungan iman dan akal yang menghasilkan budi dipelopori oleh ajaran kristiani.

      Albertus Magnus (1200-1280), pendapat yang dikemukakan juga hampir sama

dengan Thomas Aquinas bahwa ada hubungan antara kebenarabn dengan hakekat

Tuhan.

      Duns Scotus (1266-1308), juga mendukung penelitian tetang dua pendapat

sebelumnya dan sama sekali tidak menentang.

            Sebenarnya jika diteliti kembali filsafat abad pertengahan ini banyak

dipelopori olehAristoteles yang menjadikan ajaran kristiani menjadi landasan

berdirinya filsafat scolastik. Namun sangat disayangkan pada zamannya filsafat ini

tidak mampu mempertahankan diri begitu lama akibat para tokohnya tidak mampu

mempertahankan pendapat yang telah dirumuskan. Sehingga tidak perlu waktu

yang lama untuk filsafat ini mundur dari dunia pendidikan. Padahal pendapat-

pendapat Aristoteles dalam filsafat ini banyak digunakan oleh filosof-filosof islam.

Mereka menterjemahkan kembali apa yang dimaksudkan oleh Aristoteles sehingga

salah satu tokoh ternama yakni Al-Farabi justru dikenal dengan komentator filsafat

aristoteles.

1.3    Filsafat Zaman Modern

  Masa ini dimulai pada abad ke 15 yang terbagi ke dalam empat periode yaitu

Renaisans, Barok, Pencerahan, Romantik, da Kontemporer (mutakhir).

Page 5: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

Berikut akan dijelaskan masing-masing periode tersebut:

      Masa Renaissans (kelahiran kembali) 1400-1600

            Lingkup pemikirannya adalah mengenai perkembangan seni, filsafat dan

ilmu. Sehingga pada masa ini mengacu pada manusia (antropos) sebagai bagian

utama dari realitas alam.

            Dengan demikian berkembanglah FilsafatHumanisme yaitu mempersoalkan

tentang manusia, yakni apakah manusia itu makhluk bebas, atau yang memiliki

kemauan yang bebas, atau bahkan manusia tidak memiliki kebebasan sama sekali.

Tokoh utama aliran humanis ini ialahAristoteles dan diikuti oleh Thomas

hobbes,Thomas moore dan Francis Bacon. Para pendidiknya yaitu Erasmus, J. A.

Comenius, John Locke, J.J. Rousseau dan Peztalozzi.

      Masa Borok sekitar 1600-1700

            Pada masa ini berbeda dengan masa sebelumnya, bahwa dalam masa borok

mereka meletakkan akal manusia sebagai alat terpenting untuk dapat memahami

kehidupan dan hidup manusia. Pada masa ini juga filsafat barat terkenal dengan

awal lahirnya paham sekularisme barat yang filosof-filosofnya kebanyakan ahli

dalam bidang matematika.

            Adapun filosof yang muncul pada masa borok ini yaitu Rene Descartes,

Benedictus Spinoza, dan G. Leibniz. Yang paling Berjaya dipakai dalam

falsafahnya yaitu perkataan dari Descartes , ia menyatakan “saya berpikir maka

saya ada”. Menurutnya badan dan jiwa adalah dua hal yang letaknya terpisah,

kalaupun saling berhubungan itu tidak lain karena adanya kehemdak atau campur

tangan Tuhan.

      Masa Pencerahan sekitar abad ke 18

            Penekanan filsafat dalam bagian ini yaitu mendukung falsafah sebelumnya.

Masa pencerahan ini menganggap bahwa dengan peranan akal maka semua

masalah dapat dipesahkan dan dientaskan. Sehingga berkembang dua aliran filsafat

Page 6: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

yakni Empirisme dan Rasionalisme.Berikut tokoh-tokoh filsafat masa pencerahan

yaitu Immanuel Kant (tokoh rasionalisme), dan John Locke (tokoh emprisme)

selanjutnya diikuti oleh Geoge Berkeley, David Hume serta J.J. Rousseau.

      Masa Romantik yang dimulai pada tahun 1770

            Pada masa ini kembali lagi kepada pemahaman tentang idealisme yang

pernah muncul pada zaman Rainassens yang dipelopori oleh Plato sebagai

pencetusnya. Dalam masa ini bermunculan filsuf-filsuf diantaranya Fichte,

Schelling, dan Hegel. Filsafat Hegel berkembang dan mempengaruhi pemikiran

abad ke 19 dan abad ke 20.

      Filsafat Kontemporer yang dimulai pada abad ke 19

            Filsafat ini muncul akibat reaksi terhadap filsafat yang dibawa oleh Hegel.

Dalam masa ini mereka menolak bahwa benda yang ada di alam dilihat secara

idealism adalah kebenaran. Dengan mempertimbangkan banyak hal maka

muncullah beberapa filsafat baru yakni Positivisme, Vitalisme, Pragmatisme,

Eksistensialisme, dan Filsafat Analitik.

2.    Latar Belakang Pembaharuan Dalam Islam

            Mulai abad pertengahan merupakan abad gemilang bagi umat Islam. Abad

inilah daerah-daerah Islam meluas di barat melalui Afrika Utara sampai Spanyol,

di Timur Melalui Pesia sampai India. Daerah-daerah ini kepada kekuasaan khalifah

yang pada mulanya berkedudukan di Madinah, kemudian di Damaskus, dan

terakhir di Bagdad. Abad ini lahir para pemikir dan ulama besar

seperti;Maliki, Syafi’I, Hanafi, dan Hambali. Dengan lahirnya pemikiran para

ulama besar itu, maka ilmu pengetahuan lahir dan berkembang dengan pesat

sampai ke puncaknya, baik dalam bidang agama, non agama maupun dalam bidang

kebudayaan lainnya. 

Memasuki benua Eropa melalui Spanyol dan Sisilia, dan inilah yang menjadi dasar

dari ilmu pengetahuan yang menguasai alam pikiran orang barat (Eropa) pada abad

Page 7: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

selanjutnya. 

            Di pandang dari segi sejarah kebudayaan, maka maka tugas memelihara

dan menyebarkan ilmu pengetahuan itu tidaklah kecil nilainya dibanding dengan

mencipta ilmu pengetahuan.

2.1    Pendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam

      Paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-

kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang

yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.

      Sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha, umat Islam

maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena

itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk

berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya

pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.

      Umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami

kemajuan. Umat Islam maju karena adanya persatuan dan kesatuan, karena adanya

persaudaran yang diikat oleh tali ajaran Islam. Maka untuk mempersatukan

kembali umat Islam bangkitlah suatu gerakan pembaharuan.

      Hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dengan Barat. Dengan adanya

kontak ini umat Islam sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan

dengan Barat, terutama sekali ketika terjadinya peperangan antara kerajaan Usmani

dengan negara-negara Eropa, yang biasanya tentara kerajaan Usmani selalu

memperoleh kemenangan dalam peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-

kekalahan di tangan Barat, hal ini membuat pembesar-pembesar Usmani untuk

menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa yang baru muncul. Menurut mereka

rahasianya terletak pada kekuatan militer modern yang dimiliki Eropa, sehingga

pembaharuan dipusatkan di dalam lapangan militer, namun pembaharuan di bidang

lain disertakan pula.

Page 8: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

            Pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaisans Barat. Kalau renaisans

Barat muncul dengan menyingkirkan agama, maka pembaharuan dalam Islam

adalah sebaliknya, yaitu untuk memperkuat prinsip dan ajaran-ajaran Islam kepada

pemeluknya. Memperbaharui dan menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam

yang dilalaikan umatnya. Oleh karena itu pembaharuan dalam Islam bukan hanya

mengajak maju kedepan untuk melawan segala kebodohan dan kemelaratan tetapi

juga untuk kemajuan ajaran-ajaran agama Islam itu.

2.2    Latarbelakang pemikiran politik Islam

      Pertama, kemunduran dan kerapuhan dunia Islam yang disebabkan oleh faktor

internal dan yang berakibat munculnya gerakan-gerakan pembaharuan dan

pemurnian.

      Kedua, rongrongan Barat terhadap keutuhan kekuasaan politik dan wilayah

dunia Islam yang berakhir dengan dominasi atau penjajahan oleh negara-negara

Barat tersebut.

      Ketiga, keunggulan Barat dalam bidang ilmu, teknologi, dan organisasi.

Ketiga hal tersebut ini juga memberi pengaruh pada pemikiran politik Islam yakni

banyak di antara para pemikir politik Islam tidak mengetengahkan konsepsi

tentang sistem politik Islam, tetapi lebih kepada konsepsi perjuangan politik umat

Islam terhadap kezaliman penguasa, lebih-lebih terhadap imperialis dan kolonialis

Barat. Perhatian mereka lebih banyak dipusatkan pada perjuangan pembebasan

dunia Islam dari cengkraman atau dominasi Barat. Kalau gerakan pembaharuan

umat Islam di Turki pada akhirnya menimbulkan Negara Turki yang bersifat

sekuler, gerakan pembaharuan umat Islam di India melahirkan Negara Pakistan

yang mempunyai agama sebagai dasar.

Gerakan yang diusung oleh tiga tokoh pembaharu, Jamaluddin Al-

Afghani, Muhammad Abduh, danMuhammad Rasyid Ridha, dikenal dengan

gerakan Salafiyah yaitu suatu aliran keagamaan yang berpendirian bahwa untuk

Page 9: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

dapat memulihkan kejayaannya, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam

yang masih murni seperti yang dahulu diamalkan oleh generasi pertama Islam.

Pemerintahan yang ideal menurut Muhammad Abduh kurang lebih seperti yang

diangankan oleh ahli-ahli hukum pada abad pertengahan, penguasa yang adil, yang

memerintah sesuai dengan hukum dan bermusyawarah dengan para pemimpin

rakyat.

            Kemunculan ide pembaruan dilatarbelakangi oleh suatu proses yang

panjang. Sejak awal abad ke-2 H (8M). Islam dalam perkembangan dakwahnya

yang makin meluas mengharuskan Islam berinteraksi dengan peradaban dan agama

lain. Sehingga timbul pergolakan pemikiran antara Islam dengan pemikiran asing.

Hal ini mendorong para pemikir Islam untuk membahas aqidah Islam dari berbagai

segi. Termasuk mengemukakan argumentasi untuk mempertahankan aqidah Islam

ketika menghadapi aqidah lain (terutama Nashrani dengan menggunakan cara

berfikir filsafat Yunani). Akhirnya untuk menghadapi orang-orang Nashrani, umat

Islam pun mempelajari filsafat untuk membantah tuduhan-tuduhan terhadap aqidah

Islam, yang pada perkembangannya disebut dengan ilmu kalam.

Ilmu kalam ini dikembangkan oleh generasi setelah shahabat (khalaf) yang berbeda

dengan generasi shahabat (salaf). Kalangan khalaf telah membahas lebih jauh

tentang dzat Allah dengan menggunakan metode pembahasan filosof Yunani.

Metode ini menjadikan akal sebagai dasar pemikiran untuk membahas segala hal

tentang iman. Para pemikir Islam berusaha mempertemukan Islam dengan

pemikiran filsafat ini. Cara berfikir ini memunculkan interpretasi dan penafsiran

yang menjauhkan sebagian arti dan hakekat Islam yang sebenarnya. Hal ini

ditambahkan dengan masuknya orang-orang munafik ke tubuh umat Islam. Mereka

merekayasa pemikiran dan pemahaman yang bukan berasal dari Islam dan justru

menimbulkan saling pertentangan. Terlebih lagi kelalaian kaum muslimin terhadap

Page 10: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

penguasaan bahasa Arab dan pengembangan Islam yang terjadi sejak abad ke-7 H,

mengakibatkan Islam semakin mengalami kemerosotan.

Terkikisnya pemahaman Islam yang hakiki terus berlanjut sampai awal abad ke-13

H. Saat itu umat Islam mulai mengupayakan pembaruan untuk memahami syariat

Islam yang akan diterapkan dalam masyarakat. Islam ditafsirkan tidak semata-mata

selaras dengan isi kandungan nash-nash. Disaat kaum muslimin mengalami

kemerosotan berfikir, cara pandang mereka mulai teracuni oleh cara pandang

asing. Tsaqofah Islam kian melemah. Upaya-upaya pembaruan semakin merebak.

Para pembaru memandang perlunya mengatasi masalah dengan melakukan

interpretasi hukum-hukum Islam agar sesuai dengan kondisi yang ada. Mereka

mengeluarkan kaidah-kaidah umum dan hukum-hukum terperinci sesuai dengan

pandangan tersebut. Bahkan mereka membuat kaedah umum yang tidak

berdasarkan perspektif wahyu (Al-Quran dan Hadits).

Sampai dengan perempat ketiga abad ini, gerakan Islam lebih merupakan

pembaharuan dalam pengertian revitalitas atau semacam romantisme. Hampir

seluruh gerakan Islam dimotori oleh semangat menghidupkan kembali tradisi Islam

Klasik sebagai reaksi atas kebangkrutan kekuasaan politik Islam di satu sisi

sementara didominasi politik dan intelektual Barat modern merupakan fenomena

mondial. Gerakan Islam baik di Timur Tengah maupun beberapa kawasan Asia

seperti India bertumpu pada emansipasi politik dan intelektual dalam romantisme

dan revitalisasi di atas

Walaupun kecendrungan di atas telah berhasil membebaskan beberapa kawasan

Islam dari kolonialisme dan membangkitkan kembali kepercayaan diri dunia Islam,

namun pembaharuan Islam bersifat eksternal. Di sisi lain, Negara-negara baru

Islam pun berhadapan dengan realitas baru tumbuhnya Negara bangsa yang

merupakan wacana baru pemikiran Islam. Tanpa suatu tradisi intelektual yang

mampu berdialog dengan peradaban modern, Negara-negara baru Islam mulai

Page 11: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

berhadapan dengan bagaimana membangun tata kehidupan sebagai realisasi

semangat dan pesan universal Islam. Pengembangan kehidupan sosial muslimpun

berhadapan dengan realitas obyektif yang kurang lebih serupa. Bagaimana

membangun peradaban Islam dalam masyarakat modern, sesungguhnya

merupakan agenda gerakan Islam masa depan.

3.    Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani (barat)

            Suatu kebanaran yang tidak dapat ditolak adalah pengaruh peradaban

Yunani, Persia, dan India. Diantara ilmu-ilmu tersebut yang paling besar

pengaruhnya terhadap inteletual kaum muslim yaitu ilmu hitung, astronomi,

kedokteran yang berasal dari India. Sedangkan dari Persia mempengaruhi dunia

islam dalam bidang ilmu bumi, logika, filsafat, astronomi, ilmu ukur, kedokteran,

sastra dan seni. Akan tetapi menurut Ahmad Amin pengaruh yang lebih besar

diterima umat islam berasal dari yunani. Hal ini dikarenakan kontak umat islam

dengan kebudayaan yunani bersamaan dalam kepenulisan ilmu-ilmunya. Dalam

hal logika yunani besar sekali mempengaruhi bentuk, isi dan susunan ilmu, ini

terjadi pada masa Bani Abbas, ini bukan berarti menjiplak tetapi menadikan

pandangan sebelumnya sebagai tolak ukur atau pun gaya berpikir.

            Cara lahirnya filsafat Yunani dan mewarnai kancah duni Islam

diungkapkan dalam sejarah kerajaan di kota Alexandria hingga Bizantium. Hingga

pada akhirnya pada masa Dinasti Abbas dengan pusat kerajaan Baghdad mulai

tertarik pada filsafat yunani. Dikota inilah timbul gerakan penterjemahan buku-

buku yunani kedalam bahasa arab atas dorongan Khalifah Al-Mansur dan

kemudian Khalifah harun Al-Rasyid.

            Jika ditelaah lebih dalam gerakan penterjemahan itu sudah dimulai sejak

zaman Dinasti Bani Umayyah yang disponsori oleh Khalifah Khalid Ibnu

Yazid. Saat itu buku-buku yang diterjemahkan erat kaitannya dengan keperluan

hidup praktis, seperti ilmu kimia dan kedokteran. Kegiatan penterjemahan

Page 12: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

mencapai zaman keemasannya pada masa Khalifah Al-Makmun, ia juga termasuk

seorang intelektual yang sangat menggandrungi ilmu pengetahuan dan filsafat.

Beliaulah yang mendirikan akademi Bait Al-Hikmah yang dipimpin oleh Hunain

Ibnu Ishaq, seorang nasrani yang ahli bahasa  yunani dan dibantu oleh anaknya

Ishaq Ibnu Huanain, Sabit Ibnu Qurra, qusta Ibnu Luqas, Hudaibah ibnu Al-Hasni,

Al-kindi dan lain-lain. Akademi ini tidak hanya dijadikan sebagai tempat

penterjemahan tetapi juga menjadi pusat pengembangan filsafat dan sains.

            Dalam era penterjemahan ini bermacam-macam buku filsafat dalam

berbagai bidang diterjemahkan kedalam bahasa arab, baik dari bahasa Siryani,

Persia, maupun yang berbahasa yunani sendiri. Diantaranya karya Plato

seperti Thaetitus, Cratylus, Parmenides, Tunaeus, Phaedo, Politicus dan lain-

lain. Karya Aristoteles  seperti Categoriae, Rethorica, De caelo, Ethica

Nichomachaea, dan karya Neo Platonisme seperti Enneads, Theologia, Isagoge,

Elements of Theology, dan lain-lain.

            Telah disampaikan bahwa dengan adanya era penterjemahan ini umat islam

telah mampu menguasai intelektual dari tiga kebudayaan yang sangat tinggi ketika

itu, yakni Yunani, Persia, dan India. Para intelektual islam tidak hanya mampu

menguasai filsafat dan sains, tetepai mereka juga mampu mengembangkan dan

menambahkan hasil observasi mereka ke dalam sains dan hasil pemikiran mereka

ke dalam lapangan filsafat.

4.    Perbandingan Filsafat Pendidikan Islam Dan Filsafat pendidikan Barat

            Dalam beberapa hal, rasanya tidak cukup proporsional jika

membandingkan filsafat pendidikan islam yang berorientasi wahyu dengan filsafat

pendidikan barat yang murni rasional. Akan tetapi mengingat epistemologi islam

tidak mengenal pertentangan antara wahyu dan akal. Maka perbandingan ini

menjadi mungkin.

Page 13: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

            Disamping itu, dalam beberapa hal Filsafat pendidikan islam tidak jarang

mengambil konsep-konsep atau teori-teori yang berasal dari filsafat pendidikan

barat, sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok filsafat pendidikan islam kritis.

Adopsi dan adaptasi semacam ini dapat dilakukan filosof islam karena yang

menjadi keyakinan ilmiah kaum muslim adalah:

      Allah member hikmah kepada orang yang dikehendakiNYA. Barang siapa

yang diberi hikmah, maka sungguh ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak.

      Perkataan hikmah itu adalah barang hilang bagi kaum mukmin, maka ia berhak

atasnya dimana pun ia menemukannya.

      Ambillah hikmah itu dari manapun datangnya.

      Carilah ilmu pengetahuan walaupun sampai ke negeri Cina.

            Dengan beberapa alasan diatas perbandingan ini menjadi penting adanya

dalam merumuskan sebuah filsafat pendidikan yang khas islam, yang berbeda

dengan filsafat pendidikan lainnya. Di lain pihak, perbandingan semacam ini perlu

dilakukan dalam rangka tegak dan kokohnya epistemology filsafat pendidikan

islam yang mandiri.

Berikut tabel perbandingan antara filsafat pendidikan islam dan filsafat pendidikan

barat tersebut:

NoAspek

Pembanding

Filsafat Pendidikan

Islam

Filsafat Pendidikan

Barat

1 Landasan Berlandaskan pada

wahyu Allah yakni

Al-quran dan Hadist

Berlandaskan pada

humanisti murni,

yang mengandalkan

rasionalisasi.

2 Hakikat

kebenaran

Kebenaran sifatnya

tidak terbatas namun

universal.

Kebenaran itu

sifatnya parsial yang

membuatnya sering

Page 14: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

terjadi pertarungan

anta ride oleh

ahlinya.

3 Prinsip

pengembangan

Berusaha

mengembangkan

antara yang profan

dan sakral secara

integral. Mencetak

manusia yang

mengintegralkan

aspek dunia dan

akhirat.

Hanya

mengembangkan

aspek profane saja.

Menghasilkan

manusia yang mono

dimention (ahli

dalam satu bidang).

4 Pandangan

kepribadian

manusia

Mengembangkan

kepribadian manusia

mulai dari hati hingga

akal.

Hanya

memperhatikan

fungsi akal saja

dalam

menyelesaikan

masalah.

5 Ide-ide atau

gagasan

Dalam

mengembangkan

idenya berisafat

teoritik dan realistik

(dapat diwujudkan

dalam bentuk tingkah

laku).

Dalam

mengembagkan

idenya sulit

ditransformasikan

dalam tingkah laku

dalam kehidupan

nyata.

Page 15: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

            Terlepas dari kelebihan dan kekurangan diantara keduanya yaitu antara

filsafat pendidikan islam dan filsafat pendidikan barat. Tetapi yang jelas filsafat

pendidikan islam harus bisa bersikap bijak dan selektif untuk mengambil hal-hal

positif dari filsafat pendidikan barat. Nilai-nilai positif filsafat pendidikan barat

merupakan “hikmah” yang hilang dari kaum muslimin. Oleh karena itu, kaum

muslim yang intelek harus dapat mengambil dan memanfaatkannya demi kemajuan

islam kedepannya.

           

           

Page 16: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

BAB III

PENUTUP

1.    Kesimpulan

v  Filsafat pendidikan barat juga memiliki sejarah awal berdirinya yang pada

permulaannya para filsuf barat membahas tentang masalah segala sesuatu yang

berada diluar diri mereka yakni alam (cosmos) hingga kepada hakikat manusia

(antropos).

v  Filsafat pendidikan barat dalam perkembangannya terbagi kedalam tiga periode

yakni periode klasik, pertengahan dan modern.

v  Masing-masing periode memiliki cirri khas tersendiri yang menjadikannya

berbeda dari periode seblumnya dan melahirkan aliran-aliran menurut pandangan

masing-masing teori menurut filosof-filosofnya.

v  Kemunculan peradaban filsafat pendidikan islam sebenarnya ada hubungannya

dengan filsafat barat ataupun yunani dimana para ilmuwan muslim banyak

menterjemahkan buku-buku karangan filosof yunani kedalam bahasa arab. Dan

berusaha mengambil hikmah yang benar didalamnya.

v  Dalam mencapai puncak kejayaan dalam hal menterjemahkan dapat diketahui

bahwa hal ini dimulai pada masa Bani Abbas.

v  Ada beberapa hal yang menjadi perbandingan antara filsafat pendidikan islam

dan filsafat pendidikan barat. Dalam hal ini perbandingan diantara keduanya cukup

jauh berbeda namun bukan berarti filsafat pendidikan islam menentang seluruh

ajaran filsafat pendidikan barat tetapi filsafat pendidikan islam berusaha

mengambil hal-hal positif dari filsafat barat.

v  Dalam bagan akhir terlihat bahwa filsafat pendidikan islam lebih mudah

diwujudkan dalam bentuk tingkah lakuk dibanding filsafat barat yang sulit

mentrensfer antara teori dengan realitannya seperti aliran pendidikan yang

menganut idealisme, realisme, dan progressivisme.

Page 17: Perbandingan Filsafat Pendidikan Barat Dan Filsafat Pendidikan Islam

v  Terlepas dari kelemahan dan kelebihan masing-masing filsafat keduanya sama-

sama memberikan kontribusi yang amat besar dalam kiprah dunia pendidikan

tentang perumusan tujuan pendidikan.