63-125-1-SM

7
STRUKTUR ANATOMI PROPAGUL Rhizophora apiculata Blume YANG TERDAPAT DI TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Oleh: Gusri yessa, Irma Leilaniˡ, Lince Meriko². Mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ˡ Staf pengajar jurusan biologi FMIPA UNP ²Staf pengajar prodi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK Rhizophora apiculata is one of the true mogrove plants growing on the muddy ground by the process of natural regeneration through propagules. Propagule is a fruit that has undergone magrove germination. In connection with it has been done in research on the anatomical structure of propagules Rhizophora apiculata contained in sub Bungus bay Buo Kabung Padang Bay in June 2012. Purpose of this study was to determine the anatomical structure of Rhizophora apiculata propagules contained in the Gulf Buo District Bungus Kabung Gulf city of Padang. The research was done by using descriptive method of fertilization semi permanent preparations. According to the results of research on the complexity of the grown tissue to get the differences in anatomical structures in mature to mature propagules. In cross section the anatomical structure of propagules apibculata ranging in size from 0.2 cm-28 cm composed of epidermal tissue that seal the cuticle, chlorenchime, sclereid, cortex, and stele composed of endodermis, perisikel, vascular bundles, pith parenchyma, would leaf and lateral roots. At the in mature propagules not would have been formed leaves and lateral roots but the mature propagules ripe propagules been formed leaves and lateral roots has been done. In anatomy structure Rhizophora apiculata also found idioblas cells containing crystals and starch. Keywords: Rhizophora apiculata, mangrove, anatomical propagules. PENDAHULUAN Hutan mangrove atau mangal adalah komunitas tumbuhan pantai tropis dan sub-tropis yang didominasi oleh pohon dan semak tumbuhan bunga (Angiospermae) terestrial yang dapat menginvasi dan tumbuh di lingkungan air laut. Hutan (Setiawan dkk, 2002). Rhizophora apiculata tumbuh pada tanah yang berlumpur, halus, dan tergenang pada saat pasang normal. Rhizophora apiculata merupakan salah satu jenis tumbuhan yang paling mendominasi pada satu daerah tertentu atau homogeny, memiliki struktur pohon yang dapat mencapai ketinggian 30 m, dengan diameter mencapai 50 cm (Setiawan dkk, 2008). Buah Rhizophora apiculata tidak memiliki masa dormansi dan biasanya berkecambah sejak masih berada di atas pohon dan sensitive terhadap pengeringan dan memiliki viabilitas yang sangat pendek yang dinamakan propagul (Utomo, 2006 ). Hasanah dkk (2010), telah melakukan penelitian mengenai struktur Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

description

botani

Transcript of 63-125-1-SM

Page 1: 63-125-1-SM

STRUKTUR ANATOMI PROPAGUL Rhizophora apiculata Blume YANG TERDAPAT

DI TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG

Oleh: Gusri yessa, Irma Leilaniˡ, Lince Meriko².

Mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ˡ Staf pengajar jurusan biologi FMIPA UNP ²Staf pengajar prodi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACK

Rhizophora apiculata is one of the true mogrove plants growing on the muddy ground by the process of natural regeneration through propagules. Propagule is a fruit that has undergone magrove germination. In connection with it has been done in research on the anatomical structure of propagules Rhizophora apiculata contained in sub Bungus bay Buo Kabung Padang Bay in June 2012. Purpose of this study was to determine the anatomical structure of Rhizophora apiculata propagules contained in the Gulf Buo District Bungus Kabung Gulf city of Padang. The research was done by using descriptive method of fertilization semi permanent preparations. According to the results of research on the complexity of the grown tissue to get the differences in anatomical structures in mature to mature propagules. In cross section the anatomical structure of propagules apibculata ranging in size from 0.2 cm-28 cm composed of epidermal tissue that seal the cuticle, chlorenchime, sclereid, cortex, and stele composed of endodermis, perisikel, vascular bundles, pith parenchyma, would leaf and lateral roots. At the in mature propagules not would have been formed leaves and lateral roots but the mature propagules ripe propagules been formed leaves and lateral roots has been done. In anatomy structure Rhizophora apiculata also found idioblas cells containing crystals and starch.

Keywords: Rhizophora apiculata, mangrove, anatomical propagules.

PENDAHULUAN

Hutan mangrove atau mangal

adalah komunitas tumbuhan pantai tropis

dan sub-tropis yang didominasi oleh pohon

dan semak tumbuhan bunga

(Angiospermae) terestrial yang dapat

menginvasi dan tumbuh di lingkungan air

laut. Hutan (Setiawan dkk, 2002).

Rhizophora apiculata tumbuh pada

tanah yang berlumpur, halus, dan

tergenang pada saat pasang normal.

Rhizophora apiculata merupakan salah

satu jenis tumbuhan yang paling

mendominasi pada satu daerah tertentu

atau homogeny, memiliki struktur pohon

yang dapat mencapai ketinggian 30 m,

dengan diameter mencapai 50 cm

(Setiawan dkk, 2008). Buah Rhizophora

apiculata tidak memiliki masa dormansi

dan biasanya berkecambah sejak masih

berada di atas pohon dan sensitive

terhadap pengeringan dan memiliki

viabilitas yang sangat pendek yang

dinamakan propagul (Utomo, 2006 ).

Hasanah dkk (2010), telah

melakukan penelitian mengenai struktur

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 2: 63-125-1-SM

morfologi dan anatomi daun pada

beberapa spesies famili Rhizophoraceae.

Di dapatkan hasil bahwa secara morfologi,

kedua daun ini mempunyai bentuk, ujung

dan pangkal daun yang berbeda.

Perbedaan secara anatomi dapat terlihat

pada sel-sel penyusun dan jumlah sistem

dermal sisi adaksial dan abaksial,

keberadaan aerenkim yang menentukan

letak palisade pada daun, keanekaragaman

sklereid tiap daun dan keberadaan black

spot pada sisi abaksial daun. Penelitian

mengenai model arsitektur akar lateral dan

akar tunjang Rhizophora apiculata juga

telah dilakukan oleh Dahlan,dkk (2009)

dan di dapatkan hasil bahwa akar primer

tumbuh secara monopodial pada fase

seedling sedangkan akar tunjang terbentuk

secara umum memiliki pola pertumbuhan

yang kontinyu dan tidak terjadi fase

istirahat dalam pertumbuhannya.

Meskipun telah di lakukan

penelitian mengenai model arsitektur akar

dan anatomi daun beberapa jenis

mangrove, tetapi belum di temukan

laporan penelitian mengenai struktur

anatomi propagul mangrove jenis

Rhizophora apiculata. Berdasarkan hal di

atas telah dilakukan penelitian tentang

Struktur anatomi propagul Rhizophora

apiculata blume yang terdapat di Teluk

Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung

Kota Padang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

untuk mengetahui struktur anatomi

propagul Rhizophora apiculata di daerah

Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk

Kabung Kota Padang.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini telah dilaksanakan

pada bulan Juni 2012 bertempat di

Laboratorium Botani Sekolah Tinggi

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

PGRI Sumatera Barat. Pengambilan

sampel propagul Rhizophora apiculata

dilakukan di Teluk Buo Kecamatan

Bungus Teluk Kabung Kota Padang.

Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode deskriptif dengan

pembuatan preparat semi permanen.

Alat-alat yang digunakan adalah

pisau silet, cutter, kaca objek, kaca

penutup, pipet tetes, mikroskop elektrik,

alat-alat tulis, dan camera digital Canon

Power shot A480. Bahan yang digunakan

adalah propagul Rhizopora apiculata dari

yang muda sampai yang matang, cuttex

bening, kertas tissue, gabus, dan kertas

label. Prosedur Penelitian yaitu:

1. Di lapangan yaitu Propagul di ambil

dari Rhizophora apiculata dengan ukuran

propagul dari yang muda sampai yang

sudah matang.

2. Di laboratorium yaitu Persiapan,

penyayatan, pengeringan, pengamatan.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 3: 63-125-1-SM

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kecambah Rhizophora apiculata

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan terhadap propagul Rhizophora

apiculata dengan berbagai ukuran

didapatkan hasil bahwa kecambah

propagul dengan ukuran 0,2 cm tersusun

atas jaringan epidermis yang dilapisi oleh

kutikula, klorenkim, sklereid, korteks, dan

stele yang terdiri dari endodermis,

perisikel, ikatan pembuluh dan perenkim

empulur seperti yang terlihat pada Gambar

1 A.

Perbesaran4x10 Perbesaran10x10 Gambar 1. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata dengan ukuran 0,2 cm. A. Sayatan melintang kecambah keseluruhan, Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S: sklereid, K: korteks, dan Stele. B. Sayatan melintang pada bagian korteks, Si:sel idioblas, P: pati.

Propagul dengan ukuran 0,2 cm

mengandung pati dan sel idioblas yang

masih sedikit (Gambar 4B).

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 1 cm tersusun atas jaringan

epidermis yang dilapisi oleh kutikula,

klorenkim, sklereid, korteks, dan stele

yang terdiri dari endodermis, perisikel,

ikatan pembuluh dan perenkim empulur

seperti yang terlihat pada Gambar 2A.

Perbesaran10x10 Perbesaran 40x10 Gambar 2. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata dengan ukuran 1 cm. A. Sayatan melintang kecambah keseluruhan, Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S:sklereid, K:korteks, dan Stele. B. Sayatan melintang pada bagian korteks, Si:Sel idioblas, dan Pati.

Struktur anatomi propagul ukuran

0,2 cm dengan ukuran 1 cm hampir sama.

Tapi pada propagul dengan ukuran 1 cm

sklereid sudah mulai sedikit terlihat jelas,

pati dan sel idioblas sudah banyak

terbentuk (Gambar 5B).

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 6 cm tersusun atas jaringan

jaringan epidermis yang dilapisi oleh

kutikula, klorenkim, sklereid, korteks, dan

stele yang terdiri dari endodermis,

perisikel, ikatan pembuluh dan perenkim

empulur seperti yang terlihat pada Gambar

3.

Perbesaran 10x10 Perbesaran 10x10 Gambar 3. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata dengan ukuran 6 cm. A Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata. Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S:sklereid, K:korteks. B. Sayatan melintang pada bagian korteks, Si: sel idioblas, P: pati, dan stele.

Pada sayatan kecambah dengan

ukuran 6 cm jaringan klorenkim sudah

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 4: 63-125-1-SM

terlihat dengan jelas dan sklereid sudah

tersusun melingkar.

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 12 cm tersusun atas jaringan

epidermis yang dilapisi oleh kutikula,

klorenkim, sklereid, korteks, dan Stele

seperti yang terlihat pada Gambar 4.

Perbesaran 4x10 Perbesaran 10x10 Gambar 4. Sayatan melintang Rhizophora apiculata dengan ukuran 12 cm. A. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata. Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S:sklereid, K:korteks, dan Stele. B. Sayatan melintang pada bagian korteks, Kp: kristal prisma, dan P: pati.

Pada sayatan kecambah dengan

ukuran 12 cm terlihat sklereid semakin

banyak dengan posisi melingkar dan rapat,

pada bagian korteks terdapatnya kristal

prisma dan pati.

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 18 cm tersusun atas jaringan

epidermis yang dilapisi oleh kutikula,

klorenkim, sklereid, korteks, dan stele

yang terdiri dari endodermis, perisikel

ikatan pembuluh dan perenkim empulur

seperti yang terlihat pada yang terlihat

seperti yang terlihat pada Gambar 5.

Perbesaran 4x10 Perbesaran 10x10 Gambar 5. Sayatan melintang Rhizophora apiculata dengan ukuran 18 cm. A Sayatan melintang kecambah propagul Rhizophora

apiculata. Ep: epidermis, klorenkim, sklereid, korteks, dan stele, B. Sayatan melintang pada bagian korteks Kp: kristal prisma, dan P: Pati.

Pada sayatan kecambah dengan

ukuran dengan ukuran 18 cm sklereid

tersusun atas 2 lapisan dengan posisi

melingkar dan rapat. Pada bagian korteks

terlihat adanya kristal prisma yang terdapat

didalam sel idioblas.

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 22 cm tersusun atas jaringan

epidermis yang dilapisi oleh kutikula,

klorenkim, sklereid, korteks, dan stele,

seperti yang terlihat pada Gambar 6.

Perbesaran 4x10 Perbesaran 10x10

Perbesaran 40x10 Gambar 6. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata dengan ukuran 22 cm. A Sayatan melintang kecambah propagul Rhizophora apiculata. Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S: sklereid, K: korteks, dan stele. B, Sayatan bagian stele.C,sayatan melintang memperlihatkan bentuk akar lateral.

Pada sayatan kecambah dengan

ukuran 22 cm terlihat dengan jelas ikatan

pembuluh, dan parenkim empulur

(Gambar 9B), dan perisikel sudah

membentuk akar lateral (Gambar 9C).

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 26 cm tersusun atas jaringan

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 5: 63-125-1-SM

epidermis atas, mesofil, dan epidermis

bawah seperti yang terlihat pada Gambar

7.

Perbesaran 4x10 Perbesaran 10x10 Gambar 7. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata dengan ukuran 26 cm. A,B Sayatan melintang kecambah propagul Rhizophora apiculata. Ep: epidermis atas, M: mesofil, Eb: epidermis bawah.

Anatomi kecambah yang berukuran

26 cm di ambil pada sayatan bakal daun,

terlihat dengan jelas adanya epidermis

atas, mesofil, dan epidermis bawah

(Gambar 10B).

Pada preparat sayatan dengan

ukuran 28 cm tersusun atas epidermis yang

dilapisi oleh kutikula, klorenkim, sklereid,

korteks, dan stele, seperti yang terlihat

pada Gambar 8.

Perbesaran 10x10 Perbesaran 10x10 Gambar 8. Sayatan melintang kecambah Rhizophora apiculata dengan ukuran 28 cm. A. Sayatan melintang keseluruhan kecambah Rhizophora apiculata. Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S: sklereid, K: korteks. B. Sayatan melintang pada bagian korteks, Si: sel idioblas, P: pati dan stele.

Pada sayatan kecambah dengan ukuran

22 cm sklereid semakin berkembang yang

tersusun atas 3 lapis dengan posisi yang

semakin rapat dan melingkar.

B. Buah Rhizophora apiculata

Buah Rhizophora apiculata 0,2 cm

tersusun atas jaringan epidermis yang

dilapisi oleh kutikula, klorenkim, sklereid,

korteks, dan stele yang terdiri dari

endodermis, perisikel ikatan pembuluh dan

parenkim empulur seperti yang terlihat

pada Gambar 9.

Perbesaran 10x10 Gambar 9. Sayatan melintang buah Rhizophora apiculata dengan ukuran 0,2 cm. Ep: epidermis, Kl: klorenkim, S: sklereid, K: korteks, dan stele.

Stuktur anatomi buah Rhizophora

apiculata ukuran 0,2 cm, 1cm, dan 6 cm

hampir sama tapi pada ukuran 0,2 cm

belum terbentuk sklereid, pada ukuran 1

cm sudah mulai terbentuknya sklereid tapi

belum terlihat begitu jelas, dan pada

ukuran 6 cm sklereid sudah mulai jelas.

Buah dengan ukuran 12 cm

tersusun atas jaringan epidermis yang

dilapisi oleh kutikula, klorenkim, sklereid,

korteks, stele dan pati seperti yang terlihat

pada Gambar 10

Perbesaran 10x10 Perbesaran 40x10 Gambar 10. Sayatan melintang buah Rhizophora apiculata dengan ukuran 12 cm. A. Sayatan melintang keseluruhan Ep: epidermis, C: korteks. B. Sayatan melintang pada bagian korteks. Kp: kristal prisma, dan P: pati.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 6: 63-125-1-SM

Stuktur anatomi buah Rhizophora

apiculata ukuran 1 cm terlihat jelas bagian

epidermis dan pada bagian korteks adanya

pati.

Buah dengan ukuran 18 cm

tersusun atas jaringan epidermis yang

dilapisi oleh kutikula, klorenkim, sklereid,

ikatan pembuluh, korteks, dan bakal daun

seperti yang terlihat pada Gambar 11.

Perbesaran 10x10

Gambar 11. Sayatan melintang buah Rhizophora apiculata dengan ukuran 18 cm. Ep: epidermis, klorenkim, sklereid, Ip: ikatan pembuluh, K: korteks, stele. dan Bd: bakal daun.

Pada propagul ukuran 18 cm sudah

munculnya bakal daun.

Buah dengan ukuran 22 cm

tersusun atas jaringan epidermis yang

dilapisi oleh kutikula, klorenkim, sklereid,

korteks, ikatan pembuluh seperti yang

terlihat pada Gambar 12.

Perbesaran 10x10 Perbesaran 40x10 Gambar 12. Sayatan melintang buah Rhizophora apiculata dengan ukuran 22 cm.A.Sayatan melintang secara keseluruhan. Ep:epidermis,Kl:klorenkim, S:sklereid,K:korteks,Stele,danBd:bakaldaun.B.Sayatan pada bagian korteks, Kp:kristal prisma, Si: sel idioblas, P: pati.

Buah Rhizophora apiculata ukuran

22 cm sama dengan ukuran 18 cm sudah

mulai munculnya bakal daun dan

jaringan-jaringan yang lainya.

KESIMPULAN

Struktur anatomi propagul

Rhizophora apiculata dari ukuran yang

kecil sampai yang sudah matang (0,2cm-

28cm) tersusun atas jaringan jaringan

epidermis yang dilapisi oleh kutikula,

klorenkim, sklereid, korteks, dan stele

yang terdiri dari endodermis, perisikel,

ikatan pembuluh, parenkim empulur, bakal

daun dan akar leteral. Kematangan

propagul tidak bisa di lihat berdasarkan

ukuran tapi di lihat berdasarkan tingkat

perkembangan jaringan.

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Z. Sarno. Barokah, A. 2009. Model arsitektur akar lateral dan akar tunjang bakau ( Rhizopora apiculata blume). Volume 12 nomer 2 (D) 12209. Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia.

Hasanah, U. Santoso, L. Budiono, J, D.

2010. Struktur morfologi dan anatomi daun pada beberapa spesies famili Rhizophoraceae. JurusanBiologi FMIPA,Universitas Negeri Surabaya.

Setiawan, D. A, Ari S.W dan Sutarno.

2002. Biodiversitas Genetik, Spesies, dan Ekosistem Mangrove di Jawa. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Setiawan, D. A, Ari S.W dan Sutarno.

2002. Biodiversitas Genetik, Spesies, dan Ekosistem Mangrove di Jawa. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Utomo, B. 2006. Ekologi benih. Fakultas Pertanian, Sumatera Utara

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 7: 63-125-1-SM

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)