60-181-1-PB

download 60-181-1-PB

of 4

description

Article

Transcript of 60-181-1-PB

  • 233

    PERBANDINGAN MODEL REGRESI TOBIT DAN MODEL

    REGRESI TERPOTONG

    (Studi Kasus Data Konsumsi Rokok Rumah Tangga Kota Kediri 2011)

    Asri Rizza Umami, Samingun Handoyo, Rahma Fitriani

    Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

    Email : [email protected]

    Abstrak. Analisis regresi merupakan salah satu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu

    peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas. Model regresi yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara peubah

    tak bebas dengan beberapa peubah bebas yang memuat data tersensor adalah model regresi Tobit. Data tersensor adalah data

    yang sebagian besar pengamatan tidak terobservasi sehingga bernilai nol, sedangkan untuk sebagian pengamatan lain

    mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Data tersensor ini mengikuti sebaran normal tersensor. Model regresi yang

    digunakan untuk menjelaskan hubungan antara peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas yang memuat data terpotong

    adalah model regresi terpotong. Data terpotong adalah data dengan peubah tak bebas yang mengalami pembatasan atau

    pemotongan untuk tujuan tertentu. Data terpotong ini mengikuti sebaran normal terpotong.. Pada penelitian ini akan

    dibandingkan model regresi Tobit dan model regresi terpotong pada data pengeluaran konsumsi rokok rumah tangga kota

    Kediri 2011 yang banyak dijumpai zero consumption (rumah tangga yang tidak mengkonsumsi rokok) dengan kriteria

    perbandingan MSE (Mean Square Error) dan (Akaike Information Criterion) AIC. Model regresi Tobit melibatkan

    keseluruhan data, sedangkan pada model regresi terpotong data dengan peubah tak bebas tanpa nol yang digunakan (tanpa

    zero comsumption). Hasil analisis menunjukkan model regresi terpotong yang terbentuk lebih baik dari model regresi Tobit.

    Kata Kunci : Model Regresi Tobit, Model Regresi Terpotong, Zero Consumption, MSE, AIC

    1. PENDAHULUAN

    Regresi linier klasik menggunakan peubah tak bebas minimal berskala interval, sedangkan bila

    peubah tak bebas berskala kontinu dengan kisaran nilai lebih besar dari nol menggunakan regresi lain.

    Peubah tak bebas berskala kontinu dengan kisaran nilai besar sering dijumpai pada survey konsumsi

    atau pengeluaran rumah tangga pada bidang sosial dan ekonomi. Pada survey tersebut terdapat

    sebagian rumah tangga tidak mengkonsumsi komoditas tertentu seperti terdapat rumah tangga tidak

    mengkonsumsi rokok. Kondisi ini disebut dengan zero consumption. Dalam ilmu ekonomi keadaan

    tersebut berimplikasi peubah tak bebas yang tersensor (peubah tak bebas yang mempunyai nilai nol

    untuk sebagian pengamatan, sedangkan untuk sebagian pengamatan lain mempunyai nilai tertentu

    yang bervariasi). Nilai nol pada peubah tak bebas menunjukkan bahwa rumah tangga tersebut tidak

    mengkonsumsi rokok. Jenis data yang mempunyai varibel tak bebas tersensor dinamakan data

    tersensor (censored data) (Greene, 1990). Permasalahan regresi yang memuat data tersensor

    menggunakan regresi Tobit. Dalam bidang ekonomi seringkali dijumpai penelitian dengan peubah tak

    bebas Y yang dibatasi untuk tujuan tertentu, misalkan saja dibatasi pada titik tertentu. Peubah tak

    bebas yang mengalami pembatasan atau pemotongan disebut data terpotong. Permasalahan regresi

    yang memuat data terpotong menggunakan regresi terpotong. Pada penelitian ini akan dibandingkan

    model regresi Tobit dan model regresi terpotong pada data pengeluaran konsumsi rokok rumah tangga

    kota Kediri 2011. Model regresi Tobit melibatkan keseluruhan data, sedangkan model regresi

    terpotong data dengan peubah tak bebas tanpa nol yang digunakan (tanpa zero comsumption).

    2. TINJAUAN TEORI

    Jenis data tersensor merupakan data yang memuat nilai nol pada sebagian pengamatan

    sedangkan untuk sebagian lain mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Peubah pengamatan

    dikatakan tersensor bila mengikuti persamaan:

    {

    di mana i = 1,2, ... ,n dan n adalah banyaknya observasi dan adalah peubah tak bebas latent.

    Model Tobit dibentuk dengan mengasumsikan ada hubungan linier antara dengan peubah bebas x yang dinyatakan dengan:

    di mana:

    : peubah tak bebas latent yang diamati

  • 234

    X : peubah bebas

    : koefisien vektor yang berukuran kx1 yang tidak diketahui, k adalah banyaknya parameter

    : residual model yang mengikuti sebaran normal tersensor (0, 2)

    Model Tobit dengan peubah tak bebas tersensor memiliki distribusi normal tersensor di mana nilai

    rata-rata Xi dan ragam . Pendugaan parameter regresi Tobit menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation

    (MLE).. Sehingga diperoleh nilai taksiran sebagai berikut.

    ( ) ( )

    dengan : vektor 1 x k : vektor 1 x k :( )

    :

    di mana adalah pdf dari distribusi normal standar.

    : ( )

    : ( )

    Pendugaan parameter regresi Tobit di atas menghasilkan sebuah persamaan non linier. Untuk

    menyelesaikan persamaan non linier pada regresi Tobit digunakan metode iterasi Newton Raphson.

    Regresi terpotong adalah suatu bentuk regresi yang memotong beberapa nilai pengamatan dari

    sampel. Jika peubah tak bebas y terbatas pada titik tertentu, maka model regresi ini disebut regresi

    terpotong. Hubungan antara peubah bebas dan peubah tak bebas dinyatakan dalam bentuk:

    di mana adalah peubah tak bebas, adalah vektor penduga parameter, adalah peubah bebas

    berukuran kx1, dan adalah sisaan (galat) yang bebas dan berdistribusi normal dengan nilai tengah nol dan ragam 2. Pada model regresi terpotong, pendugaan dilakukan hanya terhadap ( ), dengan a adalah batas pemotong tertentu.

    Metode untuk melakukan pendugaan parameter regresi terpotong menggunakan Maksimum

    Likelihood karena lebih efisien dibanding metode lain.

    ( | )

    [

    (

    )

    ]

    [ (

    )]

    Dalam mempermudah pemodelan maka dilakukan pendugaan kembali sebagai berikut:

    dan

    Maka fungsi log Likelihood di atas menjadi:

    ( | )

    ( )

    ( ) ( ( ))

    Nilai dan akan diduga kembali dengan menggunakan metode iterasi Newton Rhapson

    ( | )

    ( ) ( ) (1)

    ( | )

    )

    ( ) (2)

    dengan ( ) ( )

    ( ) dan

    Karena masing-masing persamaan (1) dan (2) masih mempunyai parameter lain yang belum diketahui.

    Oleh karena itu diperlukan metode iterasi untuk memperoleh nilai dan menggunakan metode Newton Raphson.

    Pengujian normalitas digunakan untuk melihat residual atau galat terdistribusi normal atau

    tidak. Untuk menguji asumsi kenormalan galat digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Autokorelasi

  • 235

    didefinisikan sebagai ada korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut

    waktu atau ruang. Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson.

    Multikolinearitas adalah adanya hubungan linier yang sempurna di antara beberapa atau semua peubah bebas dari model regresi berganda. Pendeteksian multikolinearitas dilakukan dengan

    melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Homoskedastisitas, scedasticity (penyebaran) dan

    homos (sama) yaitu ragam yang sama. Untuk mendeteksi asumsi homokedastisitas ini dapat dilakukan

    dengan melihat plot residual.

    Untuk menguji taksiran parameter, statistik uji yang biasa digunakan adalah uji Wald,

    Likelihood Ratio (LR). Uji serentak digunakan untuk menguji parameter secara keseluruhan atau

    bersama-sama. Pengujian menggunakan metode likelihood ratio atau uji G.

    Pemilihan model terbaik adalah tujuan utama dari penelitian ini. Pemilihan model terbaik dari

    model regresi Tobit dan medol regresi terpotong menggunakan MSE dan AIC.

    ( )

    Selisih nilai ( ) merupakan nilai galat ( ).

    AIC = -2 ln (maximum likelihood) + 2 (number of parameters)

    Menurut metode MSE danAIC model regresi terbaik adalah model regresi yang mempunyai nilai MSE

    dan AIC terkecil.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada penelitian ini pemeriksaan asumsi normalitas dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-

    Smirnov. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov secara ringkas disajikan pada Tabel 1.

    Tabel 1. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov

    Data P Kolmogorov-Smirnov (= 0.05) Keterangan

    Tersensor 0.079 Galat mengikuti sebaran Normal

    Terpotong 0.637 Galat mengikuti sebaran Normal

    Dapat disimpulkan galat pada semua data mengikuti sebaran Normal, karena p Kolmogorv-

    Smirnov lebih besar dari . Pemeriksaan asumsi Non Autokorelasi (kebebasan galat) menggunakan uji Durbin-Watson.

    Hasil pengujian Durbin-Watson secara ringkas disajikan pada Tabel 2.

    Tabel 2. Hasil pengujian Durbin-Watson

    Data Nilai Statistik Durbin-Watson dL dU Keterangan

    Tersensor 2.066 1.7176 1.8199 Asumsi kebasan galat terpenuhi

    Terpotong 2.167 1.7146 1.8033 Asumsi kebasan galat terpenuhi

    Dari hasil pengujian di atas menunjukkan asumsi Non Autokorelasi atau kebebasan galat

    terpenuhi, tidak adanya korelasi antara anggota dalam serangkaian pengamatan, karena nilai statistik

    Durbin-Watson lebih besar dari dU.

    Hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan peubah bebas pada semua data memiliki nilai

    VIF kurang dari 10. Hal ini berarti pada data tersensor dan terpotong yang digunakan tidak terjadi

    kasus multikolinieritas di antara peubah bebas.

    Asumsi homoskedastisitas dilakukan dengan melihat plot residual. Berdasarkan plot residual

    pada masing-masing data tidak membentuk pola. Hal ini menunjukkan galat pada data tersensor dan

    data terpotong mempunyai varians yang sama.

    Hasil pendugaan koefisien regresi menggunakan model regresi Tobit secara ringkas disajikan

    pada Tabel 3. Dari hasil tabel tersebut dapat disimpulkan koefisien yang mempunyai pengaruh positif

    terhadap konsumsi rokok adalah proporsi anggota rumah tangga dewasa dalam rumah (PAR) dan

    harga barang komplemeter (HBR). Model penuh (full model) hasil analisis menggunakan Regresi

    Tobit adalah sebagai berikut:

  • 236

    Tabel 3. Hasil pendugaan koefisien regresi menggunakan model regresi Tobit

    Peubah Koefisien Std.Error

    PAR 755.9343 229.5706

    PRT 0.0061861 0.0039523

    PKR 9473.044 8734.447

    JAR 1616.561 3830.952

    HBR 60.60423 6.548305

    Konstanta -90500.43 28884.08

    Dapat disimpulkan koefisien yang mempunyai pengaruh positif terhadap konsumsi rokok

    adalah proporsi anggota rumah tangga dewasa dalam rumah (PAR) dan harga barang komplemeter

    (HBR). Model penuh (full model) hasil analisis menggunakan Regresi Tobit adalah sebagai berikut:

    Hasil pendugaan koefisien regresi menggunakan model regresi terpotong secara ringkas

    disajikan pada Tabel 4. Dari hasil tabel tersebut dapat disimpulkan koefisien yang mempunyai

    pengaruh positif terhadap konsumsi rokok adalah pendapatan rumah tangga (PRT). Model penuh (full

    model) hasil analisis menggunakan regresi terpotong adalah sebagai berikut:

    Tabel 4 . Hasil pendugaan koefisien regresi menggunakan model regresi terpotong

    Peubah Koefisien Std.Error

    PAR 257.9547 191.7975

    PRT 0.0199004 0.0031728

    PKR -5017.607 6897.759

    JAR 380.7286 3192.241

    HBR 8.92129 6.84131

    Konstanta 33763.62 25914.67

    Pemilihan model terbaik dilakukan menggunakan nilai MSE dan AIC. Nilai MSE dan AIC dari

    model regresi Tobit dan model regresi terpotong disajikan pada Tabel 5.

    Tabel 5. Nilai MSE dan AIC dari model regresi Tobit dan model regresi terpotong

    Nilai Model Regresi Tobit Model Regresi Terpotong

    MSE 0.000408 0.0000718

    AIC 5532.417 4355.8586

    Dapat diketahui model regresi terpotong yang terbentuk lebih baik dari model regresi Tobit

    karena memiliki nilai MSE dan AIC yang lebih kecil.

    4. KESIMPULAN

    Berdasarkan nilai MSE (Mean Square Error) dan AIC (Akaike Information Criterion) model

    regresi terpotong yang terbentuk lebih baik dari model regresi Tobit karena memiliki nilai MSE dan

    AIC yang lebih kecil. Hal ini disebabkan zero expendicture pada model regresi Tobit mencerminkan

    seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk mengkonsumsi rokok.

    DAFTAR PUSTAKA

    Fair, R. C., (1977), A Note on the Computation of The Tobit Estimator. Jurnal Econometrica, 45(7).

    Greene, W.H., (1990), Econometric Analysis, Macmillan Publishing Company, New York.

    Gujarati, D., (1991), Basic Econometrics, Mc-Graw-Hill, Inc.

    Long, J. S., (1997), Regression Models For Categorical and Limited Dependent Variables, Thousand

    Oaks, SAGE Publication. Inc, CA.

    Tobin, J., (1958), Estimation of Relationship for Limited Dependent Variable, Econometrica, 26(1)

    hal. 24-36.