53706875-Ilustration-Capsule-Strategic-Management.doc

18
Aris Martanto (09/295143/PEK/14422) Strategic Management – AP8 Surabaya 1. (IC 1.1) STRATEGI PERUSAHAAN Strategi perusahaan adalah kegiatan yang memiliki daya saing melalui pendekatan-pendekatan bisnis yang diterapkan manajemen perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, menarik dan memuaskan pelanggan, mendapatkan kesuksesan dalam persaingan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional, dan mencapai target kinerja perusahaan. Meskipun suatu strategi yang dilakukan dapat memberikan hasil positif ataupun negatif, sebuah perusahaan tetap harus menentukan strategi seperti apa yang akan dijalankan oleh perusahaan. Inti dari suatu strategi adalah tindakan dan langkah-langkah yang dijalankan untuk memenangkan persaingan pasar, sehingga mampu meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan nilai perusahaan (company value). Oleh karena itu sasaran utama strategi bisnis adalah menciptakan keunggulan daya saing yang mampu bertahan dalam jangka panjang (sustain). Dalam menyusun strategi ada empat cara pendekatan yang paling sering digunakan oleh perusahaan yaitu: 1. Biaya rendah (low-cost) 2. Menciptakan perbedaan dengan produk lain (differentiation) 3. Fokus pada kebutuhan khusus/spesial 4. Mengembangkan keahlian khusus dan kekuatan sumber daya pada bidang tersebut Page 1 of 18

Transcript of 53706875-Ilustration-Capsule-Strategic-Management.doc

Big Paper Individu

Ujian Final

Aris Martanto (09/295143/PEK/14422)Aris Martanto (09/295143/PEK/14422)Strategic Management AP8 Surabaya

1. (IC 1.1) STRATEGI PERUSAHAANStrategi perusahaan adalah kegiatan yang memiliki daya saing melalui pendekatan-pendekatan bisnis yang diterapkan manajemen perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya, menarik dan memuaskan pelanggan, mendapatkan kesuksesan dalam persaingan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional, dan mencapai target kinerja perusahaan. Meskipun suatu strategi yang dilakukan dapat memberikan hasil positif ataupun negatif, sebuah perusahaan tetap harus menentukan strategi seperti apa yang akan dijalankan oleh perusahaan.Inti dari suatu strategi adalah tindakan dan langkah-langkah yang dijalankan untuk memenangkan persaingan pasar, sehingga mampu meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan nilai perusahaan (company value). Oleh karena itu sasaran utama strategi bisnis adalah menciptakan keunggulan daya saing yang mampu bertahan dalam jangka panjang (sustain).Dalam menyusun strategi ada empat cara pendekatan yang paling sering digunakan oleh perusahaan yaitu:

1. Biaya rendah (low-cost)

2. Menciptakan perbedaan dengan produk lain (differentiation)

3. Fokus pada kebutuhan khusus/spesial4. Mengembangkan keahlian khusus dan kekuatan sumber daya pada bidang tersebut

Strategi Kemasan Kecil UnileverUnilever sebagai produsen kebutuhan rumah-tangga seperti sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, sampo dan sebagainya, telah menerapkan strategi untuk menyediakan kebutuhan rumah tangga tersebut pada harga yang terjangkau oleh masyarakat kelas bawah. Yaitu dengan memproduksi produk-produk yang sama tetapi dalam kemasan kecil / sekali pakai sehingga harga produk tersebut meskipun tidak selalu berarti murah, namun tetap bisa dijangkau oleh masyarakat kelas bawah yang memiliki penghasilan rendah dan harian.

Dengan didukung oleh canel distribusi yang kuat, strategi ini merupakan strategi yang sangat berhasil dan memberikan kontribusi revenue yang cukup signifikan. Masyarakat kelas bawah yang berpenghasilan kecil dan harian dapat membeli produk dalam kemasan kecil dengan harga terjangkau. Mereka tidak perlu menunggu uang terkumpul lebih banyak untuk membeli produk dalam kemasan standard atau besar. Mereka cukup membeli kemasan untuk kebutuhan 1-2 hari, dan hari berikutnya akan membeli kembali begitu mereka mendapat penghasilan pada hari berikutnya.2. (IC 1.2) STRATEGI DAN MODEL BISNISModel bisnis adalah suatu format tata cara menjalankan sebuah bisnis. Model bisnis dapat juga dikatakan sebagai strategi bisnis, karena model bisnis memang terbentuk dari suatu strategi bisnis yang berhasil meningkatkan pendapatan dan keuntungan secara finansial. Konsep strategi bisnis meliputi seluruh elemen bisnis untuk menciptakan daya saing dan rencana tindak dalam menjalankan sebuah bisnis. Strategi bisnis dapat mencapai kesuksesan dalam mendatangkan uang dan keuntungan bagi perusahaan, tetapi bisa juga tidak. Sedangkan bisnis model adalah suatu strategi yang sudah terbukti keberhasilannya. Dan yang paling utama adalah bahwa sebuah model bisnis fokus pada upaya memperoleh pendapatan bagi perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan dan menghasilkan keuntungan serta pengembalian investasi.Model Bisnis dalam Bisnis Media

Bisnis Media dapat berupa media penyiaran seperti radio, televisi, maupun media berbasis internet seperti detik.com, maupun media konvensional yang berbentuk koran, majalah, tabloit, dsb. Dengan kemajuan teknologi, ternyata dari berbagai bisnis media tersebut dapat di kumpulkan menjadi satu paket yang disediakan dalam satu platform distribusi. Hal ini ternyata juga menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Beberapa kelompok bisnis ini ternyata menjalankan suatu model bisnis yang berbeda - beda. Namun ketiganya mempunyai satu sasaran utama yaitu untuk mendapatkan pemasukan finasial bagi perusahaan dan menghasilkan keuntungan.

Perbandingan model bisnis ketiga kelompok usaha tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Bisnis PenyiaranTV, Radio, Koran InternetBisnis Media KonvensionalKoran, Majalah, Tabloit dsbBisnis Distribusi MediaIndovision, First Media, dsb

Menyediakan program acara untuk disiarkan kepada pemirsa/ pendengar, maupun materi tulisan untuk pembaca di internetMenyediakan materi informasi, berita maupun karya tulis lainnya untuk dimuat dalam koran/majalah/tabloit yang diterbitkan Bekerjasama dengan pihak penyedia materi media untuk didistribusikan melalui sistim distribusi yang dikembangkan sendiri.

Konsumen dapat menikmati produk ini secara gratisKonsumen menikmati produk ini dengan membayar secara eceran maupun langgananKonsumen menikmati produk ini dengan membayar secara langganan

Pendapatan perusahaan diperoleh dari perusahaan yang memasang iklan melalui media tersebutPendapata perusahaan diperoleh dari penjualan produk baik dalam sistim eceran maupun langganan.Disamping itu perusahaan juga mendapatkan penghasilan dari perusahaan yang memasang iklan melalui media tersebut.Pendapatan perusahaan sangat bergantung pada jumlah pelanggan.Perusahaan dapat menyediakan canel khusus untuk sarana promosi bagi perusahaan produsen, namun segmen ini sangat kecil.

Biaya yang dikeluarkan konsumen tidak ada.Biaya yang dikeluarkan konsumen relatif murah.Biaya yang dikeluarkan konsumen mahal.

Biaya yang dikeluarkan perusahaan sponsor mahal atau sangat mahal.Biaya yang dikeluarkan perusahaan sponsor relatif murah.Biaya yang dikeluarkan perusahaan sponsor sangat murah atau tidak ada.

3. (IC 2.1) VISI STRATEGISDalam mengukir atau membuat strategi perusahaan ada 5 tahap yang seharusnya dilakukan yaitu 1) membuat visi strategis, 2) menyusun sasaran perusahaan, 3) menyusun strategi untuk mencapai sasaran tersebut, 4) implementasi dan pelaksanaan strategi, dan 5) evaluasi kinerja dan penyesuaian strategi.Dalam menyusun strategi perusahaan, pertama kali yang harus ditentukan adalah kearah mana perusahaan tersebut akan dibawa. Karena tanpa arah yang jelas, perusahaan bisa dipastikan tidak dapat menyusun strategi. Arah atau tujuan perusahaan inilah yang disebut visi perusahaan. Sebuah visi strategis mendiskripsikan/menjelaskan jalur atau arah bisnis dalam rangka mengembangkan dan memperkuat bisnis. Berdasarkan visi inilah untuk selanjutnya dibuat sasaran dan strategi pencapaiannya.Visi perusahaan berbeda dengan misi perusahaan. Visi perusahaan menggambarkan situasi bisnis yang ingin dicapai dimasa depan. Sedangkan misi perusahaan menjelaskan kondisi bisnis dan tujuan jangka pendek, yaitu siapa perusahaan tersebut, apa yang dikerjakan, dan mengapa berada dalam bisnis ini.Visi perusahaan harus jelas dan tidak mengambang. Sebagai contoh visi berikut ini merupakan visi yang hebat tetapi tidak jelas arahnya.We will become a global leader and the first choice of customers in every market we choose to serve.

Begitu juga misi perusahaan, idealnya harus dapat memberikan gambaran yang memberikan deskripsi yang dapat mengidentifikasi produk/jasa yang disediakan, kebutuhan pelanggan, pasar yang ditergetkan, dan pendekatan yang dilakukan untuk memuaskan pelanggan.Contoh Visi Strategis Perusahaan IndonesiaVisiElemen EfektifKelemahan

TelkomMenjadi pemimpin di kawasan regional dalam industri informasi terpadu dan media digital Terarah / directional Dapat dilakukan / feasible

Mernarik / desirable

Mudah dikomunikasikan

Mudah menyesuaikan / flexible Fokus cukup luas Terlalu ambisius

Indofood

To become total food solutions company Terarah/directional

Dapat dilakukan/Feasible

Menarik/Desirable

Mudah menyesuaikan / flexible Fokus terlihat terlalu luas, meskipun sebagai perusahaan induk (holding company) hal ini masih dimungkinkan

Terlalu ambisius

Bakrie & Brothers

To become a leading investment company and a proxy of the Indonesian economy. Gambaran tipe perusahaan / graphic

Terarah/directional

Menarik/Desirable

Mudah menyesuaikan Terlalu luas

Tidak menginspirasi dan tidak menimbulkan keyakinan

Terlalu ambisius

4. (IC 2.3) SASARAN PERUSAHAAN

Langkah kedua dalam menyusun strategi perusahaan adalah menyusun sasaran-sasaran perusahaan (companys objectives). Sasaran perusahaan merupakan penjabaran visi perusahaan kedalam bentuk target kinerja, hasil dan manfaat yang lebih spesifik yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Sasaran perusahaan berfungsi sebagai alat ukur untuk mengukur kinerja perusahaan dan tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan strategi perusahaan. Seperti diungkapkan Bill Hewlett pendiri Hewlett-Packard sbb:

You cannot manage what you cannot measured. And what gets measured gets doneAnda tidak dapat mengelola sesuatu yang tidak bisa diukur. Dan apa yang bisa diukur akan bisa diselesaikan

Ukuran kinerja terkait dengan dua hal mendasar yaitu kinerja keuangan/finansial dan kinerja strategis yaitu hal yang terkait dengan penguatan posisi pasar, daya saing vital dan prospek bisnis kedepan. Balance Score Card umum digunakan sebagai alat untuk mengukur kedua aspek tersebut secara proporsional atau seimbang.Dalam pencapaian visi perusahaan diperlukan sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang. Sasaran jangka pendek adalah rencana tindak yang harus dilakukan perusahaan saat ini untuk mencapai kondisi yang lebih baik dimasa depan atau untuk mendukung sasaran jangka panjang.

Sasaran perusahaan juga harus dijabarkan target kinerja untuk setiap departemen dan pada level organisasi dibawahnya. Sasaran perusahaan tidak akan mencapai hasil yang optimal apabila setiap unit oranisasi tidak target knierja yang berkontribusi secara langsung pada hasil dan manfaat secara luas seperti yang diinginkan perusahaan.Contoh Sasaran/Objectives Perusahaan Indonesia

ObjectivesStrategic ObjectiveFinancial Objective

Bank Sumut Menjadi pemain utama bank syariah di Sumatera Utara dengan pangsa pasar terbesar Beroperasi secara sehat dan menjadi sumber andalan profitabilitas bagi PT. Bank Sumut***

Sasaran yang dibuat nampaknya masih rancu dengan visi misi perusahaan.

Indofood

Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, danteknologi Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitasproduk, dan meningkatkan distribusi produk-produk.***

Sasaran belum memiliki ukuran yang jelas

TELKOM Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel / fixed wireline (FWL). Memperkuat & mengembangkan bisnis jaringan tidak bergerak nirkabel / fixed wireless access ( FWA) dan mengelola portofolio nirkabel. Melakukan investasi pada jaringan pita lebar (broadband). Mengintegrasikan solusi enterprise dan berinvestasi di bisniswholesale. Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN). Mengembangkan layanan teknologi informasi. Mengembangkan bisnis media dan edutainment. Merampingkan portofolio anak perusahaan. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. Melakukan transformasi budaya perusahaan***Sasaran hampir semuanya merupakan sasaran jangka panjang dan belum memiliki ukuran yang jelas.

5. IC (5.1) STRATEGI LOW COST

Michael E. Porter menyebut strategi generik ada 3 yang kemudian dikembangkan menjadi 5 strategi generik yaitu differentiation, low-cost, focus, focus based on differentiation, dan focus based on low-cost.Strategi low-cost adalah strategi untuk menekan biaya produksi serendah mungkin dengan berbagai cara. Pada akhirnya strategi low-cost dapat menyediakan harga murah yang benar-benar murah dilihat dari jumlah uang yang dikeluarkan.

Strategi low-cost berbeda dengan strategi best-cost. Strategi best-cost fokus pada usaha menemukan biaya rendah untuk sesuatu yang harus diperolehnya. Dengan kata lain best-cost tidak berarti murah dalam jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen. Sebagai contoh, misalnya sebuah produk memerlukan bahan baku A, maka strategi best-cost akan berusaha mencari bahan A dengan harga paling rendah baik melalui manajemen value-chain, re-enginering proses produksi, maupun manajemen distribusinya. Sedangkan strategi low-cost juga melihat alternatif substitusi bahan A sehingga biayanya menjadi rendah.

Strategi Low-Cost Air Asia

Salah satu contoh perusahaan yang cukup berhasil dalam menerapkan strategi low-cost adalah maskapai penerbangan Air-Asia. Air-Asia sebelumnya merupakan perusahaan penerbangan milik pemerintah Malaysia. Namun karena pengelolaan manajemennya tidak efisien sehingga mengalami kerugian yang sangat besar, sehingga pemerintah Malaysia menutup kegiatan operasionalnya.Kemudian Air-Asia dibeli dengan harga murah oleh pengusaha Malaysia pada tangal 2 Desember 2001. Tony Fernandes membenahi manajemen Air-Asia dan menerapkan strategi low-cost berbekal 20 unit pesawat Boeing 737-300 dan menjual tiket penerbngan dengan harga jauh lebih murah dari Malaysia Airlines. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan strategi tersebut antara lain: Memanfaatkan teknologi internet untuk penjualan tiket sehingga dapat mengurangi loket-loket penjualan tiket dan mengurangi biaya operasional loket maupun tenaga kerjanya.

Tidak menyediakan servis makan dan minum sehingga tidak menambah beban pada harga tiket.

Mengurangi rute penerbangan dengan transit untuk menghindari biaya airport.

Menjarangkan jadual penerbangan sehingga dapat menggunakan awak kabin yang sama untu rute kembalinya.

Tidak menggunakan fasilitas mewah dari bandara, misalnya penggunaan garbarata, terminal eksklusif, dsb.

Mengambil alih maskapai penerbangan Indonesia yaitu AWAIR pada tahun 2004 yang sebelumnya juga menerapkan strategi biaya rendah. Akuisisi ini bertujuan untuk menambah rute penerbangan point-to-point (tanpa transit).

Melalukan hedging untuk pembelian bahan bakar, dengan pembayaran dimuka sehingga mendapatkan harga bahan bakar murah.

Penjualan tiket sangat murah untuk penerbangan malam. Setelah penerbangan terakhir menuju kota dengan airport kecil maka pesawat tersebut harus kembali ke pangkalan yaitu di airport besar seperti Soekarno-Hatta, meskipun tanpa penumpang sekalipun. Peluang inilah yang dijual Air-Asia dengan harga sangat murah, bahkan sampai kurang dari Rp. 100.000,-6. (IC 8.1) DIFERSIFIKASI TERKAIT

Difersifikasi adalah strategi bisnis dengan memperluas/ekspansi ke bisnis-bisnis lain diluar bisnis utama. Perusahaan dapat melakukan difersifikasi ke bisnis lain yang masih terkait dengan bisnis utama (related diversification) atau ke bisnis lain yang tidak terkait (unrelated diversification). Yang perlu diingat adalah dalam menganalisa keterkaitan bisnis bukan dilihat dari jenis industri atau produknya, tetapi harus dilihat dari sumber daya yang digunakan.

Misalnya pulpen dan silet cukur adalah bisnis terkait (related business) karena menggunakan sumber daya yang sama yaitu; Teknologi sama yaitu proses molding

Bahan baku utama sama yaitu plastik

Sama-sama produk sekali pakai (disposable products) berarti sama-sama mass product, sistim marketing sama, dan sistim distribusi juga sama.

Indofood => Ralated Diversification

Dengan visinya menjadi To become total food solution company maka Indofood melakukan difersifikasi bukan hanya pada industri mie-instant, kecap, sambal, bumbu, dan produk makanan lainnya, tetapi Indofood juga masuk ke bisnis tepung, bisnis plantation, dan juga bisnis transportasi.

Dari visinya dapat dilihat bahwa bisnis tepung dan plantation merupakan value-chain dari bisnis makanan instant. Sedangkan bisnis transportasi sangat vital bagi sistim distribusi produk ke seluruh pelosok Indonesai, dan bahkan untuk pasar eksport. Jelas bahwa bisnis-bisnis tersebut adalah bisnis-bisnis terkait (related business).7. (IC 8.2) DIVERSIFIKASI TAK TERKAIT

Diversifikasi tak terkait adalah strategi ekspansi bisnis ke bidang-bidang usaha yang tidak memiliki keterkaitan satu-sama lain. Strategi seperti ini biasanya hanya fokus pada analisa kinerja keuangan. Bidang-bidang usaha yang menjanjikan peluang keuntungan besar akan dimasuki meskipun tidak memiliki keterkaitan dengan bisnis yang telah dimiliki.Korporasi yang menerapkan strategi ini akan menganggap setiap bidang usaha yang dimasuki sebagai sebuah unit bisnis yang berdiri sendiri (independent business) dan diperlakukan sebagai profit-center.

Bakrie & Brothers

Dari visi Bakrie & Brothers (BB) juga sudah dapat disimpulkan strategi diversifikasi yang diterapkan yaitu unrelated diversification. Visi BB adalah To become a leading investment company and a proxy of the Indonesian economy. Visi BB sudah menunjukkan bahwa BB akan menjadi perusahaan investasi terkemuka, sedangkan bidang usahanya bisa apa saja yang penting dapat menjadi penyokong ekonomi Indonesia, dan tentunya memberikan profit pada pemegang saham.

Bisnis yang telah dimasuki BB antara lain tambang batu-bara, perkebunan kelapa sawit, industri baja, industri keuangan seperti bank dan lembaga keuangan non bank, industri minyak dan gas bumi, properti, dan telekomunikasi yang semuanya tidak memiliki keterkaitan.8. IC 10.2 MEMBANGUN KOMPETENSI UTAMA

Dalam banyak industri penambahan tenaga kerja yang berbakat dan membangun kapasitas intelektualnya jauh lebih penting untuk pelaksanaan strategi bisnis daripada penambahan investasi pabrik, peralatan maupun penambahan modal untuk suatu project tertentu.

Terdapat 3 tahap dalam membangun dan melakukan penguatan terhadap kompetensi dan kemampuan yaitu 1) membangun kemampuan untuk melakukan sesuatu, 2) membangun konsistensi pada level qualitas dan biaya yang dapat diterima, dan 3) meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan serta kinerja sehingga menjadi lebih baik dari kompetitor. Tahap ketiga ini adalah tahap yang paling sulit dan tidak banyak perusahaan dapat mencapai tahap ini. Padahal justru pada tahap inilah perusahaan dapat menciptakan keunggulan daya saing yang sulit dan mahal bagi kompetitor untuk mengimbanginya.Pertamina Pasti Pass

Pada awalnya sebagai perusahaan negara yang memiliki hak monopoli dalam bidang produksi dan penjualan BBM, Pertamina benar-benar terlena dengan comfort-zone yang telah dimiliki. Sehingga efisiensi dan efektifitas operasional tidak terlalu diperhatikan, begitu juga dengan layanan kepada masyarakat sebagai konsumen akhir. Hal ini membuat reputasi Pertamina khususnya di bagian distribusi dan penjualan eceran di SPBU menjadi buruk. Sering terdengar isu-isu tentang buruknya kualitas layanan penjualan dan tindakan curang yang banyak dilakukan baik oleh pihak pengelola SPBU maupun operatornya.

Dengan adanya perdagangan bebas, Pertamina baru tersadar untuk segera memperbaiki kinerja operasionalnya, terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan asing yang telah mulai memasuki pasar Indonesia untuk penjualan retail BBM. Salah satu langkah strategis yang dilakukan Pertamina adalah memperbaiki reputasi layanan penjualan di SPBU dengan menerapkan standar Pasti Pas. Pertamina mendatangkan konsultan pelatihan manajemen, yang menelan biaya cukup besar, untuk membuat standardisasi layanan dan pelatihan kepada SPBU dan seluruh karyawannya. SPBU Pertamina mayoritas tidak dimiliki oleh Pertamina, sehingga untuk meningkatkan standard kualitas layanan disetiap SPBU melalui pelatihan Program Pasti Pas menjadi tantangan tersendiri. Untuk mendapatkan sertifikat Pasti Pas, pemilik SPBU bukan hanya membiayai pelatihan bagi karyawannya, tetapi harus juga mengganti peralatan sesuai standard Pasti Pas, dan menambah fasilitas-fasilitas lain yang dipersyaratkan.Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pertamina adalah:

Membuat standard layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Pertamina Way, atau yang lebih dikenal dengan standard Pasti Pas

Membiayai pelatihan beberapa SPBU, terutama SPBU yang dimiliki sendiri oleh Pertamina tentang standard layana Pasti Pas. Melakukan promosi di berbagai media masa tentang standard layan pasti pas untuk memperbaiki citra Pertamina.

Melakukan audit berkala dan memberikan Sertifikat Pasti Pas kepada SPBU yang lolos audit.

Menghimbau kepada SPBU lainnya untuk segera mengikuti program Pasti Pas dengan imbalan komisi penjualan yang lebih besar kepada SPBU yang telah mendapatkan Sertifikat Pasti Pas.

Mengadakan kompetisi layanan terbaik bagi SPBU yang telah tersertifikasi Pasti Pas, dengan hadiah-hadiah yang menarik baik bagi pemilik SPBU maupun bagi karyawan yang bekerja di SPBU tersebut.Page 11 of 14