5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
Transcript of 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
1/30
PRINSIP PENCEGAHANINFEKSI
Dosen
Feriana Ganjar S.Si. Apt
Asdos
Deni Mulyadi S. Si. Apt
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
2/30
INFEKSI :
Berkembang biaknya penyakit padahospes disertai timbulnya responimunologik dengan gejala klinik atautanpa gejala klinik
Manusia host / penjamu Penyakit agent Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalampenjamu sehingga timbul radang /penyakit
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
3/30
Cara penularan infeksi :
1. KontakLangsung, tidak langsung, droplet
2. UdaraDebu, kulit lepas
3. AlatDarah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / seranggaNyamuk, lalat
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
4/30
Pengertian prinsip pencegahaninfeksi :
Suatu usaha yang dilakukan untukmencegah terjadinya resiko penularaninfeksi mikro organisme dari lingkunganklien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
Tujuan :
Mengurangi terjadinya infeksi Memberikan perlindungan terhadap
klien, nakes
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
5/30
6 komponen proses terjadinyapenyakit :
1. Reservoir
2. Penyebab penyakit
3. Jalan masuk4. Cara keluarnya penyebab penyakit dari
host
5. Kepekaan penjamu
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
6/30
Tindakan pencegahanpenyakit :1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihanlingkungan serta pembuangan sampah secarabenar
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
7/30
CUCI TANGAN :aspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )
S. aureus, diphteroids ( tidak hilangsecara permanen )
2. Organisme transien
Karena kontak, contoh : E. Colli (mudahdihilangkan dengan cuci tangan efektif)
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
8/30
Mengapa kita perlu mencuci tangan :
Penanganan pasien dengan kontak tangan
Kontaminasi flora normal pasien kontakperubahan flora normal patogen
Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan : Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun danair mengalir
Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
9/30
Kapan kita harus mencuci tangan :Sebelum dan sesudah melakukan
tindakanSetelah kontak dengan cairan tubuhSetelah memegang alat yang
terkontaminasi ( jarum, cucian )Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien di ruang isolasi
Setelah menggunakan kamar mandiSebelum melayani makan dan minumPada saat akan tugas dan akhir tugas
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
10/30
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
11/30
PELINDUNG DIRI1. Cuci tangan
2. Pemakaian sarung tangan Sarung tangan steril Sarung tangan DTT Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga
3. Pemakaian masker4. Pemakaian gaun Steril kamar bedah Non Steril ICU, kamr bayi, KB Skort Celemek plastik
5. Pemakaian kacamata pelindung6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup7. Kap8. Duk
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
12/30
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK
Istilah umum yang digunakan untukmenggambarkan upaya kombinasi untukmencegah masuknya mikroorganisme kedalam area tubuh manapun yang sering
menyebabkan infeksiTujuan asepsis adalah : membasmijumlah mikroorganisme pada permukaan
hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati(alat-alat bedah dan barang-barang yanglain)
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
13/30
ANTISEPSIS
Proses menurunkan jumlahmikroorganisme pada kulit, selaputlendir atau jaringan tubuh lainnyadengan menggunakan bahanantimikrobial (antiseptik)
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
14/30
KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :
1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganismesecara luas gram positif. Negatif, Tb, fungi,endospora)
2. Efektivitas
3. Kecepatan aktivitas awal4. Efek residuAksi yang lama setelah pemakaian untukmeredam pertumbuhan
5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit6. Tidak menyebabkan alergi7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
15/30
Contoh larutan antiseptik :
Alkohol (60%- 90%) Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)
contoh : Hibiscrub, Hibitane Klorheksidin Glukonat (2%)
Contoh : Savlon
Heksaklorofen (3%)
Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir
seperti mukosa vagina Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)
Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karenadapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepatpertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir
Iodofor (7,5-10%)Contoh : Betadine Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin
Contoh : Yodium tinktur
Triklosan (0,2-2%)
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
16/30
Mikroorganisme :
Agen penyebab infeksi
Termasuk didalamnya :bakteri, virus, fungi,parasit
Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteridibagi menjadi 3 kategori :
1. Vegetatif contoh : stafilokokus
2. Mikobakteria, contoh : tuberkolosis
3. Endospora, contoh : tetanus
Endospora paling sulit dibunuh disebabkan olehlapisan pelindungnya
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
17/30
SterilisasiTindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasitdan virus) termasuk endospora bakteri padabenda mati atau instrumen dengan cara uap airpanas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkansemua mikroorganisme kecuali endospora bakteripada benda mati dengan cara merebus, mengukusatau penggunaan desinfektan kimiawi
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
18/30
DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganismeContoh larutan desinfektan :Klorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
Klorin 0,1%Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimiaatau sterilisasi kimia
Fenol, klorintidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan
dipakaikan pada bayi baru lahir
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
19/30
DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih
aman ditangani staf sebelum dibersihkan(menginaktifasi serta menurunkan HBV,HIV tetapi tidak membasmi)
Peralatan medis dan permukaan harus di
dekontaminasi segera setelah terpapardarah atau cairan tubuh
PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan semua darah, cairan, tubuh,benda asing dari kulit atau instrumen.
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
20/30
DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam
Metode yang dipilih Metode alternatif
Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI106 kPa 170 C Rendam Panci tertutup Rendam121 C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit30 menit jikaTerbungkus20 menit jika Tidak terbungkus
DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKANPeralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
21/30
STERILISASI :
1. STERILISASI UAP 121 C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau
sebelum disimpan
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
22/30
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
1. DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20 dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1minggu
2. DTT dengan mengukus Selalu kukus 20 dalam kukusan
Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
23/30
3. DTT dengan kimia :
Desinfektan kimia untuk DTT
klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%Langkah-langkah DTT Kimia :
DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan
Rendam semua alat dalam larutan desinfektanselama 20
Bilas dengan air yang telah direbus dandikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam kontaineryang kering dan telah di DTT
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
24/30
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN : Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat 1
% larutan yang diinginkan
JB air = 5,0% - 1 = 10 1 = 90,5%
Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak)kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
Terdapat rumus 9 : 1
Air : KlorinContoh soal :
1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
25/30
Jawab :
1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc
10
Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc
10 500 cc
2. 1 liter = 1000 ccAir = 9 x 1000 cc = 900 cc
10
Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc
10 1000 cc
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
26/30
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
Tujuan :
Melindungi petugas pembuangan sampah dariperlukaan
Melindungi penyebaran infeksi terhadap parapetugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi terhadap parapetugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnyaMembuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik
dan radioaktif) dengan aman
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
27/30
Sampah medis terbagi 2 :1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang mempunyai
potensi menularkan infeksi kepada orang yangkontak baik nakes maupun masyarakat
Contoh : bekas pembalut luka, sampah darikamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa,kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja,nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai(jarum suntik, pisau)
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
28/30
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahaninfeksius tetapi digolongkan berbahaya karenamempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng ataubotol yang mengandung obat kadaluwarsa,vaksin, reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat-obat untukkemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misalair raksa dari termometer yang pecah, bahanbekas gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapatdidaur ulang (misal kaleng penyembur) yangdapat meledak bila dibakar.
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
29/30
SAMPAH KERING SAMPAH BASAHJarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain,
Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian
janin
DIBAKAR DALAM Dirumah sakit
INSINERATOR dikumpulkandalam wadahterpisah
Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang
Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup
Dalam lubang tertutup
-
7/26/2019 5-Patologi Prinsip Pencegahan Infeksi
30/30
PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN
Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusukjarum secara tidak sengaja
Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkanatau melepaskan jarum yang akan dibuang
Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dansegel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh
wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum
harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untukdekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan
penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one handtehnik) lalu ditanam dalam tanah.
Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi
Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi