4.PHBS Isi
-
Upload
reza-praditya-s -
Category
Documents
-
view
46 -
download
3
Transcript of 4.PHBS Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sasaran Pembangunan Milenium atau Millennium Development
Goals (MDGs) adalah deklarasi milenium hasil kesepakatan dari 189 negara
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), termasuk Indonesia, berupa delapan butir
tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan
rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. 1
Indonesia menitikberatkan sasaran terhadap acuan yang digarap pada
MDGs. Visi pembangunan kesehatan Indonesia direfleksikan dalam bentuk motto
yang berbunyi “Indonesia Sehat Tahun 2015”. Tujuan pembangunan kesehatan
Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik
Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera.2
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak
sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.
Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap
anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah Tangga ber-
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) berarti mampu menjaga, meningkatkan
dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman
penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Penerapan
PHBS di rumah tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga,
yang juga menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/ kota beserta jajaran
1
sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di rumah tangga agar dapat
dijalankan secara efektif.3
Menurut Survei Kesehatan Nasional (2004) menunjukkan bahwa
pencapaian rumah yang melaksanakan PHBS (klasifikasi IV) baru berkisar 24,38
%. Hasil kegiatan program PHBS yang diukur melalui 10 indikator berdasarkan
Survei Kesehatan Nasional (2004) menunjukkan bahwa pencapaian PHBS secara
nasional masih jauh dari target minimal 65% pada tahun 2010. Secara rinci
berdasarkan indikator PHBS yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
64%, masyarakat yang mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan 19%,
ketersediaan air bersih 81%, ketersediaan jamban sehat 49%, kesesuaian lantai
rumah dengan jumlah penghuni 35%, lantai rumah bukan tanah 35%, tidak
merokok di dalam rumah 36%, melakukan aktivitas fisik setiap hari 18% dan
makan buah dan sayur setiap hari 16%.4
Di Jawa Tengah pada tahun 2006, cakupan RT sehat yang dalam hal ini
diwakili oleh RT strata utama dan paripurna mengalami penurunan yaitu 48,62%,
53,67% (2005), 68,76% (2004). Dibandingkan target tahun 2010, cakupan RT
ber-PHBS masih di bawah target 65%. . Di dalam Profil Kesehatan Jawa Tengah
Tahun 2006 didapatkan bahwa Balita yang mendapatkan ASI eksklusif masih
sangat rendah yaitu 28,08% jauh di bawah target tahun 2010 yaitu 80%.
Sedangkan kondisi rumah yang memenuhi kesehatan pada 2006 sebesar 60,32%
menurun dibanding 2005 sebesar 70,63%. Cakupan pelayanan air bersih baru
mencapai 69,30%, berarti masih di bawah target 80%.5
Dari hasil Standar Pelayanan Minimal (SPM) wilayah kerja Puskesmas
Salaman I periode Januari sampai Juli 2013, didapatkan cakupan rumah tangga
sehat sebesar 43,07 %, nilai ini masih kurang jika dibandingkan dengan target
Dinkes Magelang yaitu 65%. Kemudian berdasarkan hasil survei mawas diri yang
dilakukan pada tanggal 7 September 2012 di Dusun Karangwetan, Desa Kalirejo,
didapatkan angka cakupan rumah tangga sehat pada dusun tersebut yaitu 43,22%
dari 118 KK, sehingga nilai tersebut masih jauh dibawah taget dinkes yaitu 65%
2
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumusankan masalahnya
adalah apa yang menjadi penyebab masih rendahnya cakupan rumah tangga sehat
di Dusun Karangwetan, Desa Kalirejo dan bagaimana tindak lanjut pemecahan
permasalahan tersebut.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan mengevaluasi apa yang menjadi penyebab masih
rendahnya cakupan rumah tangga sehat di Dusun Karangwetan, Desa
Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang tahun 2013 dan
bagaimana tindak lanjut pemecahan penyebab masalah tersebut.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui data umum (keadaan geografis, demografis, dan sosial
ekonomi) di Dusun Karangwetan, Desa Kalirejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang tahun 2013.
b. Mengetahui penyebab masalah rumah tangga sehat di Dusun
Karangwetan, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang tahun 2013 melalui pendekatan sistem (input, proses,
output, dan lingkungan).
c. Mencari alternatif pemecahan masalah mengenai rumah tangga
sehat di Dusun Karangwetan, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang.
d. Memberikan masukan dan saran kepada Puskesmas Salaman I
untuk mengatasi masalah cakupan rumah tangga sehat di Dusun
Karangwetan, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang.
3
D. Manfaat Penelitian
1. Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan
secara mandiri.
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
3. Masyarakat mau memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia
secara optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan kepada instansi terkait dan dapat dijadikan sebagai
dokumentasi ilmiah untuk memperbaiki status kesehatan khususnya di
Dusun Karangwetan, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.2,6
1. Visi Promosi Kesehatan
Visi Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1193/Menkes/SK/X/2004 adalah “Perilaku Hidup Bersih & Sehat 2015”
atau “PHBS 2015”. Yang dimaksud dengan “PHBS 2010” adalah keadaan
dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat
Indonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka. 2,6
a. Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
b. Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan
c. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
d. Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
2. Misi Promosi Kesehatan7,8
a. Memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam
masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan keluarga, maupun
melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.
b. Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya
perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
5
c. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta
pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) dalam rangka:
- Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang berwawasan kesehatan.
- Mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan
masyarakat, dalam program-program kesehatan.
- Meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, serta antara pemerintah dengan masyarakat
(termasuk LSM) dan dunia usaha.
- Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada
khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya
3. Tujuan dan Sasaran Promosi Kesehatan6,9
a. Individu dan keluarga
- Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran, baik
langsung maupun media massa.
- Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
- Memperaktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju
keluarga atau rumah tangga sehat.
- Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader
kesehatan bagi keluarga.
- Berperan aktif dalam upaya/kegiatan kesehatan.
b. Tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat
umum
- Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader kesehatan
- Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya kawasan
sehat.
c. Organisasi masyarakat/organisasi profesi/LSM dan media massa
- Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat
masyarakat.
6
- Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.
- Menciptakan suasana yang kondusif untuk mendukung perubahan
perilaku sehat.
d. Program/petugas kesehatan
- Melakukan integrasi promosi kesehatan dalam program dan
kegiatan kesehatan.
- Mendukung tumbuhnya perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat, khususnya melalui pemberdayaan individu, keluarga
atau kelompok yang menjadi kliennya.
- Meningkatkan mutu pemberdayaan masyarakat dan pelayanan
kesehatan yang memberikan kepuasan kepada masyarakat.
e. Lembaga pemerintah/politisi/swasta
- Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam
mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat.
- Membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan.
B. Pengertian Rumah Tangga Sehat
Rumah Tangga adalah wahana atau wadah yang terdiri dari bapak, ibu dan
anak-anaknya serta anggota keluarga lainnya dalam melaksanakan kehidupannya
sehari-hari. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan perilaku
hidup bersih sehat di rumah tangga sesuai dengan 16 indikator yang minimal
mencapai skor lebih dari atau sama dengan 11. 3
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan di masyarakat (Depkes, 2007 : 2). Program PHBS tersebut mencakup
lima tatanan, yaitu: tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja,
tempat umum dan sarana kesehatan (Puspromkes Depkes RI, 2006).
7
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dengan cara membuka jalur
komunikasi memberikan informasi dan melakukan edukasi guna meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku pendekatan advokasi, bina suasana dan
melakukan gerakan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menerapkan cara
hidup bersih dan sehat dalam rangka menjaga, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatannya. 3
C. Faktor Yang Mempengaruhi PHBS
Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri
individu itu sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar
dirinya yang disebut faktor ekstern (faktor lingkunganl).7,9
1. Faktor Internal
1. Keturunan
Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah diturunkan
dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat
yang diperoleh dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya.
2. Motif
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif
tertentu. Motif atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh
adanya kebutuhan, yang oleh Maslow dikelompokkan menjadi
kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani.
2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-
faktor ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul
unsur-unsur dan dorongan untuk berbuat sesuatu.
a) Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau
pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau
8
kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang
dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, serta
dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh
kebutuhan yang dirasakannya.
b) Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok,
meliputi pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan
dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan
kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan
untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang
dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau
dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau
bisa diterima oleh kelompoknya.
D. Penilaian PHBS
1. Indikator PHBS
Indikator PHBS tatanan rumah tangga adalah suatu alat ukur atau
merupakan suatu petunjuk yang membatasi fokus perhatian untuk menilai
keadaan atau permasalahan kesehatan rumah tangga. Indikator PHBS
tatanan rumah tangga diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA
dan gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup, dan upaya kesehatan
masyarakat. 6
Indikator PHBS tatanan rumah tangga yang digunakan di Jawa
Tengah terdapat 16 variabel yang terdiri atas 10 indikator nasional dan 6
indikator lokal Jawa Tengah.6
9
Tabel 1. Indikator PHBS di Rumah Tangga6,8
INDIKATOR DEFINISII KIA DAN GIZI1 Persalinan Ditolong
oleh Tenaga Kesehatan
Rumah tangga yang memiliki ibu hamil yang mempunyai akses pertolongan persalinan oleh petugas/ tenaga kesehatan
Persalinan terakhir ditolong oleh bidan atau dokter
2 Memberi ASI Ekslusif
Bayi memperoleh ASI Eksklusif sejak usia 0 sampai 6 bulan
Bayi hanya diberi asupan ASI saja, sejak usia 0 sampai 6 bulan tanpa makanan tambahan lain atau susu PASI
3 Penimbangan Balita
Rumah tangga yang memiliki balita menimbangkan balitanya secara teratur sesuai jadwal
Penimbangan Balita dilakukan satu bulan sekali/ minimal delapan kali setahun di sarana kesehatan (PKD, Posyandu, Puskesmas, dll)
4 Gizi Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup untuk mencapai gizi seimbang
Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam makanan dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan akan zat gizi yang mencakup: sumber energy, protein, lemak, vitamin dan mineral
II KESEHATAN LINGKUNGAN5 Air Bersih Anggota rumah tangga
menggunakan/ memanfaatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari
Air bersih untuk: minum (sudah dimasak sampai mendidih, air minum dalam kemasan), memasak, mandi dan mencuci
6 Jamban Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat
Jamban yang digunakan oleh anggota rumah tangga adalah jamban yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septic tank, cemplung tertutup)
7 Sampah Anggota rumah tangga membuang sampah pada tempatnya
Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat pembuangan yang memenuhi syarat
8 Kepadatan Hunian Setiap anggota rumah tangga menempati ruangan rumah
Jumlah keseluruhan luas lantai rumah dibagi jumlah anggota rumah tangga sama dengan
10
minimal 9m2 minimal 9m2
9 Lantai Rumah Semua ruangan rumah tempat tinggal rumah tangga berlantai kedap air (bukan tanah) dan dalam keadaan bersih
Lantai kedap air (tegel, plester, keramik, kayu) yang dijaga kebersihannya setiap hari
III GAYA HIDUP10 Aktifitas Fisik Anggota rumah
tangga yang berumur 10 tahun keatas melakukan aktifitas fisik/ olahraga
Aktifitas fisik/ olah raga terukur minimal 30 menit/ hari, dan dilakukan 3-5 kali seminggu
11 Tidak Merokok Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok
Rumah bebas dari asap rokok
12 Cuci Tangan Anggota rumah tangga mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB
Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
13 Kesehatan Gigi dan Mulut
Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal dua kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur
Menggosok gigi dua kali sehari menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta gigi
14 Miras/ Narkoba Anggota rumah tangga tidak minum Miras dan tidak menyalahgunakan Narkoba
Tidak ada anggota rumah tangga yang membeli, menjual dan menggunakan miras serta menyimpan secara tidak sah Narkoba
IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT15 JPK (Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan)
Anggota rumah tangga menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan termasuk Dana Sehat, Askes, Askes Maskin, Jamsostek, dll
16 PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal seminggu sekali
Anggota rumah tangga melakukan PSN yaitu gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) tempat penampuanan
11
air (bak mandi, tempayan drum, ban bekas, tampat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas, dll) minimal seminggu sekali
Cara penilaian yaitu jika ya diberi nilai 1 (satu) dan jika tidak diberi nilai 0 (nol),
kemudian dimasukan ke strata dengan pembagian :
1. Strata Pratama : apabila jumlah nilai keluarga 0-5
2. Stara Madya : apabila jumlah nilai keluarga 6-10
3. Strata Utama : apabila jumlah nilai keluarga 11-15
4. Strata Paripurna : apabila jumlah nilai keluarga 16
E. Manfaat PHBS Di Rumah Tangga
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini dapat membawa manfaat
bagi Rumah Tangga yang melaksanakan, seperti :10
Peningkatan kesehatan seluruh anggota keluarga dan mencegah penyakit
Membantu anak tumbuh sehat dan cerdas
Meningkatkan produktivitas setiap anggota keluarga dalam kegiatan atau
pekerjaan masing-masing.
Menurunkan biaya untuk pengobatan penyakit, sehingga meningkatkan
efektivitas penggunaan keuangan rumah tangga, dan dapat dipergunakan
untuk pemenuhan gizi keluarga , pendidikan dan modal usaha.
Program ini juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat :10
Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan
secara mandiri
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
12
Masyarakat mau memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia secara
optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat ( UKBM ) seperti : posyandu , dana sehat , pondok bersalin
desa ( polindes), Arisan jamban , kelompok pemakai air dll.
F. Pembinaan PHBS Di Rumah Tangga
1. Pengertian Pembinaan PHBS
Pembinaan PHBS adalah upaya untuk menciptakan dan
melestarikan perilaku hidup yang berorientasi kepada kebersihan dan
kesehatan di masyarakat, agar masyarakat dapat mandiri dalam mencegah
dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Oleh
karena itu, pembinaan PHBS dilaksanakan melalui penyelenggaraan
Promosi Kesehatan, yaitu upaya untuk membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS, melalui proses pembelajaran dalam mencegah dan menanggulangi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai sosial budaya setempat
serta didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 3
2. Sasaran
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga
secara keseluruhan dan terbagi dalam :9
a) Sasaran primer
Sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya
atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang
bermasalah).
b) Sasaran sekunder
Sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang
bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga,
13
kader, tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas
sektor terkait, PKK.
c) Sasaran tersier
Sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam
menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk
tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat,
kepala puskesmas, guru, tokoh masyarakat dll.
3.Pelaksana
Pelaksanaan promosi kesehatan PHBS dapat dilakukan oleh petugas
promosi kesehatan atau lintas program dan lintas sektor terkait. Pemantauan
dilakukan secara berkala dengan menggunakan format pertemuan bulanan,
sedangkan penilaian dilakukan pada enam bulan pertama atau akhir tahun
berjalan.3
Dalam setiap tahapan manajemen tersebut petugas promosi
kesehatan tidak mungkin bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan
petugas lintas program dan lintas sektor terkait terutama masyarakat itu
sendiri. 3
Kader sebagai ujung tombak terdepan dalam Upaya Kesehatan
Berbasis Masyartakat(UKBM) memegang peranan penting untuk
menggerakkan partisipasi masyarakat supaya hidup bersih dan sehat. Salah
satu tugas utama kader adalah bagaimana bisa memberdayakan pola hidup
bersih dan sehat itu dalam tatanan rumah tangga di lingkungan terdekat
tempat tinggalnya. Ada lima peran (5 P) kader dalam mewujudkan rumah
tangga sehat, yang disadur dan diolah kembali dari beberapa sumber,
menurut opini penulis, seperti berikut ini:11
a) Pendataan :
Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya dengan
menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS di rumah tangga
pada buku kader.
14
Pendataan bisa dilakukan secara terpadu dengan petugas kesehatan
atau perangkat desa di wilayah tempat tinggalnya.
b) Pendekatan :
Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh
masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam pembinaan PHBS di
rumah tangga.
Pendekatan dilaksanakan secara personal dan persuasif guna
mendapatkan dukungan optimal yang berkelanjutan.
c) Pemberdayaan
Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui
penyuluhan personal, kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan
masyarakat.
Sosialisasi PHBS di rumah tangga ke seluruh rumah tangga yang ada
didesa/kelurahan melalui kelompok dasawisma.
d) Pengembangan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya
rumah tangga sehat.
Kegiatan yang dikembangkan disesuaikan dengan kreatifitas dan
kemapanan dari warga masyarakat setempat, misalnya: lomba rumah
tangga sehat, dll.
e) Pemantauan
Memantau kemajuan pencapaian rumah tangga sehat di wilayahnya
setiap tahun melalui pencatatan PHBS di rumah tangga.
Pemantauan tersebut bisa dilaporkan secara terkoordinir dengan
petugas kesehatan di wilayah kerja puskesmas setempat.
d) Strategi Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
Di tatanan rumah tangga, pembinaan PHBS dilaksanakan secara
terintegrasi dengan kegiatan prngembangan dan pembinaan Desa Siaga
dan Kelurahan Siaga Aktif. Tanggung jawab pembinaan terendah berada
di tingkat kecamatan (Forum Kecamatan): 3
15
a. Pemberdayaan
Pemberdayaan di tatanan rumah tangga dilakukan terhadap individu,
keluarga dan kelompok masyarakat. Prosesnya diawali dengan
pemberdayaan terhadap kelompok masyarakat melalui
pengorganisasian masyarakat, untuk membentuk atau merevitalisasi
Forum Desa/Kelurahan (pengembangan kapasitas pengelola). Dengan
pengorganisasian masyarakat, maka selanjutnya pemberdayaan
individu dan keluarga dapat ditimbang-terimakan kepada perangkat
desa/ kelurahan, pemuka masyarakat dan anggota-anggota masyarakat
yang ditunjuk sebagai kader. Pemberdayaan individu dilaksanakan
dalam berbagai kesempatan, khususnya pada saat individu – individu
masyarakat berkunjung dan memanfaatkan upaya-upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, Poskesdes dan
lain-lain, melalui pemberian informasi dan konsultasi. Sedangkan
pemberdayaan keluarga dilaksanakan melalui kunjungan rumah dan
konsultasi keluarga oleh para kader. Juga melalui bimbingan atau
pendampingan ketika keluarga tersebut membutuhkan (misalnya
tatkala membangun jamban, membuat taman obat keluarga dan lain-
lain).
b. Bina Suasana
Bina suasana di tatanan rumah tangga dilakukan oleh para pemuka atau
tokoh-tokoh masyarakat, termasuk pemuka agama dan pemuka adat,
dalam rangka menciptakan opini publik, suasana yang kondusif,
panutan di tingkat desa dan kelurahan bagi dipraktikkannya PHBS oleh
rumah tangga. Bina suasana juga dilakukan oleh para pengurus
organisasi kemasyarakatan di tingkat desa dan kelurahan seperti
pengurus Rukun Warga/Rukun Tetangga, pengurus PKK, pengurus
pengajian, pengurus arisan, pengurus koperasi, pengurus organisasi
pemuda (seperti Karang Taruna), Pramuka dan lain-lain. Para pengurus
organisasi kemasyarakatan tersebut ikut memotivasi anggota-
anggotanya agar mempraktekkan PHBS. Di samping itu, bina suasana
16
juga dapat dilakukan dengan pemanfaatan media seperti pemasanganan
spanduk dan atau billboard di jalan-jalan desa/kelurahan, penempelan
poster di tempat-tempat strategis, pembuatan dan pemeliharaan taman
obat/taman gizi percontohan di beberapa lokasi, serta pemanfaatan
media tradisional.
c. Advokasi
Advokasi dilakukan oleh fasilitator dari kecamatan/kabupaten/kota
terhadap para pemuka masyarakat dan pengurus organisasi
kemasyarakatan tingkat desa dan kelurahan, agar mereka berperanserta
dalam kegiatan bina suasana. Advokasi juga dilakukan terhadap para
penyandang dana, termasuk pengusaha (swasta), agar mereka
membantu upaya pembinaan PHBS di Rumah Tangga
(desa/kelurahan).
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan, bina suasana dan advokasi di desa
dan kelurahan tersebut di atas harus didukung oleh kegiatan-kegiatan
(1) bina suasana PHBS di Rumah Tangga dalam lingkup yang lebih
luas (kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional) dengan
memanfaatkan media massa berjangkauan luas seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi dan internet; serta (2) advokasi secara
berjenjang dari tingkat pusat ke tingkat provinsi dari tingkat provinsi
ke tingkat kabupaten/kota, dan dari tingkat kabupaten/kota ke tingkat
kecamatan.
17
Gambar 1 Strategi promosi kesehatan untuk pembinaan PHBS+
e) Pemantauan Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga
dilaksanakan dengan memanfaatkan kegiatan Lomba Desa dan Kelurahan
yang berlangsung setiap tahun dan berjenjang. Panitia Lomba Desa dan
Kelurahan diberi tugas tambahan untuk mengevaluasi pembinaan PHBS
Di Rumah Tangga. Di samping itu juga melalui pencatatan dan pelaporan
PHBS dalam SIKNAS (Sistem Informasi Kesehatan Nasional) dari
Kementerian Kesehatan dan data Profil Desa dari Kementerian Dalam
Negeri.3
G. Pendekatan Manajemen
Setelah didapatkan data, maka dilakukan penyelesaian masalah
18
menggunakan pendekatan manajemen, berikut adalah langkah-langkahnya yaitu
pertama melakukan identifikasi masalah, kedua penentuan prioritas masalah,
ketiga penentuan kemungkinan penyebab masalah, dimana langkah kedua dan
ketiga sudah tidak diperlukan dalam pembuatan laporan ini. Keempat memilih
penyebab yang paling mungkin, kelima menentukan alternatif pemecahan
masalah, keenam penetapan pemecahan masalah terpilih, ketujuh penyusunan
rencana penerapan, kedelapan monitoring dan evaluasi. 12
Gambar 2 Siklus Pemecahan Masalah
Dalam menganalisis masalah digunakan metode pendekatan sistem untuk
mencari kemungkinan penyebab dan menyusun pendekatan-pendekatan masalah,
dari pendekatan sistem ini dapat ditelusuri hal-hal yang mungkin menyebabkan
19
Monitoring dan Evaluasi
Penyusunan Rencana Penetapan
Penetapan Pemecahan Masalah Terpilih
Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Penentuan Penyebab Masalah
MASALAH
munculnya permasalahan. Adapun sistem yang diutarakan disini adalah sistem
terbuka pelayanan kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut :12
Gambar 3 Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem
Data yang sudah terkumpul diolah, untuk selanjutnya dilakukan analisis
masalah secara deskriptif untuk selanjutnya dicari kemungkinan penyebabnya
dengan mempergunakan diagram fishbone. Analisis masalah dilakukan
berdasarkan kerangka pemikiran pendekatan sistem yang diawali dari input yang
meliputi 5M, yaitu man, money, method, material, machine, kemudian dilanjutkan
dengan proses yang meliputi fungsi manajeman (P1, P2, P3) dan manajemen
mutu sehingga didapatkanlah output. Input dan proses dipengaruhi juga oleh
faktor lingkungan.12
Kemudian penyebab masalah dikonfirmasi kepada koordinator program,
untuk mencari penyebab masalah yang paling mungkin. Dengan demikian dapat
ditentukan alternatif pemecahan masalah secara sistematis dan ditentukan prioritas
pemecahan masalah dengan kriteria matriks dengan rumus m.i.v/c. Setelah
didapatkan pemecahan masalah lalu dibuat rencana kegiatan berdasarkan
pemecahan masalah yang terpilih.13
H. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian antara lain :
20
INPUTMan
MoneyMethodMaterialMachine
PROSESP1P2P3
OUTPUT OUTCOME
LINGKUNGANFisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan
a. Variabel Terikat
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan
perilaku hidup bersih sehat di rumah tangga sesuai dengan 16
indikator yang minimal mencapai skor lebih dari atau sama dengan
11.3
b. Variabel Bebas
D. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu:
indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. 14
Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang tentang isi materi yang akan diukur dari subjek
penelitian atau responden.
a) Baik : Hasil presentase 81%-100%
b) Cukup : Hasil presentase 65%-80%
c) Kurang : Hasil presentase < 65%
E. Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. 15
Menurut Robert kwick (1974) perilaku adalah tindakan atau
perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat
dipelajari.
Pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang tentang isi materi yang akan diukur dari subjek
penelitian atau responden.
a) Perilaku baik bila skor 81%-100%
b) Perilaku cukup bila skor 60%-80%
21
c) Perilaku kurang bila skor < 60%
3. Dana
Dana adalah uang yang dimiliki seseorang yang di dapat
dari penghasilan.
4. Penyuluhan
Penyuluhan adalah pemberian informasi oleh seseorang yang
memiliki pengetahuan dan dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari
bagi para pendengarnya.
5. Kader
Kader adalah warga masyarakat yang ditunjuk oleh
masyarakat bekerja untuk masyarakat dengan sukarela, untuk
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan sederhana (Depkes).
BAB III
ANALISIS
A. Analisis Masalah
Data Cakupan Program Rumah Tangga Sehat, Puskesmas Salaman I Kecamatan
Salaman periode Januari – Juli tahun 2013
22
Tabel 2 : Cakupan Rumah Tangga Sehat Puskesman Salaman I
No Indikator Kinerja
Target * Sasaran 1 tahun
Sasaran bln berjalan
Hasil Kegiatan
Persentase Cakupan
Pencapaian
1 Rumah Tangga Sehat
65.00% 1405 820 353 43.07% 66,26%
* Target Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2013
Berdasarkan data Cakupan Program Rumah Tangga Sehat menunjukkan bahwa cakupan
Rumah Tangga Sehat di wilayah Puskesmas Slaman I masih belum mencapai target
Dinkes Kabupaten Magelang
Data Cakupan Program Rumah Tangga Sehat di Desa-desa wilayah
Puskesmas Salaman I, Kecamatan Salaman
Tabel 3 : Cakupan Rumah Tangga Sehat desa di wilayah Puskesmas Salaman I
NO DESA CAKUPAN PENCAPAIAN
1 Salaman 79.25% 122%
2 Kalisalak 68.98% 106%
3 Menoreh 73.09% 112%
4 Kalirejo 58.57% 90%
5 Paripurno 62.50% 96%
6 Ngargoretno 45.92% 71%
7 Ngadirejo 82.14% 126%
8 Sidomulyo 60.42% 93%
9 Kebonrejo 58.20% 90%
10 Banjarharjo 70.73% 109%
23
Berdasarkan dari hasil data sekunder ini dapat disimpulkan terdapat 5 desa
di kecamatan Salaman yang pencapaiannya masih dibawah 100% yaitu desa
Ngagoretno, Kebonrejo, Kalirejo, Sidomulyo dan Paripurno.
Namun berdasarkan hasil dari Survei Mawas Diri (SMD) yang
dilaksanakan 7 September Dusun Karangwetan, Desa Kalirejo Kecamatan
Salaman, ditemukan cakupan rumah tangga sehat di dusun tersebut adalah
43,22% berada dibawah target Dinkes yaitu 65% sehingga hasil dari SMD
tersebut dijadikan bahan penelitian di dalam makalah ini.
B. Hasil Survei Rumah Tangga Sehat Dusun Karangwetan tahun 2013
Hasil survei dilakukan pada sample 30 kepala keluarga, pada tanggal 7
September 2013 berisikan pertanyaan tentang 16 indikator rumah tangga sehat
kemudian dihitung berdasarkan indikator PHBS yang ditetapkan
Tabel. Hasil Survey PHBS pada 30 KK.
KK PERTANYAAN NILAI
KATEGORI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KK-1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 MadyaKK-2 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 7 MadyaKK-3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 10 MadyaKK-4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 10 MadyaKK-5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 5 PratamaKK-6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 PratamaKK-7 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8 MadyaKK-8 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 10 MadyaKK-9 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 6 MadyaKK-10 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 9 MadyaKK-11 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 8 MadyaKK-12 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 10 MadyaKK-13 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 10 MadyaKK-14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5 PratamaKK-15 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 PratamaKK-16 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5 PratamaKK-17 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 10 MadyaKK-18 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 9 MadyaKK-19 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 7 MadyaKK-20 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 MadyaKK-21 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 9 MadyaKK-22 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 Madya
24
KK-23 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 7 MadyaKK-24 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 MadyaKK-25 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 9 MadyaKK-26 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 MadyaKK-27 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 8 MadyaKK-28 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 9 MadyaKK-29 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 9 MadyaKK-30 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8 Madya
Tabel 5. Persentase Hasil Survey PBHS pada 30 KK.
No Pertanyaan Ya Tidak
N % N %
1. Apakah persalinan di keluarga Anda ditolong oleh nakes terampil?
13 43,33 17 56,67
2. Apakah keluarga Anda hanya memberi ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6 bulan?
19 63,33 11 36,67
3. Apakah balita Anda ditimbang secara rutin (minimal 8 kali setahun)?
18 60 12 40
4. Apakah keluarga Anda biasa makan dengan gizi seimbang?
16 53,33
14 46,67
5. Apakah keluarga Anda menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari – hari?
14 46,67 16 53,33
6. Apakah keluarga Anda biasa BAB di jamban sehat? 26 86,67 4 13,33
7. Apakah keluarga Anda sehari-hari membuang sampah pada tempatnya?
5 16,67
25 83,33
8. Apakah keluarga Anda menghuni rumah dengan kepadatan yang memenuhi syarat kesehatan (sama atau lebih dari 9 m2 per orang) (luas rumah dibagi jumlah penghuni)?
2 6,67 28 93,33
9. Apakah keluarga Anda menggunakan lantai rumah kedap air (bukan tanah)?
8 26,67 22 72,33
10. Apakah keluarga Anda biasa melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari?
15 50 15 50
11. Apakah tidak ada anggota keluarga yang merokok? 3 10 27 90
12. Apakah keluarga Anda biasa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah makan?
24 80 6 20
13. Apakah anggota keluarga Anda terbiasa menggosok gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur?
29 96,67 1 3,33
25
14. Apakah tidak ada anggota keluarga Anda yang minum miras/narkoba?
20 66,67 10 33,33
15. Apakah keluarga Anda menjadi anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JAMKESMAS?
21 70 9 30
16. Apakah di lingkungan Anda melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seminggu sekali?
0 0 30 100
Utuk pertanyaan nomor 1,2,3, apabila keluarga yang bersangkutan tidak memiliki bayi atau balita, diisi atas dasar sikap keluarga terhadap pertanyaan tersebut
Selanjutnya 16 indikator diatas dijadikan acuan untuk menggolongkan
rumah tangga menjadi 4 strata PHBS, dengan melihat skor dimana skor 1
untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak. Jumlah total skor dapat
digolongkan menjadi Sehat Pratama (skor 0-5), Sehat Madya (skor 6-10),
Sehat Utama (skor 11-15), Sehat Paripurna (skor 16). Penggolongan strata
PHBS berdasarkan hasil survey disajikan dalam tabel 8 berikut.
Tabel 4 : Strata PHBS 2013 Dusun Kateki
Strata PHBS Jumlah PersentaseSehat Pratama 5 16,67%
Sehat Madya 25 83,33%
Sehat Utama 0 0%
Sehat Paripurna 0 0%
Setelah dimasukan ke dalam kelas, yang dikatakan rumah tangga
sehat bila termasuk dalam sehat paripurna dan utama sedangkan sehat
madya dan pratama merupakan rumah tangga tidak sehat. Dilihat dari Tabel
4 dapat diketahui rumah tangga sehat di Dusun Kalirejo pada tahun 2013
sebanyak 35 KK, dengan cakupan 43,22%, dan pencapaian 66,49%.
Dengan demikian apat disimpulkan bahwa terdapat penurunan angka
cakupan dibandingkan dengan SMD tahun 2012 yaitu 50,42% dengan
pencapaian 77,56%.
26
C. Analisis indikator yang belum memenuhi syarat di Dusun Karangwetan
tahun 2013
Tabel 6. Analisis Indikator yang belum memenuhi syarat pada 30KK
KK PERTANYAAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KK-1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0KK-2 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0KK-3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0KK-4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0KK-5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0KK-6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0KK-7 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0KK-8 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0KK-9 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0KK-10 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0KK-11 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0KK-12 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0KK-13 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0KK-14 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0KK-15 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0KK-16 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0KK-17 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0KK-18 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0KK-19 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0KK-20 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0KK-21 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0KK-22 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0KK-23 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0KK-24 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0KK-25 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0KK-26 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0KK-27 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0KK-28 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0KK-29 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0KK-30 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0
27
Dari 30 KK yang tergolong dalam rumah tangga tidak sehat, kemudian di urutkan
berdasarkan indikator yang belum memenuhi target, yaitu :
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk seminggu sekali (0%)
2. Kepadatan Rumah (11,76%)
3. Tidak merokok (10%)
4. Membuang sampah pada tempatnya (16,67%)
5. Lantai rumah kedap air (26,67 %)
6. Meminum miras atau narkoba (33,33%)
7. Asi Ekslusif (36,367%)
8. Timbang bayi ( minimal 8x dalam setahun) (40%)
9. Persalinan dengan tenaga kesehatan ahli (43,33%)
10. Air Bersih (46,67%)
11. Makanan Gizi sehat dan seimbang ( 46,67%)
12. Aktifitas fisik (50 %)
28
BAB IV
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Teori
29
INPUT
MAN : Koordinator Promosi Kesehatan, Koordinator Kesling, Koordinator KIA, Gizi, Bidan Desa, Kader
MONEY : Bantuan Operasional Kesehatan
METHOD : Kunjungan petugas kesehatan, sosialisasi dan penyuluhan. MATERIAL : Balai desa, alat transportasi
MACHINE : Kuesioner PHBS, poster, dan leaflet
PROSES
P1: Penjadwalan kunjungan dan penyuluhan
P2 : Koordinasi petugas kesehatan dengan kader, kunjungan rumah secara aktif dalam hal pendataan dan penyuluhan
P3: Pencatatan dan evaluasi PHBS
LINGKUNGAN
(masayarakat dalam hal pengetahuan dan perilaku)
OUTPUT
Cakupan Rumah Tangga Sehat
Gambar 4. Kerangka Teori
B. Kerangka konsep
Gambar 5. Kerangka Konsep
30
Pengetahuan kader mengenai
PHBS dalam rumah tangga
sehat
Penyuluhan kepada
masyarakat mengenai PHBS
dalam rumah tangga sehat
Pengetahuan masyarakat mengenai PHBS dalam rumah tangga sehat
Cakupan rumah tangga sehat di Dusun Karangwetan
Dana untuk membangun sarana
kesehatan seperti jamban sehat,
tempat pembuangan sampah
dan sumber air bersih
Perilaku masyarakat mengenai hidup bersih dan sehat
BAB V
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penilitian yang digunakan adalah penilitian observasional. Penilitian
diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan pendekatan
rancangan penilitian cross sectional yang bertujuan menjelaskan berbagai
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program PHBS
B. Batasan Judul
Laporan kegiatan dengan judul ” Laporan Evaluasi dan Peningkatan Cakupan
Rumah Tangga Sehat di Dusun Karangwetan Desa Kalirejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang di Periode Januari - Juli 2013” mempunyai
batasan pengertian judul sebagai berikut :
a. Evaluasi
Proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan.
b. Cakupan
Jangkauan suatu hal.
c. Rumah Tangga Sehat
Wadah dimana orang tua (bapak dan ibu) dan anak serta anggota yang
lain dapat meningkatkan kemampuan berperilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilihat dari indikator yang
mencapai skor ≥11 (strata utama dan strata paripurna).
d. Dusun Karangwetan
Merupakan salah satu Dusun Karangwetan yang terletak di Desa
Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
e. Desa Kalirejo
Merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
f. Kecamatan Salaman
Merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah.
31
g. Kabupaten Magelang
Merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah.
C. Ruang Lingkup
Penilitian dilakukan di Dusun Karangwetan Desa Kalirejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang yang merupakan salah sebuah dusun di
wilayah kerja Puskesmas Salaman I, dengan pertimbangan masih ditemukan
rumah tangga tidak sehat di dusun tersebut walaupun Program Promosi
Rumah Tangga Sehat telah dilaksanakan, berdasarkan data sekunder yang
diperoleh dari puskesmas Salaman I periode januari – Juli 2013, dan hasil
SMD yang dilaksanakan pada 7 September 2012. Oleh karena itu dilakukan
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut.
ii. Ruang Lingkup
a. Lingkup lokasi : Dusun Karangwetan Desa Kalirejo,
Kecamatan Salaman
b. Lingkup waktu : Bulan September Tahun 2013
c. Lingkup sasaran : Jumlah Rumah Tangga Tidak Sehat
d. Lingkup metode : Wawancara, pencatatan, dan pengamatan
terlibat
e. Lingkup materi : Evaluasi Cakupan Rumah Tangga Sehat di
Dusun Karangwetan Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel independen dalam penelitian ini meliputi pengetahuan, sikap,
sarana dan prasarana dan tindakan. Sedangkan variable dependen dalam
penelitian ini adalah program promosi rumah tangga sehat. Adapun definisi
operasional untuk masing-masing variable adalah :
i. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang mendapat skor ≥ 11 dari
16 indikator PHBS Jawa Tengah.
ii. PHBS suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan
mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat
32
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatannya
iii. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan
ini dalam konteks ini merupakan pengetahuan mengenai rumah tangga
sehat yang merujuk kepada PHBS
iv. Sikap adalah suatu tingkat afeksi, baik bersifat positif maupun negatif
dalam hubungannya untuk menyampaikan informasi mengenai rumah
tangga sehat
v. Fasilitas, sarana dan prasarana adalah kemudahan sarana dan prasarana
sehingga memudahkan masyarakay dalam pelaksanaan rumah tangga
sehat.
vi. Tindakan adalah tindakan responden yang nyata dalam pelaksanaan
rumah tangga sehat
vii. Dana yang dipergunakan adalah untuk membangun sarana seperti
jamban sehat dan tempat pembuangan sampah sementara.
E. Metode Pengukuran
Untuk mengukur variable dependent dan independent maka dilakukan
dengan cara:
Variable pengetahuan diukur berdasarkan pertanyaan yang
diajukan dimana pengetahuan memiliki 11 pertanyaan. Untuk
setiap pertanyaan memiliki alternatif jawaban ya dan tidak diman
jika responden menjawab ya driberikan skor 1 dan tidak
mendatkan skor 0. Kemudian jumlah dari semua jawaban
dikategorikan menjadi :
1. Baik jika jawaban responden memperoleh nilai ≥75%
2. Cukup baik jika jawaban responden memperoleh nilai ≥60%
3. Kurang baik jika jawaban responden memperoleh <60%
Variabel fasilitas memiliki 7 pertanyaan dan tindakan memiliki 10
pertanyaan. Untuk setiap pertanyaan memiliki alternatif jawaban
ya dan tidak. Dimana jika menjawab ya memperoleh skor 1 dan
33
jika menjawab tidak memperoleh skor 0. Kemudian jumlah dari
semua jawaban dikategorikan menjadi:
1. Baik jika jawaban responden memperoleh nilai ≥75%
2. Kurang, jika jawaban responden memperoleh nilai <75%
Variable sikap diukur berdasarkan 10 pertanyaan yang diajukan,
jawaban dengan menggunakan skor Likert yaitu jawaban sangat
setuju diberi skor 3, kjawaban setuju diberi skor 2, jawaban tidak
setuju diberi skor 1 dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 0.
Kemudian jumlah dari semua jawaban dikategorikan menjadi :
1. Baik jika jawaban responden memperoleh nilai ≥75%
2. Kurang, jika jawaban responden memperoleh nilai <75%
Variabel program promosi kesehatan rumah tangga yang sehat
diukur berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada kepala
keluarga dan tenaga kesehatan yang terlibat tentang terlaksananya
program promoi kesehatan dengan alternatif jawaban pernah dan
tidak.
F. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data dalam penilituan ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
Data Primer: diperoleh melalui daftar pertanyaan (kuesioner) yang
terstruktur yang telah disusun sebelumnya berdasarkan tujuan
penelitian yang dilakukan. Kemudian dilakukan kunjungan rumah
warga untuk dilakukannya pendataan. Dilakukan juga wawancara
dengan Koordinator PromKes untuk penilaian pelaksanaan PHBS
di Puskesmas Salaman I
Data sekunder didapatkan dari Data Cakupan Puskesmas Salaman
bulan Januari-Juli 2013, Hasil Survei Mawas Diri pada tanggal 7
September 2013, serta profil Desa Kalirejo Tahun 2013.
Data yang sudah terkumpul diolah, untuk selanjutnya dilakukan
analisis secara deskriptif. Berdasarkan analisa tersebut ditentukan penyebab
masalah rendahnya cakupan rumah tangga sehat di Dusun Karangwetan
Desa Kalirejo.
34
G. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Inklusi
a. KK atau yang dianggap KK dari rumah tangga tidak sehat
berdasarkan hasil survey SMD sebagai sampel yang terpilih
sebanyak 30 KK yang bersedia diwawancara.
b. KK atau yang dianggap KK dari Rumah tangga tidak
sehat di Dusun Karangwetan Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang tersebut yang bersedia untuk di wawancara.
c. KK atau yang dianggap KK dari rumah tangga tidak
sehat dan menetap di Dusun Karangwetan Desa Kalirejo
Eksklusi
a. KK atau yang dianggap KK dari Rumah tangga sehat berdasarkan
hasil survey SMD yang telah dilakukan.
b. KK atau yang dianggap KK dari Rumah tangga tidak sehat yang
tidak bersedia dilakukan wawancara di Dusun Karangwetan Desa
Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
c. KK atau yang dianggap KK dari Rumah tangga tidak sehat namun
tidak ada ditempat
35
BAB VI
HASIL PENELITIAN
A.Data Umum Keadaan Geografi dan Demografi Desa Kalirejo
1. Letak wilayah
Desa Kalirejo terletak di wilayah Kecamatan Salaman, Kabupaten
Magelang, provinsi Jawa Tengah. Terdapat 10 dusun di Desa Kalirejo, yaitu
Dusun Karangwetan, Dusun Krajan, Dusun Sabrang, Dusun Karang Kulon,
Dusun Berodan, Dusun Glagah, Dusun Kobar, Dusun Kalipucung Kulon, Dusun
Kalipucung Tengah, Dusun Kalipucung Wetan . Pelaksanaan kegiatan intervensi
dilakukan di Dusun Karangwetan.
2. Batas wilayah
Wilayah Desa Kalirejo dibatasi oleh:
a. Sebelah Utara: Desa Menoreh
b. Sebelah Timur: Desa Paripurno
c. Sebelah Selatan : Desa Ngargoretno
d. Sebelah Barat : Kabupaten Purworejo
3. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Kalirejo (data statistik 2012) adalah 670.049 ha.
4. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Kalirejo pada tahun 2012 adalah 4.584 jiwa. Terdiri dari
jenis kelamin Laki-laki 2.285 jiwa dan Perempuan 2.299 jiwa.
Sedangkan pengguna Jamkesmas pada Desa Kalirejo sebanyak 2.046 jiwa, dan
pengguna Jamkesda sebanyak 1.445 jiwa. (Sumber : Balai Desa Kalirejo)
36
5. Fasilitas umum
Tabel 7. Fasilitas Umum
NO DUSUNRumah
SakitPuskesmas
Puskesmas
pembantuPosyandu PKD
Bidan
praktek
Praktek
dokter
1 Karangwetan - - - - - - -
2 Krajan - - I - - - -
3 Sabrang - - - - I - -
4 Karangkulon - - - - - - -
5 Berodan - - - - - - -
6 Glagah - - - - - - -
7 Kobar - - - - - - -
8Kalipucung
Kulon- - - - - - -
9Kalipucung
Tengah- - - - - - -
10Kalipucung
Wetan- - - - - - -
Tabel 8. Posyandu di Desa Kalirejo
No. Dusun Jumlah Posyandu
1. Karangwetan 1
2. Krajan -
3 Sabrang 1
37
4 Karangkulon 1
5 Berodan 1
6 Glagah -
7 Kobar 1
8 Kalipucung Kulon 1
9 Kalipucung Tengah -
10 Kalipucung Wetan 1
6. Letak wilayah Dusun Karangwetan
Dusun Karangwetan terletak di wilayah Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
7. Batas wilayah Dusun Karangwetan
Wilayah Dusun Karangwetan dibatasi oleh:
a. Sebelah Utara : Dusun Krajan, Desa Kalirejo
b. Sebelah Timur : Desa Menoreh
c. Sebelah Selatan : Desa Paripurno
d. Sebelah Barat : Dusun Berodan, Desa Kalirejo
8. Keadaan Demografi Dusun Karangwetan
Penduduk Dusun Karangwetan tahun 2012 terdiri dari 155 Kepala Keluarga.
(Sumber : Balai Desa Kalirejo)
38
B. Visi dan Misi Puskesmas Salaman I
1. Visi Puskesmas Salaman I
Visi merupakan gambaran yang ingin dicapai di masa depan oleh
segenap komponen masyarakat, melalui pembangunan kesehatan, visi
puskesmas Salaman I adalah “Menjadi pusat pelayanan kesehatan
yang bermutu terjangkau dan dipercaya sehingga terwujud
masyarakat Salaman sehat tahun 2015”.
Melalui visi ini pada tahun 2015 diharapkan masyarakat
kecamatan Salaman telah mencapai tingkat kesehatan tertentu yang
ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat,
mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat , baik jasmani, rohani,
maupun sosial. Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta mempunyai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Misi Puskesmas Salaman I
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Menjalin kemitraan dengan pelanggan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan
c. Meningkatkan mutu dan profesionalisme SDM
d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
e. Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmas
f. Memelihara agar orang tetap sehat dengan membentuk
lingkungan yang sehat, dengan mengikutkan peran serta
masyarakat dan mendorong kemandirian untuk hidup sehat
g. Memberikan pelayanan rawat inap yang berkualitas pada
masyarakat setaraf dengan Rumah Sakit tipe D
3. Filosofi Puskesmas Salaman I
a. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin
diperlakukan
b. Mencegah lebih baik dari pada mengobati
c. Kepuasan pelanggan adalah hal utama
39
C. Hasil Survei Rumah Tangga Sehat Dusun Karangwetan
Proses survei dilakukan pada 7 September 2013 di Dusun Karangwetan
Desa Kalirejo dengan responden 30 Kepala Keluarga. Isi kuesioner mencakup
pengetahuan, tindakan, dan sikap tentang PHBS
1.Pengetahuan
Kuesioner terdiri dari 11 pertanyaan yang dibuat untuk mengukur
pengetahuan responden tentang rumah sehat. Untuk setiap pertanyaan dengan
jawaban ya diberi nilai 1 (satu), sedangkan untuk jawaban tidak tidak tahu diberi
nilai 0 (nol). Nilai dari jawaban setiap responden dijumlahkan, kemudian
dipersentasekan untuk mengetahui seberapa besar tingkatan pengetahuan
responden.
Pertanyaan :
1. Apakah keluarga pernah mendengar atau mengetahui tentang perilaku
hidup bersih dan sehat?
2. Apakah ahli keluarga pernah mendengar atau mengetahui tentang Rumah
Tangga Sehat?
3. Apakah anggota rumah tangga mengetahui bahaya dari merokok?
4. Apakah anggota rumah tangga mengetahui manfaat dari mengkonsumsi
dari buah dan sayur?
5. Apakah anggota rumah mengetahui keuntungan membawa bayi dan balita
ke posyandu?
6. Apakah anggota rumah tangga mengetahui manfaat melakukan aktivitas
fisik setiap hari?
7. Apakah anggota rumah tangga mengetahui manfaat dari melakukan 3M
seminggu sekali?
8. Apakah anggota rumah tangga mengetahui manfaat memiliki dan
menggunakan jamban keluarga?
9. Apakah anggota rumah tangga mengetahui keuntungan persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan?
10. Apakah anggota rumah tangga mengetahui manfaat dari mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun?
40
11. Apakah anggota rumah tangga mengetahui keuntungan memberi ASI
eksklusif pada bayi?
Tabel 9 : Hasil Survei Penilaian Pengetahuan tentang PHBS
KK Pertanyaan pengetahuan nilai % kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KK-1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 54,54 Kurang KK-2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 5 45,45 KurangKK-3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 81,81 Baik KK-4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 7 63,63 Cukup KK-5 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 72,72 CukupKK-6 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 6 54,54 KurangKK-7 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 7 63,63 Cukup KK-8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 8 72,72 CukupKK-9 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 6 54,54 KurangKK-10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 81,81 Baik KK-11 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 5 45,45 KurangKK-12 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 6 54,54 KurangKK-13 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 6 54,54 KurangKK-14 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 7 63,63 CukupKK-15 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 54,54 KurangKK-16 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 54,54 Kurang KK-17 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 45,45 KurangKK-17 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 81,81 Baik KK-18 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 45,45 KurangKK-19 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 45,45 KurangKK-20 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 54,54 Kurang KK-21 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 5 45,45 KurangKK-22 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 6 54,54 KurangKK-23 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 81,81 Baik KK-24 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 8 72,72 CukupKK-25 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 7 63,63 CukupKK-26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 81,81 Baik KK-27 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 6 54,54 KurangKK-28 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 7 63,63 CukupKK-29 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 6 54,54 KurangKK-30 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 7 63,63 Cukup
41
Hasil penilaian pengetahuan :
Pengetahuan Jumlah KK Presentase
Baik 5 16,67%
Cukup 9 30%
Kurang 16 53,33%
2.Tindakan
Pertanyaan :
1. Apakah setelah melahirkan ibu pernah dianjurkan oleh petugas kesehatan
untuk memberi bayi ASI saja sejak lahir sampai berusia 0-6 bulan?
2. Apakah ibu memberi bayi ASI saja sampai 0-6bulan tanpa memberi
makanan tambahan lainnya?
3. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga untuk mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari?
4. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga agar membawa bayi dan balita ke Posyandu terdekat?
5. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga agar air yang akan diminum air yang bersih dan dimasak terlebih
dahulu?
6. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah
beraktivitas?
7. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga menggunakan jamban keluarga?
8. Apakahpetugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
untuk melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari?
9. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga untukk tidak merokok ketika bersama anggota keluarga lainnya
dirumah?
42
10. Apakah petugas kesehatan pernah menganjurkan pada anggota rumah
tangga agar ibu bersalin sebaiknya ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tabel 10 : Hasil Survei Penilaian Tindakan tentang PHBS
KK Pertanyaan tindakan nilai % Kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KK-1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 BaikKK-2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik KK-3 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 70 KurangKK-4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik KK-5 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50 KurangKK-6 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 70 KurangKK-7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 80 BaikKK-8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik KK-9 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7 70 KurangKK-10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik KK-11 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 KurangKK-12 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50 KurangKK-13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BaikKK-14 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50 KurangKK-15 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50 KurangKK-16 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7 70 KurangKK-17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 BaikKK-18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 BaikKK-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik KK-20 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 BaikKK-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik KK-22 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 BaikKK-23 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 80 Baik KK-24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 BaikKK-25 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80 BaikKK-26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 Baik KK-27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 BaikKK-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik KK-29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 BaikKK-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100 Baik
43
Hasil penilaian tindakan :
Tindakan Jumlah KK Presentase
Baik 21 70%
Kurang 9 30%
3. Sikap
Pertanyaan :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dapat mengurangi angka
kematian ibu dan bayi
2. Merokok dapat menybabkan penyakit pada paru-paru
3. Dengan beraktivitas fisik setiap hari badan menjadi bugar dan
meningkatkan semnagt kerja
4. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari sangat penting karena
mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh dan mengandung serat yang tinggi
5. Dengan melakukan 3M populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga
penularan penyakit dengan perantaraan nyamuk dapat dicegah atau
dikurangi
6. Menimbang bayi dan balita ke Posyandu dapat mengetahui pertyumbuhan
bayi dan balita serta kelengkapan imunisasi dan mendapat penyuluhan
tentang gizi
7. Memberi ASI dapat menjalin hubungan kasih dan sayang antara bayi dan
ibu
8. Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas dari kuman penyakit.
9. Menggunakan jamban menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
10. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dapat membersihkan kotoran
dan membunuh kuman karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih
tertinggal di tangan
44
Keterangan : SS - Sangat Setuju S - Setuju
TS - Tidak Setuju STS - Sangat Tidak Setuju
Tabel 11 : Hasil Survei Penilaian Sikap tentang PHBS
KK Pertanyaan tindakan nilai % Kategori1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KK-1 2 1 3 3 1 3 3 3 2 2 23 76 BaikKK-2 2 1 3 3 1 3 3 3 2 2 23 76 BaikKK-3 3 2 3 3 3 0 2 2 3 3 24 80 BaikKK-4 2 1 3 3 1 3 3 3 2 2 23 76 BaikKK-5 3 2 2 3 3 2 2 2 1 1 21 70 KurangKK-6 1 2 2 1 0 2 2 1 3 2 16 53 KurangKK-7 2 1 1 2 3 3 3 3 2 0 20 66 KurangKK-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 BaikKK-9 2 3 3 1 2 2 3 3 3 1 23 76 BaikKK-10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 BaikKK-11 3 3 1 2 1 3 2 3 3 3 24 80 BaikKK-12 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 25 83 BaikKK-13 0 2 3 3 2 1 3 1 2 1 18 60 KurangKK-14 1 2 2 1 0 2 2 1 3 2 16 53 KurangKK-15 1 3 3 3 1 3 2 3 1 1 21 70 KurangKK-16 1 2 2 1 0 2 2 1 3 2 16 53 KurangKK-17 1 3 3 3 1 3 2 3 1 1 21 70 KurangKK-18 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 23 76 Baik KK-19 1 1 3 3 2 3 2 3 2 3 23 76 BaikKK-20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 BaikKK-21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 BaikKK-22 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 24 80 BaikKK-23 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 23 76 Baik KK-24 1 1 3 3 2 3 2 3 2 3 23 76 BaikKK-25 2 1 3 3 3 3 0 2 2 2 21 70 KurangKK-26 1 2 1 3 3 1 3 2 3 1 20 66 KurangKK-27 3 2 3 3 1 2 3 2 0 2 21 70 KurangKK-28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 BaikKK-29 1 1 2 3 1 3 3 3 2 3 22 73 KurangKK-30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 100 Baik
Hasil penilaian sikap :
Sikap Jumlah KK Presentase
Baik 18 60%
Kurang 12 40%
45
BAB VII
PEMBAHASAN
A. Analisis Penyebab Masalah
Berdasarkan pendekatan sistem, dapat ditelaah penyebab-penyebab masih
kurangnya cakupan tangga rumah sehat, masalah tersebut dapat disebabkan oleh
input, proses maupun lingkungan. Input terdiri dari 5 komponen, yaitu: Man,
Money, Method, Material, dan Machine. Sedangkan pada proses terdiri dari P1
(perencanaan), P2 (pergerakkan dan pelaksanaan), dan P3 (pengawasan,
pengendalian, dan penilaian).
INPUT Kelebihan Kekurangan
Man 1.Tersedia Petugas Kesehatan (petugas promkes, dokter, Bidan desa)
2. Tersedia kader
1. Kurangnya aktifnya kader tentang PHBS dalam melakukan penyuluhan
Money 1. tersedianya dana untuk promosi kesehatan di puskesmas
1. Tidak ada masalah
Method 1. Survey Rumah tangga sehat
2. Penyuluhan tentang PHBS
1. Kurangnya kunjungan aktif petugas kesehatan kerumah warga
2. Penyuluhan tentang PHBS yaitu PSN, membuang sampah pada tempatnya, bahaya merokok
Material 1. Tersedianya tempat penyuluhan di rumah kepala dusun
1. Tidak ada masalah
Machine 1. Tersedianya poster, pamflet mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
1. Terbatasnya distribusi poster dan pamflet mengenai PHBS
PROSES Kelebihan Kekurangan
P1 1. Perencanaan promosi 1. Tidak ada jadwal rutin
46
(Perencanaan) kesehatan sudah ada2. Perencanaan pendataan
rumah tangga sehat
pendataan rumah tangga sehat
P2
(Pelaksanaan)
1. Dilakukannya pembekalan berupa penyuluhan terhadap warga desa dan perangkat desa khususnya kader.
2. Koordinasi kader dengan petugas kesehatan cukup baik dalam pendataan rumah tangga sehat
1. Kurangnya penyuluhan Rumah Tangga Sehat khususnya indikator-indikator yang mudah ditingkatkan., seperti PSN dan merokok
2. Survei tidak dilakukan secara berkala
3. Survei dilakukan hanya berdasarkan sampel bukan seluruh populasi di dusun.
P3
(Pengawasan dan Pengendalian)
1. Terdapat pencacatan and penilaian mengeani rumah tangga sehat
1. Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak lanjut terhadap permasalahan Rumah Tangga Sehat
LINGKUNGAN Kelebihan Kekurangan
1. Masyarakat kooperatif pada saat melakukan pendataan rumah tangga sehat.
1. Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat tentang PHBS di rumah tangga
2. Kurangnya dana untuk membangun sarana kesehatan seperti jamban sehat dan tempat penampungan sampah sementara
B. REKAPITULASI ANALISA PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan survei dalam bentuk kunjungan rumah, wawancara
dengan koordinator promosi kesehatan, kader dan warga dusun Kateki serta
pengamatan inspeksi sanitasi rumah, didapatkan penyebab masalah adalah
sebagai berikut :
1. Kurangnya aktifnya kader tentang PHBS dalam melakukan penyuluhan
2. Kurangnya kunjungan aktif petugas kesehatan kerumah warga
47
3. Penyuluhan tentang PHBS yaitu PSN, membuang sampah pada tempatnya,
bahaya merokok
4. Terbatasnya distribusi poster dan pamflet mengenai PHBS
5. Tidak ada jadwal rutin pendataan rumah tangga sehat
6. Kurangnya penyuluhan Rumah Tangga Sehat khususnya indikator-
indikator yang mudah ditingkatkan, seperti PSN dan merokok
7. Survei tidak dilakukan secara berkala
8. Survei dilakukan hanya berdasarkan sampel bukan seluruh populasi di
dusun
9. Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan
tindak lanjut terhadap permasalahan Rumah Tangga Sehat
10. Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat tentang PHBS di rumah
tangga
11. Kurangnya dana untuk membangun sarana kesehatan seperti jamban
sehat dan tempat penampungan sampah sementara
48
49
DIAGRAM FISH BONEDIAGRAM FISH BONEDIAGRAM FISH BONEDIAGRAM FISH BONE
INPUTINPUT
MAN
Kurangnya aktifnya kader tentang PHBS dalam melakukan penyuluhan
MAN
Kurangnya aktifnya kader tentang PHBS dalam melakukan penyuluhan
MATERIALMATERIAL
METHODKurangnya kunjungan aktif petugas kesehatan kerumah wargaPenyuluhan tentang PHBS yaitu PSN, membuang sampah pada tempatnya, bahaya merokok han tentang rumah tangga sehat ke masyarakat , terutama indikator-indikator yang mudah ditingkatkan
METHODKurangnya kunjungan aktif petugas kesehatan kerumah wargaPenyuluhan tentang PHBS yaitu PSN, membuang sampah pada tempatnya, bahaya merokok han tentang rumah tangga sehat ke masyarakat , terutama indikator-indikator yang mudah ditingkatkan
MONEYMONEY
P1Tidak adanya jadwal rutin pendataan rumah tangga sehat
P1Tidak adanya jadwal rutin pendataan rumah tangga sehat
P2Kurangnya penyuluhan Rumah Tangga Sehat khususnya indikator-indikator yang mudah ditingkatkan., seperti PSN dan merokokSurvei tidak dilakukan secara berkalaSurvei dilakukan hanya berdasarkan sampel bukan seluruh populasi di dusun
P2Kurangnya penyuluhan Rumah Tangga Sehat khususnya indikator-indikator yang mudah ditingkatkan., seperti PSN dan merokokSurvei tidak dilakukan secara berkalaSurvei dilakukan hanya berdasarkan sampel bukan seluruh populasi di dusun
PROSESPROSESLINGKUNGANLINGKUNGAN
Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat tentang PHBS di rumah tangga
Kurangnya dana untuk membangun sarana kesehatan seperti jamban sehat dan tempat penampungan sampah sementara
Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat tentang PHBS di rumah tangga
Kurangnya dana untuk membangun sarana kesehatan seperti jamban sehat dan tempat penampungan sampah sementara
P3Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak lanjut terhadap permasalahan Rumah Tangga Sehat
P3Kurangnya pemantauan kemajuan pencapaian rumah tangga sehat dan tindak lanjut terhadap permasalahan Rumah Tangga Sehat
MACHINE
Terbatasnya distribusi poster dan pamflet mengenai PHBS
MACHINE
Terbatasnya distribusi poster dan pamflet mengenai PHBS
Cakupan Rumah Tangga
Sehat Dusun Karangwetan
sebesar 42,33 % di bawah
target DinKes 65%
Cakupan Rumah Tangga
Sehat Dusun Karangwetan
sebesar 42,33 % di bawah
target DinKes 65%
Gambar 9. Diagram Fishbone