46-150-1-PB
-
Upload
suprianto-nfu -
Category
Documents
-
view
15 -
download
3
Transcript of 46-150-1-PB
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI
STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY, READING
COMPREHENSION, DAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IMERSI
SMA NEGERI 4 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
OLEH :
RAJINI
K4307009
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
2
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
THE CORRELATION STUDY BETWEEN VOCABULARY MASTERY,
READING COMPREHENSION, AND LEARNING STYLE WITH THE
LEARNING ACHIEVEMENT OF BIOLOGY OF THE ELEVENTH
GRADE STUDENTS OF IMERSION OF SMA 4 SURAKARTA IN
ACADEMIC YEAR OF 2010/2011
Rajini, Maridi, dan Riezky Maya Probosari. *)
Biology FKIP Sebelas Maret University
The aim of the research was to find out the correlation between vocabulary
mastery, reading comprehension, and learning style with the learning achievement
of biology of the eleventh grade students of Imersion of SMA N 4 Surakarta in
academic year 2010/2011, either separately or simultaneously.
This research used the correlative descriptive method, with the technique
of collecting data were test and questionnaire. The population were all of the
eleventh grade students of SMA 4 Surakarta in academic year in 2010/2011. The
sample was taken with the technique of purposive sampling at the amount to one
class. The technique of data analysis was the correlation and regression analysis
statistic.
The result of this research showed that there was a positive correlation
between vocabulary mastery, reading comprehension, and learning style with
learning achievement of biology of the eleventh grade students of Imersion of
SMA 4 Surakarta in academic year 2010/2011, either separately or
simultaneously. Each of independent variable, that is vocabulary mastery, reading
comprehension, and learning style has contribution to dependent variable, that is
learning achievement of biology.
Keywords: Imersion, correlation, vocabulary mastery, reading comprehension,
learning style, learning achievement of biology
3
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
PENDAHULUAN
Masyarakat dunia telah
memasuki era globalisasi dimana
tidak ada batasan lagi antara satu
negara dengan negara yang lainnya
dalam hal keluar masuknya
informasi, pengetahuan, dan
teknologi. Indonesia memerlukan
sumber daya manusia yang
berkualitas dan tangguh untuk
mengatasi persaingan di era
globalisasi.
Pendidikan merupakan suatu
upaya yang dapat digunakan sebagai
sarana meningkatkan kualitas hidup
manusia. Perwujudan manusia
berkualitas yaitu menjadi subjek
yang makin berperan menampilkan
keunggulan dirinya yang tangguh,
kreatif, mandiri, dan profesional di
bidangnya masing-masing, sehingga
diharapkan pendidikan di Indonesia
tidak hanya ditingkatkan
kuantitasnya tetapi juga kualitasnya.
Peningkatan kualitas pendi-
dikan dapat diperoleh dengan
pengadaan program imersi di
sekolah-sekolah. Program imersi
merupakan kelas khusus dimana
bahasa asing digunakan sebagai
bahasa pengantarnya. Tujuan
penyelenggaraan kelas imersi adalah
meningkatkan kemampuan siswa
dalam berbahasa asing sehingga
dapat menghadapi persaingan di
dunia internasional.
Pembelajaran di kelas
imersi yang menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar
memerlukan keterampilan berbahasa
asing yang memadai. Keterampilan
berbahasa meliputi menyimak
(listening), berbicara (speaking),
membaca (reading), dan menulis
(writting).
Keterampilan membaca
(reading) merupakan suatu
keterampilan yang sangat unik serta
berperan penting dalam
pengembangan pengetahuan, dan alat
komunikasi bagi kehidupan manusia.
Pengertian membaca secara
sederhana adalah mengenali huruf-
huruf dan kumpulan huruf yang
memiliki arti tertentu yang
mengekspresikan ide secara tertulis
atau tercetak (Ratna Susanti,
2002:89). Membaca dalam suatu
proses pembelajaran bukan sekedar
membaca biasa melainkan membaca
pemahaman (reading comprehen-
sion). Lado (1977: 223) dalam Amir
4
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
(2008:74) menyatakan kemampuan
membaca pemahaman merupakan
kemampuan memahami arti dalam
suatu bacaan melalui tulisan atau
bacaan.
Selain keterampilan ber-
bahasa, aspek kebahasaan juga
berperan penting dalam
pembelajaran salah satunya adalah
vocabulary. Vocabulary sangat
penting untuk dipelajari karena agar
seseorang mampu berbicara (speak),
menulis (write), dan membaca (read)
dengan baik, pertama kali ia harus
mengenal vocabulary (kosakata).
Hakikat vocabulary menurut Ratna
Susanti (2002:89) sebagai berikut:
kosa kata atau perbendaharaan kata
adalah jumlah seluruh kata dalam
suatu bahasa; juga kemampuan kata-
kata yang diketahui dan digunakan
seseorang dalam berbicara dan
menulis.
Belajar dipengaruhi oleh
banyak faktor, yang meliputi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor
internal atau faktor yang berasal dari
dalam diri individu misalnya
motivasi, minat, dan gaya belajar,
sedangkan faktor eksternal
merupakan segala sesuatu yang
berasal dari luar individu misalnya
cara guru mengajar dan bahasa
pengantar yang digunakan. Salah
satu faktor internal adalah gaya
belajar (learning style). Honey dan
Mumford (1992) dalam Herman
(2008:8) mendefinisikan gaya belajar
sebagai sikap dan tingkah laku yang
menunjukkan cara belajar seseorang
yang paling disukai. Gaya belajar
digolongkan menjadi beberapa
model, bergantung pada dasar teori
yang dipakai oleh peneliti untuk
menggolongkannya. Salah satu gaya
belajar yang dikenal dengan
kesederhanaannya adalah visual,
auditorial, dan kinestetik (VAK).
Gaya belajar VAK menggunakan
tiga penerima sensori utama, yakni
visual, auditory dan kinestetik dalam
menentukan gaya belajar seorang
peserta didik yang dominan (Rose,
1987 dalam Herman, 2008:9).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di
SMA Negeri 4 Surakarta kelas XI
IPA 1 pada semester genap tahun
ajaran 2010/2011. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
5
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling.
Variabel bebas pada penelitian ini
adalah vocabulary mastery (X1),
reading comprehension (X2), dan
gaya belajar (X3) serta variabel
terikat yaitu hasil belajar biologi
ranah kognitif (Y). Pengumpulan
data menggunakan teknik tes yang
digunakan untuk mengambil data
hasil belajar ranah kognitif,
kemampuan vocabulary mastery, dan
reading comprehension, serta
kuesioner untuk mengambil data
gaya belajar. Instrumen penelitian
berupa tes diujicobakan untuk
diketahui validitas, reliabelitas, daya
beda dan taraf kesukarannya, serta
kuesioner yang terstandardisasi dari
Creative Learning Company,
Auckland, New Zealand. Rancangan
penelitian yaitu penelitian
korelasional. Analisis data pada
penelitian ini menggunakan analisis
regresi sederhana dan regresi ganda
dalam SPSS 16 yang sebelumnya
telah di uji dengan uji normalitas
dengan uji Kolmogorof-Smirnov, uji
linearitas dengan Anova test, uji
independensi dengan uji Durbin-
Watson, uji homocedastisitas dengan
melihat scatterplot dan uji
multikolinearitas dengan melihat
nilai VIF.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Hipotesis R R
Square Sig.
I 0,370 0,137 0,017
II 0,476 0,227 0,003
III 0,411 0,169 0,007
IV 0,590 0,347 0,005
Hipotesis Pertama terdapat
korelasi antara vocabulary mastery
dengan hasil belajar biologi siswa
kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011,
dengan indeks korelasi 0,370, bentuk
korelasi positif, dengan persamaan
regresi Y= 26,335 + 0,411X1. Hasil
ini senada dengan hasil penelitian Sri
Handayani (2010) bahwa ada
korelasi positif antara vocabulary
mastery dengan prestasi belajar
kimia siswa kelas X RSBI SMA
Negeri 2 Ngawi.
Berdasarkan hasil tersebut
dapat diartikan semakin tinggi
vocabulary mastery maka hasil
belajar biologi cenderung semakin
tinggi. Hal tersebut dapat
dikarenakan pengetahuan dan
penguasaan kosakata yang luas
6
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
memungkinkan siswa untuk dapat
berkomunikasi dan menangkap
materi pelajaran dengan mudah
sehingga dapat mempengaruhi hasil
belajarnya menjadi lebih baik.
Bahkan menurut Funk dan Lewis
(1971) dalam Ramli (1993)
menyatakan bahwa kosakata dapat
digunakan sebagai ukuran
kepandaian seseorang.
Berdasarkan perhitungan data
hasil penelitian, siswa kelas XI
Imersi SMA Negeri 4 Surakarta yang
memiliki nilai vocabulary mastery
tinggi rata-rata hasil ulangan
biologinya juga termasuk tinggi,
sedangkan siswa yang memiliki nilai
vocabulary mastery menengah ke
bawah rata-rata hasil ulangan
biologinya kurang memuaskan
karena hasil ulangan sebagian besar
siswa belum memenuhi standar
kelulusan mata pelajaran biologi
yaitu 70. Hal tersebut dapat
dikarenakan kemampuan penguasaan
kosakata siswa yang belum optimal
menjadi kendala siswa dalam
memahami maksud soal dan materi
yang disampaikan guru, sehingga
hasil belajar siswa di kelas XI Imersi
1 secara umum terhitung kurang,
yaitu rata-rata nilai ulangan biologi
sebesar 56,39. Oleh karena itu,
vocabulary mastery dalam
pembelajaran biologi sangatlah
diperlukan. Semakin banyak
menguasai kosakata, semakin mudah
pula memahami suatu bacaan atau
informasi, dan diharapkan hasil
belajar pun meningkat. Hal tersebut
senada dengan pendapat Mehring
(2005) yang menyatakan bahwa
mempelajari atau menguasai
vocabulary dapat membantu belajar
siswa, dimana vocabulary yang
mereka kuasai dapat digunakan dan
direlevansikan dalam setiap mata
pelajaran.
Hipotesis Kedua terdapat
korelasi antara reading compre-
hension dengan hasil belajar biologi
siswa kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011,
dengan indeks korelasi 0,476, bentuk
korelasi positif, dan persamaan
regresinya Y= 18,389 + 0,561X2.
Hasil tersebut dapat diartikan
semakin tinggi reading compre-
hension maka hasil belajar biologi
cenderung semakin tinggi.
Berdasarkan data hasil pengamatan
dan perhitungan, kemampuan
7
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
reading comprehension siswa kelas
XI Imersi SMA Negeri 4 Surakarta
terlihat cukup merata yaitu berada di
tingkat sedang (60,6%) rata-rata
67,73 dan tinggi (21,2%) yaitu di
atas 76,69, sedangkan rata-rata hasil
belajar biologi sebesar 56,39, yaitu
masih jauh di bawah nilai standar
kelulusan mata pelajaran biologi. Hal
tersebut berarti kemampuan reading
comprehension siswa kelas XI Imersi
dapat lebih ditingkatkan karena
pembelajaran biologi yang berbasis
bacaan dapat dikuasai dengan baik
apabila siswa aktif membaca
pemahaman (reading comprehen-
sion). Membaca pemahaman
memungkinkan siswa memperoleh
banyak pengetahuan sehingga
meningkatkan penguasaannya ter-
hadap materi pelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa,
seperti yang diungkapkan Amir
(2008:76) bahwa melalui proses
membaca pemahaman aset
pengetahuan seseorang bertambah,
dan juga meningkatkan daya
berpikir.
Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan pendapat Young dkk
(2006) yang menyatakan bahwa :
“...lack of good reading
comprehension skills is exacerbated
by the central role of reading
comprehension in higher education
success”. Membaca pemahaman
memegang peran penting dalam
keberhasilan proses belajar. Apabila
membaca pemahaman siswa baik
maka ia dapat memahami materi
pelajaran dengan baik. Dengan
pemahaman yang baik terhadap
materi yang diajarkan maka hasil
belajarnya akan lebih baik pula.
Hasil tersebut juga senada dengan
penelitian Hodrosky (2009) terhadap
beberapa literatur yang menyatakan
bahwa hasil tes matematika siswa
Amerika lebih rendah daripada siswa
Asia, bukan hanya karena
kemampuan dasar matematikanya
lemah tetapi juga karena kurangnya
membaca dan memahami soal-soal
yang diberikan, sehingga untuk
meningkatkan keahlian matematika
dan melejitkan potensinya harus
diakui pentingnya kemampuan
reading comprehension dalam
pelajaran. Oleh karena itu,
kemampuan reading comprehension
siswa kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta perlu lebih ditingkatkan.
8
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Hipotesis Ketiga terdapat
korelasi antara gaya belajar dengan
hasil belajar biologi siswa kelas XI
Imersi SMA Negeri 4 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011, dengan
indeks korelasi 0,411, bentuk
korelasi positif, dan persamaan
regresinya Y= 45,895 + 5,680X3.
Hasil tersebut dapat diartikan
bahwa semakin tepat gaya belajar
siswa dengan gaya mengajar guru
maka hasil belajar biologi cenderung
semakin tinggi. Berdasarkan hasil
kuesioner, siswa kelas XI Imersi
SMA Negeri 4 Surakarta sebagian
besar memiliki modalitas gaya
belajar kinestetik. Hal tersebut
berarti mereka memperoleh dan
menyaring informasi dalam hal ini
materi pelajaran dengan bergerak
atau melakukan sesuatu misalnya
demonstrasi atau role play.
Modalitas gaya belajar tersebut dapat
diimbangi gaya mengajar guru yang
dapat merangsang aktivitas belajar
siswa kinestetik karena apabila
kecenderungan modalitas yang
digunakan sesuai dengan cara
mengajar yang digunakan guru maka
siswa akan lebih optimal dalam
memahami materi pelajaran sehingga
prestasi belajar akan baik. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan
Nasution (2005:93) bahwa
kesesuaian gaya mengajar dengan
gaya belajar mempertinggi
efektivitas belajar. Uraian tersebut
senada dengan pendapat Baker dkk.
(1986) dan Mc Key (1999) dalam
Prastiti dan Pujiningsih (2009) yang
mengungkapkan bahwa mahasiswa
dengan jenis gaya belajar tertentu
menunjukkan prestasi yang lebih
baik karena mereka lebih puas
selama mengikuti perkuliahan.
Hipotesis Keempat terdapat
korelasi antara Vocabulary Mastery,
Reading Comprehension, dan Gaya
Belajar dengan hasil belajar biologi
siswa kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011,
dengan indeks korelasi 0,590, bentuk
korelasi positif.
Untuk menentukan sumba-
ngan vocabulary mastery, reading
comprehension dan gaya belajar
terhadap hasil belajar biologi siswa
kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta secara simultan, digunakan
analisis regresi dua prediktor
diperoleh hubungan dengan
persamaan garis regresi Y= 9,677 +
9
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
0,173X1 + 0,377X2 + 4,596X3.
Persamaan tersebut berarti bahwa
hasil belajar akan meningkat atau
menurun sebesar 0,173 setiap
kenaikan atau penurunan vocabulary
mastery, 0,377 setiap kenaikan atau
penurunan reading comprehension
dan 4,596 setiap kenaikan atau
penurunan gaya belajar. Selain itu
juga diperoleh harga R
Square
(koefisien determinasi) sebesar 0,347
yang berarti bahwa vocabulary
mastery, reading comprehension dan
gaya belajar secara bersama-sama
berkorelasi hasil belajar biologi
siswa kelas XI Imersi SMA Negeri 4
Surakarta sebanyak 34,7%,
sedangkan sisanya 65,3% disebabkan
oleh pengaruh variabel lain di luar
kawasan penelitian yang
diklasifikasikan sebagai residu.
Sumbangan efektif vocabulary
mastery sebesar 5,77%, sumbangan
efektif variabel reading
comprehension sebesar 15,25%, dan
sumbangan efektif gaya belajar
sebesar 13,68%.
Banyak faktor yang mem-
pengaruhi proses belajar yang
berimbas pada hasil belajar yang
diperoleh siswa kelas XI Imersi
SMA Negeri 4 Surakarta. Faktor-
faktor tersebut dapat dikategorikan
menjadi dua macam yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor
internal dibagi menjadi faktor
internal intelektif dan faktor internal
non-intelektif. Vocabulary mastery
dan reading comprehension
merupakan faktor internal intelektif,
sedangkan gaya belajar termasuk
faktor internal non-intelektif.
Berdasakan besarnya koefisien
korelasi pada persamaan regresi
ganda, variabel gaya belajar
berkorelasi positif lebih signifikan
dan koefisien korelasinya lebih besar
daripada variabel yang lain, hal ini
dapat disebabkan dalam proses
pembelajaran cara mendapat dan
memproses informasi itu sendiri
sangatlah penting. Jika siswa sudah
dapat menggunakan modalitasnya
secara efektif untuk menyaring,
mengolah materi pelajaran yang
didapat dan menerapkannya ketika
menjawab soal kuis atau ulangan
maka hasil belajarnya pun akan lebih
baik. Penger dan Tekavcic (2008)
mengungkapkan kesadaran siswa
akan gaya belajarnya akan membantu
siswa beradaptasi di beberapa situasi
10
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
yang berbeda. Siswa juga akan lebih
termotivasi dalam belajar karena
mengetahui kekuatan dan
kelemahannya sebagai pelajar.
Konsekuensinya, jika guru-guru
dapat merespon perbedaan individu
dalam belajar, akan meningkatkan
hasil belajar rata-rata siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil
penelitian dan pembahasan di depan
dapat disimpulkan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-
sama vocabulary mastery, reading
comprehension, dan gaya belajar
memiliki hubungan positif dengan
hasil belajar biologi yang cukup
signifikan. Walaupun demikian,
derajat kedua variabel prediktor tidak
sama. Namun, dapat diketahui bahwa
hubungan antara gaya belajar dan
hasil belajar biologi lebih kuat
daripada hubungan vocabulary
mastery dan reading comprehension
dengan hasil belajar biologi.
Implikasinya adalah bahwa
meskipun ketiga variabel prediktor
berperan penting bagi peningkatan
kualitas variabel respons, tetapi
derajat kekuatannya tidak sama.
Gaya belajar dapat menjadi prediktor
yang lebih baik daripada vocabulary
mastery dan reading comprehension
dalam menjelaskan dan memprediksi
peningkatan hasil belajar biologi.
DAFTAR PUSTAKA
Amir. 2008. Kemampuan Membaca
Pemahaman Mahasiswa:
Sebuah Survey di Program
Studi PGSD UNS. Jurnal
Penelitian Humaniora, Vol. 9,
No. 1, Februari 2008: 71-88
Carl A. Young, Peter E. Doolitle,
dkk. 2006. Reciprocal
Teaching for Reading
Comprehension in Higher
Education: A Strategy for
Fostering the Deeper
Understanding of Texts.
International Journal of
Teaching and Learning in
Higher Education, Volume 17,
Number 2, 106-118, ISSN
1812-9129
Herman Dwi Surjono & Nurkhamid.
2008. Pengembangan Model
E-Learning Adaptif Terhadap
Keragaman Gaya Belajar
Mahasiswa Untuk
Meningkatkan Efektivitas
Pembelajaran. Laporan
Penelitian Hibah Bersaing
Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. 6 Maret
2008
Jeff. G Mehring. 2005. Developing
Vocabulary in Second
Language Acquisition: From
Theories to the Classroom.
ESL Journals.
11
*) Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS
Nasution S. 2005. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Pingxi Hodrosky. 2009. The
Importance of Teaching
Reading Comprehension in
Matemathics. Thesis. USA:
Sierra Nevada College
Ramli.1993. Hubungan Penguasaan
Kosakata dan Struktur Kalimat
dengan Pemahaman Informasi.
Makalah. Universitas Syiah
Kuala.
Ratna Susanti. 2002. Penguasaan
Kosa Kata Dan Kemampuan
Membaca Bahasa Inggris.
Jurnal Pendidikan Penabur -
No.01 / Th.I / Maret 2002
Sandra Penger & Metka Tekavcic.
2008. Testing Dunn & Dunn’s
and Honey & Mumford’s
Learning Style Theories: The
Case of The Slovenian Higher
Education System.
Management, Vol. 14, 2009, 2,
pp. 1-20
Sawitri D. Prastiti dan Sri
Pujiningsih. 2009. Pengaruh
Faktor Preferensi Gaya Belajar
terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Akuntansi. Jurnal
Ekonomi Bisnis, Tahun 14,
No. 3, Nopember 2009.ISSN
085-7283.
Sri Handayani. 2010. Studi Korelasi
antara Vocabulary Mastery,
Grammar Mastery, dan
Motivasi berprestasi dengan
prestasi Belajar Kimia Siswa
Kelas X RSBI SMA Negei 2
Ngawi Materi Pokok Ikatan
Kimia Tahun Ajaran
2009/2010. Skripsi. Surakarta
: UNS.