4. PERANCANGAN DESAIN 4.1. Pra Produksi · iklan tersebut, yang mampu mengubah paradigma mereka...
Transcript of 4. PERANCANGAN DESAIN 4.1. Pra Produksi · iklan tersebut, yang mampu mengubah paradigma mereka...
4. PERANCANGAN DESAIN
4.1. Pra Produksi
4.1.1. Pemilihan Ide Kreatif
a. Ide Kreatif
Perancangan desain ini didasarkan pada kesalahpahaman sikap orangtua
terhadap anak remajanya. Bagaimana terkadang mereka tidak dapat mengerti
maupun mendalami perasaan dari remajanya sehingga seringkali terjadi salah
pengertian maupun tindakan-tindakan yang tidak disukai oleh masing-masing
pihak. Hal inilah yang pada akhirnya menciptakan jurang yang semakin tinggi
antar generasi dalam keluarga ini.
Desain diharapkan untuk dapat tampil secara sederhana namun dapat
mengandung banyak hal. Dengan maksud dimana para orangtua, sebagai target
audience, dapat memahami what to say dari iklan tersebut. Pada akhirnya,
diharapkan para orangtua bisa memahami ‘perasaan’ yang ingin ditampilkan dari
iklan tersebut, yang mampu mengubah paradigma mereka dalam hal cara bersikap
maupun mendidik remaja mereka. Berikut ini beberapa ide dan penjelasannya,
yang mewakili iklan layanan masyarakat tersebut :
Cerita 1
Tabel 4.1 Ide Cerita 1
1.
Seorang ibu sedang memarahi anaknya karena anaknya buat berantakan. Ibu : Nakal kamu! Lihat semuanya berantakan. Kan ibu sudah bilang jangan buat berantakan…
2.
Ibunya marah-marah karena dia pulang dengan baju kotor. Ibu : Kenapa kamu kotor sekali?! Ibu yang susah harus mencuci bajumu!
23 Universitas Kristen Petra
24
3.
Anaknya pulang malam, ketika mau membuka pintu tiba-tiba pintu sudah dibuka ibunya terlebih dahulu.
4.
Ibu : Kenapa jam segini baru pulang?! Bukannya belajar yang benar, kerjaanmu keluyuran terus sama temen-temenmu yang urakan itu! Dasar anak pemalas!
5.
Anaknya langsung melempar kado yang sedari tadi disembunyikannya ke arah ibunya yang menangkapnya dengan terkejut.
6.
Anaknya langsung meninggalkan ibunya, sedangkan ibunya melihat kartu ucapan selamat ulang tahun yang tertempel di kado tersebut.
7.
Ibunya hanya bisa melihat kepergian anaknya dengan menyesal atas perkataan kasarnya tadi. Kemudian muncul tulisan ‘Kenali anak Anda lebih dalam’
Universitas Kristen Petra
25
Konsep : Cerita ini berupa drama singkat yang menggambarkan
tentang sikap orangtua yang seringkali negatif terhadap
tindak tanduk anaknya yang terkadang sedikit melenceng
dari apa yang orangtua harapkan. Dengan sikap otoriter
yang dimiliki orangtua, biasanya para orangtua segera
memutuskan bahwa tindakan anaknya salah tanpa melihat
atau mendengar terlebih dahulu apa penjelasan dari sang
anak.
Cerita 2
Tabel 4.2 Ide Cerita 2
1.
Seperti sebuah foto keluarga yang resmi dan kaku. Cerita ini berjalan dengan stop motion.
2.
Dalam setiap gerakan sang anak yang paling besar mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Keluarganya menunjukkan mimic ketidaksukaan.
3.
Semakin anaknya berubah, semakin keluarganya menjauhinya bagaikan seekor kuman.
Universitas Kristen Petra
26
4.
Ketika sang anak menyesali perlakuan negatif keluarganya terhadap jati dirinya, sebuah tangan muncul dari luar frame yang bermaksud untuk menarik anak itu.
5.
Keluarganya menyadari keberadaan dan maksud jelek dari tangan tersebut.
6.
Keluarganya segera menghampiri anak itu lagi sehingga tangan itupun segera tertarik mundur kembali.
7.
Akhirnya foto itu pun menjadi sebuah foto keluarga yang bahagia dan semakin harmonis.
Konsep : Cerita ini berbentuk stop motion, berupa foto keluarga
yang menggambarkan sebuah keluarga yang formal dan
dingin. Hal ini untuk menggambarkan kondisi keluarga
jaman sekarang yang seringkali memandang negatif
terhadap penampilan para remaja yang dianggap ‘urakan’.
Tujuan dari cerita ini adalah agar para orangtua tidak
menilai para remaja mereka sekedar melalui penampilan
saja. Keluarga yang mendukung dan berpengertian akan
Universitas Kristen Petra
27
membantu menjauhkan remaja tersebut dari jangkauan
‘pergaulan bebas’.
Cerita 3
Tabel 4.3 Ide Cerita 3
1.
Seorang anak SMA pulang dari sekolah dan menemukan ayahnya sedang membaca koran di ruang tamu.
2.
Kemudian dia mengeluarkan hasil ujiannya yang mendapat nilai 100 untuk ditunjukkan kepada ayahnya.
3.
Ayahnya yang sedang membaca koran hanya mengintip sedikit dari ujung koran.
4.
Kemudian membaca koran kembali.
Universitas Kristen Petra
28
5.
Si anak jengkel melihat ketidakpedulian ayahnya terhadapnya.
6.
Si anak berdandan preman dan melihat kepada ayahnya yang tetap tidak peduli.
7.
Akhirnya dia pun pergi dengan jengkel.
8.
Anaknya mengajak teman-temannya bermain band di depan ayahnya yang tetap tidak peduli. Sound : musik rock mulai masuk
9.
Anaknya lewat di depan ayahnya sambil merokok, tetapi ayahnya tetap tidak peduli. Sound : musik rock berlanjut.
Universitas Kristen Petra
29
10.
Anaknya mabuk di depan ayahnya yang tetap tidak peduli Sound : musik rock berlanjut.
11.
Anaknya bermesraan di depan ayahnya yang tetap tidak peduli. Sound : musik rock berlanjut.
12.
Anaknya datang menhadap ayahnya sambil membawa cewek. Sound : musik rock mulai memelan.
13.
Ayahnya melirik dari atas koran.
14.
Kemudian menurunkan korannya dengan wajah kaget.
Universitas Kristen Petra
30
15.
Si anak tersenyum senang melihat reaksi ayahnya.
16.
Ayahnya bengong melihat perut si cewek yang membesar. Kemudian muncul tulisan ‘Terkadang dia hanya ingin diperhatikan’.
Konsep : konsep mendasar dari cerita di atas adalah ingin
menunjukkan bagaimana terkadang para orangtua
bersikap acuh tak acuh terhadap kegiatan si remaja.
Dalam keadaan ekonomi yang semakin sulit ini,
seringkali para orangtua menjadi terlalu fokus terhadap
pekerjaan ataupun kondisi keuangan mereka. Gambaran
ayah yang selalu membaca koran tersebut dimaksudkan
sebagai ayah, kepala keluarga yang bertugas untuk
bekerja, yang fokus kepada pekerjaannya bahkan di saat
senggang sekalipun. Si remaja yang mulanya berusaha
memenuhi keinginan orangtua dengan berprestasi bagus
akhirnya memberontak ketika ayahnya tetap tidak peduli
apalagi memujinya. Semua tindakannya yang bertahap
tersebut dimaksudkan untuk hal yang sederhana, yaitu
untuk mendapat perhatian sepenuhnya dari sang ayah.
Universitas Kristen Petra
31
b. Ide Final
Dari beberapa ide di atas, dipilih satu ide yang diharapkan dapat mewakili
what to say dari ILM ini secara menyeluruh. Dan merupakan iklan yang efektif
untuk menjangkau perasaan dari khalayak.
SINOPSIS :
Sebuah iklan pendek yang menceritakan dalam bentuk kilasan-
kilasan waktu untuk menggambarkan suatu hubungan antara seorang ayah
dengan anak remajanya. Si anak laki-laki yang tidak menginginkan
perhatian dari ayahnya berusaha menjadi seorang anak baik sesuai harapan
orangtuanya. Tetapi perhatian sang ayah tak kunjung didapatnya, sehingga
pada akhirnya dia memutuskan untuk menanggalkan gelar anak baiknya
dan melibatkan diri pada pergaulan yang buruk dengan harapan ayahnya
akan memperhatikan tingkah lakunya. Hingga akhirnya dia dating ke
hadapan ayahnya dengan membawa pacarnya yang telah hamil.
Menghadapi hal yang sangat serius ini, mau tak mau ayahnya pun harus
memberikan perhatian kepadanya.
STORY BOARD & SHOOTING SCRIPT
Tabel 4.4 Shooting Script
No Tipe Shot
Visual Object Audio
Sound effect Dialog
1.
LS panning
Anak pulang dari sekolah membawa
piala
“Brak!”
Suara pintu ditutup
-
Universitas Kristen Petra
32
2. LS
Anak menghampiri ayah untuk menunjuk-
kan pialanya
- “Pa, aku
dapat piala!”
3. CU
Ayah hanya melirik sekilas
kemudian kembali
membaca koran
Suara kertas koran
digerakkan -
4. LS
Anak kecewa dengan reaksi
ayahnya
Fade in “The World Is Black”
-
5.
MS panning
Piala dibanting di
meja
“Brak!”
Suara piala dibanting.
“The World
Is Black”
Universitas Kristen Petra
33
6. Over
shoulder shoot
Anak lewat di depan ayahnya
“The World Is Black” -
7.
Over shoulder
shoot Tilting
Anak membuang
muka dengan jengkel
“The World Is Black” -
8. Extreme
CU
Gitar dimainkan
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
9. CU
Zoom out
Anak berjoget
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
Universitas Kristen Petra
34
No Tipe Shot
Visual Object Audio
Sound effect Dialog
10. LS
Teman-teman si
anak toast sambil tertawa
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
11. Over
shoulder LS
Anak dan teman-teman
menari di atas sofa
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
12. Over
shoulder shoot
Anak menghem-
buskan asap rokok kepada
ayah
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
13. MS
Anak muncul dari belakang sofa, menga-
cungkan botol kepada
ayah
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
Universitas Kristen Petra
35
14. Over
shoulder shoot
Anak dan pacarnya
bermesraan di depan
ayah
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
15. MS
Ayah melihat dari atas
koran
Refrein “The World Is Black”
instrument saja
-
16. LS
Anak dan pacarnya masuk ke
kamar
Refrein “The World Is Black”
instrument saja fade out
-
17. MS
Anak dan pacar
menghadap ayah
-
“Pa, ada yang perlu
aku bicarain.”
Universitas Kristen Petra
36
18. Over
shoulder shoot
Ayah melihat sekilas dari atas koran
- -
19. MS
Anak membuka
paksa koran
Suara koran dirusak
“Pa, lihat aku!!”
20. MS
Ayah melihat dengan marah
kepada anak
- -
21. Over
shoulder shoot
Ayah melihat kepada perut
pacar, kemarahan
berganti rasa shock
Ending “The World Is
Black” fade out
-
Universitas Kristen Petra
37
4.1.2. Pemain
ILM ini dibuat berdasarkan kerjasama dengan salah satu lembaga
masyarakat di Surabaya, yaitu Sebaya. Dengan pengertian bahwa hasil dari ILM
ini akan didedikasikan untuk menjadi inventori bagi Sebaya. Karena itu dalam hal
pemilihan para pemainnya akan diserahkan kepada kawan-kawan tim kreatif
Sebaya. Hal ini dimaksudkan agar, sedikit banyak, kawan-kawan Sebaya juga
turut dilibatkan dalam pembuatan ILM ini. Pemain-pemain yang dibutuhkan
adalah :
- Ayah : berusia sekitar 50 tahun, watak ayah digambarkan
sebagai watak yang keras dan tegas. Seperti seorang
ayah yang tak biasa bermanis-manis dengan anaknya.
Ayah yang sedang membaca koran menggambarkan
seorang ayah yang pekerja keras, hingga terkadang
tidak mengacuhkan anaknya.
- Anak : anak laki-laki berusia sekitar 15-17 tahunan yang
berkisar pada siswa sma, watak anak dijelaskan dalam
dua period. Period pertama adalah ketika sang anak
berusaha untuk memenuhi kewajiban yang diberikan
oleh ayahnya untuk menjadi seorang anak yang baik
dan penurut. Sedangkan period kedua adalah seorang
anak pemberontak yang ingin mencoba semua hal
sebagai anak muda. Namun inti dari semua
tindakannya tersebut adalah untuk menarik perhatian
dari sang ayah saja.
- Teman Band : dibutuhkan dua orang untuk mengisi peran ini. Yang
menggambarkan para anak band pada umumnya,
yaitu bergaya punk atau bersikap acuh tak acuh.
- Pacar : Menggambarkan cewek-cewek metro yang berdandan
sedikit seksi.
Universitas Kristen Petra
38
4.1.3. Lokasi
Pemilihan lokasi adalah sebuah ruang keluarga sebuah keluarga pada
umumnya, dengan adanya beberapa sofa dan meja. Hal ini untuk menggambarkan
kehidupan sehari-hari sebuah keluarga. Untuk salah satu adegan beberapa sofa
dan meja akan dipindahkan dan diganti alat-alat band, tetapi suasana ruang tamu
tersebut harus tetap ada sehingga akan menimbulkan suatu kesan yang kontras
antara dua kehidupan yang berbeda.
4.1.4. Perencanaan Budget
a. Peralatan
Kamera : Rp. 1.500.000
Lighting : Rp. 250.000
Mini DV (2) : Rp. 50.000
Tripod : Rp. 100.000
Total : Rp. 1.900.000
b. Konsumsi
2x makan untuk 10 orang (@ Rp. 6.000) : Rp. 120.000
c. Editing & Mixing
Fasilitas editing : Rp. 500.000
Kaset VHS (2) : Rp. 16.000
CD : Rp. 15.000
Kotak CD : Rp. 10.000
Lain-lain : Rp. 150.000
Total : Rp. 691.000
d. Desain Grafis
Cetak poster (2) : Rp. 100.000
Pin : Rp. 20.000
Cover CD : Rp. 100.000
Cetak CD : Rp. 50.000
Lain-lain : Rp. 500.000
Total : Rp. 770.000
Universitas Kristen Petra
39
e. Biaya tak terduga : Rp. 1.000.000
Total Anggaran : Rp. 4.481.000
4.2. Produksi
Produksi kali ini telah melibatkan banyak pihak yang bersangkutan.
Terima kasih kepada kawan-kawan Sebaya yang telah bersedia membantu sebagai
pemain, juga kepada Sebaya crew yang telah banyak sekali membantu dalam
menyiapkan keperluan-keperluan shooting.
Kegiatan shooting sepenuhnya dilakukan di sebuah ruang keluarga di
alamat Balongsaritama C-1 tanpa ada perpindahan tempat. Menggunakan setting
yang sama dengan setting asli ruang tamu tersebut, dengan sedikit memindahkan
beberapa penataan sofa dan meja untuk mencari angle yang tepat. Terdapat 6
pemain yang terlibat dalam produksi ini, diantaranya kawan-kawan Sebaya turut
ambil bagian. Shooting dimulai pada pukul 12.00 WIB tepat dan berakhir sekitar
pukul 16.30 WIB dengan beberapa revisi yang dilakukan pada hari-hari
berikutnya.
4.2.1. Treatment
Penjabaran berpedoman pada synopsis, disusun menjadi beberapa
sequen, secara kronologis tiap sequen memiliki keterkaitan. Tiap sequen
mengandung inti pokok cerita yang akan disajikan. Dan bagaimana penyajiannya?
Di bawah ini adalah sequen-sequen dari iklan pendek dengan tema
“PERANCANGAN AUDIO VISUAL UNTUK ILM TENTANG ANDIL
KELUARGA DALAM MENGATASI PERGAULAN BEBAS DI SURABAYA”
Format program : Iklan
Topic : Perancangan Audio Visual Untuk ILM Tentang
Andil Keluarga Dalam Mengatasi Pergaulan
Bebas di Surabaya
Judul : Pahami Aku!
Durasi : 1 menit 27 detik
Produksi : Selvi Yunita
Universitas Kristen Petra
40
Tabel 4.5 Treatment
SEQUEN TEMPAT INTI CERITA DURASI
1. -
Text : Pandang aku
Jangan hanya mendengar, Simak aku
Jangan hanya mendengar, Pahami aku!
Jangan hanya mengajar… Karena aku ini anakmu…
9 detik
00:00-00:09
2.
Ruang
keluarga
Si anak pulang sekolah sambil membawa
sebuah piala. Melihat ayahnya yang sedang membaca koran di ruang keluarga, dia segera menghampiri ayahnya sambil dengan bangga
memperlihatkan piala hasil upayanya.
Ayahnya hanya menanggapinya dengan dingin dan tidak menganggap hal itu istimewa.
Si anak yang jengkel dengan reaksi dingin
ayahnya meletakkan pialanya dengan sangat keras di meja di hadapan ayahnya dan segera
meninggalkan ruangan itu.
16,6 detik
00:09-00:25
3. idem
Si anak yang telah berganti baju dan merubah penampilannya lewat di depan ayahnya yang masih membaca koran, segera memalingkan
wajahnya dengan sangat jengkel.
3,23 detik
00:25-00:29
4. idem
Si anak membawa 2 orang temannya dan mengadakan pesta kecil di ruang keluarga
tersebut, di depan ayahnya.
Mereka bermain musik dan menari. Kedua teman tersebut pun tak lupa membawa
muinuman keras sebagai pelengkap pesta. Dengan tidak sopannya mereka
memporakporandakan ruang keluarga tersebut, tanpa mempedulikan sang ayah yang tetap
dengan tenangnya membaca koran.
8 detik
00:29-00:37
Universitas Kristen Petra
41
SEQUEN TEMPAT INTI CERITA DURASI
5. idem
Si anak lewat di depan ayahnya sambil
merokok. Ketika tiba tepat di depan ayahnya, dengan sengaja dia mencondongkan tubuhnya dan menghembuskan asap rokok tersebut di
atas koran ayahnya.
2 detik
00:37-00:39
6.
idem
Sang ayah, seperti biasa, sedang membaca
koran. Tiba-tiba si anak muncul dari belakang sofa ayahnya, sambil sempoyongan dia
mengacung-acungkan botol minuman keras yang dipegangnya ke hadapan ayahnya.
3,13 detik
00:39-00:42
7. idem
Si anak sedang bermesraan dengan pacarnya
tepat di hadapan sang ayah.
Tak lama kemudian dia pun membawa pacarnya masuk ke salah satu kamar. Ayahnya
memandang kepergian mereka dari atas korannya.
14 detik
00:42-00:56
8. idem
Ketika sang ayah sedang membaca koran tiba-tiba si anak datang membawa pacarnya untuk
menghadap ayahnya untuk membicarakan suatu hal yang penting.
Sang ayah hanya melihat mereka sekilas dari atas korannya. Melihat hal itu, kesabaran si
anak habis dan dia membuka koran ayahnya dengan paksa.
Ayahnya marah akan tindakan kurang ajar si anak, tetapi kemarahannya berubah menjadi keterkejutan ketika matanya beralih kepada
perut dari pacar anaknya yang telah membuncit. Sang ayah pun lemas dan menggelengkan
kepala dengan sangat kecewa.
23 detik
00:56-01:19
9. -
Text : Orangtua yang baik adalah
Arangtua yang tidak hanya mendidik ataupun mengajar
Tetapi juga mampu memahami dan menjadi sahabat bagi si remaja
8 detik
01:19-01:27
Universitas Kristen Petra
42
4.2.2. Perlengkapan Shooting
a. Lokasi
Ruang keluarga – Jl. Balongsaritama C-1
Gambar 4.1 Lokasi Shooting
b. Properti Pokok
- Make up
- Koran
- Kacamata
- Seragam SMU
- Piala
- Pernak-pernik style
- Gitar
- Botol minuman
- Rokok
- Perlengkapan hamil
Universitas Kristen Petra
43
c. Kostum
Tabel 4.6 Kostum
Kostum Orang Kostum Orang
Anak
Scene 1
Adegan pulang sekolah
Anak Scene 2
Adegan lewat di depan ayah
Anak Scene 3
Adegan berpesta
Anak Scene 4
Adegan merokok
Universitas Kristen Petra
44
Anak Scene 5
Adegan mabuk
Anak Scene 6
Adegan pacaran
Anak Scene 6
Adegan pacar
hamil
Ayah Scene 1, 2, 3
Adegan pulang
sekolah – adegan berpesta
Ayah Scene 4, 5
Adegan anak
merokok – adegan anak
mabuk
Ayah Scene 6, 7
Adegan anak
pacaran – adegan pacar
anak hamil
Universitas Kristen Petra
45
Teman 1 Scene 3
Adegan berpesta
Teman 2 Scene 3
Adegan berpesta
Pacar Scene 5
Adegan pacaran
Pacar Scene 6
Adegan hamil
4.3. Pasca Produksi
Tampilan pada iklan kali ini berupa cutting yang cepat dan hanya
menampilkan kilasan-kilasan adegan yang dapat menyimpulkan kehidupan
pergaulan bebas dari si remaja. Telah disediakan beberapa adegan dengan
bermacam angle sebagai pertimbangan untuk mencari angle-angle terbaik.
Setelah pemilihan dan penyusunan adegan dilakukan cutting yang cepat sehingga
adegan terlihat berjalan cepat dan sedikit random. Adegan awal akan berupa
adegan utuh untuk merperkuat landasan cerita sehingga perasaan jengkel si remaja
juga dapat dirasakan. Ketika si remaja memasuki pergaulan bebas, adegan
Universitas Kristen Petra
Universitas Kristen Petra
46
berubah cepat dan hanya menunjukkan kilasan-kilasan adegan saja untuk
menampilkan kesan kehidupan yang kacau. Musik rock yang keras akan
digunakan untuk memperkuat kesan pergaulan bebas dalam adegan ini. Dan
ketika memasuki adegan akhir musik rock mulai memelan dan mengghilang,
sedangkan adegan akan berjalan normal kembali untuk menampilkan kekecewaan
sang ayah.