4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi...

7
Yuli Mutiara Sani, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia tidak mungkin mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri. Di sinilah diperlukan interaksi antarmanusia. Bahasa merupakan alat komunikasi yang merupakan suatu sistem simbol bunyi yang bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran (Wibowo 2009: 3). Cara berbahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati. Brown dan Levinson menggunakan istilah kehilangan muka yang sama artinya dengan merasa malu atau terhina disebut juga sebagai tindak tutur pengancam muka ‘FACE THEATENING ACT (FTA)’, dan disebut sebagai proses hedging seseorang yang sedang terancam mukanya (Shinta, 1998: 19) yang dikutip dari Nurdiansyah (2007: 1)

Transcript of 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi...

Page 1: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

Yuli Mutiara Sani, 2011

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial manusia tidak mungkin mampu memenuhi segala

kebutuhan hidupnya sendiri. Di sinilah diperlukan interaksi antarmanusia. Bahasa

merupakan alat komunikasi yang merupakan suatu sistem simbol bunyi yang

bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk

melahirkan perasaan dan pikiran (Wibowo 2009: 3).

Cara berbahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula

sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada

lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan

bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan

bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa

yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa standar

pada orang tua atau orang yang kita hormati.

Brown dan Levinson menggunakan istilah kehilangan muka yang sama

artinya dengan merasa malu atau terhina disebut juga sebagai tindak tutur

pengancam muka ‘FACE THEATENING ACT (FTA)’, dan disebut sebagai proses

hedging seseorang yang sedang terancam mukanya (Shinta, 1998: 19) yang

dikutip dari Nurdiansyah (2007: 1)

Page 2: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

2

Data yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan kedua jenis

penelitian yang ada. Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari media

cetak surat kabar Pikiran Rakyat edisi kasus keterlibatan Antasari Azhar dalam

pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang diakses langsung dari internet. Salah satu

contoh data pada penelitian ini adalah tuturan Antasari kepada wartawan ketika

membantah bahwa dirinya telah terlibat dalam kasus pembunuhan Nasrudin

Zulkarnaen yang berimbas pada instansi yang dipimpinnya yaitu KPK dengan

pemberitaan“KPK tak Boleh Terhenti”.

Peneliti tertarik meneliti ini karena banyaknya tindak tutur pengancam

muka yang dilakukan oleh penutur khususnya dikalangan politikus sementara

mereka sendiri sebagai penutur tidak menguasai teori tindak tutur pengancam

muka. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk-bentuk tindak ujar pengancam

muka yang dilakukan oleh penutur di kalangan politikus, seperti contoh Antasari

Azhar dalam kasus “KPK tak Boleh Terhenti”, objek yang akan diteliti adalah

strategi melakukan tindak ujar pengancam muka yang dilakukan Antasari ketika

ia diberitakan telah terlibat kasus itu. Contohnya “saya harapkan rekan-rekan di

KPK dan Kejaksaan tetap berkomitmen memberantas korupsi”. Kalimat yang

diutarakan termasuk ke dalam tuturan pengancam muka negatif pendengar, karena

tuturan tersebut menekan pendengar untuk melakukan atau tidak melakukan

tindakan sesuatu terhadap lawan tuturnya, serta tuturan pengancam muka tersebut

termasuk kedalam jenis tuturan yang berupa ancaman, peringatan, dan tantangan.

Penggunaan strategi bertutur yang digunakan Antasari termasuk ke dalam

kesantunan positif dengan menggunakan penanda identitas kelompok.

Page 3: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

3

Penelitian yang serupa telah dilakukan oleh Taufiq (2007) yang berjudul

“Hedging dalam Percakapan Dikalangan Publik Figur dalam Tabloid Infotaiment:

Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah

memberikan bentuk-bentuk tindak ujar pengancam muka yang dilakukan oleh

penutur dikalangan selebritis serta strategi-strategi yang digunakan dan

implikatur-implikatur yang terkandung dalam pengancam muka.

Selain itu ada Febrina Ika Shinta (1998) yang berjudul “Strategi Dalam

Memperlakukan Tindak Ujar Pengancam Muka: Telaah Pragmatik Film Drama

Titanic. Hasil dari penelitian Shinta yaitu memberikan hubungan antara

kesantunan dan kepantasan berbahasa dalam ujaran tertentu yang dapat

mengandung ancaman terhadap muka si penyerta komunikasi, karena dengan

mengeluarkan ujaran tersebut penyerta juga bertindak mengancam muka penyerta.

Dari contoh-contoh data yang ada dapat diteliti berdasarkan klasifikasi

tindakan-tindakan yang mengancam muka negatif pendengar, positif pendengar,

negatif penutur (Kwok, 1996: 18) yang dikutip dari Nurdiansyah (2007: 2) dan

kemudian data-data tersebut dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan strategi-

strategi kesantunan negatif dan pelunakan (Shinta, 1998: 23) yang dikutip dari

Nurdiansyah (2007: 2). Hasil dari penelitian ini memberikan bentuk-bentuk tindak

tutur pengancam muka yang dilakukan oleh penutur dikalangan politikus serta

strategi-strategi yang digunakan dan implikatur-implikatur yang terkandung dalam

setiap pengancam muka.

1.2 Masalah Penelitian

Page 4: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

4

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Diksi dalam surat kabar Pikiran Rakyat yang digunakan oleh politikus

memiliki makna yang berbeda dengan diksi yang dipakai oleh masyarakat. Hal

itu disebabkan oleh perbedaan latar belakang dan tingkat sosialnya.

2) Tuturan politikus sering kali menunjukan ancaman muka bagi lawan tuturnya.

3) Tuturan yang dapat mengancam muka dalam surat kabar Pikiran Rakyat

memiliki berbagai jenis.

4) Politikus menggunakan strategi bertutur yang berbeda-beda dalam melakukan

tindak tutur pengancam muka.

5) Tindak tutur pengancam muka yang digunakan oleh politikus menyebabkan

implikatur.

1.2.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bentuk-bentuk tindak tutur pengancam muka yang digunakan para politikus

untuk menyelamatkan citra dan harga diri mereka dihadapan masyarakat.

2) Strategi tindak tutur pengancam muka yang digunakan para politikus di surat

kabar Pikiran Rakyat.

3) Bentuk-bentuk implikatur yang dilakukan para politikus di surat kabar Pikiran

Rakyat.

Page 5: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

5

4) Topik pemberitaan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai

keterlibatan Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen di

surat kabar Pikiran Rakyat.

1.2.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bentuk-bentuk tindak tutur pengancam muka apa sajakah yang digunakan oleh

politikus pada pemberitaan kasus Antasari Azhar?

2) Bagaimana strategi tindak tutur pengancam muka yang digunakan oleh

politikus dalam bertutur?

3) Implikatur apa sajakah yang terkandung di dalam tindak tutur pengancam

muka para politikus?

1.3 Tujuan

Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripkan

dan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1) bentuk-bentuk tindak tutur pengancam muka pada pemberitaan keterlibatan

Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen di surat kabar

Pikiran Rakyat,

2) peranan strategi bertindak tutur yang digunakan politikus sebagai penutur

untuk menyelamatkan citra dan harga diri mereka, serta

3) implikatur-implikatur yang dilakukan politikus dalam melakukan tindak tutur

pengancam muka.

Page 6: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

6

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dalam ilmu

pragmatik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) memberikan pemahaman bagi pembaca dan masyarakat pengguna bahasa

mengenai pentingnya faktor kesantunan dalam melakukan tindak tutur

pengancam muka;

2) dapat mengetahui peranan strategi bertindak tutur dan aspek kesantunan

terhadap pemilihan strategi tindak tutur pengancam muka;

3) memberikan pemahaman bagi pembaca dan masyarakat pengguna bahasa

mengenai makna yang dmaksudkan oleh orang, asumsi mereka, maksud dan

tujuan mereka, dan jenis-jenis tindakan;

4) memberikan pengetahuan bagi pembaca dan masyarakat pengguna bahasa

agar mengetahui bagaimana bahasa itu digunakan untuk berkomunikasi.

1.5 Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Tindak tutur pengancam muka adalah tuturan yang dilakukan oleh seseorang

untuk menjaga citra dirinya.

Page 7: 4 BAB 1 - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_ind_0707980_chapter1.pdf · Studi Kasus Realisasi Hedging Pada Tabloid Nova. Hasil penelitian Nurdiansyah memberikan

7

2) Strategi tindak tutur pengancam muka adalah pemilihan-pemilihan strategi

yang digunakan seseorang untuk menyelamatkan citra dan harga diri mereka.

3) Implikatur adalah sebuah tuturan yang dapat mengimplikasikan maksud dan

makna tuturan yang sesungguhnya.

4) Politikus adalah kelompok orang yang terbaik atau pilihan disuatu kelompok

yang berhubungan dengan urusan mengenai pemerintahan atau kenegaraan.

5) Pikiran Rakyat adalah sebuah surat kabar yang diterbitkan di Bandung, Jawa

Barat. Surat kabar ini didirikan pada 24 Maret 1966. Surat kabar ini

dibesarkan oleh Atang Ruswita, wartawan senior. Pikiran Rakyat memiliki

slogan Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat.

6) Pemberitaan kasus Antasari Azhar adalah pemberitahuan kasus yang

melibatkan Antasari Azhar didalamnya terutama di surat kabar Pikiran

Rakyat.

1.6 Anggapan Dasar

Anggapan dasar dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Politikus melakukan tindak tutur pengancam muka sebagai tindak tutur umum

yang digunakan untuk menyelamatkan muka mereka.

2) Strategi tindak tutur pengacam muka biasanya dilakukan politikus untuk

mempertahankan muka mereka dihadapan masyarakat.

3) Pikiran Rakyat merupakan salah satu media cetak yang memuat berita-berita

politik untuk mengkritik pemerintah.