Hedging Net Kamis Pagi 19062014-Edit Isak
description
Transcript of Hedging Net Kamis Pagi 19062014-Edit Isak
1
Memperkuat Manajemen Lindung Nilai (Hedging) Dalam Rangka Mendukung Kestabilan
Ekonomi Nasional
Agus D.W. MartowardojoGubernur Bank Indonesia
Jakarta, Juni 2014
2
Ringkasan Eksekutif• Nilai Tukar adalah salah satu faktor utama ditengah perekonomian
dunia yang sedang berfluktuasi oleh beragam sebab• Meredam gejolak nilai tukar atau mewujudkan pasar valuta asing
yang maju dan sehat merupakan tantangan besar bagi Indonesia• Transaksi di pasar valuta asing domestik sangat dipengaruhi oleh
faktor keseimbangan permintaan dan penawaran valuta asing, serta faktor eksternal seperti perkembangan global dan current account deficit
• Salah satu solusi untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar adalah dengan melakukan transaksi hedging (lindung nilai) atas transaksi valuta asing terhadap rupiah, lindung nilai dari bisnis nasabah ke bank, bisnis bank ke bank lainnya, dan bank juga dapat lindung nilai ke Bank Indonesia
3
Ringkasan Eksekutif• Hedging adalah strategi manajemen risiko bagi perusahaan yang memiliki
aset, kewajiban, penerimaan, atau beban sekarang dan akan datang dalam bentuk valuta asing. Hedging dapat menghindari risiko nilai tukar.
• Hedging ditujukan sebagai perlindungan terhadap risiko nilai tukar dan nasabah bersedia membayar premi sebesar nilai yang disepakati. Biaya lindung nilai bukan merupakan kerugian.
• Perusahaan yang melakukan hedging perlu menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku.
• Transaksi lindung nilai dapat berupa transaksi lindung nilai beli dan lindung nilai jual.
• Transaksi lindung nilai yang paling dasar adalah forward, swap, dan option
4
Ringkasan Eksekutif• Pada saat jatuh waktu atau saat eksekusi seluruh nilai antara kontrak
lindung nilai dengan spot atau transaksi hari itu dapat diperoleh keuntungan atau kerugian valuta asing. Ini pada esensinya bukan merupakan kerugian atau keuntungan tetapi biaya dan/atau pendapatan.
• Apabila transaksi hedging akan diperpanjang dapat dilakukan selama ada underlying transaction dan dapat dilakukan tidak dengan penyerahan dana penuh namun cukup dilakukan netting.
• Netting adalah lazim dan merupakan net pendapatan atau net biaya.
5
Outline
1. Latar Belakang:• Kondisi Makroekonomi• Tantangan Nilai Tukar
2. Kebijakan Bank Indonesia Dalam Rangka Pengelolaan Nilai Tukar
3. Urgensi Dilakukannya Lindung Nilai4. Mekanisme Lindung Nilai5. Prasyarat Utama Dalam Mendukung Transaksi Lindung Nilai
Yang Efektif dan Akuntabel6. Ketentuan BI Terkait Transaksi Lindung Nilai7. Tindak Lanjut
6
1. LATAR BELAKANG
7
MAKROEKONOMI
8
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
4.00
4.50
5.00
5.50
6.00
6.50
7.00
5.21
% yoy
Meskipun melambat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 5% lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan
kawasan
9
Inflasi berada dalam tren menurun…..
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
7.32
% yoy
10
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2008 2009 2010 2011 2012* 2013** 2014
-5.00
-4.00
-3.00
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
-0.76-0.54
2.37 2.47
1.49
0.34
-1.07
-2.66
-4.41
-3.85
-1.98
-2.06
Neraca Berjalan juga terus menunjukkan perbaikan kearah yang lebih sustainable
11
Confidence investor terhadap perekonomian Indonesia masih tetap tinggi
Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14-4.00
-3.00
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
0.09
-2.36
-0.53
-1.84
0.98
4.89
1.13 1.11
-0.51
-1.82
0.13 0.14
-1.03
-2.86
-1.81-2.14
-2.61
-0.80
(+) Outflow
(-) Inflow
12
TANTANGAN NILAI TUKAR
13
Perekonomian masih dihadapkan pada berbagai tantangan, antara lain pada Nilai Tukar
Grafik
Nilai tukar Rupiah cenderung mengalami tekanan terbesar dibandingkan mata uang di kawasan
Dibandingkan tingkat volatilitas mata uang di kawasan, Rupiah memiliki volatilitas tertinggi
Berbagai faktor yang mempengaruhi :
1. Pasar valas masih dangkal
Berbagai faktor yang mempengaruhi :
2. Pasar valas didominasi oleh transaksi spot (Volume kecil dan Jenis Transaksi yang terbatas)
Jan-08
Apr-08
Jul-08
Oct-08
Jan-09
Apr-09
Jul-09
Oct-09
Jan-10
Apr-10
Jul-10
Oct-10
Jan-11
Apr-11
Jul-11
Oct-11
Jan-12
Apr-12
Jul-12
Oct-12
Jan-13
Apr-13
Jul-13
Oct-13
Jan-14
Apr-14
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
OptionForwardSwapSpot
16
Berbagai faktor yang mempengaruhi :3. Struktur pasar valas masih mengalami kelebihan permintaan (excess
demand), terutama berasal dari pembayaran Impor dan Utang Luar Negeri
Jan-08
Apr-08Jul-0
8
Oct-08
Jan-09
Apr-09Jul-0
9
Oct-09
Jan-10
Apr-10Jul-1
0
Oct-10
Jan-11
Apr-11Jul-1
1
Oct-11
Jan-12
Apr-12Jul-1
2
Oct-12
Jan-13
Apr-13Jul-1
3
Oct-13
Jan-14
Apr-14
-6,000,000
-4,000,000
-2,000,000
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
8000
8500
9000
9500
10000
10500
11000
11500
12000
12500
13000
Net Demand / (Supply) USD/IDR (rhs)
$ Ribu(+) Net Demand
(-) Net Supply
17
4. Pasar valas domestik yang net demand, di-supply oleh investor asing yang banyak menempatkan dananya pada aset rupiah berjangka pendek (hot
money)
Jan-08
Apr-08
Jul-08
Oct-08
Jan-09
Apr-09
Jul-09
Oct-09
Jan-10
Apr-10
Jul-10
Oct-10
Jan-11
Apr-11
Jul-11
Oct-11
Jan-12
Apr-12
Jul-12
Oct-12
Jan-13
Apr-13
Jul-13
Oct-13
Jan-14
Apr-14
-6,000,000
-4,000,000
-2,000,000
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
8000
8500
9000
9500
10000
10500
11000
11500
12000
12500
13000
Domestik Asing USD/IDR (rhs)
$ Ribu
(+) Net Demand
(-) Net Supply
Berbagai faktor yang mempengaruhi :
18
Pada Q1 2014 Nilai Tukar Rupiah menguat 4.6% YTD dan termasuk salah satu yang tertinggi dikawasan regional
IDR
MYR
SGD
THB
PHP
KRW
0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00%
4.60%
4.06%
1.79%
0.55%
3.53%
5.96%
19
2. KEBIJAKAN BANK INDONESIA DALAM PENGELOLAAN NILAI TUKAR
Kebijakan Bank Indonesia dalam Pengelolaan Nilai Tukar
Operasi MoneterMenjaga Kecukupan Likuiditas Rupiah dan Valas
Operasi Moneter Valas Operasi Moneter Rupiah
Operasi Pasar Terbuka (OPT) al: instrumen
Sertifkat Bank Indonesia (SBI)
Standing Facilities al : dengan
menyediakan Deposit dan Lending Facility
Bauran Kebijakan:Kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan kebijakan sistem
pembayaran
Pengelolaan Nilai Tukar al: menggunakan
transaksi spot, forward, dan swap
Fasilitas Likuiditas Valas al : dengan
menyediakan fasilitas swap lindung nilai dan
Term Deposit Valas
21
Pengelolaan Nilai Tukar membutuhkan dukungan dari berbagai pihak
Nilai Tukar
BI
Pelaku Pasar
FISKAL
OJK
BUMN
SWASTA
Forex Market
Capital Market
Money Market
Derivative Market PELAKU
LAINNYA
Memerlukan dukungan auditor negara dan aparat
penegak hukum
22
3. URGENSI DILAKUKANNYA LINDUNG NILAI
23
Risiko Tekanan Nilai Tukar
Pasar Valas Domestik relatif belum berkembang,
Net Demand Dominasi BUMN dalam pembelian
valuta asing di transaksi Spot
Risiko ketidakstabilan pembangunan ekonomi
Perubahan kebijakan The Fed Investor’s Risk aversion
POTENSI RISIKO DI PASAR KEUANGAN GLOBAL DAN DOMESTIK
24
Urgensi Dilakukannya Lindung Nilai
Aspek Makro• Diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar• Meminimalkan risiko gagal bayar (default risk)
kewajiban/pinjaman luar negeri
Aspek Mikro Mitigasi risiko kerugian perusahaan akibat selisih kurs Mendukung kepastian rencana bisnis melalui kemudahan
penentuan harga pokok (pricing)
Transaksi lindung nilai merupakan best practice di berbagai negara untuk memitigasi currency risk.
25
Lindung Nilai untuk menjaga stabilitas nilai tukar
Transaksi valas didominasi oleh transaksi spot, dengan kecenderungan net beli
Note : Transaksi Valas BUMN
Jan-0
8
Apr-08Ju
l-08
Oct-08
Jan-0
9
Apr-09Ju
l-09
Oct-09
Jan-1
0
Apr-10Ju
l-10
Oct-10
Jan-1
1
Apr-11Ju
l-11
Oct-11
Jan-1
2
Apr-12Ju
l-12
Oct-12
Jan-1
3
Apr-13Ju
l-13
Oct-13
Jan-1
4
Apr-14
-2,000,000
-1,000,000
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
8,000
8,500
9,000
9,500
10,000
10,500
11,000
11,500
12,000
12,500
13,000
Beli USD Jual USD USD/IDR(rhs)
$ Ribu
26
Jan-08
Mar-08
Jun-08
Aug-08
Nov-08Jan
-09
Apr-09
Jun-09
Sep-09
Nov-09
Feb-10
Apr-10Jul-1
0
Sep-10
Dec-10
Mar-11
May-11
Aug-11
Oct-11Jan
-12
Mar-12
Jun-12
Aug-12
Nov-12Jan
-13
Apr-13
Jun-13
Sep-13
Nov-13
Feb-14
May-14
8,000 8,500 9,000 9,500
10,000 10,500 11,000 11,500 12,000 12,500 13,000
Jan-08
Mar-08
Jun-08
Aug-08
Nov-08Jan
-09
Apr-09
Jun-09
Sep-09
Nov-09
Feb-10
Apr-10Jul-1
0
Sep-10
Dec-10
Mar-11
May-11
Aug-11
Oct-11Jan
-12
Mar-12
Jun-12
Aug-12
Nov-12Jan
-13
Apr-13
Jun-13
Sep-13
Nov-13
Feb-14
May-14
05
101520253035404550
Nilai Tukar Rupiah
Volatilitas Nilai Tukar Rupiah
Pergerakan nilai tukar rupiah relatif volatile, shg manajemen risiko melalui hedging risiko kurs menjadi sangat urgent bagi BUMN
Transaksi valas BUMN terbuka terhadap risiko gejolak Nilai Tukar dan berpotensi menimbulkan biaya tambahan
Utang Luar Negeri (terutama swasta termasuk BUMN) meningkat tajam
27
*) ULN Outstanding
Komposisi ULN (Level)
Lindung Nilai meminimalkan risiko gagal bayar (default risk) pinjaman luar negeri
Sebagian besar ULN belum dilakukan Lindung Nilai
28
Analisis terhadap 100 pemilik ULN swasta terbesar menunjukkan bahwa mayoritas korporasi tersebut (67%) tidak melakukan hedging untuk resiko kurs.
88 dari 100 perusahaan dgn ULN tertinggi (Des 2013) tidak melakukan hedging. Namun demikian 21 dari 88 perusahaan tsb melakukan ekspor (natural hedging), dengan demikian yang benar-benar tanpa hedging diperkirakan mencapai 67,7% dari nilai ULN ke 100 perusahaan tersebut (=72,6%+20,1%-25%).
Hedging No Hedging
Ab
ov
e a
ve
rag
e
4 KorporasiΣ ULN= US$ 2.751 mio (3,6%)
Σ Hedging= US$ 337 mio (8,4%)
33 KorporasiΣ ULN= US$ 55.614 mio
(72,6%)
Be
low
av
era
ge
8 KorporasiΣ ULN= US$ 2,757 mio (3,6%)
Σ Hedging= US$ 3.649 mio (91,6%)
55 KorporasiΣ ULN= US$ 15,414 mio
(20,1%)
ULN
*ULN 21 korporasi eksportir tsb = US$ 19.260 mio (25% dari total ULN 100 korporasi, atau 27% dari total ULN 88 korporasi). Karena keterbatasan data sisa 67 perusahaan lainnya diasumsikan tidak melakukan ekspor. (kurang lebih sama dgn proporsi untuk 20 perusahaan top ULN).
29
Lindung Nilai memitigasi risiko kerugian perusahaan akibat selisih kursPLN mengalami kerugian sebesar Rp 29,56 Trilyun akibat naiknya beban keuangan dan rugi selisih kurs dari sebelumnya untung Rp 3,2 Triliun(sumber Laporan Keuangan Tahunan 2013)
30
Kompilasi Laba/Rugi BUMN yang dipengaruhi gejolak Nilai Tukar
No Nama Perusahaan
LABA/RUGI
2012 2013
1 PT PLN Rp3,20 Triliun (Rp29,56 Triliun)
2 PT. KRAKATAU STEEL*) (Rp286 Miliar) (Rp777 Miliar)
3 PT. GARUDA INDONESIA**) Rp1,4 Triliun Rp6,84 Miliar
*) Rugi tahun 2012: US$29,78 Juta dan tahun 2013: US$63,91 Juta **) Laba tahun 2012: US$145 Juta dan tahun 2013: US$562 RibuKurs tahun 2012: Rp9.630,00 dan tahun 2013: Rp12.160,00
31
4. MEKANISME LINDUNG NILAI
32
Mitigasi Risiko Nilai Tukar
• Untuk mengendalikan risiko pergerakan nilai tukar, perlu ditingkatkan kesadaran untuk melakukan lindung nilai mengurangi ketergantungan terhadap transaksi Spot
• Transaksi lindung nilai (hedging) merupakan best practice di berbagai negara untuk memitigasi currency risk.
33
SIMULASI TRANSAKSI LINDUNG NILAI
BUMN BANK
BUMN Beli Forward 1 Bulan $1 juta @11.500
13000T0 T1
11000
Pergerakan Nilai Tukar
11400
• BUMN telah mendapatkan kepastian harga pembelian USD pada kurs 11500, 1 bulan sebelum penyerahan dana (settlement).• T1 = 13000, BUMN hedging di 11500 BUMN terlindungi dari biaya tambahan sebesar
Rp1.6 milyar ((13000 – 11400) * $1 juta)• T1 = 11000, BUMN hedging di 11500 terdapat selisih sebesar Rp400 juta ((11000-
11400)*$1juta). Selisih ini merupakan biaya lindung nilai untuk mendapatkan kepastian harga pembelian.
34
5. Prasyarat utama dalam mendukung transaksi lindung nilai yang efektif dan akuntabel
35
Pemahaman Terhadap Transaksi Lindung Nilai
• Diperlukan kesamaan pemahaman bahwa kerugian selisih kurs dalam rangka kegiatan lindung nilai bukan merupakan kerugian negara
• Meskipun landasan hukum dan persyaratan lain telah tersedia, namun masih banyak BUMN belum melaksanakan transaksi lindung nilai karena masih terdapat kekhawatiran atas pandangan aparat penegak hukum /auditor negara terhadap kerugian karena transaksi lindung nilai
36
Perlunya Pendalaman Pasar Valas• Bank Indonesia telah melakukan berbagai koordinasi
dengan instansi terkait untuk mendorong transaksi hedging di pasar valas
• Bank Indonesia telah membentuk Task Force Pendalaman Pasar Keuangan untuk mempercepat proses financial deepening:
– Pembentukan Indonesia Foreign Exchange Market Committee (IFEMC) dan peresmian market code of conduct di pasar valas.
– Review ketentuan dan penyesuaiannya sesuai kebutuhan yang ada ( antara lain nettingyang diharapkan memperlancar pelaksanaan transaksi hedging)
– Memperkaya instrumen di pasar uang
37
6. KETENTUAN BI TERKAIT TRANSAKSI LINDUNG NILAI
38
Aspek Regulasi : Ketentuan BI dalam rangka mendorong Lindung Nilai
• Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan ketentuan dalam rangka mendorong transaksi hedging di pasar valas domestik:
• Nasabah dapat melakukan transaksi lindung nilai kepada bank• Transaksi lindung nilai dilakukan dalam bentuk derivatif valas
terhadap rupiah yang standar (plain vanilla)• Transaksi lindung nilai wajib didukung underlying ekonomi
PBI 15/8/2013Transaksi Lindung Nilai Kpd
Bank• Transaksi derivatif hanya dapat merupakan turunan dari nilai
tukar dan suku bunga• Bank wajib memberikan penjelasan lengkap kepada nasabah yang
akan melakukan transaksi derivatif, mencakup credit risk, settlement risk dan market risk
PBI 7/31/2005Transaksi Derivatif
• Bank wajib memeiliki pedoman internal secara terulis• Transaksi wajib diselesaikan secara pemindahan dana pokok
secara penuh• Pelarangan Structured Product USD/IDR
PBI 10/37/2008 Transaksi Valuta Asing Thd Rupiah
• Bank dapat melakukan transaksi swap lindung nilai kepada BI• Transaksi tersebut wajib didukung underlying transaksi
PBI 15/17/2013Swap Lindung Nilai Kpd
Bank Indonesia
39
7. TINDAK LANJUT
40
Tindak LanjutMemperoleh kesamaan pandangan di antara penegak hukum dan auditor negara bahwa kerugian karena transaksi lindung nilai tidak di anggap sebagai kerugian negara sepanjang dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
41
42
Aspek Regulasi : BUMN – Lindung Nilai
Untuk mendorong hedging BUMN, sudah dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
Kemeneg BUMN
• Penerbitan Peraturan Menteri BUMN No. PER09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN
Bank
Indonesia
• Penerbitan Peraturan Bank Indonesia No. 15/8/PBI/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank.
BUMN
• Penyusunan SOP, SDM dan infrastruktur lain di BUMN terkait
43
Mendorong BUMN melakukan
Lindung Nilai
Pendalaman pasar valas
Dalam rangka mendorong lindung nilai, perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
43