4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum...

20
38 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan oleh Dr.John S.Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan Mei 1889. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang beraroma segar dan berwarna caramel, kemudian diaduk bersama air murni, Minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan tersebut di dalam guci besar yang diletakan ditempat strategis, namun adanya peningkatan jumlah dengan kemasan botol yang lebih praktis. The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G.Chandlerdi Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola, Perusahaan ini merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola di seluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku consetratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabriknya diluar Atlanta.Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955) Robert W. Wouldruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman coca-cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa didunia. Untuk merealisas ika n gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Cooperation , yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok negeri di dunia dengan ciri, mutu, rasa dan kesegaran yang sama. (sumber : http://coca-colaamatil.co.id/) 4.1.2. Sejarah PT. Cocacola di Surabaya PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mulai hadir di Jawa Timur pada tahun 1977 dan berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa. Pada saat itu produk CCAI sendiri masih dikirim dari Jakarta via kereta api, belum mampu memiliki pabrik untuk produksi sendiri, kemudian pada tahun 1979 mendirikan pabrik di Pandaan dengan

Transcript of 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum...

Page 1: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

38 Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia

Minuman ringan Coca-Cola diciptakan oleh Dr.John S.Pemberton, seorang

ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan

Mei 1889. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup

yang beraroma segar dan berwarna caramel, kemudian diaduk bersama air murni,

Minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan tersebut di dalam

guci besar yang diletakan ditempat strategis, namun adanya peningkatan jumlah

dengan kemasan botol yang lebih praktis.

The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G.Chandlerdi

Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola, Perusahaan ini

merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang

Coca-Cola di seluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku

consetratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabriknya

diluar Atlanta.Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955) Robert W.

Wouldruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar

minuman coca-cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang amerika saja,

tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa didunia. Untuk merealisas ikan

gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Cooperation ,

yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok

negeri di dunia dengan ciri, mutu, rasa dan kesegaran yang sama.

(sumber : http://coca-colaamatil.co.id/)

4.1.2. Sejarah PT. Cocacola di Surabaya

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mulai hadir di Jawa Timur pada tahun

1977 dan berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa. Pada saat itu produk CCAI sendiri

masih dikirim dari Jakarta via kereta api, belum mampu memiliki pabrik untuk

produksi sendiri, kemudian pada tahun 1979 mendirikan pabrik di Pandaan dengan

Page 2: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

39 Universitas Kristen Petra

bekerja sama dengan PT. Tirtalina Bottling Company. Pada tahun 1989 baru PT.

Cocacola Amatil Indonesia mendirikan kantor di Rungkut Surabaya, yang mana

merupakan lokasi dari penelitian ini dilaksanakan.

4.1.3. Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi dari PT. Cocacola Amatil Indonesia

Surabaya

Gambar 4.1. Struktur Organisasi

Sumber: PT.Cocacola Amatil Indonesia Surabaya

4.14. Job Description

1. General Manager

Orang yang memimpin perusahaan dan berwenang merumuskan dan

menetapkan suatu kebijaksanaan, program umum perusahaan, dan membawahi

Technical Operational Manager, Finance Manager, Marketing Manager, dan

Human Resource Development Manager.

2. Technical Operational Manager

Page 3: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

40 Universitas Kristen Petra

Orang yang bertugas mengelola seluruh aktivitas operasional perusahaan,

seperti mengelola operasional pabrik dan rantai pasokan, mengkoordinas ikan

kegiatan pemeliharaan mesin, dan bertanggung jawab untuk membuat perencanaan

produksi, proses perbaikan, pengiriman/distribusi, dan mengontrol kualitas produk

hasil produksi

3. Finance Manager

Orang yang bertugas merencanakan, mengembangkan, dan mengontro l

fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informas i

keuangan secara komprehensif.

4. Marketing Manager

Orang yang bertugas merencanakan, mengontrol, dan mengkoordinir proses

penjualan dan pemasaran, untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan

pasar secara efektif dan efisien.

5. Human Resource Development Manager

Orang yang bertugas mengawasi perekrutan, mewawancarai, dan

memperkerjakan karyawan baru, melakukan konsultasi dengan General Manager

mengenai rencana strategis, bertindak sebagai penghubung antara manajemen

perusahaan dengan karyawannya.

4.1.5. Visi Misi Perusahaan

Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor

minuman non-alkohol siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia

sejak tahun 1992. CCAI memproduksi dan mendistribusikan produk di bawah

lisensi The Coca-Cola Company. Kantor pusat Coca-Cola Amatil(CCA) terletak di

Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa Efek Australia

Visi: Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara.

Misi:

1. Menjadi perusahaan terkemuka dan berkembang pesat di dunia khususnya di

pasar Indonesia dengan mengembangkan kemitraan yang sejati dengan para

pelanggan setianya untuk memuaskan lebih dari 200 juta konsumen di Indonesia

yang dahaga dengan memberikan kesegaran pada para pelanggan dan konsumen

dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari

Page 4: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

41 Universitas Kristen Petra

2. Memberikan nilai terbaik dan keyakinan kepada para pemegang saham dengan

menjadi perusahaan yang tumbuh terdepan dalam pasaran minuman ringan dengan

meningkatkan pertumbuhan penjualan dan kemampuan menghasilkan laba secara

efektif

3. Menghargai karyawan dan memberikan penghargaan kepada karyawannya

dengan berdedikasi serta disiplin sebagai merek dari The Cocacola Company

memberikan CCAI (East Java) suatu keunggulan bersaing secara

berkesinambungan.

4.1.6. Proses Operasional Perusahaan

4.1.6.1. Penjualan & Pemasaran

Selain bertindak sebagai produsen dan distributor, perusahaan CCAI juga

memasarkan dan menjual produk Coca-Cola melalui lebih dari 120 pusat penjualan

yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan bahwa produk selalu tersedia di

mana saja, kapan saja. Saluran penjualan terdiri dari Foodstores (supermarket dan

mini market di seluruh Indonesia) dan General Trade (outlet tradisional). Dan

dengan terbatasnya sumber daya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan

daerah tertentu, sekaligus berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas

di sektor informal, Coca-Cola Amatil Indonesia juga terdorong untuk secara serius

dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung

(Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui

Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara melalui saluran

(Modern Immediate Consumption) MIC, CCAI bekerjasama dengan berbagai hotel,

restoran, dan café ternama untuk memberikan penawaran menarik kepada para

konsumen.

CCAI juga memiliki program untuk mendukung penjualan dan pemasaran

produk-produk , sekaligus untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.

Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan

kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event dan tren yang

sedang berlangsung, baik melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan,

konser, pameran, maupun iklan di berbagai media. Promo Coca-Cola juga

memanfaatkan momentum tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau SEA

Page 5: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

42 Universitas Kristen Petra

GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan internasiona l,

Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik

masyarakat.

4.1.6.2. Manufaktur

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia

diproduksi langsung di Indonesia. Produk berasal dari bahan baku pilihan

berkualitas.Saat ini ada delapan pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh

Indonesia, yaitu di Cibitung-Bekasi, Medan, Lampung, Bandung, Semarang,

Surabaya dan Denpasar. Semua pabrik diwajibkan untuk mematuhi dan bahkan

kerap kali melampaui standarisasi internasional dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Pabrik CCAI juga teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan

mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Selama ini pabrik-pabrik CCAI di Indonesia telah menerima berbagai

penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang

melampaui pabrik-pabrik sejenis di dunia. Atas kebanggan ini, CCAI membuka

kesempatan bagi semua orang yang ingin melihat langsung proses produksi yang

higienis dan berkualitas.

4.1.6.3. Distribusi

Mayoritas dari produk CCAI didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat

penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut oleh

truk berukuran besar, kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran

dengan kendaraan yang lebih kecil. Apabila diparkir berderetan, truk-truk penjualan

akan membentuk garis sepanjang kurang lebih 17 km, membuat CCAI resmi

menjadi salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Diperkirakan lebih

dari 80% produk-produk CCAI dijual melalui para pengecer dan grosir, di mana

90% diantaranya berasal dari kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka

mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun

kurang dari Rp. 1 milyar.

4.2. Karakteristik Responden

Kuesioner yang disebarkan sejumlah 110 kuesioner. Karakteristik

responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini terdiri dari usia, jenis kelamin,

Page 6: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

43 Universitas Kristen Petra

pendidikan, dan masa kerja. Dalam kuesioner responden tidak perlu mencantumkan

identitas pribadi atau nama untuk kerahasiaan informasi yang diberikan responden.

4.2.1. Responden Berdasarkan Usia

Berikut adalah data frekuensi usia karyawan :

Tabel 4.1 Frekuensi Usia Karyawan

No Usia Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 < 20 Tahun 2 1.8

2 20 – 30 Tahun 69 62.7

3 31 – 40 Tahun 28 25.5

4 > 40 Tahun 11 10

Jumlah 110 100

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa karyawan didominasi pada usia 20-

30 tahun, yaitu sebanyak 62,7%, hal ini menandakkan bahwa usia tersebut adalah

usia yang paling produktif untuk bekerja.

4.2.2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut adalah data jenis kelamin karyawan :

Tabel 4.2. Frekuensi Jenis Kelamin Karyawan

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 Laki-laki 97 88.2

2 Perempuan 13 11.8

Jumlah 110 100

Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan PT.

Cocacola Amatil Indonesia Surabaya adalah laki-laki, dengan presentase 88,2%.

Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan ini memang lebih cocok untuk dilakukan

kaum laki-laki daripada kaum perempuan.

Page 7: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

44 Universitas Kristen Petra

4.2.3. Responden Berdasarkan Pendidikan

Berikut adalah data pendidikan karyawan :

Tabel 4.3. Frekuensi Pendidikan Karyawan

No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 SD 1 0.9

2 SMP 8 7.3

3 SMA 87 79.1

4 Peruruan Tinggi 14 12.7

Jumlah 110 100

Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui bahwa mayoritas pendidikan karyawan

PT. Cocacola Amatil Indonesia adalah SMA , dengan presentase 79,1%. Hal ini

menandakan bahwa lulusan SMA merupakan kriteria umum yang dicari perusahaan

untuk menjadi karyawan.

4.2.4. Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berikut adalah data masa kerja karyawan :

Tabel 4.4. Frekuensi Masa Kerja Karyawan

No Masa Kerja Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 1- 5 Tahun 35 31.8

2 6– 10 Tahun 51 46.4

3 11 – 15 Tahun 16 14.5

4 > 15 Tahun 8 7.3

Jumlah 110 100

Berdsarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa masa kerja karyawan paling

dominan adalah 6 – 10 tahun masa kerja, hal ini berarti karyawan PT. Cocacola

Amatil Indonesia, cukup loyal karena memiliki masa kerja yang terbilang cukup

lama.

Page 8: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

45 Universitas Kristen Petra

4.3. Teknik Analisis Data

4.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas adalah teknik yang digunakan sebagai uji

keabsahan data. Uji validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan indikator

dalam mewakili suatu konsep. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan pada

tiap indikator, dengan membandingkan Rhitung dengan Rtabel . Rtabel dalam penelit ian

ini adalah sebesar 0,3610 (n = 30, α = 5%). Apabila Rhitung > Rtabel maka indikator

dinyatakan valid. Tabel 4.5 ini menyatakan hasil uji validitas.

Tabel 4.5 Uji Validitas

Variabel Indikator Rhitung Rtabel Keterangan

Motivasi

Kerja

X1.1 0,769 0,3610 Valid

X1.2 0,337 0,3610 Tidak Valid

X1.3 0,473 0,3610 Valid

X1.4 0,703 0,3610 Valid

X1.5 0,459 0,3610 Valid

X1.6 0,298 0,3610 Tidak Valid

X1.7 0,414 0,3610 Valid

X1.8 0,478 0,3610 Valid

X1.9 0,579 0,3610 Valid

X1.10 0,549 0,3610 Valid

X1.11 0,328 0,3610 Tidak Valid

Kepuasan

Kerja

X2.1 0,412 0,3610 Valid

X2.2 0,083 0,3610 Tidak Valid

X2.3 0,427 0,3610 Valid

X2.4 0,584 0,3610 Valid

X2.5 0,600 0,3610 Valid

Kinerja Y1 0,468 0,3610 Valid

Y2 0,472 0,3610 Valid

Y3 0,563 0,3610 Valid

Y4 0,453 0,3610 Valid

Y5 0,592 0,3610 Valid

Page 9: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

46 Universitas Kristen Petra

Variabel Indikator Rhitung Rtabel Keterangan

Y6 0,574 0,3610 Valid

Sumber : Output SPSS

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat item yang tidak valid.

Indikator yang tidak valid tersebut kemudian dihapus dan tidak akan digunakan

pada penelitian/analisis berikutnya.

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas

No Variabel Jumlah Item Valid Item Keterangan

1. Motivasi Kerja (X1) 11 8 Nomor 2,6,11

tidak valid

2. Kepuasan Kerja (X2) 5 4 Nomor 13

tidak valid

3. Kinerja Karyawan (Y) 6 6 -

Selanjutnya uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat

pengukur yang dapat diandalkan untuk menghasilkan pengukuran yang konsisten

apabila pengukuran diulang dan diketahui dengan menggunakan Alpha Cronbach.

Apabila nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,60 maka dapat dikatakan Reliabel.

Pengujian reliabilitas ini dilakukan pada 30 kuesioner dari jumlah keseluruhan 110

kuesioner. Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji reliabilitas.

Tabel 4.7. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Motivasi Kerja (X1) 0.808 Reliabel

Kepuasan Kerja (X2) 0.691 Reliabel

Kinerja Karyawan (Y) 0.775 Reliabel

Sumber: Output SPSS

Page 10: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

47 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7. menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach yang dimiliki tiap

variabel memiliki nilai lebih dari 0,60 yang berarti reliabel, sehingga dapat

dilakukan analisis selanjutnya.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian asumsi yang harus dipenuhi pada

analisis regresi. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas.

4.3.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji variabel independen dan variabel

dependen berdistribusi normal atau tidak. Pedoman dalam pengambilan keputusan

dalam pengujian normalitas adalah berdasarkan histogram dan normal probability

plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal

dan grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi yang normal, maka model

regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2. Grafik Histogram Uji Normalitas

Page 11: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

48 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.3. Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual

Pada Gambar 4.2. memperlihatkan bahwa grafik histogram mengikuti pola

distribusi normal. Pada gambar 4.3. memperlihatkan titik-titik yang menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua

grafik tersebut memenuhi asumsi normalitas, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel independen dan dependen telah mempunyai data yang berdistribusi normal

dan memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi

antara variabel bebas yang digunakan dalam model. Model regresi linier dikatakan

baik apabila antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lain tidak

memiliki hubungan yang kuat dan bersifat independen dalam menjelaskan variabel

terikat. Pendeteksian tentang ada ataut idaknya multikolinearitas dilakukan dengan

melihat nilai tolerance dan nilai VIF. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF

<10 , maka model regresi tersebut bebas dari multikolinearitas.

Page 12: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

49 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8. Uji Multikolineritas

Variabel Tolerance VIF

Motivasi Kerja 0,727 1,375

Kepuasan Kerja 0,727 1,375

Sumber: Output SPSS

Variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan memiliki nilai

tolerance = 0,727 dan nilai VIF= 1,375. Nilai tolerance yang lebih dari 0,1 dan

nilai VIF yang kurang dari 10, dapat diartikan bahwa tidak terjadi multikolinear itas

(Ghozali, 2011), sehingga antar variabel independen dalam penelitian ini tidak

terjadi mutli kolinearitas.

4.3.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menunjukkan ketidaksamaan varians

dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Berikut adalah hasil uji

keterokedastisitas:

Gambar 4.4. Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Page 13: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

50 Universitas Kristen Petra

Dari gambar 4.4 menunjukkan titik-titik yang menyebar secara acak, baik

diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

4.3.3. Analisa Deskriptif

Analisis dekskriptif jawaban responden dilakukan dengan menghitung nilai

rata-rata (mean) jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan dan secara

keseluruhan. Untuk mengkategorikan rata-rata jawaban digunakan interval sebagai

berikut:

Tabel 4.9. Deskriptif Jawaban Responden

Variabel Rentang Nilai Rata-

Rata

Interpretasi

Motivasi Kerja 1.00 – 2.33 Rendah

2.34 - 3.67 Sedang

3.68 – 5.00 Tinggi

Kepuasan Kerja 1.00 – 2.33 Rendah

2.34 - 3.67 Sedang

3.68 – 5.00 Tinggi

Kinerja Karyawan 1.00 – 2.33 Rendah

2.34 - 3.67 Sedang

3.68 – 5.00 Tinggi

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja

Indikator Frekuensi Jawaban Mean Standar

Deviasi

Kategori

STS TS N S SS

X1.1 2 11 18 68 11 3.68 0.856 Tinggi

X1.3 2 8 41 38 21 3.62 0.938 Sedang

X1.4 4 10 29 45 22 3.65 1.019 Sedang

X1.5 0 12 32 49 17 3.65 0.874 Sedang

X1.7 0 3 29 61 17 3.84 0.711 Tinggi

Page 14: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

51 Universitas Kristen Petra

Indikator Frekuensi Jawaban Mean Standar

Deviasi

Kategori

STS TS N S SS

X1.8 0 5 31 53 21 3.82 0.792 Tinggi

X1.9 5 11 27 51 16 3.56 1.009 Sedang

X1.10 0 13 31 46 20 3.66 0.911 Sedang

Rata-Rata 3.685 Tinggi

Tabel 4.10 menunjukkan tentang tanggapan responden mengenai variabel

motivasi kerja (X1), dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan dari 110

responden berada pada kategori tinggi, yaitu sebesar 0,3685. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi.

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kerja

Indikator Frekuensi Jawaban Mean Standar

Deviasi

Kategori

STS TS N S SS

X2.1 1 13 31 48 17 3.61 0.920 Sedang

X2.3 3 14 39 39 15 3.45 0.973 Sedang

X2.4 2 15 35 42 16 3.50 0.965 Sedang

X2.5 1 12 34 50 13 3.56 0.873 Sedang

Rata-Rata 3.53 Sedang

Tabel 4.11 menunjukkan tentang tanggapan responden mengenai variabel

kepuasani kerja (X2), dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan dari 110

responden berada pada kategori sedang, yaitu sebesar 0,353. Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan memiliki kepuasan kerja yang sedang.

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja

Indikator Frekuensi Jawaban Mean Standar

Deviasi

Kategori

STS TS N S SS

Y1 0 10 25 54 21 3.78 0.861 Tinggi

Y2 0 4 32 50 24 3.85 0.769 Tinggi

Y3 0 6 29 45 30 3.90 0.867 Tinggi

Page 15: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

52 Universitas Kristen Petra

Indikator Frekuensi Jawaban Mean Standar

Deviasi

Kategori

STS TS N S SS

Y4 2 10 35 43 20 3.63 0.947 Sedang

Y5 1 4 24 56 25 3.91 0.819 Tinggi

Y6 0 6 10 53 41 4.17 0.811 Tinggi

Rata-Rata 3.87 Tinggi

Tabel 4.12 menunjukkan tentang tanggapan responden mengenai variabel

Kinerja (Y), dapat diketahui bahwa rata-rata keseluruhan dari 110 responden berada

pada kategori tinggi, yaitu sebesar 0,387. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan

memiliki tingkat kinerja yang tinggi.

4.3.4. Regresi Linier Berganda

Model regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam pengolahan data

dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan

uuntuk mencari hubungan antara variabel independen dan dependen. Berdasarkan

hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS, didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.13 Uji Regresi Linier Berganda

Model Koefisien Regresi

Konstanta 1.839

Motivasi Kerja 0.180

Kepuasan Kerja 0.389

Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh dari tabel 4.13 adalah :

Y = 1.839 + 0.180 X1 + 0.389 X2 , nilai konstanta = 1.839 menunjukkan besarnya

variabel dependen kinerja karyawan (Y) yang tidak dipengaruhi oleh variabel-

variabel independen yaitu motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2).

Variabel motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja karyawan (Y), jika variabel motivasi kerja (X1) naik satu

Page 16: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

53 Universitas Kristen Petra

satuan, maka variabel kinerja karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar

0.180 dan jika variabel kepuasan kerja naik satu satuan, maka variabel kinerja

karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.389.

4.3.5. Uji Hipotesis

4.3.5.1. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini ditujukan

untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2), secara

parsial pada kinerja karyawan (Y). Berikut adalah hasil uji t menggunakan alat

bantu hitung yaitu software SPSS:

Tabel 4.14 Hasil Uji t

Variabel

Independen

B Std.Error Beta t Sig.

Motivasi Kerja 0.180 0.095 0.180 1.893 0.061

Kepuasan Kerja 0.389 0.086 0.428 4.505 0.00

Dari Tabel 4.14 menunjukkan nilai signifikansi dari thitung motivasi kerja

(X1) adalah 0,061 dengan thitung sebesar 1,893 . Hasil hipotesis menunjukkan bahwa

nilai signifikan >5% sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, maka dapat simpulkan

bahwa motivasi kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y). Nilai signifikansi dari thitung kepuasan kerja (X2) adalah 0,000 dengan thitung

sebesar 4,505. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikan <5%, sehingga

H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

4.3.5.2. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh positif motivasi kerja (X1) dan

kepuasan kerja (X2), pada kinerja karyawan (Y) secara simultan. Berikut

merupakan hasil uji F dengan menggunakan alat bantu hitung berupa software

SPSS:

Page 17: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

54 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.15 Hasil Uji F

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Regression 10.328 2 5.164 22.539 0.000

Residual 24.516 107 0.229

Total 34.844 109

Tabel 4.15 menunjukkan nilai signifikansi dari Fhitung motivasi kerja (X1)

dan kepuasan kerja (X2) adalah 0,000 dengan Fhitung sebesar 22,539. Hasil hipotesis

menunjukkan bahwa nilai signifikan <5% sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,

maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2)

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y).

4.3.5.3. Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

1 0,544 0,296 0,283

Dari Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah

sebesar 0,296. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel motivasi kerja

(X1) dan kepuasan kerja (X2) memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja

karyawan (Y) adalah sebesar 29,6%, sedangkan sisanya 70,4% merupakan

pengaruh dari variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.

4.4. Pembahasan

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden untuk tiap indikator yang

digunakan untuk menjelaskan variabel motivasi kerja (X1) adalah sebesar 3.685,

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tanggapan responden mengena i

variabel motivasi kerja (X1) berada dalam kategori “tinggi”.

Page 18: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

55 Universitas Kristen Petra

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden yang tertinggi ada pada item

X17, yaitu karyawan PT. Cocacola Amatil Indonesia tidak mudah putus asa jika

menemui masalah saat sedang melakukan suatu pekerjaan. Hal ini berarti karyawan

memiliki rasa pantang menyerah yang tinggi saat sedang melakukan suatu

pekerjaan dan tetap berusaha menyelesaikan pekerjaan yang diberikan pada

mereka.

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden terendah terdapat pada item

X19, yaitu karyawan rela lembur jika memang diperlukan oleh perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan PT. Cocacola Amatil Indonesia kurang suka jika

diharuskan lembur oleh perusahaan, karena karyawan merasa tidak diberikan uang

lembur yang sesuai dengan yang mereka harapkan, sehingga terkadang karyawan

merasa malas jika diharuskan lembur walaupun perusahaan sedang membutuhkan.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh positif

signifikan motivasi kerja (X1) sebagai variabel independen pada kinerja karyawan

(Y) sebagai variabel dependen, sehingga ketika variabel motivasi kerja (X1) naik

satu satuan, maka variabel kinerja karyawan (Y) hanya akan mengalami kenaikan

sebesar 0,180. Terbukti pula dengan uji t (parsial) yang telah dilakukan, nilai thitung

adalah sebesar 1,893 dengan nilai signifikansi 0,061 yang berarti diatas nilai kritis

yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

pernah dilakukan di PT. Permodalan Nasional Mandiri Banjarmasin oleh Rini

Rahmawati (2004). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa motivasi kerja

memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dan produktivitas karyawan,

sehingga pihak manajemen puncak harus berfokus untuk meningkatkan motivas i

kerja karyawan agar kinerja karyawan juga ikut meningkat.

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden untuk tiap indikator yang

digunakan untuk menjelaskan variabel kepuasan kerja (X2) adalah sebesar 3,53,

sehingga dapat disimpulkan rata-rata tanggapan responden mengenai variabel

kepuasan kerja (X2) berada dalam kategori “sedang”.

Page 19: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

56 Universitas Kristen Petra

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden yang tertinggi ada pada item

X21, yaitu karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang dipercayakan kepada

dia saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang di berikan pada karyawan

PT. Cocacola Amatil Indonesia adalah pekerjaan yang menantang dan sesuai

dengan bidang mereka, sehingga karyawan merasa puas dengan tanggung jawab

yang diberikan kepada mereka.

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden yang terendah ada pada item

X23 yaitu karyawan puas dengan gaji yang diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

dalam hal gaji, karyawan PT. Cocacola Amatil Indonesia menerima gaji yang

kurang sesuai dengan harapan mereka, sehingga meberikan dampak kepuasan yang

rendah. Karyawan yang merasa kurang puas dengan gaji mereka, pastinya tidak

mungkin bisa memberikan kinerja yang maksimal terhadap perusahaan tempat

mereka bekerja tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif

signifikan antara kepuasan kerja (X2) sebagai variabel independen pada kinerja

karyawan (Y) sebagai variabel dependen, sehingga ketika variabel kepuasan kerja

(X2) naik satu satuan, maka variabel kinerja karyawan (Y) akan mengalami

kenaikkan sebesar 0,389. Terbukti pula dengan uji t (parsial) yang telah dilakukan,

nilai thitung sebesar 4,505 dengan signifikansi 0,00, hal ini berarti H0 ditolak dan H1

diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang pernah

dilakukan pada PT. Pupuk Sriwidjaja oleh Nuzsep Almigo (2004). Hasil penelit ian

tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan.

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden untuk tiap indikator yang

digunakan untuk menjelaskan variabel kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 3.87,

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tanggapan responden mengena i

variabel kinerja karyawan (Y) berada dalam kategori “tinggi”.

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden yang tertinggi ada pada item Y6

yaitu karyawan PT. Cocacola Amatil Indonesia mampu bekerjasama dengan baik

Page 20: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum … · 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah PT. Cocacola di Dunia Minuman ringan Coca-Cola diciptakan

57 Universitas Kristen Petra

di dalam perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mampu bekerja dalam

team dengan baik dan memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerjanya.

Kerjasama yang baik sangat diperlukan dalam suatu perusahaan karena dengan

kerjasama yang baik pasti akan meningkatkan produktivitas dan kinerja dari

karyawan itu sendiri.

Nilai rata-rata (mean) tanggapan responden terendah terdapat pada item Y4

yaitu karyawan mampu menggunakan sumber daya/ fasilitas yang ada dengan baik.

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT.Cocacola Amatil Indonesia sampai

sekarang masih kurang mampu dalam memanfaatkan sumber daya ataupun fasilitas

yang disediakan oleh perusahaan dengan baik. Hal ini dapat ditanggulangi dengan

cara memberikan pelatihan singkat kepada karyawan tentang bagaimana

menggunakan fasilitas di kantor, sehingga mereka akan mampu memanfaatkan

fasilitas tersebut sebaik mungkin.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif antara

motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) sebagai variabel independen secara

bersama-sama(simultan) terhadap kinerja karyawan (Y) sebagai variabel dependen.

Terbukti dengan uji F (uji simultan) yang telah dilakuka, nilai Fhitung sebesar 22,539

dengan signifikansi 0,00, yang berarti dibawah nilai kritis yang telah ditentukan

yaitu sebesar 0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Nilai beta menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan kerja(X2) lebih

dominan pada kinerja karyawan (Y) yaitu dengan nilai beta sebesar 0,428,

sedangkan nilai beta dari motivasi kerja (X1) pada kinerja karyawan (Y) adalah

hanya sebesar 0,180. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu mengenai pengaruh

kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

mandiri Persero Makassar oleh Rahmatullah Burhanudin Wahab (2012). Dalam

penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh

signifikan positif terhadap kinerja karyawan, namun variabel motivasi kerja

menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Maka dari itu,

di antara motivasi kerja dan kepuasan kerja, kepuasan kerja memiliki pengaruh

yang lebih dominan terhadap kepuasan kerja.