37546784-Bab-II-Traksi

17
BAB II PEMBAHASAN Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan. Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999). Mekanisme traksi meliputi tidak hanya dorongan traksi sebenarnya tetapi juga tahanan yang dikenal sebagai kontertraksi, dorongan pada arah yang berlawanan, diperlukan untuk keefektifan traksi, kontertraksi mencegah pasien dari jatuh dalam arah dorongan traksi. Tanpa hal itu, spasme otot

description

manual

Transcript of 37546784-Bab-II-Traksi

Page 1: 37546784-Bab-II-Traksi

BAB II

PEMBAHASAN

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani

kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk

menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki

deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal

dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.

Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai,

pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang

berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada

hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan

sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit

serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi skeletal

(Taylor, 1987 and Osmond, 1999).

Mekanisme traksi meliputi tidak hanya dorongan traksi sebenarnya tetapi juga

tahanan yang dikenal sebagai kontertraksi, dorongan pada arah yang berlawanan,

diperlukan untuk keefektifan traksi, kontertraksi mencegah pasien dari jatuh dalam arah

dorongan traksi. Tanpa hal itu, spasme otot tidak dapat menjadi lebih baik dan semua

keuntungan traksi hanya menjadi lewat saja. Ada dua tipe dari mekanik untuk traksi,

dimana menggunakan Kontertraksi dalam dua cara yang berbeda. Yang pertama dikenal

dengan traksi keseimbangan, juga dikenal sebagai traksi luncur atau berlari. Disini traksi

diaplikasikan melalui kulit pasien atau dengan metode skeletal. Berat dan katrol

digunakan untuk mengaplikasikan tahanan langsung sementara berat tubuh pasien dalam

kombinasi dengan elevasi dari dorongan tempat tidur traksi untuk menyediakan

kontertraksinya (Taylor, 1987, Styrcula, 1994a; Dave, 1995 and Osmond, 1999).

Kita dapat mnggunakan traksi : (1) untuk mendorong tulang fraktur kedalam

tempat memulai, atau (2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka

bersatu, atau, (3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya diikuti dengan yang lain.

Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk

Page 2: 37546784-Bab-II-Traksi

mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika

diperlukan. Ada dua cara untuk melakukan hal tersebut : (1) memberi pengikat ke kulit

(traksi kulit). (2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau Kirschner wire

melalui tulangnya (traksi tulang). Kemudian menggunakan tali untuk mengikat

pengikatnya, pin atau wire, ditaruh melalui katrol, dan dicocokkan dengan berat. Berat

tersebut dapat mendorong pasien keluar dari tempat tidurnya, sehingga kita biasanya

membutuhkan traksi yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari tempat tidurnya.

Salah satu dari tujuan utama dari traksi adalah memperbolehkan pasien untuk melatih

ototnya dan menggerakkan sedinya, jadi pastikan bahwa pasien melakukan hal ini. Traksi

membutuhkan waktu untuk diaplikasikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah

datur dengan asisten. Traksi kebanyakan berguna pada kaki. Dilengan hal ini masih

kurang nyaman, tidak meyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk pasien. Untuk

kesemua alasan ini, traksi lengan hanya digunakan dalam keadaan pengecualian yang

lebih jauh.

a. Klasifikasi Traksi didasari pada penahan tubuh yang dicapai :

Traksi Sekeletal

Adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan sendi

panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam.

Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke

sekeleton melalui pin, wire atau baut yang telah dimasukkan kedalam tulang

(Taylor, 1987; Styrcula, 1994a dan Osmond, 1999). Untuk melakukan ini berat

yang besar dapat digunakan. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak

stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan

dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang (Styrcula, 1994a and Osmond,

1999).

Traksi kulit (skin traksi)

Skin traksi adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan

plester langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu

menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera dan biasanya digunakan untuk

jangka pendek (48-72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana dorongan tahanan

Page 3: 37546784-Bab-II-Traksi

diaplikasikan kepada bagian tubuh yang terkena melalui jaringan lunak (Taylor,

1987; Styrcula, 1994a and Osmond, 1999). Hal ini bisa dilakukan dalam cara

yang bervariasi : ekstensi adhesive dan non adhesive kulit, splint, sling, sling

pelvis, dan halter cervical (Taylor, 1987; Styrcula, 1994a and Osmond, 1999).

Dikarenakan traksi kulit diaplikasikan kekulit kurang aman, batasi kekuatan

tahanan traksi. Dengan kata lain sejumlah berat dapat digunakan (Taylor, 1987;

Styrcula, 1994a and Osmond, 1999). Berat harus tidak melebihi (3-4 kg) (Taylor,

1987; Osmond, 1999 dan Redemann, 2002). Traksi kulit digunakan untuk periode

yang pendek dan lebih sering untuk manajemen temporer fraktur femur dan

dislokasi serta untuk mengurangi spasme otot dan nyeri sebelum pembedahan

(Taylor, 1987; Styrcula, 1994a and Dave, 1995).

Traksi Manual

Merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara langsung

pada tulang dengan kawat atau pins. Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan

yang diaplikasikan terhadap seseorang di bagian tubuh yang terkena melalui

tangan mereka. Dorongan ini harus constant. Traksi manual digunakan untuk

mengurangi fraktur sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan.

Hal ini juga digunakan selama pemasangan traksi dan jika ada kebutuhan secara

temporal melepaskan berat traksi (Taylor, 1987; Styrcula, 1994a and Osmond,

1999).

b. Traksi Kulit dan Traksi Tulang

Kulit hanya bisa dapat menahan sekitar 5 kg traksi pada orang dewasa. Jika lebih

dari ini tahanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan dalam menjaga reduksi, traksi

tulang mungkin diperlukan. Hindari traksi tulang pada anak-anak- plate pertumbuhan

dapat dengan mudah hancur dengan pin tulang.

Setiap tahanan diperlukan tahanan yang berlawanan. Jika traksi mendorong

tungkai kedistal pasien akan meluncur turun melalui katrol, dan traksi tidak akan menjadi

efektif. Berikan tahanan yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari kasur pada blok

tertentu. Dengan merubah tempat tidur pada arah berlainan tendensi untuk meluncur akan

Page 4: 37546784-Bab-II-Traksi

ditahan. Pada traksi servikal sisi depan dari tempat tidur harus ditinggikan, dan dengan

traksi Dunlop sisi tempat tidur dekat dengan luka membutuhkan elevasi.

c. Sistem Katrol Multiple

Dalam banyak keadaan katrol yang multioel digunakan, sehingga mengurangi

berat amatlah diperlukan. Katrol multiple seringkali digunakan pada traksi pelvis dimana

tahanan tinggi (biasanya lebih dari 40 kg) dapat diperlukan. Jika triple dan dobel blok

dgunakan dalam gambar hanya 405 atau 8 kg, dibutuhkan untuk dapat mencapai 40 kg.

Penaikturun katrol diperlukan.

d. Traksi Buck

Traksi Buck adalah traksi kulit seimbang dengan menggunakan dorongan pada

satu tempat terhadap ekstremitas bawah melalui perluasan kulit. Traksi Buck digunakan

sebagai pengukuran jangka pendek dengan tahanan traksi yang dibutuhhkan untuk

imobilisasi fraktur panggul sebelum pembedahan dan mengurangi spasme otot (Styrcula,

1994d and Redemann, 2002). Hal ini juga bisa digunakan untuk dislokasi panggul,

kontraktur panggul dan lutut, fraktur tidak berpindah asetabulum dan nyeri pinggang

bawah bilateral. Pasien diposisikan dalam posisi supine dengan kaki lurus pada posisi

alami, dimana melalaikan abduksi (Taylor, 1987 and Styrcula, 1994d). Pembungkus

kemudian diaplikasikan dan tahanan traksi digunakan segaris dengan panjang aksis kaki

melalui tali yang diikat di kaki dari perluasan melewati katrol pada akhir tempat tidur

yang dihubungkan dengan pemberat. Katrol tidak mempunyai efek pada tahanan t=fraksi

tetapi bertindak untuk merubah arah dorongan untuk bekerja dengan gravitasi.

Kontertraksi dicapai dengan mengelevasikan kaki dari tempat tidur pada ketinggian

tertentu untuk mencegah pasien terjatuh dar tempat tidur.

Untuk mengoptimalisasi kenyamanan pasien adalah hal yang penting untuk

mempunyai keseimbangan antara tahanan traksi dengan tahanan kontertraksi. Jika tempat

tidur butuh untuk dielevasikan terlalu tinggi untuk mencegah pasien terdorong dari

tempat tidur maka pemberat dapat terlalu berat dan perlu untuk ditinjau ulang.

Bahaya Traksi Kulit

Page 5: 37546784-Bab-II-Traksi

Distal oedema

Kerusakan vaskular

Peroneal nerve palsy

Nekrosis kulit melalui tulang-tulang prominen.

Management nyeri merupakan bagian penting dalam perawatan. Nyeri dapat dinilai

dengan menggunakan skala 1-10 dan pasien harus diberi analgetik sebelum nyeri

menjadi lebih parah. Beri pendidikan kesehatan untuk mencegah ketakutan. Sama dengan

pasien yang imobilisasi ada tingginya resiko untuk konstipasi tidak hanya menghasilkan

imobilitas tetapi juga kombinasinya dengan ambilan analgetik dan untuk pasien traksi

terutama tantangan dalam nyeri, ditambah dengan malunya mereka untuk membuka

ususnya ditempat tidur (Taylor, 1987; Winney, 1998 and Redemann, 2002).

e. Traksi GallowsTraksi ini digunakan pada bayi dan anak-anak dengan fraktur femur .

Indikasi Traksi Gallow’s Berat anak-anak harus kurang dari 12 kg Fraktur femur Kulit harus intakKedua dari femur yang fraktur dan yang baik ditempatkan dalam traksi kulit dan bayi ditahan dari sudut yang istimewa. Compromise vascular merupakan bahaya terbesar. Periksa sirkulasi dua kali sehari. Pantatnya harus diangkat jangan mengenai tempat tidur

Secara umum traksi dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali pada

ekstermitas pasien. Tempat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan

segaris dengan sumbu panjang tulang yang patah. Metode pemasangan traksi antara lain :

Traksi manual

Tujuannya adalah perbaikan dislokasi, mengurangi fraktur, dan pada keadaan

emergency.

Traksi mekanik.

Traksi mekanik ada 2 macam :

Page 6: 37546784-Bab-II-Traksi

Traksi kulit (skin traction)

Dipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur yang lain misal otot.

Digunakan dalam waktu 4 minggu dan beban < 5 kg.

Traksi skeletal

Merupakan traksi definitif pada orang dewasa yang merupakan balanced traction.

Dilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal / penjepit

melalui tulang / jaringan metal.

Kegunaan pemasangan traksi, antara lain :

Mengurangi nyeri akibat spasme otot

Memperbaiki & mencegah deformitas

Immobilisasi

Difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi)

Mengencangkan pada perlekatannya

Prinsip pemasangan traksi

Tali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik

Berat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan pemberat agar

reduksi dapat dipertahankan

Pada tulang-tulang yang menonjol sebaiknya diberi lapisan khusus

Traksi dapat bergerak bebas dengan katrol

Pemberat harus cukup tinggi di atas permukaan lantai

Traksi yang dipasang harus baik dan terasa nyaman

Komplikasi pada traksi

Decubitus

Kongesti paru

Konstipasi

Anoreksia

ISK

Trombosis vena profunda

Page 7: 37546784-Bab-II-Traksi

Asuhan keperawatan traksi

a. Pengkajian

Pada pasien traksi pengkajian meliputi :

status neurology

kulit (decubitus, kerusakan jaringan kulit)

fungsi respirasi (frekuensi, regular/irregular)

fungsi gastrointestinal (konstipasi, dullness)

fungsi perkemihan (retensi urine, ISK)

fungsi cardiovaskuler (HR, TD, perfusi ke daerah traksi, akral dingin)

status nutrisi (anoreksia)

nyeri.

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul :

Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan traksi/ imobilisasi.

Trauma, risiko tinggi terhadap (tambahan).

Page 8: 37546784-Bab-II-Traksi

Disfungsi neurovaskuler perifer, risiko tinggi terhadap

Integritas kulit/jaringan, kerusakan : aktual/risiko tinggi terhadap

Resiko konstipasi berhubungan dengan imobilisasi

c. Intervensi keperawatan

Diagnosa keperawatan : gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan

traksi/imobilisasi.

Kriteria evaluasi : pasien menyatakan nyeri hilang.

Intervensi

Evaluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik,

termasuk intensitas (skala 0-10). Perhatikan petunjuk nyeri nonverbal

(perubahan pada tanda vital dan emosi/perilaku).

Rasional : mempengaruhi pilihan/pengawasan

Berikan alternatif tindakan kenyamanan, contoh : pijatan, pijatan punggung,

perubahan posisi.

Rasional : meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal dan

kelelahan otot.

Bantu klien melakukan mobilisasi pada ekskremitas yang tidak ditraksi.

Rasional : meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lokal dan

kelelahan otot.

Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, traksi.

Rasional : menghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang.

Dorong menggunakan teknik manajemen stress, contoh relaksasi progresif,

latihan napas dalam, imajinasi visualisasi. Sentuhan terapeutik.

Rasional : memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol, dan

dapat meningkatkan kemampuan koping dalam manajemen nyeri.

Kolaborasi pemberian analgesik

Rasional : mengurangi / menghilangkan nyeri.

Diagnosa Keperawatan : Trauma, risiko tinggi terhadap (tambahan).

Kriteria evaluasi : mempertahankan stabilisasi dan posisi fraktur.

Page 9: 37546784-Bab-II-Traksi

Intervensi

Pertahankan posisi/integritas traksi (contoh : Buck, Dunlop, Pearson, Russel)

Rasional : traksi memungkinkan tarikan pada aksis panjang fraktur tulang dan

mengatasi tegangan otot/pemendekan untuk memudahkan posisi/penyatuan.

Traksi tulang (pen, kawat, jepitan) memungkinkan penggunaan berat lebih

besar untuk penarikan traksi daripada digunakan untuk di jaringan kulit.

Yakinkan bahwa semua klem berfungsi. Minyak katrol dan periksa tali

terhadap tegangan. Amankan dan tutup ikatan dengan plester perekat.

Rasional : yakinkan bahwa susunan traksi berfungsi dengan tepat untuk

menghindari iterupsi penyambung fraktur.

Pertahankan katrol tidak terhambat dengan beban bebas menggantung, hindari

mengangkat/menghilangkan berat.

Rasional : jumlah beban traksi optimal dipertahankan. Catatan : memastikan

gerakan bebas beban selama mengganti posisi pasien menghindari penarikan

berlebihan tiba-tiba pada fraktur yang menimbulkan nyeri dan spasme otot.

Bantu meletakkan beban di bawah roda tempat tidur bila diindikasikan.

Rasional : membantu posisi tepat pasien dan fungsi traksi dengan memberikan

keseimbangan timbal balik.

Kaji ulang tahanan yang mungkin timbul karena terapi, contoh pergelangan

tidak menekuk/duduk dengan traksi Buck atau tidak memutar di bawah

pergelangan dengan traksi Russel.

Rasional : mempertahankan integritas tarikan traksi.

Kaji integritas alat fiksasi eksternal.

Rasional : traksi Hoffman memberikan stabilisasi dan sokongan kaku untuk

tulang fraktur tanpa menggunakan katrol, tali atau beban, memungkinkan

mobilitas/kenyamanan pasien lebih besar dan memudahkan perawatan luka.

Kurang atau berlebihannya keketatan klem/ikatan dapat mengubah tekanan

kerangka. Menyebabkan kesalahan posisi.

Disfungsi neurovaskuler perifer, risiko tinggi terhadap

Page 10: 37546784-Bab-II-Traksi

Kriteria evaluasi : mempertahankan perfusi jaringan dibuktikan oleh terabanya

nadi, Kulit hangat/kering

Intervensi

Lakukan pengkajian neuromuskuler. Perhatikan perubahan fungsi

motor/sensori. Minta pasien untuk melokalisasi nyeri/ketidaknyamanan.

Rasional : gangguan perasaan kebas, kesemutan, peningkatan/penyebaran

nyeri terjadi bila sirkulasi pada saraf tidak adekuat atau saraf rusak.

Awasi posisi/lokasi cincin penyokong bebat.

Rasional : alat traksi dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah/saraf,

terutama pada aksila dan lipat paha, megakibatkan iskemia dan kerusakan

saraf pemanen.

Tes sensasi saraf perifer dengan menusuk pada kedua selaput antara ibu jari

pertama dan kedua dan kaji kemampuan untuk dorsofleksi ibu jari bila

diindikasikan.

Rasional : panjang dan posisi saraf perineal meningkatkan risiko cedera dan

adanya fraktur kaki, edema sindrom kompartemen, atau malposisi alat traksi.

Integritas kulit/jaringan, kerusakan : aktual/risiko tinggi terhadap

Kriteria evaluasi : menyatakan ketidaknyamanan hilang.

Intervensi

Kaji kulit untuk luka terbuka, kemerahan, perdarahan, perubahan warna,

memutih.

Rasional : memberikan informasi tentang sirkulasi kulit dan masalah yang

mungkin disebabkan oleh alat dan/atau pemasangan traksi.

Kaji posisi cincin bebat pada alat traksi.

Rasional : posisi yang tak tepat dapat menyebabkan cedera kulit/kerusakan.

Tekuk ujung kawat atau tutup ujung kawat/pen dengan karet atau gabus

pelindung.

Rasional : mencegah cedera pada bagian tubuh lain.

Beri bantalan/pelindung dari kulit domba atau busa.

Page 11: 37546784-Bab-II-Traksi

Rasional : mencegah tekanan berlebihan pada kulit, meningkatkan evaporasi

kelembaban yang menurunkan risiko ekskoriasi.

Resiko konstipasi berhubungan dengan imobilisasi

Kriteria evaluasi : klien dapat defekasi dengan lancar

Intervensi

Kaji pola defekasi

Rasional : mengetahui perubahan pola defekasi yang terjadi

Jelaskan pentingnya diet tinggi serat

Rasional : serat dapat melancarkan defekasi

Rubah posisi sesering mungkin

Rasional : pergerakan meningkatkan gerak otot perut dan peristaltik

Dorong intake cairan peroral 6-10 gelas perhari

Rasional : cairan adalah faktor penting dalam menentukan konsistensi feses.

d. Evaluasi