30286861-anatomi-pankreas

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang cukup besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai endokrin, pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin. Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah : Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel- selnya (Anonymous, 2009)

Transcript of 30286861-anatomi-pankreas

Page 1: 30286861-anatomi-pankreas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu kelenjar endokrin, pankreas memiliki peranan yang

cukup besar terhadap pengaturan sistem hormonal tubuh. Selain sebagai endokrin,

pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin.

Pankreas merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan yang

memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa

hormon penting seperti insulin dan glukagon. Pankreas terletak pada bagian

posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Beberapa fungsi dari pankreas adalah :

Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang

menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan

dari hati

Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang

mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.

Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen

dan menyimpannya di dalam sel-selnya (Anonymous, 2009)

Ketika fungsi pankreas tidak lagi bekerja dengan baik, baik karena pola

makan yang buruk ataupun kelainan genetik, maka keseimbangan kadar gula

dalam tubuh pun ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi

penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu kita harus

mengetahui terlebih dahulu bagaimana keadaan pankreas secara anatomis,

histologis, serta fisiologis normalnya.

1

Page 2: 30286861-anatomi-pankreas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)

yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan"

dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan

menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak

memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan

kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin(Jimmy Wales, 2008).

Pankreas merupakan organ tubuh istimewa yang berfungsi ganda sebagai

kelenjar eksokrin dan endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin pankreas membantu

dan berperan penting dalam sistem pencernaan dengan mensekresikan enzim-

enzim pankreas seperti amilase, lipase dan tripsin. Sebagai kelenjar endokrin,

pankreas dikenal dengan produksi hormon-hormon insulin dan glukagon yang

berperan dalam metabolisme glukosa. Fungsi endokrin pankreas dilakukan oleh

pulau-pulau Langerhans yang tersebar di antara bagian eksokrin pankreas

(Guyton, 1976; Greenspan dan Forsham, 1983; Sundler dan Hakanson, 1988).

Dari hasil penelitian Sundler dan Hakanson (1988) dengan menggunakan

elektron mikroskop dilaporkan bahwa pulau Langerhans berisi kurang lebih lima

jenis sel endokrin. Empat dari lima tipe tersebut adalah sel-sel ß, sel-sel α, sel-sel

somatostatin dan PP, yang dapat diketahui melalui respon dari hormon yang

dikandungnya. Tipe sel kelima, disebut sel DI belum dapat diidentifikasi. Pada

pankreas manusia normal sel insulin berkisar 62% dari jumlah total sel di pulau

Langerhans, glukagon 15%, PP 14%, somatostatin 9% dan DI kurang dari 1%

(Sundler dan Hakanson, 1988). Pada babi jumlah sel glukagon berkisar antara 5-

30% dari total sel di pulau Langerhans (Delmann, 1993).

Pankreas merupakan organ penting dalam mengukur kadar glukosa darah.

Hormon yang berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah tersebut adalah

insulin yang disekresikan oleh sel beta dan glikogen yang disekresikan oleh sel

2

Page 3: 30286861-anatomi-pankreas

alfa. Adanya senyawa kimia yang masuk kedalam tubuh dengan dosis tinggi dapat

menghancurkan sel-sel pulau langerhans. Kerusakan-kerusakan sel beta pulau

langerhans ini akan menyebabkan produksi insulin menurun. Dengan turunnya

insulin maka akan mengakibatkan hiperglikemia (Ganong, 1995).

Menurut Pearce, S.A dan Wilson, L.L (1991), pengaturan kadar gula

dipengaruhi oleh aktifitas hormon insulin, glikogen adrenalin. Insulin efektif

menurunkan kadar glukosa dalam darah dan hormon adrenalin membebaskan

cadangan glukosa sehingga kadar glukosa meningkat. Selain itu gula darah juga

dipengaruhi oleh hati, pankreas, adenohipofisis dan adrenalin juga masih

dipengaruhi oleh tiroid, kerja fisik dan faktor lainya seperti Hiperediter dan

Imunologi.Konsentrasi glukosa dalam darah normal sebesar 50-100 mg/dl.

Penyimpangan dari kadar normal dapat diakibatkan karena perubahan kecepatan

oksidasi glukosa dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.

Pada hewan, susunan topografi sel-sel endokrin tersebut adalah sebagai

berikut: sel-sel insulin berada di tengah-tengah, sel-sel glukagon dan sel PP

berada di perifer atau di sepanjang tepi pulau Langerhans. Sedangkan sel-sel

somatostatin menyebar di antara sel-sel glukagon, sel insulin serta sel PP (Sundler

dan Hakanson, 1988). Susunan ini ternyata berbeda pada spesies hewan yang

berbeda (Grimelius, 1968).

3

Page 4: 30286861-anatomi-pankreas

BAB III

PEMBAHASAN

A. Anatomi Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal

sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas terbentang dari atas

sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua

saluran ke duodenum (usus 12 jari), terletak pada dinding posterior abdomen di

belakang peritoneum sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecil

caudanya yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak dan

berlobulus.

1. Bagian Pankreas

Pankreas dapat dibagi ke dalam:

a. Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam

bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas di kiri di

belakang arteri dan vena mesenterica superior serta dinamakan

Processus Uncinatus.

b. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan

menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis

terletak di depan pangkal vena portae hepatis dan tempat

dipercabangkannya arteria mesenterica superior dari aorta.

c. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis

tengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.

d. Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum

lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum lienale.

4

Page 5: 30286861-anatomi-pankreas

GAMBAR 1. Bagian-bagian Pankreas

2. Hubungan

a. Ke anterior: Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan

mesocolon transversum, bursa omentalis, dan gaster.

b. Ke posterior: Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae hepatis

dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria mesenterica

superior, musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren

sinister, dan hilum lienale.

3. Vaskularisasi

a. Arteriae

A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )

A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)

A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior cabang

A.lienalis

b. Venae

Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.

5

Page 6: 30286861-anatomi-pankreas

4. Aliran Limfatik

Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar.

Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci dan

mesenterica superiores.

5. Inervasi

Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan

parasimpatis (vagus).

6. Ductus Pancreaticus

a. Ductus Pancreaticus Mayor (Wirsungi)

Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput,

menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars

desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus

choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang

muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.

b. Ductus Pancreaticus Minor (Santorini)

Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian

bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada

papilla duodeni minor.

c. Ductus Choleochus et Ductus Pancreaticus

Ductus choledochus bersama dengan ductus pancreaticus bermuara ke

dalam suatu rongga, yaitu ampulla hepatopancreatica (pada kuda). Ampulla

ini terdapat di dalam suatu tonjolan tunica mukosa duodenum, yaitu papilla

duodeni major. Pada ujung papilla itu terdapat muara ampulla. (Richard S.

Snell, 2000)

6

Page 7: 30286861-anatomi-pankreas

GAMBAR 2. Ductus Pancreaticus pada Pankreas

B. Histologi Pankreas

Pankreas berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Kedua fungsi

tersebut dilakukan oleh sel-sel yang berbeda.

1. Bagian Eksokrin

Pankreas dapat digolongkan sebagai kelenjar besar, berlobulus, dan

merupakan tubuloasinosa kompleks. Asinus berbentuk tubular, dikelilingi lamina

basal dan terdiri atas 5-8 sel berbentuk piramid yang tersusun mengelilingi lumen

sempit. Tidak terdapat sel mioepitel. Di antara asini, terdapat jaringan ikat halus

mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf dan saluran keluar.

GAMBAR 3. Sel-sel Asinar pada Pankreas

7

Page 8: 30286861-anatomi-pankreas

2. Bagian Endokrin

Bagian endokrin pankreas, yaitu Pulau Langerhans, tersebar di seluruh

pankreas dan tampak sebagai massa bundar, tidak teratur, terdiri atas sel pucat

dengan banyak pembuluh darah yang berukuran 76×175 mm dan berdiameter 20

sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak

ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas.(Derek Punsalam, 2009).

Pulau ini dipisahkan oleh jaringan retikular tipis dari jaringan eksokrin di

sekitarnya dengan sedikit serat-serat retikulin di dalam pulau.(Anonymous, 2009).

Sel-sel ini membentuk sekitar 1% dari total jaringan pankreas.(John Gibson,

1981)

Pada manusia, pulau Langerhans terdapat sekitar 1-2 juta pulau. Masing-

masing memiliki pasokan darah yang besar. Darah dari pulau Langerhans

mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa

jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya.( Derek Punsalam, 2009)

Dengan pewarnaan khusus, ssel-sel pulau Langerhans terdiri dari empat

macam:

1. Sel Alfa, sebagai penghasil hormon glukagon. Terletak di tepi pulau,

mengandung gelembung sekretoris dengan ukuran 250nm, dan batas inti

kadang tidak teratur.

2. Sel Beta, sebagai penghasil hormon insulin. Sel ini merupakan sel

terbanyak dan membentuk 60-70% sel dalam pulau. Sel beta terletak di

bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau, mengandung kristaloid

romboid atau poligonal di tengah, dan mitokondria kecil bundar dan

banyak.

3. Sel Delta, mensekresikan hormon somatostatin. Terletak di bagian mana

saja dari pulau, umumnya berdekatan dengan sel A, dan mengandung

gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm dengan granula homogen.

4. Sel F, mensekresikan polipeptida pankreas. Pulau yang kaya akan sel F

berasal dari tonjolan pankreas ventral.(Anonymous, 2009)

87

Page 9: 30286861-anatomi-pankreas

Gambar 4. Sel-sel pulau Langerhans

C. Fisiologi Pankreas

1. Eksokrin

Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis

makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion

bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam

menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.

Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase,

ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim petama memecahkan keseluruhan

dan secara parsial protein yang dicernakan, sedangkan neklease memecahkan

kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan deoksinukleat.

Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang

menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa

untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak

adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam

lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.

Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada

dalam bentuk tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan

prokarboksipeptidase, yang semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini

hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna. Tripsinogen

diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterokinase, yang disekresi oleh

97

97

Page 10: 30286861-anatomi-pankreas

mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga

dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan oleh

tripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapa

cara yang sama.

Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan

sampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lain

akan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-

enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsin

inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula

enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus

dan duktus pankreas.

pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar sekret

pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini,

efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret

pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh

pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan

pankreatitis akut. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikuti

syok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selama

hidup.

Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar

pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat,

terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak di

depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk

mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar – yaitu air dan ion bikarbonat

dalam jumlah besar – konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145

mEq/liter.

Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice, cairan

jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung air,

beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium bikarbonat

memberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga menghentikan

10

Page 11: 30286861-anatomi-pankreas

gerak pepsin dari lambung dan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi enzim-

enzim dalam usus halus.

Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaan

karbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan protein

dinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yang

utama dalam tubuh orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaan

asam nukleat dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease.

Seperti pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnya

atau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal ini

mencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas.

Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif dinamakan

tripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh suatu

enzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tiba

dalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan enterokinase.

Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya,

kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin.

Bentuk inaktifnya dinamakan prokarboksipeptidase.

2. Endokrin

Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok kecil sel

epitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah pulau-pulau kecil/

kepulauan Langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin.

Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin adalah :

a. Insulin

Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai asam amino

yang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat perbedaan kecil dalam

komposisi asam amino molekul dari satu spesies ke spesies lain. Perbedaan ini

biasanya tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatu

insulin pada spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin

bersifat antigenik.

11

Page 12: 30286861-anatomi-pankreas

Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin kemudian

dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami pengemasan dalam granula-

granula berlapis membran. Granula-granula ini bergerak ke dinding sel melalui

suatu proses yang melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan

membran sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui eksositosis. Insulin

kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan endotel kapiler yang

berpori mencapai aliran darah.

Waktu paruh insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5 menit.

Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami internalisasi. Insulin

dirusak dalam endosom yang terbentuk melalui proses endositosis. Enzim utama

yang berperan adalah insulin protease, suatu enzim di membran sel yang

mengalami internalisasi bersama insulin.

Efek insulin pada berbagai jaringan:

1. Jaringan Adiposa

Meningkatkan masuknya glukosa

Meningkatkan sintesis asam lemak

Meningkatkan sintesis gliserol fospat

Menungkatkan pengendapan trigliserida

Mengaktifkan lipoprotein lipase

Menghambat lipase peka hormone

Meningkatkan ambilan K+

2. Otot

Meningkatkan masuknya glukosa

Meningkatkan sintesis glikogen

Meningkatkan ambilan asam amino

Meningkatkan sintesis protein di ribosom

Menurunkan katabolisme protein

Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik

Meningkatkan ambilan keton

Meningkatkan ambilan K+

12

Page 13: 30286861-anatomi-pankreas

3. Hati

Menurunkan ketogenesis

Meningkatkan sintesis protein

Meningkatkan sintesis lemak

Menurunkan pengeluaran glukosa akibat penurunan

glukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa

Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk

menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake karbohidrat, tetapi

pada penderita diabetes fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.

b. Glukagon

Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang mengandung 29n

residu asam amino dan memiliki molekul 3485. Glukagon merupakan hasil dari

sel-sel alfa, yang mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar

glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan mempercepat konversi dari

glikogen dalam hati dari nutrisi-nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, dan

asam laktat, menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati mengeluarkan

glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah meningkat.

Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula darah

melalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah menurun sampai di

bawah normal, sensor-sensor kimia dalam sel-sel alfa dari pulau Langerhans

merangsang sel-sel untuk mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat,

tidak lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat.

Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan sel-sel

alfa mensekresikan glukagon secara berkelanjutan, hiperglikemia (kadar gula

darah yang tinggi) bisa terjadi. Olahraga dan konsumsi makanan yang

mengandung protein bisa meningkatkan kadar asam amino darah juga

menyebabkan peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon dihambat oleh

GHIH (somatostatin).

Glukagon kehilangan aktivitas biologiknya apabila diperfusi melewati hati

atau apabila diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon juga

diinaktifkan oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah bahwa glukagon

13

Page 14: 30286861-anatomi-pankreas

dihancurkan oleh sistem enzim yang sama dengan sistem yang menghancurkan

insulin dan protein-protein lain.

GAMBAR 5. Regulasi Insulin dan Glukagon

c. Somatostatin

Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas. Somatostatin

menghambat sekresi insulin, glukagon, dan polipeptida pankreas dan mungkin

bekerja lokal di dalam pulau-pulau pankreas. Penderita tumor pankreas

somatostatin mengalami hiperglikemia dan gejala-gejala diabetes lain yang

menghilang setelah tumor diangkat. Para pasien tersebut juga mengalami

dispepsia akibat lambatnya pengosongan lambung dan penurunan sekresi asam

lambung, dan batu empedu, yang tercetus oleh penurunan kontraksi kandung

empedu.

Sekresi somatostatin pankreas meningkat oleh beberapa rangsangan yang

juga merangsang sekresi insulin, yakni glukosa dan asam amino, terutama arginin

dan leusin. Sekresi juga ditingkatkan oleh CCK. Somatostatin dikeluarkan dari

pankreas dan saluran cerna ke dalam darah perifer.

d. Polipeptida pankreas

Polipeptida pankreas manusia merupakan suatu polipeptida linear yang

dibentuk oleh sel F pulau langerhans. Hormon ini berkaitan erat dengan

14

Page 15: 30286861-anatomi-pankreas

polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di usus dan mungkin hormon saluran

cerna; dan neuropeptida Y, yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.

Sekresi polipeptida ini meningkat oleh makanan yang mengandung

protein, puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut. Sekresinya menurun oleh

somatostatin dan glukosa intravena. Pemberian infus leusin, arginin, dan alanin

tidak mempengaruhinya, sehingga efek stimulasi makanan berprotein mungkin

diperantarai secara tidak langsung. Pada manusia, polipeptida pankreas

memperlambat penyerapan makanan, dan hormon ini mungkin memperkecil

fluktuasi dalam penyerapan. Namun, fungsi faal sebenarnya masih belum

diketahui.

15

Page 16: 30286861-anatomi-pankreas

BAB IV

KESIMPULAN

Anatomi Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar terbentang dari atas sampai ke

lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum.

1. Bagian Pankreas

- Caput Pancreatis

- Collum Pancreatis

- Corpus Pancreatis

- Cauda Pancreatis

2. Hubungan

- Ke anterior: Dari kanan ke kiri: colon transversum dan perlekatan

mesocolon transversum, bursa omentalis, dan gaster.

- ke posterior: Dari kanan ke kiri: ductus choledochus, vena portae

hepatis dan vena lienalis, vena cava inferior, aorta, pangkal arteria

mesenterica superior, musculus psoas major sinistra, glandula suprarenalis

sinistra, ren sinister, dan hilum lienale.

3. Vaskularisasi

- Arteriae

a. A.pancreaticoduodenalis superior (cabang A.gastroduodenalis )

b. A.pancreaticoduodenalis inferior (cabang A.mesenterica cranialis)

c. A.pancreatica magna dan A.pancretica caudalis dan inferior ,cabang

A.lienalis

- Venae.

Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.

4. Aliran Limfatik

Kelenjar limfe terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar.

Pembuluh eferen akhirnya mengalirkan cairan limfe ke nodi limfe coeliaci

dan mesenterica superiores.

16

Page 17: 30286861-anatomi-pankreas

5. Inervasi

Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan

parasimpatis (vagus).

6. Ductus pancreaticus

- Ductus Pancreaticus Mayor ( Wirsungi)

- Ductus Pancreaticus Minor ( Santorini)

- Ductus Choleochus et Ductus Pancreaticus

Histologi Pankreas

Pankreas berperan sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Kedua fungsi

tersebut dilakukan oleh sel-sel yang berbeda.

1. Eksokrin, terdiri dari sel asinar

2. Endokrin, terdiri dari sel-sel:

- Sel α, penghasil hormon glukagon

- Sel β, penghasil hormon insulin

- Sel delta, penghasil hormon somatostasin

- Sel F, penghasil hormon polipeptida pankreas

Fisiologi pankreas

1. Sebagai eksokrin, menghasilkan getah pankreas yang mengandung

enzim-enzim pencernaan seperti enzim amilase pankreas, enzim-enzim

proteolitik, dan lain-lain.

2. Sebagai endokrin, menghasilkan hormon insulin, glukagon,

somatostatin, dan polipeptida pankreas.

17

Page 18: 30286861-anatomi-pankreas

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009.http://books.google.co.id/books/

Anonymous. 2009. http://dok-tercantik.blogspot.com/2009/01/pankreas-html

Anonymous. 2009.http://id.wikipedia.org/wiki/Pankreas

Anonymous. 2009.http://myblogmyown.wordpress.com/2009/04/14/pankreas/

Anonymous.2009.http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fisiologi-

pankreas

Anonymous. 2009.http://sugartomat.blogspot.com/2009/03/hormon-pankreas.html

Anonymous.2009.http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/

baijournal/I_KetutMuditeAdnyane_PerbandinganAntara.pdf/

Cambridge Comunication Limited. 1985. Anatomy and Physiology A

Self_Instructional Course 2. The Endocrine Gland and the Nervous

System. Churchill Livingstone: London

Delmann, H.D. 1993. Textbook of Veterinary Histology. Lea and Fiebiger:

Philadelphia

Faiz, Omar, dkk. 2004. At a Glance Anatomi. Erlangga: Jakarta

Getty, R. 1975. Sisson and Grossman's The Anatomy of the Domestic Animals.

Vol.1. W.B. Saunders Company: Philadelphia. London. Toronto.

Gibson, John. 1981. Modern Physiology and Anatomy for Nurses. Blackwell

Science Limited: Oxford

Grimelius, L. 1968. A Silver Nitrate Stain for a-2 Cells in Human Pancreatic

Islet. Acta Soc. Med: Upsal.

Guyton, A.C. 1976. Textbook of Medical Physiology. WB Saunders Company:

Philadelphia. London

Page 19: 30286861-anatomi-pankreas

Pearce, Evelyn. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia:

Jakarta

S. Snell, Richard. 2002. Clinical Anatomy for Medical Students. Lippincot

Williams & Wilkins Inc: USA

Sundler, F and R. Hakanson. 1988. Peptide hormone producing

endocrine/paracrine cell in the gastro- entero-pancreatic region. In :

Handbook of Chemical Neuroanatomy. Vol.6: The Peripheral Nervous

System. A Bjorklund, T. Hokfelt and C. Owman (eds). Elsevier Science

Publishers BV.

18

19