3. BAB I THT DINA
-
Upload
pramita-zulmi -
Category
Documents
-
view
247 -
download
2
Transcript of 3. BAB I THT DINA
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
1/20
PERFORASI SEPTUM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perforasi septum adalah timbulnya lubang pada septum yang disebabkan oleh berbagai macam
trauma, penyakit , dan lain – lain. Hussain (1997) mendapatkan dari 1 kasus yang ditangani selama !
tahun, dimana 7 kasus ("#,7$) diantaranya adalah iatrogenik. %okasi yang paling sering di&umpai adalah
pada daerah anterior septum. 1,!,",
'elainan ini sering tanpa ge&ala, alaupun ada ge&ala tergantung dari ukuran perforasi. ila
perforasi kecil, hidung seperti bersiul dapat terdengar pada aktu respirasi. *e&ala lain yang dapat
di&umpai adalah krusta, epistaksis dan obstruksi hidung.1,!,",#,7,+
Penanganan perforasi septum terdiri dari konseratif dan tindakan bedah. Penanganan yang tepat
akan mencegah perkembangan dari perforasi dan hal ini penting terutama pada anak – anak , dimana
perforasi septum pada hidung yang sedang dalam masa pertumbuhan akan memperlambat perkembangan
hidung. 7,1-,11,1!
Perbaikan perforasi hidung amatlah sulit ( kecuali perforasi yang kecil). ntuk mengganti
kartilago penyokong yang hilang, telah digunakan berbagai tipe åan baik hematogen ataupun
autogen. Prinsip terapi nya adalah membentuk suatu flap mukoperikondrium yang kemudian diayunkan
untuk menutup defek. /uatu flap dibentuk pada masing – masing sisi, namun tidak pada tempat yang
sama. 0lap ini kemudian di&ahitkan pada posisinya dan dipertahankan dengan stent. Prostesis silastik yang
dapat menutup defek merupakan suatu alternatif pembedahan..1,!,#,,1-,11,1!
1.1 TUJUAN
Paper ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk mengikuti aktiitas kepaniteraan klinik
senior di epartemen 2lmu Penyakit 3elinga Hidung dan 3enggorokkan di 4umah /akit mumaerah dr. Pirngadi 5edan. Paper ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca
mengenai 6Perforasi /eptum sehingga pembaca dapat lebih mengenal tentang kasus ini.
BAB II
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
2/20
PERFORASI SEPTUM
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG
A. Anatomi Hidun
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari
aroma yang dihasilkan. i dalam hidung kita, terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
Hidung terdiri dari bagian eksternal dan internal yang sering disebut rongga hidung atau caum
nasi. agian eksternal terdapat dipermukaan yang berbentuk piramid dan terdiri dari rangka penyokong
yang dibentuk tulang dan tulang raan. 'erangka tulang penyokong yang berperan dalam membentuk
hidung yaitu os nasalis, processus frontalis os ma8illaries, processus nasalis os frontalis. agian bagian
hidung luar dari atas ke baah terdiri dari :
• Pangkal hidung (bridge)
• orsum nasi
• Puncak hidung ( apeks)
• 'olumela
• ;la nasi : terdiri dari dua kelompok yaitu :
o 'elompok dilator :
m. dilator nares ( anterior dan posterior)
m. proserus kaput angular m. kuadratus labii superior
o 'elompok konstriktor :
m. nasalis
m. depressor septi
• 'olumela
• %ubang hidung ( nares anterior)
agian dalam hidung yang disebut dengan rongga hidung atau caum nasi merupakan sebuah
rongga yang berbentuk teroongan dari depan ke belakang yang dipisahkan oleh septum nasi sehingga
men&adi caum nasi de8tra dan caum nasi sinistra. 'aum nasi bagian anterior disenut nares anterior
sedangkan bagian posterior disebut nares posterior (koana) yang menghubungkan kaum nasi dengan
nasofaring. /etiap kaum nasi mempunyai " buah dinding yaitu dinding medial, lateral, inferior dan
superior. 1,!,
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
3/20
PERFORASI SEPTUM
inding medial rongga hidung adalah septum nasi. /eptum dibentuk oleh tulang raan, dilapisi
oleh perikondrium pada bagian tulang raan dan periostium pada bagian tulang sedangkan diluarnya
dilapisi &uga oleh mukosa hidung. 1,!,
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
4/20
PERFORASI SEPTUM
perpendikularis os palatum, dan lamina pterigoides medial. Pada dinding lateral terdapat " buah konka.
?ang terbesar dan letaknya paling baah ialah konka inferior , kemudian yang lebih kecil adalah konka
media, yang lebih kecil lagi ialah konka superior, sedangkan yang terkecil ialah konka suprema dan
konka suprema biasanya rudimenter. 'onka inferior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os
maksila dan labirin etmoid, sedangkan konka media, superior, dan suprema merupakan bagian dari labirin
etmoid. iantara konka – konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang dinamakan
dengan meatus. 3ergantung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu meatus inferior, medius dan
superior.1,!,
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
5/20
PERFORASI SEPTUM
;rteri karotis interna memperdarahi septum nasi bagian superior melalui arteri etmoidalis anterior
dan superior. agian baah rongga hidung mendapat perdarahan dari cabang arteri maksilaris interna,
diantaranya ialah u&ung arteri palatina mayor dan arteri sfenopalatina yang keluar dari foramen
sfenopalatina bersama nerus sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang u&ung posterior
konka media. agian depan hidung mendapat perdarahan dari cabang – cabang arteri fasialis.1,!,
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
6/20
PERFORASI SEPTUM
yang dilaluinya maka udara men&adi hangat, dan oleh penguapan air dari permukaan selaput
lendir men&adi lembab.
1. 4esonator
4uang atas rongga untuk resonansi suara yang dihasilkan laring, agar memenuhi
keinginan men&adi suara hidung yang diperlukan. ila ada gangguan resonansi, maka udara
men&adi sengau yang disebut nasolalia.
!. 4egulator atau pengatur
'onka adalah bangunan di rongga hidung yang berfungsi untuk mengatur udara yang
masuk, suhu udara dan kelembaban udara.
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
7/20
PERFORASI SEPTUM
*ambar < : perforasi septum
EPIDEMIOLOGI
Perforasi septum merupakan kasus yang &arang dikeluhkan, karena sebagian besar tanpa ge&ala.
5eyer dan 5iddelerd di %ausanne melaporkan " kasus selama B 1 tahun ( 197# – 1991), dimana
terdapat
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
8/20
PERFORASI SEPTUM
Penyebab perforasi septum antara lain :1,!,
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
9/20
PERFORASI SEPTUM
mukoperikondrium yang membentuk ulkus. lkus akibat trauma yang berkalikali akan membentuk
krusta dan krusta akan memperdalam ulkus sampai menyingkapkan tulang raan. 3ulang raan men&adi
nekrosis dari perforasi yang ter&adi meluas ke membran mukosa pada sisi yang berlaanan.9,1-,11
era&at besarnya perforasi septum :+
No. U"u#an Diam$t$# %$#&o#a'i '$%tum
1. 'ecil G -. cm
!. /edang -. – ! cm
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
10/20
PERFORASI SEPTUM
3abel ! : *e&ala perforasi septum
DIAGNOSA
iagnosis perforasi septum dapat ditegakkan berdasarkan ;namnesa yang tepat, pemeriksaan
fisik yang teliti dan dibantu dengan pemeriksaan penun&ang.
ANAMNESA
;namnesa dapat berupa autoanamnesa dan alloanamnesa , dimana pada anamnesa dapat
ditemukan ge&ala – ge&ala spesifik yang berkaitan dengan hidung berupa hidung tersumbat, pengeluaran
cairan atau sekret dan perdarahan. ?ang dipertanyakan dalam anamnesa adalah :
'eluhan pasien yang datang bisanya berupa terdapatnya keropeng atau krusta pada hidung
disertai perdarahan.
o /e&ak kapan
o agaimana aal ter&adinya
o Ayeri atau tidak
o ;pakah disertai dengan suara siulan saat ekspirasi
o Hidung tersumbat atau tidak
o ;pakah terdapat pengeluaran cairan atau tidak, cairannya encer atau &ernih, arna cairan,
banyak atau tidak dan cairannya disertai bau busuk atau tidak.
o Ayeri kepala atau tidak
/elain itu, dapat pula ditanyakan kepada pasien :
1. ;da 4iayat trauma seperti mengorek hidung berulang – ulang , trauma tumpul, post operasi
rinoplasti dan lainlain.
!. ;da riayat penyakit infeksi sebelumnya seperti rinitis , abses septum, dan lain lain.
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &/
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
11/20
PERFORASI SEPTUM
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
12/20
PERFORASI SEPTUM
*ambar : hidung pelana (/addle nose deformity)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penun&ang pada perforasi septum berariasi, tergantung pada faktor penyebab dan
ge&ala yang menon&ol.
1. %aboratorium
arah 4utin
3es rinalisa, pada penderita yang diduga menggunakan kokain.
3es ;AJ; ( ;nti Aeutrophyl Jytoplasmic ;ntibodi)
Pada se¨ah penyakit autoimun, termasuk granulamatosis Eegener, autoantibodi ini
dapat ditemukan dalam tes darah yang dilakukan. 3es sedimentasi eritrositI%K, biasanya %K meningkat ketika ter&adi peradangan dalam
tubuh.
Pemeriksaan histopatologi untuk kemungkinan penyebab infeksi atau suatu proses
keganasan.
Pemeriksaan bakteriologik untuk menentukan bakteri atau irus penyebab.
!. J3 /can dan I atau 542
Pada beberapa kasus tertentu, J3/J;A I 542 dilakukan untuk menilai luasnya erosi tulang
dan mengukur besarnya perforasi.
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &'
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
13/20
PERFORASI SEPTUM
*ambar # : 542 pada perforasi septum
DIAGNOSA BANDING (
• 3umor ganas rongga hidung
• 'omplikasi rinoplasti
• Aasal implants
• Jorpus alienum
• Kpistaksis
PEN)EGAHAN
Pencegahan untuk perforasi septum adalah untuk menghilangkan atau mengurangi trauma yang
dapat mengiritasi septum hidung. erhasil atau tidaknya pencegahan, tergantung dari peran pasien itu
sendiri dan peran orang tua untuk anak –anak yang masih kecil . 9
• 5engobati penyakit primer
• 5enghindari faktor penyebab seperti :
o 5enghentikan pemakaian kokain
o 5enghentikan atau mengurangi penggunaan topikal dekongestano 5encegah ter&adinya trauma hidung seperti mengorek hidung berulangulang, membuang
ingus dengan keras, memencet hidung, dan lainlain.
• Penggunaan humidifier atau pelembab ruangan
• /ecara berkala, gunakan salin nasal spray untuk meringankan kongesti hidung, menghapus
alergen, dan melembabkan hidung.
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &(
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
14/20
PERFORASI SEPTUM
• Peran orang tua bagi bayi atau anak – anaknya yang masih kecil, pasangkan sarung tangan saat
tidur untuk mencegah pengorekan hidung yang berulangulang.
• 5odifikasi kanula nasal untuk pemakaian &angka pan&ang yaitu dengan menempelkan !< buah
tusuk gigi ke kanula nasal, untuk lebih mengarahkan aliran oksigen ke dalam hidung dan
menghindari trauma gesekan dengan septum nasal.
*ambar 7 : modifikasi kanula nasal untuk pemakaian kanula nasal &angka pan&ang
PENATALAKSANAAN PERFORASI SEPTUM
*ambar + : ;lgoritma perforasi septum 9
Cika tidak menimbulkan masalah yang serius, biasanya perforasi septum tidak perlu diobati secara
khusus. ntuk mengatasi keropeng atau krusta, bisa digunakan salep acitracin atau 5upirocin.%ubang
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &)
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
15/20
PERFORASI SEPTUM
yang terbentuk bisa ditutup dengan åan tubuh penderita, yang diambil dari bagian hidung lainnya
atau dengan selaput buatan atau flap yang terbuat dari bahan plastik yang lunak. /ebagian besar perforasi
septum hidung tidak perlu diperbaiki, misalnya akibat perdarahan atau berkeropeng.1-,11
rain mengatakan baha ada ! hal yang harus diperhatikan pada penatalaksanaan perforasi
septum, yaitu :1
1. Pengobatan dan proses penyebabnya
!. 5engan&urkan penyembuhan alami pada lesinya. ila tidak berhasil, tindakan bedah bisa
dipertimbangkan. 'epada penderita harus dikatakan untuk men&aga hidungnya dengan sangat hati
– hati dan menghindari trauma seperti membuang ingus dengan keras dan memencet hidung.
eberapa ahli mengemukakan baha penatalaksanaan perforasi septum terdiri dari ! bagian : 1
1. 'onseratif
3u&uan dari penatalaksanaan ini adalah untuk men&aga kelembaban mukosa hidung. *e&ala seperti
krusta dan epistaksis dapat dikurangi dengan menggunakan salap dan irigasi pelembab.
!. =perasi
allenger berpendapat baha operasi penutupan dilakukan pada perforasi yang kecil dan
berlokasi di anterior. imana operasi bisa diulang setelah ! minggu.
erbagai cara telah dilakukan untuk menutup perforasi septum : 1,9,1-,11,1!
1. 5enggunakan obturator
ntuk menutupi perforasi septum yang kecil, dimana obturator ini terbuat dari plastik lunak.
!. 3indakan bedah plastik dengan menggunakan flap atau &abir. 5enurut allenger, ada ! tekhnik
menutup perforasi dengan menggunakan flap :
a. 0lap mukosa septum dapat dibalik untuk menutup perforasi.
3ekhnik operasi :
• ;nestesi lokal
• 3epi perforasi dibuat segar dengan mempertemukan epitel dengan membrane mukosa.
• 5ukoperikondrium dieleasi sampai L inci sekeliling tepi perforasi.• 3ulang raan di reseksi seperti cincin untuk 1I+ sampai M inci dari tepi perforasi.
• ibuat flap membrane mukosa, yang ukurannya harus lebih besar daripada luas
perforasinya, diambil dari permukaan septum yang paling sesuai, kemudian dibalik kea
rah perforasi dan diselipkan diantara membran yang telah dieleasi di sekeliling
perforasi.
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &*
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
16/20
PERFORASI SEPTUM
• /etelah flap bertangkai ini terpasang, dibuat < atau " &ahitan agar flap di tempat.
b. Jara yang lebih sederhana ( teknik HaDletine).
• ;nestesi topikal
• 3epi perforasi dibuat segar dan mukoperikondrium dieleasi. /eperti pada bedah reseksi
mukosa septum.• 2nsisi yang melengkung pan&ang , dibuat melalui mukoperikondrium. M sampai L inci di
posterior perforasinya. 'emudian flap ini dieleasi.
• 0lap anterior di&ahitkan ke tepi posterior perforasi yang telah dipersegar , dan flap posterior
disisi yang berlaanan di&ahitkan ketepi anterior yang &uga telah dipersegar.
*ambar 9 : teknik haDletine pada operasi perforasi septum
;da &uga teknik operasi yang lain, yaitu : 1
1. 5etode /eeley and Jlimo
• 0lap dasar bagian atas dieleasikan men&adi satu bagian dari septum setelah insisi rinoplasti
rutin dibuat sebagai usaha untuk menghilangkan semua regangan Itegangan pada garis
&ahitan.
• Perforasi kemudian ditutup, mengikis area anterior dan posterior pada flap.
!. 5etode /eiffert
• Potongan koronal menun&ukkan perforasi septum dan konka – konka.
• 5embran mukosa dipindahkan dan pinggiran dalam perforasi dan bagian yang berhadapan
dengan konka media. /eptum di tampon dan diletakkan pada konka media.
• /aat penyembuhan ( kira – kira ! minggu kemudian) sebagian dari konka media di potong
dan septum dikembalikan ke tempat semula.
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &+
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
17/20
PERFORASI SEPTUM
*ambar 1- : 0igure 1. Pemeriksaan Kndoskopi prabedah yang memperlihatkan perforasi septum berukuran < cmN figure ! :
gambaran endoskopi setelah < minggu post bedah yang memperlihatkan perforasi septum yang sudah tertutup.
komplikasi pembedahan pada perforasi septum , yaitu : +,9
• Ayeri pada daerah hidung post pembedahan
• emam
• 'adang terdapat nanah
• /akit kepala
• Perdarahan
• Perforasi septum berulang
• Aasal deformity
Aamun, sebagian besar prosedur perforasi septum berhasil tanpa adanya komplikasi pasca bedah.
0ollo up post pembedahan :
Perban dibuka pada hari ke 7 pasca operasi, namun stent silicon yang ada di dalam hidung di
keluarkan pada minggu ke atau ke7 post operasi.
ernafas melalui mulut dan tidak bernafas melalui hidung untuk sementara sampai !< minggu
setelah perban dibuka.
Pasien menerima peraatan terapi dengan irigasi salin nasal untuk mengurangi terbentuknya
krusta dan untuk melembabkan hidung. irigasi salin nasal dihentikan bila krusta sudah tidak
terbentuk lagi. 11,1!
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
18/20
PERFORASI SEPTUM
BAB III
KESIMPULAN
Perforasi septum adalah suatu keadaan dimana septum yang men&adi sekat antara lubang hidung
kanan dan kiri ditemukan lubang dan luka terbuka ( ulkus). 'ebanyakan perforasi septum ter&adi akibat
trauma atau semacamnya, terutama trauma bedah. 2nfeksi akut seperti difteri, skarlatina atau demam
tifoid dapat &uga merupakan penyebab. Pada anakanak, biasanya akibat dari trauma mengorek hidung
yang berulang – ulang sehingga lama – kelamaan dapat menimbulkan perforasi septum. %okasi perforasi
yang paling sering ditemukan adalah pada daerah anterior.
*e&ala perforasi septum berariasi menurut ukuran, penyebab dan lokasi perforasinya. Perforasi
kecil di anterior dapat menimbulkan bunyi siulan, sedangkan bila besar tidak. iagnosa pada perforasi
septum dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, J3/can dan
542.
Cika tidak menimbulkan masalah yang serius, biasanya perforasi septum tidak perlu diobati secara
khusus. ntuk mengatasi keropeng atau krusta, bisa digunakan salep acitracin atau 5upirocin.%ubang
yang terbentuk bisa ditutup dengan åan tubuh penderita, yang diambil dari bagian hidung lainnya
atau dengan selaput buatan atau flap yang terbuat dari bahan plastik yang lunak. /ebagian besar perforasi
septum hidung tidak perlu diperbaiki, misalnya akibat perdarahan atau berkeropeng. Penatalaksanaan
dari perforasi septum ini ada !, yaitu konseratif dan operasi. Prinsip terapi adalah membentuk suatu flap
mukoperikondrium yang kemudian diayunkan untuk menutup defek.
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page &
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
19/20
PERFORASI SEPTUM
Pencegahan untuk perforasi septum adalah untuk menghilangkan atau mengurangi trauma yang
dapat mengiritasi septum hidung. erhasil atau tidaknya pencegahan, tergantung dari peran pasien itu
sendiri dan peran orang tua untuk anak –anak yang masih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
1. 4efarat Perforasi /eptum. 0akultas 'edokteran /umatera tara. iunduh dari
http:IIlibrary.usu.ac.idIdonloadIfkIththarry .pdf
!. ;dam *orge.%. Hidung dan Sinus Paranasal . =2K/ uku ;&ar Penyakit 3H3. Kdisi #. Cakarta :
K*J. Hal : !
http://library.usu.ac.id/download/fk/tht-harry%20.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2639981/http://emedicine.medscape.com/article/863325-followuphttp://radiopaedia.org/users/weer06http://radiopaedia.org/users/genish1http://radiopaedia.org/articles/nasal-septal-perforation-2http://library.usu.ac.id/download/fk/tht-harry%20.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2639981/http://emedicine.medscape.com/article/863325-followuphttp://radiopaedia.org/users/weer06http://radiopaedia.org/users/genish1http://radiopaedia.org/articles/nasal-septal-perforation-2
-
8/18/2019 3. BAB I THT DINA
20/20
PERFORASI SEPTUM
1!. Hamilton, /. Cason. Jontemporary 5anagement of /eptal Perforations: 3he Hamilton 5ethod for
/urgical 4epair. =sborne /urgical Head and Aeck. i unduh dari
http:II.perforatedseptum.comIperforatedseptumtreatmentI
Pembimbing : dr. Fauziah Henny , Sp. THT-!"#a$$ : %ina Anggraini Page '/